Anda di halaman 1dari 15

IDENTIFIKASI SEROTIPE BAKTERI VIBRIO CHOLERAE

YANGTERISOLASI DARI ES BATUJENIS TUBE DAN JENIS


BALOK DARI PEDAGANG MAKANAN DAN MINUMAN
DI KOTA DENPASAR, BALI
IGP Dhinarananta, IGM Wijaya P, P Ananta WS, P Yuniadi A, M Agus Hendrayana
Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Udayana
Bagian/SMF Mikrobiologi Fakultas Kedokteran Universitas Udayana/RSUP Sanglah

ABSTRAK
Kolera merupakan penyakit dengan gejala diare cair dengan ciri khas terdapat flek-flek
mukus pada feses penderita (rice water stool) yang disebabkan oleh bakteri gram
negatifVibrio cholerae(V. Cholerae).Transmisinya melalui air atau makanan
terkontaminasi.Bali sebagai daerah tujuan wisata Internasional dimana cuaca tropis
meningkatkan penggunaan es batu untuk pendingin minumantidak menutup resiko
terjangkit kolera dari penggunaan es batu.Es batu memiliki resiko kontaminasi baik dari
segi pembuatan atau pemakaian. Jenis dan bentuk es batu yan sering dipergunakan
diantaranya es balok dan tube dimana proses pembuatan dan penggunaan yang
berbeda.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kontaminasi dan serotipeV.cholera
pada es tube dan balok.Studi ini menggunakan metode observational deskriptif dengan
teknik pengambilan sampelquota samplingdimana sampel berasal dari warung makan
atau warung kaki lima di Kota Denpasar yang menjual minuman yang menggunakan es
batu dengan jumlah sampel 10 buah, 5 buah pada masing-masing jenis es. Es yang
diperoleh kemudian dibiakkan pada Alkaline Peptone Water(APW) dan agar Thiosulfate
Citrate Bile salt Sucroses(TCBS). Hasil koloni biakan kemudian diperiksa dengn
pengecatan Gram danLatex serotyping untuk mengidentifikasi serotipe bakteri. Hasil
yang didapat dimana terdapat 3 dari 5 (60%) sampel es batu yang positif mengandung
V. cholerae O1 serotipe Inaba sedangkan pada es tube terdapat 3 dari 5 (60%) sampel
yang positif mengandung V. cholerae O1 serotipe Inaba.

Kata Kunci: V. cholerae, Bali, Es Balok, Es Tube, APW, TCBS, Latex Serotyping.

1
SEROTYPE IDENTIFICATION OF VIBRIO CHOLERAE
BACTERIAWHICH ISOLATED FROM ICE AMONGTUBE AND
CUBE ICE TYPE IN FOOD AND BEVERAGES SELLER
AT DENPASAR CITY, BALI
ABSTRACT

Cholera is a type of watery diarrhea with specific sign stool containing mucus which
resembles rice water. Cholera caused by gram negative bacteria Vibrio cholerae (V.
Cholerae). The transmissions of bacteria were through a contaminated food or water.
Bali is an international tourism destination with tropical weather where ice is widely
used in food and beverage which bring a risk of cholera through a contaminated ice.Ices
have a risk of bacterial contamination whether from the making and the usage process.
Type of ice that widely used were cube and tube ice which each of them have a different
in making and usage process. The purpose of this study is to obtain the contamination of
V.cholera in cube and tube ice. The method of this study is descriptive observational
study with quota sampling technique. Sample were obtained from a restaurants and
street vendor which use a block and tube ice with total 10 sample and 5 for each type of
ice.Sample then cultured in Alkaline Peptone Water(APW) and Thiosulfate Citrate Bile
salt Sucrose(TCBS) agar. Bacteriacolony then identified using a gram staining and
Latex Serotyping. The result are 3 over 5 (60%) sample of cube ice contaminated by
V.cholera O1 Inaba serotype and 3 over 5 (60%) sample of tube ice contaminated by
V.cholera O1 Inaba serotype.

Key Word: V. cholerae, Bali, Block Ice, Tube Ice, APW, TCBS, Latex Serotyping

2
hasil laut seperti ikan, kerang, terutama
PENDAHULUAN
pada golongan crustacean seperti
Kolera merupakan penyakit
1,2
udang, kepiting, dan lobster
golongan gastroenteritis dimana terjadi
Kolera sering terjadi sebagai kasus
diare berat dengan komposisi air pada
yang epidemi bahkan pernah
feses yang banyak (tipe watery
berkembang menjadi pandemi sebanyak
diarrhea). Ciri khas dari gejala penyakit
7 kali sejak tahun 1817.Pada abad ke-19
kolera adalah adanya feses yang tampak
pandemi lebih sering berasal di daerah
seperti air cucian beras (rice water
India dan sampai pertengahan abad ke-
stool). Etiologi dari kolera adalah salah
20 sebagian besar pandemi berasal dari
satu dari bakteri enterotoksigenik gram
Asia.Pandemi ke-7 yang terakhir,
negatifVibrio cholerae (V. cholerae).
disebabkan oleh varian V. cholerae O1
Infeksi V. cholerae dapat bersifat
El Tor dan bermula dari Indonesia
asimptomatik dan dapat juga terjadi
tepatnya di Sulawesi (Celebes).
infeksi yang tanpa gejala namun
Gambaran umum kasus kolera pada
berpotensi menularkan.1
tahun 2009 menurut WHO terdapat
Air dan makanan yang
221.226 kasus dan 4.946 kematian dari
terkontaminasi dan tidak higienis
45 negara yang pernah mengalami
termasuk es merupakan jalur transmisi
kolera. Sebanyak 98% kasus kolera
utama dari V. cholera.Transmisi dari
berasal dari Afrika. Pada tahun 2010
orang ke orang sangat jarang terjadi
terjadi epidemi kolera di Haiti oleh
karena memerlukan dosis bakteri yang
karena dan hingga tanggal 13 Desember
sangat besar.Sebagian besar penularan
2010 terjadi sebanyak 112.330 kasus
terjadi memalui rute fecal-oral artinya
dan 2478 kematian di Haiti.Untuk Asia
bakteri yang berasal dari feses
terjadi seanyak 1902 kasus pada tahun
mengkontaminasi air atau makanan
2009 dengan angka kematian 18. Data
yang nantinya dikonsumsi.Feses
ini mengalami penurunan sebanyak
penderita kolera memiliki konsentrasi
82% dari tahun 2008 namun masih
bakteri sampai 108 per g dan sangat
banyak data yang berasal dari Asia yang
menular.Selain dari feses, sumber
tidak terlaporkan. Dengan demikian
transmisi kolera juga dapat berasal dari
tidak tertutup kemungkinan untuk
habitat normal dari V. cholerae yaitu air
laut. Bakteri kolera sering didapat pada

3
kembali terjadinya epidemi kolera di cholerae.5Penelitian ini bertujuan
3,4
Asia maupun Indonesia. mengidentifikasi adanya bakteri V.
cholerae dan menentukan serotipe dari
Pulau Bali merupakan salah satu
bakteri yang terisolasi dari sampel yang
daerah tujuan wisata Internasional yang
berupa 2 jenis es batu yang umum
termasuk dalam kepulauan Indonesia
dipakai yaitu jenis tube dan balok
dimanapariwisata merupakan komoditas
sehingga nantinya dapat memberikan
utama dan andalan masyarakat Bali.
gambaran kontaminasi bakteri V.
Tidak jarang adaTravel warning wisata
cholerae pada es batu jenis tube dan
ke tujuan wisata karena penduduknya
balok yang dipergunakan dalam
terkena penyakit infeksi menular. Salah
minuman oleh warung makan dan
satu infeksi menular yang dimaksud
pedagang kaki lima di Kota Denpasar.
adalah kolera akibat air atau minuman
yang terkontaminasi V. cholera METODE PENELITIAN
terutama pada es. Es yang sering Penelitian ini menggunakan metode
dipakai sebagai tambahan pada observational deskripif dengan
minuman yang dijual karena Bali yang rancangan studi
berada pada iklim tropis dengan cuaca eksploratif.Pengambilan sampel
yeng cenderung panas.1,5,6 menggunakan teknik nonrandom
Es merupakan salah satu bahan sampling yaitu quota sampling.Dengan
yang dipergunakan baik sebagai bahan sampel yang berasal dari es batu jenis
pendingin bahan makanan maupun juga tube dan balok yang dipergunakan
sebagai penyegar dalam minuman.Es itu dalam minuman dengan jumlah 10 buah
sendiri ada yang dibuat dalam bentuk dengan dimana 5 sampel mewakili es
balok dan ada juga yang dibuat dalam balok dan 5 sampel mewakili es tube di
bentuk tabung/tube yang masing- warung makan dan warung kaki lima di
masing dibuat dengan prosedur yang Kota Denpasar.
berbeda. Dalam prosesnya baik pada Pengambilan spesimen es dari
saat pembuatan maupun proses pedagang minuman dilakukan di
pemakaian, ada kemungkinan air beberapa warung makan di setiap
maupun es yang telah jadi kecamatan di kawasan Kota Denpasar,
terkontaminasi oleh bakteri yang dapat Bali. Sedangkan pemeriksaan secara
menyebabkan diare salah satunya V. mikrobiologis dilakukan di

4
Laboratorium Mikrobiologi Fakultas latex serotypingsesuai metode Seiken
Kedokteran Universitas dengan kit Vibrio cholera O1
Udayana.Pengambilan sampel Seiken.Identifikasi dari serotipe ini
dilakukan pada tanggal 16 dan 17 adalah menggunakan metode aglutinasi
Januari 2011.Persiapan sampel, media, dari antisera terhadap antigen tipe
sampai pengamatan hasil biakan spesifik dari antigen O. Serotipe Ogawa
dilakukan pada tanggal 17-20 Januari memiliki antigen tipe A dan B. Serotipe
2011. Inaba memiliki antigen tipe A dan C.
Sampel es penelitian diambil Sedangkan serotype Hikojima memiliki
sebanyak ± 50cces yang nantinya antigen tipe A, B dan C.4,10 Hasil
dicampur minuman sebagai pendingin pengamatan dicatat untuk adanya
secara aseptik menggunakan alkohol serotipe V. Cholerae yang terisolasi
70% dan langsung dimasukkan ke baik dari es balok maupun es tube.
dalam kantong plastik steril yang telah
HASIL DAN PEMBAHASAN
diberi label tanpa mencampur dengan
Hasil pengambilan sampel
minuman. Selanjutnya 50 mL air
Sampel diperoleh dari warung kaki
sampel dicampurkan pada 50 mL
lima dan warung makan di Kota
Alkaline Peptone Water (APW) double
Denpasar dimana pengambilan sampel
strengthyang merupakan media
dengan metode aseptic tanpa dicampur
penyubur untuk memberikan nutrisi dan
dengan minuman. Adapun rangkuman
kesempatan tumbuh bagi V. cholerae.7
karakteristik sampel dapat dilihat pada
Selanjutnya dilakukan teknik kultur
tabel 1.
sesuai petunjuk kit dari universitas
Tabel 1. Rangkuman hasil pengambilan
Kobe dengan media TCBS yang selektif sampel
untuk pembiakan bakteri V. Cholerae8 No. Sampel Tipe Es Penggunaan Es
C1 Balok Es Jeruk
dan diinkubasi selama 18-20 jam C2 Balok Es Serut
maksimum pada suhu 37oC.Kemudian C3 Balok Es Buah, Es Susu, Es Gula
C4 Balok Es Campur dan Es Gula
dilakukan pengecatan gram pada koloni C5 Balok Es Jeruk dan Es Teh
T1 Tube Minuman Es Jeruk
tunggal yang dicurigai merupakan T2 Tube Minuman Es Soda, Es Jeruk
koloni V. Choleraeyang merupakan T3 Tube Minuman Es Jeruk
T4 Tube Minuman Es Jeruk
bakteri gram negatif9dan dilakukan T5 Tube Minuman Es Teh
pemeriksaan serologi dengan prosedur

5
Hasil proses kultur dan pengecatan
gram

Bahan yang telah dicampurkan


dengan APW kemudian diinkubasi
selama 24 jam.Hasil inkubasi sampel
pada APW dapat dilihat pada gambar
1.Seluruh sampel tampak keruh dengan
aroma yang menyengat.Secara teori jika
terdapat pertumbuhan bakteri maka
akan terjadi pengeruhan campuran
larutan APW yang semula berwarna
kuning cerah menjadi kuning keruh.7
Seluruh sampel kemudian dilakukan
kultur pada media TCBSAgar sesuai
dengan prosedur isolasi dari Universitas
Kobe. Hasil kultur diamati setelah
inkubasi selama 18-24 jam. Terdapat
koloni soliter yang sebagian besar
berwarna hijau dan kuning. Gambar
hasil kulturpada media TCBS Agar
dapat dilihat pada gambar 3.Hasil
koloni soliter jug adilakukan
pengecatan gram sesuai prosedur
pengecatan gram dengan emtoda yang
telah baku kemudian dilakukan
pengamatan dibawah mikroskop cahaya
dengan pembesaran 1000x. rangkuman
hasil kultur dan pengecatan gram dapat
dilihat pada tabel 2.

6
Tabel 2. Rangkuman hasil kulturTCBS
Agar dan pengecatan gram.
Kode Sampel Jumlah Warna Gambaran Makroskopis Hasil Pengecatan Gram
Jenis Temuan Koloni
Koloni Koloni
Yang
Soliter
C1 1 Hijau Cembung, Mengkilat, Kecil Batang gram negatif
C2 2 Hijau Cembung, Mengkilat, Kecil Batang gram positif berspora
Kuning Cembung, Mengkilat, Kecil Batang koma gram negatif
C3 2 Kuning Datar, Mengkilat, Kecil Batang gram negatif
Kuning Cembung, Pucat, Kecil Batang gram positif berspora
C4 2 Hijau Datar, Mengkilat, Kecil Batang gram negatif
Kuning Cembung, Mengkilat, Kecil Batang gram negatif
C5 2 Hijau Datar, Mengkilat, Kecil Batang gram negatif
Kuning Cembung, mengkilat, kecil Batang gram negatif
T1 1 Hijau Cembung, Mengkilat, Kecil Batang gram negatif
T2 2 Kuning Cembung,Mengkilat, Kecil Batang, koma gram negatif
Hijau Cembung, Mengkilat Kecil Batang gram negatif
T3 2 Kuning Datar, Mengkilat, Kecil Batang gram negatif
Hijau Cembung, Mengkilat, Kecil Batang gram positif berspora
T4 1 Kuning Cembung, Mengkilat, Kecil Batang gram negatif, dan koma
batang gram positif
T5 2 Kuning Cembung, Mengkilat, Kecil Batang gram negatif
Hijau Cembung, Mengkilat, Kecil Batang gram negatif
Ket: Kecil = diameter koloni soliter < 3 mm

7
Tabel 3.Koloni bakteri yang dicurigai
Pada hasil penelitian didapatkan
sebagai Koloni V. cholerae.
ada beberapa koloni soliter yang Hasil
Kode Hasil Kultur
Pengeca
berwarna kuning dengan permukaan Sam
War Gambaran tan
pel
cembung maupun datar, permukaaan na Makroskopis Gram
T2 Kuni Cembung,Men Batang,
mengkilap dan ukuran rata-rata kecil ng gkilat, Kecil koma
gram
(diameter <3mm). Secara teori,V.
negatif
choleraeakan tampak sebagai koloni T4 Kuni Cembung, Batang,
ng Mengkilat, koma
koloni berwarna kuning dengan bagian Kecil gram
tengah yang keputihan (opaque) dan negatif
T5 Kuni Cembung, Batang
pinggiran sedikit bening, bulat, ng Mengkilat, gram
Kecil negatif
mengkilat, permukaan yang sedikit C2 Kuni Cembung, Batang
datar, dengan diameter 2 sampai 4 ng Mengkilat, koma
Kecil gram
mm.7Padahasil pengamatan mikroskop negatif
C3 Kuni Datar, Batang
pada beberapa koloni didapatkan ng Mengkilat, gram
gambaran bakteri gram negatif yang Kecil negatif
C4 Kuni Cembung, Batang
berbentuk koma batang pada sampel T2 ng Mengkilat, gram
Kecil negatif
dan T4 yang merupakan ciri khas dari
Berdasarkan tabel diatas terdapat 6
bakteri V. choleraeyaitu merupakan
dari 10 sampel yang dicurigai terdapat
bakteri batang gram negatif yang
koloni bakteri V. choleraekarena
berbentuk seperti tanda baca koma.1
memiliki karatkteristik sesuai bakteri V.
Pengamatan koloni yang dicurigai
cholerae. Koloni dari sampel ini
mengandung V. cholera
kemudian akan dilakukan penilaian
Dari hasil kultur dan pengecatan
serotipe dari V. cholerae.
gram maka di kelompokan sampel yang
Hasil pemeriksaan serologi
dicuriga kuat merupakan koloniV.
denganLatex Serotyping
cholerae sperti dapat dilihat pada tabel
Pemeriksaan serologi dengan Latex
3.
Serotyping metode Seiken ini
dikerjakan pada koloni yang dicurigai
merupakan koloni V. cholerae
berdasarkan pemeriksaan kultur dan
Gram. Pemeriksaan tidak dilakukan

8
pada semua sampel karena keterbatasan
alat dan bahan.Adapun hasil dari
pemeriksaan serologi tertera pada tabel
4berikut.

9
Tabel 4. Rangkuman hasil Sampel yang teridentifiaksi
pemeriksaanLatex Serotyping
mengandung bakter V. cholera
No. Hasil Interpretasi
Sampel Serotipe Berdasarkan hasil penelitian diatas,
A B C D
T2 + + Inaba dapat dibuat rangkuman keseluruhan
T4 + + Inaba identifikasi bakteriV. cholerae O1
T5 + + Inaba
C2 + + Inaba serotipe Inaba dari keseluruhan sampel
C3 + + Inaba yang diamati ya dapat dilihat pada tabel
C4 + + Inaba
Ket: + berarti terdapat penggumpalan 5.
pada campuran koloni dengan antisera Tabel 5.Perbandingan Jumlah sampel
yang positif terdapat bakteri
Pemeriksaan menggunakan metode V. cholerae O1 serotipe
Latex Serotyping dari Seiken.Hasil yang Inaba.
positif dimana terjadi aglutinasi atau Es Tube Es Balok

penggumpalan antara larutan yang Kode Hasil Kode Hasil


Sampel Sampe
mengandung bakteri V. Cholerae l
dengan antigen serogrup O1 antisera A, T1 n/a (- C1 n/a (-
) )
B, atau C yang akan tampak seperti T2 (+) C2 (+)
bercak-bercak penggumpalan berwarna T3 n/a (- C3 (+)
)
keputihan. Penggumpalan antisera T4 (+) C4 (+)
dengan sampel akan menentukan T5 (+) C5 n/a (-
)
serotipe bakteri. Serotipe Ogawa Perbandinga
memiliki antigen tipe A dan B. Serotipe n dari 3/5 3/5
jumlah (60% (60%
Inaba memiliki antigen tipe A dan C. masing jenis ) )
Sedangkan serotype Hikojima memiliki es
Perbandinga
antigen tipe A, B dan C.4,10 Pada hasil n dari
6/10 (60%)
penelitian terdapat penggumpalan jumlah total
keseluruhan
campuran koloni dan antisera A dan C. Ket : n/a (-) = pemeriksaan serologi
Hal ini menunjukkan bahwa serotipe tidak dilaksanakan karena tidak
dari bakteri V. cholerae yang terisolasi dicurigai
adalah V. cholerae O1 serotipe Inaba.
Secara keseluruhan, hasil penelitian
menunjukkan 3 dari 5 (60%) sampel es
tube memiliki kandungan bakteri V.
cholerae O1 serotipe Inaba dan 3 dari 5

10
11
(60%) sampel es balok juga memiliki Biotipe El Tor Hal ini menunjukkan
kandungan V. cholerae O1 serotipe Kolera masih memiliki potensi
Inaba seperti ditunjukkan pada tabel 6. menimbulkan wabah dimana bakteri V.
Dari semua sampel, terdapat 6 dari 10 cholerae O1 penyebab pada penelitian
(60%) sampel yang positif terdapat tersebut memiliki serotipe Ogawa dan
bakteri V. cholerae O1 serotipe Inaba. Inaba.
BakteriV. cholerae yang ditemukan
DISKUSI
pada penelitian adalah serogrup O1
Persentase V. cholerae tergolong
serotipe Inaba merupakan jenis yang
tinggi dan cukup membahayakan
patogen.Hal ini sesuai seperti laporan
masyarakat termasuk wisatawan
Rajeshwari,dkk tahun 2005 juga
domestik dan mancanegara mengingat
menyebutkan dimana V. cholerae O1
penggunakan es batu baik jenis tube
serotipe Inaba yang muncul di Delhi
maupun balok tergolong tinggi karena
India merupaka organisme dominan
Bali yang beriklim tropis. Persentase
penyebab kolera pada anak.
yang didapatkan dalam penelitian ini
Terdapat kemungkinan kontaminasi
cukup tinggi dan tergolong
dari bakteri yang terjadi baik pada
membahayakan meskipun untuk
proses pembuatan maupun proses
menimbulkan suatu manifestasi
pemakaian dan penggunaan es tersebut
penyakit kolera harus ada infeksi
dilapangan seperti yang terlihat pada
bakteri V. cholerae dalam jumlah
hasil penelitian ini dimana pada 60%
tertentu. Sesuai dengan laporan singkat
sampel terdapat bakteri V. cholerae O1
Sugunan dan Roy tahun 2007 dimana
Serotipe Inaba.Hal serupa ditemukan
wabah kolera yang terakhir berawal di
pada penelitian yang dilakukan oleh
Indonesia 40 tahun yang lalu sampai
Waturanggi,dkk di Jakarta tentang
2002 timbul wabah kolera di Pulau
bakteri vibrio kolera pada es yang bisa
Andamar dan Nicobar, India. Pada
dikonsumsi memperlihatkan adanya
wabah tersebut sebagian besar
bakteri V. choleraemulti drug resistant
penyebabnya adalah bakteri V. cholerae
yang memiliki gen virulensi pada es
O1 serotipe Ogawa Biotipe El
yang dapat dikonsumsi dimana hal ini
Tor.Tahun 2006 di tempat yang sama
berpotensi menimbulkan
muncul kembali kasus kolera dengan
bakteri V. cholerae O1 Serotipe Inaba wabah.13Mengenai kemungkinan

11
penyebab kemungkinan kontaminasi es dalam makanan dan minuman terutama
batu baik jenis tube maupun es balok, es batu karena infeksi V. cholerae untuk
peneliti belum dapat menemukan menimbulkan manifestasi klinis
penelitian mengenai hal tersebut. penyakit memerlukan infeksi dalam
Namun penelitian mengenai indikator kadar tertentu. Maka dari itu penting
sanitasi distribusi es batu di Bogor oleh mengetahui kadar V. cholerae pada
Fierliyanti tahun 2006 menunjukkan masing-masing sampel. Perlu dilakukan
adanya tingkat hiegienitas yang kurang penelitian dengan jumlah sampel yang
saat proses distribusi es batu.14 lebih besar dan mencakup pengguna es
Berdasarkan hal tersebut, ada batu dalam minuman di Kota Denpasar
kemungkinan kontaminasi bakteri V. atau dalam skala geografis yang lebih
cholerae pada es batu terjadi pada besar sehingga lebih representatif
proses distribusi dan pemakaian. terhadap populasi.

SIMPULAN DAN SARAN


Adapun simpulan yang dapat
ditarik dari penelitian ini adalah Pada
sampel berupa es balok, terdapat 3 dari
5 (60%) jumlah total sampel es balok
yang positif mengandung bakteri V.
cholerae O1 Serotipe Inaba. Pada
sampel berupa es tube, terdapat 3 dari 5
(60%) jumlah total sampel es tube yang
positif mengandung bakteri V. cholerae
O1 Serotipe Inaba. Dari jumlah total
keseluruhan sampel es batu di
Denpasar, Bali didapatkan 6 dari 10
(60%) jumlah total sampel yang
diperoleh positif mengandung bakteri V.
cholerae O1 serotipe Inaba.
Perlu adanya penelitian secara
kuantitatif dan kualitatif dalam
mengidentifikasi bakteri V. cholerae

12
http://www.condalab.com/pdf/1407
.pdf.
8. Merck Manual of Microbiology
DAFTAR PUSTAKA 12th edition. [Diakses pada 16
1. Ryan KJ. Vibrio, Champylobacter, Januari 2011]. Diunduh dari;
And Helicobacter. Dalam: Ryan Kj, http://www.mibius.de/out/oxbasesh
Ray CG, Penyunting. Sherris op/html/0/images/ wysiwigpro
Medical Microbiology: an /TCBS_Agar_110263_engl.pdf.
Introduction to Infectious Disease. 9. Rao S. Gram Staining. Davagree:
Edisi ke 4. USA: McGraw-Hill; JJMMC [Diakses 18 Januari 2011].
2004. h.373-378. Diunduh dari
2. Albert MJ, Morris JG. Cholera and http://www.microrao.com/micronot
Other Vibrioses. Dalam: Strickland es/pg/Gram%20stain.pdf.
GT, penyunting. Hunter’s Tropical 10. Laboratory Methods for the
Medicine and Emerging Infectious Diagnosis of Vibrio cholerae
Disease. Edisi ke 8. London: W.B. Chapter 6. Centers for Disease
Saunders Company; 2000. h. 323- Control and Prevention (CDC);
324. 2010 [Diakses 11 januari 2011].
3. World Health Organization Diunduh dari http://www.cdc.gov/
(WHO). Weekly Epidemiological cholera/pdf/Laboratory-Methods-
Record No. 31 Tahun ke 85 for-the-Diagnosis-of-Vibrio-
[homepage on internet]. Geneva: cholerae-chapter-6.pdf.
WHO Geneva [update 30 Juli 2010; 11. Sugunan AP, Roy S. Emergence of
diakses: 16 Januari 2011]. Diunduh Vibrio cholerae O1 Inaba in
dari Andaman and Nicobar Islands,
http://www.who.int/wer/2010/wer8 India. Journal of Public Health. 1
531 .pdf Juni 2007;29(3):hal.308-9.
4. Handa S. Cholera: Emedicine 12. Rajeshwari, Gupta A, Dubey AP,
[homepage on intenet]. Medscape. Uppal B, Sighh MM. Diarrhoeal
[update 17 Desember 2010;diakses outbreak of Vibrio cholerae 01
16 Januari 2011]. Diunduh dari Inaba in Delhi. Trop Doc.
http://emedicine.medscape. 2008;39(2):hal.105-107.
com/article/214911-overview. 13. Waturanggi DE, Melissa,
5. Graham J, Johnston WA, Nicholson Suhartono EX, Wijaya YF.
FJ.FAO Fisheries Technical Paper. Distribution of virulence genes and
No. 331: Ice in Fisheries. Rome: antibiotic resistance of Vibrio
FAO. 1992. cholerae obtained from edible ice
6. Suradnya IM. Analisis Faktor- in Jakarta, Indonesia. J. Med.
Faktor Daya Tarik Wisata Bali Dan Microbiol. 2012 : jmm.0.048769-
Implikasinya Terhadap 0v1-jmm.0.048769-0.
Perencanaan Pariwisata Daerah 14. Firlieyanti AM. Evaluasi Bakteri
Bali [disertasi]. Bali: STP Bali. Indikator Sanitasi Di Sepanjang
2005.. rantai Distribusi Es Batu di Bogor.
7. Alkaline Peptone Water. Condalab JIPI. 2006;11(2):hal.28-36
: Prodanisa Micro and Molecular
Biology. [Diakses 16 Januari 2011].
Di unduh dari:

13
Gambar 1.Contoh hasil campuran
sampel dengan APW setelah
inkubasi selama 18-24
jam.Terlihat adanya
pengeruhan dimana
sebelumnya cairan berwarna
kuning cerah.

Gambar 2.Contoh Hasil Pengecatan


Gram pada koloni
bakteri yang
ditemukan.Sebagian
bakteri yang ditemukan
adalah bakteri berwarna
merah muda yang
menandakan bakteri
Gram negatif.

14
T1 T2 T3

T4 T5 C1

C2 C3 C4

C5

Gambar 3. Gambaran hasil kultur pada


sampel T4. Terlihat
adanya koloni bateri
berwarna kuning yang
dicurigai sebagai koloni V.
cholerae.

15

Anda mungkin juga menyukai