Anda di halaman 1dari 20

ASUHAN KEPERAWATAN ANAK

DENGAN HIPERBILIRUBIN
Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Keperawatan Anak 1

Disusun Oleh :
Kartrio Suryo Mijil Kurniawan
A12019052

FAKULTAS ILMU KESEHATAN


PROGRAM STUDI KEPERAWATAN PROGRAM SARJANA
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH GOMBONG
2021/2022
ASUHAN KEPERAWATAN ANAK

DENGAN HIPERBILIRUBIN

SKENARIO KASUS

1
Bayi Ny.T (perempuan) usia 3 hari dirawat di ruang perinatalogi. Bayi lahir spontan dan
menangis kuat. Hasil pemeriksaan bayi tampak kuning di area dada, dan paha, suara nafas:
bronkhovesikuler, respirasi 50 kali per menit, nadi 100 kali per menit.suhu 370C

Tanggal Pengkajian : 20 Oktober 2021

Nama Pengkaji : Perawat

Ruang : Perinatalogi

Waktu Pengkajian : Pukul 09.00 WIB

A. Identitas
1. Identitas Klien
Nama / Nama Panggilan : Bayi Ny. T
Tanggal lahir / Usia : 17 Oktober 2020 Pukul 05.00 WIB / 3hari
Jenis kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Pendidikan :-
Alamat : Kebumen
Tanggal masuk : 20 Oktober 2021 Pukul: 08.30 WIB
Tanggal pengkajian : 20 Oktober 2021
Diagnosa Medik : Hiperbilirubin
2. Identitas Penanggung Jawab
- Ayah
a. Nama : Tn. R
b. Usia : 27tahun
c. Pendidikan : SMA
d. Pekerjaan : Wiraswasta
e. Agama : Islam
f. Alamat : Kebumen

- Ibu
a. Nama : Ny. T
b. Usia : 25Tahun

2
c. Pendidikan : SMP
d. Pekerjaan : IRT
e. Agama : Islam
f. Alamat : Kebumen
B. Riwayat Keperawatan
1. Keluhan Utama
By.Ny. T tampak ikterik (kuning) di area dada dan paha
2. Riwayat Kesehatan Sekarang
Pada Tanggal 17 Oktober 2021 pukul 05.00 WIB Ny.T datang Ke rumah sakit PKU
Muhammadiyah Gombong. Nenek pasien mengatakan 2 jam sebelum masuk RS ibu
bayi mengalami kontraksi dengan frekuensi sering. Pada tanggal 20 Oktober 2021
pukul 08.30 WIB bayi lahir spontan dan menangis keras. BB lahir 2750 gram, PB 41
cm. Setelah dilakukan pemeriksaan pasien dipindahkan ke ruang perinatologi. Saat
dikaji pasien berumur 3 hari, pasien tampak kuning dibagian dada dan paha. Hasil
pemeriksaan fisik bayi tampak kuning di area dada, dan paha, suara nafas :
bronkhovesikuler, RR: 50x/menit, N: 100x/menit, S: 370C
3. Riwayat Kesehatan Lalu
Nenek pasien mengatakan bayi lahir secara spontan dan menangis kuat. Bayi tidak
memiliki riwayat sakit terdahulu
4. Riwayat Kesehatan Keluarga
Nenek pasien mengatakan dalam keluarganya tidak ada yang melahirkan prematur,
tidak ada riwayat penyakit terdahulu
5. Riwayat kehamilan
a. Gravida : ke-1
b. Paritas : anak pertama
c. Kesehatan selama hamil : Nenek klien mengatakan selama kehamilan tidak ada
masalah kehamilan
d. Obat-obatan : nenek pasien mengatakan anaknya mengkonsumsi
suplemen besi (Fe) yang diberikan dokter selama hamil

6. Riwayat Persalinan
a. Durasi Persalinan : Lama melahirkan ± 3jam dengan persalinan normal di
rumah sakit dan langsung menangis kuat

3
b. Tipe melahirkan : spontan pervagina
c. Tempat melahirkan : Rs PKU Muhammadiyah Gombong
d. Obat-obatan :-
7. Riwayat Kelahiran
a. BB : 2750 gram
b. PB : 41 cm
c. Kondisi kesehatan : baik
d. Score AGPAR :9
e. Anomali Kongenitaal :-
f. Tanggal keluar dari perawatan :-
8. Riwayat Imunisasi:
a. Hepatis : 0 bulan (0,5 cc)
b. Alergi : tidak ada alergi imunisasi
9. Riwayat Tumbuh Kembang
a. BB : 2750 gram
b. PB : 41 cm
c. KPSP :-
10. Riwayat alergi
Tidak ada
11. Kebutuhan Cairan
Sesuai BB anak, maka kebutuhan cairan pada anak Ny.T yaitu: 100cc X 2,75 kg=
275cc/24jam
12. Kebutuhan kalori
515 kkal/hari

13. Genogram

4
P

Keterangan :
: perempuan

: laki-laki

p :klien

C. Pola Pengkajian Fungsional Gordon


1. Pola persepsi kesehatan
a. Sebelum dikaji : Keluarga klien mengatakan belum tahu cara merawat anak
dengan hiperbilirubin
b. Saat dikaji : Keluarga mengatakan belum tahu cara merawat anak
hiperbilirubin, takut untuk melakukan perawatan di rumah nanti
2. Pola nutrisi/metabolik
a. Sebelum dikaji : Keluarga mengatakan bayi setelah lahir sudah disusukan
b. Saat dikaji : Keluarga mengatakan selama di RS sudah di beri ASI
langsung dari ibu
3. Pola eliminasi
a. Sebelum dikaji : Keluarga mengatakan bayi sudah BAK 4 kali sedikit dan BAB
1 kali hijau kehitaman, lengket, lembek
b. Saat dikaji : Keluarga klien mengatakan selama di RS sudah BAB 4 kali
dalam sehari, BAK 5-7 kali per hari

4. Pola Aktivitas/latihan
a. Sebelum dikaji : Keluarga mengatakan pasien setelah lahir bergerak kuat, dan
langsung menangis

5
b. Saat dukaji : Keluarga pasien mengatakan pasien bergerak aktif tetapi lebih
sering tidur
5. Pola Kognitif perseptual
a. Sebelum dikaji : Keluarga klien mengatakan khawatir dengan keadaan
anaknya, keluarga belum tahu merawat bayi dengan hiperbilirubin
b. Saat dikaji : Keluarga pasien mengatakan khawatir dengan keadaan
anaknya, keluarga pasien belum tahu merawat bayi dengan hiperbilirubin
6. Pola istirahat dan tidur
a. Sebelum dikaji : Keluarga mengatakan pasien tidur sebentar sering bangun
b. Saat dikaji : Keluarga mengatakan saat di RS pasien sering tidur
7. Pola konsep diri- persepsi diri
a. Sebelum dikaji : Keluarga mengatakan khawatir dengan pasien yang
mengalami warna kekuningan di daerah dada dan paha, keluarga mengatakan
takut dengan keslamatan pasien
b. Saat dikaji : Keluarga mengatakan melihat kondisi bayi yang sekarang
sangat khawatir dengan keslamatan bayi
8. Pola peran dan hubungan
a. Sebelum dikaji : Keluarga mengatakan sangat mengharapkan kelahiran
anaknya
b. Saat dikaji : Keluarga mengatakkan ibu selalu melihat anaknya untuk
memantau kabar anaknya
9. Pola reproduksi atau seksual
a. Sebelum dikaji : Keluarga mengatakan alat reproduksi anak normal
b. Saat dikaji : keluarga mengatakan alat reproduksi anak normal

10. Pola pertahanan diri (koping)


a. Sebelum dikaji : Keluarga mengatakan bayi menangis, saat diberi puting susu
langsung menyusu
b. Saat dikaji : Keluarga mengatakan sebelum di RS bayi kadang menagis
dan masih tidur
11. Pola keyakinan dan nilai
a. Sebelum dikaji : Keluarga mengatakan pasrah kepada Alloh, dan berdoa untuk
kesembuhan anaknya

6
b. Saat dikaji : Keluarga mengatakan pasrah kepada Alloh, dan berdoa untuk
kesembuhan anaknya
D. PemeriksaanFisik
a. Keadaan umum klien : lemah
b. Kesadaran : Composmentis
c. Tanda – tanda vital :
1) TD : - mmHg
2) Suhu : 37ºC
3) Nadi : 100x/menit
4) Respirasi : 50x/menit
d. Antropometri :
1) Panjang badan : 41 cm
2) Berat badan : 2750 gram
3) Lingkar lengan atas : 10 cm
4) Lingkar kepala : 34 cm
5) Lingkar dada : 35 cm
6) Lingkar perut : 31 cm
e. Kepala
1) Inspeksi : Fontanel anterior-posterior belum menutup, sutura masih belum
menutup sempurna, tampak masih ada rambut lanugo
2) Palpasi : Kepala teraba lunak, kulit kepala lembab
f. Mata
1) Inspeksi : Kedua mata sejajar, konjungtiva anemis, pupil isokor
2) Palpasi : Kelopak mata teraba lunak
g. Hidung
1) Inspeksi : Septum normal, tidak ada secret, tidak ada kotoran, tidak terdapat
pernapasam cuping hidung
h. Mulut
1) Inspeksi : Mukosa bibir lembab, tidak ada kotoran mulut. Tidak ada kelainan
labioskisis, labiopalaktoskisis

i. Telinga
1) Inspeksi : Telinga sejajar, bersih, tidak tampak kotoran atau cairan
2) Palpasi : tidak ada nyeri tekan sekitar telinga dan mastoid, telinga lunak

7
j. Leher
1) Inspeksi : Leher normal, ukuran normal
2) Palpasi : Tidak ada pembesaran vena jugularis, tidak ada pembesaran kelenjar
tiroid
k. Thorax
1) Inspeksi : Bentuk dada simetris
2) Palpasi : Puting di IC 4
a. Paru-paru
1) Inspeksi : Tidak terdapat tarikan dinding dada kedalam, pegembangan
dada simetris
2) Palpasi : Tidak ada pembesaran paru
3) Perkusi : Bunyi paru sonor
4) Auskultasi : Bronkovesikuler
b. Jantung
1) Inspeksi : Tidak tampak pembesaran
2) Palpasi : Ictus cordis di IC 4 mid clavicula sinistra
3) Perkusi : Bunyi jantung pekak
4) Auskultasi : S1 dan S2 reguler
l. Abdomen
1) Inspeksi : kulit perut pucat, perut cembung, tidak ada hernia umbilikus, tali
pusat putih, tempak pergerakan peristaltik usus
2) Auskultasi : Bising usus 20x/menit
3) Palpasi : Turgor kulit baik, tidak ada distensi, tidak ada pembesaran limfa
4) Perkusi : Timpani di seluruh region abdomen
m. Genetalia
1) Inspeksi : Tidak tampak ada kelainan
2) Palpasi : tidak teraba di labia mayora dan minora
n. Ekstermitas dan kulit
1) Inspeksi : Kedua tangan tampak dapat digerakan, bayi tampak tidak gemuk,
kulit kuning dibagian dada dan paha
2) Palpasi : Akral hangat, kulit teraba tipis banyak lemak

E. Pemeriksaan Penunjang
Hasil pemeriksaan Nilai normal

8
Bilirubin total : 14 mg/dL (< 1,00 mg/dL)
Glukosa : 90 mg
Hb : 11mg/dL
HT : 40%
Eritrosit : 4.0 juta/mm3
F. Terapi saat ini
a. Fototherapy 2 x sehari
b. Inj. Neo 1 mg
c. Gentamycin 1 tetes\

ANALISA DATA
Nama Klien : By Ny.T

9
Ruang : Ruang Perinatologi

No Data focus Etiologi Masalah


1. Ds:
 Keluarga mengatakan kulit bayi
berwarna kuning terutama pada
bagian dada dan paha
Ikterus
Do: Usia ≤7 hari
Neonatus
 By.Ny.T tampak kuning pada
daerah dada dan paha
 Kulit perut pucat
 Kadar bilirubin 14mg/dL
Ds :
2.  Ibu By.Ny.T mengatakan kulit
bayinya kering
 Ibu By.Ny.T mengatakan kulit
bayinya seperti mengelupas
Risiko
Efek kekurangan
Do :
fototerapi volume
 Kulit By.Ny.T tampak kering
cairan
 Bilirubin 14 mg/dl
 Suhu 37 ºC
 Nadi 100 x/menit
 Respirasi 50 x/menit
3. Ds : -
Peningkatan
Do:
bilirubin dari
a. Terdapat icterus di daerah dada Risikotinggic
pemecahan
danpaha edera
sel darah
b. Bilirubin total 14 mg/dL
merah
c. Glukosa 90 mg

PRIORITAS DIAGNOSA KEPERAWATAN


1. Ikterus Neonatus kulit b.d usia ≤7 hari
2. Risiko kekurangan volume cairanb.d efek fototerapi

10
3. Risiko tinggi cedera b.d peningkatan bilirubin dari pemecahan sel darah merah

RENCANA KEPERAWATAN
Nama Klien : By Ny.T

11
Ruang : Ruang Perinatalogi
Diagnosa
No Kriteria Hasil (NOC) Intervensi
Keperawatan
1. Ikterus Neonatus Setelah dilakukan tindakan Fototerapi neonatus
kulit b.d usia ≤7 keperawatan 3 x 24 jam (6924):
hari diharapkan gangguan ikterus 1. Kaji ulang riwayat
neonatus dapat teratasi dengan materal dan bayi
kriteria hasil: mengenai adanya
- Integritas jaringan kulit: kulit faktor risiko terjadi
dan membran mukosa (1101) hiperbilirubinemia

Idikator A T 2. Observasi tanda-tanda


Pigmentasi abnormal warna kuning
2 5
(110105) (pemeriksaan kremer)
Suhu kulit (110101) 2 4 3. Periksa kadar serum
Keterangan:
bilirubin sesuai
1. Berat
kebutuhan, sesuai
2. Cukup berat
anjuran
3. Sedang
4. Monitor tanda-tanda
4. Ringan
vital sesuai kebutuhan
5. Tidak ada
5. Edukasi keluarga
mengenai fototerapi
dirumah sesuai
kebutuhan
2. Risiko Setelah dilakukan tindakan 1. Periksa turgor kulit
kekurangan keperawatan selama 3 x 24 jam 2. Observasi membran
volume cairan b.d diharapkan Risiko kekurangan mukosa
efek fototerapi cairan b.d efek fototerapi kembali 3. Observasi warna urine
baik/normal dengan kriteia hasil: 4. Observasi dalam
pemberian kebutuhan
cairan
5. Monitor dalam
pemberian ASI yang
Indikator A T
cukup
Membran muksa bibir 2 5
lembab/tidak kering

12
(060202)
Volume cairan
tercukupi/dalam batas
2 5
normal
(060215)
Warna urine normal
2 5
(060219)
Keterangan:
1. Berat
2. Cukup berat
3. Sedang
4. Ringan
5. Tidak ada
3 Risiko tinggi Setelah dilakukan tindakan 1. Observasi tanda-tanda
cedera keperawatan 3 x 24 jam, ikterus
berhubungan diharapkan Risiko tinggi cedera 2. Observasi letak
dengan b.d peningkatan bilirubin dari penutup mata bayi
peningkatan pemecahan sel darah merah dapat 3. Tempatkan lampu
bilirubin dari teratasi dengan kriteria hasil: fototerapi diatas bayi
pemecahan sel Indikator A T dengan tinggi 30-50cm
darah merah. Serum bilirubin 4. Cek intensitas lampu
menurun: direct 2 5 setiap hari
menjadi indirec 5. Ukur tubuh 4-6 jam
Tidak ada ikterus pada
2 5 sekali
area dada dan pah
Derajat ikterus 2 5 6. Ubah posisi bayi setiap
menurun 4 jam per protocol
Keterangan: 7. Ubah posisi bayi tiap 8
1. Berat jam
2. Cukup berat 8. Tutup daerah
3. Sedang kemaluan dengan
4. Ringan penutup yang dapat
5. Tidak ada memantulkan cahaya
untuk melindungi
daerah kemaluan
9. Observasi tindakan

13
fototerapi

IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
Nama Klien : By Ny.T
Ruang : Ruang Perinatologi
DP Tgl/Jam Implementasi Evaluasi Formatif TTD

14
1 Rabu,20 1. Kaji ulang riwayat materal S: Keluarga klien
Oktober 2021/ dan bayi mengenai adanya tampak paham atas
Pukul: 10.30 faktor risiko terjadi apa yang disampaikan
WIB hiperbilirubinemia O: klien tampak
2. Observasi tanda-tanda warna ikterik di bagian dada
kuning (pemeriksaan kremer) dan paha
3. Periksa kadar serum bilirubin S: -
sesuai kebutuhan, sesuai O: ikterus derajat II
anjuran

4. Monitor tanda-tanda vital S: -


sesuai kebutuhan
O: Bilirubin total 14
5. Edukasi keluarga mengenai
mg/dL
fototerapi dirumah sesuai
Bilirubin direk 0,60
kebutuhan
mg/dL
Bilirubin indirek
13,4mg/dL
S:-

O: TD : -mmHg
N : 130x/menit
S : 36,30C
RR : 42x/menit
S: Keluarga menyetuji
dilakukan foto terapi
O:fototerapi dilakukan
2x sehari, pemberian
inj. Neo 1mg

2 20 Oktober 1. Memeriksa turgor kuit S: keluarga klien


2021/ Pukul: bersedia mencatat
10.00 WIB warna, elastisitas kulit
O: kulit tampak
kuning, membrane
2. Mengkontrol warna urine mukosa kering

15
S: keluarga klien
bersedia mengkontrol
warna, volume urine
3. Mengkontrol pemberian O: urine berwarna
cairan kuning pekat
S: keluarga klien
bersedia mencukupi
kebutuhan cairan
O: ibu klien menyusui
anaknya, kebutuhan
cairan 550cc/24jam

3 Rabu ,20 1. Mengecek tanda-tanda S: keluarga klien


Oktober 2021/ ikterus (kuning) bersedia memantau
Pukul: 10.30 kkondisi klien
WIB O: bayi tampak
ikterus, bilirubin total
2. Mengecek letak penutup 14mg/dL
mata S: keluarga klien
bersedia mengecek
O: mata klien tertutup
rapat dengan kain
kasa dan dilapisi
dengan karbon, popok
3. Menngecek intensitas lampu bayi tertutup dengan
setiap hari baik
S: keluarga klien
tampak paham dalam
pemberian cahaya
4. Mengukur suhu tubuh 4-6 sesuai kebutuhan
jam sekali O: ibu klien tampak
kooperatif
5. Mobilisasi posisi bayi setiap S: keluarga klien
4 jam bersedia mengecek

16
suhu tubuh anaknya
O: suhu : 36,30C
S: keluarga klien
bersedia merubah
posisi klien sesuai
instruksi
O: ibu klien tampak
kooperatif

CATATAN PERKEMBANGAN

17
Nama Klien : By Ny.T
Ruang : Ruang Perinatogi
Tanggal /
DP Evaluasi Sumatif TTD
Jam
Rabu, 20 1 S:
Oktober  Ibu By.Ny.T mengatakan bayinya masih
2021/ Pukul: kekuningan
10.30 WIB O:
 By.Ny.T tampak kuning di area dada dan
paha
 TD : -mmHg
 N : 130x/menit
 S : 36,3oC
 RR : 42x/menit
A : Masalah gangguan keperawatan ikterus
neonatus b.d usia ≤ 7 hari belum teratasi
P : Lanjutkan Intervensi
Rabu, 20 2 S:-
Oktober O:
2021/ Pukul :  Mukosa kering
10.30 WIB  Urine berwarna kuning pekat
 Kebutuhan cairan 275cc/24jam
A : Masalah keperawatan risiko kekurangan
volume cairan belum teratasi
P : Lanjutkan intervensi

Rabu, 20 3 S :-
Oktober O:
2021/ Pukul:  Bayi tampak tenang
10.30 WIB  Bayi tampak ikterik
 Bilirubin total 14 mg/dL
 Bilirubin direk 0,60 mg/dL
 Bilirubin indirek 13,4mg/dL
 Ikterus pada daerah dada dan paha, derajat

18
ikterus 2
A : Masalah risiko cedera b.d peningkatan
serum bilirubin dari pemecahan sel darah
merah
P : Lanjutkan intervensi

19
DAFTAR PUSTAKA

Hidayat, A A. (2011). Metode Penelitian Keperawatan dan Teknik Analisa Data. Jakarta:
Salemba Medika

Dewi, Kardana. (2016). Efektivitas Fototerapi Terhadap Penururan Kadar Bilirubin Total
Pada Hiperbilirubinemia di RSUP Sanglah: San Pediatri, 18(2),81-86

Surasmi. (2013). Perawatan Bayi Rresiko Tinggi. Jakarta: EGC

Gusni. (2016). Metodologi Penelitian Pendidikan Padang: EGC

Cecily & Sowden. (2009). Buku Saku Keperawatan, Edisi 4. Jakarta: EGC

Perawatan Bayi Resiko Tinggi (http://depkes.go.id) diakses pada 20 Oktober 2020. Pukul
07.00 WIB

Kemenkes RI. (2015). Pusat Data Dan Informasi Kementrian Kesehatan RI. 2015. Data
Kematian Bayi Dalam Tahun Pertama Kehidupan

Nurarif Huda, Kusuma. 2015. Aplikasi Asuhan Keperawatan Berdasarkan Diagnosa Medis
dan Nanda Nic-Noc Jilid 1. Yogyakarta: Medication

20

Anda mungkin juga menyukai