Anda di halaman 1dari 27

ASUHAN KEPERAWATAN PADA Nn.

K
DENGAN POST OP APENDICITIS H+0
DI RUANG TERATAI
RSUD DR. SOEDIRMAN KEBUMEN

DEWI SETIORINI

2 2 2 11 0 4 0 0 7 1
Appendisitis
Appendisitis adalah peradangan akibat infeksi pada usus buntu atau umbai cacing (apendiks). Usus buntu
sebenarnya adalah sekum (caecum). Infeksi ini bisa mengakibatkan peradangan akut sehingga memerlukan
tindakan bedah segera untuk mencegah komplikasi yang umumnya berbahaya. Apendektomi adalah
pengangkatan terhadap appendiks terimplamasi dengan prosedur atau pendekatan endoskopi. Apendektomi
adalah operasi yang dilakukan pada penderita usus buntu.
Anatomi
Pathway
1. Biodata :
1. Keluhan Utama
Pasien
Nyeri perut, mual dan muntah
Nama : Nn. K
2. Riwayat Penyakit :
Umur : 16 Tahun a. Riwayat Penyakit Sekarang :

Agama : Islam Pasien datang dengan keluhan post kecelakaan sepeda motor di kebumen pukul
10.00 wib kepala tidak membentur aspal, pasien mengeluh pusing, mengeluh
Pendidikan : SMA
nyeri pada tangan kanan saat digerakan. TD: 154/71 mmHg, N: 74x/menit, S:
Alamat : Jogosimo, Rt 03/ Rw 03 36,9ºc, RR: 20x/menit, SpO²: 97%.

Tgl Masuk RS : 26 September 2022 a. Riwayat Penyakit Dahulu :

Diagnosa Medis : Apendicitis akut Pasien mengatakan sebelumnya belum pernah di rawat rawat inap di RS, apabila
sedang sakit keluarga membawa ke klinik atau hanya membeli obat di apotik.
1. Pemerikasaan Bio, Psiko, Sosio, Spiritual
a. Sistem kardiovaskuler dan hematology
Pemerikasaan Biologis (Fisik Persistem)
DS : Nn. K mengatakan tidak mempunyai

a. Sistem pernafasan riwayat penyakit hipertensi

DS : Pasien mengatakan tidak mengalami sesak napas, DO :

flu maupun batuk - Inspeksi : Denyut ictus cordis tidak terlihat, tidak
terdapat sianosis
DO : - Inspeksi : Warna sawo matang, dada pasien
simetris kanan kiri, tidak ada retraksi dinding dada, - Auskultasi : Bunyi Jantung lup dup ( s1 = s2 ), TD:
tidak ada luka dan tidak ada jejas, RR : 20x/mnt. 105/72 mmHg

- Palpasi : Tidak ada nyeri tekan - Palpasi : Ictus Cordis tidak teraba, Nadi 90x/mnt,

- Perkusi : Bunyi perkusi sonor - Perkusi : Terdengar redup

- Auskultasi : Suara paru-paru vesikuler


a. Sistem pencernaan
 Penciuman

DS : Ny. M mengatakan tidak ada gangguan BAK, BAB 2 x 1minggu


DS : Nn. K mengatakan masih dapat mencium bau buah-buahan yang ada di

DO : sekitar pasien

- Inspeksi : adanya distensi perut, warna kulit abdomen sama dengan DO :Inspeksi : hidung simetris, Tidak ada pernafasan cupping hidung rongga ,

warna kulit sekitarnya, tidak ada memar maupun massa. Lubang hidung bersih

- Auskultasi : Bising usus 8x/mnt Palpasi : Tidak ada nyeri tekan pada area hidung.

- Palpasi : Tidak terdapat nyeri tekan pada perut  Pendengaran

- Perkusi : Suara timpani DS : Nn. K mengatakan tidak mengalami gangguan pendengaran

a. Sistem penginderaan DO : Inspeksi : Bentuk simetris, Tidak ada lesi, tidak ada massa, tidak ada
serumen, tidak ada peradangan dan tidak ada perdarahan pada telinga
 Penglihatan
 Pengecap
DS : Nn. K mengatakan tidak ada gangguan penglihatan
DS : Nn. K mengatakan tidak ada gangguan pada indra pengecapnya
DO : Bentuk mata simetris, Konjungtiva ananemis, Sklera anikterik, pupil
isokor DO :Inspeksi : - Keadaan lidah bersih

- Mukosa bibir terlihat pucat


a. Sistem perkemihan a. Sistem persyarafan

DS : - pasien mengatakan BAK sehari 3-4 kali sehari DS : Nn. K mengatakan masih kaku untuk menggerakan tangan kanannya

DO : - Jumlah urine 600 cc/jam, Berwarna kuning jernih DO : Inspeksi :

b. Sistem endokrin - Memori: Panjang

DS : Pasien mengatakan tidak mempunyai riwayat DM. - Bahasa : dengan baik ( Komunikasi verbal dengan menggunakan bahasa
Indonesia dan jawa )
DO : Inspeksi : Tidak ada jejas, GDS : 95 mg/dL
- Kognisi : Baik
- Palpasi : Tidak ada kelenjar limfe tiroid
- Pasien mengeluh pusing
a. Sistem integument
a. Sistem musculoskeletal
DS : - pasien mengatakan nyeri pada perut bawah, P: nyeri post op, Q: seperti
ditusuk-tusuk, R: bagian kaki kanan S: 5, T: nyeri jika di Gerakan DS : Pasien mengatakan merasa lemas

DO : DO :

- Inspeksi : Terdapat luka post op, perban terlihat bersih - Inspeksi : Terpasang infus pada tangan kiri,

- Palpasi : Tugor kulit <2detik - Palpasi : Ada nyeri tekan pada ekstermitas bawah
a. Sistem imunitas
1) Konsep diri
- Pasien mengatakan tidak mempunyai alergi obat.
- Gambaran diri
- Pasien mengatakan sedang tidak batuk dan demam

Pemerikasaan Psiko, Sosio, Spiritual Nn. K mengatakan bahwa dirinya bersyukur

a. Hubungan factor psikologis terhadap penyakit klien


dilahirkan dengan anggota tubuh yang lengkap

1) Pemeliharaan dan pengetahuan tentang kesehatan - Identitas diri

Keluarga mengatakan mengetahui anaknya di operasi


Nn. K mengatakan bahwa dirinya di lahirkan
1) Koping dan toleransi stress sebagai seorang perempuan dan masih

Keluarga pasien mengatakan selalu bermusyawarah dengan bersekolah.


keluarga yang lain jika ada masalah termasuk keputusan untuk
- Harga diri
dilakukan operasi pada anaknya.
Nn. K bersyukur meski dalam keadaan seperti
1) Kognitif dan persepsi tentang penyakit ini selalu di damping oleh keluarganya

2) Nn. K mengatakan yakin bahwa dirinya tidak mengetahui tentang


penyakitnya
Pemeriksaan Penunjang
Labolatorium
Hemoglobin 11.4

Leukosit 3.9

Hematokrit 3.7

Eritrosit 4.7

Trombosit 342

USG: Kesan:

- Tak tampak kelainan pada hepar, vesica felea, lien, pankreas

- Pada USG saat ini appendix tak tervisualisasi, CFM tak prominent dan tak menebal.

Apendicogram:

- Non filling appendix


Terapi
No Jenis terapi Dosis Indikasi
1. Infus RL 20 tpm Pengganti cairan
2. Cefotaxime 2 x 1 gr Antibiotik
Ketorolac 3 x 30 mg Analgetik untuk meredakan nyeri
Ranitidin 2 x 50 mg Untuk mengurangi nyeri
Extra tomit 10 mg Untuk mengurangi mual
 
Analisis data
Data fokus Problem Etiologi
DS : Ansietas Krisis situasional
Pasien mengatakan khawatir dengan penyakitnya D.0054
Pasien mengatakan terkadang pusing
Pasien mengatakan sulit tidur
DO :
Pasien terlihat gelisah
TD: 120/75. N: 100 x/mnt, S: 36.5 C, SpO2: 98%, RR: 20 x/mnt.
Pasien tampak pucat
DS : Nyeri Akut Agen pencedera
Klien mengatakan nyeri pada perut bawah D.0077 fisik
P: nyeri post op, Q: seperti ditusuk-tusuk, R: perut bawah S: 5, T: nyeri saat
aktivitas dan saaat ditekan
DO :
Pasien tampak meringis jika perut ditekan
Pasien tampak gelisah
TD: 120/75. N: 100 x/mnt, S: 36.5 C, SpO2: 98%, RR: 20 x/mnt.
Data fokus Problem Etiologi
DS: Risiko Infeksi Prosedur Invasif
Klien mengatakan nyeri pada D.0142
perut bawah
DO:
Inspeksi : Pasien terdapat luka
post op, balutan terlihat bersih,
tidak rembes, turgor kulit baik.
Palpasi : Area luka hangat

DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Ansietas b.d Krisis situasional
2. Nyeri akut b.d dengan Agen pencedera fisik
3. Risiko Infeksi b.d prosedur invasif
Rencana Tindakan
No Diagnosa Tujuan dan kriteria hasil Intervensi Rasional
Keperawatan SLKI SIKI
1. Ansietas b.d Setalah dilakuakan tindakan keperawatan Terapi Relaksasi I. 09326 - Penilaian nyeri dapat
Krisis selama 3x24 jam, ansietas pasien O: dilakukan sebagai ukuran
situasional berkurang dengan kriteria hasil: Identifikasi teknik relaksasi yang pernah tindakan selanjutnya.
SLKI: L. efektif digunakan - Memonitor Ku untuk
Monitor respon terhadap terapi relaksasi mengetahui
T: perkembangan pasien
Indikator A T Ciptakan lingkungan tenang dan tanpa setelah dilakukan
gangguan dengan pencahanyaan dan Tindakan.
Perilaku gelisah 1 4 suhu ruang nyaman - Pasien dilakukan
Keluhan pusing 2 5 Gunakan pakaian longgar. mobilisasi agar otot- otot
Keterangan : Gunakan relaksasi sebagai strategi dapat bergerak sehingga
Pola
1. tidur
Meningkat 2 5 penunjang dengan analgetik atau tidak keram.
2. Cukup meningkat tindakan medi lain.
3. Sedang Jelaskan tujuan, manfaat, batasan, dan
4. Cukup menurun jenis relaksasi yang tersedia
5. Menurun Anjurkan mengambil posisi nyaman
Anjurkan rileks dan merasakan sensasi
relaksasi
Demonstrasikan dan latih teknik relaksasi
Implementasi hari 1
Dx: Ansietas b.d Krisis situasional
Waktu Implementasi Respon
• Identifikasi teknik relaksasi yang pernah Ds: - pasien mengatakan masih nyeri di perut
efektif digunakan Do:- pasien terlihat mengikuti proses terapi
• Monitor respon terhadap terapi
relaksasi
• Ciptakan lingkungan tenang dan tanpa Ds: - pasien mengatakan tidak nyaman dengan
gangguan dengan pencahanyaan dan ruangan yang panas
suhu ruang nyaman Do: - pasien terlihat mengeluarkan kringat
• Gunakan relaksasi sebagai strategi Do: teknik relaksasi yang digunakan yaitu distrasi
penunjang dengan analgetik atau relaksasi hipnosis 6 jari.
tindakan medi lain.
• Jelaskan tujuan, manfaat, batasan, dan Ds: - pasien mengatakan memahami tujuan dan
jenis relaksasi yang tersedia manfaat jenis relaksasi
• Demonstrasikan dan latih teknik Do:- pasien terlihat mengikuti proses relaksasi
relaksasi
Evaluasi Hari 1
Evaluasi Ttd

S:
Klien mengatakan masih nyeri pada luka post op
Klien mengatakan sudah paham tujuan dan manfaat teknik relaksasi
Pasien mengatakan nyaman dengan posisi berbaring dengan kepala lebih tinggi
O:
Klien tampak meringis saat perut terasa nyeri
Pasien terlihat memakai kaos longgar
Pasien terlihat mengikuti proses relaksasi
TTV: TD : 98/70, N :75, S : 37.1ºc, RR : 20x/mnt,
A: Masalah belum teratasi

Indikator A T S
Perilaku gelisah 1 4 2
Keluhan pusing 2 5 3
P: Lanjutkan intervensi
1. Pola
Anjurkan
tidur relaksasi distraksi
2 5 3
2. Anjurkan memakai pakaian longgar dan ruangan sejuk
Implementasi hari 2
Dx: Ansietas b.d Krisis situasional
Waktu Implementasi Respon
• Identifikasi teknik relaksasi yang pernah Ds: - pasien mengatakan masih nyeri di perut
efektif digunakan Do:- pasien terlihat mengikuti proses terapi
• Monitor respon terhadap terapi
relaksasi
• Ciptakan lingkungan tenang dan tanpa Ds: - pasien mengatakan tidak nyaman dengan
gangguan dengan pencahanyaan dan ruangan yang panas
suhu ruang nyaman Do: - pasien terlihat mengeluarkan kringat
• Gunakan relaksasi sebagai strategi Do: teknik relaksasi yang digunakan yaitu distrasi
penunjang dengan analgetik atau relaksasi hipnosis 6 jari.
tindakan medi lain.
• Jelaskan tujuan, manfaat, batasan, dan Ds: - pasien mengatakan memahami tujuan dan
jenis relaksasi yang tersedia manfaat jenis relaksasi
Evaluasi Hari 2
Evaluasi Ttd

S:
Klien mengatakan masih nyeri pada luka post op
Klien mengatakan bisa melakukan Teknik relaksasi
Pasien mengatakan nyaman dengan posisi berbaring dengan kepala lebih tinggi
O:
Klien tampak meringis saat perut terasa nyeri
Pasien terlihat memakai kaos longgar
Pasien terlihat bisa melakukan Teknik relaksasi
TTV: TD : 94/64, N :74, S : 36.8ºc, RR : 20x/mnt,
A: Masalah belum teratasi

Indikator A T S
Perilaku gelisah 1 4 3
Keluhan pusing 2 5 4
P: Lanjutkan intervensi
1. Pola
Anjurkan
tidur relaksasi distraksi
2 5 4
2. Anjurkan memakai pakaian longgar dan menciptakan ruangan yang nyaman dan
sejuk
Implementasi hari 3
Dx: Ansietas b.d Krisis situasional
Waktu Implementasi Respon
• Identifikasi teknik relaksasi yang pernah Ds: - pasien mengatakan masih nyeri di perut
efektif digunakan Do:- pasien terlihat mengikuti proses terapi
• Monitor respon terhadap terapi
relaksasi
• Ciptakan lingkungan tenang dan tanpa Ds: - pasien mengatakan tidak nyaman dengan
gangguan dengan pencahanyaan dan ruangan yang panas
suhu ruang nyaman Do: - pasien terlihat mengeluarkan kringat
• Gunakan relaksasi sebagai strategi Do: teknik relaksasi yang digunakan yaitu distrasi
penunjang dengan analgetik atau relaksasi hipnosis 6 jari.
tindakan medi lain.
• Jelaskan tujuan, manfaat, batasan, dan Ds: - pasien mengatakan memahami tujuan dan
jenis relaksasi yang tersedia manfaat jenis relaksasi
Evaluasi Hari 3
Evaluasi Ttd

S:
Klien mengatakan masih nyeri pada luka post op
Klien mengatakan sudah bisa melakukan Teknik relaksasi
Pasien mengatakan sudah lebih tenang dan tidak gelisah
O:
Klien tampak meringis saat perut terasa nyeri
Pasien terlihat lebih segar dan lebih tenang
Pasien terlihat bisa melakukan Teknik relaksasi
TTV: TD : 100/60, N :84, S : 36.3ºc, RR : 20x/mnt,
A: Masalah belum teratasi

Indikator A T S
Perilaku gelisah 1 4 4
Keluhan pusing 2 5 5
P: Lanjutkan intervensi mandiri dirumah
1. Pola
Anjurkan
tidur relaksasi distraksi
2 5 5
2. Anjurkan memakai pakaian longgar dan ruangan yang tenang dan sejuk
No Diagnosa Tujuan dan kriteria hasil Intervensi Rasional
keperawatan SLKI SIKI
2. Nyeri akut b.d Setelah dilakukan tindakan Manajemen Nyeri I. 08238 • Penilaian regular terhadap klien
Agen Keperawatan selama 3x24 jam O: sangat penting untuk rencana
pencedera diharapkan nyeri akut dapat • Identiifkasi lokasi, manajemen nyeri
fisik berkurang dengan kriteria karakteristik, intensitas • Penilaian nyeri dapat diandalkan
hasil sebagai berikut : nyeri sebagai ukuran tingkat intensitas
SLKI : Tingkat Nyeri L. 08066 • Identifikasi Skala nyeri nyeri
T: • Imobilisasi sangat diperlukan untuk
• Berikan terapi membatasi nyeri
Indikator A T nonfarmakologis untuk • Dengan memonitor tanda tanda
mengurangi rasa nyeri vita dapat mengetahui perubahan
Keluhan nyeri 2 4 misal teknik distraksi klien untuk menentukan terapi
relaksasi yang akan dilakukan selanjutnya
Meringis :
Keterangan 2 4 E: • Teknik nafas dalam sangat
1Gelisah
: Meningkat 2 4 • Ajarkan teknik membantu untuk penyembuhan
2 : Cukup Meningkat nonfarmakologis untuk dapat pasien yang mengalami nyeri
3 : Sedang mengurangi rasa nyeri • Bekerja sebagai antiinflamasi dan
4 : Cukup Menurun K: efek analgentik ringan dalam
5 : Menurun • Kolaborasi pemberian mengurangi kekakuan dan
analgetik meningkatkan mobilitas
No Diagnosa Tujuan dan kriteria hasil Intervensi Rasional
Keperawatan SLKI SIKI

3. Risiko Infeksi Setelah dilakukan tindakan Pencegahan Infeksi I. 14539 • Mengedukasi


b.d prosedur keperawatan 2x24 jam tidak O: mengenai tanda-
invasif terjadi infeksi dengan kriteria Monitor tanda dan gejala infeksi tanda infeksi seperti
hasil sebagai berikut: Monitor TTV dolor, kolor, tumor,
SLKI : Tingkat Infeksi L. 14137 T: rubor dan fungsi
Lakukan perawatan luka lensa.
Cuci tangan sebelum dan sesudah • Efektifitas
Indikator A T kontak dengan pasien dan pencegaham infeksi
lingkungan pasien dapat mencegah
Kebersihan tangan 4 2 Pertahankan teknik aseptik infeksi
Nyeri 2 4 E:
Ajarkan cara mencuci tangan dengan
Keterangan
Leukosit : 2 4 benar
1 : Meningkat Jelaskan tanda dan gejala infeksi
2 : Cukup Meningkat Anjurkan meningkatkan asupan
3 : Sedang nutrisi
4 : Cukup Menurun K:
5 : Menurun Kolaborasi pemberian obat antibiotic
Komplikasi
1. Perforasi
2. Peritonitis
3. Masa periependikuler
Prognosis
Apendiktomi yang dilakukan sebelum perforasi prognosisnya baik. Kematian dapat terjadi pada
beberapa kasus
Setelah operasi masih dapat terjadi infeksi pada 30% kasus appendix perforasi atau appendix
gangrenosa.
Serangan berulang dapat terjadi apabila appendix tidak diangkat.
Soal
Seorang perempuan berusia 16 th diirawat di ruang cempaka dengan keluhan Pasien
mengatakan khawatir dengan penyakitnya, pasien mengatakan terkadang pusing, pasien
mengatakan sulit tidur. Pasien terlihat gelisahTD: 120/75. N: 100 x/mnt, S: 36.5 C, SpO2: 98%,
RR: 20 x/mnt, Pasien tampak pucat. Masalah keperawatan apa yang muncul ?
a. Bersihan jalan nafas tidak efektif
b. Intoleransi aktivitas
c. Anisetas
d. Gangguan mobilitasmobilitas fisik
Seorang perempuan berusia 16 th dengan diagnosa medis apendisitis akut. pasien Terlihat
gelisah, pasien mengatakan sulit tidur. Pasien mengatakan khawatir dengan penyakitnya.Apa
intervensi keperawatan prioritas pada pasien?
a.Monitor TTV
b. Monitor pemberian cairan
c. Ajarkan teknik relaksasi
d. Ajarkan teknik ROM
Pasien Nn. K16 th, dengan diagosa medis appendicitis. Klien mengeluh nyeri pada perut bagian
bawahbawah.
Inspeksi : Pasien terdapat luka post op, balutan terlihat bersih, tidak rembes, turgor kulit baik.
Palpasi : Area luka hangat

Anda mungkin juga menyukai