Disusun Oleh:
SOFIA NURAHMAH
2011040035
Keterangan
= Perempuan
= Laki-laki
= Garis keturunan
P = Pasien
= Meninggal
= Meninggal
5. Pemeriksaan diagnostik:
Rontgen thorax : Besar COR normal, awal edema pulmo
6. Terapi Medis :
Tgl Jenis terapi Dosis
10 Jan Inj ranitidine 2x1
2022 Inj ceftriaxone 2x1
Salbutamol 2x1
Nebu (V+P) 3x1
Inj aminopilin 1 ampul drip
Infus Asering 20 tpm
Furosemid ½-0–0
11 Jan Inj ranitidine 2x1
2022 Inj ceftriaxone 2x1
Salbutamol 2x1
Infus Asering 20 tpm
Nebu (V+P) 3x1
Lasal syr 3x1cth
12 Jan Inj ranitidine 2x1
2022 Inj ceftriaxone 2x1
Salbutamol 2x1
Infus Asering 20 tpm
Nebu (V+P) 3x1
Lasal syr 3x1cth
ANALISA DATA
TGL/JAM DATA FOKUS PROBLEM ETIOLOGI
10 Jan DS : Bersihan jalan Sekresi yang
- Pasien mengatakan masih sesak nafas nafas tidak tertahan
2022
- Pasien mengatakan dadanya sesak saat bernafas efektif
- Pasien mengatakan batuk dan dahaknya susah
keluar
DO :
- Inspeksi : Pergerakan dinding dada simetris,
pernafasan dangkal, irama nafas cepat, napas
menggunakan otot bantu nafas dada,
- Asukultasi : Wheezing / mengi
- Perkusi : Sonor
- Palpasi : Dada teraab hangat, taktil premitus
simetris, tidak ada nyeri tekan, tidak ada
krepitasi, tidak ada edema
- Pasien terpasang oksigen nasal kanul 5 lpm
- Penggunaan otot bantu nafas
- TD : 147/85 N : 113
- RR : 24x S : 36,8 SpO2: 97%
10 Jan DS : Pola nafas tidak Hambatan
- Pasien mengatakan masih sesak nafas efektif upaya napas
2022
- Pasien mengatakan dadanya sesak saat bernafas
- Pasien mengatakan batuk dan dahaknya susah
keluar
DO :
- Inspeksi : Pergerakan dinding dada simetris,
pernafasan dangkal, irama nafas cepat, napas
menggunakan otot bantu nafas dada,
- Asukultasi : Wheezing / mengi
- Perkusi : Sonor
- Palpasi : Dada teraab hangat, taktil premitus
simetris, tidak ada nyeri tekan, tidak ada
krepitasi, tidak ada edema
- Pasien terpasang oksigen nasal kanul 5 lpm
- Penggunaan otot bantu nafas
- TD : 147/85 N : 113
- RR : 24x S : 36,8 SpO2: 97%
11 Jan DS : Gangguan pola Penyakit
- Pasien mengatakan tidak bisa tidur dan tidur (Asma)
2022
istirahat pada malam hari
- Pasien mengatakan sulit napas sehingga
sulit untuk tidur
- Pasien mengatakan semalam hanya tidur 2
jam dan mudah terbangun
DO :
- Pasien terlihat lemas dan lesu disiang hari
- Terlihat adanya kantung mata pada pasien
- TD : 125/79 N : 109
- RR : 22x S : 37,1 SpO2: 98%
DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Bersihan jalan nafas tidak efektif b.d sekresi yang tertahan
2. Pola nafas tidak efektif b.d hambatan upaya napas
3. Gangguan pola tidur b.d penyakit (Asma)
RENCANA TINDAKAN
No. Diagnosa Tujuan dan Kriteria Hasil Intervensi (SIKI) Rasional Nama
Keperawatan (SLKI) /TTD
1 Bersihan jalan Setelah dilakukan tindakan Manajemen jalan nafas
nafas tidak keperawatan selama 3x24 jam O:
efektif bd sekresi diharapkan masalah bersihan jalan - Monitor pola nafas (frekuensi, Untuk mengetahui keadaan pola
yang tertahan nafas dapat tertasi dengan kriteria : kedalaman, usaha napas) nafas
Indikator A T - Monitor bunyi napas tambahan Untuk mengetahui kondisi paru
Batuk efektif 3 5 - Monitor sputum Untuk mengetahui kondisi sputum
Ket: 1=meningkat, 2=cukup T: adakah darah atau kelainan lain
meningkat, 3=sedang, 4=cukup - Posisikan semi fowler/fowler Untuk membantu meredakan
menurun, 5=menurun - Berikan minuman hangat sesak nafas
Indikator A T - Lakukan fisioterapi dada Untuk membantu mengencerkan
Produksi 3 5 - Berikan oksigen sputum
sputum E: Untuk memberikan oksigen
Dipsnea 3 5 - Ajarkan teknik batuk efektif tambahan
Ket: 1=meningkat, 2=cukup C: Untuk memudahkan pengeluaran
meningkat, 3=sedang, 4=cukup - Kolaborasi pemberian sputum
menurun, 5=menurun nebulizer/uap
Indikator A T
Frekuensi nafas 3 5
Pola nafas 3 5
Ket: 1=memburuk, 2=cukup
memburuk, 3=sedang, 4=cukup
membaik, 5=membaik