Anda di halaman 1dari 24

ASUHAN KEPERAWATAN

ASMA PADA Ny. S DI RUANG DAHLIA RSUD Dr. SOEDIRMAN


KEBUMEN

Disusun Oleh:
SOFIA NURAHMAH
2011040035

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOKERTO
2021
PENGKAJIAN KPERAWATAN

Tempat Praktek : Dahlia


Tanggal Pengkajian : 10 Januari 2022
Jam : 19.00
1. Biodata :
Pasien Penanggung Jawab (Keluarga)
Nama : Ny.S Nama : Tn S
Umur : 44 th Umur : 55 th
Agama : Islam Agama : Islam
Pendidikan : SD Pendidikan : SD
Status Pernikahan : Menikah Status Pernikahan : Menikah
Alamat : Klegenrejo Hubungan dengan klien : Suami
Tgl Masuk RS : 10 Januari 2022
Diagnosa Medis : Asma
2. Keluhan Utama
a. Saat Masuk
Pasien mengatakan sesak nafas dan batuk
b. Saat Pengkajian
Pasien mengatakan masih sesak nafas , batuk dan dahaknya susah keluar
3. Riwayat Penyakit :
a. Riwayat Penyakit Sekarang :
Pasien datang ke IGD pada tanggal 10 Januari 2022 dengan keluhan sesak
nafas dan batuk, sudah meminum obat yang dibeli di apotek namun tidak ada
perubahan akhirnya datang ke RS. Kemudian pasien dipindah keruang Dahlia
pada jam 18.30 WIB, saat dilakukan pengkajian pasien mengatakan masih
sesak nafas. Pasien terpasang infus asering 20 tpm, terpasang oksigen nasal
kanul 5 lpm, GCS 15 kesadaran composmentis.
Inspeksi : Pergerakan dinding dada simetris, pernafasan dangkal, irama nafas
cepat
Asukultasi : Wheezing/ mengi
Perkusi : Sonor
Palpasi : Taktil premitus simetris, tidak ada nyeri tekan
TD : 147/85 N : 113 RR : 24x S : 36,8 SpO2: 97%
b. Riwayat Penyakit Dahulu :
Pasien mengatakan memiliki riwayat asma sejak usia 28 tahun (2005) dan
kambuh jika terlalu cape beraktivitas
c. Riwayat Penyakit Keluarga :
Pasien mengatakan penyakit asmanya ini bukan penyakit yang diturunkan dari
keluarganya, karena keluarganya tidak ada yang menderita asma. Tidak ada
riwayat penyakit seperti hipertensi dan diabetes mellitus.

Keterangan
= Perempuan

= Laki-laki

= Garis keturunan

P = Pasien

= Tinggal satu rumah

= Meninggal

= Meninggal

Pemerikasaan Bio, Psiko, Sosio, Spiritual


Pemerikasaan Biologis (Fisik Persistem)
a. Sistem pernafasan
 Kaji dan uraikan data-data yang ditemukan pada system pernafasan
DS :
- Pasien mengatakan masih sesak nafas
- Pasien mengatakan dadanya sakit saat bernafas
- Pasien mengatakan batuk dan dahaknya susah keluar
DO :
- Inspeksi : Pergerakan dinding dada simetris, pernafasan dangkal,
irama nafas cepat
- Asukultasi : Ronchi
- Perkusi : Sonor
- Palpasi : Taktil premitus simetris, tidak ada nyeri tekan
- Pasien terpasang oksigen nasal kanul 5 lpm
- Penggunaan otot bantu nafas
TD : 147/85 N : 113 RR : 24x S : 36,8 SpO2: 97%
 Diagnose keperawatan yang muncul pada system pernafasan
Bersihan jalan nafas tidak efektif berhubungan dengan sekresi yang
tertahan
Pola nafas tidak efektif berhubungan dengan hambatan upaya napas
b. Sistem kardiovaskuler dan hematology
 Kaji dan uraikan data-data yang ditemukan pada system kardiovaskuler
DS :
- Pasien mengatakan tidak memiliki riwayat darah tinggi maupun
penyakit jantung lainnya
DO :
- Tdak ada distensi vena jugularis
- Inspeksi tidak terlihat denyut jantung dari permukaan dada
- Auskultasi s1s2 reguler lupdup, gallop (-), murmur (-)
- Perkusi terdengar pekak
- Palpasi tidak teraba detak jantung dari permukaan dada
- TD : 147/85 N : 133
 Diagnose keperawatan yang muncul pada system kardiovaskuler
Tidak ada masalah keperawatan pada sistem kardio
c. Sistem pencernaan
 Kaji dan uraikan data-data yang ditemukan pada system pencernaan
DS :
- Pasien mengatakan nafsu makannya normal, tidak ada hambatan
- Pasien mengatakan mampu menghabiskan makan 1 piring
- Pasien mengatakan BAB 1 x sehari
DO :
- Mukosa bibir lembab, pasien tidak pucat
- Turgor kulit elastis
- Inspeksi : simetris, tidak lesi, asites (-)
- Asukultasi : bising usus (+) 15 x/menit
- Perkusi : timpani
- Palpasi : tidak ada nyeri tekan
 Diagnose keperawatan yang muncul pada system pencernaan
Tidak ada masalah keperawatan pada sistem pencernaannya
d. Sistem penginderaan
 Kaji dan uraikan data-data yang ditemukan pada system penginderaan
DS :
Pasien mengatakan indra penglihatan normal, indra penciuman normal,
indra pengecap normal, indra peraba normal, dan indra pendengaran
normal
DO :
Indra penglihatan : konjungtiva ananemis, pupil isokor, sclera ikterik,
penglihatan tidak dibantu kacamata
Indra penciuman : simetris, tidak ada bunyi krepitasi, tidak ada polip,
mampu mencium beraneka bau
Indra pengecap : membrane mukosa lembab, lidah bersih, dapat
membedakan sensasi rasa makanan
Indra pendengar : simetris,tampak bersih, mampu mendengar tanpa alat
bantu
Indra peraba : pasien dapat merasa sentuhan, sensasi nyeri
 Diagnose keperawatan yang muncul pada system penginderaan
Tidak ada masalah keperawatan
e. Sistem perkemihan
 Kaji dan uraikan data-data yang ditemukan pada system perkemihan
DS :
- Pasien mengatakan minum 7-9 gelas perhari
- Pasien mengatakan BAK sehari 4-5 kali sehari
DO :
- Urin berwarna jernih kekuningan, bau khas dan tidak terpasang DC
- Ureum : 40 mg/dL Creatinine : 1,13 mg/dL
 Diagnose keperawatan yang muncul pada system perkemihan
Tidak ada masalah keperawatan pada sistem perkemihannya
f. Sistem endokrin
 Kaji dan uraikan data-data yang ditemukan pada system endokrin
DS :
- Pasien mengatakan tidak memiliki riwayat penyakit diabetes
DO :
- Tidak teraba adanya pembesaran kelenjar limfe
- Tidak teraba adanya pembesaran kelenjar tiroid
- GDS 108 mg/dL
 Diagnose keperawatan yang muncul pada system endokrin
Tidak ada masalah keperawatan pada sistem endokrinnya
g. Sistem integument
 Kaji dan uraikan data-data yang ditemukan pada system integument
DS :
- Pasien mengatakan tidak memiliki luka, tidak ada masalah pada kulitnya
DO :
- Kulit teraba lembab
- Tidak ada lesi
- Suhu badan 36,8
 Diagnose keperawatan yang muncul pada system integument
Tidak ada masalah keperawatan pada sistem integumennya
h. Sistem persyarafan
 Kaji dan uraikan data-data yang ditemukan pada system persyarafan
DS :
- Pasien mengatakan tidak merasa pusing
- Pasien mengatakan tidak memiliki penyakit syaraf
DO :
- Kesadaran : Compos mentis E4 V5 M6 GCS 15
 Diagnose keperawatan yang muncul pada system persyarafan
Tidak ada masalah keperawatan pada sistem persyarafannya
i. Sistem musculoskeletal
 Kaji dan uraikan data-data yang ditemukan pada system muskuloskletal
DS :
- Pasien mengatakan saat sesak napas tidak bisa untuk beraktivitas seperti
biasanya
- Pasien mengatakan masih mampu untuk BAK/BAB dikamar mandi saat
Di RS
DO :
- Pasien tidak ada kelemahan fisik
- Pasien tidak ada patah tulang
- Pasien tidak ada nyeri sendi
 Diagnose keperawatan yang muncul pada system muskuloskletal
Tidak ada masalah keperawatan pada sistem muskuloskeletalnya
j. Sistem imunitas
 Kaji dan uraikan data-data yang ditemukan pada system imunitas
DS :
- Pasien mengatakan tidak memiliki riwayat penyakit atau gangguan imun
- Pasien mengatakan tidak pernah terkena COVID-19
- Pasien mengatakan tidak memliki riwayat alergi makanan dan obat
DO :
- Leukosit 15,4 (H)
 Diagnose keperawatan yang muncul pada system imunitas
Tidak ada masalah keperawatan dalam sistem imunitasnya
Pemerikasaan Psiko, Sosio, Spiritual
a. Hubungan factor psikologis terhadap penyakit klien
Kaji hubungan factor-faktor psikologis klien terhadap penyakit yang diderita
DS :
- Pasien mengatakan sejak menderita asma keluarganya lebih perhatian dan
selalu mensupport
- Pasien mengatakan keluarganya menerima kondisi pasien dengan baik
- Pasien mengatakan selalu bersemangat untuk sembuh
DO :
- Pasien tampak selalu didampingi keluarga
- Pasien tampak tenang dan semangat sembuh
 Diagnose keperawatan yang muncul pada psikologis
Harga diri rendah situasional berhubungan dengan penyakit
b. Hubungan factor social terhadap penyakit klien
Kaji hubungan factor-faktor sosial seperti gaya hidup, kebiasan klien dll
terhadap penyakit yang diderita
DS :
- Pasien mengatakan dilingkungan rumahnya sering mengikuti kegiatan kerja
bakti dan arisan ibu-ibu
- Pasien mengatakan senang berbaur dengan tetangga
DO :
- Pasien tampak sering dijenguk oleh kerabat
- Pasien terlihat mengobrol dengan sesama pasien
c. Hubungan factor spiritual terhadap penyakit klien
Kaji hubungan factor-faktor spiritual klien terhadap penyakit yang diderita
DS :
- Pasien mengatakan masih sholat 5 waktu meskipun dirawat di RS
- Pasien mengatakan selalu berdoa dan berdzikir kepada Allah SWT
DO :
- Pasien tampak sholat dengan posisi duduk
- Terlihat adanya tasbih di sebelah tempat tidur pasien
4. Pemerikasaan penunjang
Tgl Jenis Pemeriksaan Hasil Nilai Normal Intepretasi
10 Jan Hematologi
2022 Hemoglobin 15,1 13,2-17,3 N
Leukosit 15,4 3,8-10,6 H
Hematocrit 44 40-52 N
Eritrosit 5,2 4,40-5,90 N
Trombosit 360 150-440 N
MCH 29 26-34 N
MCHC 35 32-36 N
MCV 83 80-100 N
DIFF COUNT
Eosinofil 3,20 2-4 L
Basophil 0,10 0-1 N
Netrofil 83,40 50-70 H
Limfosit 7,10 22-40 L
Monosit 6,20 2-8 N
Absolut Neutrofil 12,82 1,80-8,00 N
Count
Absolut Limfosit 1,10 0,9-5,2 N
Count
Neutrophil 11,65 N
Limfosit Rasio
Kimia Klinik
GDS 108 80-110 N
Ureum 40 10-50 N
Creatinine 1,13 0,9-1,3 N
SGOT 29 <31 N
SGPT 20 <32 N

5. Pemeriksaan diagnostik:
Rontgen thorax : Besar COR normal, awal edema pulmo
6. Terapi Medis :
Tgl Jenis terapi Dosis
10 Jan Inj ranitidine 2x1
2022 Inj ceftriaxone 2x1
Salbutamol 2x1
Nebu (V+P) 3x1
Inj aminopilin 1 ampul drip
Infus Asering 20 tpm
Furosemid ½-0–0
11 Jan Inj ranitidine 2x1
2022 Inj ceftriaxone 2x1
Salbutamol 2x1
Infus Asering 20 tpm
Nebu (V+P) 3x1
Lasal syr 3x1cth
12 Jan Inj ranitidine 2x1
2022 Inj ceftriaxone 2x1
Salbutamol 2x1
Infus Asering 20 tpm
Nebu (V+P) 3x1
Lasal syr 3x1cth

ANALISA DATA
TGL/JAM DATA FOKUS PROBLEM ETIOLOGI
10 Jan DS : Bersihan jalan Sekresi yang
- Pasien mengatakan masih sesak nafas nafas tidak tertahan
2022
- Pasien mengatakan dadanya sesak saat bernafas efektif
- Pasien mengatakan batuk dan dahaknya susah
keluar
DO :
- Inspeksi : Pergerakan dinding dada simetris,
pernafasan dangkal, irama nafas cepat, napas
menggunakan otot bantu nafas dada,
- Asukultasi : Wheezing / mengi
- Perkusi : Sonor
- Palpasi : Dada teraab hangat, taktil premitus
simetris, tidak ada nyeri tekan, tidak ada
krepitasi, tidak ada edema
- Pasien terpasang oksigen nasal kanul 5 lpm
- Penggunaan otot bantu nafas
- TD : 147/85 N : 113
- RR : 24x S : 36,8 SpO2: 97%
10 Jan DS : Pola nafas tidak Hambatan
- Pasien mengatakan masih sesak nafas efektif upaya napas
2022
- Pasien mengatakan dadanya sesak saat bernafas
- Pasien mengatakan batuk dan dahaknya susah
keluar
DO :
- Inspeksi : Pergerakan dinding dada simetris,
pernafasan dangkal, irama nafas cepat, napas
menggunakan otot bantu nafas dada,
- Asukultasi : Wheezing / mengi
- Perkusi : Sonor
- Palpasi : Dada teraab hangat, taktil premitus
simetris, tidak ada nyeri tekan, tidak ada
krepitasi, tidak ada edema
- Pasien terpasang oksigen nasal kanul 5 lpm
- Penggunaan otot bantu nafas
- TD : 147/85 N : 113
- RR : 24x S : 36,8 SpO2: 97%
11 Jan DS : Gangguan pola Penyakit
- Pasien mengatakan tidak bisa tidur dan tidur (Asma)
2022
istirahat pada malam hari
- Pasien mengatakan sulit napas sehingga
sulit untuk tidur
- Pasien mengatakan semalam hanya tidur 2
jam dan mudah terbangun
DO :
- Pasien terlihat lemas dan lesu disiang hari
- Terlihat adanya kantung mata pada pasien
- TD : 125/79 N : 109
- RR : 22x S : 37,1 SpO2: 98%

DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Bersihan jalan nafas tidak efektif b.d sekresi yang tertahan
2. Pola nafas tidak efektif b.d hambatan upaya napas
3. Gangguan pola tidur b.d penyakit (Asma)
RENCANA TINDAKAN
No. Diagnosa Tujuan dan Kriteria Hasil Intervensi (SIKI) Rasional Nama
Keperawatan (SLKI) /TTD
1 Bersihan jalan Setelah dilakukan tindakan Manajemen jalan nafas
nafas tidak keperawatan selama 3x24 jam O:
efektif bd sekresi diharapkan masalah bersihan jalan - Monitor pola nafas (frekuensi, Untuk mengetahui keadaan pola
yang tertahan nafas dapat tertasi dengan kriteria : kedalaman, usaha napas) nafas
Indikator A T - Monitor bunyi napas tambahan Untuk mengetahui kondisi paru
Batuk efektif 3 5 - Monitor sputum Untuk mengetahui kondisi sputum
Ket: 1=meningkat, 2=cukup T: adakah darah atau kelainan lain
meningkat, 3=sedang, 4=cukup - Posisikan semi fowler/fowler Untuk membantu meredakan
menurun, 5=menurun - Berikan minuman hangat sesak nafas
Indikator A T - Lakukan fisioterapi dada Untuk membantu mengencerkan
Produksi 3 5 - Berikan oksigen sputum
sputum E: Untuk memberikan oksigen
Dipsnea 3 5 - Ajarkan teknik batuk efektif tambahan
Ket: 1=meningkat, 2=cukup C: Untuk memudahkan pengeluaran
meningkat, 3=sedang, 4=cukup - Kolaborasi pemberian sputum
menurun, 5=menurun nebulizer/uap
Indikator A T
Frekuensi nafas 3 5
Pola nafas 3 5
Ket: 1=memburuk, 2=cukup
memburuk, 3=sedang, 4=cukup
membaik, 5=membaik

2 Pola nafas tidak Setelah dilakukan tindakan Pemantauan respirasi


efektif bd keperawatan selama 3x24 jam O:
hambatan upaya diharapkan masalah pola nafas - Monitor frekuensi, irama, Untuk mengetahui kondisi
napas tidak efektif dapat tertasi dengan kedalaman, dan upaya nafas pernafasan pasien
kriteria : - Monitor pola nafas (bradipnea, Untuk mengetahui bagaimana
takipnea, hiperventilasi, dll) pola nafasnya
- Monitor kemampuan batuk Untuk mengetahui adakah
efektif sumbatan dari sputum/tidak
Indikator A T - Monitor adanya produksi Untuk mengetahui kondisi sputum
sputum Untuk mengetahui kondisi paru
Dispnea 3 5
- Palpasi kesimetrisanaru
Penggunaan 3 5 - Auskultasi bunyi nafas
otot bantu - Monitor SPO2 Untuk mengetahui kadar oksigen
napas T: dalam darah
Ket: 1=meningkat, 2=cukup - Ajarkan deep breathing atau teknik Untuk memantau respirasi pasien
meningkat, 3=sedang, 4=cukup relaksasi nafas dalam secara berkala
menurun, 5=menurun - Dokumentasikan hasil pemantauan
E:
Indikator A T - Edukasi pasien dan keluarga untuk Untuk mengetahui kondisi batuk
memonitor batuk dan produksi sputumnya setiap
Frekuensi 3 5 - Edukasi pasien dan keluarga untuk saat
nafas monitor hasil sputum
Pola nafas 3 5
Ket: 1=memburuk, 2=cukup
memburuk, 3=sedang, 4=cukup
membaik, 5=membaik

3 Gangguan pola Setelah dilakukan tindakan Dukungan Tidur


tidur b.d penyakit keperawatan selama 2x24 jam O:
(Asma) diharapkan masalah gangguan pola - Identifikasi pola aktivitas dan Untuk mengetahui pola tidur
tidur dapat teratasi dengan kriteria tidur pasien
hasil : - Identifikasi faktor pengganggu Untuk mengetahui gangguan tidur
Indikator A T tidur (fisik dan atau psikologis) yang dialami pasien
T: Untuk memberikan lingkungan
Keluhan sulit 3 5
- Modifikasi lingkungan yang nyaman bagi pasien
tidur
(pencahyaan, suhu, kebisingan, dan
Keluhan pola 3 5 tempat tidur) Untuk memberikan posisi yang
tidur berubah - Fasilitasi menghilangkan stress nyaman bagi pasien
Ket: 1=meningkat, 2=cukup sebelum tidur
meningkat, 3=sedang, 4=cukup - Lakukan prosedur untuk
menurun, 5=menurun meningkatkan kenyamanan
(pengaturan posisi, terapi
Indikator A T akupresur)
- Sesuaikan jadwal pemberian
Pola nafas 3 5
obat dan atau Tindakan untuk
Ket: 1=memburuk, 2=cukup menunjang siklus tidur terjaga
memburuk, 3=sedang, 4=cukup E:
membaik, 5=membaik - Jelaskan pentingnya tidur
cukup selama sakit
- Anjurkan menepati kebiasaan
waktu tidur.
- Ajarkan relaksasi otot
autogenic atau cara
nonfarmakologi lainnya.
EVALUASI HARI PERTAMA (10 JANUARI 2022)

Dx Indikator Data Awal (Analisa Implementasi Respon Pasien Evaluasi (SOAP)


Data)
Bersihan jalan nafas tidak DS : - Memonitor pola nafas DS : S:
efektif b.d sekresi yang - Pasien mengatakan (frekuensi, kedalaman, - Pasien mengatakan sesak - Pasien mengatakan sesak napas
tertahan masih sesak nafas usaha napas) napas berkurang karena sedikit berkurang
Indikator A S T - Pasien mengatakan - Memonitor bunyi menggunakan selang - Pasien mengatakan masih batuk
dadanya sesak saat napas tambahan oksigen dan dahaknya belum keluar
Batuk 3 3 5 bernafas - Memonitor sputum - Pasien mengatakan masih walaupun sudah di uap
efektif - Pasien mengatakan - Memposisikan semi batuk dan dahaknya susah O:
Ket: 1=meningkat, 2=cukup batuk dan dahaknya fowler/fowler keluar - Pasien terlihat kooperatif dan
meningkat, 3=sedang, susah keluar - Memberikan - Pasien mengatakan lebih mau dilakukan nebulizer/uap
4=cukup menurun, DO : minuman hangat nyaman dengan posisi - Inspeksi : Pergerakan dinding
5=menurun - Inspeksi : - Memberikan oksigen semifowler dada simetris, pernafasan dangkal,
Indikator A S T Pergerakan dinding - Mengajarkan teknik - Pasien mengatakan akan irama nafas cepat, napas
Produksi 3 3 5 dada simetris, batuk efektif sering minum air hangat menggunakan otot bantu nafas
sputum pernafasan dangkal, - Mengkolaborasikan dan mempraktekan batuk dada,
irama nafas cepat, pemberian nebulizer/uap efektif - Asukultasi : Wheezing / mengi
Dipsnea 3 3 5 napas menggunakan DO : - Perkusi : Sonor
Ket: 1=meningkat, 2=cukup otot bantu nafas dada, - Pasien terlihat masih sesak - Palpasi : Dada teraba hangat,
meningkat, 3=sedang, - Asukultasi : napas taktil premitus simetris, tidak ada
4=cukup menurun, Wheezing / mengi - Pasien terpasang nasal nyeri tekan, tidak ada krepitasi
5=menurun - Perkusi : Sonor kanul 5 lpm - Pemberian nebulizer
Indikator A S T - Palpasi : Dada - Pasien kooperatif dan mau combivent + pulmicort
teraab hangat, taktil mempraktekan batuk - Pasien terpasang O2 nasal
Frekuensi 3 3 5 premitus simetris, efektif kanul 5 lpm
nafas tidak ada nyeri tekan, - TD : 130/83 N : 120
Pola nafas 3 3 5 tidak ada krepitasi - RR : 23x S : 37,1 SpO2:
Ket: 1=memburuk, 2=cukup - Pasien terpasang 97%
memburuk, 3=sedang, O2 nasal kanul 5 lpm A : Masalah bersihan jalan napas
4=cukup membaik, - TD : 147/85N : belum teratasi
5=membaik 113 P : Lanjutkan intervensi
- RR : 24x S: - Monitor pola napas
36,8 - Monitor sputum
- SpO2: 97% - Pemberian nebulizer/uap
Pola nafas tidak efektif bd DS : - Memonitor frekuensi, DS : S:
hambatan upaya napas - Pasien mengatakan irama, kedalaman, dan - Pasien mengatakan sesak - Pasien mengatakan sesak napas
masih sesak nafas upaya nafas napas berkurang karena sedikit berkurang karena
Indikator A S T - Pasien mengatakan - Memonitor pola nafas menggunakan selang menggunakan nasal kanul 5 lpm
dadanya sesak saat (bradipnea, takipnea, oksigen O:
Dispnea 3 4 5
bernafas hiperventilasi, dll) - Pasien mengatakan masih - Pasien terlihat mempraktekan
Penggunaan 3 3 5 - Pasien mengatakan - Memonitor batuk dan dahaknya susah batuk efektif dan deep breathing
otot bantu batuk dan dahaknya kemampuan batuk efektif keluar - Inspeksi : Pergerakan dinding
napas susah keluar - Memonitor adanya - Pasien mengatakan akan dada simetris, pernafasan dangkal,
Ket: 1=meningkat, 2=cukup DO : produksi sputum melakukan batuk efektif irama nafas cepat, napas
meningkat, 3=sedang, - Inspeksi : - Mempalpasi dan deep breathing dengan menggunakan otot bantu nafas
4=cukup menurun, Pergerakan dinding kesimetrisan paru sungguh-sungguh dada,
5=menurun dada simetris, - Mengauskultasi bunyi DO : - Asukultasi : Wheezing / mengi
pernafasan dangkal, nafas - Pasien terlihat masih sesak - Perkusi : Sonor
Indikator A S T irama nafas cepat, - Memonitor SPO2 napas - Palpasi : Dada teraba hangat,
napas menggunakan - Mengajarkan deep - Pasien terpasang nasal taktil premitus simetris, tidak ada
Frekuensi 3 3 5 otot bantu nafas dada, breathing atau teknik kanul 5 lpm nyeri tekan, tidak ada krepitasi
nafas - Asukultasi : relaksasi nafas dalam - Pasien terlihat - Pasien terpasang O2 nasal
Pola nafas 3 3 5 Wheezing / mengi - Mendokumentasikan mempraktekan batuk kanul 5 lpm
Ket: 1=memburuk, 2=cukup - Perkusi : Sonor hasil pemantauan efektif dan deep breathing - TD : 130/83 N : 120
memburuk, 3=sedang, - Palpasi : Dada - RR : 23x S : 37,1
4=cukup membaik, teraba hangat, taktil - SpO2: 97%
5=membaik premitus simetris, A : Masalah pola napas belum teratasi
tidak ada nyeri tekan, P : Lanjutkan intervensi
tidak ada krepitasi - Monitor pola napas
- Pasien terpasang - Monitor SPO2
O2 nasal kanul 5 lpm - Ajarkan deep breathing
- Penggunaan otot
bantu nafas
- TD : 147/85N :
113
- RR : 24x S:
36,8
- SpO2: 97%

EVALUASI HARI KEDUA (11 JANUARI 2022)

Dx Indikator Data Awal (Analisa Implementasi Respon Pasien Evaluasi (SOAP)


Data)
Bersihan jalan nafas tidak DS : - Memonitor pola nafas DS : S:
efektif b.d sekresi yang - Pasien mengatakan (frekuensi, kedalaman, - Pasien mengatakan sesak - Pasien mengatakan sesak napas
tertahan masih sesak nafas usaha napas) napas berkurang karena sedikit berkurang
Indikator A S T - Pasien mengatakan - Memonitor bunyi menggunakan selang - Pasien mengatakan batuk
dadanya sesak saat napas tambahan oksigen berkurang dan dahaknya sedikit
Batuk 3 4 5 bernafas - Memonitor sputum - Pasien mengatakan batuk keluar
efektif - Pasien mengatakan - Memposisikan semi berkurang dan dahak O:
Ket: 1=meningkat, 2=cukup batuk dan dahaknya fowler/fowler sedikit keluar - Pasien terlihat kooperatif dan
meningkat, 3=sedang, susah keluar - Memberikan - Pasien mengatakan lebih mau dilakukan nebulizer/uap
4=cukup menurun, DO : minuman hangat nyaman dengan posisi - Inspeksi : Pergerakan dinding
5=menurun - Inspeksi : - Memberikan oksigen semifowler dada simetris, pernafasan tidak
Indikator A S T Pergerakan dinding - Mengajarkan teknik - Pasien mengatakan sudah dangkal, irama nafas tidak cepat,
Produksi 3 4 5 dada simetris, batuk efektif sering minum air hangat napas menggunakan otot bantu
sputum pernafasan dangkal, - Mengkolaborasikan dan mempraktekan batuk nafas dada,
irama nafas cepat, pemberian nebulizer/uap efektif - Asukultasi : Wheezing / mengi
Dipsnea 3 4 5 napas menggunakan DO : - Perkusi : Sonor
Ket: 1=meningkat, 2=cukup otot bantu nafas dada, - Pasien terlihat sesak napas - Palpasi : Dada teraba hangat,
meningkat, 3=sedang, - Asukultasi : berkurang taktil premitus simetris, tidak ada
4=cukup menurun, Wheezing / mengi - Pasien terpasang nasal nyeri tekan, tidak ada krepitasi
5=menurun - Perkusi : Sonor kanul 5 lpm - Pemberian nebulizer
Indikator A S T - Palpasi : Dada - Pasien kooperatif dan mau combivent + pulmicort
teraab hangat, taktil mempraktekan batuk - Pasien terpasang O2 nasal
Frekuensi 3 4 5 premitus simetris, efektif kanul 5 lpm
nafas tidak ada nyeri tekan, - Sputum berwarna bening
Pola nafas 3 4 5 tidak ada krepitasi keputihan, kental
- Pasien terpasang - TD : 120/70 N : 105
Ket: 1=memburuk, 2=cukup O2 nasal kanul 5 lpm - RR : 22x S : 36,5
memburuk, 3=sedang, - TD : 147/85N : - SpO2: 97%
4=cukup membaik, 113 A : Masalah bersihan jalan napas
5=membaik - RR : 24x S: belum teratasi
36,8 P : Lanjutkan intervensi
- SpO2: 97% - Monitor pola napas
- Monitor sputum
- Pemberian nebulizer/uap
Pola nafas tidak efektif bd DS : - Memonitor frekuensi, DS : S:
hambatan upaya napas - Pasien mengatakan irama, kedalaman, dan - Pasien mengatakan sesak - Pasien mengatakan sesak napas
masih sesak nafas upaya nafas napas berkurang karena sedikit berkurang karena
Indikator A S T - Pasien mengatakan - Memonitor pola nafas menggunakan selang menggunakan nasal kanul 5 lpm
dadanya sesak saat (bradipnea, takipnea, oksigen O:
Dispnea 3 4 5
bernafas hiperventilasi, dll) - Pasien mengatakan masih - Pasien terlihat kooperatif dan
Penggunaan 3 3 5 - Pasien mengatakan - Memonitor batuk dan dahaknya susah mau dilakukan nebulizer/uap
otot bantu batuk dan dahaknya kemampuan batuk efektif keluar - Inspeksi : Pergerakan dinding
napas susah keluar - Memonitor adanya - Pasien mengatakan akan dada simetris, pernafasan tidak
Ket: 1=meningkat, 2=cukup DO : produksi sputum melakukan batuk efektif dangkal, irama nafas tidak cepat,
meningkat, 3=sedang, - Inspeksi : - Mempalpasi dan deep breathing dengan napas menggunakan otot bantu
4=cukup menurun, Pergerakan dinding kesimetrisan paru sungguh-sungguh nafas dada,
5=menurun dada simetris, - Mengauskultasi bunyi DO : - Asukultasi : Wheezing / mengi
pernafasan dangkal, nafas - Pasien terlihat masih sesak - Perkusi : Sonor
Indikator A S T irama nafas cepat, - Memonitor SPO2 napas - Palpasi : Dada teraba hangat,
napas menggunakan - Mengajarkan deep - Pasien terpasang nasal taktil premitus simetris, tidak ada
Frekuensi 3 4 5 otot bantu nafas dada, breathing atau teknik kanul 5 lpm nyeri tekan, tidak ada krepitasi
nafas - Asukultasi : relaksasi nafas dalam - Pasien terlihat - Pasien terpasang O2 nasal
Pola nafas 3 4 5 Wheezing - Mendokumentasikan mempraktekan batuk kanul 5 lpm
Ket: 1=memburuk, 2=cukup - Perkusi : Sonor hasil pemantauan efektif dan deep breathing - TD : 120/70 N : 105
memburuk, 3=sedang, - Palpasi : Dada - RR : 22x S : 36,5 SpO2:
4=cukup membaik, teraba hangat, taktil 97%
5=membaik premitus simetris, A : Masalah pola napas belum teratasi
tidak ada nyeri tekan, P : Lanjutkan intervensi
tidak ada krepitasi - Monitor pola napas
- Pasien terpasang - Monitor SPO2
O2 nasal kanul 5 lpm - Ajarkan deep breathing
- Penggunaan otot
bantu nafas
- TD : 147/85N :
113
- RR : 24x S:
36,8
- SpO2: 97%
Gangguan pola tidur b.d DS : - Mengidentifikasi pola DS : S:
penyakit (Asma) - Pasien aktivitas dan tidur - Pasien mengatakan jika - Pasien mengatakan masih sering
mengatakan tidak bisa - Mengidentifikasi tidak sesak napas biasa terbangun jika tidur
Indikator A S T tidur dan istirahat faktor pengganggu tidur tidur 6 sampai 7 jam - Pasien mengatakan sesak sedikit
pada malam hari (fisik dan atau psikologis) sehari berkurang namun masih batuk
Keluhan sulit 3 3 5
- Pasien - Memodifikasi - Pasien mengatakan masih O:
tidur
mengatakan sulit lingkungan (pencahyaan, sulit dan mudah terbangun - Pasien terlihat lesu dan tiduran di
Keluhan pola 3 3 5 napas sehingga sulit suhu, kebisingan, dan karena sesak napas dan tempat tidur
tidur berubah untuk tidur tempat tidur) batuk - Mata pasien tampak sayu
Ket: 1=meningkat, 2=cukup - Pasien - Menyesuaikan jadwal - Pasien mengatakan akan - TD : 120/70 N : 105
meningkat, 3=sedang, mengatakan semalam pemberian obat dan atau mengatur suhu dan cahaya - RR : 22x S : 36,5 SpO2 : 98%
4=cukup menurun, hanya tidur 2 jam dan tindakan untuk menunjang agar nyenyak tidur
5=menurun A : Masalah gangguan pola tidur
mudah terbangun siklus tidur terjaga DO :
belum tertasi
DO : - Menjelaskan - Pasien terlihat lemas dan
Indikator A S T P : Lanjutkan intervensi
- Pasien terlihat pentingnya tidur cukup lesu disiang hari
- Identifikasi faktor penggangu tidur
Pola nafas 3 4 5 lemas dan lesu disiang selama sakit - Pasien terlihat kooperatif
- Modifikasi lingkungan yang
hari dan memperhatikan saat
Ket: 1=memburuk, 2=cukup nyaman
- Terlihat adanya dijelaskan
memburuk, 3=sedang, kantung mata pada
4=cukup membaik, pasien
5=membaik - TD : 125/79 N :
109
- RR : 22x S :
37,1
- SpO2: 98%

EVALUASI HARI KETIGA (12 JANUARI 2022)

Dx Indikator Data Awal (Analisa Implementasi Respon Pasien Evaluasi (SOAP)


Data)
Bersihan jalan nafas tidak DS : - Memonitor pola nafas DS : S:
efektif b.d sekresi yang - Pasien mengatakan (frekuensi, kedalaman, - Pasien mengatakan sesak - Pasien mengatakan sudah tidak
tertahan masih sesak nafas usaha napas) napas berkurang karena sesak napas
Indikator A S T - Pasien mengatakan - Memonitor bunyi menggunakan selang - Pasien mengatakan batuk
dadanya sesak saat napas tambahan oksigen berkurang dan dahaknya keluar
Batuk 3 5 5 bernafas - Memonitor sputum - Pasien mengatakan batuk - Pasien mengatakan lega dan
efektif - Pasien mengatakan - Memposisikan semi berkurang dan dahak nyaman setelah di uap/nebulizer
Ket: 1=meningkat, 2=cukup batuk dan dahaknya fowler/fowler sedikit keluar O:
meningkat, 3=sedang, susah keluar - Memberikan - Pasien mengatakan lebih - Pasien terlihat lebih baik dan
4=cukup menurun, DO : minuman hangat nyaman dengan posisi tidak sesak napas
5=menurun - Inspeksi : - Memberikan oksigen semifowler - Inspeksi : Pergerakan dinding
Indikator A S T Pergerakan dinding - Mengajarkan teknik - Pasien mengatakan sudah dada simetris, pernafasan dalam,
Produksi 3 5 5 dada simetris, batuk efektif sering minum air hangat irama nafas normal
sputum pernafasan dangkal, - Mengkolaborasikan dan mempraktekan batuk - Asukultasi : Wheezing / mengi
irama nafas cepat, pemberian nebulizer/uap efektif - Perkusi : Sonor
Dipsnea 3 5 5 napas menggunakan DO : - Palpasi : Dada teraba hangat,
otot bantu nafas dada, - Pasien terlihat sesak napas taktil premitus simetris, tidak ada
Ket: 1=meningkat, 2=cukup
- Asukultasi : berkurang nyeri tekan, tidak ada krepitasi
meningkat, 3=sedang,
Wheezing / mengi - Pasien terpasang nasal - Pasien terpasang O2 nasal
4=cukup menurun,
- Perkusi : Sonor kanul 3 lpm kanul 3 lpm
5=menurun
- Palpasi : Dada - Pasien kooperatif dan mau - TD : 115/88 N : 110
Indikator A S T
teraab hangat, taktil mempraktekan batuk - RR : 22x S : 36,7 SpO2:
Frekuensi 3 5 5 premitus simetris, efektif 98%
nafas tidak ada nyeri tekan, - Sputum berwarna bening
Pola nafas 3 5 5 tidak ada krepitasi keputihan, kental
- Pasien terpasang A : Masalah bersihan jalan napas
Ket: 1=memburuk, 2=cukup
O2 nasal kanul 5 lpm teratasi
memburuk, 3=sedang,
- TD : 147/85N : P : Intervensi dihentikan, pasien
4=cukup membaik,
113 pulang. Anjurkan untuk melakukan
5=membaik
- RR : 24x S: batuk efektif dirumah
36,8
- SpO2: 97%
Pola nafas tidak efektif bd DS : - Memonitor frekuensi, DS : S:
hambatan upaya napas - Pasien mengatakan irama, kedalaman, dan - Pasien mengatakan sudah - Pasien mengatakan sudah tidak
masih sesak nafas upaya nafas tidak sesak napas sesak napas dan sering melepas
Indikator A S T - Pasien mengatakan - Memonitor pola nafas - Pasien mengatakan sudah selang oksigen
dadanya sesak saat (bradipnea, takipnea, bisa melakukan batuk O:
Dispnea 3 5 5
bernafas hiperventilasi, dll) efektif dan deep breathing - Inspeksi : Pergerakan dinding
Penggunaan 3 5 5 - Pasien mengatakan - Memonitor dengan sungguh-sungguh dada simetris, pernafasan dalam,
otot bantu batuk dan dahaknya kemampuan batuk efektif DO : irama nafas normal
napas susah keluar - Memonitor adanya - Pasien terpasang nasal - Asukultasi : Wheezing / mengi
Ket: 1=meningkat, 2=cukup DO : produksi sputum kanul 3 lpm - Perkusi : Sonor
meningkat, 3=sedang, - Inspeksi : - Mempalpasi - Pasien terlihat - Palpasi : Dada teraba hangat,
4=cukup menurun, Pergerakan dinding kesimetrisan paru mempraktekan batuk taktil premitus simetris, tidak ada
5=menurun dada simetris, - Mengauskultasi bunyi efektif dan deep breathing nyeri tekan, tidak ada krepitasi
pernafasan dangkal, nafas - Pasien terpasang O2 nasal
Indikator A S T irama nafas cepat, - Memonitor SPO2 kanul 3 lpm
napas menggunakan - Mengajarkan deep - TD : 115/88 N : 110
Frekuensi 3 5 5 otot bantu nafas dada, breathing atau teknik - RR : 22x S : 36,7 SpO2:
nafas
Pola nafas 3 5 5 - Asukultasi : relaksasi nafas dalam 98%
Wheezing - Mendokumentasikan A : Masalah pola napas teratasi
Ket: 1=memburuk, 2=cukup
- Perkusi : Sonor hasil pemantauan P : Intervensi dihentikan, pasien
memburuk, 3=sedang,
- Palpasi : Dada pulang. Anjarkan untuk melakukan
4=cukup membaik,
teraba hangat, taktil deep breathing dirumah jika sesak
5=membaik
premitus simetris, napas
tidak ada nyeri tekan,
tidak ada krepitasi
- Pasien terpasang
O2 nasal kanul 5 lpm
- Penggunaan otot
bantu nafas
- TD : 147/85N :
113
- RR : 24x S:
36,8
- SpO2: 97%
Gangguan pola tidur b.d DS : - Mengidentifikasi pola DS : S:
penyakit (Asma) - Pasien aktivitas dan tidur - Pasien mengatakan sudah - Pasien mengatakan sudah tidak
mengatakan tidak bisa - Mengidentifikasi tidak sesak napas dan bisa sesak napas dan bisa istirahat
Indikator A S T tidur dan istirahat faktor pengganggu tidur istirahat disiang dan disiang dan malam hari
pada malam hari (fisik dan atau psikologis) malam hari O:
Keluhan sulit 3 5 5
- Pasien - Memodifikasi - Pasien mengatakan sudah - Pasien sudah tidak mengeluh sulit
tidur
mengatakan sulit lingkungan (pencahyaan, bisa tidur malam hari tidur
Keluhan pola 3 5 5 napas sehingga sulit suhu, kebisingan, dan dengan nyenyak walau - Pasien terlihat lebih segar dan tidak
tidur berubah untuk tidur tempat tidur) kadang terbangun, namun lesu disiang hari
Ket: 1=meningkat, 2=cukup - Pasien - Menyesuaikan jadwal sudah tidak seperti hari - Mata pasien sudah tidak sayu
meningkat, 3=sedang, mengatakan semalam pemberian obat dan atau kemarin - TD : 115/88 N : 110
4=cukup menurun, hanya tidur 2 jam dan tindakan untuk menunjang - Pasien mengatakan - RR : 22x S : 36,7 SpO2 : 98%
5=menurun mudah terbangun siklus tidur terjaga mengatur suhu dan cahaya
A : Masalah gangguan pola tidur
DO : - Menjelaskan agar nyenyak tidur
Indikator A S T tertasi
- Pasien terlihat pentingnya tidur cukup DO :
P : Intervensi dihentikan pasien pulang
Pola nafas 3 5 5 lemas dan lesu disiang selama sakit - Pasien terlihat lebih segar
anjurkan untuk mengidentifikasi
hari dan tidak lesu disiang hari
Ket: 1=memburuk, 2=cukup faktor penggangu tidur dan
memburuk, 3=sedang, - Terlihat adanya - Pasien terlihat kooperatif modifikasi lingkungan yang
4=cukup membaik, kantung mata pada dan memperhatikan saat nyaman agar bisa tidur dengan
5=membaik pasien dijelaskan berkualitas
- TD : 125/79 N :
109
- RR : 22x S :
37,1
- SpO2: 98%

Anda mungkin juga menyukai