I. IDENTITAS PASIEN
• Nama : Ny. SN
• No. Rekam Medis : 872887
• Jenis kelamin : perempuan
• Tanggal lahir : 4-6-1941
• Umur : 77 tahun
• Status Perkawinan : menikah
• Nama Suami : Tn. PDG
• Umur suami : 80 tahun
• Jumlah Anak : 5 (4 laki-laki, 1 perempuan) dan 1 anak angkat
• Jumlah Cucu : 11 (8 perempuan, 3 laki-laki)
• Alamat : Jl. Topogaro Morowali
• Telepon : 082393396914
• Suku Bangsa : Bugis
• Agama : Islam
• Pendidikan formal : SD
• Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
• Penanggung Jawab : Tn. Nawir (Menantu )
• Pelaku Rawat : Anak ke 5 ( indolerang )
• Masuk IGD RSWS : 10-2-2019
• Masuk Rawat L1BD : 11-2-2019
• Pulang tanggal : Sementara rawat
• Dirawat di : Lontara 1 Bawah Depan, Kamar 3/2/2
• Pembiayaan : Jaminan Kesehatan Nasional
II. RIWAYAT MEDIS UMUM
ANAMNESIS (aloanamnesis dengan anak pasien)
Keluhan Utama
Badan Lemas
Riwayat Obat-obatan
Pasien sebelum masuk rs wahidin dirawat di rs morowali dan di terapi
dengan ceftriaxon 3 gram, dexametahson 1 ampul / 8 jam intravena,
mengkonsumsi captopril 25 mg teratur, digoxin 0,25 mg, sukralft syrup, dan
selama ini menggunakan insulin aspart dan glarglin sejak 7 tahun dilanjutkan
sebelum pasien masuk di RSWS.
Keterangan gambar:
Pasien
Meninggal
Laki-laki
Perempuan
Riwayat Keluarga
Pasien merupakan anak ketiga dari empat bersaudara. Kedua orang tua
pasien telah meninggal dunia. Pasien menikah satu kali. Saat ini suami pasien
berusia 72 tahun dan merupakan seorang nelayan. Tetapi sejak umur 60 tahun
anak pasien melarang untuk melaut. Pendidikan terkhir pasien adalah SD, Pasien
dikaruniai lima orang anak. dan 1 orang anak angkat.
Anak pertama bernama Tn. Adi, 46 tahun, bekerja sebagai wiraswasta,
sudah menikah dan memiliki 3 orang anak perempuan, tinggal di
morowali.
Anak kedua pasien bernama Tn. Aris, 43 tahun, bekerja sebagai
wiraswasta dan memiliki 3 anak, 2 perempuan dan 1 laki2 dan tinggal di
morowali.
Anak ketiga pasien bernama Tn. Hartono, 40 tahun, bekerja sebagai
wiraswata, memiliki 4 orang anak. 3 perempuan dan 1 orang laki2.
Anak keempat pasien bernama Tn. Ranu 33 tahun. Memiliki anak 1 dan
tinggal di morowali.
Anak kelima bernama Ny indolareng, 29 tahun, sudah menikah bekerja
sebagai perawat. Memiliki 1 orang anak perempuan
Anak angkat seorang perempuan berumur 23 th, yang di pelihara sejak
umur 3 tahun. Saat ini bekerja honorer di rs morowali
Pasien dan suami tinggal pada anak angkat, tetapi anak ke 2,3 dan 5 tinggal
sekitar 100 meter dari rumah pasien.
Analisis Keuangan
Sumber penghasilan pasien saat ini didapat dari urunan anak-anaknya
sekitar 1.5 juta perbulan. Pembiayaan RS pasien menggunakan Jaminan
Kesehatan Nasional.
Jumlah 21
Skor MMSE :
24-30 : Tidak ada penurunan kognitif
18-23 : Penurunan kognitif sedang
0-17 : Penurunan kognitif berat
2
0
0 0
1 1
2 0,5
2
0
3 0
8
0.0
1.0
0
1.0
0
7.5
1 8
16.5
XIV. RESUME
Wanita 77 tahun masuk rumah sakit dengan keluhan lemas yang dialami
sejak 3 minggu sebelum masuk rumah sakit, pasien rujukan dari rs morowaki
disertai dengan Pneumoni in elderly, rhinosinositis, diabetes mellitus tipe 2,
hipertensi grade 2 faringitis kronis eksaserbasi akut. pasien dengan intake sulit
yang dialami sebelum masuk rumah sakit. Penapisan depresi, Geriatric
Depression Scale (GDS) awal Masuk RS : sulit dinilai, kemudian di kontrol skor
GDS 6 hari selama perawatan di RS : skor 11. Skor MMSE : 21 AMT : ( normal
), ADL Barthel saat MRS 8, dan skor ADL saat 6 hari perawatan di RS : 10, MNA
15,5 ( malnutrisi ) ; Skala Norton 15 ( resiko ringan decubitus ), skor risiko jatuh 6
( resiko tinggi jatuh ). Skor Indeks Frailty = 0,43(frailty).Pada pemeriksaan fisik
didapatkan sakit sedang, Kesadaran: compos mentis, GCS E4M6V5. TD:140/90
mmHg, Nadi: 90x/menit, regular. ronki dan wheezing tidak ada, bunyi jantung 1
dan 2 reguler. Tidak dapatkan pitting udem pada ekstremitas atas dan bawah.
Hasil pemeriksaan penunjang yaitu Hb 10,1 ; WBC 7.230; albumin 3,5; natrium
137; ureum: 30; creatinin : 0.66, SGOT/SGPT : 16/8, dan foto toraks didapatkan
Cardiomegali, Dilatatio, aortae, pneumoni dextra . Pada Ct Scan kepala :
gambaran infark lobus temporalis dextra dan multisinusitis.
XV. RUMUSAN MASALAH
1. Community acquired pneumoni CURB 65 score 1
2. Rhinosinusitis
3. Faringitis kronik eksaserbasi akut
4. Malnutrisi
5. Anemia ec Penyakit kronik
6. Diabetes melitus tipe 2
7. Hipertensi on treatmen
8. Frailty
9. Inanisi
10. Imobilisasi dengan Ketergantungan sedang
11. Depresi
12. Risiko tinggi jatuh
XVI. PENGKAJIAN
1. Community acquired pneumoni CURB 65 score 1
Dipikirkan atas dasar keluhan lemas yang dialami sejak 1 bulan terakhir.
Pasien mengeluhkan adanya penurunan nafsu makan, adanya batuk berlendir dan
adanya infeksi saluran napas atas. Pada pasien ini adanya infeksi rhinosinusitis
dan faringitis. Pada pemeriksaan fisis tidak di temukan kelainan. Pada
pemeriksaan foto thorax : pnemoni dextra dan efusi minimal pada paru dextra
Rencana diagnostik : (-)
Pemeriksaan Gram dan kultur dan sensitivitas antibiotic
Rencana Terapi :
Ceftriaxon 2 grm / 24 jam / drips
Acetylsistein 200 mg / 8 jam / oral.
Rencana monitoring :
Rencana foto thorax control 7 hari pemberian antibiotik
Monitoring status gizi, hidrasi adekuat, monitor kadar gula darah dan
elektrolit.
Rencana edukasi :
Edukasi keluarga untuk mobilisasi bertahap dan melakukan perubahan
posisi.
2. Rhinosinusitis
Ditegakkan atas dasar adanya gangguan pada hidung yg dialami sejak 3 bulan
yang lalu, pasien mengeluhkan penciuman berkurang dan adanya ingus yg
berlebihan dan berbau.
Rencana diagnostik :
Endoscopy nasal
Rencana terapi :
Rencana tampon hidung dengan AgNO3 ( pasien menolak )
Rencana monitoring : melihat tanda2 obstruksi napas dan evaluasi tanda- tanda
vital
Rencana edukasi : memberikan informasi manfaat dan kegunaan endoscopy
nasal dalam menegakkan diagnostik
4. Malnutrisi
Dipikirkan atas dasar keluhan nafsu makan menurun yang dialami sejak 1 bulan
sebelum masuk RS. terakhir pasien hanya makan sekali atau dua kali sehari, 2
hingga 3 sendok sekali makan, sehingga pasien menjadi bertambah lemas.Selama
masa perawatan pasien menolak untuk pemasangan NGT.
7. Hpertensi on Treatment
Ditegakkan atas dasar adanya riwayat hipertensi yg dialami sejak 6 tahun yang
lalu dan rutin konsumsi obat tekanan darah
Rencana diagnostik : (-)
Rencana terapi :
Diet rendah garam
Amlodipine 10 mg / 24 jam / oral
Candesartan 8 mg / 24 jam / oral
Rencana monitoring : (-)
Rencana edukasi : (-)
8. Frailty
Ditegakkan atas dasar ketidak mampuan pasien dalam melakukan kemampuan
fungsional, adaptasi dalam kehidupan sehari-hari. Pasien juga mengeluhkan lelah
dalam 1 bulan terakhir, tidak dapat beraktivitas, lebih banyak di tempat tidur.
Indeks frailty skor total (FI-40) = 17,25/40 = 0,43 (Frailty)
Rencana Diagnostik : -
Rencana Terapi :
Atasi faktor pencetus dan predisposisi pada pasien ini dengan asupan
nutrisi yang adekuat.
Mobilisasi secara bertahap.
Rencana monitoring :
Penilaian dan Monitoring Indeks Frailty 40 item.
Rencana edukasi :
Edukasi mengenai perjalanan penyakit dan rencana tatalaksana selanjutnya.
Edukasi pentingnya mobilisasi pada pasien untuk mencegah ulkus
dekubitus.
Pentingnya pemberian nutrisi yang adekuat untuk meningkatkan daya tahan
tubuh terhadap infeksi.
9. Inanisi
Dipikirkan atas dasar keluhan nafsu makan menurun yang dialami sejak 1
bulan sebelum masuk RS. terakhir pasien hanya makan sekali atau dua kali sehari,
2 hingga 3 sendok sekali makan, sehingga pasien menjadi bertambah
lemas.Selama masa perawatan pasien menolak untuk pemasangan NGT.
Rencana monitoring:
Mencegah komplikasi imobilisasi lama seperti ulkus dekubitus, kontraktur,
tromboemboli, infeksi, hipotensi ortostatik, dengan cara mengoptimalkan
mobilisasi dan diharapkan pasien dapat pulang dengan ADL mendekati
kondisi sebelum sakit.
Rencana edukasi :
Edukasi keluarga mengenai kondisi pasien yang saat ini masih memerlukan
bantuan orang lain untuk beraktivitas dan edukasi komplikasi yang dapat terjadi
bila imobilisasi berlangsung lama. Diharapkan dengan latihan mobilisasi yang
baik dan perbaikan kondisi umum, pasien dapat kembali mendekati kondisi
sebelum sakit secara bertahap per minggunya.
Rhinosinusitis Inanisi
+ Faringitis
CAP
Malnutrisi
Imobilisasis dengan
Ketergantungan sedang
Frailty Anemia
DM Tipe 2
Risiko Tinggi Jatuh Depresi
Hipertensi on
treatmen