Anda di halaman 1dari 18

PROPOSAL PENELITIAN

Pengaruh Penyajian dan Citarasa Makanan Terhadap

Tingkat Kepuasan Pasien Rawat Inap

Di Rumah Sakit TK II Dustira

Cimahi

Disusun oleh :

13305058 Alaila Rahmawati

Manajemen Rumah Sakit

POLITEKNIK PIKSI GANESHA BANDUNG

2018
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Penelitian

Makanan adalah kebutuhan pokok manusia yang diperlukan setiap

saat dan memerlukan pengolahan yang baik dan bener agar bermanfaat bagi

tubuh, karena makanan sangat diperlukan untuk tubuh. Menurut Departemen

Kesehatan RI (2000:3) Makanan adalah semua bahan dalam bentuk olahan

yang dimakan manusia kecuali air dan obat-obatan.

Sunita Almatsier(2009: 3) menyebutkan bahwa Zat gizi merupakan

unsur yang terkandung dalam makanan yang dapat memberikan manfaat bagi

kesehatan manusia. Masing-masing bahan makanan yang dikonsumsi

memiliki kandungan gizi yang berbeda. Perbedaan tersebut dapat berupa jenis

zat gizi yang terkandung dalam makanan, maupun jumlah dari masing -

masing zat gizi. Setiap zat gizi memiliki fungsi yang spesifik. Masing-masing

zat gizi tidak dapat berdiri sendiri dalam membangun tubuh dan dalam

menjalankan proses metabolisme. Namun berbagai zat gizi memiliki fungsi

yang berbeda.

Kebutuhan akan gizi seseorang berbeda – beda. Tak terkecuali orang

yang sedang sakit, mereka juga memiliki kebutuhan gizi yang berbeda selama

perawatan. Selain itu membuat pasien merasa berselera untuk makan, dan

merasa puas untuk makanan yang pasien makan itupun dapat mendorong rasa

puas pasien terhadap pelayanan di rumah sakit tersebut. Karena makanan


adalah salah satu faktor utama kepuasan pasien, maka penyajian dan citarasa

sebuah makanan sangatlah penting di perhatikan dalam hal ini.

Berdasarkan data pada tahun 2017 lalu bahwa tingkat kepuasan

pegawai terhadap citarasa makanan di Rumah Sakit TK II Dustira cimahi

yakni 86% menyatakan puas dalam citarasa dan 14% menyatakan kurang

puas dengan citarasa makanannya. Adapun dari segi variasi menu sebanyak

78% responden menyatakan puas terhadap variasi menu tersebut dan

sebanyak 22% menyatakan kurang puas dalam variasi menu. (Desi Amiyati

2017:151)

Berkaitan dengan data tersebut, citarasa dari makanan ternyata

berhubungan ada hubungannya kepuasan. Dari data tersebutlah maka penulis

pun ingin meneliti hubungan antara penyajian dan citarasa makanan terhadap

tingkat kepuasan pasien rawat inap. Mengepa pasien rawat inap, karena

pasien tersebut menerima asupan makanan dari rumah sakit sebagai

penunjang kesembuhan selama proses perawatan berlangsung.

1.2. Pokok Permasalahan

Berdasarkan latar belakang yang telah disebutkan diatas, maka penulis

merumuskan pokok permasalahan adalah bagaimana pengaruh penyajian

dan citarasa makanan terhadap tingkat kepuasan kepuasan pasien rawat inap

di Rumah Sakit TK II Dustira Cimahi?


1.3. Pertanyaan Penelitian

A. Bagaimana proses penyajian dan citarasa makanan di lakukan di Rumah

Sakit TK II Dustira Cimahi?

B. Bagaimana pengaruh penyajian dan citarasa makanan terhadap tingkat

kepuasan pasien rawat inap di Rumah Sakit TK II Dustira Cimahi?

C. Permasalahan apa saja yang terjadi dalam proses penyajian makanan di

Rumah Sakit TK II Dustira Cimahi?

D. Upaya apa saja yang dilakukan untuk menyelesaikan masalah yang ada,

khususnya pada proses penyajian makanan?

1.4. Tujuan dan Manfaat Penelitian

Mahasiswa mampu menerapkan manajemen rumah sakit dan

menerapkan fungsi pennyelenggaraan pengolahan dan penyajian

makanan di Rumah Sakit TK II Dustira Cimahi, antara lain:

1. Mengetahui sistem / prosedur yang digunakan dalam penyajian

makanan hingga ke tangan pasien yang berlaku di Rumah Sakit TK

II Dustira Cimahi.

2. Mengetahui, mengobservasi dan menganalisa struktue seluruh

bagian di unit gizi yang bersangkutan dengan penyajian makanan

untuk pasien rawat inap.

3. Menjelaskan metode – metode yang digunakan dalam proses

penyajian makanan untuk pasien rawat inap.


Manfaat Penelitian

a. Bagi Penulis

1. Memperoleh pengalaman tentang dunia Rumah Sakit pada

umumnya dan kinerja di unit gizi pada khususnya.

2. Mengetahui masalah di unit gizi dan cara penyelesaian yang

dilakukan.

3. Mengetahui cara kerja unit gizi, sehingga menjadi bekal

keterampilan dalam memasuki dunia kerja.

b. Bagi Akademik

1. Sebagai bahan masukan pembelajaran dan referensi mengenai

penyelenggaraan gizi di Rumah Sakit TK II Dustira Cimahi.

2. Sebagai bahan pertimbangan dan masukan guna mendukung

perkembangan teori penyelenggaraan gizi terutama aspek alur

dan prosedur dokumen yang digunakan.

c. Bagi Rumah Sakit

Memperbaiki sistem / prosedur yang kurang baik tentang

pengolahan dan penyajian makanan agar pasien dapat merasakan

pelayanan yang tak dilihat langsung guna mendukung proses

perawatan dan pengobatan.


BAB II

KAJIAN TEORI

2.1 Landasan Teori

Pelayanan Gizi Rumah sakit merupakan suatu penyelenggaraan makanan

kepada pasien dan karyawan yang diawali dari perencanan menu sampai

pendistribusian dalam rangka pencapaian status gizi yang optimal melalui

pemberian diet yang tepat.Dalam hal ini termasuk juga pencatatan dan pelaporan.

Instalasi gizi merupakan suatu unit di rumah sakit yang memiliki tim kerja

dengan kemampuan khusus untuk memberikan pelayanan gizi yang bermutu

kepada pasien dan karyawan sehingga mempercepat proses penyembuhan pasien

dan memperpendek masa rawatnya.

Dalam kegiatan sehari-hari, Instalasi Gizi disamping melayani pasien

maupun karyawan juga melayani permintaan dari tiap - tiap unit yang

berhubungan dengan makanan.

Dalam penyelenggaraan gizi khususnya untuk pasien, banyak aspek yang

perlu diperhatikan guna menunjang pelayanan rawat inap. Baik itu dari

pengolahan, penyajian, citarasa hingga kepuasan pasien harus diperhatikan dalam

penyelenggaraan gizi untuk pasien.


2.2 Pengertian Penyajian, Citarasa, dan Kepuasan

a. Penyajian

Penyajian adalah suatu proses , cara menyajikan sesuatu sesuai

dengan aturan / porsinya. Penyajian biasanya di lakukan oleh seseorang

atau lebih

b. Citarasa

Cita rasa merupakan bentuk kerja sama dari kelima macam indera

manusia, yakni perasa, penciuman, perabaan, penglihatan, dan

pendengaran (Stanner dan Butriss, 2009:23).

c. Kepuasan

Menurut Oliver (dalam Supranto, 2001) mendefinisikan kepuasan

sebagai tingkat perasaan seseorang setelah membandingkan kinerja atau

hasil yang di rasakannya dengan harapannya.


BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Rencana Penelitian

Populasi yang di ambil dalam penelitian ini adalah pasien dewasa yang

sedang rawat inap di Rumah Sakit TK II 03.05.01 Dustira Cimahi.

a. Sampel

Sampel penelitian ini adalah sebagian pasien dewasa yang sedang

dirawat inap di Rumah Sakit TK II 03.05.01 Dustira Cimahi sebanyak 25

orang.

b. Tempat

Rumah Sakit TK II 03.05.01 Dustira Cimahi

Jl. Dustira No. 1 Cimahi, Baros ,Cimahi Terngah.

c. Waktu

Penelitian di lakukan pada hari senin tanggal 05 November 2018

3.2 Metode Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan

menggunakan metode deskriptif. Menurut M iqbal Hasan (2002). “ metode

deskriptif merupakan salah satu dari jenis - jenis metode penelitian. Metode

penelitian deskriptif bertujuan untuk mengumpulkan informasi aktual secara

rinci yang melukiskan gejala yang ada, mengidentifikasi masalah atau

memeriksa kondisi dan praktek – praktek yang berlaku, membuat

perbandingan atau evaluasi dan menentukan apa yang dilakukan orang lain
dalam menghadapi masalah yang sama dan belajar dari pengalaman mereka

untuk menetapkan rencana dan keputusan pada waktu yang akan datang.”

Dengan demikian metode penelitian deskriptif ini digunakan untuk

melukiskan secara sistematis fakta atau karakteristik populasi tertentu atau

bidang tertentu, dalam hal ini bidang secara aktual dan cermat. Metode

deskriptif bukan saja menjabarkan (analitis), akan tetapi juga memadukan.

Bukan saja melakukan klasifikasi, tetapi juga organisasi. Metode penelitian

deskriptif pada hakikatnya adalah mencari teori, bukan menguji teori. Metode

ini menitikberatkan pada observasi dan suasana alamiah.

3.3 Instrumen Penelitian

1. Wawancara

Menurut Steward and Cash Wawancara adalah suatu interaksi yang

didalamnya terdapat pertukaran atau sharing aturan, tanggung jawab,

perasaan, kepercayaan, motif, dan informasi. Wawancara bukanlah suatu

kegiatan dimana satu orang hanya bertugas untuk melakuakan atau

memulai pembicaraan sementara yang lain mendengarkan.

Wawancara disini bertujuan untuk mendapatkan data dari tangan

pertama berupa data primer atau utama, sebagai pelengkap metode

pengumpulan lainnya, serta menguji hasil dari pengumpulan data lainnya.


2. Angket

Menurut Suroyo Anwar (2009;168) Angket merupakan sejumlah

pertanyaan dan pernyataan tertulis tentang data faktual atau opini yang

berkaitan dengan diri responden, yang dianggap fakta atau kebenaran yang

diketahui dan perlu dijawab oleh responden.

Metode ini dilakukan dengan cara membuat daftar pertanyaan yang

ditujukan kepada responden, responden disini yakni semua pasien rawat

inap umum maupun BPJS atau asuransi lainnya di Rumah Sakit TK II

Dustira Cimahi.

3. 4 Teknik Analisis Data

Untuk keperluan pengolahan data, melakukan observasi dengan

menyebar angket kepada responden, yang mana pengukurannya dengan

menggunakan skala likert. skala liker adalah Skala ini digunakan untuk

mengukur sikap, pendapat dan persepsi seseorang atau kelompok orang

tentang fenomena atau gejala sosial yang terjadi. Hal ini sudah sepesifik

dijelaskann oleh peneliti. Yang selanjutnya disebut sebagai variable

penelitian. Kemudian dijabarkan melalui dimensi-dimensi menjadi sub-

variabel, kemudian menjadi indicator yang dapat dijadikan tolak ukur untuk

menyusun item-item pertanyaan atau pernyataan yang berhubungan dengan

variabel penelitian (Iskandar, 2009:83).

Untuk menghitung jawaban responden – responden adalah dengan

menentukan kategori tinggi, sedang dan rendah terlebih dahulu harus


menentukan nilai indeks minimum, maksimum, interval, dan jarak

intervalnya, cara menghitungnya sebagai berikut:

a. Nilai minimum adalah skor minimum dikali jumlah pertanyaan dikali

jumlah responden.

b. Nilai maksimum adalah skor maksimum dikali jumlah pertanyaan

dikali jumlah responden.

c. Interval adalah selisih antara indeks maksimum dan nilai minimum.

d. Jarak interval adalah interval dibagi dengan jumlah jenjang yang

diinginkan.

Untuk memeriksa korelasi antara variabel X dengan variabel Y

maka penelitian ini menggunakan metode hubungan antara dua

variabel yaitu rumus korelasi product moment. Dan untuk

memudahkan perhitungan, penulis menggunakan salah satu rumus

product moment yaitu sebagai berikut :

R xy=
∑ xy
√1 ¿ ¿ ¿

Dimana :

R xy = koefisien korelasi antara variable x dan variable y

∑ xy = jumlah perkalian x dan y

x 2 = kuadrat dari x

y 2 = kuadrat dari y
Setelah mengetahui hubungan antara dua variabel tesebut selanjutnya

diuji dengan menggunakan pedoman sederhana sebagai berikut:

Tabel 2.2

Koefisien Korelasi

Internal Koefisien Tingkat Hubungan


0,00 - 0,199 Sangat Tidak Puas
0,20 – 0,399 Kurang Puas
0,40 – 0,599 Cukup Puas
0,60 – 0,799 Puas
0,80 – 1,00 Sangat Puas
Sumber : M. Iqbal Hasan (2002)

jadi untuk mengetahui seberapa pengaruh kualitas pelayanan

pasien dapat dihitung dengan menggunakan rumus koefisien :

Kd=r 2 x 100 %

Dimana :

Kd = Koefisien Determinan

r 2 = Koefisien Korelasi

100% = Satuan Persentase

3.5 Hipotesis

Berdasarkan pokok permasalahan penelitian yaitu bagaimana

pengaruh penyajian dan citarasa makanan terhadap tingkat kepuasan pasien rawat
inap di Rumah Sakit TK II Dustira Cimahi. Hipotesisnya adalah terdapat

hubungan yang berpengaruh antara penyajian makan terhadap tingkat kepuasan

pasien rawat inap.


BAB IV

HASIL PENELITIAN

Berikut adalah hasil penelitian citarasa dan variasi menu terhadap

kepuasan pegawai di Rumah Sakit TK II Dustira Cimahi.

A. Diagram Penilaian Responden Pada Indikator Citarasa Makanan di Rumah

Sakit TK II Dustira Cimahi.

120%

100%

80%

60%
Presentase

40%

20%

0%
si an n a uk a bu hu r
P or kan ar ent r om u m Su kstu
r a W B A B Te
sa m
Be lan
pi
am
n
Pe

Sumber: Tugas Akhir Desi Amiyati (2017:151)

Dari grafik diatas dapat disimpulkan tentang kepuasan pasien terhadap


citarasa makanan adalah 91.62% dari populasi merasa puas.
B. Diagram Penilaian Responden Pada Indikator Variasi Menu
105%

100%

95%

90%

85%
presentase

80%

75%
k ur i
ko an ati
o ay w ab
n
P
rM He N
na yu uh uk
a Sa La La
ak an an
M an ng
an ang ang da
ang Hi
d
Hi
d Hi
d
Hi

Sumber: Tugas Akhir Desi Amiyati (2017:151)

Dari grafik diatas dapat disimpulkan tentang kepuasan pasien terhadap


citarasa makanan adalah 90.25% dari populasi merasa puas.
C. Diagram Penilaian Responden Pada Indikator Tingkat Kepuasan

88%
86%
84%
82%
80%
Presentase

78%
76%
74%
a) u) a) u)
r as en r as en
ita iM ita iM
n
(C r ias n
(C r ias
a a
apa (V asa (V
r n pu an
Ha pa Ke as
ara u
H K ep

Sumber: Tugas Akhir Desi Amiyati (2017:151)

Dari grafik diatas dapat disimpulkan tentang kepuasan pasien terhadap


citarasa makanan adalah 81.75% dari populasi merasa puas.
BAB V

KESIMPULAN

Berdasarkan uraian –uraian yang telah dikemukanan pada bab-bab

sebelumnya, serta analisis data maka kesimpulan data dari penelitian saya yg

berjudul Pengaruh Penyajian dan Citarasa Makanan Terhadap Tingkat Kepuasan

Pasien Rawat Inap Di Rumah Sakit TK II Dustira Cimahi.

1. Ada beberapa poin yang perlu ditelaah lebih jauh apakah data tersebut

sudah akurat atau belum. Mengingat penelitian sebelumnya dilakukan di

tahun 2017, yang mana jika dibandingkan tahun tersebut, tahun 2018

pasien yang dirawat inap maupun hasil penelitian pasti berebeda.

2. Manfaat dari Penyajian dan Citarasa Makanan adalah meningkatnya

kepuasan pasien selama proses pengobatan rawat inap, serta mendukung

dalam proses pengobatan pasien selama dirawat.


DAFTAR PUSTAKA

Anda mungkin juga menyukai