MAKALAH
ATLETIK
LEMPAR MARTIL
Disusun Oleh:
Egi Ersa Winanda
NIM:1934030
Yusmareza
Dosen Pengampu:
RIDWAN SINURAT, S.Pd,M.Or
NIDN:1003039301
KATA PENGANTAR
Seperti kata pepatah “Tak ada gading yang tak retak” begitu juga dengan
makalah ini, masih terdapat banyak kekurangan baik dari penyusunan maupun
penulisan.Oleh karena itu penyusun menerima kritikan dan saran yang bersifat
membangun demi kesempurnaan makalah ini.Terimakasih.
Penyusun
Kelompok 13
3
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...............................................................................................................ii
DAFTAR ISI...........................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................................8
1.1 Latar Belakang..........................................................................................................8
1.2 Rumusan Masalah....................................................................................................9
1.3 Tujuan Penulisan......................................................................................................9
BAB II PEMBAHASAN......................................................................................................10
2.1 Pengertian Lempar Mortil......................................................................................10
2.2 Sejarah Lontar Martil..............................................................................................11
2.3 Teknik dasar Lontar Martil......................................................................................11
2.4 Peraturan Melontarkan Martil................................................................................13
2.5 Perkembangan Lontar Martil Pada Saat Ini.............................................................14
BAB III PENUTUP..............................................................................................................15
1. Kesimpulan.................................................................................................................15
2. Saran..........................................................................................................................15
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................................16
8
BAB I
PENDAHULUAN
BAB II
PEMBAHASAN
Lontar Martil adalah salah satu cabang olahraga atletik yang merupakan ajang
kompetisi kekuatan dalam melontar martil untuk mendapatkan jarak lontar paling
jauh.Meski umumnya dianggap sebagai ajang kekuatan, kemajuan teknis dalam 30
tahun terakhir telah berkembang dimana persaingan melontar palu lebih fokus pada
kecepatan agar bisa mendapatkan jarak maksimal. Gerakan melontar melibatkan
sekitar dua ayunan dari posisi diam, lalu tiga atau empat dan atau sangat jarang lima
rotasi tubuh dalam gerakan melingkar menggunakan gerakan tumit kaki tumit yang
rumit.Bola martil kemudian bergerak dalam jalur melingkar. Kemudian berangsur-
angsur meningkat dalam kecepatan dengan masing-masing putaran dengan titik tinggi
11
bola palu ke sektor sasaran dan titik rendah di belakang lingkaran. Dan akhirnya atlet
pelontar melepaskan bola dari bagian depan lingkaran.
Dengan akar yang berasal dari abad ke 15, versi kontemporer lontar martil
adalah salah satu kompetisi tertua dalam olimpiade yang pertama. Termasuk pada
pertandingan tahun 1900 di Paris, Perancis (Olimpiade kedua modern).Sejarah lontar
martil berawal sejak akhir 1960-an. Dan merupakan warisan sebelum masuk ke ajang
olimpiade yang telah didominasi oleh pengaruh Eropa dan Eropa Timur.Sejarah
Lontar Martil kemudian berkembang, dari awalnya merupakan pertandingan informal
kemudian menjadi bagian dari permainan Highland Skotlandia di akhir abad-18.
Dimana versi asli dari permainan tersebut masih dipertahankan sampai
sekarang.Lontar martil untuk pria telah berjalan sejak tahun 1900-an. Akan tetapi
Asosiasi Federasi Atletik Internasional tidak memperlihatkan tanda-tanda
diakomodirnya lontar martil untuk wanita sampai tahun 1995.Pertandingan lontar
martil wanita, baru dimasukkan dalam olimpiade pada pertandingan musim panas
tahun 2000 di Syney, Australia.
Pada umumnya, teknik dasar Lontar Martil meliputu 3 masalah, yaitu : Cara
memegan martil, putaran awalan dan melontarkannya
Teknik dasar lontar martil berupa cara memegang martil pada olahraga lontar
martil ini berbeda dengan jenis lempar yang lain. Jika dalam nomor lempar lembing,
12
peluru, maupun cakram, media yang dilempar dipegang oleh satu tangan saja, maka
lontar martil harus dipegang dengan kedua tangan pada tempat pegangan yang
terdapat di pangkal tungkai/tali martil.
Apabila pihak pelontar berputar kekiri pada saat melakukan awala, maka cara
memegangnya ; tangan kiri memegang terlebih dahulu dengan merapatkan dan
melipat keempat jari sehingga pegangan tali itu melintag pada pangkal jari.
4. Kedua lengan mengayun martil selebar mungkin, lengan harus tetap lurus
sampai satu titik tinggi diatas bahu kiri.
13
5. Setelah mencapai titik tertinggi tadi, siku ditekukan dan punggung diputar ke
belakang begitu gerakan kebawah martil dimulai.
7. Berat badan dipindahkan dari satu kaki ke kaki lain, mendahului perpindahan
arah martil.
Setelah teknik dasar lontar martil yakni melakukan ayunan secara sempurna,
tahap terakhir adalah melontar martil yang dipegang. Berikut tahapan teknik
melontar
1. Tahap melontar dimulai ketika martil mencapai titik tertinggi dalam putaran
martil.
2. Ketika martil melampaui titik terendah, tubuh harus mulai berhenti berputar
d3. an mulai mengangkat ke atas.
3. Tenaga angkatan ini didapat dengan cara meluruskan kaki kiri sekuat tenaga,
juga punggung, lengan dibiarkan pasif.
4. Tarikan yang kuat oleh lengan kiri melengkapi pelepasan martil ini melalui
bahu kiri.
5. Kedua kaki harus terpantang kokoh diatas tanah pada saat martil dilepaskan.
Peraturan Lontar Martil juga mengatur mengenai aturan yang harus dipatuhi
oleh atlet lontar martil, diantarnya cara melontar.Martil dilontar dari lingkaran dengan
14
diameter 2,135 meter (7 kaki). Pesaing mungkin menyentuh bagian dalam lingkaran
lontar (throw cyrcle) tapi tidak boleh menyentuh bagian atas lingkaran saat melempar.
Pelempar tidak boleh menyentuh tanah di luar lingkaran lempar saat mencoba, dan
dia juga tidak bisa meninggalkan lingkaran sampai palu menyentuh tanah. Lingkaran
itu terletak di dalam kandang untuk memastikan keamanan para pengamat. Martil
yang digunakan pada kategori putra memiliki berat
16 pon (7,26 kg)pon (7.26 kg) dan panjang 3 kaki 11 3⁄4 inci (121,3 cm), dan pada
kategori putri, berat 8,82 lb (4 kg) dan panjang 3 ft 11 in (119,4 cm).[1] Seperti nomor
lemparan lain, pemenang ditentukan berdasarkan jauhnya hasil lemparan.
BAB III
PENUTUP
1. Kesimpulan
2. Saran
16
DAFTAR PUSTAKA
https://abstrak.uns.ac.id/wisuda/upload/K4612161_bab1.pdf
https://www.scribd.com/document/358938428/makalah-lontar-marti
https://www.scribd.com/document/358938428/makalah-lontar-martil