Anda di halaman 1dari 16

BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Jepang

(bahasa

Jepang:

Nippon/Nihon,

nama

resmi:

Nipponkoku/Nihonkoku adalah sebuah negara kepulauan di Asia Timur. Letaknya di


ujung barat Samudra Pasifik, di sebelah timur Laut Jepang, dan bertetangga dengan
Republik Rakyat Cina, Korea, dan Rusia. Pulau-pulau paling utara berada di Laut
Okhotsk, dan wilayah paling selatan berupa kelompok pulau-pulau kecil di Laut
Cina Timur, tepatnya di sebelah selatan Okinawa yang bertetangga dengan Taiwan.
Jepang merupakan Negara yang di juluki Negara matahari dan Negara bunga sakura,
mengapa demikian? Karena di Negara jepang mayoritas beragama Shinto yang
menyembah matahari sehingga disebut Negara matahari, sedangkan julukan Negara
bunga sakura di berikan karena banyak bunga sakura yang tumbuh si tanah jepang,
bahkan untuk menyambut musim semi sakura orang jepang mempunyai suatu tradisi,
yaitu biasa disebut perayaan hanami (perayaan melihat mekarnya bunga) sebagai
symbol kebahagiaan karena datangnya musim semi, di mana di saat itu bunga sakura
mekar dengan cantiknya. Di setiap budayanya mempunyai arti tersendiri. Dari zaman
jomon sampai zaman hesei sekarang, orang jepan mampu melestarikan
kebudayaannya sendiri.
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa sajakah busana khas Jepang ?
2. Apa sajakah makanan khas Jepang ?
3. Apa saja 4 musim yang ada di Jepang ?
4. Perayaan apa sajakah yang diadakan di Jepang berdasarkan musim ?
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui busana khas Jepang.
2. Untuk mengetahui makanan khas Jepang.
3. Untuk mengetahui 4 musim yang ada di Jepang.
4. Untuk mengetahui perayaan yang diadakan di Jepang berdasarkan musim.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Baju Tradisional Jepang
1

Baju tradisional jepang adalah kimono, kimono di bagi menjadi 2 macam


yaitu kimonowanita dan kimono pria. Kimono wanita ini masih di bagi menjadi
beberapa macam diantaranya adalah:
1. Tomesode
Menurut urutan tingkat formalitas, tomesode adalah pakaian paling formal
setara dengan baju malam. Istilah tomesode berasal tradisi wanita yang sudah
menikah atau sudah menjalani genbuku untuk memperpendek lenganfurisode yang
dikenakannya semasa gadis. Kimono jenis ini merupakan pakaian yang dikenakan
istri nakdo sewaktu hadir di pesta pernikahan.. Corak pertanda keberuntungan
seperti burung jenjang atau seruniberada pada bagian bawah kimono. Posisi corak
kain disesuaikan dengan usia pemakai, semakin berumur pemakainya, corak kain
makin diletakkan di bawah.
Kurotomesode
Kimono paling formal dan biasanya di pakai wanita yang sudah menikah.
Kurotomesode adalah Kimono yang terbuat dari kain krep berwarna hitam
tanpa motif tenun. Kurotomesode hanya dikenakan sebagai pakaian formal ke
pesta pernikahan sanak keluarga, pesta-pesta, serta upacara yang sangat resmi.
Irotomesode
Kimono yang di pakai oleh wanita dewasa yang sudah menikah/belum
menikah untuk menghadiri acara formal. Terbuat dari kain krep berwarna.
2. Furisode
Adalah kimono berlengan lebar yang dikenakan wanita muda yang belum
menikah. Dibuat dari bahan berwarna cerah, motif kain berupa bunga dan tanaman,
keindahanmusim, binatang, atau burung yang digambar dengan tangan memakai
teknik yuzen. Kain bisa bertambah mewah dengan tambahan bordiran benang emas.
Menurut urutan tingkat formalitas, furisode adalah kimono paling formal setara
dengankurotomesode, irotomesode, dan homongi. Furisode dikenakan sebagai
pakaian terbaik untukpesta perkawinan (ketika hadir sebagai tamu atau sebagai baju
pengantin wanita), miai, dan upacara resmi, seperti seijin shiki, wisuda, atau resepsi
sesudah wisuda (shaonkai). Alas kaki untuk furisode adalah zri berhak tinggi.
3. Homongi
Adalah salah satu jenis kimono formal untuk wanita yang menikah atau
belum menikah.Menurut urutan tingkat formalitas, homongi berada setingkat di
2

bawah irotomesode.Dikenakan bersama fukuro obi, homongi dipakai sewaktu


diundang ke pesta pernikahan yang bukan diadakan sanak keluarga, upacara minum
teh, merayakan tahun baru, dan pesta-pesta. Sewaktu membeli kimono, pemakai bisa
memesan lebar lengan kimono sesuai keinginan. Wanita yang belum menikah
memakai homongi dengan bagian lengan yang lebih lebar. Ciri khas homongi disebut
eba yakni corak kain yang saling tepat bertemu di perpotongan kain (bagian jahitan
kimono)
4. Iromuji
Iromuji adalah kimono semiformal, namun bisa dijadikan kimono formal
bila iromuji tersebut memiliki lambang keluarga (kamon). Sesuai dengan tingkat
formalitas kimono, lambang keluarga bisa terdapat 1, 3, atau 5 tempat (bagian
punggung, bagian lengan, dan bagian dada). Iromoji dibuat dari bahan tidak bermotif
dan bahan-bahan berwarna lembut, merah jambu, biru muda, atau kuning muda atau
warna-warna lembut. Iromuji dengan lambang keluarga di 5 tempat dapat dikenakan
untuk menghadiri pesta pernikahan. Bila menghadiri upacara minum teh, cukup
dipakai iromuji dengan satu lambang keluarga.
5. Tsukesage
Tsukesage adalah kimono semiformal untuk wanita yang sudah atau belum
menikah. Menurut tingkatan formalitas, kedudukan tsukesage hanya setingkat
dibawah homongi. Kimono jenis ini tidak memiliki lambang keluarga. Tsukesage
dikenakan untuk menghadiri upacara minum teh yang tidak begitu resmi, pesta
pernikahan, pesta resmi, atau merayakan tahun baru..
6. Komon
Komon adalah kimono santai untuk wanita yang sudah atau belum menikah.
Ciri khas kimono jenis ini adalah motif sederhana dan berukuran kecil-kecil yang
berulang. Komon dikenakan untuk menghadiri pesta reuni, makan malam, bertemu
dengan teman-teman, atau menonton pertunjukan di gedung.

2.2 Makanan Khas Jepang


1.

Mochi
Untuk makanan khas jepang yang pertama ini adalah sebuah makanan yang

mempunyai bentuk bulat lonjong dan kaya akan warna seperti warna hijau, kuning,
merah dan putih. Bahan dasar atau bahan utama dari makanan khas jepang ini adalah
3

dari beras ketan yang di haluskan kemudian di bentuk bulat lonjong. Pada saat
perayaan tradisional mochitsuki, biasanya makanan khas jepang kue Mochi ini di
sajikan. Sensasi yang anda dapat ketika memakan Mochi ini adalah pada saat
pertama masuk kedalam mulut, tekstur lembut akan anda rasakan, akan tetapi lama
kelamaan akan berubah menjadi agak lengket.
2.

Dorayaki
Jenis makanan jepang yang satu ini adalah sebuah makanan atau kue jepang

yang menjadi makanan favorit dari tokoh kartun Doraemon. Bentuk dari dorayaki ini
adalah berbentuk bulat dan sedikit agak ceper.
Mempunyai rasa yang cukup manis membuat orang dan juga anak-anak suka untuk
mengkonsumsi jenis makanan jepang kue dorayaki ini, rasa manis dari kue dorayaki
ini di dapatkan karena di dalamnya terdapat madu sebagai bahan kue tersebut.
3.

Yakiniku
Resep makanan jepang yang ke tiga ini adalah makanan yang mempunyai

bahan dasar daging yang di masak dengan cara di bakar atau di panggang saja.
Makanan Yakiniku ini biasanya menggunakan daging sapi, daging domba, barbeque
dan jerohan. Bentuk dari resep makanan jepang yang satu ini biasanya di bentuk atau
di potong segi empat dan di tusuk kemudian di panggang atau di bakar. Makanan ini
berbeda dengan sate yang merupakan makanan khas indonesia, bedanya adalah
yakiniku dagingnya di tusuk besar-besar.
4.

Onigiri
Menu makanan jepang yang berikutnya adalah sebuah makanan yang sangat

sering keluar di film-film ninja. Karena biasanya makanan ini di pergunakan orleh
orang jepang sebagai makanan bekal.
Bentuk dari menu makanan jepang onigiri ini adalah segi tiga dan agak bulat.
Biasanya menu makanan jepang yang satu ini juga di sebut dengan nama omusubi
yang tentunya apa bila anda sedang berkunjung ke Jepang maka anda akan sangat
mudah untuk mendapatkan onigiri ini.

5.

Teriyaki

Daftar makanan jepang yang kelima ini adalah sebuah makanan yang sangat
terkenal di indonesia karena sebuah produk di Indonesia membuat produk makanan
yang bernama teriyaki atau Saus Teriyaki.
Saus teriyaki sendiri adalah makanan yang di buat dari sake, kecap asin dan juga
gula pasir. Untuk urusan daging, biasanya yang di pergunakan untuk daftar makanan
jepang teriyaki ini adalah jenis ikan dan daging.
6.

Soba
Memang benar aneka makanan jepang itu sangat banyak sekali, salah satunya

adalah soba yang notabenenya adalah makanan jenis mie yang tentu saja di buat atau
berbahan dasar tepung gandum kuda.
Biasanya aneka makanan jepang mie soba ini di campur atau di mix dengan
kakesoba atau kuah soba. Uniknya saat kita makan mie soba sampai mengeluarkan
suara, hal ini di anggap sebagai pujian kepada orang yang memasaknya.
7.

Ramen
Nah, mie ramen ini salah satu makanan yang sangat populer karena di film-

film kartun jepang sangat sering mie ramen ini keluar. Nama lain dari mie ramen ini
adalah chuka soba.
Mie ramen ini biasanya di campur dengan kuah kaldu dan juga makanan khas jepang
mie ramen ini berisi didalamnya seperti menma, chasiu dan juga irisan daun bawang
yang membuat rasa mie ramen lebih gurih.
.
2.3 4 Musim di Jepang
Jepang adalah negara yang memiliki empat musim. Jangka antara ke 4 musim
tersebut adalah 3 bulan. 4 Musim di Jepang tersebut adalah Musim Semi (Spring,
Haru, ), Musim Panas (Summer, Natsu,), Musim Gugur (Autumn, Aki, ),
dan Musim Dingin (Winter, Fuyu, ).
1. Musim Semi (Autumn, Haru,)

Berlangsung dari bulan Maret sampai Mei (Pertengahan Juni).

Ada kebiasaan orang Jepang untuk melihat dan berpiknik dibawah bunga
sakura yang dinamai Hanami. Kyoto adalah salah satu kota yang paling
sering dikunjungi pada saat musim Semi dan sakura bermekaran. Selain itu
kastil-kastil kuno atau oshiro serta otera (kuil budha) dan jinja (kuil Shinto)

juga menjadi objek wisata karena udara yang hangat setelah musim dingin
membuat orang senang berjalan jalan di udara terbuka.

Puncak musim semi disebut setsubun no hi (20 maret)

Di penghujung musim semi, sebelum memasuki musim panas, terjadi musim


hujan atau tsuyu terlebih dahulu. Tsuyu berlangsung dari pertengahan Juni
sampai Juli. Tsuyu bukanlah musim yang menyenangkan, karena hampir
setiap hari hujan dan udara sangat lembab sehingga makanan mudah rusak.

2. Musim Panas (Summer, Natsu, )

Berlangsung dari bulan Juni sampai Agustus.

Puncak musim panas disebut Geshi (23 Juli)

Liburan musim panas biasanya tanggal 20 Juli - 31 Agustus. Musim panas


merupakan musim yang menyenangkan karena kita dapat bermain dan
berenang di Pantai.Namun ada juga orang Jepang yang karena tinggal di
daerah panas, berlibur ke daerah dingin seperti Hokkaido.

di Kota besar yang penuh bangungan beton dan gedung tinggi, suhu udara
bisa mencapai 40 derajat celcius

Perayaan musim panas diantaranya Obon (11 Agustus), dan Hanabi (Melihat
kembang api)

3. Musim Gugur (Autumn,Aki, )

Berlangsung dari bulan September sampai November/Desember 2011.

Musim gugur merupakan saat-saat daun memerah lalu berguguran. Musim ini
juga merupakan masa panen aneka jenis tanaman pangan termasuk buah2xan.
Jika ingin melihat Momiji dan menikmati alam sambil berolahraga jalan
maka bisa datang ke Kyomizudera di Kyoto.

Puncak musim gugur disebut Shubun no Hi (23 September)

Perayaan di musim gugur diantaranya : Tsukimi (melihat bulan purnama)


biasanya tanggal 25 september dan 23 oktober. Jidai (Festival Jaman) yang
merupakan festival terbesar di Kyoto pada 22 oktober.

4. Musim Dingin (Winter,Fuyu,)

Berlangsung pada bulan Desember sampai Februari

Karena Jepang terletak memanjang dari Utara ke Selatan, maka perbedaan


suhu cukup jelas antara Hokkaido di ujung utara dan Okinawa di ujung
selatan. Sehingga tidak semua wilayah di Jepang tertutup salju.

Puncak musim dingin disebut Doji (20 Januari)

Perayaan musim dingin diantaranya : Oshogatsu (perayaan tahun baru), pada


1 Januari; Seijin no Hi (perayaan orang dewasa pada 10 Januari)

2.4 Perayaan/Festival Berdasarkan Musim di Jepang


Jepang terkenal sebagai negara yang memiliki beragam festival atau acara
tahunan yang menakjubkan. Bagi wisatawan asing, itu semua mungkin merupakan
hal yang baru dan hal yang ingin diketahui, tidak seperti warga Jepang yang sejak
kecil sudah akrab dengan macam-macam festival tersebut.
Baiklah, berikut ini akan kami perkenalkan rangkaian festival atau acara di Jepang
selama satu tahun yang dimulai dari bulan April.
1. Musim Semi
a. Menikmati Bunga Sakura (Hanami)
Bunga sakura adalah bunga kebangsaan negara Jepang. Mulai mekarnya bunga
sakura ini untuk tiap daerah tidak sama. Daerah Tokyo dan sekitarnya mulai bisa
melihat bunga sakura kira-kira pada akhir bulan Maret atau awal bulan April. Kalau
berbicara tentang musim semi, tidak bisa lepas dari tradisi menikmati bunga sakura
yang tengah bermekaran dengan duduk di bawah pohon sakura sambil ngobrol,
makan, minum bersama keluarga atau teman. Tradisi ini di sebut hanami.
b. Awal Bulan April, Upacara Penerimaan Murid Baru dan Karyawan Baru
Dalam keindahan mekarnya bunga sakura, bulan April menjemput tahun yang
baru dengan penuh cita-cita untuk satu tahun ke depan. Bulan April sebagai awal
tahun di Jepang merupakan kekhasan negeri sakura ini. Bulan ini merupakan masa
mulai masuk sekolah ataupun masuk kerja.
7

c. Golden Week
Pada bulan Mei di Jepang, ada hari libur resmi selama 3 hari berturut-turut,
yaitu tanggal 3 Mei, diperingati sebagai hari konstitusi (Kenpo Kinenbi), kemudian
tanggal 4 Mei, diperingati sebagai hari lingkungan hidup (Midori no Hi), dan
selanjutnya tanggal 5 Mei, diperingati sebagai hari anak (Kodomo no Hi). Akan
tetapi, jika pada tanggal 29 April yang diperingati sebagai hari Showa (Showa no Hi)
diikuti hari sabtu dan hari minggu yang memang hari libur, maka akan menjadi hari
libur yang sangat panjang yang dimulai dari tanggal 29 April sampai tanggal 5 Mei.
Itulah Golden Week di Jepang. Pada saat itu, lalu lintas, kereta, dan pesawat menjadi
padat karena banyak orang yang pergi melancong atau pulang kampung.
d. Perayaan Anak Laki-Laki (Tango no Sekku), Tanggal 5 Mei
Festival Boneka Hina (Hinamatsuri) yang jatuh pada tanggal 3 Maret
merupakan perayaan tahunan untuk anak perempuan, sedangkan tanggal 5 Mei
adalah perayaan tahunan untuk mendoakan kebahagiaan anak laki-laki. Kalau cucu
pertama yang lahir adalah anak laki-laki, maka kakek nenek atau orang tuanya
memberi hadiah berupa Koinobori (1) dan mengibarkannya di area sekitar rumah
untuk menyambut perayaan Tango no Sekku. Selain itu, mereka juga memajang
setelan baju besi dan tutup kepala atau kabuto di rumahnya.

2.

Musim Hujan

a. TSUYU(Musim Hujan), Bulan Juni Juli


Jepang, negara yang kaya akan empat musimnya, di antara bulan Juni sampai
bulan Juli adalah masa-masa sering turun hujan karena pengaruh gelombang udara
musim hujan (bertemunya masa udara panas dan masa udara dingin). Jika
dibandingkan dengan negara lain, gambaran musim hujan di Jepang bukan hujan
yang deras seperti umumnya, tetapi hujan rintik-rintik yang berlangsung lama,
bahkan bisa sampai satu hari penuh turun hujan. Jika membicarakan tsuyu, tidak
hanya tetesan air hujan, kemilau bunga Ajisai pun terlintas di kepala.

3. Musim Panas
a. Tanabata, Tanggal 7 Juli
Festival Tanabata yang ada di Jepang didasarkan pada Tanabata yang dibawa
dari Cina pada zaman Nara, kemudian disatukan dengan festival yang sudah ada di
Jepang hingga jadilah Tanabata ala Jepang seperti yang bisa dilihat sekarang. Di
Jepang ada kepercayaan bahwa sepasang kekasih di langit malam hari, yaitu putri
Orihime (putri rajut) dan Hikoboshi, dipisahkan oleh dewa dan hanya diberi
kesempatan bertemu satu tahun satu kali pada hari ke tujuh dan bulan ke tujuh.
Mereka bisa bertemu dengan menyeberangi sebuah sungai yang luas dan panjang
yang dikenal dengan nama Ama no Gawa (Milky way atau Bimasakti).
Pada waktu festival Tanabata ini ada tradisi menulis sebuah permohonan pada
Tanzatsu (2) atau secarik kertas dan menggantungkannya pada batang pohon
bambu yang diberi nama Sasa. Konon, pekerjaan putri Orihime adalah menjahit.
Dalam rangka memuliakan sang putri, muncul tradisi mendoakan sang putri, agar
para pemohon pandai menjahit dan merajut baju. Memasuki zaman Edo, mulai ada
permohonan untuk bisa pandai dalam bidang shodo (kaligrafi) dan kesenian. Saat ini
tidak hanya untuk shodo dan menjahit saja, permohonan atau harapan dalam bentuk
apapun bisa dituliskan pada secarik kertas dan digantungkan pada batang pohon
bambu.
b. Pesta Kembang Api, Bulan Juli Agustus
Musim panas di Jepang berarti pesta kembang api! Teknik menembakkan
kembang api ke udara ini adalah salah satu kelebihan Jepang yang dibanggakan pada
dunia. Mau menonton pesta kembang api di Tokyo? Di tepi sungai Sumida atau
Sumidagawa lah tempatnya!

4. Musim Panas
Puisi tentang alam musim panas tidak lain adalah festival musim panas.
Dengan memakai Yukata (3) bagi perempuan dan Jinbe (4) bagi laki-laki,
orang-orang pergi menikmati pekan raya dan Bon odori. Asal mula festival musim
9

panas ini bermula dari para petani daerah yang melepas lelah setelah bekerja di
sawah, sedangkan pihak kota mengadakan festival ini untuk menghalau penyakit.
3Yukata, salah satu jenis kimono Jepang, teksturnya lebih tipis daripada
kimono, enak dipakai pada musim panas. 4Jinbe, pakaian Jepang yang biasa
dipakai oleh laki-laki, bagian bawahnya berupa celana pendek.
a. Obon, Tanggal 15 Agustus
Jepang yang kental dengan ajaran agama Buddha melahirkan festival yang
berkaitan dengan agama tersebut, yaitu festival Obon. Festival ini diadakan pada
tanggal 15 Agustus dengan tujuan menjemput datangnya arwah para leluhur untuk
tinggal bersama selama beberapa hari. Keluarga pun berkumpul dan menyiapkan
segala sesuatu seperti makanan atau sesajen. Pelaksanaan festival Obon ini tiap tahun
mengalami perbedaan, tetapi biasanya dimulai dari tanggal 13 Agustus sampai
tanggal 15 Agustus, selama 3 hari itu merupakan hari libur nasional. Sama halnya
dengan

tahun

baru,

pada

jam-jam

sibuk

ada

kemacetan

lalu

lintas,

kereta(Shinkansen), dan pesawat karena banyak yang mudik ke kampung halaman.


Dikarenakan banyak juga toko yang tutup pada hari itu, silakan mengkonfimasi
sebelumnya.

5. Musim Gugur
a. Tsukimi (Memandang Bulan), Pertengahan Bulan September
Pada tanggal 15 Agustus diadakan perayaan menikmati bulan purnama
sebagai rasa syukur atas panen di musim gugur. Pada perayaan itu biasanya warga
Jepang memajang Susuki (alang-alang) dan Dango (kue bola).
b. Kouyou (Daun-Daun Kuning Kemerahan), Sekitar Bulan November
Musim semi identik dengan bunga sakura, sedangkan musim gugur identik
dengan Kouyou. Warna daun pohon maple atau Momiji akan berubah menjadi
kuning kemerahan terlebih dahulu sebelum berguguran. Di daerah pinggiran kota

10

Tokyo, tepatnya di Kamakura, pemandangan momiji ini sangat terkenal. Selain itu,
Anda juga bisa menikmati keindahan momiji di kuil Meiji Jingu yang berada di
Tokyo.
c. Shichi-go-san, Bulan November
Perayaan ini ditujukan untuk mendoakan pertumbuhan anak-anak, yaitu anak
perempuan yang berusia 3 tahun dan 7 tahun serta anak laki-lakin yang berusia 5
tahun. Pada hari itu, mereka dipakaikan baju terbagusnya kemudian diajak pergi
mengunjungi kuil dan didoakan untuk kesehatan dan pertumbuhannya.
Anak-anak yang sedang merayakan shici-go-san menerima sebuah chitoseame atau
permen dengan harapan agar bisa berumur panjang. Kantong tempat chitoseame atau
permen tersebut bergambar Tsuru-Kame (burung bangau-penyu) dan Shou-chiku-bai
(pinus-bambu-prem) yang dipercaya sebagai jimat yang bisa mendatangkan
keberuntungan atau kemujuran.

6. MUSIM DINGIN
a. Hari Natal, Tanggal 24-25 Desesember
Agama kristen tidak begitu melekat di Jepang, tetapi sama seperti negara-negara lain
pada umumnya, hari natal menjadi suatu perayaan yang cukup besar. Bagi orang
Jepang, perayaan natal ini lebih cenderung pada berpesta dan berkumpul dengan
teman atau berkencan dengan pacar daripada berkumpul bersama keluarga atau
mengadakan pesta keluarga.
b. Toshikoshi Oshogatsu (Tahun Baru) , 31 Desember-3Januari
Tanggal 31 Desember adalah hari Oomisoka (malam tahun baru). Saya pikir
masing masing negara punya tradisi yang bervariasi dalam menyambut datangnya
tahun baru. Kalau menyebut Oomisoka, yang terlintas di kepala adalah Kohaku Uta
Gassen (acara musik malam tahun baru yang di produksi oleh NHK Jepang) dan
Toshikoshi Soba.

11

Yang dimaksud Toshikoshi Soba adalah memakan soba dengan harapan bisa
berumur panjang seperti halnya wujud mie yang panjang. Selama tiga hari mulai
tanggal 1 Januari sampai tanggal 3 Januari merupakan hari libur. Masakan
keunggulan tahun baru adalah Ozoni (5) dan Osechi (6).
Pada hari pertama di tahun baru, orang Jepang mendatangi kuil (kuil Shinto),
bersyukur atas satu tahun yang telah berlalu, dan berdoa supaya dapat melewati satu
tahun ke depan dengan tenang dan damai. Itulah namanya Hatsumoude
5Ozoni, masakan berkuah yang berisi mochi. Alat dan bumbu yang dipakai
berbeda-beda tergantung keluarga dan daerah sehingga menjadi masakan yang
mencerminkan tradisi dan keistimewaan daerah.
6Osechi, yaitu telur ikan, makanan manis, ganggang atau sejenis rumput laut
gulung, sayur-sayuran, dan lain-lain sebagai pertanda baik, itu semua masakan yang
bisa tahan lama, dimasukkan ke dalam Juubako (kotak kayu bersusun), dimakan
bersama seluruh anggota keluarga selama perayaan tahun baru. Lauk pauknya
terpisah-pisah dan memiliki makna masing-masing.
c. Seijin no Hi (Hari Kedewasaan), Senin Kedua di Bulan Januari
Meskipun perayaan tahun baru sudah selesai, namun perayaan di bulan
Januari belum habis. Masih ada hari kedewasaan. Perempuan mengenakan kimono
Furisode (7), sedangkan laki laki mengenakan Hakama (8) atau setelan jas,
kemudian pergi mengikuti upacara orang dewasa. Orang muda yang mencapai usia
20 tahun berkumpul di aula atau gedung pertemuan daerahnya masing-masing untuk
upacara kedewasaan. Masing-masing negara mungkin juga mempunyai hari
perayaan kedewasaan. Di Jepang, perayaan kedewasaan aslinya jatuh pada tanggal
15 Januari. Akan tetapi, saat ini supaya bisa libur berturut-turut, maka diadakan pada
minggu ke-dua di bulan Januari. Harinya berubah tergantung tahun itu.
7Furisode, kimono berlengan panjang yang hanya dikenakan oleh orang
perempuan yang belum menikah, setelah menikah lengan panjang kimono itu
dipendekkan. 8Hakama, pakaian yang menutup setengah badan ke bawah
seperti celana panjang yang longgar.

12

d. Setsubun, Tanggal 3 Februari


Sebelum hari pertama musim semi, ada sebuah tradisi untuk membuang
kejahatan dengan cara menaburkan kacang kedelai sambil meneriakkan oni wa
soto, fuku wa uchi (kejahatan ke luar, kebahagiaan ke dalam). Biasanya orangorang juga makan kacang kedelai dalam jumlah yang sama dengan usianya. Selain
itu, ada juga tradisi makan sushi Ehouo-maki. Sushi Ehou-maki biasanya dimakan
sambil menghadap ke arah mata angin tempat bersemayamnya dewa. Tiap tahun
arahnya berbeda. Saat makan tidak boleh berbicara, jika berbicara konon
keberuntungannya akan menjauh.
e. Valentine Day, Tanggal 14 Februari
Perayaan Valentine Day telah menyebar di seluruh dunia. Pada perayaan ini,
di Jepang ada tradisi perempuan memberikan coklat kepada laki-laki. Namun, tidak
hanya kepada pacar, tetapi bisa juga kepada seorang teman atau kepada orang kantor.

13

BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Baju tradisional jepang adalah kimono, kimono di bagi menjadi 2 macam
yaitu kimonowanita dan kimono pria. Jepang adalah negara yang memiliki empat
musim. Jangka antara ke 4 musim tersebut adalah 3 bulan. 4 Musim di Jepang
tersebut adalah Musim Semi (Spring, Haru, ), Musim Panas (Summer, Natsu,),
Musim Gugur (Autumn, Aki, ), dan Musim Dingin (Winter, Fuyu, ). Jepang
terkenal sebagai negara yang memiliki beragam festival atau acara tahunan yang
menakjubkan. Bagi wisatawan asing, itu semua mungkin merupakan hal yang baru
dan hal yang ingin diketahui, tidak seperti warga Jepang yang sejak kecil sudah
akrab dengan macam-macam festival tersebut.
Baiklah, berikut ini akan kami perkenalkan rangkaian festival atau acara di Jepang
selama satu tahun yang dimulai dari bulan April.

14

DAFTAR PUSTAKA

http://www.kazeyagami.blog
http://kazeyagami.blog.friendster.com/2009/02/hanami/
http://www.kaskus.com
http://www.wikipedia.com

15

http://id.wikipedia.org/wiki/Yukata

16

Anda mungkin juga menyukai