Disusun Oleh :
Kelompok 3 & 7
A. TOPIK
Terapi Kreativitas Membuat Sapu Lidi
B. LATAR BELAKANG
Keterampilan merupakan kemampuan yang harus dimiliki seseorang
agar dapat hidup secara mandiri. Karena dengan keterampilan seseorang
dapat bekerja atau melakukan kegiatan secara maksimal. Di samping itu,
keterampilan juga sebagai modal dalam kehidupan ekonomi kelak. Oleh
sebab itu salah satu tujuan penyelenggaraan pendidikan ditujukan agar dapat
mengoptimalkan kemampuan dan keterampilan untuk dapat hidup mandiri di
masyarakat. Hal ini tidak terkecuali untuk lansia yaitu sebutan bagi merka
yang memasuki usia 60 tahun keatas memasuki usia tua merupakan usia yang
rawan terkena penyakit setelah itu tubuh memnjad myusut di karenakan
berkurangnya jumlah sel-sel yang ada di dalam tubuh. Sebagai akibat tubuh
juga akan mengalami penurunan fungsi secara perlahan-lahan selain itu dapat
terjadi berbagai perubahan baik yang bersifat fisik, sosial maupun mental.
(idirani, 2012).
Terapi kreativitas merupakan suatu cara pendekatan agar lansia dapat
beradaptasi terhadap situasi, lebih mampu merawat diri sendiri, banyak
melakukan aktivitas, dan lebih mandiri. Salah satu terapi kreativitas pada
lansia di panti tresna werdha adalah membuat sapu lidi yaitu terapi yang
menggunakan komunikasi terapeutik untuk meningkatkan fungsi psikologis,
kognitif, perilaku dan fungsi sosial serta memperbaiki, memelihara, dan
meningkatkan status fisik dan menta lansial (Keliat, 2014). Sapu artinya alat
pembersih yang digunakan untuk lanatai maupun halaman. Sedangkan lidi
merupakan tulang dari daun kelapa. (Muladi, 2011). Dengan demikian dapat
diartikan bahwa sapu lidi merupakan sapu yang digunakan untuk
membersihkan atau menghilangkan kotoran dari tulang daun kelapa. Sapu lidi
ini sebenarnya dapat dilakukan secara sederhana namun tidak semua orang
yang bisa membuatnya dengan baik dan benar. Lidi merupakan salah satu
hasil pemanfaatan dari pohon kelapa. Bahan atau alat yang digunakan dalam
membuat sapu karpet dari lidi sangatlah simpel yakni: lidi (tulang daun
kelapa yang tua, pisau, karet dan sarung tangan/ kain. Terapi kreativitas yang
dipilih membuat sapu lidi yang bermanfaat untuk melatih dan meningkatkan
kreativitas lansia, meningkatkan kepedulian lansia terhadap kebersihan
ruangan maupun halaman yang ditempati lansia, serta membuat lansia merasa
lebih baik dengan memanfaatkan waktu luangnya ketika berada di panti.
Lansia yang tinggal di panti tresna werdha natar, lampung selatan
pada tahun 2021 berjumlah 80 orang lansia. lansia. Mandiri sebanyak 50
orang dan lansia perawtan senyak 30 orang. Pada jumlah lansia tersebut
mahasiswa profesi ners akan menentukan lansia dengan karakteristik yang
akan dipilih untuk menjalani terapi kreativitas. Menciptakan karya seni
adalah salah satu cara untuk mengisi waktu luang serta memciptakan barang
yang memiliki nilai jual dan saat ini sudah banyak orang yang merasakan
manfaatnya. Beberapa tahun terakhir praktik terapi seni sudah banyak
berkembang luas dan sudah diterapkan pada lansia.
C. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Setelah selesai mengikuti terapi kreativitas mampu Membuat Sapu Lidi.
2. Tujuan Khusus
Setelah mengikuti terapi kreativitas Membuat Face Shield selama 45 menit
diharapkan klien dapat :
a. Klien mampu menyebutkan pengertian Membuat Sapu Lidi.
b. Klien mampu menyebutkan manfaat Membuat Sapu Lidi.
c. Klien mampu menyebutkan alat dan bahan Membuat Sapu Lidi.
d. Klien mampu menyebutkan cara Membuat Sapu Lidi.
e. Klien mampu mendemonstrasikan cara Membuat Sapu Lidi.
f. Klien mampu menyebutkan perasaannya setelah Membuat Sapu Lidi.
D. KLIEN
1. karakteristik klien
Dilakukan pada pasien dengan kondisi:
a. Klien yang kooperatif dan dapat berinteraksi dengan klien lain
b. Klien yang sehat secara fisik
c. Klien yang tidak membahayakan dirinya maupun orang lain
d. Klien yang mampu berkomunikasi dengan baik
2. Proses seleksi
Sebelum dilakukan terapi kreativitas perawat terlebih dahulu melakukan
proses seleksi yaitu :
a. Perawat terlebih dahulu melakukan pengkajian diruangan sesuai
dengan kriteria karakteristik klien
b. Perawat melakukan observasi klien sesuai dengan jenis karakteristik
klien
c. Perawat melakukan diskusi dengan kepala ruangan dan perawat
ruangan mengenai pemilihan klien sesuai dengan karakteristik yang
telah ditentukan
d. Perawat melakukan diskusi dengan pembimbing mengenai pemilihan
klien sesuai dengan karakteristik yang telah ditentukan
e. Perawat selanjutnya melakukan kontrak dengan klien yang telah
dipilih untuk terapi kreativitas sesuai dengan karakteristik
3. Data Klien
No Nama Kondisi pasien Diagnosa pasien
E. PENGORGANISASIAN
a. Waktu& tampat Pelaksanaan
Hari : Rabu
Tanggal : 16 Juni 2021
Jam : 09.30 s.d 10.20 WIB
Tempat : Ruang Aula Panti Werdha Bhakti Yuswa Natar Lampung
Selatan
1. Leader :
1) Ratmiyati
2) Tia Anggraini
2. Co. Leader :
1) Dema Merta Sary
2) Sauki Rizkon
3) Andres Safitry
4) Akbar Rizky P
3. Fasilitator :
1) Viana Merti
2) Hana Yuridha A
3) Theresia
4) Dia Puspa C
5) Elizabeth Eka G.M
6) Ricky Febriandi
7) Romi Irawan
8) Elly Rohmawati
9) Kity Nadia S
10) Erli Apri Y
11) Nurmaliza
4. Observer :
1) Siti Aminah
2) Vennyta Sari
3) Intan Putri S
4) Mupinanka G
2. Co. Leader
Tugas:
- Mendampingi Leader.
- Mengajarkan cara membuat sapu lidi
- Mengambil alih posisi leader jika leader bloking.
- Menyerahkan kembali posisi kepada leader.
3. Fasilitator
Tugas:
- Ikut serta dalam kegiatan kelompok.
- Memberikan stimulus dan motivator pada anggota kelompok untuk
aktif mengikuti jalannya terapi .
- mengingatkan dan mengarahkan bila ada peserta yang melakukan
kegiatan tidak sesuai dengan tujuan.
4. Observer
Tugas:
- Mencatat serta mengamati respon klien (dicatat pada format yang
tersedia).
- Mengawasi jalannya aktifitas kelompok dari mulai persiapan,
proses, hingga penutupan.
F. SETTING TEMPAT
Keterangan:
: Klien : Co Leader
: Leader : Observer
: Fasilitator : perawat ruangan
G. ANTISIPASI MASALAH
1. Bila klien meninggalkan kegiatan tanpa pamit
a. Usahakan dalam keadaan terapeutik
b. Tanyakan alasan meninggalkan kegiatan
c. Berikan penjelasan kepada klien bahwa klien dapat ikut kembali
apabila klien mau
2. Bila klien lain ingin ikut
a. Berikan penjelasan kepada klien tersebut bshwa kegiatan ini
ditunjukkan pada klien yang telah dipilih
b. Katakan pada klien bahwa ada waktu khusus untuk mereka
3. Bila ada peserta yang melakukan kegiatan tidak sesuai dengan tujuan,
fasilitator mengingatkan dan mengarahkan
4. Bila peserta pasif, fasilitator memotivasi untuk mengikuti kegiatan
5. Bila leader bloking maka co-leader yang mengambil jalan acara
H. LANGKAH KEGIATAN
1) Persiapan :
a. Persiapan Klien :
Klien diatur sejajar
2. Evaluasi Proses
a. Pasien mampu membuat sapu lidi
b. Pasien dapat hadir dan mengikuti kegiatan dari awal sampai akhir
c. Alat dan media yang digunakan dapat dipersiapkan dan digunakan
dengan baik
d. Pasien mengikuti terapi membuat sapu lidi dengan ceria
3. Evaluasi Hasil
a. 80% Pasien yang hadir merasa senang mengikuti kreatifitas yang
diberikan
b. 80 % pasien mampu membuat sapu lidi
c. 80% pasien yang hadir aktif bekerja dan menyelesaikan terapi sampai
dengan selesai