Anda di halaman 1dari 3

Contoh Naskah Drama

Tragedi Timika
Karya : Guntur Megananda

Pukul 15.36 WITA waktu Wamena, berlokasi di Lanud Lembah Baliem saat sebuah pesawat
milik maskapai penerbangan Garuda Indonesia Airlines berjenis MC Donell Douglas DC-7-
37 dengan nomor ekor PK-GNJ7 tengah mempersiapkan keberangkatanya menuju Lanud
Timika Provinsi Timika Tengah, nampak lima orang yang tak dikenal mencurigakan berjalan
masuk menaiki tangga pesawat menuju ke dalam pesawat yang berisi 57 penumpang itu.
Samuel : Bagaimana kesiapan anak buahmu?. sambil berjalan menaiki
tangga pesawat menuju kedalam kabin pesawat.
Patrick : Aku sudah menyebar tiga anak buahku untuk menyusup diantara
penumpang... berjalan dengan santainya di sisi sebelah kiri Samuel.
Samuel : Baiklah, kita akan melakukannya nanti, dan kau segera persiapkan
semuanya.. ucap Samuel kepada Patrick dengan nada pelan.
Setelah mendapatkan persetujuan dan izin terbang dari ATC ( Air Traffic Controller )
akhirnya Pesawat pun lepas landas, Karena cuaca sudah cukup baik untuk melakukan
penerbangan ke Timika.
Pukul 17.55 pesawat telah berada di ketinggian 20.000 kaki diatas pegunungan Jaya Wijaya,
tepatnya 200 Mil dari Barat daya Wamena. Langit terlihat mulai gelap dengan cuaca berawan.
Nampaknya pesawat milik maskapai penerbangan Garuda Indonesia itu kedatangan tamu
tidak di undang yang sudah berada di dalam pesawat dan berbaur dengan ke-57 penumpang
lainnya. Rupanya mereka hendak merencanakan skenario pembajakan pesawat yang di piloti
oleh Kapten Teguh tersebut.
Patrick : siapkan posisi kalian. berbicara kepada ketiga anak buahnya melalui alat
komunikasi radio frekuensi jarak dekat yang terpasang di telingannya.
Ronald : Baiklah... ucap salah seorang anak buah Patrick melalui alat
komunikasi di telinganya.
Kemudian Ronald menyuruh kepada kedua temanya untuk masuk menuju kokpit pesawat
untuk mengawasi Kapten Teguh sang pilot pesawat.
Setelah itu ronald beranjak dari tempat duduknya untuk berdiri dan diikuti oleh kedua atasan
Ronald yaitu Samuel dan Patrick yang sudah bersiap dari tadi.
Samuel : Semuanya angkat tangan, jangan bergerak dan ikuti perintah kami.
sambil menodongkan pistolnya kearah para penumpang.
Patrick : tiba tiba berubah pikiran. Apa kau sudah gila,bagaimana kalau pihak
keamanan sampai tahu, kalau kita telah membajak pesawat ini !!. teriaknya kepada Samuel.
Samuel : Apa kau sudah lupa dengan rencana kita, hahhh??
Patrick : Rencana macam apa? Tadinya aka tidak mau mengikuti rencana gila ini,
kalau bukan karena terpaksa menuruti perintahmu. sambil berjalan perlan ke arah Samuel.
Samuel : Sudahlah, kalau tidak dengan cara ini kita tidak mungkin bisa kabur
dari kejaran Polisi di Wamena Paham !
Patrick : Persetan dengan Ucapanmu itu.. Sambil memukulkan gagang pistol yang
di pegangnya ke arah wajah Samuel.
Perkelahian pun tak dapat dihindarkan, mereka saling balas menyerang karena tidak terima
dengan perkataan patrick tadi. Mereka saling pukul, menendang, dan saling membenturkan
kepala lawannya ke lantai pesawat.
Tak lama kemudin Ronald pun datang menghampiri.
Ronald : Sudah diam, kalian jangan bertengkar sendiri. sambil berusaha
melerai Samuel dan Patrick yang sedang berkelahi.
Samuel pun akhirnya pergi meninggalkan Ronald dan Patrick sambil berjalan menuju kokpit
pesawat.
Sementara itu didalam kokpit.
Samuel : Cepat arahkan pesawat menuju Sorong sambil Menodongkan
Mulut Pistol ke kepala Kapten Teguh selaku pilot pesawat.
Kapten Teguh : Maaf tidak bisa pak, karena bahan bakar pesawat ini tidak mencukupi untuk
terbang menuju Sorong berbicara pelan, dengan nada ketakutan.
Samuel : Apa kau mau mati kalau tidak menuruti perintahku ? bentaknya
dengan nada meninggi dan
keras.
Kapten Teguh : Baiklah, kalau pesawat mau di paksa terbang menuju Sorong, kita harus
transit dulu ke di Lanud Timika untuk mengisi bahan bakar. Baru setelah itu kita bisa terbang
ke saorong.
Samuel : Baik, tapi awas kalau sampai aku dan anak buahku tertangkap di
Timika, aku tidak akan segan segan untuk menghabisi semua penumpang yang ada di sini
termasuk kamu akan aku tembak kepalamu sampai otak mu pecah !
Kapten Teguh : iya baiklah aku mengerti. Kami tidak akan memberitahu kepada siapapun
bahwa ada kalian di dalam pesawat ucap pilot dengan nada ketakutan dan panik.
Setelah mendapat persetujuan dari pimpinan pembajak pesawat, akhirnya pesawatpun
mendarat guna mendapatkan bahan bakar untuk melanjutkan perjalanannya lagi ke sorong
sesuai perintah para pembajak pesawat.
Tetapi ternyata para pembajak kurang menyadari bahwa di antara 57 penumpang tersebut ada
salah seorang agen intelijen yang sedang bertugas melakukan penyamaran. Kemudian untuk
meminimalisir hal hal yang tidak di inginkan agen itu melaporkan peristiwa itu sekaligus
meminta bantuan kepada Letkol Infantri Gagah Saputra selaku Komandan Pasukan Elit
Kopassus yang kebetulan tengah melakukan latihan gabungan dengan Detasemen Bravo 90
di Timika.
Kopassus adalah pasukan khusus yang di miliki oleh TNI Angkatan Darat yang memiliki
kemampuan khusus untuk operasi pengintaian khusus, anti gerilya, peperangan
unkonvensional, intelijen, sabotase, dan anti teror dengan cirikhasnya memakai baret merah.
Untuk mendukung tugas operasinya Kopassus di persenjatai dengan SS2 V5, Pindad SPR,
SIG-Saeur SG550, SIG Saeur P226/P228, Daewo K-3 LMG, AK-47, Daewo K-7, Benneli
M3T, Accuracy International Arctic Warfere, dan Fairbairn-Sykes Fighting Knife.
Sedangkan satuan Bravo 90 merupakan pasukan khusus yang di miliki oleh TNI Angkatan
Udara dengan cirikhasnya memakai baret jingga. Denbravo 90 mempunyai beragam
kualifikasi antara lain kemampuan khusus tempur lanjut, mulai dari combat free fall, scuba
diving, pendaki serbu, teknik terjun HALO ( Hight Altitude Low Opening), para lanjut
olahraga dan para lanjut tempur (PLT), dalpur trimedia (darat,laut,udara), selam, tembak
kelas 1, komando lanjut, serta mampu menggunakan teknologi informasi dan komunikasi
dengan sarana multimedia. Untuk mendukung tugas operasinya Detasemen Bravo 90 di
persenjatai dengan QW-3, DSHK 12,7 mm, SS1/SS2, MP5, M16 A3 Commando, SAR-21,
Sniper SIG Saeur SSG 3000, Countersniper FN Hecate 2, Pistol Glock 17C dan 19C.
Tak lama berselang kemudian, Letkol Gagah Saputra memerintahkan kepada tim elitnya
untuk segera melakukan oprasi pembebasan.
Pukul 04.30 waktu timika. saat pesawat sedang melakukan pengisian bahan bakar, prajurit
bersenjata lengkap yang sudah di persiapkan sebelumnya mulai mendekati pesawat secara
senyap dan diam diam, mereka memiliki rencana agar Kopasus dan memenjat naik ke
sayap pesawat dan bersiap di pintu samping. Kemudian tim pembebasan sandera yang terdiri
dari tim elit Denbravo 90 akan masuk melalui pintu sisi sebelah belakang. Di sekitar lokasi
juga sudah di di siagakan tim penembak jitu (Sniper) dari Kopassus yang siap mengintai dari
jarak jauh, karena peran sniper sangat di butuhkan untuk melumpuhkan target serta
memberikan bantuan tembakan dari jarak jauh. Para tim Medis dan Ambulance juga sudah di
siagakan untuk mengantisipasi hal hal dan kemungkinan terburuk dalam operasi tersebut.
Bandara pun sudah di sterilkan dari aktifitas normal untuk mengkondisikan jalanya operasi
pembebasan.
Sementara itu di dalam pesawat.
Patrick : Coba perhatikan ke bawah, sepertinya mereka sudah bersiap mengepung
kita, apa yang harus kita lakukan? . Teriaknya kepada Samuel.
Samuel : persiapkan anak buahmu, kita akan melawan mereka, sampai bahan
bakar pesawat terisi penuh untuk melanjutkan terbang ke Sorong .
Patrick : baiklah. Ucap Patrick.
Samuel : jika ada penumpang pesawat yang coba melawan tembak saja kepala
mereka.
Beberapa saat kemudian, tim pembebasan sandera berhasil menerobos masuk melalui pintu
sisi belakang pesawat. Baku tembak pun tak dapat terhindarkan antara para pelaku
pembajakan dengan tim pembebasan sandera. Dari pintu sisi samping pun tak mau
ketinggalan tim dari Kopasus berhasil menerobos masuk kedalam pesawat dan memberika
bantukan kepada tim pembebasan sandera yang sebelumnya sudah berhasil masuk lebih
dahulu melalui pintu sisi sebelah belakang. Tiga dari anak buah Patrick tewas dalam baku
tembak itu. Sementara Patrick dan Samuel berhasil diringkus berkat kesigapan tim elit
kopasus dalam oparasi pembebasan tersebut.
Namun ketika sudah di tangkap Samuel berusaha untuk meloloskan diri tetapi gagal karena
tertembak oleh tim penembak jitu dari Kopasus yang sesaat sebelumnya sudah di siagakan
semua area di sudut sudut bandara.
Dalam peristiwa itu para penumpang dan pilotnya berhasil diselamatkan dan tidak ada yang
mendapatkan luka cukup serius

Anda mungkin juga menyukai