Anda di halaman 1dari 10

Makanan dan Pakaian Adat Jepang

APA ITU MAKANAN JEPANG

makanan yang dimasak dengan cara memasak yang berkembang secara


unik di Jepang dan menggunakan bahan makanan yang diambil dari
wilayah Jepang dan sekitarnya. Dalam bahasa Jepang, makanan Jepang
disebut nihonshoku atau washoku.

Sushi, tempura, shabu-shabu, dan sukiyaki adalah makanan Jepang yang


populer di luar Jepang, termasuk di Indonesia. Makanan Jepang tidak selalu
harus berupa "makanan yang sudah dimakan orang Jepang secara turun
temurun." Makanan orang Jepang berbeda-beda menurut zaman, tingkat
sosial, dan daerah tempat tinggal.

Jepang memang mempunyai banyak jenis makanan khas, contohnya saja


sushi, ramen, dan takoyaki. Mendengar nama masakan tersebut, tentunya
sudah tidak asing lagi bagi kita orang Indonesia. Bahkan, berbagai restoran
Jepang bermunculan dengan banyaknya minat masakan Jepang tersebut di
Indonesia.

Kenapa masakan Jepang begitu terkenal di Indonesia?


Sejarah mencatat, Jepang memang pernah berkuasa di Indonesia. Hal inilah
yang membuat Jepang menjadi tidak asing di Indonesia. Dalam sejarah
dunia juga mencatat, Jepang merupakan negara dengan kekuatan besar.
Kqrena itubsaat menguasai Indonesia, mereka juga mencoba mengenalkan
berbagai kebuadayaan dari Jepang. Mulai dari manga, anime, musik dan
juga fashionnya. Karena faktor masa lalu itulah yang menyebabkan kita
tidak perlu waktu yang lama untuk beradaptasi bahkan mengenal tentang
makanan Jepang.
Dengan memanfaatkan sumber daya alam terutama rempah-rempah yang
melimpah di Indonesia inilah, Jepang berusaha membuat masyarakat
Indonesia menyukai masakan khas Jepang. Mereka menambahkan saus
dengan bumbu yang lebih berani dan beraroma kuat. Makanan Jepang juga
menjadi sangat populer seiring berjalannya zaman. Dengan munculnya
berbagai macam produk baru, kita tahu bahwa makanan Jepang tidak akan
berhenti menyerbu pasar Indonesia.

JENIS MAKANAN KHAS JEPANG YANG PALING TERKENAL

Hidangan Jepang yang pernah dikenal di negara- negara barat entah dalam
bentuk “sukiyaki” atau yang lebih eksotis “sushi,” beberapa tahun
belakangan ini telah semakin dikenal dan disukai di seluruh dunia. Banyak
pengunjung Jepang sudah pernah mencicipi kenikmatan ikan mentah dan
udang goreng tepungnya. Tetapi beberapa pengunjung yang pertama kali
datang ke Jepang telah menantikan keragaman dan kemewahan
makanannya yang dipersiapkan secara tradisional. Berikut ini jenis
makanan Jepang yang paling terkenal :

1. Sushi adalah sepotong kecil makanan laut mentah yang diletakkan di


segumpal nasi yang telah diberi cuka. Bahan-bahan yang paling umum
digunakan adalah tuna, cumi-cumi dan udang. Mentimun, asinan lobak
dan dadar telur manis juga dihidangkan.

2. Sukiyaki disiapkan tepat di atas meja dengan memasak irisan tipis


daging sapi bersama dengan berbagai sayuran, tahu dan mie yang
berbentuk seperti soun.
3. Tempura makanan yang di goreng dengan minyak goreng yang banyak,
setelah dilapisi dengan campuran telur, air, dan tepung terigu. Di antara
bahan-bahan yang digunakan adalah udang, ikan yang sedang musimnya
dan sayur-sayuran.
4. Sashimi adalah irisan ikan mentah yang dimakan dengan shoyu (sejenis
kecap asin).

5. Kaiseki Ryori dianggap sebagai hidangan paling berkelas di Jepang.


Hidangan ini sebagaian besar terdiri dari sayur-sayuran dan ikan dengan
rumput laut dan jamur sebagai bumbu dasarnya dan dicirikan dengan
cita rasa yang tinggi.
6. Yakitori terbuat dari potongan kecil daging ayam, hati dan sayur-
sayuran yang ditusukkan ke sebuah tusukan bambu dan dibakar di atas
arang.
7. Shabu-shabu adalah irisan daging yang lembut dan tipis yang dipegang
dengan sumpit dan diayun- ayunkan di dalam air mendidih, dan
kemudian dicelupkan ke dalam saus sebelum dimakan.

8. Soba dan Udon adalah 2 jenis mie Jepang. Soba dibuat dari sejenis
tepung gandum dan Udon dari tepung terigu. Keduanya dihidangkan
dengan air kaldu atau dicelupkan ke saus, dan tersedia dalam ratusan
variasi yang nikmat.

PAKAIAN ADAT JEPANG

Sejarah Baju Tradisional Jepang


Baju kimono yang dikenal merupakan salah satu baju tradisional jepang ini
juga menjadi ikon kebanggaan negara ini. Dahulunya kimono menjadi pakaian
yang dikenakan sehari-hari oleh warga asli Jepang dan hampir ditinggalkan
seiring dengan berjalannya waktu dan digantikan baju Jepang modern yang
banyak dipengaruhi oleh budaya barat.

Baju tradisional Jepang mulai dikenakan lagi pada abad ke-19 tapi tidak
untuk sehari- hari melainkan hanya untuk upacara dan festival kegiatan
kebudayaan lainya. Kimono sudah diperkenalkan kepada Jepang sejak era
pemerintahan Heian yaitu tepatnya pada tahun 794 sampai 1185, pada masa itu
juga Kimono yang digunakan para wanita dianggap sebuah barang yang indah,
elegan dan mewah. Karena mewahnya pembuatan Kimono juga sangat rumit,
dan bahan yang digunakan cukup berat jadi tidak begitu nyaman digunakan
untuk sehari-hari. Setelah pemerintahan Heian berlalu banyak orang
merancang ulang dan membuat Kimono lebih sederhana, mereka memilih kain
yang lebih ringan

Pada Zaman Dahulu, Bahan yang digunakan untuk Kimono hanyalah Sutra,
tidak sembarang orang bisa memakai Kimono. Karena pada awalnya Kimono
hanya menggunakan Bahan sutra atau brokat sutra, yang tentunya mempunyai
harga yang mahal. Namun seiring berjalanya waktu, banyak kimono yang
dimodifikasi dengan menggunakan bahan poliester, rayon atau katun, sehingga
baju Kimono tidak hanya dinikmati kalangan atas saja.

Warna Baju Kimono menyesuaikan dengan Musim yang berlangsung, Jepang


memiliki 4 musim dengan tentunya baju yang ditawarkan akan berubah pada
setiap musimnya, banyak sekali toko fashion yang menawarkan baju jepang
modern seperti Uniqlo yang akan akan berganti design serta modelnya pada
setiap pergantian musim.

Begitu juga dengan baju tradisional Jepang, kimono. Permainan warna juga
sangat diperlukan dalam pemakaian baju Kimono, warna ini akan
menyesuaikan musim yang sedang berlangsung. Seperti pada musim semi,
para wanita jepang akan berdandan dan memakai kimono dengan pemilihan
warna yang cerah dan motif bunga- bunga.
Baju Tradisional Kimono dipakai dalam berbagai acara, beberapa Kimono
sengaja dirancang secara khusus menyesuaikan acara yang akan didatangi.
Misalnya dalam acara pemakaman, banyak warga Jepang sengaja membuat
Kimono dengan warna Hitam, Putih, Coklat atau Biru. Atau pada kunjungan
resmi kimono di desain dengan motif yang elegan. Tidak hanya digunakan
untuk wanita, tetapi Kimono juga digunakan para pria. Pada zaman dahulu
para pria ini setiap hari memakai baju tradisional Jepang. Namun sekarang
pria dan wanita hanya memakai kimono pada acara-acara khusus.

ARTI PAKAIAN ADAT JEPANG

Kimono adalah pakaian tradisional Jepang. Arti harfiah kimono adalah


baju atau sesuatu yang dikenakan (ki berarti pakai, dan mono berarti
barang).

Pada zaman sekarang, kimono berbentuk seperti huruf "T", mirip mantel
berlengan panjang dan berkerah. Panjang kimono dibuat hingga ke
pergelangan kaki. Wanita mengenakan kimono berbentuk baju terusan,
sementara pria mengenakan kimono berbentuk setelan. Kerah bagian kanan
harus berada di bawah kerah bagian kiri. Sabuk kain yang disebut obi
dililitkan di bagian perut/pinggang, dan diikat di bagian punggung. Alas
kaki sewaktu

JENIS PAKAIAN ADAT/TRADISIONAL JEPANG

Pakaian tradisional adalah identitas bangsa. Salah satu negara yang menjadi
kiblat fashion dunia adalah Jepang. Jepang membuat banyak desain pakaian
namun juga masih menjaga pakaian adat khas tradisionalnya. Berikut ini
adalah jenis-jenis Pakaian tradional Jepang:
1. KIMONO adalah pakaian khas baju tradisional Jepang yang paling
terkenal. Bagi Anda yang bisa berkesempatan ke Jepang pasti punya
keinginan untuk mencoba berfoto dengan latar belakang bunga sakura
sambil memakai kimono. Kimono berasal dari kata ki dan mono, ki
berarti memakai sedangkan mono berarti barang. Perempuan Jepang
sering menggunakan kimono untuk acara-acara tertentu misalnya pesta
pernikahan. Kimono ternyata menunjukkan makna tersembunyi yang
bisa menunjukan usia pemakai, status pernikahan dan juga strata sosial
di masyarakat.

Jenis-jenis kimono terbagi menjadi beberapa jenis lagi, yaitu:


a. Kurotomesode adalah kimono berwarna hitam dengan simbol
(lambang) di tiga bagian. Salah satu ciri yang mencolok adalah motif
yang cantik disekitar bagian kaki (suso) dan biasanya pakaian ini
dikenakan di acara sangat formal seperti resepsi perkawinan. Pakaian
ini hanya bisa dikenakan oleh perempuan yang sudah menikah.
b. Irotomesode adalah jenis kimono yang bisa dipakai wanita baik
yang sudah menikah atau belum. Berbeda dnegan kurotomesode,
warnanya bisa berwarna-warni selain hitam dan jumlah lambang
keluarga juga tak ditentukan. Irotomesode boleh dipakai di acara
resmi selain pesta pernikahan di istana kaisar.
c. Furisode adalah jenis kimono yang bisa dipakai gadis lajang atau
belum menikah. Bagian lengannya menjuntai sampai ke bawah,
berbeda dengan jenis kimono lain. Coraknya bisa memenuhi kain
dengan pilihan warna yang lebih ceria. Furisode biasa dipakai di
upacara kedewasaan (seijin shiki), upacara kelulusan seperti wisuda
dan juga acara pernikahan teman sebaya.
d. Komon adalah jenis kimono untuk acara yang lebih santai. Jenis
kimono ini bisa dikenakan oleh gadis lajang atau wanita yang sudah
menikah. Biasanya komon sering digunakan di pesta reuni sekolah
atau menonton pertunjukan yang dilaksanakan didalam gedung
semacam kabuki, noh, dan lain-lain.

2. YUKATA adalah sejenis kimono versi lebih tipis dan juga digunakan di
acara yang jauh lebih santai. Kimono memiliki lapisan kain yang lebih
banyak dibanding yukata. Yukata biasa juga disebut sebagai kimono
musim panas karena bahannya yang kebanyakan terbuat dari katun serta
menyerap keringat. Yukata mmeiliki warna dan motif yang lebih ceria
dan cerah. Perempuan Jepang biasa mengenakan yukata ketika
menghadiri pesta kembang api atau hanabi taikai dimusim panas dan
festival obon

3. HAKAMA adalah sejenis celana panjang yang berbentuk seperti celana


kulot tapi cara pakainya diikat dipinggang. Ukuran panjangnya
mencapai mata kaki dan dikenakan diatas kimono (pada umumnya
kimono pria, bukan wanita). Hakama dapat dibedakan menjadi dua jenis
yaitu umanori dan andon bakama. Hakama menggunakan empat tali
(himo) sebagai pengikat, dua tali tersebut berbentuk panjang dan
pendek. Saat ini pria Jepang menggunakan hakama untuk acara-acara
formal seperti upacara minum teh, upacara pernikahan dan pemakaman.
Hakama juga sering dipakai pada beladiri Jepang seperti judo, kendo dan
aikido. Para pendeta Shinto mengenakan hakama di kuil sebagai pakaian
sehari-hari.
4. JINBEI biasanya dikenakan laki-laki untuk mendampingi perempuan
yang memakai yukata. Modelnya seperti pakaian santai dengan model
celana pendek. Bisa dipakai perempuan juga di acara-acara festival.
Karena motifnya cenderung biasa dan berwarna gelap, jinbei lebih sering
dikenakan laki-laki yang kadangkala dipakai sebagai baju tidur.

Itulah beberapa jenis baju tradisional Jepang baik yang dikenakan laki-laki
dan perempuan. Saat memakai pakaian tradisional, maka tidak akan
lengkap tanpa memakai geta (alas kaki tradisional). Geta adalah alas kaki
tradisional jepang yang terbuat dari kayu dan sekilas desainnya seperti
bakiak Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai