Anda di halaman 1dari 2

Nama : Abdullah Dava & Dicky Rizki

Kelas : XII –Teknik Pemesinan A

Sejarah Pakaian Kimono


Selain terkenal dengan bunga sakura, sushi dan kuil-kuilnya nan indah, Jepang juga
identik dengan kimono. Kimono adalah pakaian tradisional Jepang. Wujudnya yang unik,
membuat orang langsung mengenali saat melihatnya.
Arti harfiah kimono adalah baju atau sesuatu yang dikenakan (ki berarti pakai,
dan mono berarti barang). Pada saat ini, kimono merujuk pada pakaian panjang mirip jubah
berkerah yang berbahan dasar kain, potongan modelnya berbentuk huruf T.
Kimono begitu populer di Jepang karena sifatnya yang serbaguna. Kimono dapat
dengan mudah dipakai berlapis, ditambah atau dikurangi sesuai cuaca dan musim. Biasanya
kimono dengan bahan sutra berat bisa dipakai pada musim gugur dan musim dingin,
sementara bahan katun atau bahan ringan lainnya bisa dipakai saat musim panas.
Aturan menggunakan kimono yang umum adalah kerah depan bagian kanan harus
berada di bawah kerah bagian kiri. Untuk mengikat kimono, gunakan obi atau sabuk dari kain
di bagian perut atau pinggang. Selain itu, saat memakai kimono, alas kaki yang disarankan
adalah zori atau geta, yaitu sandal yang terbuat dari kayu.
Sebelum dikenal sebagai kimono, jubah khas Jepang dikenal dengan nama kosode (baju
lengan pendek) dan osode (baju lengan panjang). Lama kelamaan, kosode menggantikan
osode sebagai pakaian utama yang dikenakan oleh orang kaya dan berkuasa. Sampai pada
akhirnya, busana ini dapat dipakai laki-laki dan perempuan dari semua kelas.
Sejak zaman Kamakura (1185-1333), kimono telah menjadi pilihan busana sehari-hari.
Kimono pun mulai dikombinasikan dengan warna-warna berdasarkan musim, jenis kelamin,
bahkan ada hubungannya dengan politik dan keluarga. Seni pembuatan kimono pun tumbuh
menjadi kerajinan khusus pada zaman Edo (1603-1868). Saat itu, kimono jadi warisan turun
temurun dalam sebuah keluarga.
Namun pada saat ini, orang Jepang jarang memakai kimono dalam kehidupan sehari-
hari. Kimono biasanya dikenakan dalam acara-acara seperti pernikahan, pemakaman, upacara
minum teh, atau acara khusus lain, seperti festival musim panas.
Meski terlihat serupa, sebenarnya ada beberapa jenis kimono, yaitu:

1. Furisode: Kimono yang dikenakan oleh perempuan yang belum menikah dengan ciri
khas tangan panjang yang jatuh serta motif penuh.
2. Yukata: Yutaka dipakai saat festival musim panas berlangsung. Ciri khas yukata
adalah warna-warnanya yang lebih cerah. Yukata juga lebih murah dan mudah
pemeliharaannya.

Anda mungkin juga menyukai