Disusun Oleh :
Hana Fatimah Saleh Al Atas
(1509519032)
Sejarah Fashion
Busana berasal dari kata "bhusana" yang berarti pakaian . Busana merupakan segala sesuatu
yang dipakai manusia dari ujung rambut/kepala sampai ujung kaki. Pada zama pra sejarah
manusia belum mengenal busana/pakaian seperti sekarang, dahulu manusia mengenakan kulit
binatang, tumbuh-tumbuhan untuk menutupi tubuh mereka.
Sebelum mengenal tenunan manusia zaman dahulu mengenakan pakaian hanya di bagian-bagian
tertentu saja , seperti pada bagian dada atau lingkar pinggang dan bagian panggul hingga
menutupi kemaluan. Bahan yang digunakan untuk membuat pakaianpun berasal dari lingkungan
sekitar baik berupa kulit binatang , kulit batang maupun daun.
Kemajuan bentuk busana mengalami perkembangan yang cukup pesat. Dari penggunaan kulit
kayu, kulit binatang maupun tumbuh-tumbuhan , manusia akhirnya menemukan tekhnologi
pembuatan kain , yang pada awalnya masih sangat sederhana yaitu dengan menggunakan Alat
Tenun Bukan Mesin (ATBM). Alat Tenun Bukan Mesin (ATBM) adalah alat untuk melakukan
penenunan yang di gerakan oleh manusia. ATBM dapat dipergunakan sambil duduk (biasanya
pada industri tekstil kecil dan tradisional). Namun pada industri tekstil besar alat ini tidak
mungkin digunakan .
Dalam perkembangan busana , dari bentuk maupun cara penggunaannya digolongkan menjadi
bentuk dasar busana yaitu celemek panggul , ponco , tunika, kaftan , kutang , pakaian bungkus .
1. Celemek Panggul
Celemek panggul adalah bentuk pakaian yang sangat sederhana yang dibuat dari sehelai
kain panjang yang dililitkan satu atau beberapa kali pada tubuh bagian bawah dari pinggang
sampai panjang yang diinginkan. Pakaian ini biasanya disebut dengan pakaian bungkus. Dalam
perkembanganya pakaian ini dikenal dengan sebutan kain panjang atau sarung.
2. Ponco
Ponco adalah model pakaian yang dibuat sat lembar dan hanya punya satu lubang
ditengahnya agar kepala bisa masuk dan sisi baju tidak di jahit.
3. Tunika
Tunika merupakan pengembangan bentuk dasar ponco . Dibuat dari kain segiempat,
berukuran dua kali panjang antara bahu sampai mata kaki atau sampai batas panggul. Kain
dilipat dua menurut panjangnya , dengan lipatan disebelah atas. Pada pertengahan dibuat lubang
leher dengan belahan pendek pada bagian tengah muka. Sisi-sisinya dijahit dari bawah hingga
+25cm sebelum lipatan. Bagian yang tidak dijahit dipakai untuk memasukan lengan.
4. Kaftan
Kaftan merupakan perkembangan bentuk dasar tunika. karena dibuat dari kain yang berbentuk
segi empat.Bagian tengah muka dibuat belahan sampai bawah, hingga cara mengenakannya tidak
perlu melalui kepala. Bentuk dasar busana ini di Indonesia dikenal dengan nama baju kebaya.
5. Kutang
Kutang berarti tidak memiliki belahan. Kutang adalah perkembangan dari busana
bungkus yang sisinya disatukan. Contoh busana ini adalah kaos yang sering kita gunakan. Setiap
busana bagian atas yang tidak memiliki belahan, bentuk dasarnya adalah kutang.
6. Busana Bungkus
Bentuk pakaian bungkus merupakan pakaian yang berbentuk segi empat panjang yang
dipakai dengan cara dililitkan atau dibungkus ke badan mulai dari dada, atau dari pinggang
sampai panjang yang diinginkan seperti celemek panggul. Pakaian bungkus ini tidak dijahit,
walaupun pada saat pakaian bungkus ini muncul jarum jahit sudah ada. Pemakaian pakaian
bungkus ini dengan cara dililitkan ke tubuh seperti yang ada di India yang dinamakan sari, toga
dan palla di Roma, chiton dan peplos di zaman Yunani kuno, kain panjang dan selendang di
Indonesia.
7. Celana
Celana muncul untuk melengkapi Kaftan. Celana berfungsi menututupi bagian tubuh
bagian bawah. Awalnya celana terdiri dari kain berbentuk sarung atau rok yang kemudian
dibentuk menjadi celana dengan cara menarik bagian tengahnya, hingga terciptalah berbagai
model celana hingga sekarang.
Abad 16 merupakan abad baru sejarah Eropa. Merupakan era kegelapan menuju era modern.
fashion dengan gaya Eropa klasik abad ke-16 terlihat memiliki baju yang besar dan tidak
minimalis, pada zaman tersebut semua model sangat terkesan sopan. Mereka sangat
memperhatikan kehormatan dari penampilan mereka. itu terbukti dari pakaian-pakaian mereka
yang sangat tertutup dan anggun.
Pada masa ini kain linen, satin dan sutera dengan bordir bunga menghiasi gaun, rok, dan jaket.
Model gaun bertumpuk sangat tren di kalangan wanita, dan aksen itu membuat pemakai gaun
lebih terlihat anggun dan klasik. Ciri-ciri pakaian wanita di masa ini menggunakan garis leher
berbentuk persegi, garis pinggang turun membentuk V, menggunakan lengan pas digaris bahu
(lengan balon, lonceng dan licin) bervariasi, menggunakan (kamisol, korset, undergown sebagai
underwear) , lapisan kain rok semakin tebal dengan membentuk siluet pas pinggang dengan
motif yang dimodifikasi.
Perempuan-perempuan pada masa itu juga memiliki gaya rambut yang khas, yaitu digulung
tinggi atau rambut bergelombang besar dan digerai disisi bahu. Kebanyakan mereka menggelung
tinggi rambutnya untuk menyesuaikan dengan hiasan kepala yang mereka kenakan. Pada masa
ini hiasan kepala juga populer , mereka biasanya mengenakan topi, bonnet, jepit permata
ataupun pita rambut. Mereka juga biasanya mengenakan sarung tangan dan membawa aksesoris
kecil seperti kipas tangan.
Dalam seni, Barok adalah istilah untuk suatu periode seni dan gaya seni yang mendominasinya.
Salah satunya adalah periode Jacobean. Gaya barok menggunakan gerak yang dilebih-lebihkan
dan detail yang jelas dan mudah ditafsirkan untuk menghasilkan drama, ketegangan, semangat
yang hidup dan keagungan dalam seni patung, lukisan, sastra, dan musik. Gayanya dimulai
sekitar 1600 di Roma, Italia dan menyebar ke sebagian besar wilayah Eropa. Dalam musik, gaya
Barok dikenakan pada periode akhir dari dominasi kontrapung yang imitatif.
Pemakaian hiasan ornamentik membuat zaman ini menjadi istimewa. Seni bangunan dan seni
musik nampaknya berjalan beriringan pada zaman ini. Orang pada zaman ini suka pada
kelincahan gerak. Pada zaman ini dinamika musik mulai mendapat perhatian lebih, seperti
halnya pada perbedaan forte dan piano.
Pada periode ini fashion yang digunakan banyak menggunakan bordir berat dengan motif
natural, bunga berwarna warni dan hewan mengelilingi kain. Pada masa ini juga fashion yang
dikenakan suka memakai kerah yang mengembang dan bordiran secara rumit. Yang
membedakan pada periode ini bagian pinggang yang sedikituntuk pria dan wanita. Satin sutra
berat adalah kain yang paling disuka.
ROCOCO 1700 C.E
Rococo pertama kali muncul di Perancis pada awal abad 18 sebagai lanjutan gaya barok, tetapi
berlawanan dengan tema lebih berat dan warna lebih gelap dari gaya barok. Rococo ditandai oleh
suatu kekayaan, rahmat, suka melucu, dan keringanan. untuk wanita jiwa dasar dari mode rococo
berakar dalam keagungan, hiasan, elegan dan keroyalan. Gaun wanita gaya rococo disebut robe a
la francaise dan gaya ini digunakan sebagai gaun formal sampai saat revolusi. Karena mode
rococo melambangkan keagungan maka bahan yang digunakan untuk membuat busana rococo
adalah bahan yang berkualitas tinggi seperti bahan sutera.
Pada masa ini fashion memberikan elemen-elemen yang lebih ringan dengan banyak
lengkungan, dan pola-pola alami.pakaian pada masa ini lebih mewah dan berlebihan. Gaya
pakaian yang dikenakan wanita mempertahankan dan memperlihatkan bagian atas atau torso
yang ketat, dan dibantu oleh korset diatas rok yang penuh dan selalu memakai rok yang lebar.
Para wanita ini biasanya menggunakan lengan hanya sebatas siku ¾ dan diakhiri dengan hiasan
renda atau ruffles. Mereka juga memakai kerudung atau syal, menggunakan kain motif dan
bordir tidak terbatas, dan menggunakan topi yang semakin lebar. Perbedaan antara barok dan
rokoko dalam hal seni musik adalah karakteristiknya. Pada zaman rokoko gayanya bersifat lebih
intim dari barok, ukuran ciptaan rokoko juga biasanya lebih kecil daripada barok
Penampilan fashion romantic adalah feminin, menyukai detail yang feminin pada pakaian dan
bahan kain yang lembut. Komponen yang menarik fashion romantic diantaranya ruffles, renda,
dan beludru. Penggemar Fashion romantic melihat masa lalu sebagai waktu yang lebih romantis
dan dapat membayangkan dirinya sebagai pahlawan dalam roman sejarah. Fashion romantic erat
kaitannya dengan Era Victoria dimana ketika perempuan selalu mengenakan rok panjang, topi,
dan sarung tangan. Fashion romantic cenderung menjadi kolektor benda-benda yang indah.
Fashion di era victoria dalam sejarah britania raya adalah periode pemerintahan ratu victoria dari
20 Juni 1837 sampai kematiannya pada 22 Januari 1901. Era ini ditandai oleh periode panjang
perdamaian, kemakmuran, kejayaan Britania di kancah internasional, dan tingginya rasa percaya
diri nasional warga Britania.
Gaya pakaian menawan yang memiliki ciri khas aksesoris renda dan lace. serta potongannya
yang mekar. Gaya dress di zaman victoria ini menonjolkan konsep penampilan cantik yang
terlihat menawan. Bentuk lengan yang mengembang juga menjadi bagian dari karakteristik
pakaian di zaman ini. Lace menjadi aksesoris yang sangat populer pada era ini. Bukan hanya
dalam pakaian saja, tapi juga ornamen hiasan rambut dan bros. Gaya Rambut wanita di zaman
Victoria dikenal sering menggunakan tatanan rambut updo yang membuat gaya terlihat anggun
dan menawan membiarkan rambut tergerai dengan menambahkan ornamen cantik seperti hair
pins juga dapat menjadi pilihan yang keren
IMPRESIONIS ( 1865 – 1885)
Impresionisme adalah sebuah aliran yang berusaha menampilkan kesan-kesan pencahayaan yang
kuat, dengan penekanan pada tampilan warna dan bukan bentuk. Impresionisme, sebuah sekolah
seni lukis yang berkembang di 19 akhir abad, ditandai dengan ekspresi visual sementara yang
difokuskan pada dampak perubahan cahaya dan warna. Pelukis impresionis adalah Claude
Monet, Pierre-Auguste Renoir, dan Camille Pisarro. Di abad ke-19, industri fashion melahirkan
desainer seperti Charles Frederick Worth mengubah bagaimana pakaian dibuat dan dipasarkan di
department store, dan pada masa ini juga majalah fashion mulai berkembang. Tampilan kain dan
aksesoris renda, sutra, beludru, dan satin ditemukan di topi, payung, sarung tangan, dan sepatu.
1960-an – Pearls
1960-an – Fringe
1990-an – Plaid
Saat ini
Saat ini, era ini dan zaman ini hamper terlihat diseluruh
penjuru dunia bahwa getaran terjadi pada fashion dengan
tema vintage. Melihat melalui sejarah fashion yang telah
terjadi, tren ini akan terus berkembang di klasik retro.
Nah itulah sejarah fashion yang terjadi didunia. Fashion sampai kapanpun akan
terus berubah, entah itu mencari hal yang baru atau akan mengalami kejadian
kembali pada zaman dahulu.
DAFTAR PUSTAKA
https://tatabusanakitabersama.blogspot.com/2016/11/sejarah-busana.html
http://maylannita.blogspot.com/2017/03/sejarah-fashion.html
https://www.bahankain.com/2019/02/14/sejarah-perkembangan-fashion-di-dunia-6664