Anda di halaman 1dari 23

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

            Lempar lembing merupakan suatu aktivitas yang menuntut kecekatan dan

kekuatan dalam melempar. Medianya berupa lembing, yaitu sejenis tombak, tapi

lebih ringan dan kecil. Awal mulanya, lempar lembing lebih identik dengan

aktivitas berburu nenek moyang manusia. Sebagaimana olahraga atletik lainnya,

lempar lembing diadopsi dari kebiasaan kaum laki-laki pada zaman tersebut.

Aktivitas ini baru berkembang menjadi suatu olahraga ketika umat manusia

memasuki masa bercocok tanam dan beternak, meninggalkan masa nomaden yang

lebih kental dengan aktivitas berburunya. Manusia mulai menetap dengan

membangun perkampungan atau perkotaan.

            Perubahan gaya hidup pun terjadi. Salah satunya adalah aktivitas fisik

seperti melempar lembing tak lagi digunakan untuk berburu. Aktivitas itu

dialihkan menjadi suatu olahraga yang dipertandingkan. Unsur untuk memperoleh

makanan (berburu) berubah menjadi upaya pemenuhan akan hiburan dan prestasi.

Walaupun belum ditemukan catatan sejarah yang otentik mengenai lempar

lembing, tapi sebagian ahli meyakini olahraga ini telah berkembang sejak zaman

Yunani Klasik. Saat itu, lempar lembing termasuk olahraga populer. Tak kalah

dengan olahraga jenis atletik lainnya, seperti lari, lompat, dan lempar cakram.

B. TUJUAN UMUM

Mata pelajaran Fisika bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan

sebagai berikut:
1. Membentuk sikap positif terhadap fisika dengan menyadari keteraturan

dan keindahan alam serta mengagungkan kebesaran Allah SWT.

2. Memupuk sikap ilmiah yaitu jujur, obyektif, terbuka, ulet, kritis dan dapat

bekerjasama dengan orang lain.

3. Mengembangkan pengalaman untuk dapat merumuskan masalah,

mengajukan dan menguji hipotesis melalui percobaan, merancang dan

merakit instrument percobaan, mengumpulkan, mengolah dan manafsirkan

data, serta mengkomunikasikan hasil percobaan secara lisan dan tertulis.

4. Mengembangkan kemampuan bernalar dalam berpikir analisis induktif

dan deduktif dengan menggunakan konsep dan prinsip fisika untuk

menjelaskan berbagai peristiwa alam dan menyelesaikan masalah baik

secara kualitatif maupun kuantitatif.

5. Menguasai konsep dan prinsip fisika serta mempunyai keterampilan

mengembangkan pengetahuan dan sikap percaya diri sebagai bekal untuk

melanjutkan pendidikan pada jenjang yang lebih tinggi serta

mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi.

PENGEMBANGAN DIRI

Pengembangan diri bagi guru merupakan suatu hal penting, tanpa

pengembangan diri yang baik maka siapapun akan mengalami kesulitan dalam

melakukan pembelajaran pada orang lain. Bila pembelajaran yang dilakukan oleh

guru tanpa melakukan pembaharuan tidak menutup kemungkinan guru tersebut

akan terlambat, monoton dan tidak diterima oleh si penerima pelajaran yaitu
siswa. Kemajuan teknologi membuat guru harus selalu melakukan pembaharuan

terus menerus dalam pembelajaran. Coba dibayangkan pada dunia teknologi

sekarang, bisa terjadi siswa lebih cepat dalam mengimput bahan pembelajaran.

Bila guru selalu didahului oleh siswa sebagai sasaran pembelajaran maka

secara psikologis guru tersebut tidak berwibawah, dan hal ini berimbas pada

kemalasan guru memberikan pelajaran. Permasalahan ini dimana-nama terjadi dan

tetap kelihatan gurunya tetap ada mamun mereka hanya datang sekedar

menggugurkan kewajibannya saja. Untuk ini melalui kesempatan ini kami

melakukan pengembangan diri pada pelajaran olehraga khusus pada bidang bola

voli, tenis meja, bola kaki dan Lempar Lembing pada pengembangan diri ini kami

mengutamakan pada Lempar lembing.

A. Waktu Pelaksanaan

Waktu pelaksanaan dalam pengembangan diri ini, mulai tanggal 1

September sampai dengan 30 Oktober 2013.

B. JENIS KEGIATAN

a. Teori Pengertian Lempar Lembing

     1. Cara Memegang Lembing

2. Peraturan lomba lempar lembing

3. Cara membawa lembing

b. Persyaratan Suatu Lemparan Yang Syah

1. Peralatan lembing

2. Jalur Lari Awala


3. Garis Lengkung Lemparan

c. Teknik Dalam Melempar Lembing

C. Tujuan Pengembangan Diri

Tujuan kegiatan dalam pengembangan diri ini adalah

1. Memperkenalkan Macam-macam dan Pelaksanaan Teknik Lempar

Lembing baik dari teori maupun dari praktek

2. Peraturan lomba lempar lembing, Cara membawa lembing, Persyaratan

Suatu Lemparan Yang Syah

3. Teknik Dalam Melempar Lembing

D. URAIAN MATERI

a. Pengertian Lempar Lembing

            Lembing adalah olahraga yang merupakan keturunan dari banyak bentuk

kompetisidiperebutkan di berbagai bagian dunia kuno yang melibatkan

melemparkan dari peluru. Lembing adalah salah satu peristiwa yang

membentuk bagian dari Olimpiade kuno, dan itu termasuk dalam perdana

Olimpiade modern pada tahun 1896. Lembing akhirnya diatur oleh lintasan

dan lapangan payung tubuh, Federasi Atletik Amatir Internasional (IAAF).

            Javelin kompetisi paling dikenal melalui pemaparan yang diberikan

olahraga pada Olimpiade, di mana lembing adalah kejadian terpisah

diperebutkan oleh laki-laki dan perempuan. Javelin juga merupakan bagian

dari dua tahunan Atletik Dunia kejuaraan atletik dan berbagai daerah

bertemu. Javelin kompetisi adalah bagian dari National Collegiate Athletic

Association (NCAA) tahunan kejuaraan trek dan lapangan. Ini juga


merupakan salah satu peristiwa yang meliputi baik dasalomba dan

heptathlon.

            Beruang lembing sejumlah kesamaan teknis ke lapangan olahraga

tradisional lainnya yang mengharuskan atlet untuk melempar peluru sejauh

mungkin. Yang menembak, melempar palu, dan cakram semua memerlukan atlet

untuk mempertimbangkan berbagai faktor fisik, termasuk efek angin, sudut di

mana objek dilepaskan, ketinggian di mana objek dilepaskan, dan kecepatan objek

pada rilis. Ini adalah pertimbangan aerodinamis spesifik lembing itu sendiri yang

memisahkan olahraga ini dari peristiwa melempar lain.

            Proyektil yang digunakan dalam lembing terdiri dari tiga bagian yang

berbeda-kepala, dibangun dari logam ringan; batang, yang terbuat dari serat

karbon atau komposit lain bahan sintetis dan cengkeraman, porsi lembing di mana

objek dipegang oleh pelempar sebelum pengiriman.

            Berbeda dengan gerak kaki dan tubuh resultan posisi yang dicari oleh

seorang atlet untuk menghasilkan peluru yang sukses melempar atau rilis cakram,

lembing aturan melarang spin atau memutar dari tubuh pelempar sebelum

pelepasan lembing (bagian belakang pesaing mungkin tidak menghadapi garis

melemparkan setiap saat sebelum pelepasan lembing).

1. Cara Memegang

 Cara Finlandia: Pertama lembing diletakkan pada telapak tangan dengan

ujung atau mata lembing serong hamper menuju arah badan. Kemudian jari

tengah memegang tepian atau pangkal ujung dari tali bagian belakang

(dilingkarkan, dibantu dengan ibu jari ndiletakkan pada tepi belakang dari
pegangan dan pada badan lembing. Jari telunjuk harus lemas ke belakang

membantu menahan badan lembing. Sedangkan jari-jari yang lainnya turut

memegang lilitan pegangan di atasnya dalam keadaan lemas. Dengan cara

Finlandia ini, jari tengah dan ibu jari yang memegang peranan penting untuk

mendorong tali pegangan pada saat melempar (Syarifuddin, 1992).

 Cara Amerika: Pertama lembing diletakkan pada telapak tangan, dengan

ujung atau mata lembing serong hamper menuju kea rah badan. Kemudian

jari telunjuk memegang tepian atau pangkal dari ujung tali bagian belakang

lembing, dibantu dengan ibu jari diletakkan pada tepi belakang dari pegangan

dan pada badan lembing serta dalam keadaan lurus. Sedangkan ketiga jari

lainya berimpit dan renggang dengan jari telunjuk turut membantu dan

menutupi lilitan tali lembing. Jadi dengan pegangan cara Amerika ini jari

telunjuk dan ibu jari memegang peranan mendorong tali pegangan lembing

pada saat melempar (Syarifuddin, 1992).

 Cara Menjepit: caranya hanya menjepitkan lembing diantara dua jari tengah

dan jari telunjuk, sedangkan jari jari lainnya memmegang biasa.

Peraturan lomba lempar lembing

1. Lembing terdiri atas 3 bagian yaitu mata lembing, badan lembing dan tali

pegangan lembing.

2. Panjang lembing putra : 2,6 m – 2,7 m sedangkan untuk putri : 2,2 m – 2,3

m. berat lembing putra : 800 gram sedangkan untuk putrid : 600 gram.

3. Lembing harus dipegang pada tempat pegangan

4. Lemparan sah bila lembing menancap atau menggores ke tanah


5. Lemparan tidak sah bila sewaktu melempar menyentuh tanah di depan

lengkung lemparan

Cara membawa lembing

Cara mengambil awalan pada lempar lembing sangat erat kaitannya

dengan cara membawa lembing. Oleh karena itu perlu juga diketahui oleh para

atlet lempar lembing.

1. Membawa lembing diatas pundak: Lembing dipegang di atas pundak di

samping kepala dengan mata lembing serong ke atas, siku tangan dilipat

atau ditekuk menuju depan. Cara ini digunakan oleh para pelempar yang

menggunakan awalan gayajangkit (hop-step) pada waktu akan melempar.

2. Membawa lembing Di bawah

3. Membawa lembing di bawah adalah dengan lengan kanan lurus ke bawah,

mata lembing menuju serong ke atas dan ekornya menuju serong ke bawah

hamper dekat dengan tanah.

4. Membawa lembing di depan dada

5. Mata lembing menuju serong ke bawah sedangkan ekornya menuju serong

ke atas melewati pundak sebelah kanan.

b. Persyaratan Suatu Lemparan Yang Syah

Lembing harus di pegang pada bagian pegangannya, dan harus di lempar lewat

atas bahu atau bagian teratas dari lengan si pelempar dan harus tidak dilempar

secara membandul.Gaya non orthodox tidaklah di izinkan untuk dipakai.

 Lemparan itu tidak syah apabila mata lembing tidak menggores tanah

sebelum bagian lembing lainnya.


 Pelempar pada waktu membuat awalan lempar tidak boleh memotong

salah satu garis atau jalur paralel.

 Lemparan tidak syah bila si pelempar menyentuh dengan bagian tubuhnya

atau anggota badan garis lempar, atau garis perpanjangan (garis lempar)

yang siku-siku terhadap garis paralel, atau menyentuh tanah didepan garis

lempar dan garis-garis itu semua.

 Sesudah membuat gerakan awalan lempar sampai lembingnya dilepaskan

dan mengudara, tidak sekali-kali pelempar memutar tubuhnya penuh

sehingga punggungnya membelakangi sektor lemparan.

 Pelempar tidak boleh meninggalkan jalur lari awalan sebelum lembing

yang dilemparkan jatuh ke tanah. Dari sikap berdiri meninggalkan jalur

lari awalan dari belakang lengkung garis lempar dan garis perpanjangan.

1. Peralatan lembing

 Konstruksi: Lembing terdiri dari 3 bagian: (1) mata lembing (2) badan

lembing dan (3) tali pegangan.

 Badan lembing di buat dari metal dan pada ujung depan terpasang kokoh

sebuah mata lembing yang runcing.

 Tali pegangan (melilit pada badan lembing) berada dititik pusat gravitasi

dan tidak melibihi garis tengah badan lembing dari 8 mm. Lilitan tali

pegangan lembing harus sama tebal dan bergerigi, tanpa sabuk atau

benjolan.

 Panjang lembing untuk putra adalah 2,6 – 2,7 m dan putri adalah 2,2 – 2,3

m. Berat untuk putra 800 gr dan putri 600 gr.


2. Jalur Lari Awala
 Panjang jalur awalan lempar harus tidak lebih dari 36,5 m dan tak kurang

dari 30 m dan harus di batasi dengan dua garis paralel selebar 5 cm yang

saling terpisah sejauh 4 m.

 Kemiringan kesamping dari jalur lari awalan max 1 : 1.000.

3. Garis Lengkung Lemparan

Lemparan harus dilakukan dari belakang garis lengkung lempar atau

sebuah busur dengan jari-jari 8 cm. Garis lempar ini terdiri dari garis batas

lempar dicat putih selebar 7 cm, atau terbuat dari kayu atau metal dan dipasang

rata dengan tanah. Garis lempar ini di perpanjang ke arah kanan dan kiri 75 cm

di buat siku-siku atau tegak lurus dengan garis paralel 4 m. Garis perpanjangan

inipun dicat putih, lebar 7 cm dan panjangnya 0,75 m.

C. Teknik Dalam Melempar Lembing

            Olah raga lempar lembing merupakan cabang olahraga atletik, dimana

atlet dari melemparkan lembing atau tombak pada lapangan dengan ukuran

yang telah ditentukan. Lembing yang digunakan dalam olahraga ini terbuat dari

logam metal dan pada ujungnya terdapat mata lembing yang bentuknya

runcing. Lembing terdiri dari tiga bagian, yaitu mata lembing yang berbentuk

runcing, badan lembing, dan tali pegangan pada lembing. Pada olahraga lempar

lembing, panjang dan berat lembing yang digunakan berbeda, untuk putra

panjangnya 2,6 sampai 2,7 meter dengan berat 800 gram. Sedangkan untuk

putri panjang lembing adalah 2,2 sampai 2,3 meter dan beratnya 600 gram.

Dalam olahraga lempar lembing terdapat beberapa teknik yang harus


diperhatikan, di antaranya adalah tentang cara memegang lembing, cara

membawa lembing, gaya melempar, dan sikap ketika melempar lembing.

1. Cara Memegang Lembing

            Untuk memegang lembing ada terdapat aturan dan ketentuan khusus yang

perlu diperhatikan. Ada dua macam cara dalam memegang lembing, yaitu:

 Cara Finlandia: antara kedua jari tengah dan ibu jari diletakkan pada

bagian belakang balutan lembing, sedangkan jari telunjuk diletakkan

sewajarnya.

 Cara Amerika: antara kedua jari telunjuk dan ibu jari diletakkan pada

bagian belakang balutan lembing.

2. Cara Membawa Lembing

Dalam membawa lembing, ada tiga cara yang bisa digunakan yaitu:
 Tangan sebelah kanan ditekuk, kemudian lembing dipegang hingga sejajar

dengan telinga. Sementara mata lembing diarahkan ke depan agak serong

ke arah bawah.

 Tangan sebelah kanan ditekuk, kemudian lembing dipegang hingga sejajar

dengan telinga, tetapi mata lembing diarahkan ke depan dengan serong ke

atas.

 Lembing dibawa oleh tangan kanan yang diletakkan di belakang badan


dengan mata lembing diarahkan ke depan serong atas.
E. TINDAK LANJUT PENGEMBANGAN DIRI
Setelah melakukan kegiatan dalam pengembangan diri maka dengan
demikian dilakukan analisis, evaluasi dan selanjutnya dilakukan tindak lanjut.
Adapun kegiatan tindak lanjut dalam pengembangan diri adalah sebagai berikut:
a. Teori Pengertian Lempar Lembing
     1. Cara Memegang Lembing
2. Peraturan lomba lempar lembing
3. Cara membawa lembing
b. Persyaratan Suatu Lemparan Yang Syah
1. Peralatan lembing
2. Jalur Lari Awala
3. Garis Lengkung Lemparan
c. Teknik Dalam Melempar Lembing
a. Cara Memegang Lembing
b. Cara Membawa Lembing
F. DAMPAK PENGEMBANGAN DIRI

Setiap kegiatan yang dilaksanakan tentu mempunyai dampak, dampak

pengembangan diri dapat dirasakan oleh beberapa pihak yaitu siswa itu sendiri

dan guru sebagai pelaksana dari sebua kegiatan yang dilaksanakan. Mari kita

lihat dampak apa yang dialami guru dan dampak apa yang dialami siswa dari

kegiatan ini.

1. Dampak kepada lembaga

Dampak kepada lembaga yang dirasakan adalah sebagai berikut lembaga

akan terkenal bila siswa-siswa dan gurunya bisa memahami dan

menjalankan kegiatan dengan baik. Contoh siswa berprestasi karena guru

konsentrasi terhadap pengembangan diri.

2. Dampak kepada guru


Bila guru menjalankan mengikuti dan menjalankan pengembangan diri

dengan baik maka guru tidak akan kesulitan dengan bahan pembelajaran,

adanya hubungan guru dengan siswa yang kondusif, karena sama-sama

mencari bahan. Pertanyaan bagaimana bila guru tidak berkembang di era

kemajuan teknologi sekarang.

3. Dampak kepada siswa

Siswa akan lebih meningkat hasil belajarnya bila guru melakukan

pengembangan diri dengan baik. Mutu hasil belajar dalam olah raga terbagi

tiga yaitu: hasil kognitifnya akan baik, hasil belajar pada segi ketrampilan

akan membaik juga hasil belajar efektif yang mengenah pada tingkah laku

siswa akan lebih selaras dan membaik. Disinilah sikap sportif, kejujuran

sangat di prioritaskan dalam pelajaran olahraga.


PENUTUP

A. KESIMPULAN

            Di dalam gerakan lempar lembing banyak sekali melibatkan bagian-bagian

tubuh bagian atas dan bawah mulai dari otot, sendi, sumbu dan bidang. Hasil dari

kombinasi yang lengkap dari bagian-bagian tubuh tersebut menghasilkan suatu

gerakan lempar lembing yang baik.

B. SARAN

            Sebagai calon guru olahraga, dengan mengetahui analisis gerak lempar

lembing mulai dari gerakannya itu sendiri, sendi yang berperan, bidang dan

sumbu yang terkait, serta otot-otot yang digunakan, diharapkan dapat menjadi

suatu pegangan dalam membelajarkan anak didiknya kelak.


DAFTAR PUSTAKA

Jonath, U. (1988). Atletik 2 – Lempar dan Lomba Ganda. Jakarta. PT. Rosda Jaya

Putra Offset.

Gerry A. Carr. (1997). Atletik Untuk Sekolah. Jakarta. PT. Raja Grafindo Persada.

http://kuntyesetya.blogspot.com/2009/01/biomekanika-olahraga.html

http://blogmilikyany.blogspot.com/

http://grandmall10.wordpress.com/2010/01/28/lempar-lembing/

http://media.tumblr.com/tumblr_kuoun2vg0O1qa76ha.jpg

http://dhono-wareh.blogspot.com/2012/03/makalah-lempar-lembing-olah-

raga.html
Tabel 1. Materi Kegiatan Pengembangan Diri

Hari Tgl Nama Kegiatan Materi Kegiatan Keterangan


Kegiatan
Cara Memegang Cara Memegang
Cara Finlandia:
Pertama
Lembing diletakkan pada
telapak tangan dengan ujung
atau mata lembing serong
hampir menuju arah badan.
Kemudian jari tengah
memegang tepian atau pangkal
ujung dari tali bagian belakang
(dilingkarkan, dibantu dengan
ibu jari ndiletakkan pada tepi
belakang dari pegangan dan
pada badan lembing. Jari
telunjuk harus lemas ke
belakang membantu menahan
badan lembing. Sedangkan
jari-jari yang lainnya turut
memegang lilitan pegangan di
atasnya dalam keadaan lemas.
Dengan cara Finlandia ini, jari
tengah dan ibu jari yang
memegang peranan penting
untuk mendorong tali
pegangan pada saat melempar
(Syarifuddin, 1992).
 Cara Amerika: Pertama
lembing diletakkan pada
telapak tangan, dengan
ujung atau mata lembing
serong hampir menuju
kearah badan. Kemudian
jari telunjuk memegang
tepian atau pangkal dari
ujung tali bagian belakang
lembing, dibantu dengan ibu
jari diletakkan pada tepi
belakang dari pegangan dan
pada badan lembing serta
dalam keadaan lurus.
 Cara Menjepit: caranya
hanya menjepitkan
lembing diantara dua jari
tengah dan jari telunjuk,
sedangkan jari jari lainnya
memmegang biasa.

Peraturan Peraturan lomba lempar


lomba lempar lembing
lembing 1. Lembing terdiri atas 3
bagian yaitu mata lembing,
badan lembing dan tali
pegangan lembing.
2. Panjang lembing putra : 2,6
m – 2,7 m sedangkan untuk
putri : 2,2 m – 2,3 m. berat
lembing putra : 800 gram
sedangkan untuk putrid :
600 gram.
3. Lembing harus dipegang
pada tempat pegangan
4. Lemparan sah bila lembing
menancap atau menggores
ke tanah
5. Lemparan tidak sah bila
sewaktu melempar
menyentuh tanah di depan
lengkung lemparan

Cara membawa Cara membawa lembing


Cara mengambil
lembing awalan pada lempar lembing
sangat erat kaitannya dengan
cara membawa lembing. Oleh
karena itu perlu juga
diketahui oleh para atlet
lempar lembing.
1. Membawa lembing diatas
pundak: Lembing dipegang
di atas pundak di samping
kepala dengan mata
lembing serong ke atas, siku
tangan dilipat atau ditekuk
menuju depan. Cara ini
digunakan oleh para
pelempar yang
menggunakan awalan
gayajangkit (hop-step) pada
waktu akan melempar.
2.Membawa lembing Di
bawah
3.Membawa lembing di bawah
adalah dengan lengan kanan
lurus ke bawah, mata
lembing menuju serong ke
atas dan ekornya menuju
serong ke bawah hamper
dekat dengan tanah.
4.Membawa lembing di depan
dada.
5.Mata lembing menuju serong
ke bawah sedangkan
ekornya menuju serong ke
atas melewati pundak
sebelah kanan.
Persyaratan Persyaratan Suatu
Suatu Lemparan Yang Syah
Lemparan Yang Lembing harus di pegang
Syah pada bagian pegangannya, dan
harus di lempar lewat atas
bahu atau bagian teratas dari
lengan si pelempar dan harus
tidak dilempar secara
membandul.Gaya non
orthodox tidaklah di izinkan
untuk dipakai.
 Lemparan itu tidak syah
apabila mata lembing tidak
menggores tanah sebelum
bagian lembing lainnya.
 Pelempar pada waktu
membuat awalan lempar
tidak boleh memotong salah
satu garis atau jalur paralel.
 Lemparan tidak syah bila si
pelempar menyentuh dengan
bagian tubuhnya atau
anggota badan garis lempar,
atau garis perpanjangan
(garis lempar) yang siku-siku
terhadap garis paralel, atau
menyentuh tanah didepan
garis lempar dan garis-garis
itu semua.
 Sesudah membuat gerakan
awalan lempar sampai
lembingnya dilepaskan dan
mengudara, tidak sekali-kali
pelempar memutar tubuhnya
penuh sehingga
punggungnya membelakangi
sektor lemparan.
Pelempar tidak boleh
meninggalkan jalur lari
awalan sebelum lembing
yang dilemparkan jatuh ke
tanah. Dari sikap berdiri
meninggalkan jalur lari
awalan dari belakang
lengkung garis lempar dan
garis perpanjangan.
Jalur Lari Jalur Lari Awala
Awala  Panjang jalur awalan lempar
harus tidak lebih dari 36,5 m
dan tak kurang dari 30 m dan
harus di batasi dengan dua
garis paralel selebar 5 cm
yang saling terpisah sejauh 4
m.
 Kemiringan kesamping dari
jalur lari awalan max 1 :
1.000.
Peralatan Peralatan lembing
 Konstruksi: Lembing terdiri
lembing dari 3 bagian: (1) mata
lembing (2) badan lembing
dan (3) tali pegangan.
 Badan lembing di buat dari
metal dan pada ujung depan
terpasang kokoh sebuah
mata lembing yang runcing.
 Tali pegangan (melilit pada
badan lembing) berada
dititik pusat gravitasi dan
tidak melibihi garis tengah
badan lembing dari 8 mm.
Lilitan tali pegangan
lembing harus sama tebal
dan bergerigi, tanpa sabuk
atau benjolan.
 Panjang lembing untuk
putra adalah 2,6 – 2,7 m
dan putri adalah 2,2 – 2,3
m. Berat untuk putra 800 gr
dan putri 600 gr.

Garis Lengkung Garis Lengkung Lemparan


Lemparan harus dilakukan dari
Lemparan belakang garis lengkung
lempar atau sebuah busur
dengan jari-jari 8 cm. Garis
lempar ini terdiri dari garis
batas lempar dicat putih
selebar 7 cm, atau terbuat dari
kayu atau metal dan dipasang
rata dengan tanah. Garis
lempar ini di perpanjang ke
arah kanan dan kiri 75 cm di
buat siku-siku atau tegak lurus
dengan garis paralel 4 m.
Garis perpanjangan inipun
dicat putih, lebar 7 cm dan
panjangnya 0,75 m.
Teknik Dalam Teknik Dalam Melempar
Lembing
Melempar Olahraga lempar lembing
Lembing merupakan cabang olahraga
atletik, dimana atlet dari
melemparkan lembing atau
tombak pada lapangan
dengan ukuran yang telah
ditentukan. Lembing yang
digunakan dalam olahraga ini
terbuat dari logam metal dan
pada ujungnya terdapat mata
lembing yang bentuknya
runcing. Lembing terdiri dari
tiga bagian, yaitu mata
lembing yang berbentuk
runcing, badan lembing, dan
tali pegangan pada lembing.
Pada olahraga lempar
lembing, panjang dan berat
lembing yang digunakan
berbeda, untuk putra
panjangnya 2,6 sampai 2,7
meter dengan berat 800 gram.
Sedangkan untuk putri
panjang lembing adalah 2,2
sampai 2,3 meter dan
beratnya 600 gram. Dalam
olahraga lempar lembing
terdapat beberapa teknik yang
harus diperhatikan, di
antaranya adalah tentang cara
memegang lembing, cara
membawa lembing, gaya
melempar, dan sikap ketika
melempar lembing.
Cara Cara Memegang Lembing
Untuk memegang lembing
Memegang ada terdapat aturan dan
ketentuan khusus yang perlu
Lembing
diperhatikan. Ada dua macam
cara dalam memegang
lembing, yaitu:
 Cara Finlandia: antara
kedua jari tengah dan ibu
jari diletakkan pada bagian
belakang balutan lembing,
sedangkan jari telunjuk
diletakkan sewajarnya.
 Cara Amerika: antara kedua
jari telunjuk dan ibu jari
diletakkan pada bagian
belakang balutan lembing.

Lampiran Tabel 2: Materi Kegiatan Tindak Lanjut

Hari Tgl Nama Kegiatan Materi Kegiatan

Kegiatan

Teori Pengertian 1. Cara Memegang Lembing

Lempar Lembing 2.Peraturan lomba lempar lembing

3. Cara membawa lembing

Persyaratan Suatu 1.Peralatan lembing

Lemparan Yang 2. Jalur Lari Awala

Syah
3. Garis Lengkung Lemparan

Teknik Dalam 1. Cara Memegang Lembing

Melempar Lembing 2. Cara Membawa Lembing

Daftar Lampiran

Pengembangan Diri

Kegiatan Lempar Lembing

1. Rekap Kegiatan Pengembangan diri

2. Foto Kopi Surat Tugas/ Keterangan Pelaksanaannya, surat tugas Kepala

Sekolah

3. Tabel 1: Materi Kegiatan olahraga

4. Tabel 2: Materi Kegiatan Tindak Lanjut

PENGEMBANGAN DIRI
MENINGKATKAN LATIHAN LEMPAR LEMBING

PADA SISWA SMA NEGERI 13 JAKARTA

DRS. JIWA SITEPU

NIP:195508281987031002

DINAS PENDIDIKAN DKI JAKARTA

SMA NEGERI 13 JAKARTA

Anda mungkin juga menyukai