MASYARAKAT PUNJUL
TIM PENYUSUN:
1. Ilham Oscar (XI IIS 2/ 01)
2. M.Nurul Anwar (XI IIS 2/ 17)
3. Rochmatullah (XI IIS 2/ 19)
4. Tedi Raharja (XI IIS 2/ 22)
5. Yongky Andi (XI IIS 2/ 23)
Dengan memanjat puja dan puji syukur kehadirat Allah SWT, yang telah memberi Rahmat
dan ridha-Nya, sehingga penyusun laporan ini dapat diselesaikan dengan baik dan tanpa
hambatan apa apun. Dalam penyusun makalah ini, penyusun telah mendapatkan bimbingan
dan bantuan dari beberapa pihak. Oleh karena itu melalui kesempatan ini penyusun
menyampaikan terima kasih dan penghargaan kepada segenap pihak yang telah membantu
dalam proses penyusunan laporan ini sampai berakhir seperti sekarang ini.
Akhirnya dengan segala kerendahan hati, penyusun mengharapkan kritik dan saran dari
pembaca dan dosen pembimbing sangat diharapkan demi perbaikan dan kesempurnaan
laporan ini, semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi pengembangan pelajaran dan
pendidikan, khususnya bagi penyusun dan juga pembaca.
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR………………………………………………………………………..
i
DAFTAR
ISI…………………………………………………………………………………….. ii
DAFTAR
TABEL……………………………………………………………………………… iv
BAB I PENDAHULUAN
1. Latar
Belakang……………………………………………………………………………. 1
2. Rumusan
Penelitian……………………………………………………………………………. 2
3. Tujuan
Penelitian………………………………………………………………………….. 2
4. Lingkup Kegiatan…………………………….
……………………………………………… 3
5. Masalah-Masalah Yang Dihadapi Dalam Penelitian……………..........................
…………………………………………….. 3
6. Hasil Yang
Diharapkan…………………………………………………………………………. 3
1. Cakupan
Pertanian…………………………………………………………………………….. 4
2. Irigasi……………………………………………………………………………….. 5
3. Serangan
Hama……………………………………………………………………………….. 6
1. Nama Kegiatan…………….
……………………………………………………………… 8
2. Waktu
Kegiatan……………………………………………………………………………. 8
3. Pencapaian
Penelitian…………………………………………………………………………… 8
4. Sasaran
penelitian…………………………………………………………………………… 8
5. Lokasi
Kegiatan…………………………………………………………………………….. 8
6. Sample………………………………………………………………………………. 8
BAB IV PEMBAHASAN
BAB V PENUTUP
1. Kesimpulan……………………………………………………………………….. 19
2. Rekomendasi……………………………………………………………………….. 19
DAFTAR
PUSTAKA…………………………………………………………………………… 21
DAFTAR TABEL
BAB I
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Profesi petani merupakan profesi yang paling banyak digeluti oleh masyarakat Indonesia
terutama di daerah pedesaan. Profesi petani juga merupakan profesi yang digeluti secara
mudah meski tanpa mengenyam bangku sekolah mengingat profesi ini bias dibilang sangat
sederhana dan rata-rata bisa dilakukan oleh semua orang di pedesaan, baik itu laki-laki
maupun perempuan. Adapun jenis tanamannya yang beraneka ragam dan cara pengelolaan
serta penggunan pupuk dan pestisida yang berbeda pula. Di masa lalu dimana sektor
perekonomian nasional masih bertumpu pada sektor pertanian yang menjadi andalan dalam
memperoleh pendapatan nasional bangsa Indonesia selalu mampu mencukupi kebutuhan
akan pangan dalam negeri tanpa harus mengimpor dari negara lain. Akan tetapi saat ini jika
dilihat dari situasi perekonomian Indonesia yang cenderung mempercepat industrialisasi
berdampak pula pada sektor pertanian, akibatnya sektor pertanian yang dulunya menjadi
andalan Negara seolah-olah menjadi terbengkalai.
Melihat situasi yang demikian tentunya akan berdampak pula pada ekonomi petani itu
sendiri. Terabaikannya sektor pertanian yang terbukti dengan makin gencarnya bangsa
Indonesia melakukan impor beras dan bahan pangan lainnya dari negara tetangga seperti dari
Thailand, Vietnam, Myanmar dan India yang berakibat pada menurunnya harga produk
pertanian dari petani domestik. Melihat kondisi yang demikian memprihatinkan mengingat
bahwa Negara Indonesia merupakan Negara agraris dengan lahan pertanian yang sangat luas
yang seharusnya tidak perlu melakukan impor beras dan seharusnya bisa mensejahterakan
masyarakatnya khususnya masyarakat petani. Kondisi ini makin diperparah dengan makin
mahalnya harga pupuk dan pestisida.
Mengatasi situasi yang demikian pelik bagi petani, seharusnya pemerintah sadar akan
kewajibannya untuk mensejahterahkan masyarakat sebagimana yang diamanatkan dalam
PANCASILA dan UUD 1945. Selain itu strategi dan kreatifitas dari petani mutlak diperlukan
guna menghadapi persaingan dalam era global ini dimana pintu persaingan makin terbuka
lebar termasuk persaingan dalam hal penyediaan pangan dengan Negara lain. Jika kualitas
dan kuantitas produk pertanian kita kurang maka janganlah heran apabila kita kaah bersaing
dengan Negara lain.
Berdasarkan pemaparan di atas dan observasi yang kami lakukan di lapangan dengan
mewawancarai salah seorang petani di pedesaan maka rumusan laporan penelitian ini antara
lain :
1. Berapakah modal awal yang diperlukan pada saat awal musim tanam ?
2. Berapakah keuntungan yang diperoleh tiap musim panen ?
3. Apakah kiat-kiat yang dilakukan guna mendapatkan produk pertanian yang bagus,
baik secara kualitas maupun kuantitas ?
4. Apakah kendala-kendala yang dihadapi dalam kegiatan pertanian ?
Tujuan Penelitian
1. Bagi Masyarakat
untuk memberikan gambaran dan masukan kepada masyarakat agar mereka tahu tentang
perbandingan penghasilannya dan memberikan motivasi agar bisa bertani dengan baik
sehingga dapat menghasilkan produk pertanian dengan kualitas dan kuantitas yang baik.
Lingkup Kegiatan
Dalam penelitian yang kami lakukan tidak ada hambatan yang berarti mengingat waktu
penelitian yang diberikan oleh guru pembimbing yang cukup luas dan jawaban dari
responden yang saya rasa sangat jujur dan apa adanya.
Hasil yang diharapkan dari penelitian ini adalah Penelitian ini dapat memberikan informasi
yang factual dan kongkrit, sehingga masyarakat khususnya para siswa dan petani dapat
menyadari kekurangan-kekurangan yang timbul dalam kegiatan pertanian dan mencari solusi
dari permasalahan-permasalahan yang dihadapi tersebut.
BAB II
KAJIAN TEORI
Cakupan Pertanian
Pertanian dalam pengertian yang luas mencakup semua kegiatan yang melibatkan
pemanfaatan makhluk hidup (termasuk tanaman, hewan, dan mikrobia) untuk kepentingan
manusia. Dalam arti sempit, pertanian juga diartikan sebagai kegiatbudidayakan jenis
tanaman tertentu, terutama yang bersifat semusim.
Usaha pertanian diberi nama khusus untuk subjek usaha tani tertentu. Kehutanan adalah
usaha tani dengan subjek tumbuhan (biasanya pohon) dan diusahakan pada lahan yang
setengah liar atau liar (hutan). Peternakan menggunakan subjek hewan darat kering
(khususnya semua vertebrata kecuali ikan dan amfibia) atau serangga (misalnya lebah).
Perikanan memiliki subjek hewan perairan (termasuk amfibia dan semua non-vertebrata air).
Suatu usaha pertanian dapat melibatkan berbagai subjek ini bersama-sama dengan alasan
efisiensi dan peningkatan keuntungan. Pertimbangan akan kelestarian lingkungan
mengakibatkan aspek-aspek konservasi sumber daya alam juga menjadi bagian dalam usaha
pertanian.
Semua usaha pertanian pada dasarnya adalah kegiatan ekonomi sehingga memerlukan dasar-
dasar pengetahuan yang sama akan pengelolaan tempat usaha, pemilihan benih/bibit, metode
budidaya, pengumpulan hasil, distribusi produk, pengolahan dan pengemasan produk, dan
pemasaran. Apabila seorang petani memandang semua aspek ini dengan pertimbangan
efisiensi untuk mencapai keuntungan maksimal maka ia melakukan pertanian intensif
(intensive farming). Usaha pertanian yang dipandang dengan cara ini dikenal sebagai
agribisnis. Program dan kebijakan yang mengarahkan usaha pertanian ke cara pandang
demikian dikenal sebagai intensifikasi. Karena pertanian industrial selalu menerapkan
pertanian intensif, keduanya sering kali disamakan.
Pertanian modern masa kini biasanya menerapkan sebagian komponen dari kedua kutub
“ideologi” pertanian yang disebutkan di atas. Selain keduanya, dikenal pula bentuk pertanian
ekstensif (pertanian masukan rendah) yang dalam bentuk paling ekstrem dan tradisional akan
berbentuk pertanian subsisten, yaitu hanya dilakukan tanpa motif bisnis dan semata hanya
untuk memenuhi kebutuhan sendiri atau komunitasnya.
Sebagai suatu usaha, pertanian memiliki dua ciri penting: selalu melibatkan barang dalam
volume besar dan proses produksi memiliki risiko yang relatif tinggi. Dua ciri khas ini
muncul karena pertanian melibatkan makhluk hidup dalam satu atau beberapa tahapnya dan
memerlukan ruang untuk kegiatan itu serta jangka waktu tertentu dalam proses produksi.
Beberapa bentuk pertanian modern (misalnya budidaya alga, hidroponika) telah dapat
mengurangi ciri-ciri ini tetapi sebagian besar usaha pertanian dunia masih tetap demikian
Serangan Hama
Serangan hama pada tanaman adalah masalah yang selalu dihadapi. Serangannya bahkan bisa
mencapai 90% dari keseluruhan tanaman yang berada pada suatu lahan. Karena itu,
pengetahuan tentang hama dan penyakit ini sangat penting artinya bagi orang-orang yang
berkecimpung dibidang ini.
Serangan hama terhadap tanaman terutama disebabkan oleh hewan dari filum Arthopoda. Di
antaranya golongan serangga. Jenis ini merupakan musuh utama terbesar pada tanaman buah-
buahan. Hampir 75% dari jumlah binatang yang hidup berasal dari golongan ini. Dari jumlah
tersebut sebagian merupakan hama pada banyak tanaman buah-buahan di Indonesia. Selain
serangga, hama lainnya yang juga sangat mengganggu adalah dad filum Chordata, seperti
kera, babi hutan, tikus, burung, dan kalong; Annelids, seperti nematoda, dan filum Molluscs,
yakni keluarga siput.
Penyakit pada tanaman, biasanya disebabkan oleh gangguan jasad hidup yang bersifat parasit,
seperti cendawan, bakteri, dan virus, atau karena gangguan fisiologis. Bila terjangkit
penyakit, maka terjadi perubahan pada seluruh atau sebagian organ tanaman. Dan hal ini akan
mengganggu kegiatan fisiologis sehari-hari.
BAB III
METODE PENELITIAN
BAB IV
HASIL PENELITIAN
KUBIS
Nomor Tabel : 01
JENIS JUMLAH
HARGA SATUAN TOTAL
PENGELUARAN SATUAN
Pupuk
Jadi jumlah keseluruhan untuk menanam sampai memanen kubis membutuhkan dana kurang
lebih sejumlah Rp. 2.415.000 selama satu kali musim tanam.
Dalam satu musim tanam Pak Suhandoyo hanya menanam kubis di sladangnya karena dinilai
lebih baik dibandingkan jika menanam tanaman yang lain seperti kacang kedelai yang
keuntungannya sangat sedikit. Adapun tanaman kacang hijau biasanya di tanam di ladang
namun tidak dilakukan setiap tahun. Selain itu beliau juga terkadang menanam jagung, akan
tetapi itu juga tergantung musim dan ditanam di musim tertentu dan tidak dilakukan setiap
tahun, lain halnya dengan padi yang penanamannya dilakukan setiap tahun.
Saat musim panen merupakan musim yang sangat membahagiakan bagi petani apabila hasil
dari panen sawah ataupun ladangnya sangat baik, baik dari segi kualitas maupun
kuantitasnya. Kualitas yang baik akan membuat harga jual dari komoditas pertanian akan
baik pula. Dari segi kuantitas, jika kuantitas atau jumlah dari komoditas pertanian banyak
maka jumlah uang yang dapat diperoleh dari hasil penjualan produk pertanian akan
meningkat pula.
Nomor Tabel : 02
JUMLAH PENDAPATAN
JUMLAH HASIL
SUMBER PENDAPATAN YANG BISA
(KUANTITAS)
DIPEROLEH
Kubis 1 kali kiriman Rp. 10.000.000
Rp. 10.000.000
JUMLAH
Berdasarkan wawancara yang saya lakukan terhadap Pak Suhandoyo ada beberapa hal yang
dilakukan guna mendapatkan produk pertanian yang baik secara kualitas maupun kuantitas,
bahwa tanaman itu harus diperhatikan layaknya anak sendiri banyak hal-hal yang harus
diperhatikan guna perkembangan tanaman dapat berlangsung dengan baik. Berikut beberapa
hal yang harus diperhatikan agar hal tersebut bisa terwujud :
1. Kadar Air
Kadar air harus benar-benar diperhatikan agar tanaman pertanian tumbuh dengan baik. Baik
padi maupun kacang hijau dalam proses pertumbuhan kadar air mutlak diperlukan. Untuk itu
sebagai seorang petani harus pandai-pandai dalam menentukan kadar air jika kurang ataupun
berlebihan akan berdampak buruk bagi tanaman pertanian.
2. Pestisida
Sama halnya dengan air pertisida sangat membantu dalam proses perkembangan tanaman
baik dari pertumbuhan batang, akar dan daun sampai proses pembuahan sangat dibantu oleh
perstisida, baik itu insektisida, herbisida dan lainnya. Takaran atau dosis yang tepat dan jenis
pestisida yang benar akan menghasilkan produk pertanian yang baik. Jangan sampai pestisida
yang diberikan jenisnya tidak tepat atau dengan dosis yang berlebihan karena akan
berdampak buruk bagi tanaman peranian. Dengan penggunaan pestisida yang tepat hama
yang merusak tanaman dapat dibasmi.
3. Pupuk
Sama halnya dengan pestisida yang merupakan bahan kimia, penggunaan pupuk yang tepat
dan dosis yang pas pula akan memngasilkan produk pertanian yang baik. Dalam penggunaan
pupuk jangan terlalu menggunakan pupuk kimia buatan pabrik karena pemakaian yang terlalu
sering akan membuat unsure hara tanah yang merupakan penyubur tanaman mati. Untuk
menjaga kesuburan tanah agar tidak hilang Pak Hasanuddin selalu menggunakan pupuk
kandang dari kotoran hewan dan pupuk tanah. Selain itu waktu pemupukan harus tepat sesuai
dengan kadar air dan usia tanaman pertanian.
4. Waktu Penanaman
Untuk mendapatkan hasil yang baik harus memperhatikan waktu penanaman yang tepat.
Penanaman yang tepat sebaiknya dilakukan pada awal musim hujan agar selama musim hujan
tersebut tanaman mendapatkan cukup air bagi pertumbuhannya. Jangan sampai penanaman
dilakukan pada pertengahan atau akhir musim hujan karena berpengaruh pada hasil
pertaniannya pula mengingat pada saat-saat itu debit air sungai dan intensitas hujan
berkurang.
5. Bibit
Bibit sangat menentukan baik buruknya hasil pertanian. Untuk mendapatkan hasil pertanian
yang baik penggunaan bibit unggul baik padi maupun kacang hijau mutak dilakukan. Bibit
unggul yang dimaksud harus mempunyai buah atau biji yang banyak, cepat berbuah, tahan
terhadap hama dan cuaca buruk da batang yang cepat berkembang.
6. Jarak Tanam
Khusus bagi tanaman padi jarang tanam harus benar-benar diperhatikan agar tanaman padi
dapat tumbuh dengan baik. Jarak tanaman yang tidak teratur membuat tanaman padi tumbuh
tidak seimbang. Terkadang ada yang tinggi dan yang pendek. Itu terjadi apabila tanaman
yang satu mengambil unsur hara tanaman lainnya akibat jarak tanam yang tidak teratur dan
jarak yang terlalu berdekatan tersebut. Untuk mencegah hal tersebut agar hasil panen padi
memuaskan Pak Hasanuddin selalu menggunakan sistem tanam jajar agar jarak antar batang
padi teratur.
Selain hal-hal diatas yang terakhir yang tidak kalah pentingnya adalah memperhatikan hama
dan tanaman pengganggu. Sebagaimana diketahui bahwa tanaman tidak akan tumbuh dengan
baik jika banyak terdapat hama dan tanaman pengganggu. Oleh karena itu penggunaan
insektisida dan herbisida haru sesuai dengan jenis hama dan dosis yang pas.
Tidak banyak kendala yang dihadai oleh Pak Hasanuddin dalam kegiatan pertaniaanya
kendala yang biasanya paling dominan adalah masalah cuaca, modal, harga jual hasil panen
yang rendah dan hama tanaman. Berikut penjelasannya :
1. Modal
Modal merupakan masalah yang paling utama bagi setiap orang dan tak terkecuali
bagi Pak Suhandoyo. Sebagai petani umumnya beliau jarang sekali mempunya
tabungan karena penghasilannya sebagi petani hanya cukup untuk kegiatan konsumsi
keluarganya. Jadi saat musim tanam datang untuk membiayai kegiatan pengolahannya
beliau terkadang berhutang dulu kepada tetangga atau kepada pengusaha pembeli
hasil.
2. Cuaca
Cuaca yang terkadang tidak menentu membuat petani merugi, gagal panen dan sebagainya
seperti kekuarangan air bagi tanaman kcang hijau akibat cuaca yang sering berubah tiap
waktu. Hal seperti jarang sekali terjadi namun hal ini pernah terjadi pada tanaman pertanian
Pak Hasanuddin.
Terkait masalah harga jual hasil panen ini terkadang membuat petani lesu. Hal
tersebut jika harga jual hasil panen rendah. Harga jual yang rendah secara otomatis
membuat pendapatan petani dari hasil penjualan hasil panen mereka berkurang.
Namun tidak jarang Pak Suhandoyo menyimpan hasil panennya untuk dijual kembali
pada saat harga kembali tinggi. Tetapi untuk keperluan mendesak atau untuk
membayar hutang Pak Suhandoyo menjual hasil panennya pada saat selesai panen itu
juga.
4. Hama Tanaman
Hama tanaman yang membandel yang sussah dibasmi terkadang membutuhkan biaya ekstra
untuk membasminya. Seperti diketahui hama yang membandel dapat merusak tanaman dan
mengurangi hasil panen. Untuk itu untuk membasmi hama tersebut terkadang harus
mengeluarkan biaya ekstra untuk membeli Pestisida agar hama yang Membandel yang
dimaksud dapatt dibasmi.
BAB V
PENUTUP
1. Kesimpulan
Kegiatan perekonomian bertumpu pada profesi sebagai petani. sistem pengolahan yang
diterapkan oleh beliau sudah menggunakan system pengolahan secara modern, dimana beliau
sudah menggunakan berbagai macam mesin untuk pengolahan sampai pada proses panen,
baik itu untuk tanaman padi sampai kacang hijau. Pengeluaran saat awal musim tanam cukup
besar namun pengeluaran tersebut dapat tertutupi oleh jumlah pendapatan yang cukup besar
saat panen jika hasil panen produk pertaniannya cukup bagus secara kualitas maupun
kuantitasnya. Selain mengandalkan tanaman padi dan kacang hijau beliau juga mengandalkan
durian yang harga cukup tinggi dan sebagai pencari ikan di malam hari. Dari usaha
sampingan itu Pak Hasanuddin dapat mencukupi kebutuhan keluarganya sehari-hari. Dalam
menjalankan profesinya sebagai petani beliau mempunyai kiat-kiat yang cukup baik dalam
menigkatkan hasil produksi panennya agar pendapatannya dapat bertambah. Tentunya kiat-
kiat ini dibutuhkan untuk mengatasi kendala-kendaa yang dihadapinya dalam kegiatan
pertanian agar kendala-kendala seperti hama tanaman, kekurangan air dapat diatasi dengan
baik.
Rekomendasi
1. Bagi Pemerintah
2. Bagi Petani
Dalam kegiatan pertanian petani harus giat dan tekun dalam bekerja agar dapat menghasilkan
produk pertanian yang bermutu tinggi dan kuantitas yang besar agar pendapatan petani
sendiri dapat bertambah.
DAFTAR PUSTAKA
http://id.wikipedia.org/wiki/Pertanian
http://id.wikipedia.org/wiki/Irigasi
http://www.heqris.com/2009/06/hama-tanaman.html#ixzz1xlEByStz
Lampiran