Anda di halaman 1dari 5

DEFINISI TULANG KERAS

Tulang keras atau osteon merupakan jenis jaringan ikat khusus yang berfungsi
sebagai penyokong tubuh. Tulang keras merupakan salah satu komponen dalam
sistem gerak. Fungsinya sebagai endoskleton atau rangka dalam ialah berperan
daam memberi bentuk tubuh pada hewan vertebrata seperti pada manusia. Seperti
halnya jringan ikat lainnya, tulang tersusun atas sel dan juga matriks ekstraseluler.

B. STRUKTUR TULANG KERAS


tulang keras tersusun atas:

1. Sel
Sel sel penyusun sel tulang antara lain:

a. Osteoblas adalah sel tulang yang bercabang yang berfungsi mendekresi matriks
seluler. Osteoblas akan berubah menjadi osteosit ketika terkurung dalam matriks
yang disekresikannya. Sel sel ini penting dalam pertumbuhan dan
perkembangan jaringan tulang keras.
b. Osteoklas merupakan sel tulang yang motil, bercabang dengan 5 sampai 50
atau lebih intisel. Sel ini berasal dari fusi banyak monosit yang berperan dalam
fagosit.
c. Osteosit adalah sel tulang yang berada dalam lakuna sistem havers tulang keras.
Sel ini berasal dari differensiasi sel osteoblas. Sel ini berperan dalam menjaga
matriks ekstraseluler tetap padat. Matinya sel ini makan akan menyebabkan
penguraian matrik esktraseluler.

2. Matriks Ekstraseluler
Adalah cairan yang mengandung senyawa organik yang dihasilkan oleh sel sel
tulang keras. Matriks ekstraseluler tulang keras mengandung serat kolagen dan
beberapa senyawa organik lainnya. Kalsifikasi pada tulang keras menyebabkan
adanya senyawa kalsium karbonat dan karsium fosfat dalam matriks tulang keras.
Dengan adanya kalsifikasi ini maka matriks tulang keras menjadi padat dan kuat.
Hal inilah yang membedakan dengan tulang rawan.

Baca Juga: 5 Penyebab Konflik Sosial dalam Masyarakat


Sel sel dalam tulang membentuk suatu jalinan yang disebut dengan sistem
havers. Setiap sistem havers tersusun atas:

1. Lakuna adalah membran yang membungkus sel tulang (osteosit). Berfungsi


untuk melindungi sel osteosit dan memisahkannya dari matriks ekstraseluler.
2. Kanalikuli adalah penjuluran penjuluran dari membran lakuna yang
berhubungan dengan penjuluran dari lakunan lainnya.
3. Lamella adalah hubungan antara lakuna satu dengan lakuna lainnya.
4. Saluran havers mengandung pembuluh darah dan saraf. Berfungsi untuk
transportasi nutrisi ke sel sel tulang serta mengangkut limbah metabolisme dari
sel tulang.

Tulang keras dilindungi oleh jaringan ikat longgar yang berfungsi untuk menutrisi
dan mengatur kebutuhan sel tulang (osteoblas) dalam proses perbaikan atau
pertumbuhan dan perkembangan. Berdasarkan letaknya dibedakan menjadi:

1. Periosteum merupakan lapisan luar tulang keras tersusun atas serat kolagen dan
fibroblas
2. Endosteum merupakan lapisan dalam tersusun atas selapis sel sel
osteoprogenitor (bentuk gelendong) yang gepeng.

C. FUNGSI TULANG KERAS


Fungsi tulang keras antara lain:

1. Penyusun rangka
Rangka tubuh manusia dan hewan vertebrata lainnya disusun oleh jaringan
tulang, dan jenis tulang keras ialah penyusun utama dari sistem rangka pada
hewan vertebrata termasuk manusia. Meski demikian, awal pembentukan tulang
keras dapat berasal dari tulang rawan.

2. Tempat pembentukan sel sel darah


Sumsum tulang keras terutama yang berbentuk pipa, merupakan tempat
pembentukan sel sel darah yang baru seperti eritrosit. Sel darah merah akan
diperbarui setiap 120 hari atau sekitar empat bulan dengan dibentuk sel selnya
di dalam sumsum tulang. Eritrosit tidak memiliki inti sel, sehingga sel ini
dibentuk dari diferensiasi sel yang ada di sumsum tulang pada masa embrio (di
dalam rahim), pembentukan sel darah berlangsung di dalam hati. Pembentukan
sel darah di dalam sumsum tulang berlangsung sejak terbentuknya jaringan tulang
keras pada janin sampai pada masa dewasa.

Baca Juga: 4 Kriteria Stratifikasi Sosial dalam Masyarakat

3. Tempat melekatnya otot


Tulang keras merupakan penyusun utama sistem rangka pada sistem gerak
manusia serta hewan vertebrata lainnya. Otot otot rangka atau lurik yang
berperan sebagai alat gerak aktif melekat pada tulang tulang keras. Kerjasama
antara otot dengan tulang keras sangat penting dalam pergerakan hewan.

4. Penyokong tubuh
Tulang keras lebih kuat dan statis dibanding tulang lunak atau rawan.
Karakteristik ini sangat penting dalam fungsi menyokong fisik tubuh hewan atau
manusia.

5. Pelindung organ vital


Tulang tulang keras membentuk suatu rangka tubuh yang berfungsi melindungi
organ organ vital di dalam tubuh seperti jantung, otak, mata, ginjal, dan lain
lain.

6. Memberi bentuk tubuh


Rangka tubuh hewan dibangun oleh hubungan antar tulang tulang keras. Bentuk
tubuh hewan mengikuti bentuk rangka yang disusun oleh tulang keras.

7. Penyimpanan mineral
Matriks tulang keras mengandung kalsium karbonat dan kalsium sulfat sehingga
mengeras. Keberadaan senyawa ini yang membuat matriks tulang keras memadat.
Selain itu, tulang keras menjadi tempat penyimpanan mineral kalsium dan fiosfat
yang juga berperan dalam metabolisme di dalam tubuh. Jika tubuh kelebihan
asupaan kalsium dan fosfat maka akan didepositkan ke tulang, dan sebaliknya
jika tubuh kekurangan mineral tersebut maka akan diuraikan dari tulang.
Pegaturan ini dikontrol oleh hormon tiroid dan paratiroid.

8. Alat gerak pasif


Tulang keras berperan sebagai alat gerak pasif yang akan berkoordinasi dengan
alat gerak aktif (otot) untk mendukung lokomosi hewan.
Baca Juga: 25 Contoh Majas Ironi dan Pengertiannya

D. PEMBENTUKAN TULANG KERAS


(OSIFIKASI)
Tulang keras berasal dari jaringan mesenkim yaitu jaringan yang sama dengan
jaringan ikat lainnya. Pada awal pembentukannya, jaringan mesenkim
membentuk sel sel kartilago yang menyusun tulang rawan. Kemudian, sel sel
ini berdifferensiasi menjadi sel sel osteoblast yang mengisi rongga (sumsum).
Pembentukan tulang terjadi sejak bulan ke dua atau ketiga pada periode
kehamilan. Pembentukan tulang terbentuk secara konsentris, artinya dari dalam
kemudian keluar mengelilingi pusat. Pembentukan tulang keras disebut dengan
osifikasi dapat terjadi dengan dua cara:

1. Osifikasi intramembran
Pada osifikasi intramembran terjadi pemadatan jaringan mesenkim penyusun
tulang. Osifikasi ini berfungsi mengatur pertumbuhan tulang pipih, tulang pendek
da penebalan tulang panjang.

2. Osifikasi endokondral
Endokonral berawal dari bahasa yunani, endon = di dalam; dan chonros = tulang
rawan. Osifikasi endokondral terjadi di dalam tulang rawan hialin. Artinya,
pembentukan tulang ini berasal dari tulang rawan. Osifikasi jenis ini merupakan
osifikasi yang berfungsi untuk pembentukan tulang pipa dan tulang pendek pada
awal pertumbuhan dan perkembangan.

E. CONTOH TULANG KERAS


Pada manusia, tulang keras dapat dijumpai sebagai penyusun rangka tubuh, yakni
mencakup tulang aksial yaitu tulang sumbu tubuh mencakup tengkorak, rusuk,
dada, dan ruas tulang belakang. Selain itu, pada tulang appendikular atau tulang
anggota gerak mencakup tungkai atas (tangan) dan tungkai bawah (kaki), serta
gelang bahu dan panggul. Berdasarkan bentuknya, tulang keras dibedakan
menjadi:

1. Tulang pipih, yaitu tulang keras yang bentuknya memipih pada bagian kedua
ujungnya. Seperti penyusun tengkorak, rusuk, dan dada.
2. Tulang pendek, tulang keras yang berukuran pendek memiliki bentuk seperti
dadu. Seperti pada tulang tulang pergelangan tangan dan ruas tulang belakang.
3. Tulang pipa, yaitu tulang keras yang panjang. Seperti pada tulang tulang
anggota gerak.

Anda mungkin juga menyukai