Anda di halaman 1dari 26

Tutor : drg. Sinta Deviyanti,M.

Biomed
1. Ferani Yunita Nur Aini (201811054)
2. Fitria Sulistiyowati (201811057)
3. Gilang Ramadhan (201811060)
4. Hastrinadya Adisma Salsabila (201811063)
5. Jelita Bunga Chairunisa (201811066)
6. Jose Jevera Dandan (201811069)
7. Khanza Adiba (201811072)
8. Labriola Ichfadha Zayn (201811075)
 Resospsi yaitu penyusutan tulang oleh osteoklas. Resorpsi tulang
merupakan proses pendegradasian dari matriks tulang oleh osteoklas,
resorpsi dapat dikatakan pula suatu proses pengerusakan tulang oleh
osteoklas yang berdampak pada pengeluaran isi atau bahan
pembentuk matriks tulang

 Osteoklas sejenis makrofag yang khusus berada di tulang, osteoklas


bersifat fagositik, pada proses resorpsi bertujuan dalam mengatur
kadar kalsium dalam tubuh dan tahapan dalam bone remodelling atau
pembaharuan matriks tulang yang rusak
Proses Resorpsi
 Modelling tulang adalah perubahan struktur atau bentuk pada
jaringan tulang akibat formasi dan resorbsi matriks tulang selama
proses pertumbuhan/ proses awal yang meliputi perubahan awal
pembentukkan tulang

 Remodelling, yaitu proses perubahan bentuk, termasuk di dalamnya


adalah proses resorpsi dan aposisi, yaitu proses dimana terjadi
pembuangan tulang yang sudah tua dan penggantian dengan tulang
yang baru.
 Konsep fisiologis remodelling tulang sebagian besar dikaitkan dengan
kegiatan biologis penting seperti modelling dan remodelling. Sebagian
besar eksperimen dan teori tentang adaptasi tulang berkaitan dengan
penempatan atau penggantian massa tulang

 Modelling tulang adalah proses adaptif yang dimediasi secara mekanis


untuk mengubah ukuran, bentuk, atau posisi tulang. Modelling tulang
merupakan proses yang tidak dapat dipisahkan, artinya situs anabolik
dan katabolik dikendalikan secara independen
Gambar : Remodelling tulang
a. Pertama, memberikan cara bagi tubuh untuk mengubah keseimbangan mineral
esensial dengan meningkatkan atau meningkatkan konsentrasi ini dalam serum.
b. Kedua, ia menyediakan mekanisme bagi kerangka untuk beradaptasi dengan
lingkungan mekanis, mengurangi risiko patah dan meningkatkan peluang
organisme untuk meneruskan gen-gennya ke generasi berikutnya.
c. Ketiga, ia menyediakan mekanisme untuk memperbaiki kerusakan yang
diciptakan dalam tulang dengan siklus berulang pemuatan mekanis
konsep di mana bagian wajah dan tengkorak tertentu dibandingkan
satu sama lain untuk melihat bagaimana mereka cocok.
Ukuran vertikal atau horizontal dari satu bagian tertentu dibandingkan
dengan bagian penghitungnya yang spesifik.
Keseimbangan dimensi ada jika keduanya cocok. Ketidakseimbangan
dapat menyebabkan tonjolan atau retrusion pada bagian wajah itu
 Prosesus tersebut membesar selama pertumbuhan
 Tulang dideposisikan pada permukaan dalam dari sesuai dengan prinsip “V”.
tulang yang berbemtuk “V”, dan di resorpsi pada  Tulang dideposoi pada permukaan lingual dan
permukaan luar. Maka, “V” bergerak di ujungnya yang diresorpsi dari permukaan bukal.
sempit (arah panah) dan melebar dalam ukuran  Struktur bertambah panjang, ujung-ujung prosesus
keseluruhan. koronoid menjadi lebih divergen,
 dan tulang basalnya menjadi konvergen.
Ekspansi Horisontal

Mandibula diperlihatkan dari atas termasuk potongan horisontal


melalui dasar dari prosesus coronoid.
Tulang terdeposisi pada permukaan lingual dari struktur
mandibula sampai pada permukaan ramus.
Maka, prosesus coronoid bergerak dan tulang terdoposisi pada
permukaaan bagian dalam ke arah belakang, dan bagian posterior
dari mandibula mengalami pelebaran

*bentuk mandibular, anak usia 5 tahun dan dewasa dipandang dari


superior
Pertumbuhan dan perkembangan secara garis besar terbagi dua tahap,

masa masa
prenatal postnatal
 Adalah masa janin didalam kandungan, dan terdiri atas tiga periode yaitu masa
germinal, masa embrio dan masa fetus.
 Dibagi menjadi 3 fase yaitu :
a) fase greminal, yaitu fase perkembangan prenatal yang terjadi 2 minggu
pertama setelah proses pembuahan
b) fase embrio, yaitu bagian dari perkembangan sebelum kelahiran yang terjadi
dari 2-8 minggu sejak masa pembuahan
c) fase janin, yaitu fase perkembangan sebelum kelahiran yang dimulai 2 bulan
setelah proses pembuahan dan umumnya berlangsung selama 7 bulan
 Pembentukan telur yang telah dibuahi yang disebut zigot, pembelahan sel, dan
melekatnya zigot pada dinding uterus.
 Pembelahan sel yang cepat oleh zigot merupakan tanda dimulainya fase germinal.
 Pada fase ini, sekelompok sel yang disebut sebagai blasitosis, terdiri dari inti sel
yang kemudian berkembang menjadi embrio dan trophoblast, lapisan luar luar sel
yang akan bertugas mendukung dan menyuplai nutrisi pada embrio.
Menempelnya zigot pada dinding uterus akan terjadi pada 10-14 hari setelah
proses pembuahan
Gambar : Fase Greminal
 Selama fase embrio, kecepatan dalam proses pembedaan sel semakin intensif,
sistem pendukung pada sel mulai terbentuk,dan organ tubuh mulai terlihat.
 Fase ini dimulai ketika blasitosis mulai melekat pada dinding uterus.
 Kumpulan sel ini kemudian dapat disebut sebagai embrio dan tiga lapisan pada
sel.
1) Endoderm embrio merupakan lapisan dalam sel yang berkembang menjadi
sistem percernaan dan pernapasan (organ dan lapisan organ visceral).
2) Mesoderm merupakan lapisan yang berada di bagian tengah yang akan
membentuk jaringan sirkulasi, tulang, otot, sistem ekskretorik dan sistem
reproduksi.
3) Ektoderm merupakan lapisan terluar dari lapisan sel yang menjadi otak dan
saraf, reseptor sensoris (telinga, hidung dan mata misalnya) dan kulit (misalnya
rambut dan kuku).
Gambar : Fase Embrio
 Pada fase janin, pertumbuhan dan perkembangan semakin menunjukkan
prosesnya yang luar biasa.
 Perkembangan Otak adalah satu hal yang paling menakjubkan dalam
perkembangan prenatal. Saat bayi dilahirkan, mereka telah memiliki kurang lebih
100 milyar neuron atau sel saraf yang mengatur proses informasi di bagian sel di
dalam otak.
 Selama perkembangan prenatal, neuron bergerak ke tempat yang seharusnya dan
mulai saling berhubungan.
Gambar : Fase Janin
 Sesudah lahir, tahap pertumbuhan dan perkembangan akan masuk ke masa post
natal. Masa post natal terdiri dari beberapa periode yaitu :
1. Masa Neonatus yaitu dimulai pada waktu lahir sampai akhir minggu kedua
setelah bayi lahir, dan masa partunatus yaitu berlangsung sejak bayi lahir
sampai dipotong tali pusarnya
2. fase bayi, Setelah berakhirnya masa neonatus, terbagi atas dua fase yaitu bayi
dini dan bayi lanjut. Fase bayi dini yang berawal dari usia 1 bulan hingga 12
bulan, pertumbuhan akan terjadi dengan pesat dan proses pematangan organ
akan berlangsung secara berkelanjutan terutama meningkatnya fungsi sistem
saraf
3. Tahap prasekolah (preschooler), di usia ini pertumbuhan anak akan
berlangsung dengan stabil dan terjadi perkembangan dengan aktivitasnya
sehari-hari dan meningkatnya keterampilan dan proses berpikir.
4. Masa pra-pubertas terjadi pada anak wanita dikalangan usia 6 hingga 10 tahun,
sedangkan anak laki laki usia 8 hingga 12 tahun, di periode ini anak akan
mengalami pertumbuhan yang lebih cepat dibandingkan dengan masa
prasekolah, keterampilan dan intelektual makin berkembang, dia senang
bermain berkelompok dengan jenis kelamin yang sama
 Persalinan adalah proses dimana bayi, plasenta dan selaput ketuban keluar dari
uterus ibu.
 Persalinan dianggap normal jika prosesnya terjadi pada usia kehamilan cukup
bulan (setelah 37 minggu) tanpa disertai adanya penyulit.
 Persalinan di mulai (inpartu) sejak uterus berkontraksi dan menyebabkan
perubahan pada serviks (membuka dan menipis) dan berakhir dengan lahirnya
plasenta secara lengkap.
 Ibu belum inpartu jika kontraksi uterus tidak mengakibatkan perubahan serviks.
 Jadi, persalinan adalah suatu proses yang dimulai dengan adanya kontraksi uterus
yang menyebabkan terjadinya dilatasi progresif dari serviks, kelahiran bayi, dan
kelahiran plasenta, dan proses tersebut merupakan proses alamiah.
1. Kala I, dinamakan juga kala pembukaan. Serviks membuka dari 0
sampai 10 cm. Persalinan kala I dibagi menjadi 2 fase, yaitu fase laten dan
fase aktif
A. Fase laten, dimana pembukaan serviks berlangsung lambat dimulai
sejak awal kontraksi yang menyebabkan penipisan dan pembukaan
secara bertahap sampai pembukaan 3 cm, berlangsung dalam 7-8 jam.
B. Fase aktif (pembukaan serviks 4-10 cm), berlangsung selama 6 jam dan
dibagi dalam 3 subfase
2. Kala II, kekuatan his (kontraksi atau peregangan pada dinding rahim)
dan kekuatan mengedan, janin di dorong keluar sampai lahir
3. Kala III, atau disebut kala uri, plasenta terlepas dari dinding uterus dan
dilahirkan.
4. Kala IV, mulai dari lahirnya plasenta sampai 2 jam kemudian. Dalam kala
tersebut diobservasi apakah terjadi perdarahan post partum

Anda mungkin juga menyukai