Maksila berkembang dan memanjang pada regio posterior dari tuberositas maksila,
fossa cranii anterior, dan palatum
Mandibula juga berkembang dan memanjang. Mandibula mengalami remodeling pada
bagian anterior dan posterior dari ramus
Pada keadaan normal posisi maksila akan selalu berada lebih ke anterior dibandingkan
mandibula. Seiring dengan pertumbuhan arah anterior dari maksila, bagian posterior
dari ramus mengalami remodeling. Bagian anterior ramus mengalami resorbsi dan
bagian posterior mengalami deposisi, secara beriringan terjadi relaksasi yang
menyebabkan pemanjangan dari corpus mandibula. Hal ini menyebabkan posisi
mandibula dan maksila berada pada posisi kelas 1.
Remodeling ke atas dan ke belakang dari ramus menyebabkan bertambahnya dimensi
vertical yang mendukung pembesaran horizontal mandibula serta diikuti oleh
penurunan lengkung mandibula dan oklusal (Prekumar, 2011)
Seluruh struktur anterior dari fossa cranii media tumbuh kearah deoan. Forehead, fossa
cranii anterior, zygomaticus, palatum dan lengkung maksila mengalami pergeseran
protrusi pada arah anterior (prekumar, 2011)
Saat lahir, tidak ada dagu yang jelas dan kedua bagian mandibula dipisahkan oleh
simfisis mandibula. Osifikasi simfisis selesai selama tahun kedua, dua bagian mandibula
Bersatu untuk membentuk satu tulang.
Dagu menjadi paling menonjol setelah pubertas (terutama pada laki-laki). Ada beberapa
bukti bahwa sudut mandibula menurun sejak lahir hingga dewasa.
Pertumbuhan mandibula terjadi dengan remodeling tulang. Secara umum, peningkatan
tinggi tubuh terutama terjadi melalui pembentukan tulang alveolar, meskipun beberapa tulang
juga terdeposisi sepanjang batas bawah mandibula.
Rotasi, tipping dan drift inferior pada geligi rahang atas dipengaruhi oleh kombinasi
antara remodeling tulang alveolar dan karakteristik permukaan resorptive tulang ekternal yang
bergerak kedepan selama pertumbuhan palatum. Seiring pertambahan usia, palatum mengalami
perubahan yang dinamis dari jaringan ikat, epithelia, pembuluh darah dan syaraf. Sehingga
perlu diperhatikan bahwa palatum pada orang yang sama itu berbeda disaat usia anak-anak,
remaja dan dewasa (profit et, al 2019)
control dasar pertumbuhan, baik dalam besaran maupun waktu, terletak pada gen.
potensi untuk tumbuh adalah genetic. Hasil sebenarnya dari pertumbuhan terganrung pada
interaksi antara potensi genetic dan pengaruh lingkungan. Studi terhadao anak kembar
menunjukkan bahwa ukuran tubuh, bentuk tubuh, deposisi lemak dan pola pertumbuhan
semuanya lebih di bawah kendali genetic daripada dibawah kendali lingkungan. Keturunan
mengontrol hasil akhir dan tingkat kemajuan menuju hasil akhir. Pergelangan tangan, gigi,
seksual dan usia biologis kembar identic lainnya serupa, sedangkan indicator kematangan
untuk kembar nonidentik mungkin sangat berbeda.
Factor genetic kemungkinan besar memainkan peran utama dalam perbedaan
pertumbuhan pria-wanita. Kemajuan yang mencolok dari anak perempuan atas anak laki-laki
dalam tingkat pematangan dikaitkan dengan aksi penundaan kromosom Y pada laki-laki.
Dengan menunda pertumbuhan, kromosom Y memungkinkan laki-laki untuk tumbuh dalam
jangka waktu yang lebih lama daripada perempuan, sehingga memungkinkan pertumbuhan
keseluruhan yang lebih besar.
b. control saraf
Saat lahir, ukuran tubuh terbatas untuk mengakomodasi proses kelahiran. Setelah lahir,
anak-anak yang ditakdirkan untuk menjadi besar ledakan aktivitas pertumbuhan yang menurun
selama 2 tahun pertama. Tidak semua anak mengalami ledakan pertumbuhan awal ini, sehingga
beberapa mekanisme jelas bekerja untuk membuat perubahan awal ini. Hipotalamus terletak di
atas kelenjar hipofisi, dan diperkirakan bahwa hipotalamus mengirimkan pesan ke kelenjar
hipofisi melalui system umpan balik yang rumit.
Ada juga bukti bahwa system saraf tepi berperan dalam pengendalian pertumbuhan.
Jika otot somatic mengalami denervasi, ia mengalami atrofi. Disarankan bahwa serabut saraf
perifer memberikan efek nutrisi atau trofik pada struktur yang dipersarafinya.
c. control hormon
Ada inetraksi yang rumit antara hormon pertumbuhan dan insulin. Insulin penting
dalam sintesis protein dan hormon pertumbuhan tidak mampu menyebabkan pembentukan
asam ribonukleat dalam jumlah normal tanpa bantuan insulin. Bukti lain menunjukkan bahwa,
pada diabetes, kelebihan produksi hormon pertumbuhan dapat menekan produksi insulin.
Mungkin ada antagonisme antara produksi hormon pertumbuhan dan produksi kortison oleh
korteks kelenjar suprarenal. Hormon pertumbuhan diproduksi dalam sekresi berirama harian,
jumlah yang bervariasi berbanding terbalik dengan sekresi kortison. Puncak sekresi hormon
pertumbuhan harian adalah tahap awal tidur.
d. kebiasaan buruk
Mendorong lidah
Posisi lidah yang mendorong gigi depan atau dimajukan sehingga lidah sering keluar terlihat
pada kondisi mulut tidak tertutup merupakan kebiasaan buruk yang dianggap bukan masalah.
Pengaruh kepada rongga mulut berupa posisi gigi depan yang terbuka, gigi depan terlihat maju,
terdapat jarak antara gigi yang seharusnya rapat dan ketidaknyamanan secara umum pada tubuh
karena tidak optimalnya pasokan oksigen tubuh.
Mengigit kuku
Mengigit kuku banyak ditemukan pada anak anak kadang terbawa hingga dewasa, hal ini
dapat ditimbulkan karena keadaan emosional atau adanya tekanan/stress, sehingga timbul
keinginan untuk mengigit gigi.
Pengaruh dari kebiasaan ini menyebabkan kerusakan pada gigi depan yang digunakan untuk
mengigit, dapat mempengaruhi sendi pengunyahan, kerusakan pada daerah akar gigi tersebut.
Pendekatan penanganan ini sama seperti kasus menghisap ibu jari.
Mengigit bibir
Mengigit bibir banyak ditemukan pada anak anak kadang terbawa hingga dewasa, hal ini dapat
ditimbulkan karen keadaan emosional atau adanya tekanan/stress, sehingga timbul keinginan
untuk mengigit bibir.
Pengaruh dari kebiasaaan ini menyebabkan kerusakan pada daerah bibir, sehingga kondisi bibir
tidak terlihat sehat, selalu terdapat luka yang tidak kunjung sembuh, adanya cekungan pada
bibir yang digigit.
e. Unsur gizi terhadap pertumbuhan dan perkembangan
asupan makanan bergizi yang cukup sangat penting untuk pertumbuhan normal.
Malnutrisi melibatkan kekurangan kalori dan elemen makanan yang dibutuhkan. Tikus yang
diberikan diet rendah kalori, jika tidak memuaskan, berhenti tumbuh. Ketika kalori yang cukup
ditambahkan ke makanan, meteka mulai tumbuh lagi. Jenis penyesuaian tubuh terhadap
berbagai kecukupan makanan jug terjadi pada manusia. Kekurangan gizi cenderung
menonjolkan pertumbuhan diferensial normal dari jaringan tubuh. Pertumbuhan gigi lebih
diutamakan daripada pertumbuhan tulang dan tulang tumbuh lebih baik daripada jaringan lunak
seperti otot dan lemak. Kelaparan mengubah kompisis tubuh. Dalan keadaan kelaparan, protein
dalam tubuh tidak terakumulasi tetapi menjadi dikonsumsi sehingga massa sel tubuh
berkurang. Lemak dikonsumsi dan habis. Cairan tubuh ekstraseluler meningkat. penuruanan
berat badan dengan demikian ditutupi oleh edema kelaparan.
Diet yang cukup mencakup pasokan protein yang cukup. Sembilan asam amino sangat
penting untuk pertumbuhan. Tidak adanya salah satu hasil dalam pertumbuhan tidak teratur.
Kalsium, fosfor, magnesium,mangan dan fluoride sangat penting untuk pertumbuhan tulang
dan gigi yang tepat. Zat besi dibutuhkan untuk produksi hemoglobin. Vitamin juga penting
untuk pertumbuhan normal.
Vitamin A mengontrol aktivitas osteoblast dan osteoklas. Cacat dalam pertumbuhan
tulang terjadi dengan kekurangan vitamin A. vitamin B2 memiliki pengaruh yang cukup besar
terhadap pertumbuhan. Vitamin C diperlukan untuk pertumbuhan tulang dan jaringan ikat yang
tepat. Vitamin D diperlukan untuk pertumbuhan tulang yang normal. Oksigen juga merupakan
komponen penting dari pertumbuhan normal. Anak-anal yang lahir dengan kelainan jantung
bawaan dapat menunjukka pengerdilan dan keterbelakangan pertumbuhan yang sering kali
dapat diatasi dengan perbaikan bedah.