Anda di halaman 1dari 7

Tumbuh Kembang Fasial Penampilan wajah sesungguhnya merupakan hasil kombinasi

pertumbuhan tiap-tiap bagian wajah terutama pertumbuhan rahang dan erupsi gigi. Sesungguhnya rahang dan erupsi gigi mempunyai pola pertumbuhan

masing-masing sesuai dengan pola genetiknya dengan sedikit pengaruh lingkungan. Berhubungan dengan sangat bervariasinya pertumbuhan fasial, maka pertumbuhan rahang yang tidak normal dapat berpengaruh pada oklusi gigi yang normal. Salzman (1996) menyatakan ada hubungan yang bermakna antara oklusi gigi yang normal dengan kontur fasial, tetapi meskipun demikian penampilan fasial yang kurang baik selalu menunjukan maloklusi. Sebaliknya Subtelney (1999) menyatakan bahwa pertumbuhan diferensial tulang dalam kompleks kraniofasial, sangat berpengaruh pada penampilan wajah. Pengalaman Holdway (1983) dan Park Bursone (1986) menujukan bahwa perbaikan maloklusi tidak selalu menyebabakan perbaikan penampilan wajah, jika pebaikannya hanya difokuskan pada oklusi gigi dengan tidak memperhatikan perbaikan pada bagian fasial. 2 Pertumbuhan dan Perkembangan Fasial Pertumbuhan dan perkembangan fasial (muka ) berasal dari Primordia, yaitu: 3 1. Sebuah tonjolan Processus Fronto Nasalis di atas Stomodeum Fasial

2. Sepasang tonjolan Processus Maksila yang berasal dari Brancial Arch 1, terletak di Cranio Lateral dari Stomodeum 3. Sepasang tonjolan Processus Mandibularis yang juga berasal dari Branchial Arch 1, terletak di Caudal Stomodeum.

Pertumbuhan dan perkembangan Processus Fronto Nasalis Dimulai dari minggu ke-4 intrauterin sebagai dua penebalan ektoderm yang terletak di latero caudal processus fronto nasalis dan di atas stomodeum

disebut Nasal Placode. Setelah embrio berumur 5 minggu i.u, terjadi lagi dua buah penonjolan yang menggelilingi Nasal Placode yang berbentuk tapal kuda yang disebut: Processus Nasalis Medialis Processua Nasalis Lateralis Selanjutnya Nasal Placode akan menjadi dasar lekukan ke dalam dan membentuk Nasal Pit, yang nantinya akan merupakan lubang hidung (nastrofil), sedangkan kedua processus nasalis medialis akan berfungsi membetuk intermaxillary segment. Intermaxillary segment akan mengalami pertumbuhan dan perkembngan dalam 2 arah yaitu : Ke arah kaudal akan membentuk Philtrum Ke arah Medial akan membentuk : o Septum nasi o Palatum primer o Premaxilla Sedangkan processus nasalis lateralis akan membentuk Ala nasi (yang akan dipisahkan dari processus maksila oleh sulcus naso lakrimalis).

Pertumbuhan dan Perkembangan processus fronto nasalis Sumber :

Pertumbuhan dan Perkembangan Processus Maksila Selama minggu ke-6, processus nasal medialis bergabung di garis tengah untuk membentuk segmen intermaxillary. Lalu akan timbul pusat bibir atas, palatum, bagian alveolar yang membawa benih gigi insivus. Setiap processus maxilarris memandukan antara processus nasal lateral dengan processus nasal medial. Processus nasalis lateralis dan processus nasalis medialis memadukan satu sama lain sehinggga menutup lubang stomatedeum. Mesoderm bagian lateral terbentuk dari processus maxilarry, dan di atasnya berasal dari ektoderm dari processus maksila juga. Processus maksila tumbuh lebih cepat dari processus frontonasal yang membawa nares anterior bersama. Pada mesoderm bagian piltrum terbentuk processus frontonasalis. Pada

ektoderm processus maksila pertumbuhannnya lebih cepat sehingga processus maksila di garis tengah menjadi bersebrangan. Pertumbuhan dan perkembangan processus mandibula Pada minggu ke 5 nasal palacode mengembang secara bilateral pada bagian bawah dari processus frontonasal di perbatasan oral. Pada margin

placode, mesenkim berpolimerasi dan menghasilkan processus mandibula lateral dan prosesus mandibula medial. Pada minggu ke-6 processus mandibula lateral dan processus mandibula medial meuncul sebagai struktur berbentuk sepatu kuda dengan ujung terbuka celah dalam kontak dengan oral. Pertumbuhan Dentofasial pada Tahun-tahun Pertama

Ketika bayi dilahirkan,maksila dan mandibula telah dipenuhi oleh benih gigi dalam kapsul yang mahkotanya sedang mengalami kalsifikasi dalam berbagai tahap, sebelum bererupsi, gigi tampak berjejal-jejal dalam mandibula dan maksila. Dengan pertumbuhannya mandibula dan maksila gigi tersebut akan mengatur diri dalam lengkung yang baik, sehingga waktu gigi sementara bererupsi, gigi-gigi yang baik, sehingga waktu gigi sementara bererupsi, gigi

tersebut umumnya mendapat tempatnya masing-masing, dan jarang sekali terjadi malposisi pada gigi sementara, kecuali ada hambatan pada pertumbuhan rahang.4 Pada waktu bayi dilahirkan kedudukan bagian anterior mandibula jauh lebih posterior dari bagian anterior dari maksila. Korpus dan ramus mandibula pada anak yang baru dilahirkan kedudukan bagian anterior mandibula jauh lebih posterior dari bagian anterior dari maksila. Korpus dan ramus mandibula pada anak yang baru dilahirkan merupakan suatu lengkungan yang panjang dan sendi temporomandibula belum terbentuk, sehingga gerakan mandibula belum terkoordinir.5 Enam bulan pertama sampai delapan bulan pertama sesudah kelahiran mandibula lebih banyak bertumbuh ke arah ventral, dibandingkan dengan pertumbuhan maksila, sehingga kedudukan mandibula yang jauh lebih dorsal dari maksila jadi harmonis. Pertumbuhan kedua rahang ke transversal dimungkinkan karena adanya suture palatina mediana di maksila jaringan kartilago di tengah tengah yang menyatuhkan mandibula kanan dan kiri. Di mandibula jaringan kartilago

tersebut akan mengalami penulangan enam bulan sesudah lahir. Selanjutnya penyesuaian maksila dan mandibula ke arah transversal disebabkan karena oklusi gigi menetara posterior, jadi pelebaran lengkung maksila ditentukan oleh lebarnya lengking gigi mandibula. Bagian basal mandibula yang pada waktu lahir tipis dan sempit selama pertumbuhan gigi menjadi tebal dan lebar, disebabkan karena daya gigit dan kunyah. Dengan bertambahnya tinggi rahang karean pertumbuhan vertikal memungkinkan akomodasi dari gigi permanen, dengan demikian tinggi fasial bertambah pula. Pertumbuhan wajah ke arah transversal terjadi karena aposisi permukaan lateral tulang tulang wajah, seperti dinding luar tulang maksila dan arkus zigomatikus. Lebar wajah pada waktu gigi gigi sementara telah lengkap, tetapi sebelum gigi molar ke 1 permanen bererupsi mencapai empat per lima dari lebar wajah pada waktu dewasa. Hal ini disebabkan karena pertumbuhan orbito-nasal bizigomatikus dan bi-gonial pada waktu itu bertambah cukup intensif. Pada

masa pertumbuhan tersebut orbital menjadi lebih besar, namun jarak antara pupil mengecil. Pada permulaan masa anak-anak, dengan oklusi gigi yang terlihat normal wajah lebar dari pada anak-anak dengan oklusi gigi yang normal. Pertumbuhan intercaninus di rahang atas tidak ada kaitannya dengan pelebaran daerah palatum, dan pelebaran intercaninus yang maksimal dicapai pada kira-kira usia sepuluh tahun(Salzman, 1996).6 Dengan erupsinya gigi gigi permanen terjadi pertumbuhan antero-pasterio corpus mandibula, sedangkan pada ramus terjadi resorbsi di bagian anterior dan aposisi di bagian posterior. Perubahan jaringan lunak yang tampak pada profil adalah pertumbuhan hidung, dagu dan bibir, perhatian yang harus kita tunjukan dalam perawatan ortodontik adalah terutama pada posisi bibir. Posisi bibir tidak selalu ada hubungannya dengan perbaikan susunan gigi yang ada di bawahnya. Perubahan susunan gigi, dan struktur processus alveolaris dapat saja merubah penampilan wajah, tetapi tidak selalu memuaskan dan hasilnya dapat berbeda pada masing masing penderita. Pertumbuhan wajah sagital (Forward Gorwth),7 sangat intensif pada sebelum dan selama erupsi ketiga molar permanen. Pertumbuhan wajah ke anterior diikuti oleh pertumbuhan bagian frontal kranium. Dengan

berkembangnnya kranium ke arah anterior, maka palatum berkembang pula memungkinkan akomodasi gigi gigi molar pemanen atas dan diikuti dengan erupsi nya gigi-gigi nya tersebut di belakang daerah gigi gigi sementara. Pertumbuhan ke arah sagital lebih banyak pada mandibula di

bandingkan pada maksila, dengan akibat lebih majunya wajah bagian bawah pada orang dewasa daripada anak-anak. Setelah gigi permanen lengkap bererupsi, pertumbuhan anterior posterior sangat sedikit meskipun pertumbuhan ke vertikal dan sedikit ke transversal masih tampak. Pertumbuhan wajah kejurusan vertikal selain karena erupsi nya gigi gigi, juga disebabkan karena aktivitas otot wajah dan otot mastikasi, dan perkembangan sinus maksilarisris juga karena pertumbuhan kondilus di mandibula. Pertumbuhan wajah ke jurusan vertikal terjadi dalam waktu enam bulan sesudah kelahiran, bersama dengan perkembangan hidung dan dilanjutkan

dengan erupsi gigi sementara dan pertumbuhan processus alveolaris ke lateral. Pertumbuhan wajah ke vertikal terjadi lagi pada usia tahun ketiga dan keempat. Selanjutnya terjadi lagi antara 7-11 tahun.

Pertumbuhan Wajah dan Perkembangan Gigi 1. Sejak kelahiran sampai usia 5 tahun Gigi sementara pada usia 3 sampai 5 tahun telah lengkap beerupsi dan pada waktu tersebut terjadi pertumbuhan yang intensif ke arah sagital, pertumbuhan yang paling cepat dari lengkung gigi, terjadi pada periode 0-7 bulan, terutama ke arah horizontal untuk akomodasi gigi insisivus sementara, sedangkan pertumbuhan ke arah vertikal tidak begitu tampak. Baru sesudah periode tersebut sampai usia 2 tahun pertumbuhan ke arah vertikal kelihatan, karena erupsinya gigi gigi sementara posterior, sedangkan pertumbuhan anterio-posterio hamper tidak ada. Pada usia 3 sampai 4 tahun pertumbuhan wajah ke arah vertikal dan sedikit ke arah horizontal terjadi, dan dilanjutkan dengan pertumbuhan ke arah anterio-posterio dengan erupsinya gigi molar permanen pertama. 2. Usia 5 sampai 15 tahun Pada periode ini gigi permanen mulai bererupsi kecuali gigi molar ke-3. Pertumbuhan wajah terjadi paling intensif pada periode ini yaitu ke arah transversal, vertikal, sagital. Pada usia 8-11 tahun terjadi pertumbuhan ke arah vertikal dan horizontal, dan perubahan wajah bergerak ke arah anterior dan bawah. Gigi insisivus permanen mencapai oklusi dan gigi molar

permanen kedua mulai erupsi pada usia 12-16 tahun adalah merupakan pertumbuhan maksimum ke arah vertikal, horizontal dan bagi anak laki-laki masih terlihat pertumbuhan wajah sagital. 3. Usia 15 sampai 20 tahun Pada periode ini gigi molar ke-3 mulai bererupsi, maka lengkaplah gigi gigi permanen, pertumbuhan ke arah vertikal pada anak laki laki masih tampak intensif, tetapi pada anak perempuan kadang kadang masih tampak hanya sedikit pertumbuhan ke arah vertikal. Pada periode ini masih terjadi

perubahan wajah ke arah anterior dan kebawah.

Anda mungkin juga menyukai