Anda di halaman 1dari 24

Gangguan Pernapasan

Obstruktif
Aisyah Lifsantin Na’ima
PENYAKIT PARU OBSTRUKTIF KRONIS
(PPOK)
PPOK adalah penyakit yang umum, dapat dicegah, dan
dapat ditangani, yang memiliki karakteristik gejala
pernapasan yang menetap dan keterbatasan aliran
udara, dikarenakan abnormalitas saluran napas
dan/atau alveolus yang biasanya disebabkan oleh
pajanan gas atau partikel berbahaya

PPOK terdiri dari:


Bronkhitis kronis
Emfisema

GOLD 2017 Global Strategy for the Diagnosis, Management and Prevention of COPD.
Available online at http://goldcopd.org/. Accessed 21stNovember 2016.
ETIOLOGI, PATOBIOLOGI & PATOLOGI
Etiologi
Merokok dan polusi
Host factors

Patobiologi
• Gangguan perkembangan paru GOLD 2017 Global
Strategy for the Diagnosis,
• Accelerated decline Management and
• Kerusakan paru Prevention of COPD.
• Inflamasi paru & sistemik Available online at
http://goldcopd.org/.
Accessed 21stNovember
Patologi 2016.
• Gangguan atau abnormalitas saluran napas
kecil
• Emfisema
• Efek Sistemik

Hambatan aliran udara Manifestasi klinis


• Hambatan aliran udara • Gejala
• Eksaserbasi
yang persisten
• Komorbidities
ALUR DIAGNOSIS (PPOK)

Gejala:
Sesak napas, batuk kronis atau
produksi sputum, dan/atau riwayat
pajanan akan faktor resiko

Spirometri:
Pasca bronkodilator
VEP1/KVP < 0.70

GOLD 2017 Global Strategy for the Diagnosis, Management and Prevention of COPD.
Available online at http://goldcopd.org/. Accessed 21stNovember 2016.
INDIKATOR UTAMA UNTUK MEMBUAT
DIAGNOSIS (PPOK)
1. Sesak napas
• Progresif dari waktu ke waktu Pertimbangkan PPOK, dan
• Diperberat dengan aktivitas lakukan spirometri, jika ada
dari indikator di bawah di
• Persisten temukan pada pasien > 40
2. Batuk kronis tahun. Kehadiran beberapa
• Intermiten atau unproductive indikator utama
• Mengi yang sering kambuh memperbesar kemungkinan
diagnosis PPOK. Spirometri
3. Produksi sputum yang kronis diperlukan untuk
4. Infeksi saluran napas bawah berulang menegakkan diagnosis PPOK
5. Riwayat faktor resiko
Genetik, abnormalitas kongenital, asap rokok, asap dari limbah
domestik atau bahan bakar, kondisi lingkungan pekerjaan seperti
debu, uap, bahan bakar, gas dan bahan kimia lainnya
6. Riwayat keluarga dengan PPOK dan/atau faktor pada masa kecil
7. Berat badan pada saat lahir, infeksi pernapasan masa kecil, dsb
GOLD 2017 Global Strategy for the Diagnosis, Management and Prevention of COPD.
Available online at http://goldcopd.org/. Accessed 21stNovember 2016.
Tujuan dari penilaian PPOK adalah untuk
menentukan keterbatasan tingkat aliran udara
Penilaian PPOK harus melibatkan aspek berikut:
1. Derajat keparahan (abnormalitas spirometri)
2. Gejala pasien
3. Riwayat eksaserbasi dan resiko masa depan
4. Komorbiditas

GOLD 2017 Global Strategy for the Diagnosis, Management and Prevention of COPD.
Available online at http://goldcopd.org/. Accessed 21stNovember 2016.
Klasifikasi Derajat Keparahan
Pada pasien dengan VEP1/KVP <0.70:

GOLD 1 ringan VEP1 ≥ 80% nilai


prediksi
GOLD 2 sedang 50% ≤ VEP1 < 80% nilai
prediksi
GOLD 3 berat 30% ≤ VEP1 < 50% nilai
prediksi
GOLD 4 Sangat VEP1 < 30% nilai
berat prediksi
GOLD 2017 Global Strategy for the Diagnosis, Management and Prevention of COPD.
Available online at http://goldcopd.org/. Accessed 21stNovember 2016.
Klasifikasi Derajat Keparahan
Derajat Klinis Faal paru
Ringan - Batuk kronik dan VEP1/KVP<
PPOK drj 1 produksi sputum ada 70%
tapi tdk sering. Pasien VEP1≥80%
sering tdk menyadari prediksi
fungsi paru mulai turun

Sedang - Sesak saat aktivitas, VEP1/KVP<70%


PPOK drj 2 kadang batuk dan 50%<VEP1<80
produksi sputum. % prediksi
Pasien mulai
memeriksakan
kesehatannya
Penilaian Gejala Pasien PPOK
1. Modified British Medical Research
Council (mMRC) questionnaire

2. COPD Assessment Test (CATTM)

GOLD 2017 Global Strategy for the Diagnosis, Management and Prevention of COPD.
Available online at http://goldcopd.org/. Accessed 21stNovember 2016.
Modified British Medical Research Council (mMRC)

Centang kotak yang sesuai dengan kondisi pasien (hanya 1 kotak saja)
mMRC Grade 0. Saya hanya susah bernapas jika aktivitas berat
mMRC Grade 1. Napas saya menjadi pendek jika naik tangga dengan
bergegas atau berjalan ke tanjakan
mMRC Grade 2. Saya berjalan lebih lambat dibandingkan teman
sebaya karena susah bernapas, atau saya harus berhenti untuk
mengambil napas ketika berjalan di tangga
mMRC Grade 3. Setelah berjalan 100 meter atau beberapa menit di
tangga, saya harus berhenti untuk mengambil napas
mMRC Grade 4. Saya tidak bisa keluar rumah karena susah bernapas
atau tidak bisa mengganti baju karena susah bernapas

GOLD 2017 Global Strategy for the Diagnosis, Management and Prevention of COPD.
Available online at http://goldcopd.org/. Accessed 21stNovember 2016.
COPD Assessment Test (CATTM)

GOLD 2017 Global Strategy for the Diagnosis, Management and Prevention of COPD.
Available online at http://goldcopd.org/. Accessed 21stNovember 2016.
BRONKHITIS KRONIS
 Adalah ekspektorasi sputum sekurang-
kurang nya 3 bln selama 2 th berturut-
turut dan pada kebiasaannya ada
obstruksi pernafasan (Meyer, 2003)
 Kelainan saluran nafas yang ditandai
oleh batuk kronik berdahak minimal 3
bulan dalam setahun, sekurang-
kurangnya dua tahun berturut-turut,
tidak disebabkan penyakit lainnya (PDPI,
2003)
Type Bronkhitis Kronis
Adalah Bronkitis kronis dapat dibagi atas:
 Simple chronic bronchitis, bila sputumnya mukoid.
 Chronic/recurrent mucopurulent bronchitis, dahak
mukopurulent.
 Chronic obstructive bronchitis,obstruksi saluran nafas
menetap
Faktor Resiko Bronkhitis Kronis
 Kebiasaan merokok, merupakan satu-satunya
penyebab kausal yang terpenting.
Riwayat merokok: Perokok aktif, Perokok pasif, Bekas
perokok.
Derajat berat merokok dgn Indeks Brinkman (IB), yaitu
perkalian jumlah rata2 batang rokok dihisap sehari dengan
lama merokok dalam setahun.
 Riwayat terpajan polusi udara
 Hipereaktiviti bronkus
 Riwayat infeksi saluran nafas bawah berulang
Patogenesis Bronkhitis Kronis
EMFISEMA

Kelainan anatomis paru luas ditandai pelebaran rongga udara


distal bronkiolus terminal, dng kerusakan dinding alveoli.
Penatalaksanaan PPOK Stabil

Algoritme PPOK Stabil

EDUKASI FARMAKOLOGI NON FARMAKOLOGI

1. Berhenti merokok REGULER a. Rehabilitasi


2. Pengetahuan dasar PPOK Bronkodilator b. Terapi Oksigen
3. Obat-obatan a. Anti kolinergik c. Vaksinasi
4. Pencegahan perburukan b. Beta-2 agonist d. Ventilasi non mekanik
penyakit c. Xantin e. Intervensi bedah
5. Menghondari pencetus d. Kombinasi SABA + Anti
6. Penyesuaian aktiviti kolinergik
e. Kombinasi LABA +
Kortikosteroid
f. Anti oksidan
PPOK PPOK
PPOK eksaserbasi
eksaserbasi akut
akut SEDANG
SEDANG /
/ BERAT
PPOK eksaserbasi
eksaserbasi akut
akut RINGAN
RINGAN BERAT

Di
Di Rumah
Rumah Di
Di Rumah
Rumah Sakit
Sakit

Cara : Rawat jalan Rawat Inap


• Menambah dosis
bronkodilator
• Mengubah bronkodilator TEMPAT PERAWATAN DI RS
inhaler/oral ke nebulizer
• Poliklinik rawat jalan
• Menggunakan oksigen bila
aktiviti • Unit gawat darurat
• Menambah mukolitik • Ruang rawat
• Menambah ekspektorans
Bila 2 hari tak ada perbaikan  • Ruang ICU
harus segera ke dokter
1. Hindari Asap Rokok 1. Berhenti merokok
2. Hindari Polusi Udara 2. Gunakan Obat-obatan
adekuat
3. Hindari Infeksi saluran
3. Mencegah eksaserbasi
nafas berulang
berulang
ASMA BRONCHIALE
 Asma merupakan suatu penyakit yang ditandai oleh
hipersensitivitas cabang trakeobronkial terhadap
berbagai jenis rangsangan dan keadaan ini
bermanifestasi sebagai penyempitan jalan nafas
secara periodik dan reversibel akibat
bronkospasme. (Wilson, 2006).
 Penyakit yang ditandai adanya respon berlebihan
dari trakhea dan bronkus terhadap berbagai
macam rangsangan yang mengakibatkan
penyempitan saluran pernafasan yang tersebar luas
di seluruh paru dan yang derajatnya dapat berubah
secara spontan setelah pengobatan. ( American
Thoracis Society, 1962)
Klasifikasi Asma Bronkhiale
beratnya gejala Gejala makan PFT(F)ET,atau
PEFR
Interrmiten ringan ≤2/minggu ≤2/minggu Diperkirakan >80%
normal antara
eksaserbasi
Peristen ringan >2/ minggu namun <1/hri >2 bulan Diperkirakan ≥80%
Peristen sedang Gejala harian >1/minggu Diperkirakan 60-
Penggunaan angonis 80%
Seetiap hari
Ekaserbasi >2minggu
Peristen berat Gejala berlanjut Sering Diperkirakan ≤60%
Ekaserbasi sering
muncul

- - - -
Patogenesis Asma Bronkhiale
Patogenesis Asma Bronkhiale

 Adanya ketidakmampuan mendasar dalam mencapai angka aliran udara


normal selama pernafasan (terutama pada ekspirasi)

 Karena banyak saluran udara yang menyempit tidak dapat dialiri dan
dikosongkan dengan tepat, maka tidak terjadi aerasi paru dan hilangnya
ruang penyesuaian normal antara ventilasi dan aliran darah paru
Patogenesis Asma Bronkhiale

 Turbulensi arus udara dan getaran mukus bronkus


mengakibatkan suara mengi yang terdengar jelas selama
serangan asma. Dan pada asma simptomatik, nafas lebih cepat
dari normal
 Individu dengan asma, baik dengan maupun tanpa mekanisme
alergi, memiliki kelabilan bronkus yang abnormal sehingga
mempermudah penyempitan saluran nafas. Penyempitan ini
disebabkan oleh banyak faktor yang tidak memberikan efek
pada orang normal

Anda mungkin juga menyukai