Anda di halaman 1dari 4

2.

PERBEDAAN ANTARA MORBILI, RUBELA, DAN ERUPSI MAKULOPAPULER


Penyakit Morbili Rubella Erupsi Makulopapuler
Etiologi Measles Virus ( Genus Morbilivirus, Rubella Virus (genus Rubiviridae, Reaksi alergi terhadap pemberian
famili Paramyxoviridae) famili Togaviridae) obat sistemik : Penisilin dan
derivatnya (ampisilin, amoksisilin,
kloksasilin), sulfonamida
(kotrimoksasol), golongan
analgetik- antipiretik (asam salisilat,
metamzol, metampirin dan
parasetamol).
Nama lain Measle, Campak Rubeola Campak Jerman, Campak 3 hari Erupsi morbiliformis,
(three days measles) Exanthematous Drug Eruption
Patogenesis Penyebaran infeksi terjadi jika Penularan melalui droplet dan Hipersensitivitas tipe IV
kontak langsung dan terhirup kontak langsung sekret nasofaring. diperantarai sel T. Patomekanisme
droplet di udara yang berasal dari Masa inkubasi 14-21 hari. Setelah pengenalan obat oleh sel T.
penderita. Masa inkubasi campak menginfeksi sel-sel 1. Konsep hapten/prohapten.
berkisar 10 hari (8-12 hari Virus inang melalui endositosis yang Umumnya obat adalah prohapten,
campak masuk melalui saluran dimediasi reseptor, virus bereplikasi di tidak bersifat reaktif bila tidak
pernapasan dan melekat di sel-sel sel nasofaring kemudian menyebar ke berikatan dengan protein. Pada
epitel saluran napas. Setelah melekat, jaringan limfoid regional dari konsep ini obat dimetabolisme
virus bereplikasi dan diikuti dengan nasofaring dan saluran untuk membentuk ikatan kovalen
penyebaran ke kelenjar limfe pernapasan bagian atas. Proses ini dan menjadi imunogenik sehingga
regional. Setelah penyebaran ini, diikuti oleh fase viremik, yang dapat menstimulasi respon imun.
terjadi viremia primer disusul ditandai dengan penyebaran virus 2. Konsep pharmacological
multiplikasi virus di system secara hematogen ke berbagai organ, interaction (p- i), sel-sel T
retikuloendotelial di limpa, hati, dan dan biasanya terjadi 5 hingga teraktivasi langsung
kelenjar limfe. Multiplikasi virus 7 hari setelah inokulasi. Eksantema denganberikatan pada sel T
juga terjadi di tempat awal muncul kira-kira 2 sampai 8 hari reseptor. Antigen spesifik sel T ini
melekatnya virus. Pada hari ke- 5 setelah permulaan viremia dan hilang berproliferasi → menginfiltrasi
sampai ke-7 infeksi, terjadi viremia 3 hari kemudian sebagai respon imun kulit → melepaskan sitokin-
sekunder di seluruh tubuh terutama humoral. Seseorang yang terinfeksi sitokin, kemokin-kemokin, dan
di kulit dan saluran pernapasan. Pada dapat menular dari 8 hari sebelum mediator inflamasi lain yang
hari ke-11 sampai hari ke- 14, virus sampai 8 hari setelah timbulnya ruam. bertanggung jawab untuk tanda
ada di darah, saluran pernapasan, dan dan gejala dari erupsi obat
organ-organ tubuh lainnya, 2-3 hari alergik
kemudian virus mulai berkurang.
Selama infeksi, virus bereplikasi di
sel-sel endotelial, sel-sel epitel,
monosit, dan
makrofag.
Keluhan 1. Stadium Prodromal (Kataral) 1. Stadium Prodromal (1-2 hari) Onset cepat yang menyebar
Demam, malaise, batuk, Demam, sakit kepala, malaise, sakit luas
konjungtivitis, coryza terdapat tenggorokan, inflamasi konjungtiva, ▪ Erupsi simetrik dengan
bercak koplik berwarna putih nyeri otot, pembesaran kelenjar makula kemerahan dan
kelabu sebesar ujung jarum getah bening papul yang konfluens
dikelilingi oleh eritema (grains of occipital dan servikal dan nyeri ▪ Demam
sand) terletak di mukosa bukalis 2. Stadium Erupsi ▪ Malaise
berhadapan dengan molar bawah, Ruam makuer merah muda muncul ▪ Sakit ternggorokan
timbul dua hari sebelum pertama dibelakang telinga ▪ Konjungtivitis.
munculnya rash. Stadium ini menyebar ke muka, badan kaki dan ▪ Seringkali terdapat
berlangsung selama 4 – 5 hari. tangan. Ruam hilang pada hari ke 3 erupsi generalisata dan
2. Stadium Erupsi atau 4 tanpa meninggalkan bekas simetris yang terdiri atas
Coryza dan batuk bertambah, ▪ Infeksi rubella pada janin eritema
terjadi ▪ Ketulian, katarak, kelainan ▪ Selalu ada gejala pruritus
eritema yang berbentuk macula jantung, retadasi mental ▪ Lesi biasanya timbul
popula disertai meningkatnya suhu dalam 1-2 minggu setelah
tubuh. Mula-mula eritema terletak dimulainya terapi.
di belakang telinga, di bagian atas ▪ Sering disebabkan oleh
lateral tengkuk, sepanjang rambut, ampisilin, obat anti inflamasi non
dan bagian belakang bawah. steroid, sulfonamid, dan
Kadang terdapat pendarahan ringan tetrasiklin
di bawah kulit. Pembesaran
kelenjar getah bening di sudut
mandibula dan di daerah belakang
leher.
3. Stadium Konvalensi
Erupsi berkurang dan
meninggalkan
bekas yang berwarna lebih tua
(hiperpigmentasi) yang akan
menghilang dengan sendirinya.
Selanjutnya diikuti gejala anorexia,
malaise, limfedenopati
Gambaran
Klinis

Lokasi Lesi dari telinga menyebar ke Makula, papula eritem, tanpa Papula eritem makula
wajah, dada, lengan dan kaki skuama & hiperpigmentasi
(sentripental)
Morfologi Makula, papula eritem kecoklatan, Diskret hingga konfluen Annular, targetoid, urticaria-like,
koplik spots, hiperpigmentasi, polymorphous
skuama
Konfigurasi Diskret hingga konfluen Generalisata Generalisata
Distribusi
Terapi
Komplikasi
Edukasi

Anda mungkin juga menyukai