Anda di halaman 1dari 6

Diagnosis Banding Vitiligo

A. Pitiriasis Versikolor
PV adalah infeksi kulit superfisial kronik, disebabkan oleh ragi genus
Malassezia. Umumnya tidak memberikan gejala subyektif. Ditandai oleh area
depigmentasi atau diskolorisasi berskuama halus, tersebar diskret atau konfluen dan
terutama terdapat pada badan bagian atas.
1) Patogenesis
• Malassezia sp. yang semula berbentuk ragi saprofit berubah menjadi
bentuk miselia yang menyebabkan kelainan kulit PV.
• Didukung oleh faktor predisposisi : suhu, kelembapan lingkungan yang
tinggi, tegangan CO2 tinggi permukaan kulit akibat oklusi, faktor
genetik, hiperhidrosis, kondisi imunosupresif, dan malnutrisi.
• Mekanisme perubahan warna pada lesi :
Malassezia sp. memproduksi asam dikarboksilat (a.l. Asam
azeleat) yang mengganggu pembentukan pigmen melanin, dan
memproduksi metabolit (pityriacitrin) yang mempunyai kemampuan
absorpsi sinar UV sehingga menyebabkan lesi hipopigmentasi.
Mekanisme terjadinya lesi hiperpigmentasi belum jelas, tetapi
pada pemeriksaan mikroskop elektron didapati ukuran melanosom yang
lebih besar dari normal dan lapisan keratin yang lebih tebal.
2) Gambaran Klinis
• Morfologi :
Makula berbatas tegas, dapat hipopigmentasi, hiperpigmentasi, dan
kadang eritematosa. Terdiri dari berbagai ukuran dan berskuama halus
(pitiriasiformis).
• Distribusi :
Terutama terdapat pada badan bagian atas, leher, perut, ektremitas sisi
proksimal. Kadang pada wajah dan skalp. Dapat juga pada aksila, lipat
paha, genitalia.
• Konfigurasi :
Tersebar diskret atau konfluen.
3) Pemeriksaan Penunjang
 Pemeriksaan Lampu Wood
PV memperlihatkan fluoresensi kekuningan akibat metabolit
asam dikarboksilat, yang digunakan sebagai petunjuk lesi PV dan
mendeteksi sebaran lokasi lesi.

 Pemeriksaan Kerokan Kulit dengan KOH


Menunjukkan kumpulan hifa pendek dan sel ragi bulat, kadang
oval. → “Spaghetti and meatballs”
B. Lepra / Kustha / Morbus Hansen
Lepra adalah penyakit infeksi yang kronik, dan penyebabnya ialah
Mycobacterium leprae yang bersifat intraselular obligat. Saraf perifer sebagai afinitas
pertama, lalu kulit dan mukosa traktus respiratorius bagian atas, kemudian dapat ke
organ lain kecuali susunan saraf pusat.
1) Klasifikasi Lepra Berdasarkan WHO
Untuk kepentingan terapi, berdasarkan jumlah lesi kulit
◦ single-lesion paucibacillary leprosy (1 lesi kulit)
◦ paucibacillary leprosy (2-5 lesi kulit)
◦ multibacillary leprosy (>5 lesi kulit)
Pasien dengan BTA positif dianggap sebagai multibacillary leprosy

2) Mycobacterium leprae

 Basil Tahan Asam (BTA)


 Konfigurasi: single / gerombol paralel / globus
 Aerob, obligat intraselular (di dlm sel terutama yg bersuhu dingin)
 Waktu pembelahan 12-14 hari (bandingkan dengan E.coli hanya 20 menit)
 Belum dapat ditumbuhkan pada media buatan
 Dapat diinokulasi pada telapak kaki mencit dan armadillo
Infeksi bersifat kronik – progresif
3) Patogenesis

4) Gambaran klinik Lepra


 Masa inkubasi : 2-5 thn, ekstrim: 3 bln – 40 thn
 Spektrum klinik infeksi lepra dipengaruhi :
1. proliferasi dan akumulasi kuman
2. respon imunologi thd kuman
3. adanya neuritis perifer
 Organ target :
kulit – membran mukosa – saraf tepi – tulang – mata – sistemik

5) Diagnosis
Setidaknya satu dari Cardinal Sign Lepra
1. Lesi kulit yang disertai hipestesi
(Lesi kulit: hipopigmentasi, bercak eritematosa, plak infiltrat, nodul)
2. Penebalan saraf tepi  TERABA
3. Dijumpai BTA pada apusan jaringan kulit

6) Pemeriksaan Laboratorium
 Spesimen
◦ Swab/kerokan mukosa hidung
◦ Reitz serum dari lobulus auricula
 Kulit lobulus auricula ditekan dengan ibu jari dan telunjuk sampai
berwarna pucat
 Menggunakan scalpel, digores pelan2 sepanjang 5mm, sampai ada
cairan kekuningan (kedalaman 1-2 mm), diusahakan jangan
sampai keluar darah
 Dioleskan di object glass dg memutar dari dalam ke luar
◦ Serum/kerokan pada lesi kulit
◦ Biopsi kulit
Dilanjutkan dengan
 pengecatan tahan asam : Ziehl-Neelsen, atau
PCR

7) Lepromin test
 Tes imunologi spesifik pada kulit yang dilakukan dengan menyuntikkan
antigen yang dibuat dari nodul lepromatous secara intrakutan  baca 24-48
jam.
 BUKAN untuk mengkonfirmasi diagnosis tetapi berguna untuk mengetahui
resitensi host terhadap lepra atau untuk menentukan tipe lepra
 Pasien dengan lepra tuberkuloid atau borderline biasanya memberikan respon
positif (>5 mm).
 Pasien dengan lepra lepromatosa memberikan respon negatif.
 Bisa positif pd orang yg menerima vaksinasi BCG.

Anda mungkin juga menyukai