Oleh :
Oleh : dr. Eko Rustianto S,Msi.Med, Sp.B
Embriologi Mammae/Payudara
Kel. Subkutis, penebalan ektodermal
Mulai minggu ke 6 masa embrio
Garis susu (milk line) : aksilla s/d inguinal
Wanita : tumbuh sampai pubertas, laki :
berhenti saat lahir.
Payudara yang berkembang :
Manusia,primata : 2/3 kaudal hilang, tinggal di
bag.dada.
Sapi,kambing,ikan paus : bag. Inguinal.
Anjing, babi : seluruh garis susu.
Anatomi
Setiap payudara : 12-20 lobus, dikelilingi jaringan
lemak, jar. Ikat.
Tiap lobus : satu saluran ekskresi ke papilla mamma :
duktus laktiferus.
Tiap lobus tdd bbp lobulus, dikelilingi 10-100 asinus.
Ligamentum Cooper.
Letak / batas :
Costae 2-3 (cranial) s/d costae 7 (caudal).
Tepi sternum (medial)
M.latissimus dorsi Lateral)
ANATOMI PAYUDARA
Anatomi
Amastia :
Satu payudaraterbentuk, satu lagi rudimenter / tidak ada.
Kadang : tidak ada m.pektoralis.
Mammae aberans :
Kel. Mammae di ketiak
Saat laktasi : produksi ASI
Nyeri, abses.
Mammae aksesoris / polymastia :
Payudara/papilla mammae tanpa jaringan mammae > 2
Letak pada milk line, terutama di ketiak.
Asimetri : kiri dan kanan ukurannya tak sama.
Inversi kongenital papila mammae.
Infeksi
Mastitis puerperalis akut
Staphilococcus ,streptococcus
Via :papilla mammae, muara duktus laktiferus
Minggu pertama laktasi , setelah persalinan
Fisura
Bisa jadi abses : nyeri, demam
Bisa sampai aksilla
Pencegahan : kebersihan puting susu
Pengisapan ASI bila produksi berlebihan.
KU : nyeri payudara, kemerahan, demam
Terapi : antibiotik
Abses : insisi, drainase.
Infeksi
Mastitis Tuberculosa
Etiologi : Mycobacterium tuberculosis.
DD/ karsinoma mammae
Dapat terjadi fistel
KU : benjolan, keluar cairan dari kulit payudara
dan sukar sembuh.
Biopsi dan kultur nanah
Terapi : tuberkulostatika.
Infeksi
Fistel paraareola :
Radang sekitar duktus laktiferus.
Karena sumbatan, dilatasi duktus,kerusakan
elastisitas
KU : keluar cairan hemoragik / serous /putih kental
dari puting susu.
Retraksi putting susu k/ fibrosis.
Bisa jadi abses, fistel paraareola.
Terapi : eksisi.
Kelainan lain Payudara
Hypertropi mammae :
= makromastia
Kulit, lemak, parenkhim bertambah.
KU : payudara ukuran sangat besar, berat, putting susu turun.
Terapi : mastoplasti, reduksi mammae
Galactocele :
Dilatasi kistik duktus saat laktasi.
Kista retensi berisi ASI.
Bisa timbul infeksi
Bisa pecah, terjadi komedomastitis.
KU : benjolan di payudara, riwayat BUSUI.
Tindakan : operasi.
Kelainan Lain Payudara
Ginekomastia
Hipertrofi payudara pada laki-laki.
Usia > 65 tahun
E/ Penyakit : obesitas, sirosis hepatik, karsinoma testis,
tumor suprarenal, hipertiroidisme, hipogonadisme.
E/ Obat-obatan : hormon (estrogen, androgen),
antihipertensi, digitalis, simetidine, diazepam, amfetamin,
kemoterapi.
50 % tidak diketahui penyebabnya.
KU : benjolan di payudara (unilateral/bilateral)
Terapi : operasi.
Kenyal, dapat digerakkan scr bebas
Tumor Jinak Mammae
Mammary Dysplasia / Dysplasia mammae
Fibrocystic disease, hiperplasia kistik
Sering ditemukan
E/ :perubahan siklus mammae melebihi yang normal
terjadi pada siklus haid.
Pertumbuhan stroma berlebihan .
Unilateral, usia 30-35 tahun
KU : sakit, terutama menjelang haid
PD : benjolan, kenyal, batas tak tegas,mobile, nyeri
tekan (+).
Terapi : observasi, medikamentosa
- operasi.
Tumor Jinak Mammae
Fibroadenoma :
Paling sering ditemukan
Wanita muda < 30 tahun
Pertumbuhan kelenjar dan stroma
Masa reproduksi
K/ sensitivitas jaringan setempat berlebihan thd estrogen.
KU : benjolan bulat, tidak nyeri, bisa unilateral / bilateral,
bisa singel /multipel.
PD : benjolan batas tegas, mobile, nyeri tekan (-), konsistensi
kenyal, padat.
Saat hamil / laktasi : tumbuh cepat.
Terapi : operasi (ekstirpasi)
Tumor Jinak Mammae
Tumor Phyloides
Antara jinak-ganas.
Infiltasi lokal (+), residif lokal tinggi
Jarang metastasis jauh.
Pertumbuhan cepat, ukuran bisa besar
Semua usia, tersering : sekitar 45 tahun.
KU : benjolan ukuran besar, cepat membesar,tidak nyeri,
tanda infeksi (-)
PD : benjolan, batas tegas, konsistensi kistik-kenyal.
DD/ : Karsinoma mammae.
Terapi : eksisi luas.
Tumor Jinak Mammae
Papilloma Intraduktal
Asal dari duktus laktiferus
75 % tumbuh dibawah areola mammae
KU : sekresi cairan berdarah dari puting susu
Terapi : eksisi
Adenosis Sklerosis (mastitis komedo):
Radang subakut sistim duktus mulai dibawah areola
KU/ : benjolan pada mammae, retraksi puting susu, ± melekat ke kulit
PD/ : massa konsistensi keras, melekat ke kulit (±), retraksi (±)
DD/ : karsinoma mammae
Terapi : operasi ( eksisi)
Nekrosis Lemak:
Etiologi : trauma
KU /: benjolan di payudara, keras, nyeri, tidak membesar
PD/ : massa konsistensi keras, tepi tidak rata, (±) retraksi kulit
PA/ : (+) nekrosis jaringan lemak dan menjadi fibrosis.
Terapi : operasi.
Tumor Ganas Mammae
(Karsinoma Mammae)
Penyakit :serius, sering ditemukan di dunia
Insidens relatif tinggi : 20 % dari seluruh keganasan
Frekwensi meningkat di negara maju dengan sosioekonomi tinggi.
Insidence : Jepang ( 12,1-16 / 100.000wanita) ,
Amerika : 71,7/100.000
Indonesia :
Nomor 2 terbanyak setelah carsinoma Cervix (Frekwensi relatif :15,8%)
Mortalitas ke 6 dari seluruh kematian
Insidence : 100/100.000 wanita per tahun.
Makin meningkat dari tahun ke tahun
Stadium lanjut > 70 %.
Laki : 1 % dari wanita
Stadium dini, angka kesembuhan : 87-89 %
Stadium lanjut : angka kesembuhan makin menurun
Deteksi dini sangat diperlukan
Faktor Resiko
Karsinoma
Umur :
mammae
Usia > 30 tahun
Amerika : ¾ kasus > 50 tahun
Jepang (Asia) : puncak pada usia 40-50 tahun
Indonesia : 70 % < 50 tahun (40-50 tahun) .
Post menopause : meningkat
Letak geografis :
Negara maju > negara berkembang : sosioekonomi
Singapura : insidence 34/100.000 penduduk.
Jenis Kelamin :
Wanita : laki = 100 : 1
Pada laki : keganasan lebih tinggi.
Riwayat Kelainan payudara :
PA : hiperplasia atipikal, lesi fibrokistik.
Usia menarche / menopause :
Menarche dini < 12 tahun
Menopause terlambat > 55 tahun ( 2-3 x lebih besar resikonya)
Faktor Resiko
Karsinoma Mammae
Riwayat Keluarga Menderita Kanker :
Riw. Kanker payudara pada keluarga dekat (nenek, ibu ,saudara
kandung) - OR : 2,85
Resiko relatif : (+) Ca premenopause (3,0) ; kanker bilateral (5,0),
premenopause+bilateral (9,0), postmenopause (1,5).
Pernah (+) riwayat peny. Kanker payudara– resiko kanker
payudara kontralateral : 7 %
Tidak menikah
Menikah tetapi tidak pernah melahirkan anak
Tidak pernah menyusui anak
Melahirkan anak pertama usia > 35 tahun
Riwayat radiasi < 40 tahun , radiasi pada payudara
Terapi hormonal lama (infertility), Hormonal replacement
terapy (HRT)
Kontrasepsi + Riwayat keluarga (+) kanker.
Gejala Klinis
Karsinoma Mammae
3 kelompok gejala :
1.Gejala akibat tumor primer dan infiltrasi tumor.
2.Gejala metastasis
3. Tanpa gejala (non palpable breast cancer)
1. Gejala Tumor Primer dan infiltrasi tumor
Adanya benjolan (69,5 %)
Nipple discharge : cairan kemerahan.
Nipple lesion : krusta, luka tak sembuh-sembuh.
Kelainan kulit : ulcus, peau d’orange, eritema, inflamasi
Limfadenopati aksila
Lymfedema lengan
Retraksi puting susu
Satelite skin nodul.
Lain –lain (0,4%) : nyeri ( sangat jarang + )
2. Gejala Metastasis :
KGB aksilla (+), supraklavikula (+)
Nyeri tulang belakang.
Perut kanan atas membesar
Occult tumor : KGB aksilla (+) tanpa dijumpai tumor primer di payudara.
Gejala Karsinoma Mammae
Tanpa Gejala :
Manifestasi klinis masih (-)
Tidak teraba ada massa tumor di payudara.
Diketahui dari mammografi.
Gambaran keganasan pada Mammografi :
(+) speculated mass
Perubahan arsitektur jaringan
Mikrokalsifikasi yang membentuk garis atau cabang
High suspicion(HS) :
spikulata(+).iregular,pleiomorfik,mikrokalsifikasi (+)
Low/intermidiate suspicion (LS) : (+) massa berbatas
tegas atau lobulated.
Pemeriksaan Fisik
Payudara
Duduk Posisi tegak, baju/BH dibuka :
Kedua tangan penderita dijatuhkan kesamping
Pemeriksa berdiri di depan penderita
Inspeksi :
kedua payudara :bentuk simetris/tidak,ukuran tumor
Papila dan areola :retraksi (+/-)
Kulit payudara : warna, peau d’orange, dimpling (pengerutan), ulkus,
inflamasi.
Aksila/supraklavikula : +/- massa.
Kedua lengan diangkat : payudara tertinggal/tidak.
Penderita posisi berbaring :
Palpasi dengan ujung jari II,III,IV.
Semua area : iga 2 s/d iga 6, areola, papila
Searah njarum jam dari sentral ke lateral,medial,cranial,caudal
Nipple discharge : tekan papila dan daerah areola dengan ibu jari dan telunjuk
secara perlahan.
Tekanan jangan keras.
Pemeriksaan Fisik
Payudara
Menilai Kondisi Tumor Payudara
4 kuadran + daerah sentral.
Kuadran : lateral atas (QLA), medial atas(QMA), lateral
bawah(QLB),medial bawah (QMB), sentral (QS)
Pakai pengukur sentimeter
Palpasi :
Jumlah tumor : satu / multipel
batas tumor tegas/tidak,
konsistensi (keras,kenyal,kistik),
mobilitas ( mobile/terfiksir),
dimpling (+/-)
discharge (+/-)
Retraksi papila (+/-)
KGB Aksila/supraklavikula :
Posisi penderita duduk / berbaring.
KGB aksilla kanan periksa dengan lengan kiri dan sebaliknya.
Ukuran, konsistensi, jumlah, melekat/tidak satu sama lain.
Pemeriksaan Penunjang
Diagnostik
Laboratorium :
Darah rutin,LED, alkali fosfatase, tes fungsi hati
Tumor marker : Ca 15.3
Thorax PA : metastasis di paru
USG mammae : tumor primer di payudara, ukuran, lokasi,
kemungkinan malignansi
USG hepar : metastasis di hepar
Foto Vertebra Thoracolumbal : metastasis di Vertebra.
CT Scan Otak : metastasis otak
Mammografi
Biopsi + PA (patologi anatomi) :
FNAB (Fine Needle Aspiration Biopsi) , biopsi aspirasi jarum halus (BAJAH).
Biopsi insisi / eksisi
Vries Coupe (VC) ,pemeriksaan PA potong Beku intraoperatif
PA parafin blok ( golden standart).
Jenis PA Karsinoma Mammae
1. Non Invasif :
a. Karsinoma intraduktal
b. Karsinoma lobular in situ
2. Invasif :
a.Karsinoma duktal invasif
b.Karsinoma lobular invasif
c.Karsinoma musinosum
d.Karsinoma meduler
e.Karsinoma papiler
f.Karsinoma tubuler
g.Karsinoma adenoid kistik
3. Penyakit Paget Puting susu
Karsinoma mammae Non invasif
Karsinoma Mammae
in situ dan invasif duktal
Karsinoma mammae
lobuler & insitu
Invasi Vaskuler, Margin excision
Staging Karsinoma Mammae
Memakai sistim TNM
T = ukuran tumor
N = ada /tidak ada metastasis KGB regional
M = ada / tidak ada metastasis jauh
Diagnosis : TxNxMx = Stadium x.
Contoh : T2N0M0 = Stadium II A.
Klasifikasi TNM
Ukuran T secara klinis,radiologis & mikroskopis adalah sama,(cm)
Tx : Tumor primer tidak dapat dinilai.
T0 : Tidak terdapat tumor primer.
Tis : Karsinoma in situ.
T1 : Tumor dengan ukuran diameter terbesarnya 2 cm atau kurang.
T2 : Tumor dengan ukuran diameter terbesar > 2 cm s/d 5 cm.
T3 : Tumor dengan ukuran diameter terbesar > 5 cm.
T4 : Ukuran tumor berapapun dg ekstensi langsung ke dinding dada/kulit.
T4a: Ekstensi ke dinding dada (tidak termasuk otot pektoralis).
T4b: Edema (termasuk peau d'orange), ulserasi, nodul satelit pada kulit
terbatas pada 1 payudara
T4c: Mencakup kedua hal diatas.
T4d: Mastitis karsinomatosa.
Stadium I : T1 N0 M0
Stadium IIA : T0 N1 M0
T1 N1 M0
T2 N0 M0
Stadium IIB : T2 N1 M0
T3 N0 M0
Stadium IIIA : T0 N2 M0
T1 N2 M0
T2 N2 M0
T3 N1 M0
T3 N2 M0
Stadium IIIB : T4 N0 M0
T4 N1 M0
T4 N2 M0
- T0 / Tis :
- T1 < 2 Cm
- T2 2 – 5 Cm
- T3 > 5 Cm
Pemeriksaan Fisik
Tumor Primer
T4ainfiltrasi dinding
dada
T4c keduanya
Peau De Orange
Pemeriksaan KGB Regional
KGB Regional:
N0 : Tidak terdapat metastasis kgb.
N1 : Metastasis ke kgb aksila ipsilateral yg
mobil.
N2 : Metastasis ke kgb aksila ipsilateral terfiksir,
SEDIKIT
DIPERIKSA
BIOPSI SECARA
SELURUHNYA PATOLOGI
ANATOMI
KALAU TERNYATA JINAK?
- PEMBEDAHAN
- RADIOTERAPI
- KEMOTERAPI
- TERAPI HORMONAL
PEMILIHAN TERAPI TERGANTUNG
STADIUM DAN JENIS KANKER
Terapi Karsinoma mammae
Jenis (Modalitas)Terapi :
1. Operasi
2. Kemoterapi
3. Radioterapi
4. Terapi Hormonal
Pemilihan terapi tergantung :
Stadium kanker
Hasil pemeriksaan PA :
Jenis PA
Jumlah KGB aksilla (+) : - / 1-3 / > 3
KGB aksila (+) di level berapa : level I / II / III
(NB : level I : KGB di lateral m.pektoralis mayor, KGB level II : di bawah m.pektoralis
mayor, Level III : di medial m. pektotalis mayor )
Imunohistokimia
Estrogen Reseptor (ER)
Progesteron Reseptor (PR)
C-erb-B2
RADIKAL MASTEKTOMI
PEMBEDAHAN
Tumor < 2 cm
Letak tidak di sentral
Tehnik operasi
Fasilitas radioterapi
Mampu follow up teratur
REKONSTRUKSI
SILIKON
TRAMP FLAP
RADIOTERAPI