Anda di halaman 1dari 6

Biokimia Darah dan Energi Otot Jantung

BIOKIMIA DARAH
Eritrosit atau sel darah merah berfungsi membawa Hb untuk transport gas pernapasan
dan berfungsi sebagai buffer atau penyangga. Di eritrosit terjadi proses glikolisis dan Pentose
Phosphate Pathway (PPP).

A. Glikolisis di Eritrosit
Eritrosit dewasa tidak mempunyai inti sel dan organel sel (mitokondria)
sehingga rantai respirasi dan siklus asam sitrat tidak dapat terjadi. Oksidasi glukosa di
eritrosit selalu menghasilkan asam laktat. Glikolisis di dalam eritrosit mamalia
mempunyai jalan samping yang bertujuan untuk membentuk 2,3-bifosfogliserat (2,3
BPG) yang berfungsi untuk melepas ikatan HbO2 menjadi Hb + O2 sehingga O2
dapat lepas dari eritrosit untuk dibawa ke jaringan.
1,3 BPG akan diubah menjadi 2,3 BPG dengan enzim Bifosfogliserat Mutase.
Hasil dari proses ini adalah ATP dan NADH.

2,3 BPG Sintesis :


B. Pentosa Phosphate Pathway (PPP)
Jalur pentosa phosphate prinsipnnya menghasilkan NADH dan ribose 5-
phosphate. Terdapat dua fase dalam jalur ini yaitu :
1) Reaksi Oksidatif
Glukosa 6 phosphate dehidrogenase mengkatalis oksidasi dari glukosa 6
phosphate yang pada akhirnya menghasilkan 2 NADPH dan ribulosa 5 phosphate.
2) Reaksi Non Oksidatif
Ribulosa 5 phosphate dikonversi menjadi ribosa 5 phosphate. Ribosa 5 phosphate
bertemu dengan ATP membentuk PRPP yang digunakan pada biosintesis
nukleotida.

NADPH yang dihasilkan akan digunakan untuk reduksi biosintesis dan


reduksi dari hidrogen peroksida. NADPH juga berperan dalam eritrosit sebagai
penghasil reduktor yang mereduksi glutation yang telah mengalami oksidasi.
Glutation (GSH) adalah suatu tripeptida yang disintesis oleh eritrosit dari asam amino
glutamat, cystein dan glysin. Glutation dapat dengan mudah dioksidasi oleh grup
sulfhydryl. GSH dipelihara dalam keadaan tereduksi oleh NADPH dan enzym
glutation reduktase. Glutation yang tereduksi dikatalis oleh enzim glutation reduktase
sehingga mengeluarkan H2O2 dari eritrosit dalam reaksi yang dikatalisa enzim
glutation peroksidase. Penumpukan H2O2 akan memendekkan umur eritrosit dengan
meningkatkan kecepatan oksidasi hemoglobin menjadi methemoglobin.

Reaksi Glutation :

 O2 + H2O  H2O2

 2GSH + H2O2  GSSG + 2H2O (Reaksi glutation peroksidasi)

 GSSH + NADPH  GSH + NADP (Reduksi oleh glutation reduktase)

Aktivitas NADH Methhemoglobin Reductase :

 Hb(Fe3+) + NADH  Hb(Fe2+) + NAD

Reaksi ini secara fisiologi sangat penting

Aktivitas NADPH Methemoglobin Reduktase :

 Hb(Fe3+) + NADPH  Hb(Fe2+) + NADP

Reaksi ini menjadi lebih penting bila konsentrasi methemoglobin dalam


tubuh tinggi.
METABOLISME OTOT JANTUNG

Jantung adalah jaringan yang paling aktif di tubuh kita. Fungsi Myocardial tergantung
pada keseimbangan antara kerja jantung untuk memenuhi kebutuhan tubuh dan energi yang
dapat disintesa dan ditransfer dalam bentuk ikatan fosfat berenergi tinggi.

Otot jantung adalah jaringan dengan oxidatif yang tinggi. Untuk memenuhi hal ini,
metabolisme didesain untuk membentuk sejumlah besar ATP dengan cara fosforilasi
oksidatif. Di bawah kondisi aerobik basal , 60% energi berasal dari FFA dan triglycerida,
35% dari carbohydrate, 5% dari asam amino dan benda-benda keton.

Mitochondria mengisi kurang lebih 30% dari ruang cardiomyocyte. Lebih dari 95%
pembentukan ATP berasal dari phosphorylasi oxidative dalam mitochondria. Sekitar 60-70%
hydrolysis ATP digunakan untuk kontraksi otot, 30 - 40% untuk sarcoplasmic reticulum
(SR) Ca2+-ATP ase dan pompa ion lainnya.

Regulasi jalur metabolik jantung adalah sebagai berikut :

1) Glukosa masuk ke sitoplasma melalui reseptor GLUT 4 (90 %) dan GLUT 1 dan
mengalami glikolisis menghasilkan ATP dan asam piruvat. Dalam keadaan anaerob
diubah ke laktat (pada iskemik).
2) Asam lemak yang berasal dari FFA atau trigliserid masuk ke mitokondria, mengalami
oksidasi menjadi acetyl CoA, masuk ke siklus asam sitrat.
3) Di mitokondria, piruvat dari glikolisis maupun laktat berubah menjadi acetyl CoA
oleh piruvat dehidrogenase, masuk ke siklus asam sitrat.
4) NADH hasil glikolisis , siklus asam sitrat dan beta oksidasi melepaskan elektron
melalui rantai transport elektron untuk membentuk ATP.
Untuk menghasilkan energi bagi otot jantung, dapat diperoleh melalui beberapa proses
metabolisme yaitu sebagai berikut.

A. Metabolisme Karbohidrat

Substrat Glycolysis berasal dari glucosa exogen dan simpanan glycogen.


Yang berasal dari Pool Glycogen jantung relatif kecil (sekitar 30 mmol/g wet wt
dibanding dengan 150 mmol/g wet wt pada otot lurik)
Transport Glucosa ke dalam cardiomyocyte diatur oleh gradien glukosa
transmembrane dan adanya transporter glukosa dalam sarcolema – GLUT-4 (lesser
extent GLUT-1).
Stimulasi Insulin, peningkatkan kerja, atau iskemia meningkatkan transport
glukosa dan laju ambilan glukosa. Jalur Glycolysis mengubah glucose 6-phosphate
dan NAD+ menjadi pyruvate dan NADH, menghasilkan 2 ATP untuk setiap molekul
glucosa. Pyruvate dan NADH masuk ke matrix mitochondria untuk membentuk CO2
dan NAD+ . Glycolysis oxidative aerobic komplit menghasilkan 36 ATP untuk setiap
mol glucosa.

Di dalam mitokondria pyruvate mengalami :

 Dexarboxylasi dan oxidasi menjadi acetyl CoA oleh pyruvate dehydrogenase


(PDH).
 Dicarboxylasi menjadi oxalacetate oleh pyruvate carboxylase.
 Atau direduksi menjadi lactate.
Kontrol dari aktivitas PDH adalah bagian essential dari keseluruhan kontrol
metabolisme glucosa. PDH – mitochondrial multicomplex, activitasnya diatur oleh
kerja, substrate dan hormon.

Pada keadaan anaerobic (ischemia) pyruvate diubah menjadi asam laktat –


nonoxidative glycolysis atau glikolisis anaerob. Laktat dikeluarkan dalam darah
melalui transporter spesifik. Critical role dari transporter dijaga oleh pH
intracellular.

B. Metabolisme Laktat
Selama puasa/kelaparan laktat dapat didaur ulang menjadi pyruvate. NAD+
direduksi menjadi NADH (3 ATP – oxidasi laktat menjadi pyruvate). Pyruvate
kemudian dibakar secara aerobik dalam CAC, membebaskan 14 ATP per siklus.

C. Metabolisme Asam Lemak

FFA masuk cardiomyocyte dengan cara:


 Difusi pasif
 Protein-mediated transport menembus/ melalui sarcolema – fatty acid
translocase (FAT) atau plasma membrane fatty acid binding protein
(FABPpm).
Fatty acyl-CoA synthase (FACS) mengaktivasi nonesterified FA dengan cara
esterifikasi menjadi fatty acyl-CoA.
Long chain fatty acyl-CoA dapat mengalami:
 Esterifikasi menjadi triglyceride (glycerolphosphate acyltransferase) 
intracardiac triglyceride pool (10-30% of FA)
 Konversi ke long chain fatty acylcarnitine oleh carnitine palmitoyltransferase-
I (CPT-I) antara membran dalam dan luar mitochondria .

Carnitine acyltranslocase (CAT) mengangkut long-chain acylcarnitine melalui


membran dalam , dalam pertukaran dengan carnitine bebas. Carnitine
palmitoyltransferase II (CPT-II) membentuk kembali long chain acyl-CoA menjadi
fatty acyl-CoA bebas. CPT-I dihambat secara kuat oleh malonyl CoA.

β-oxidasi asam lemak menghasilkan NADH dan FADH2. Acetyl-CoA yang


terbentuk dalam β-oxidation menghasilkan lebih banyak NADH dalam citric acid
cycle (CAC).

D. Metabolisme Benda-Benda Keton

Selama starvasi atau puasa atau diabetes yang tidak terkontrol, jantung
mengekstraksi dan mengoksidasi benda-benda keton (β-hydroxybutyrate &
acetoacetat). Insulin yang rendah dan tingginya asam lemak akan meningkatkan
benda-benda keton. Benda Keton menjadi substrat utama bagi myocardium. Benda
Keton menghambat PDH (penghambatan oksidasi glukosa) dan β-oksidasi asam
lemak.

Anda mungkin juga menyukai