4 teori patogenesis:
1. Virologi: infeksi sekunder (secondary heterologus infection)
Jika infeksi sekunder : serotipe virus dengue berbeda dari yang sebelumnya
infeksi berat karena antibody heterologus yang terbentuk pada infeksi primer
membentuk kompleks dengan infeksi virus dengue serotipe baru yang berbeda
yang tidak dapat dinetralisasi bahkan cenderung membentuk kompleks yang infeksius
memproduksi IL-1, IL-6, tumor necrosis factor-alpha (TNF-A) dan platelet
activating factor (PAF); akibatnya : peningkatan (enhancement) infeksi virus
dengue.
TNF alpha kebocoran dinding pembuluh darah, merembesnya cairan ec
kerusakan dinding endotel pembuluh darah syok hipovolemik dan perdarahan
2. Imunopatologi : ADE (antibody dependent enhancement)
jika terdapat antibodi spesifik terhadap jenis virus tertentu, maka dapat mencegah
penyakit oleh virus tersebut, jika sebaliknya menimbulkan penyakit yang berat.
3. Genetik
4. Hematopatologi: trombositopeni (<50rb) ec produksi menurun karena sumsum tulang
adalah salah satu organ target virus dengue, terjadi kerusakan endotel, terjadi
trombopati/koagulopati/vasculopati
FASE:
1. fase demam
2. fase kritis (saat suhu turun, biasanya hari ke 3-5), ada perembesan plasma
3. Fase konvalessen: perembesan plasma berhenti
ANAMNESIS 1. demam tinggi mendadak 2-7hari
2. nyeri kepala, nyeri retro orbita
3. lemah
4. mual,muntah,nyeri perut
5. nyeri otot, nyeri sendi
6. tanda perdarahan: mimisan, gusi berdarah
7. ruam
8. riwayat orang sekitar DBD
PF 1. KU/Kesadaran
2. TTV
3. Manifes perdarahan:
- ptekie di ekstremitas/muka/ketiak/palatum
- uji bendung (+) >10ptekie/inchi
- mudah lebam
- epistaksis, perdarahan gigi
- hematuria
- menorrhagia
4. tanda perembesan plasma: edem palpebra/efusi pleura/asites
5. hepatomegali
6. nyeri tekan epgastrium
PP 1. darah rutin: Hb. Ht, Leu, Tr diulang sesuai indikasi
- fase demam: per24jam
- fase kritis: per4-6jam
- fase penyembuhan: per12-24jam
- segera saat kegawatan
2. apusan darah tepi (saat fase demam)
limfositosis, monositosis, limfosit plasma biru
3. tes serologi Ig M dan IgG hari ke 5 sakit
4. X foto thoraks AP-RLD pada fase kritis
KRITERIA DX Minimal ada klinis a dan b + 2 kriteria lab
1. Klinis
a. Demam tinggi mendadak 2-7hari
b. Manifes perdarahan: uji bendung
(+)/ekimosis/purpura/ptekie/perdarahan
mukosa/epistaksis/perdarahan gusi/hematemesis/melena
c. Pembesaran hepar
d. Syok : hipotensi, akral dingin, gelisah
2. Lab
a. Trombositopeni <100rb
b. Kebocoran plasma: Ht meningkat >10% dari baseline/
asites/efusi pleura/hipoproteinemia
TERAPI 1. Fase demam: inf. Cairan rumatan mengandung dextrose dan
elktrolit
2. Fase kritis (suhu turun hari ke 4-6)
3. Demam dengue: cairan maintenance (dextrose dan elektrolit)
4. DBD: RL/NaCL 0,9%/RA
- 5-7cc/kg/jam (1-2jam)
- 3-5cc/kg/jam (2-4jam)
- 2-3cc/kg/jam/kurang
5. Fase konvalesen hari sakit ke 6-8 dextrose+elektrolit tetesan
maintenance /minimal tergantung Ht
6. Diet sesuai usia dan kondisi saluran cerna
7. Bedrest