1. Mulut
Pencernaan diawali di dalam rongga mulut dengan bantuan sekresi liur. Liur,
yang disekresikan oleh kelenjar liur, terdiri atas sekitar 99,5% air. Liur (pH =
6,8) mengandung suatu glikoprotein, musin, yang bekerja sebagai suatu
pelumas pada waktu mengunyah dan menelan makanan. Liur juga berfungsi
sebagai sarana untuk mengekskresikan obat-obat tertentu (misal etanol,
morfin), ion-ion organik seperti K+, Ca2+, HCO3-, tiosianat, (SCN-), serta
iodium, dan ekskresi IgA. Gerakan mastikasi berfungsi memecah makanan
sehingga terjadi peningkatan kelarutan dan perluasan daerah permukaan
bagi kerja enzim.
Enzim air liur amilase dan lipase. (1) α-amilase liur mampu membuat pati
dan glikogen dihidrolisis menjadi maltosa dan oligosakarida (α-desktrin /
maltosa, isomaltosa, maltotriosa) dengan menyerang ikatan glikosidat
α(1→4) (bersifat endoglikosidase). Amilase liur akan terinaktivasi pada pH 4,0
atau kurang lingkungan asam di lambung (pH optimal amilase liur = 6,8).
(2) enzim lipase lingual disekresikan oleh permukaan dorsal lidah (kelenjar
von Ebner sekresi oleh papila lidah sirkumvalata). Menurut penelitian,
enzim ini tidak mempunyai arti bermakna pada manusia. Banyak diperankan
oleh lipase di duodenum.
2. Duodenum
Getah usus yang disekresikan oleh kelenjar Brunner (di duodenum) dan
Lieberkuhn mengandung sejumlah enzim pencernaan (khusus untuk
karbohidrat) yaitu disakaridase dan oligosakaridase spesifik. Enzim ini dapat
ditemukan di permukaan mikrovili atau brush border sel enterosit. (1) enzim
maltase (α-glukosidase) yang membuang residu glukosa tunggal dari
oligosakarida dan disakarida berikatan α(1→4) atau maltosa, bermula dari
ujung bukan-pereduksi (bersifat eksoglukosidase); (2) kompleks sukrase-
isomaltase, yang ditemukan sebagai proenzim pada satu rantai polipeptida,
tetapi sebagai enzim aktif pada polipeptida-polipeptida terpisah dan
menghidrolisis sukrosa serta ikatan 1→6 dalam dekstrin α-limit. Kompleks
enzim ini bekerja untuk substrat sukrosa, isomaltosa, maltosa, dan
maltotriosa; (3) laktase (β-glikosidase), untuk mengeluarkan galaktosa dari
laktosa (β 1,4) tetapi juga menyerang selobiosa serta β-glikosida lain dan di
samping itu memiliki tapak kalatitik sekunder yang memecah
glikosilseramida (glikolipid). Kerusakan mukosa usus dapat menyebabkan
defisiensi laktase; (4) trehalase untuk menghidrolisis trehalosa. Hasil akhir
pencernaan berupa monosakarida yaitu glukosa, galaktosa, dan fruktosa.