Anda di halaman 1dari 30

Pemeriksaan Nervi

Cranialis
m.isyhaduul islam
pembukaan
Assalamualaikum bapak/ibu, saya dokter B akan melakukan pemeriksaan
fungsi saraf yang mengatur penglihatan, penciuman, menelan dan lainnya,
pada pemeriksaan nanti saya akan menggunakan beberapa alat, nanti saya
akan meminta bapak/ibu melakukan sesuatu untuk mempermudah
pemeriksaan, jadi dimohon kerja samanya,
bismillah
nervus I (Olfactory)
1. Fungsi pembau/penciuman
Pasien diminta diminta untuk menutup mata,
Menutup salah satu hidungnya
Pasien diminta menyebutkan bau apa yang tercium olehnya(benda yang
baunya mudah dikenal seperti sabun, tembakau, kopi dan sebagainya)
Jangan menggunakan bau bauan yang bersifat gas, agar tidak merangsang nervus
V
Bandingkan kanan dan kiri
Interpretasi
- Normal
- Anosmia(hilangnya kemampuan membau)
- Hiposmia
- Parosmia(gangguan penghidu)
- Cacosmia(gangguan penghidu yang berkaitan
dengan bau tak sedap)
nervus II ( Optikus)
1. Daya penglihatan(snellen chart)
2. Mengenal warna
3. Lapang pandang
4. Fundus occuli(oftalmaskope)
1. Daya penglihatan
Untuk mengetahui ketajaman penglihatan
Seharusnya menggunakan snellen chart, tapi cukup dilakukan dengan
meminta menyebutkan jumlah jari(s/60), atau menggerakkan jari(s/300),
setelah sebelumnya pasien diminta menutup salah satu mata
Lakukan kanan dan kiri
2. Mengenal warna
Seharusnya menggunakan buku isihihara, cukup dengan meminta pasien
untuk menyebutkan warna warna yang tersedia dalam ruangan(benang
wol, warna baju, dll)
3. Lapang pandang
Tanpa alat : Test konfrontasi
Dengan alat : Test kampimeter
klien tutup mata kiri, pemeriksa di kanan, klien memandang hidung
pemeriksa yang memegang pena warna cerah, gerakkan perlahan obyek
tersebut, informasikan agar klien langsung memberitahu klien melihat
benda tersebut, ulangi mata kedua.
4. Fundus oculli
Seharusnya menggunakan oftalmoskope, tapi nanti osce cukup
diomongin(kata asdosnya)
nervus III, IV, VI (Oculomotorius,
Trochlear dan Abducens)
1. Gerakan mata medial-atas-bawah(III)
2. Ukuran pupil(III)
3. Refleks cahaya langsung dan tidak langsung(III)
4.Refleks akomodatif(III)
5. Gerakan mata medial bawah(IV)
6. Gerakan mata lateral(VI)
1. Gerakan mata(1, 5, 6)
Minta pasien untuk mengikuti arah jari pemeriksa
Lihat juga apakah ada strabismus divergen(III), strabismus konvergen(IV
dan VI)
2. Refleks cahaya dan ukuran pupil
Minta pasien meletakkan tangannya bagian tengah wajahnya, kemudian
gunakan penlight dan sinari mata kanan pasien, nilai:
- apakah pupilnya miosis(refleks cahaya langsung, ukuran pupil)
- apakah pupil kirinya ikut miosis9refleks cahaya tidak langsung0
3. Refleks akomodatif
Test nervus V (Trigeminus)
1. Menggigit
2. Membuka mulut
3. Refleks kornea
4. Refleks masseter
5. Refleks zigomatikus
1. Refleks kornea
Minta klien untuk melirik kearah lateral superior ,
Sentuhkan ujung kapas yang sudah dipilin pada kornea, bila langsung
berkedip refleks kornea baik
Bandingkan kanan dan kiri
2. Reflkes masseter
Minta pasien untuk membuka mulut(tidak usah terlalu lebar)
Ketok dagu
Pada kelumpuhan LMN rahang bawah akan bergerak ke arah atas
Normalnya tidak ada respon (tidak menutup), kalo ada gangguan
otomatis menutup mulutnya saat dipukul.
3. Refleks zigomatikus
Menggunakan dua jari pemeriksa.
Pukul di bagian zigomatikus pasien
Normalnya gak ada respon
Kalo ada gangguan, muka perot ke bagian yg di pukul
nervus VII (Facialis)
1. Fungsi motorik(kerutan dahi, kedipan mata, lipatan nasolabial,
mengerutkan alis, menutup mata, mengembungkan pipi, tiks fasial(mata
genit)
2. Fungsi sensorik(daya kecap lidah 2/3, sensasi suhu, snetuhan)
3. Fungsi parasimpatis(lakrimasi)
4. Refleks : Visio-palpebra, glabella, aurikulo-palpebral
5. Tanda : myerson, chvostek
1. Refleks glabella

Ketok bagian tengah alis dari arah belakang


2. Refleks visio-auriculo-palpebra
3. Tanda myerson+chvostek
Myerson
Diketok bagian pangkal hidung
Ketuk pertama, terjadi kedipan mata, ketukan selanjutnya tidak berkedip lagi.
Kalo kedip kedip terus ada tanda parkinson
Chvostek
Diketok bagian bawah telinga (arcus zigomatikus)
Ketuk pertama, terjadi kedipan mata, seterusnya enggak
Kalo kedip terus , ada tanda tetanus
nervus VIII(vestibulocochlearis)
1. Tes rinne-weber-schwabach
2. Mendengar suara berbisik, bisa juga dengan menggunakan gesekan jari
nervus IX (Glossopharingeal)
Bicara sengau
Afonia gak ada suara
Disfonia suara sengau
Arkus faring : kalo mencong ke kiri, yg sakit yg kanan, sebaliknya
nervus X (Vagus)
1. Denyut nadi, nilai kanan dan kirinya(normal 60-100)
2. Bersuara
3. Menelan
nervus XI (Accessorius)
1. Memalingkan kepala
2. Sikap bahu
3. Mengangkat bahu
4. Trofi otot bahu
Pemeriksaan saraf asesorius dengan cara meminta pasien mengangkat
bahunya dan kemudian rabalah massa otot trapezius dan usahakan untuk
menekan bahunya ke bawah, kemudian pasien disuruh memutar kepalanya
dengan melawan tahanan (tangan pemeriksa) dan juga raba massa otot
sternokleido mastoideus.

Sternokleidomastoideus(memutar kepala)
Trapezius(mengangkat bahu)
Nervus XII (Hypoglosus)
Tremor lidah(thyphoid)
Kekuatan lidah(spatel)
Trofi oto lidah
Fasikulasi
Artikulasi
Kalo lidah dijulurkan,me ncong ke kanan, yg sakit kanan, sebaliknya kalo
ke kiri yg sakit yg kiri.

Anda mungkin juga menyukai