STATUS PASIEN BAGIAN ILMU KEDOKTERAN JIWA

(LEMBAR PENGELOLAAN PASIEN)

Nama Mahasiswa : Eka Fitri Maharani Nim : 20100310070

Nama Pasien : Ny. S No. RM :
Umur : 33 tahun Jenis Kelamin : Perempuan
Alamat : Mrisi RT 06 Pekerjaan : IRT
ANAMNESIS
1. Keluhan utama : kontrol anak dengan F.20
2. Riwayat gangguan sekarang
Dalam 3 hari terakhir sulit tidur, hal ini disebabkan oleh anak yang mengalami
gangguan jiwa cenderung grelisah. Pasien menjadi resah dan was-was.
Sejak anak berprilaku tidak wajar ibu selalu merasa sangat was-was. Hal ini karena
pasien ikut mengurus anaknya dan cucunya ketika anak pasien menikah. Ibu merasa
khawatir akan kondisi anaknya. Ibu selalu takut jika suatu saat anaknya akan
mengamuk dan pergi dari rumah.
Ketika kondisi anaknya tidak stabil ibu lebih khawatir akan kondisi di rumahnya.
Hal ini sudah dialami pasien sejak 5tahun terakhir, sejak kondisi anaknya memburuk.
3. Riwayat gangguan sebelumnya
a. Psikiatri : disangkal
b. Medis umum : disangkal
c. Penggunaan obat-obatan dan alkohol : disangkal
4. Riwayat penyakit keluarga
Anak menderita gangguan jiwa
5. Riwayat kehidupan pribadi dan aktivitas sosial
Pasien merupakan orang yang tertutup. Jika ada masalah pasien cenderung akan
memendamnya sendiri.
Hubungan pasien dengan suami baik, suami mendukung pasien dengan sama-sama
mengurus anaknya yang mengalami gangguan jiwa.
Anak pasien cenderung diam bila di rumah, tidak banyak interaksi yang dilakukan.
Menantu pasien bekerja dan menjadi tulang punggung keluarga. Menantu pasien
sudah menerima keadaan istrinya. Tidak mengeluhkan keadaan. Saling mendukung
satu sama lain.
Cucu pertama pasien mengambil peran penting di rumah dengan mengingatkan dan
mengurus semua pengobatan di rumah karena kondisi pasien dan danknya yang tidak
memungkinkan untuk mengurusnya sendiri.
Cucu kedua pasien masih kecil, dan rewel. Kadang menjadi hal yang juga membuat
pasien merasa tidak nyaman. Cucu ini menjadi enggan bersekolah dan hanya bermain
di rumah. Padahal pasien sudah membujuk dan mau mengantarkannya ke sekolah.
Lingkungan sekitar pasien sudah memahami kondisi keluarga. Dan mendukung dalam
berbagai hal. Termasuk mengingatkan untuk kontrol. Namun, karna pasien sudah usia
lanjut sehingga jarang datang untuk kegiatan-kegiatan. Namun untuk sosialisasi pasien
masih cukup sering dilakukan.

PEMERIKSAAN FISIK DAN NEUROLOGIS

Keadaan umum : baik, composmentis
Vital sign : 130/90
PEMERIKSAAN STATUS MENTAL
1. Deskripsi umum :
a. Penampilan : seorang perempuan lanjut usia, dengan rawat diri cukup, terlihat
lemah, dan kurus
b. Perilaku dan aktivitas motorik : normoaktif
c. Sikap terhadap pemeriksa : kooperatif
2. Kesadaran : composmentis
3. Mood dan afek : mood eutimia, afek sempit, serasi
4. Pembicaraan : sedikit bicara, koheren
5. Persepsi : tidak didapatkan waham
6. Pikiran
a. Bentuk pikir : realistik
b. Isi pikir : ketakutan anaknya mengamuk sewaktu-waktu, khawatir cucunya selalu
tidak mau sekolah
c. Progresi pikir : waham disangkal
7. Orientasi :
a. Waktu : baik
b. Tempat : baik
c. Orang : baik
d. Situasi : baik
8. Daya ingat : menurun
9. Konsentrasi dan perhatian : baik
10. Kemampuan bahasa, membaca dan menulis : tidak dilakukan
11. Kemampuan visuospasial : tidak dilakukan
12. Pikiran abstrak : tidak didapatkan
13. Pengendalian impuls
14. Insight : baik

DIAGNOSIS
Axis I ` : F.41.1 Gangguan cemas menyeluruh
Axis II : tidak ditemukan gangguan
Axis III : tidak ditemukan gangguan
Axis IV : masalah berkaitan dengan primary support group keluarga, masalah ekonomi
Axis V : 90-81 gejala minimal, berfungsi baik, cukup puas, tidak lebih dari masalah
harian biasa

PENATALAKSANAAN
Farmakoterapi
R/ diazepam mg 2 no X
1dd1 malam
Non farmakoterapi :
- Psikoedukasi dengan terapi individu untuk menguatkan ibu. Bahwa meskipun anaknya
menderita skizofrenia, anak masih bisa kembali ke keadaan normal. Hal terpenting
adalah kontrol dan minum obat rutin dan teratur.
- Terapi keluarga. Menguatkan bukan hanya pasien tapi lingkungan rumah dan
sekitarnya. Bahwa setiap orang memiliki kecemasan. Hanya saja harus tetap dijaga
dan dikontrol.