parkinson
Disusun oleh
Irka Gibriela Mia, S.Ked
Pembimbing : dr. Bambang Supriadi,
Sp.S
Parkinson
Disease penyakit
akibat gangguan sistem saraf pusat
berupa neurodegeneratif pada ganglia
basalis, dimana pada Parkinson
disease terjadi kehilangan neuron
dopamin di substansia nigra
Parkinsonism suatu sindroma
yang ditandai oleh tremor waktu
istirahat, rigiditas, bradikinesia dan
hilangnya reflek postural akibat
penurunan kadar dopamin.
2
Epidemiologi
GEJALA KLINIS
Tremorpill rolling,
istirahat,hilang saat bergerak
Rigiditas fleksi dan ekstensi
berulang
Akinesia/Bradikinesia
Postural instabilitas
5
GEJALA KLINIS
Gangguan lain
Mikrograf
Sulit
tidur
Kedipan mata berkurang
Sukar mengosongkan kandung kemih
Penurunan fungsi intelektual
Hipomimia, hipofoni
6
GEJALA TAMBAHAN
Wajah Parkinson
Bicara monoton
Disfungsi otonom
Sialorrhea
Gerakan bola mata terganggu
Demensia
Manifestasi Klinik
Tremor
Tremor terdapat pada jari tangan, tremor kasar pada sendi
metakarpofalangis, kadang-kadang tremor seperti menghitung
uang logam atau memulung-mulung pil (pil rolling).
Rigiditas
Rigiditas merupakan peningkatan jawaban terhadap regangan
otot pada otot antagonis dan agonis.
Bradikinesia
Bradikinesia merupakan hasil akhir dari gangguan integrasi
pada impuls optik, labirin, propioseptik, dan impuls sensorik
lainnya di ganglia basal.
Freezing phenomenon (blok motorik)
Ketidakmampuan sementara untuk melakukan gerakan
volunter yang diinginkan atau diperintahkan.
Manifestasi Klinik
Wajah Parkinson
Bradikinesia mengakibatkan kurangnya ekspresi
muka serta mimik muka
Mikrografia
Bila tangan yang dominan yang terlibat, maka
tulisan tangan secara gradual mejadi kecil dan
rapat.
Sikap Parkinson
Bradikinesia mengakibatkan langkah menjadi kecil,
yang khas pada penyakit Parkinson. Pada stadium
yang lebih lanjut, sikap penderita dalam fleksi
Manifestasi Klinik
Bicara
Rigiditas dan bradikinesia otot pernafasan, pita
suara, otot faring, lidah dan bibir mengakibatkan
bicara monoton dengan volume kecil
Disfungsi autonom
karena berkurangnya secara progresif sel-sel
neuron di ganglia simpatis.
Demensia
Disfungsi visuospasial merupakan defcit kognitif
yang sering dilaporkan pada penyakit Parkinson.
Harsono. Buku Ajar Neurologi Klinis. Jakarta :
Perhimpunan Dokter Spesialis Saraf Indonesia UGM.
2008. p 233-43.
10
Gejala Klinis
11
12
13
Klasifkasi
14
Faktor Risiko
15
Etiologi
Terdapat 2 hipotesis mengenai Parkinson disease, yaitu :
1.Hipotesis radikal bebas
Diduga bahwa oksidasi enzimatik dari dopamin dapat
merusak neuron nigrostriatal, karena proses ini menghasilkan
hidrogen peroksid dan radikal oksi lainnya
2.Hipotesis neurotoksin
Diduga bahwa satu atau lebih macam zat neurotoksin
berperan dalam proses neurodegenerasi pada Parkinson.
Sebagai contoh dikemukakan kemampuan zat MPTP (1methyl-4phenyl-1,2,3,6-tetra-hydropyridine).
16
17
18
Patofisiologi
Patofsiologi
Pd
orang
normal:
berkurangnya dopamin:
5% per dekade
Pd
penderita
Parkinson : 45% selama
dekade
pertama
setelah diagnosis
Biasanya gejala baru
muncul ketika dopamin
di
striatal
sudah
berkurang sampai 80%
20
Patofisiologi
21
Patofisiologi
Dr. Lewy (1912) menemukan bahwa pada PD:
Terjadi kerusakan pada substantia nigra
Terdapat Lewy bodies (eosinofl yang terkurung)
di substansia nigra tanda utama penderita
Parkinson
Patologi
Dasar patologinya mencakup lesi di ganglia
basal
(kaudatus,
putamen,
palidum,
nukleus
subtalamus) dan batang otak (substansia nigra,
nukleus rubra, lokus seruleus).
Piramidal : Kelumpuhan, disertai reflek tendon yang
meningkat dan refleks superfsial yang abnormal.
Ekstrapiramidal : Didominasi oleh adanya gerakangerakan involuntar.
Serebelar : Adanya ataksia, walaupun sensasi
proprioseptif normal, sering disertai nistagmus
Neuromuskular : Kelumpuhan, sering disertai atrof
otot, dan refleks tendon yang menurun.
Harsono. Buku Ajar Neurologi Klinis. Jakarta :
Perhimpunan Dokter Spesialis Saraf Indonesia UGM.
2008. p 233-43.
23
Diagnosis
Kriteria diagnosis menurut Pokdi Movement Disorder PERDOSSI :
1. Kriteria Klinis Ada 2 dari 3 gejala utama : tremor, rigiditas, bradikinesia.
Ada 3 dari 4 gejala motorik : tremor, rigiditas, akinesia, instabilitas postural.
2. Kriteria Koller
Ada 2 dari 3 gejala utama.
Respon positif terhadap levodopa.
3. Kriteria Hughes
Possible : ada 1 dari 3 gejala utama.
Probable : ada 2 dari 4 gejala motorik.
Defnit : ada 3 gejala utama.
4.Kriteria Gelb dan kawannya
Ada 3 kriteria seperti kriteria Hughes
Defnit ada tanda kriteria dx possible dan konfrmasi histopatologi.
24
KRITERIA HUGES
1
Tremor istirahat
Rigiditas
Bradikinesia
26
Pemeriksaan Penunjang
Pencitraan yang dipakai untuk membantu
menegakkan diagnosis Parkinson adalah
Positron Emission Tomography (PET) dan CTScan 23
27
Staging Parkinson
Disease
Staging Parkinson
Disease
Essential Tremor
Riwayat Keluarga
Usually negative
Positive in 50%
Alcohol
Berpengaruh sedikit
Tremor sangat
Tipe tremor
Istirahat
Berdiri, bergerak
Tangan, kaki
Perjalanan penyakit
Cepat
Karakteristik
Bradykinnesia,
rigidity, Mungkin ada
postural instability
Pengobatan
Levodopa
Effective
Propanolol
Effective
Primidone
No effect
Effective
30
TERAPI FARMAKOLOGIS
LEVODOPA
Paling
31
32
AGONIS DOPAMIN
Stimulasi langsung reseptor
dopamin
Tanpa konversi metabolik; bypass
neuron nigrostriatal
Tanpa hambatan absorpsi
Waktu lebih panjang dari LD
Terapi ajuvan atau monoterapi
Perlambat fluktuasi motor dan
diskinesia
Mungkin neuroprotekstif
33
COMT-Inhibitor
Kelas terbaru obat anti-PD: tolcapone,
entacapone
Potensiasi LD: cegah degradasi perifer dengan
menghambat catechol O-methyl transferase
Membantu baik pada PD awal dan fluktuasi
34
ANTI KOLINERGIK
Deplesi dopaminergik overaktif kolinergik
Pertama digunakan tahun 1950-an
Efektif terutama mengatasi tremor dan rigiditas
Agen yang sering dipakai:
Efek
samping:
35
AMANTADIN
Juga digunakan sebagai agen
antivirus
Tremor, bradikinesia, rigiditas &
diskinesia
Mekanisme kerja
Efek
Selegilin
Penghambat MAO-B
ieversibel
Hambat metabolisme
dopamin di otak.
Mungkin bersifat
neuroprotektif
Dosis: 5 mg saat pagi dan
siang
Efek samping: insomnia,
halusinasi, mual
Interaksi potensial dengan
trisiklik dan antidepresan
37
38
39
40
41
Terapi Pembedahan
Bertujuan untuk memperbaiki atau
mengembalikan seperti semula proses
patologis yang mendasari
(neurorestorasi).
1.Terapi ablasi lesi di otak
2.Deep Brain Stimulation (DBS)
3.Transplantasi
42
Diagnostik
Tidak ada pemerikasaan khusus, diagnostik dan terapi hanya
berdasarkan gejala-gejala yang ditimbulkan
Penatalaksanaan terapi :
1.Dimulai dengan pemberiaan Selegelin atau Amantadin sebagai
monoterapi.
2.Bila gejala memburuk, ganti dengan agonis dopamin, ex:
Bromokriptin.
3.Pada kasus on-off , Apomorfn s.c or rektal bisa diberikan.
4. Kombinasi obat akan memberikan hasil yang aditif, tapi tetap
saja progress penyakit tidak bisa dihentikan
5. Obat-obat Anti Parkinson tidak akan berfungsi lagi jika neuron
dopamin post sinaptik rusak.
6. Untuk melindungi neuron dopamin di substansia nigra, dapat
43
diberikan Glutation dan vit E sebagai antioksidan.
Rehabilitasi
Meningkatkan kualitas hidup penderita
dan menghambat bertambah beratnya
gejala penyakit
Mengatasi masalah-masalah :
Abnormalitas gerakan, Kecenderungan postur
tubuh yang salah, Gejala otonom, Gangguan
perawatan diri (Activity of Daily Living ADL),
dan Perubahan psikologik.
44
PROGNOSIS
Daftar Pustaka
1.
2.
3.
4.
5.
6.
46
Thank You
47