Anda di halaman 1dari 80

PEKERJA RAWAN TERJADI

KECELAKAAN
PERTEMUAN I

1. Kebijakan Perlindungan Tenaga kerja


2. Mengenal hiperkes & keselamatan kerja
3. Kebijakan penerapan k3 di era global

Yovita Erin Sastrini,M.Kes


Pertemuan II

1. Manajemen Hiperkes & Keselamatan Kerja


2. Tugas Pokok & Fungsi Tenaga Hiperkes
3. SMK3

Yovita Erin Sastrini,M.Kes


Konsep Dasar
Hiperkes
Ilmu dan prakteknya yang bertujuan
mewujudkan tenaga kerja sehat dan
produktif dengan:
1. Kesehatan / kedokteran promotif,
preventif, kuratif dan rehabilitatif
(Hiperkes medis).
2. Perlindungan tenaga kerja atas
pengaruh buruk pekerjaan dan atau
lingkungan kerja terhadap kesela-
matan dan kesehatan tenaga kerja
(Hiperkes teknis). (Toksikologi Hiperkes)
3. Kesesuaian/kecocokan antara tenaga
kerja dan pekerjaannya (Hiperkes
ergonomis).
32
HIPERKES
MEDIS TEKNIS
STETOSKOP + SLIDE RULER

33
HIPERKES
-Kesehatan / Kedokteran
-Higiene Perusahaan
-Ergonomi

34
Keselamatan dan Kesehatan Kerja
(K3)
Dimaksudkan untuk memberikan
jaminan keselamatan dan meningkatkan
derajat kesehatan para pekerja / buruh
dengan cara pencegahan kecelakaan dan
penyakit akibat kerja, pengendalian
bahaya di tempat kerja, promosi
kesehatan, pengobatan dan rehabilitasi.
(UU No. 13 Th. 2003)
35
KESEHATAN
Keadaan sejahtera dari badan,
jiwa, dan sosial yang memung-
kinkan setiap orang hidup
produktif secara sosial dan
ekonomis
(UU No. 23 Th. 1992 tentang Kesehatan)

36
TENAGA KERJA
KESEHATAN
PRODUKTIVITAS

37
SEHAT PRODUKTIF
----------------------------------
SAKIT TIDAK
PRODUKTIF
GANGGUAN
KESEHATAN

38
KECELAKAAN - SAKIT
GANGGUAN KESEHATAN
- TIDAK
PRODUKTIF
SAKIT - KECE-
LAKAAN - TIDAK
PRODUKTIF
GANGGUAN - KECELAKAAN - KURANG
KESEHATAN PRODUKTIF

39
SYARAT UNTUK SEHAT SAMA
DENGAN SYARAT UNTUK BEKERJA
PRODUKTIF
1. Penggunaan musik waktu bekerja
2. Penerangan yang diatur intensitas dan
penyebarannya
3. Dekorasi warna di tempat kerja
4. Pengendalian kadar bahan di udara
5. Suhu kerja yang termonetral
6. Penyerasian interaksi tenaga kerja dan
pekerjaannya
40
Perlindungan-Produktivitas
Kesehatan
(Workers’ Health Protection)

41
PERKEMBANGAN
SELAMA 40 TAHUN
1. Kemajuan Hiperkes dan masing-masing
komponennya
2. Unsur penting pembangunan dan kebi-
jakan Pemerintah
3. Publikasi dan sosialisasi yang luas
4. Karya-karya yang besar manfaatnya
5. Fakta tentang kenaikan produktivitas
6. Perkembangan khusus kedokteran kerja
42
PERKEMBANGAN
SELAMA 40 TAHUN
Karya-karya besar:
1. Nilai Ambang Batas
2. Gizi kerja (termasuk proyek anemi
di perkebunan)
3. Keluarga Berencana di Peru-
sahaan
4. Aneka Standar Nasional
5. Dll sebagainya
43
SEHAT
keadaan sejahtera(well-being)
dan bukan hanya sekedar
tidak adanya penyakit, cacat
dan kelemahan
(WHO)

44
KESEHATAN
Keadaan sejahtera dari badan,
jiwa, dan sosial yang memung-
kinkan setiap orang hidup
produktif secara sosial dan
ekonomis
(UU No. 23 Th. 1992 tentang Kesehatan)

45
Kesehatan Kerja
Hak
Asasi Manusia
(HAM)
DR. Suma’mur PK

46
PRAKTEK
KEDOKTERAN
KERJA ADALAH
INTI UPAYA
KESEHATAN
KERJA
(UU. Praktik Kedokteran)

47
TUGAS POKOK
Memimpin dan menjalankan
pelayanan kesehatan kerja se-
bagai perlindungan kesehatan
dan keselamatan kerja guna
mewujudkan tenaga kerja yang
sehat dan produktif optimal

48
PELAYANAN KESEHATAN KERJA
1. Melakukan pemeriksaan kesehatan sebelum kerja, pemeriksaan kesehatan sebelum
penempatan, pemeriksaan kesehatan berkala, dan pemeriksaan kesehatan khusus
dan menafsirkan serta menggunakan hasil pemeriksaan tsb.;
2. Melakukan pembinaan dan pengawasan atas penyesuaian pekerjaan terhadap
tenaga kerja serta memberikan nasehat tentang pembinaan dan pengawasan di-
maksud kepada pihak terkait khususnya di perusahaan yang bersangkutan;
3. Melakukan pembinaan dan pengawasan terhadap lingkungan kerja serta membe-
rikan nasehat tentang pembinaan dan pengawasan dimaksud kepada pihak terkait
khususnya di perusahaan yang bersangkutan;
4. Melakukan pembinaan dan pengawasan terhadap sanitair serta memberikan
nasehat tentang pembinaan dan pengawasan dimaksud kepada pihak terkait
khususnya di perusahaan yang bersangkutan;
5. Melakukan pembinaan dan pengawasan perlengkapan kesehatan kerja serta
memberikan nasehat tentang pembinaan dan pengawasan dimaksud kepada pihak
terkait khususnya di perusahaan yang bersangkutan;
6. Melakukan pencegahan dan pengobatan terhadap penyakit umum dan penyakit
akibat kerja baik terhadap tenaga kerja individual maupun komunitas tenaga
kerja dan juga masyarakat yang ada kaitannya dengan perusahaan yang bersang-
kutan;
7. Melakukan atau memberikan nasehat kepada atau meminta pihak terkait untuk
melakukan pertolongan pertama pada kecelakaan(PPPK) dan penyakit umum
serta penyakit akibat kerja;
8. Melakukan pendidikan kesehatan untuk tenaga kerja serta komunitas tenaga
kerja dan latihan untuk petugas PPPK dan petugas kesehatan lainnya khusus-
nya di perusahaan yang bersangkutan;

DR. Suma’mur PK, MSc.


49
PELAYANAN KESEHATAN KERJA(Lanjutan)

9. Memberi nasehat aspek medis dan kesehatan mengenai perencanaan dan


pembuatan tempat kerja, pemilihan alat pelindung diri yang diperlukan dan gizi
serta penyelenggaraan makanan di tempat kerja;
10. Membantu dari segi medis usaha rehabilitasi akibat kecelakaan atau penyakit
akibat kerja;
11. Melakukan dan atau memberi nasehat kepada dan atau meminta kepada pihak
yang bersangkutan untuk melakukan pembinaan dan pengawasan terhadap
tenaga kerja yang mempunyai kelainan tertentu dalam kesehatannya;
12. Melakukan dan menafsirkan audit program atau sistem manajemen kesehatan/
kedokteran kerja di perusahaan.

Dr. Suma’mur PK
50
KEWAJIBAN HUKUM
1. Pelaporan penyakit akibat kerja
2. Diagnosis penyakit akibat kerja
3. Pemeriksaan kesehatan tenaga
4. Penyelenggaraan kantin dan ruang makan
5. Penerapan norma bahan kimia berbahaya
6. Penerapan nilai ambang batas
7. Penerapan ketentuan penggunaan zat kimia
8. Penanganan penyakit khusus
51
PERAN LAIN
1. Pelaksanaan SMK3
2. Program K3 perusahaan
3. Program lingkungan hidup
4. Program KB
5. Program peningkatan kesejahteraan
6. Program company social responsibility (CSR)

52
TENAGA PARAMEDIS
PPERUSAHAAN
Setiap perusahaan yang mempe-
kerjakan tenaga para medis diwa-
jibkan untuk mengirimkan setiap
tenaga paramedis tersebut untuk
mendapatkan latihan dalam bi-
dang higiene perusahaan, kese-
hatan dan keselamatan kerja (hi-
perkes)
53
TENAGA PARAMEDIS
HIPERKES

Setiap tenaga paramedis


perusahaan yang telah mengi-
kuti latihan higiene perusahaan
haan, kesehatan kerja dan kese-
lamatan kerja (hiperkes)

54
Perawat Hiperkes

Mother
in
industry
-Occupational health nursing

55
DR. Suma’mur PK
DOKTER & PERAWAT

DOKTER PART-TIME
PERAWAT FULL-TIME

56
Perawat Hiperkes
-Occupational health nursing

-Persyaratan umum
-Pendidikan pelatihan khusus
-Pengalaman kerja

57
DR. Suma’mur PK
TUGAS POKOK PERAWAT
HIPERKES
1. Membantu dokter perusahaan dalam menyusun rencana kerja
pelayanan kesehatan kerja di perusahaan
2. Melaksanakan program kerja yang telah digariskan dan ditu-
gaskan kepadanya,termasuk administrasi pelayanan kesehatan
kerja
3. Memelihara dan meningkatkan mutu pelayanan perawatan/
pengobatan di perusahaan
4. Memelihara peralatan untuk perawatan, obat-obatan, dan fasi-
litas pelayanan kesehatan perusahaan
5. Membantu dokter dalam pemeriksaan kesehatan tenaga kerja
sesuai dengan cara-cara yang disetujui dokter
6. Ikut membantu menentukan kasus-kasus penderita penyakit
akibat kerja serta melakukan upaya tindak lanjutnya sesuai
dengan wewenang yang ada padanya
7. Ikut menilai keadaan kesehatan tenaga kerja dihubungkan
dengan pekerjaan dan lingkungan kerja serta melaporkan ke-
pada dokter perusahaan atau yang berwenang di perusahaan
DR. Suma’mur PK
58
TUGAS POKOK PERAWAT
HIPERKES
8. Ikut membantu upaya perbaikan kesehatan lingkungan kerja
dan lingkungan di dalam dan sekitar perusahaan sesuai dengan
kemampuan yang dimiliki
9. Ikut mengambil peranan dalam upaya kemasyarakatan lainnya
antara lain upaya kesehatan sekolah
10. Membantu merencanakan dan atau melaksanakan sendiri kun-
jungan rumah sebagai salah satu segi kegiatannya
11. Menyelenggarakan pendidikan hiperkes kepada tenaga kerja
dan masyarakat yang dilayani kesehatannya
12. Turut ambil bagian dalam upaya keselamatan kerja
13. Turut dalam penyuluhan dan memberikan pelayanan keluarga
berencna
14. Mengumpulkan data dan membuat laporan untuk statistik dan
evaluasi
15. Turut membantu penelitian kondisi lingkungan kerja
16. Ikut memelihara hubungan kemasyarakatan yang harmonis di
perusahaan

DR. Suma’mur PK
59
DOKTER & PERAWAT

-Pengusaha, dokter dan perawat wajib me-


ngetahui ketentuan yang mengatur praktek
kedokteran dan perawatan
-Standing order dalam rumusan khusus
-Pedoman tata kerja

60
TUGAS PERAWAT
HIPERKES

1. TUGAS MEDIS TEKNIS


2. TUGAS ADMINISTRATIF
3. TUGAS SOSIAL DAN PENDIDIKAN

61
TUGAS PERAWAT
HIPERKES
TUGAS MEDIS TEKNIS
1. Perawatan, pengobatan penyakit umum
2. Perawatan dan pengobatan pada kecelakaan
dan penyakit akibat kerja
3. Menjalankan pencegahan terhadap penyakit
menular
4. Pemeriksaan kesehatan tenaga kerja
62
TUGAS PERAWAT
HIPERKES

TUGAS ADMINISTRATIF

1. Memelihara administrasi pelayanan kesehatan


2. Memilih, mendidik dan mengamati pekerjaan
bawahannya
3. Memelihara catatan dan membuat laporan

63
TUGAS PERAWAT
HIPERKES
TUGAS SOSIAL DAN PENDIDIKAN

1. Pendidikan
2. Memelihara kebersihan
3. Mencegah kecelakaan

64
PEDOMAN KERJA PERAWAT
HIPERKES
1. Perdarahan 16. Cedera dada
2. Asfiksia 17. Cedea perut
3. Syok 18. Demam
4. Pingsan 19. Sakit kepala
5. Trauma kecelakaan 20. Sakit telinga
6. Luka lecet 21. Sakit gigi
7. Memar 22. Hidung berdarah
8. Luka koyak 23. Suara serak
9. Luka tusuk 24. Rangsangan/infeksi
10. Luka oleh serpihan pecahan saluran pernafasan
11. Luka bakar 25. Gamgguan pencernaan
12. Luka oleh zat kimia 26. Sakit waktu haid
13. Patah tulang 27. Penat panas
14. Cedera pada mata 28. Heat/sun stroke
15. Cedera kepala 29. Dermatosis
DR. Suma’mur PK
65
Kesimpulan:
1. Hiperkes medis adalah kedokteran kerja
2. Dokter hiperkes memiliki tugas dan fungsi
khusus di perusahaan sesuai dengan visi
tenaga kerja yang sehat dan produktif op-
timal
3. Tenaga paramedis hiperkes sebagai mother
in industry
66

Anda mungkin juga menyukai