“DAUN KEMANGI”
(Ocimum Sanctum L)
Disusun Oleh :
DOSEN PEMBIMBING :
Saya yang bertanda tangan dibawah ini menyatakan menyelesaikan laporan resmi
isi/materi laporan dengan teman sekelas saya bersedia dipanggil oleh Dosen
Pembimbing dan menerima kemungkinan terburuk yaitu nilai laporan diturunkan 50%
Puji Syukur Penulis Ucapkan Kehadirat Tuhan Yang Maha Esa Atas Segala
Rahmat-Nya Sehingga Laporan Fitokimia Dengan Judul “Tanaman Obat Daun
Kemangi” Ini Dapat Tersusun Sampai Dengan Selesai.
Penulis
PENDAHULUAN
I. Latar Belakang
2. Bagaimana informasi fitokimia atau Kandungan kimia apa saja yang terdapat
dalam ekstrak daun kemangi (Ocimum sanctum L.) ?
3. Habitat
PEMBAHASAN
1. Taksonomi
Kingdom : Plantae
Subkingdom : Tracheobion
Superdivision: Spermatophyta
Division : Magnoliophyta
Class : Magnoliopsida
Subclass : Asteridae
Ordo : Lamiales
Family : Lamiaceae
Genus : Ocimum
Nama daerah Kemangi di Jawa Tengah sering dikenal dengan nama selasih.
Adapun daerah lain menyebut kemangi dengan nama Selasen (Melayu),
Solanis (Sunda), Amping (Minahasa).
2. Morfologi
CH2 O
CH3
O CH3
H3 C CH3
OH
3,7-dimethylocta-1,6-dien-3-ol methyl 3-phenylpropanoate
1. Alkaloid
O
Flavonoid (2-fenil-1,4-benzopiron)
3. Minyak Atsiri
Minyak atsiri merupakan minyak yang mudah menguap. Minyak atsiri dalam
daun kemangi adalah senyawa dengan kandungan terbanyak. Umumnya
minyak atsiri terbagi menjadi dua komponen yaitu golongan hidrokarbon
dan golongan hidrokarbon teroksigenasi. Senyawa-senyawa turunan
hidrokarbon teroksigenasi (fenol) memiliki daya antibakteri yang kuat
(Nurmashita, 2015). Minyak atsiri juga berperan sebagai antibakteri dengan
cara menghambat proses terbentuknya membran atau dinding sel 9 sehingga
tidak terbentuk. Hal ini bisa terjadi karena minyak atsiri memiliki gugus
hidroksil yang berikatan melalui proses absorpsi melalui ikatan hidrogen
(Kurniawan, 2015)
4. Saponin
Saponin adalah suatu glikosida alamiah yang terikat dengan steroid atau
triterpena (Nuzulia, 2017). Saponin bekerja sebagai antibakteri dengan
mengganggu stabilitas membran sel bakteri, yang menyebabkan komponen
penting bakteri seperti protein, asam nukleat dan nukleotida keluar sehingga
bakteri menjadi lisis (Alamsyah, 2014). Saponin golongan triterpenoida
glikosida, dimana kerangka dasarnya berhubungan erat dengan struktur
senyawa sterol dan triterpenoida. Bila senyawa ini dihidrolisis akan
menghasilkan suatu senyawa aglikon ( saponin steroida ) dan glikosida ( gula
). Aglikon yang membentuk senyawa saponin ini adalah merupakan senyawa
triterpenoida, sterol dan sapogenin steroida.Senyawa saponin dapat
menurunkan tegangan permukaan cairan dan dapat menghemolisi darah.
Saponin larut dalam air, biasanya berasa pahit. Contohnya : Helogenin
(Harbourne, 1987).
5. Tanin
TANIN
OH
OH
+ O OH
O HO
HO OH
OH
OH HO
OH
Catechin cyanidin
III. Aktivitas Biologi Tanaman Kemangi
Manfaat daun kemangi dalam kehidupan sehari-hari Daun Kemangi yang harum
sering digunakan untuk masakan, antara lain; campuran pepes, karedok atau
lalapan mentah. Selain itu kemangi mengandung banyak senyawa yang
berkhasiat bagi tubuh. Senyawa arginine didalamnya terbukti mampu
memperpanjang masa hidup sperma, mencegah kemandulan dan menurunkan
kadar gula darah. Kemangi juga mengandung zat yang mampu merangsang
produksi hormon androgen dan estrogen.
Manfaat kemangi masih sangat banyak, orientin dan vicenin di dalam kemangi
mampu melindungi struktur sel tubuh.Sedangkan cineole, myrcene dan eugenol
berfungsi sebagai antibiotik alami dan antiperadangan. Kemangi juga kaya akan
betakaroten dan magnesium, mineral penting yang berfungsi menjaga dan
memelihara kesehatan jantung.
Kemangi adalah salah satu tumbuhan sayuran yang mempunyai aroma yang
khas. Apalagi kalau kita campur daunnya dipadukan sebagai pengharum dan
penyedap sambal terasi.Kandungan dan manfaat daun kemangi mempunyai
daya penenang dan mengeluarkan gas-gas dari tubuh. Daunnya juga sering
dipakai untuk bumbu hidangan daging ataupun ikan. Kemangi juga
mengandung zat minyak atsiri, protein, kalsium, fosfor, besi, belerang, dan
lain-lain.
1. Panu
3. Sariawan
Sering-sering makan lalapan daun kemangi, daun kunir, dan daun beluntas.
5. Bau Keringat
6. Mencegah kemandulan
METODE PENELITIAN
Penilitian ini dilakukan pada bulan September sampai dengan bulan Desember
2018. Penelitian dilakukan di Laboratoriun Terintegrasi UIN Sunan Ampel
Surabaya.
Bahan yang digunakan adalah daun kemangi (O. basilicum L), etanol 96%,
FeCl3, HCl iodin, kalium iodida dan akuades. Sedangkan alat yang digunakan
adalah blender, neraca analitik, sendok tanduk, oven, toples kaca, vacuum rotary
evaporator, cawan porselen dan beaker glass.
Daun kemangi yang sudah diidentifikasi dicuci sampai bersih dengan air
yang mengalir. Setelah itu daun dikeringkan di dalam oven dengan suhu
40ºC selama 48 jam. Daun kemangi setelah kering dihancurkan dengan
blender agar menjadi seruk dan diayak dengan ayakan nomer 40, kemudian
dilakukan perhitungan prosentase bobot kering terhadap bobot basah.
i. Uji flavonoid
v. Parameter Penelitian
PENUTUP
I. Kesimpulan
antara lain saponin, fenol, flavonoid, tanin, dan minyak atsiri. Minyak atsiri dapat
meredakan sakit kepala, pilek, diare, sembelit, cacingan, gangguan ginjal, sakit
seperti, minyak atsiri, flavonoid, saponin, tanin, dan alkaloid, Ekstrak daun
alkaloid, saponin dan tannin. Oleh karena itu, daun kemangi dapat dimanfaatkan
II. Saran
http://darsatop.lecture.ub.ac.id/2015/10/daun-kemangi-ocimum-sanctum/
streptococcus mutans secara in vitro. Trad. Med. J., May 2013 Vol. 18(2), p
95-102.
Kumalasari, M. L. F., & Andiarna, F. (2020). Uji fitokimia ekstrak etanol daun
kemangi (Ocimum basilicum L). Indonesian Journal for Health Sciences, 4(1),
39-44.