TINJAUAN PUSTAKA
d. Vitamin
Vitamin berasal dari kata Vitamine oleh Vladimin Funk karena disangka
suatu ikatan organic amine dan merupakan zat vitamin yang dibutuhkan untuk
kehidupan. Ternyata zat ini bukan merupakan amine, sehingga diubah menjadi
vitamin.
Fungsi vitamin sebagai berikut:
1) Vitamin A : fungsi dalam proses melihat, metabolism umum, dan reproduksi.
2) Vitamin D : calciferol, berfungsi sebagai prohormon transport calsium ke
dalam sel. Bahan makanan yang kaya vitamin D adalah susu.
3) Vitamin E : alpha tocoperol, berfungsi sebagai antioksida alamiah dan
metabolisme selenium. Umumnya bahan makanan kacangkacangan atau bijibijian khususnya bentuk kecambah, mengandung vitamin E yang baik.
4) Vitamin K : menadion, berfungsi di dalam proses sintesis prothrombine yang
diperlukan dalampembekuan darah. Vitamin K terdapat dalam konsentrasi tinggi
di dalam ginjal. Paru-paru dan sumsum tulang. Pada penyerapan vitamin K
diperlukan garam empedu dan lemak (Santoso, 2003).
e. Mineral
Mineral merupakan zat gizi yang diperlukan tubuh dalam jumlah yang
sedikit.Mineral mempunyai fungsi :
-
lainnya serta
yang luas dan berubah menjadi coklat kehitaman dan terkelupas, sering disertai
penyakit infeksi, umumnya akut, anemia dan diare.
klasifikasi status gizi
Penilaian status gizi berdasarkan KMS (Depkes RI, 2000). Pertumbuhan balita
dapat diketahui apabila setiap bulan ditimbang, hasil penimbangan dicatat di KMS,
dan antara titik berat badan KMS dari hasil penimbangan bulan lalu dan hasil
penimbangan bulan ini dihubungkan dengan sebuah garis. Rangkaian garis-garis
pertumbuhan anak tersebut membentuk grafik pertumbuhan anak. Pada balita yang
sehat, berat badannya akan selalu naik, mengikuti pita pertumbuhan sesuai dengan
umurnya (Depkes RI, 2000).
a. Balita naik berat badannya bila :
1) Garis pertumbuhannya naik mengikuti salah satu pita warna, atau
2) Garis pertumbuhannya naik dan pindah ke pita warna diatasnya.
b. Balita tidak naik berat badannya bila :
Garis pertumbuhannya turun, atau garis pertumbuhannya mendatar, atau garis
pertumbuhannya naik, tetapi pindah ke pita warna dibawahnya.
c. Berat badan balita dibawah garis merah artinya pertumbuhan balita mengalami
gangguan pertumbuhan dan perlu perhatian khusus, sehingga harus langsung
dirujuk ke Puskesmas/ Rumah Sakit. Berat badan balita tiga bulan berturut-turut
tidak nail (3T), artinya balita mengalami gangguan pertumbuhan, sehingga harus
langsung dirujuk ke Puskesmas/ Rumah Sakit.
d. Balita tumbuh baik bila: Garis berat badan anak naik setiap bulannya.
f. Balita sehat, jika : Berat badannya selalu naik mengikuti salah satu pita warna
atau pindah ke pita warna diatasnya.
Penilaian Status Gizi balita dapat dibagi 2 (dua) (Soegiyanto & Wiyono,
2007):
a. Penilaian Status Gizi Secara Langsung
Penilaian status gizi secara langsung dapat dibagi menjadi 4 penilaian yaitu
antropometri, klinis, biokimia, dan biofisik. Tetapi dalam penilaian ini
menggunakan penilaian Antopometri (Arisman, 2004).
Antropometri:
dalam
keadaan
abnormal,
terdapat
kemungkinan
data
konsumsi
makanan
dapat
memberikan
dengan penyakit
infeksi. Mekanisme
patologisnya
dapat
B . POSYANDU
1. Pengertian :
Posyandu (pos pelayanan terpadu) merupakan bentuk peran serta masyarakat,
yang dikelola oleh kader kesehatan, sasarannya adalah seluruh masyarakat.
2. Sasaran
Bayi, anak, Ibu hamil ( melahirkan, nifas dan menyusui), Pasangan Usia Subur
(PUS).
3. Tujuan
Mememlihara dan meningkatkan kesehatan bayi, balita, ibu dan pasangan usia
subur.
4. Tempat posyandu :
Bisa didirikan di kelurahan / desa atau RW, dusun atau RT bila diperlukan dan
dimungkinkan. Satu posyandu paling baik untuk melayani 80- 100 balita.
5. Posyandu digolongkan pada empat tingkatan berdasarkan pada beberapa
indikator sebagai berikut:
a. Posyandu Pratama adalah Posyandu yang masih belum mantap.
b. Posyandu masya adalah Posyandu yang sudah dapat melaksanakan kegiatan
lebih dari delapan kali dalam setahun, dengan rata-rata jumlah kader lima
orang atau lebih. Akan tetapi cakupan program utamanya (KIA, KB, Gizi
dan menyusui) masih rendah yaitu < 50%. Ini menunjukkankegiatan
Posyandu sudah baik tetapi cakupan program masih rendah.
c. Posyandu Purnama adalah Posyandu yang frekuensinya > 8 kali pertahun,
rata-rata jumlah kader adalah lima orang atau lebih dan cakupan program
utamanya > 50% dan sudah ada program tambahan.
d. Posyandu Mandiri adalah Posyandu yang sudah dapat melakukan kegiatan
secara teratur, cakupan program utamanya sudah bagus. Ada program
tambahan dan dana sehat telah menajngkau > 50% kepala keluarga.
Kegiatannya belum bisa rutin tiap bulan dan kader aktifnya terbatas.
C. KADER POSYANDU
1. Definisi Kader posyandu
Kader posyandu adalah pelaksana kegiatan Posyandu dari anggota
masyarakat yang telah dilatih dibawah bimbingan Puskesmas.(Budi
Rahayu.dkk, 2005:13).
2. Syarat-syarat menjadi kader posyandu.
Adapun syarat menjadi kader posyandu adalah :
1. Setiap warga desa setempat laki-laki maupun perempuan.
2. Bisa membaca dan menulis huruf latin.
3. Mempunyai waktu luang.
4. Memiliki kemampuan.
5. Mau bekerja sukarela dan tulus ikhlas. (Budi Rahayu dkk,2005:13)
3. Tugas-tugas kader posyandu.
Dari tugas-tugas kader ini dibagi menjadi :
a. Tugas persiapan pada hari buka Posyandu.
Menyiapkan alat-alat bahan.
Mengundang dan menggerakkan masyarakat untuk datang ke
Posyandu.
Menghubungi Pokja Posyandu.
Melaksanakan pemberian tugas antara kader.
adalah
posisi
seseorang
dalam
struktur
sosial
atau
dengan bertambahnya umur, hal ini disebabkan karena keterampilanketerampilan fisik seperti kecepatan,
lebih
bijaksana
dalam
pengambilan
keputusan.
(Wahit
Iqbal,dkk,2006:145)
b. Pendidikan
Pendidikan berarti bimbingan yang diberikan oleh seseorang terhadap
perkembangan orang lain menuju ke arah suatu cita-cita tertentu.
Pendidikan dapat menuntun manusia untuk berbuat dan mengisi
kehidupannya untuk mencapai keselamatan dan kebahagiaan. Pendidikan
diperlukan untuk mendapatkan informasi misalnya hal-hal yang
menunjang kesehatan, sehingga dapat meningkatkan kualitas hidup.
Pendidikan dapat mempengaruhi seseorang termasuk juga perilaku
seseorang akan pola hidup terutama dalam memotivasi untuk siap
berperan serta dalam pembangunan kesehatan. Makin tinggi tingkat
pendidikan seseorang, makin mudah menerima informasi sehingga makin
banyak pula pengetahuan yang dimiliki, sebaliknya pendidikan yang
kurang akan menghambat perkembangannya sikap seseorang terhadap
nilai-nilai yang baru diperkenalkan. Tingkat pendidikan seseorang akan
berpengaruh dalam member respon yang datang dari luar. Orang yang
berpendidikan tinggi akan member respon yang lebih rasional terhadap
informasi yang datang dan akan berfikir sejauhmana keuntungan yang
mungkin mereka peroleh dari gagasan tersebut. (Kuncoroningrat,1997)
c. Pekerjaan
Pekerjaan adalah suatu kegiatan hal yang harus dilakukan terutama untuk
menunjang kehidupannya dan kehidupan keluarganya. Pekerjaan
bukanlah sumber kesenangan, tetapi lebih banyak merupakan cara
D. KERANGKA TEORI
Status gizi
balita
Factor
langsung
Infeksi
Konsumsi
makanan
Factor tidak
langsung
budaya
Social ekonomi
Pelayanan
kesehatan
Pendidikan
pekerjaan
Kader
posyandu
Lama kerja
Rumah sakit
Puskesmas
posyandu
Pengetahuan
E. KERANGKA KONSEP
PENINGKATAN KUALITAS
KADER POSYANDU
PENILAIAN SCRENING
STATUS GIZI BALITA