Pada wilayah Tambora dengan ketinggian 100 - 500 mdpl, tim peneliti
mengungkap 230 jenis kupu-kupu dan 27 jenis tawon. Tim mengungkap
ada dua jenis lebah madu yang potensial nilai ekonominya.
Temuan dalam ekspedisi ini menambah serta memperbarui data
keanekaragaman hayati di Tambora. LIPI akan mengungkap lebih detail
jenis-jenis yang ditemukan di Tambora pada Selasa (12/5/2015).
Dalam hal penemuan, tampaknya mungkin tidak luar biasa, tetapi timbul
pertanyaan lebih besar tentang asal-usul naskah kuno ini.
Saat ini, ada sebuah pendapat dari Timur Tengah yang menyatakan
bahwa penemuan tersebut bisa menjadi lebih signifikan dan spektakuler
daripada yang diperkirakan.
Ada klaim bahwa fragmen ini bisa jadi merupakan fragmen dari versi
lengkap Al Quran pertama, yang ditugaskan kepada Abu Bakar—
sahabat Nabi Muhammad—dan bahwa penemuan fragmen ini adalah
penemuan paling penting bagi dunia Muslim.
Kecocokan dengan fragmen Paris
“Pergi diam-diam”
Jika seharusnya manuskrip ini berada di Paris, apa yang terjadi pada
fragmen yang berada di Birmingham?
"Tentu saja, tidak ada jejak resmi dari episode ini yang tersisa, tetapi itu
pasti menjelaskan bagaimana Mingana mendapat beberapa lembar dari
harta Fustat," kata Deroche.
Tanggal disengketakan
Dalam bentuk awal bahasa Arab ini, gaya menulis dikembangkan dan
aturan tata bahasa berubah. Dr Shah mengatakan, naskah Birmingham
tidak konsisten dengan tanggal awal.
Namun, para peneliti telah membalik konsensus ini, membuktikan hal itu
"benar-benar salah" dan memberikan lebih banyak dukungan untuk
catatan Muslim tradisional tentang sejarah Al Quran.
Quran pertama
"Ini penemuan paling penting yang pernah ada bagi dunia Muslim," kata
bin Huwareib, yang telah mengunjungi Birmingham untuk memeriksa
naskah.
"Versi ini, koleksi ini, naskah ini adalah akar Islam, itu adalah akar dari
Al Quran," kata bin Huwareib.
Ini akan tumpang tindih dengan produksi salinan Al Quran pada masa
pemerintahan khalifah Utsman—antara 644 dan 656, yang
dimaksudkan untuk menghasilkan Al Quran versi standar dan akurat
untuk dikirim ke komunitas-komunitas Muslim.
Jika naskah Birmingham adalah sebuah fragmen dari salah satu salinan
tersebut, tentu ini juga akan menjadi hasil yang spektakuler.
"Saya tidak akan mengabaikan bahwa itu bisa saja menjadi salinan
naskah kuno Usman. Saya juga tidak akan mengabaikan argumen
Deroche, dia ahli di bidang ini," kata Prof Lumbard.
Jamal bin Huwaireb melihat penemuan ini seperti "naskah tak ternilai" di
Inggris, yang bukan sebuah negara Muslim, seperti mengirim pesan
saling toleransi antar-agama.
"Kita harus menghormati satu sama lain, bekerja sama, kita tidak perlu
konflik," pungkasnya.
El Nino Tahun 2015 Samai Tahun 1998,
Terkuat Sepanjang Sejarah
El Nino saat itu mengacaukan sistem cuaca dunia dan disebut sebagai
pemicu beberapa peristiwa cuaca ekstrem.
El Nino pada tahun ini dikaitkan dengan sejumlah peristiwa banjir dan
kenaikan suhu yang tidak biasa di belahan bumi utara.
El Nino ialah fenomena cuaca yang terjadi secara alami setiap 2-7
tahun.
Satu pemantau cuaca dekat Kutub Utara mengukur suhu di atas titik
beku. Hal ini hampir tidak pernah ditemukan pada tahun-tahun
sebelumnya, saat angka normal sekitar 25 derajat celsius.
Kentang Akan Dibudidayakan di Mars
bak di Film "The Martian"
KOMPAS/Aloysius Budi KurniawanArkeolog dari Pusat Arkeologi Nasional, E Wahyu Saptomo (kiri)
dan Jatmiko (kanan), mengamati replika tengkorak Homo floresiensis atau manusia Liang Bua,
Selasa (16/12/2014), di Kantor Pusat Arkeologi Nasional, Jalan Raya Condet, Pejaten, Jakarta.
Selain Wahyu dan Jatmiko, dua arkeolog lain, yaitu Rokus Awe Due dan Thomas Sutikna, turut
menemukan kerangka manusia kerdil asal Flores, NTT, ini. Akhir tahun lalu, keempat ilmuwan
tersebut masuk dalam daftar ilmuwan paling berpengaruh 2014 menurut Thomson Reuters.
Tim peneliti terdiri dari para ahli di Museum Nasional Ilmu Pengetahuan
dan Alam (Jepang), Universitas Wollongong (Australia), dan Pusat
Arkeologi Nasional (Indonesia).
Ketika melakukan penggalian di gua karst Liang Bua pada 2003 yang
diketuai RP Soeroso, mereka menemukan sembilan kerangka tulang
manusia yang ukurannya seperti bocah, tingginya hanya 1 meter lebih
sedikit.
Temuan kerangka itu digali di salah satu sudut Liang Bua. Menurut
Thomas Sutikna, Liang Bua memiliki data sejarah yang sangat lengkap
mulai dari masa Holosen hingga Plestosen. Mengingat rentang masa
itu, kemungkinan masih akan ada temuan lain selain Homo floresiensis.
LIPIKatak enggano (atas) dan Bengkulu serta analisis "bahasa" yang digunakan untuk memanggil
betina.
Jenis baru flora bahkan dijumpai pada bangsa tanaman yang sudah
dikenal luas. Jahe misalnya. Peneliti LIPI menemukan jahe yang tidak
seperti jahe umumnya yang dibuat wedang. Jahe yang dinamai Zingiber
engganoensis itu berbeda dengan jahe lain dari daunnya yang lebih tipis
serta bunganya yang khas.
LIPIJahe baru dari Enggano (Zingiber engganoensis) dan kerabat terdekatnya, Zingiber spectabile
LIPISalakhutan yang dikoleksi di Pulau Enggano lewat Ekspedisi Lembaga Ilmu Pengetahuan
Indonesia. lain dengan salak biasanya, jenis ini memiliki buah yang tersusun menjuntai.
Selain jahe, peneliti juga meyakini bahwa jenis salak yang ditemukan di
Enggano merupakan jenis baru. Salak itu sekarang dideskripsikan
sebagai asam kelubi (Eleiodoxa conferta). Namun, penampakannya
mirip dengan salak umumnya, Sallaca affinis. Peneliti menduga, salak
itu khas Enggano.
LIPINinox sp dan Alcedo sp, burung hantu dan burung raja udang yang diyakini jenis baru dari
Enggano.
Dari golongan fauna, peneliti LIPI meyakini ada dua jenis burung baru.
Salah satu jenis burung baru adalah burung hantu, Ninoxspp. Jenis lain
adalah raja udang, Alcedo spp. Raja udang di Enggano berbeda
signifikan dengan jenis yang sama di Pagai dan Mentawai.
Dari golongan katak, Amir sebagai peneliti amfibi meyakini ada dua
jenis baru. Ia mengatakan, setiap katak memiliki bahasa yang berbeda
untuk menarik pasangan. "Bahasa antara katak di Bengkulu dengan di
Enggano berbeda. Kalau sudah bahasanya berbeda, berarti jenisnya
juga berbeda," ujarnya.
Dua jenis udang itu dijumpai dalam ukuran yang lebih kecil. Bila di timur
garis Wallace ukurannya antara 20-30 sentimeter, di Enggano
ukurannya hanya 10-15 sentimeter. Karena itu, para peneliti LIPI
meyakini bahwa dua udang tersebut merupakan jenis baru.
"Yang pertama menemukan tikus ini Kevin. Dia berteriak. Kami yang
masih di kamp dan mendengar langsung curiga ada sesuatu yang
mengejutkan," kata Anang.
Ciri lainnya adalah adanya rambut yang sangat panjang di bagian dekat
saluran kencing. "Kami belum pernah menemukan tikus celurut memiliki
rambut urogenital yang sepanjang ini, mencapai 5 sentimeter. Kami
belum tahu fungsinya apa."
Karakteristik unik lain dari tikus baru ini adalah gigi serinya yang putih.
Kebanyakan tikus memiliki gigi seri oranye. Sementara itu, telinganya
juga besar.
"Di Australia, Hyorhinomys lebih terlihat seperti tikus bilby, dengan kaki
belakang yang besar, telinga besar dan panjang, serta moncong yang
panjang dan meruncing," ungkap Kevin.
Ciri itu merupakan salah satu karakteristik tikus pengerat karnivora yang
memakan cacing tanah, larva kumbang, dan serangga kecil.
Sementara itu, celurut hingga saat ini ditemukan hanya pada ketinggian
di bawah 1.500 meter di atas permukaan laut. Tikus hidung babi
ditemukan di ketinggian 1.600 meter di atas permukaan laut.
KOMPAS.COM/ YUNANTO WIJI UTOMOPeluncuran satelit LAPAN A2/ORARI dipantau dari Kantor
Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional di Jakarta, Senin (28/9/2015) oleh Kepala LAPAN
Thomas Djamaluddin (tengah) beserta pejabat lain dan undangan.
NASABumi tampak sebagai kelereng biru dalam citra hasil jepretan misi Apollo 17
Bagaimana bisa?
DIDIK SW/KOMPASIlustrasi
Tama (26) harus menunggu tujuh tahun untuk kembali diakui sebagai
bagian dari keluarganya di Malang, Jawa Timur. Anak pertama dari tiga
bersaudara itu menyebut identitas seksualnya sebagai "trans-man",
bukan lesbian.
Siang itu, di salah satu ruangan di Gedung PKBI Yogyakarta, Alia (26)
mengisahkan, sejak usia 16 tahun, ia berpakaian perempuan dan
berada di jalanan. Keluarga dan tetangga menerima dirinya apa adanya.
"Ada yang sebelum dilayani, minta memakai baju saya, lalu bersikap
seperti perempuan. Setelah selesai, dia bersikap seolah-olah yang tadi
itu tak pernah terjadi," tuturnya.
Rumit
Tama dan Alia, juga Opi, Rika, Emil, dan lain-lain dari organisasi People
Like Us, Ikatan Waria Yogyakarta (Iwayo), dan Satu Hati menguraikan
rumitnya mendefinisikan peran, keterikatan, dan konstruksi sosial dalam
hubungan sesama jenis.
Hal yang sama terjadi di kalangan hetero. "Tetapi, lebih sulit bagi
kelompok ini mengakui dirinya biseksual," sambung Amir dari Yotha-
PKBI Yogyakarta.
Tidak dikotomis
Dikotomi dalam hidup tak bisa diandaikan. Amir mengutip Skala Kinsey,
Skala Peringkat Heteroseksual-Homoseksual yang diciptakan Alfred
Kinsey bersama Wardell Pomeroy dan Clyde Martin, pada tahun 1948.
Strategis
Isu yang rumit itu hampir tak pernah disentuh di ruang publik.
Diskriminasi dan kekerasan terus berlangsung. Suara mereka hilang di
ruang-ruang politik formal.
Reuters
Microsoft
Adapun jenjang studi yang ditawarkan program OTS tahun depan itu
meliputi program gelar S-1 (Bachelor) dan S-2 (Master) di berbagai
mata pelajaran dan program studi.
"Kami senang tahun ini OTS masih memberikan kesempatan bagi
pelajar Indonesia ingin mengembangkan diri untuk menjadi warga
dunia. Nantinya, para siswa akan didorong untuk menyelesaikan kasus-
kasus akademik dan kehidupan nyata dalam lingkungan internasional
sehingga lebih siap untuk dapat bekerja kerja di dunia global yang
kompetitif," ujar Direktur Nuffic Neso Indonesia, Mervin Bakker, Selasa
(1/12/2015).
Archie Swasti, peraih beasiswa OTS yang baru saja lulus dari
Universitas of Amsterdam mengatakan, meskipun program
internasional, setiap kelas memiliki batasan kuota maksimum. Hal itu
membuat suasana belajar dalam lingkungan internasional semakin
terasa.
Pendaftaran
Untuk itu, jika tertarik mendaftar beasiswa OTS tahun depan, para
pelajar harus mengajukan permohonan ke institusi pendidikan Belanda
pilihan serta Nuffic Neso Indonesia. Batas waktu pendaftaran akan
dibuka secara umum pada 1 April 2016.
www.shutterstock.comDi
luar Jawa, hanya ada 223 prodi yang telah mendapat akreditasi A.
Bandingkan dengan prodi di pulau Jawa yang berjumlah sekitar 1.478 prodi.
Lalu, apa yang harus dilakukan agar kualitas perguruan tinggi di luar
daerah bisa memenuhi kualifikasi standar Indonesia? Untuk menjawab
tantangan tersebut, pendidikan berbasis teknologi sebenarnya telah
dicanangkan.
Pendidikan daring
Sejak dua tahun lalu pemerintah bersama beberapa perguruan tinggi
telah meluncurkan portal Pendidikan Daring Terbuka dan Terpadu
(PDITT). Lima universitas (UGM, UI, ITB, ITS, dan Bina Nusantara)
yang menjadi pionir program ini mengunggah mata kuliah sesuai
kualifikasi mereka ke portal tersebut sehingga bisa diakses kapan dan di
mana saja.
"Apakah dosen UGM harus keliling (Indonesia) supaya sama (kualitas)
materi perkuliahannya? Kan enggak mungkin. Energinya besar,
biayanya juga sangat tinggi. Oleh karena itu dibuatlah portal," tutur
Engkos Achmad Kuncoro, Director of Binus Online Learning, saat
ditemui Kompas.com di Kampus Syahdan, Jakarta, Senin (9/11/2015).
Cara kerjanya sederhana. Lima universitas tersebut melakukan kerja
sama dengan perguruan tinggi di daerah agar mahasiswanya bisa
mengambil mata kuliah secara daring lewat portal PDITT.
www.worldskills.orgTahun
ini, Indonesia berhasil membawa pulang dua medali kemenangan dalam
ajang WorldSkills Competition (WSC) 2015 di Sao Paulo, Brazil.
www.worldskills.orgBendera
Indonesia berkibar di Sao Paulo, Brazil, dalam ajang WorldSkills
Competition (WSC) pada 11-16 Agustus 2015.
Perlu diasah
Kemenangan tersebut bukan tanpa perjuangan. Kedua karyawan PT
Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) itu telah digembleng
selama kurang lebih 18 bulan sebelum kompetisi dimulai.
"Rata-rata, level anak SMK kita masih jauh untuk masuk ke Worldskills,
jauh sekali. Itu baru skill, belum lagi fisik dan mental. Itulah gunanya kita
gembleng dulu," kata Agung Satriawan, pembimbing atlet WSC di
Toyota Indonesia Institute Division (TIIN).
Khusus dua kategori di atas, Kemendikbud sengaja melakukan kerja
sama dengan TMMIN dalam proses pemilihan dan pelatihan atlet. Hal
itu diperlukan karena TMMIN merupakan satu-satunya industri yang
memiliki teknologi pelatihan Plastic Die Engineeringdan Prototype
Modelling.
"Industri swasta lain juga ikut berpartisipasi, tapi untuk kategori lain,"
kata Mo Daniel Setiawan, Manager TIIN.
Motivasi awal TMMIN berpartisipasi dalam WSC adalah untuk menguji
kemampuan dalam mengembangkan sumber daya manusia. Lebih jauh,
menurut Bob Azam, Direktur Administrasi TMMIN, poin yang
sebenarnya dikompetisikan bagi TMMIN dalam WSC adalah sistem
manajemen di balik para atlet ini.
"Kami sebagai perusahaan yang memang fokus strateginya di
pengembangan SDM harus terus menguji kemampuan dalam
mengembangkan potensi SDM. Tidak hanya sesama entitas
perusahaan, tapi juga (dalam skala) negara," ujar Bob.
Meski begitu, mempersiapkan atlet untuk bertanding secara profesional
di tingkat dunia tidaklah mudah. Terlebih lagi WSC memiliki batasan
umur sehingga atlet harus diseleksi dari karyawan baru yang tentu
pengalaman praktiknya belum mencukupi.
"Kita minta mereka ulang terus (pelatihannya). Model yang sama kita
modifikasi terus sampai sesusah mungkin. (Satu model) bisa sampai
100 kali bikin, sampai ukurannya pas. Kita juga tetap menggunakan
waktu yang sama seperti di Worldskills, yaitu 4 hari (per satu kali
praktik)," kata Agung.
Tak hanya keterampilan yang terus diasah, karena kondisi fisik pun
masuk agenda latihan. Setiap hari, para atlet ini diwajibkan olahraga
pagi selama kurang lebih 30 menit.
"Karena untuk menjadi atlet (WSC) dibutuhkan fisik yang kuat.
Pertandingan itu (memakan waktu) empat hari berturut-turut, total ada
sekitar 20 jam kerja," katanya.
Namun, pada akhirnya semua jerih payah itu terbayar. Rifki dan Hari
pulang membawa harum nama bangsa di dunia internasional. Mereka
pun ingin mendorong anak muda lain percaya diri menggantungkan cita-
cita setinggi-tingginya.
"Jika kita punya mimpi, maka kejar sampai dapat. Kalau ada niat, Allah
pasti kasih jalan. Saya juga dulu ada saja kendalanya. Tapi kalau kita
tetap melangkah, insyallah jalan akan selalu ada," kata Hari.
Mengamini Hari, Rifki juga menyemangati agar anak muda tidak mudah
patah arang dan tetap optimis.
"Indonesia di mata negara lain itu negara yang kuat, bukan negara yang
bisa diremehkan, yang penting yakin pada diri sendiri," ucap Rifki.
Jangan Takut Hadapi MEA, SDM
Berkualitas Internasional Sudah
Disiapkan!
Percaya diri
Dilihat berdasarkan potensi yang ada saat ini, sebenarnya SDM
Indonesia tidak kalah bersaing di kancah internasional. Bob mengakui
hal hal setelah melihat sendiri kemampuan tim didiknya saat mengikuti
kompetisi GKM bertaraf internasional.
"(Selain kompetisi nasional) Kita kirim juga (tim GKM) ke konvensi
Toyota Regional se-ASEAN dan Toyota Global di Jepang. Kelihatan
memang kualitas orang kita (Indonesia) lebih baik daripada negara-
negara lain seperti Australia, India, atau Malaysia," kata Bob.
"Kalau menurut feedback dari petinggi-petinggi Toyota (di Jepang), kita
ini one step ahead," tambahnya.
Agar mampu unggul dalam persaingan global, pola pikir kompetitif perlu
ditanamkan sejak dini. Rasa tidak mudah puas juga wajib dipupuk agar
perbaikan berkesinambungan terus terjadi. Dengan begitu, Indonesia
tak akan tenggelam, sederas apapun tantangan arus persaingan global.
Selamat datang era MEA!
www.diplomate.gov.frUNFCCC COP 21
"Tekad kami telah kuat setelah pertemuan ini," kata Kepala Komisi
Perubahan Iklim Filipina dan Kepala Delegasi Filipina ke UNFCCC
Emmanuel S. de Guzman usai mendapatkan dukungan dari empat
anggota baru tersebut. (Baca: Bumi Catat Suhu Terpanas Sepanjang
Sejarah)
Hal ini dinilainya sebagai gerakan spontan dari masyarakat sipil dan
kelompok-kelompok pemuda.
Wakil dari Sudan Selatan yang berbicara dalam sesi menteri luar biasa
pada CVF menilai bahwa memperjuangkan toleransi maksimum suhu
bumi 1,5 derajat adalah masalah hidup dan mati.
Bentuk tim
Isu besar yang mengganjal COP 21 pada minggu pertama adalah soal
target jangka panjang penurunan emisi di atmosfer. (Baca
juga: Norwegia Lipat Gandakan Dana Penanganan Perubahan Iklim)