Karena dapat menimbulkan rasa gatal yang parah, penderita dermatitis atopik cenderung akan
menggaruk kulitnya ketika gejala penyakit ini kumat. Hal ini dapat membuat kulit mengalami
luka dan infeksi.
Glycerin.
Alpha hydroxy acid (AHA).
Hyaluronic acid.
Lanolin.
Petrolatum atau petroleum.
Stearic acid.
Bahan alami, seperti minyak zaitun dan shea butter.
Bahan-bahan tersebut dapat menjaga kelembapan kulit dan memperbaiki kulit yang rusak,
sehingga kulit yang mengalami dermatitis atopik tidak semakin kering dan gatal.
Ada juga produk pelembap dengan kandungan zat antiradang yang baik untuk mengatasi
gejala dermatitis atopik, seperti glycyrrhetinic acid, palmitoylethanolamine, telmesteine,
ekstrak anggur, niacinamide atau vitamin B3, dan pyrrolidone carboxylic acid yang
dikombinasi dengan shea butter dan hyaluronic acid.
Gunakanlah produk pelembap tersebut sesuai anjuran dokter atau petunjuk pemakaian yang
tercantum pada label kemasan. Umumnya, pelembap perlu dioleskan sebanyak dua kali
sehari pada kulit yang kering dan meradang akibat dermatitis atopik.
Ketahui apa saja faktor pemicu dermatitis atopik dan usahakan untuk
menghindarinya. Beberapa hal yang bisa memicu dan memperparah kondisi ini adalah
debu, polusi, asap rokok, udara dingin dan kering, produk sabun atau deterjen,
keringat berlebih, stres, dan makanan tertentu, seperti susu atau telur.
Mandi dua kali sehari dengan air hangat. Disarankan untuk tidak mandi berlama-
lama, cukup 5-10 menit saja. Hal ini karena mandi berlama-lama bisa membuat kulit
menjadi kering.
Gunakan handuk berbahan lembut untuk mengeringkan tubuh setelah mandi.
Usahakan untuk tidak menggosokkan handuk ke kulit. Cukup tepuk-tepukkan handuk
ke kulit secara perlahan, terutama pada area yang terkena dermatitis atopik.
Oleskan pelembap di seluruh tubuh tiap selesai mandi, menjelang tidur, saat berada di
ruangan ber-AC dalam waktu yang lama, atau sesuai saran dokter.