Anda di halaman 1dari 32

SGD – 5

Skenario 1
MODUL
KULIT DAN JARINGAN PENUNJANG
Step 1 : Terminology
1. Macule : ruam kulit, bintik tidak berwarna pada kulit yang tidak menonjol dari permukaan.
2. Papule : daerah kulit dengan elevasi solid ruam yang kurang dari 5 mm.
3. Fluid – filled vesicle : daerah kulit yang berisi cairan dengan ruam berukuran lebih kecil dari
5 mm.
4. Crusting : lapisan luar yang padat khususnya lapisan padat yang terbentuk melalui
pengeringan eksudat atau sekresi tubuh.
Step 2 : Identifikasi Masalah
Proses tahapan yang terjadi pada kulit dimulai dari macule – papule – fluid filled vesicle –
crusting . (warna, ukuran, bentuk)
Ruam kulit
Step 3 : Analisa Masalah
1. Apa saja jenis – jenis ruam kulit ?
2. Apa yang menyebabkan terjadinya makule pada kulit ?
3. apa yang menyebabkan terjadinya papule pada kulit ?
4. apa yang menyebabkan terjadinya fluid filled vesicle pada kulit ?
5. apa yang menyebabkan terjadinya crusting pada kulit ?
6. Faktor apa saja yang menyebabkan terjadinya ruam kulit ?
7. Bagaimana proses terjadinya ruam kulit ?
1. Apa saja jenis – jenis ruam kulit ?
Jawab :
Ruam kulit primer : Makula, eritema, papula, nodula, vesicula, bula, pustula,
urtika, kista, plak
Ruam kulit sekunder : Skuama, krusta, erosi, ulkus, sikatriks, abses, likenifikasi
6. Faktor apa saja yang menyebabkan terjadinya ruam
kulit ?
Jawab :
-Alergi
-Efek samping dari obat – obatan
-Efek samping dari kosmetik
-Bakteri
-Jamur
Step 4 : Mapping Concept
Step 5 : Learning Objective
Mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan tentang :
Ruam Kulit :
1. Jenis jenis ruam kulit (bentuk, ukuran, warna)
2. Proses perubahan struktur dan fungsi beserta jaringan sekitar
3. Penatalaksanaan sesuai dengan macam jenis ruam kulit.
1. Jenis jenis ruam kulit
Ruam Kulit Primer
•Nodus: massa padat sirkumskrip, terletak di kutan dan subkutan, dapat menonjol.

•Tumor: penonjolan di atas permukaan kulit yang merupakan pertumbuhan sel atau jaringan

tubuh berukuran >2cm.


Ruam Kulit Sekunder

• Skuama: lapisan stratum korneum terlepas dari kulit, dapat berbentuk seperti tepung atau tebal dan luas,

seperti kertas. Bentuknya dibedakan menjadfi pitiriasiformis (halus), psoriasiformis (berlapis-lapis),

iktiosiformis (seperti ikan), kutikular (tipis), lamellar (berlapis), membranosa atau eksfoliativa (lembaran-

lembaran) dan keratotik (terdiri dari zat tanduk).

• Krusta: cairan badang yang mongering, dapat bercampur dengan jaringan nekrosis maupun benda asing.

Warna krusta terdiri dari kuning muda (dari serum), kuning kehijauan (dari pus), kehitaman (dari darah).
•Erosi: kelainan kulit yang disebabkan jaringan yang tidak melampaui stratum basal.

• Ulkus: hilangnya jaringan yang lebih dalam dari ekskoriasi, memiliki dasar, dinding, tepi dan isi.

• Sikatriks: terdiri dari jaringan tak utuh, relief kulit tidak normal, permukaan kulit licin dan tidak

terdapat adneksa kulit. Sikatriks dapat berbentuk atrofik (kulit mencekung) dan hipertrofik

(menonjol). Jika sikatriks hipertrofik melebihi batas luka disebut dengan keloid.

• Abses: kumpulan nanah dalam jaringan atau kutis/subkutis.

• Likenifikasi: penebalan kulit hingga garis-garis lipatan atau relief kulit tampak lebih
Ukuran

Ukuran Ukuran dari lesi dapat dibedakan menjadi beberapa kategori, yaitu:

• Milier : sebesar kepala jarum pentul

• Lentikuler : sebesar jagung atau kacang tanah

• Numuler : sebesar uang logam

• Plakat : sebesar daun mangga

• Geografis : lebih lebar dari daun mangga


Bentuk/Susunan Lesi

Berdasarkan susunan dari lesi, maka lesi dapat dikategorikan menjadi:

• Soliter : sendiri, berkelompok

• Disseminata : menyebar rata ke seluruh permukaan tapi terpisah

• Anuler : seperti cincin

• Kombiformis : ruam besar dikelilingi ruam kecil


• Polisiklis : beberapa lingkaran menjadi satu

• Arsiner : setengah lingkaran

• Sirsiner : bulat seperti lingkaran

• Geografis : seperti peta

• Lesi iris : seperti mata

• Folikuler : mengikuti folikel rambut


2. Proses perubahan struktur dan fungsi beserta
jaringan sekitar
Ruam pada kulit dapat terjadi akibat dari adanya sifat respon inflamasi kulit
terhadap mikroorganisme tertentu,di samping bergantung pada banyaknya
mikroorganisme yang masuk kedalam kulit (inokulasi kulit),juga bergantung
pada cara mikroorganisme tersebut mencapai daerah yang bersangkutan.
Dinding pembuluh darah sering merupakan tempat utama kelainan kulit pada
penyebaran infeksi. Manifestasi permulaan berupa perdarahan atau thrombosis
disertai infark. Kemudian diikuti reaksi selular akibar inokulasi mikroorganisme
kedalam kulit, lalu timbul inflamasi setempat dan surpurasi,hal ini menimbulkan
penyebaran sistemik
Urtika
Edema atau pembengkakan yang dihasilkan oleh kebocoran plasma melalui dinding pembuluh darah dibagian atas
dermis

Kista
Karena peradangan sehingga komponen-komponen peradangan tersebut membenttyk masa yang semisolid
Krusta
Karena ketika papula, pustula, vesikel, bula mengalami rupture atau pecah caira atau bahan bahan yang
terkandung di dalamnya akan mengering.
Sikatriks
Terjadi karena proliferasi jaringan fibrosa digantikan oleh jaringan kolagen setelah terjadinya luka atau
ulserasi.
Eksoriasi
Terjadinya karena ada lesi yang gatal sehingga di garuk dan dapat menyebabkan perdarahan
Likenifikasi
Karena perubahan kolagen pada bagian superficial dermis menyebabkan penebalan kulit
Abses
Terjadi akumulasi bahan-bahan purulen dibagian dqalam dermis atau jaringa subkutan
Erosi
Terjadi karna adanya traauma sehingga terjadii pemisahan lapisan epidermis dengan laserasi
rupture vesikel atau bula dan nekrosis epidermis
3. Penatalaksanaan sesuai dengan macam jenis ruam
kulit.
Pilihlah metode pengobatan berdasarkan penyebab ruam.
Ada 2 jenis utama metode pengobatan, yang harus digunakan sesuai dengan
penyebab iritasi. Konsultasikan dengan dokter jika ragu-ragu untuk memastikan
metode pengobatan yang tepat. Reaksi alergi merupakan penyebab umum ruam
yang harus diobati dengan obat antihistamin atau kortikosteroid, topikal ataupun
oral. Belilah produk topikal yang mengandung diphenhydramine. Untuk
mengobati alergi, kortikosteroid seperti hidrokortison 1% atau 1,5% dapat
digunakan 2 kali sehari sampai selama 2 minggu.[6]
Tinea pedis (penyakit kaki atlet) dan infeksi jamur yang lain harus diobati dengan
obat antifungi. Untuk mengobati infeksi jamur, produk yang mengandung
mikonazol atau klotrimazol dapat digunakan setiap hari sampai selama 3 bulan.
Oleskan selapis tipis obat topikal yang dapat dibeli tanpa resep.
Banyak obat yang dirancang khusus untuk mengobati ruam kulit dapat dibeli
tanpa resep. Ada berbagai jenis krim, salep, dan losion topikal yang dapat dibeli.
Salep lebih berminyak dan diserap dalam waktu yang lebih lama. Salep paling
baik digunakan untuk kulit yang sangat kering.
Krim diserap dengan lebih cepat, tetapi meningkatkan kelembapan. Krim paling
baik digunakan pada bagian tubuh yang sensitif dan berkulit tipis, seperti area
lipatan tubuh, area kelamin, dan wajah.
Losion merupakan pilihan yang tidak melembapkan dan paling cepat diserap.
Losion sering kali digunakan untuk wajah karena paling tidak berminyak.
Jaga tubuh agar bebas dari iritasi. Jika menduga diri Anda alergi terhadap
parfum, bedak tubuh, sabun, gel mandi, atau produk lain, gantilah dengan
merek lain yang tidak memicu reaksi alergi. Jika kulit mengalami iritasi akibat
jenis kain tertentu atau pakaian ketat, sering-seringlah mengganti pakaian dan
usahakan tubuh tetap kering. Jika bayi mengalami ruam akibat popok, lepas
popok untuk sementara waktu. Sering-seringlah mengganti popok bayi dan
oleskan krim pada ruam agar terbentuk lapisan tahan air yang menjadi
pembatas antara kulit bayi dengan popok.
Cuci secara teratur bagian tubuh yang mengalami ruam dengan sabun dan air
hangat.
Usahakan area ruam tetap bersih dan kering. Cuci ruam dengan sabun alami
yang ringan dan air hangat. Jangan merendam ruam. Sebaliknya, bilas dan
keringkan ruam dengan lembut dan cepat. Jaga kulit tetap kering. Jika kulit
terlalu sensitif untuk dapat dikeringkan dengan handuk, usap kulit dengan
lembut dan diamkan sampai kering sendiri. Sebagian besar kasus ruam tidak
berbahaya dan sembuh dengan cepat setelah dibersihkan dan dirawat dengan
lembut.
Kenakan pakaian longgar agar ruam tidak kembali teriritasi.
Jangan menggaruk ruam.
Ruam tentu saja gatal, tetapi jangan digaruk karena dapat menyebabkan infeksi
sekunder pada ruam yang sebenarnya ringan. Jika harus menggaruk ruam,
gunakan hanya bagian telapak jari, jangan kuku. Ingat, menggaruk ruam
biasanya malah memperparah gatal. Alihkan perhatian Anda dari rasa gatal
karena sensasi gatal tersebut pasti akan mereda. Kenakan pakaian longgar yang
terbuat dari kain alami dan pastikan kulit mendapat sirkulasi udara yang baik.
Jangan menutupi ruam kecuali diinstruksikan oleh dokter.
Menggunakan pengobatan rumahan
Gunakan kompres dingin untuk meredakan nyeri.
Jika ruam terasa sangat gatal dan terbakar, menempelkan waslap dingin dapat
sangat meredakan nyeri. Rendam waslap atau handuk bersih di dalam air yang
sangat dingin, lalu tempelkan di bagian tubuh yang teriritasi untuk membantu
melegakan kulit. Biarkan kulit kering sepenuhnya sebelum mengulangi prosedur.
Jika menggunakan es batu, jangan menempelkan es lebih dari 10-15 menit. Jika
kulit kebas akibat ruam atau sensasi terbakar, kulit dapat mengalami radang
beku (frostbite) akibat terlalu lama terpapar es. Anda harus sangat berhati-hati
saat mengompres kulit dengan es.[
Oleskan minyak zaitun pada ruam.
Minyak zaitun extra virgin merupakan pelembap kulit yang dapat membantu
melegakan kulit gatal atau kering. Minyak zaitun kaya akan antioksidan dan
vitamin E sehingga merupakan pengobatan alami yang efektif untuk kulit gatal.
Bubuk kunyit memiliki kandungan antiinflamasi dan terkadang ditambahkan
pada minyak zaitun untuk mengobati ruam kulit.
Minyak kelapa, minyak jarak, dan minyak hati ikan kod juga umum digunakan
untuk mengobati ruam kulit.
Oleskan pasta soda kue.
Beberapa orang mencampur soda kue dengan sedikit minyak, seperti minyak
kelapa atau minyak zaitun, untuk membuat balsam yang dapat digunakan untuk
mengobati kulit gatal. Soda kue membantu mengeringkan kulit, yang terkadang
dapat meredakan sensasi terbakar dan gatal terkait ruam. Jika menggunakan
pasta soda kue, bilas setelah beberapa menit dan jaga ruam tetap bersih dan
kering. Kulit kering terkadang merupakan salah satu gejala pada berbagai ruam,
termasuk eksem, dan terlalu lama mendiamkan soda kue pada ruam dapat
memperparah kondisi kulit.
Gunakan oatmeal. Kompres dan berendam dengan oatmeal merupakan
pengobatan umum biang keringat, ruam akibat jelatang, cacar air, dan ruam
ringan yang lain. Oatmeal membantu melegakan kulit serta meredakan gatal
akibat ruam. Untuk menggunakan oatmeal: Haluskan oatmeal dengan alat
penggiling kopi atau food processor, lalu campurkan sebanyak 240 g ke dalam air
mandi. Aduk air mandi agar tercampur rata dengan oatmeal, lalu berendamlah
selama 15-20 menit.

Anda mungkin juga menyukai