com/penyakit/dermatitis-atopik/
Definisi
Apa itu dermatitis atopik (eksim)?
Dermatitis atopik adalah penyakit kulit kronis yang membuat kulit meradang, gatal, kering, dan
pecah-pecah. Kondisi ini biasanya menyerang kulit kepala, dahi dan wajah terutama pipi.
Dermatitis atopik merupakan penyakit yang lebih dikenal dengan nama eksim atau eksim
atopik. Penyakit kulit ini dapat menyebabkan gatal-gatal parah yang dapat mengganggu tidur dan
aktivitas sehari-hari.
Oleh karenanya, penting untuk mencari pertolongan medis untuk mencegah gejala semakin
memburuk. Penyakit ini tidak bisa disembuhkan. Namun perawatan yang tepat bisa membantu
mengendalikan dan meringankan gejalanya.
Bagi sebagian anak, eksim atopik dapat membaik atau bahkan hilang. Kondisi ini lebih umum
terjadi pada orang-orang yang memiliki riwayat keluarga yang mengidap eksim, alergi, atau
asma.
Pada bayi
Biasanya gejala muncul saat anak berusia 2 sampai 3 bulan. Kemunculan awalnya umumnya
ditandai dengan:
Pada anak-anak
Pada anak-anak kondisi ini biasanya muncul di usia 2 tahun hingga masa pubertas. Adapun
berbagai gejala yang biasanya muncul yaitu:
Ruam terutama di lipatan siku atau lutut. Namun bisa muncul juga di leher, pergelangan tangan,
kaki, atau lipatan bokong dan kaki
Rasa gatal yang tak tertahankan di area kulit yang meradang
Permukaan kulit bergelombang karena ada tonjolan atau penebalan kulit yang kadang permanen
Kulit di area yang terkena lebih terang atau lebih gelap
Sebenarnya dermatitis atopik jarang muncul pada orang dewasa. Sekitar 5o persen orang dewasa
dengan penyakit ini biasanya sudah pernah terserang di masa kanak-kanak. Adapun berbagai
gejala yang biasanya ditunjukkan yaitu:
Ketika seseorang terkena kondisi ini selama bertahun-tahun, bercak kulitnya akan terlihat lebih
tebal dan gelap dibandingkan dengan bagian kulit lainnya. Selain itu, kulit yang menebal juga
bisa terasa gatal setiap saat.
Kemungkinan ada tanda-tanda dan gejala yang tidak disebutkan di atas. Bila Anda memiliki
kekhawatiran akan sebuah gejala tertentu, konsultasikanlah dengan dokter.
Penyebab
Apa penyebab dermatitis atopik (eksim)?
Para peneliti belum mengetahui secara pasti penyebab penyakit kulit yang satu ini. Namun para
peneliti percaya beberapa pemicu dapat menyebabkan eksim.
Banyak orang terkena penyakit ini ketika orangtuanya juga memiliki kondisi yang sama. Oleh
karena itu, faktor genetik diduga kuat menjadi salah satu penyebab dermatitis atopik. Selain itu,
dermatitis atopik juga cenderung muncul pada orang-orang yang memiliki alergi atau asma.
Faktor-faktor risiko
Apa yang membuat saya berisiko terkena dermatitis atopik (eksim)?
Ada banyak faktor yang meningkatkan risiko Anda terkena dermatitis atopik, yaitu:
Riwayat pribadi atau keluarga terhadap eksim, alergi, hay fever atau asma
Mengalami dermatitis kontak yang biasanya dialami oleh pekerja medis
Berjenis kelamin perempuan
Selain itu, dokter juga akan menanyakan riwayat kesehatan keluarga apakah ada yang pernah
memiliki eksim atau tidak.
Tes laboratorium biasanya tidak diperlukan untuk mendiagnosis eksim atopik. Dokter mungkin
dapat melakukan tes dari sampel kulit untuk mengesampingkan kemungkinan infeksi lain atau
alergi yang Anda miliki.
Program pengobatan dapat meliputi kombinasi terapi obat, perawatan kulit, serta perubahan gaya
hidup. Terapi obat biasanya meliputi krim yang dapat mengendalikan rasa gatal, peradangan, dan
memperbaiki kulit.
Untuk bayi, dokter biasanya tidak akan memberikan banyak obat. Biasanya Anda disarankan
untuk sering-sering melumasi kulit bayi dengan minyak, krim, atau salep khusus. Namun jika
kondisinya cukup parah, dokter akan meresepkan krim yang aman dan tak akan mengiritasi kulit
bayi.
Krim yang satu ini biasanya diberikan supaya rasa gatal yang dirasakan berkurang. Dengan
begitu, keinginan untuk menggaruk bisa dikendalikan. Menggaruk kulit yang eksim tak akan
menyembuhkan penyakit melainkan hanya akan memperparah kondisi. Selain bisa
mengakibatkan infeksi, hal ini juga bisa memperburuk tampilan kulit.
Biasanya krim atau salep kortikosteroid akan diresepkan untuk membantu meredakan gatal.
Namun, Anda wajib mengoleskannya sesuai petunjuk yang diberikan. Pasalnya, terlalu sering
menggunakan obat ini bisa menyebabkan efek samping termasuk penipisan kulit.
Jika eksim sudah mengalami infeksi yang ditandai dengan kemunculan luka terbuka atau retakan
yang bernanah, antibiotik jadi salah satu yang akan diresepkan.
Biasanya dokter akan meresepkan antibiotik oles dan juga minum untuk membantu melawan
bakteri penyebab infeksi agar tak menyebar luas. Antibiotik minum biasanya diresepkan saat
obat oles tak mampu bekerja dengan efektif.
Untuk kasus yang lebih parah, dokter akan meresepkan kortikosteroid minum seperti prednison.
Obat ini cukup efektif tetapi sayangnya tidak bisa dikonsumsi dalam jangka panjang karena efek
sampingnya cukup serius.
Efek samping prednison yang paling sering terjadi adalah mual, muntah, mulas, susah tidur,
hilang nafsu makan, keringat lebih deras dari biasanya atau tumbuhnya jerawat. Jika efek
tersebut berlangsung dalam waktu yang lama atau tambah buruk, segera hubungi dokter.
Dupiluman (Dupixent) termasuk obat yang disetujui oleh Badan Administrasi Pengawas
Makanan dan Obat di Amerika Serikat untuk mengatasi eksim parah. Obat ini ditujukan untuk
orang-orang yang penyakitnya tak lagi merespon obat-obatan lain.
Dressing basah
Perwatan ini dilakukan dengan cara membungkus area kulit yang bermasalah dengan
kortikoseroid oles dan perban basah. Biasanya prosedur ini dilakukan secara intensif untuk orang
dengan dermatitis atopik yang sudah parah.
Di awal pengobatan, dokter atau petugas medis akan membantu memasangkan perban ini pada
Anda. Namun nantinya Anda juga akan diajari cara memasangnya supaya bisa melakukannya
sendiri di rumah.
Terapi cahaya
Prosedur ini dianjurkan untuk orang-orang yang yang kulitnya tidak kunjung membaik meski
sudah diberikan obat oles. Selain itu, orang yang eksimnya mudah kambuh setelah perawatan
juga biasanya disarankan untuk melakukan terapi cahaya.
Bentuk terapi cahaya yang paling sederhana yaitu fototerapi. Terapi dilakukan dengan
memberikan kulit paparan sinar matahari alami secara terkendali. Selain itu, terapi juga bisa
menggunakan sinar ultraviolet UVA dan UVB buatan yang terkadang dikombinasikan dengan
obat tertentu.
Meski cukup efektif, terapi cahaya jangka panjang bisa menyebabkan penuaan dini pada kulit
dan meningkatkan risiko kanker kulit. Oleh karena itu, terapi cahaya biasanya jarang digunakan
untuk bayi dan anak-anak.
Pengobatan di rumah
Apa saja perubahan gaya hidup atau pengobatan rumahan yang dapat
dilakukan untuk mengatasi dermatitis atopik (eksim)?
Berikut adalah gaya hidup dan pengobatan rumahan yang dapat membantu Anda mengatasi
eksim atopik:
Menghindari pemicunya
Dermatitis atopik adalah penyakit kambuhan. Oleh karena itu, Anda perlu tahu apa saja bahan,
kondisi, atau apa pun yang bisa memicu penyakit.
Untuk menemukannya, sebaiknya catat makanan, produk, dan hal-hal lain yang Anda konsumsi
atau gunakan setiap harinya. Cara ini membantu menemukan faktor pemicu eksim yang mungkin
selama ini tidak Anda ketahui dan sadari.
Kulit Anda perlu diberi pelembap setidaknya 2 kali sehari. Gunakan pelembap di seluruh tubuh
saat kulit masih lembap setelah mandi agar air terkunci di dalamnya.
Anda dapat memakai minyak atau krim pelembap yang sesuai dengan jenis kulit. Jika ragu,
tanyakan pada dokter kira-kira produk apa yang cocok untuk kondisi kulit Anda.
Menggaruk kulit hanya akan membuat kondisi penyakit menjadi semakin parah. Untuk itu sebisa
mungkin tahan keinginan untuk menggaruk kulit. Gunakan pakaian tertutup agar kulit terhindar
dari gesekan atau garukan yang bisa melukainya.
Jangan lupa juga untuk rajin menggunting kuku dan jangan membiarkannya panjang. Pasalnya di
malam hari ada kemungkinan bahwa Anda akan menggaruk kulit tanpa sadar. Pakai sarung
tangan bila perlu saat tidur agar kulit tidak terluka atau lecet akibat digaruk dengan kuku.
Mengompres kulit
Mengompres kulit dengan air dingin atau hangat menjadi salah satu solusi agar rasa gatal bisa
berkurang. Anda hanya perlu menyiapkan sebaskom kecil air panas atau dingin lengkap dengan
handuk kecilnya.
Kemudian, kompreslah kulit kapan pun terasa gatal. Jangan gunakan air yang terlalu panas
karena bisa membuat kulit menjadi semakin kering.
Mandi air hangat membantu meredakan kulit yang terasa gatal. Agar lebih efektif, masukkan
baking soda atau oatmeal mentah (koloid) ke dalam bak mandi. Kemudian, berendamlah sekitar
10 hingga 15 menit. Setelahnya, jangan lupa untuk mengoleskan pelembap ke seluruh tubuh saat
kondisi kulit masih lembap.
Saat kulit bermasalah karena dermatitis atopik, ada baiknya untuk mencari sabun berbahan
ringan. Hindari sabun yang mengandung pewarna atau parfum karena bisa mengiritasi kulit.
Pastikan juga untuk membilas sabun dengan bersih dari kulit dan jangan sampai ada yang tersisa.
Menggunakan humidifier
Humidifier membantu melembapkan udara di rumah Anda. Dengan menjaga udara tetap lembap,
Anda akan terhindar dari kulit yang terlalu kering yang bisa memperparah gejala eksim terutama
rasa gatal. Namun jangan asal digunakan, pastikan juga untuk rutin membersihkannya agar alat
yang satu ini tak jadi sumber penyakit.
Pakaian dengan bahan yang halus dan menyerap keringat mencegah kulit dari iritasi. Saat
terkena dermatitis atopik, kulit sangat rentan terluka. Jika kulit terluka, bakteri akan dengan
mudah masuk dan menginfeksi yang bisa membuat eksim menjadi semakin parah.
Menghindari stres
Stres dan kecemasan menjadi salah satu pemicu eksim yang bisa membuat kondisinya semakin
parah. Untuk itu, usahakan untuk menghindari stres dengan melakukan teknik meditasi ringan
seperti menarik napas dalam-dalam.
Selain itu, berolahraga dan melakukan berbagai kegiatan menyenangkan lainnya juga bisa jadi
alternatif pereda stres yang bisa dicoba.
Anda juga bisa mencari komunitas orang dengan eksim untuk saling bertukar cerita dan
pengalaman. Dengan mengetahui bahwa Anda tidak sendirian, kekhawatiran akan kondisi yang
menjadi pemicu stres biasanya otomatis akan berkurang.
Bila ada pertanyaan, konsultasikanlah dengan dokter untuk solusi terbaik masalah Anda.
Hello Health Group tidak memberikan nasihat medis, diagnosis, maupun pengobatan.