Anda di halaman 1dari 22

LAPORAN PROGRAM POKOK PUSKESMAS

DI UPTD PUSKESMAS SIBELA


SURAKARTA

Disusun Oleh :
1. Marhainawantin Febriantika 2015.1396
2. Maysyaroh Ika Nur Baiti 2015.1334
3. Meilanawati Eka Putri L 2015.1397
4. Nofia Rischi Handayani 2015.1339
5. Nunik Rahayu 2015.1340

PRODI DIII KEPERAWATAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MAMBA’UL ‘ULUM SURAKARTA
TAHUN 2017
HALAMAN PENGESAHAN

Laporan Program Pokok Puskesmas di UPTD Puskesmas Sibela telah


mendapatkan pengesahan :

Surakarta, 24 September 2017

Mengetahui

Kepala UPT. Puskesmas Sibela Pembimbing Lapangan

(dr. Nur Hastuti, M. Kes) (Ratinah, S.Kep)


NIP. 19721114 200501 2 008 NIP.

Disahkan dengan stempel puskesmas

Pembimbing
Prodi DIII Keperawatan STIKES
Mamba’ul ‘Ulum Surakarta

(Aris Widiyanto, S.Kep)


N.UPN. 9906967028
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan atas kehadirat Allah SWT yang telah
memberikan kenikmatan, rahmat, dan hidayahnya sehingga kami dapat
menyelesaikan Laporan Program Pokok UPT Puskesmas Sibela Surakarta tanpa
halangan suatu apapun. Laporan ini disusun dan diajukan sebagai salah satu tugas
dalam Praktek Keperawatan Komunitas : Program Puskesmas. Untuk itu ucapan
terima kasih penulis persembahkan kepada:
1. Ibu Sri Iswahyuni, S.Kep., Ns., M.Kes selaku Ketua Stikes Mamba’ul
‘Ulum Surakarta.
2. Bapak Rejo, SST., M.Kes selaku Ketua Prodi Keperawatan Mamba’ul
‘Ulum Surakarta.
3. Bapak Aris Widiyanto, S.Kep selaku Pembimbing Institusi yang telah
memberikan pengetahuan dan pengarahan dalam pembuatan Laporan
Program Pokok Puskesmas ini.
4. Ibu Ratinah, S. Kep selaku Pembimbing Lapangan (CI Puskesmas Sibela)
yang telah memberikan pengetahuan dan pengarahan selama pelaksanaan
praktik Keperawatan Komunitas ini.
5. Semua pihak yang tidak bisa penulis sebutkan yang ikut memberi
dukungan dan bantuan dalam menyelesaikan karya tulis ilmiah sederhana
ini.
Dengan demikian penulis berharap, semoga Laporan Program Pokok
Puskesmas ini dapat dijadikan panduan untuk mengembangkan kreativitas belajar
kita semua, walaupun tidak dapat dipungkiri bahwa Laporan Program Pokok
Puskesmas ini masih mempunyai banyak kekurangan. Oleh karena itu penulis
mohon maaf dan mengharapkan adanya saran yang membangun, yang akhirnya
dapat menyempurnakan Laporan Program Pokok Puskesmas berikutnya dan dapat
berguna bagi siapa saja yang membacanya.
Surakarta, Sepetember 2017

Penulis
BAB I
PENDAHULUAN

A. Definisi Puskesmas
Puskesmas adalah salah satu sarana pelayanan kesehatan
masyarakat yang amat penting di Indonesia, puskesmas adalah unit
pelaksana teknis dinas kabupaten/kota yang bertanggung jawab
menyelenggarakan pembangunan kesehatan disuatu wilayah kerja.
(Depkes, 2011)
Puskesmas adalah fasilitas pelayanan kesehatanyang
menyelenggarakan upaya kesehatan masyarakat dan upaya kesehatan
perorangan tingkat pertama, dengan lebih mengutamakan upaya promotif
dan prefentif untuk mencapai derajat masyarakat yang setinggi tingginya
di wilayah kerjanya. (permenkes no 75 pasal 1, 2014)
Puskesmas merupakan kesatuan organisasi fungsional yang
menyelenggarakan upaya kesehatan yang menyeluruh, terpadu, merata
dapat diterima dan terjangkau oleh masyarakat dengan peran serta aktif
teknologi tepat guna, dengan biaya yang dapat dipikul oleh pemerintah
dan masyarakat luas guna mencapai derajat kesehatan yang optimal, tanpa
mengabaikan mutu pelayanan kepada perorangan. (Depkes, 2010)
Puskesmas adalah unit pelaksanaan teknis dinas kesehatan
kabupaten atau kota yang bertanggungjawab menyelenggarakan
pembangunan kesehatan disuatu wilayah kerja. (Supardi,dkk. 2008)
Puskesmas adalah suatu unit pelaksana fungsional yang berfungsi
sebagai pusat pembangunan kesehatan, pusat pembinaan peran serta
masyarakat dalam bidang kesehatan serta pusat pelayanan kesehatan
tingkat pertama yang menyelenggarakan kegiatannya secara menyeluruh,
terpadu yang berkesinambungan pada suatu masyarakat yang bertempat
tinggal dalam suatu wilayah tertentu. (Azwar,A.2013)

B. Tujuan
a) Tujuan Umum
 Tujuan Umum Puskesmas
Berdasarkan buku Perencanaan Tingkat Puskesmas UPT
Puskesmas Sibela (2017:7) yang dikutip pada Depkes RI tahun 2011
tujuan umum dari suatu puskesmas adalah untuk mengatasi masalah
kesehatan yang ada di wilayah kerja Puskesmas Sibela selama tahun
2017.
 Tujuan Umum Mahasiswa
Mahasiswa mampu ikut serta dalam melaksanakan program
Indonesia Sehat yang ada dipuskesmas dengan Penekanan pada
tindakan Promotive dan Preventiv tanpa mengabikan tindakan
curative dan Rehabilitative
b) Tujuan Khusus
 Tujuan Khusus Puskesmas
Berdasarkan buku Perencanaan Tingkat Puskesmas UPT
Puskesmas Sibela (2017:7) yang dikutip pada Depkes RI tahun 2011
tujuan khusus dari suatu puskesmas meliputi:
1) Sebagai pedoman dalam menyelenggarakan kegiatan-kegiatan di
Puskesmas Sibela secara efektif dan efisien selama tahun 2017.
2) Sebagai panduan dalam pengawasan dan pertanggung jawaban
kegiatan Puskesmas selama tahun 2017.
 Tujuan Khusus Mahasiswa
1) Aktif dalam Pelaksanaan Program Upaya Pokok di Puskesmas
terutama pada Program Indonesia Sehat
2) Mengetahui Target dan Pelaksanaan Kegiatan Puskesmas dalam
Program Indonesia Sehat
3) Aktif dalam Perorangan untuk Pencegahan dan Pemberantasan
penyakit yang terfokus pada target deprogram Indonesia sehat.

C. Tugas Pokok Puskesmas


Dalam Permenkes RI No. 75 Tahun 2014, pasal 4, pasal 5 pasal
6dan pasal 7 meliputi :
Pasal 4 : puskesmas mempunyai tugas melaksanakan kebijakan
kesehatan untuk mencapai tujuan pembangunan kesehatan di wilayah
kerjanya dalam rangka mendukung terwujudnya kecamatan sehat.
Pasal 5 : dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam
pasal 4, puskesmas menyelenggarakan fungsi :
a. Menyelenggarakan UKM tingkat pertama diwilayah
kerjanya, dan
b. Penyelenggaraan UKP tingkat pertama diwilayah kerjanya.
Pasal 6 : dalam menyelenggarakan fungsi sebagaimana dimaksud
dalam pasal 5 huruf a puskesmas berwenang untuk :
a. Melaksanakan perencanaan berdasarkan analisis masalah
kesehatan masyarakat dan analisis kebutuhan pelayanan
yang diperlukan.
b. Melaksanakan advokasi dan sosialisasi kebijakan
kesehatan,
c. Melaksanakan komunikasi, informasi, edukasi, dan
pemberdayaan maysyarakat dalam bidang kesehatan
d. Menggerakkan masyarakat untuk mengidentifikasi dan
menyelesaikan masalah kesehatan pada setiap tingkat
perkembangan masyarakat yang bekerjasama dengan sector
yang terkait
e. Melaksanakan pembinaan teknis terhadap jaringan
pelayanan dan upaya kesehatan berbasis masyarakat
f. Melaksanakan peningkatan kompetensi sumberdaya
manusia puskesmas
g. Memantau pelaksanaan pembangunan agar berwawasan
kesehatan
h. Melaksanakan pencatatan, pelaporan, dan evaluasi terhadap
akses
i. Mutu dan cangkupan pelayanan kesehatan ,dan
j. Memberikan rekomendasi terkait masalah kesehatan
masyarakat, termasuk dukungan terhadap system
kewaspadaan diri dan respon penanggulangan penyakit
Pasal 7 : daalm menyelenggarakn fungsi sebagaimana dimaksud
dalam pasal 5 huruf b, puskesmas berwenang untuk :
a. Menyelenggarakan pelayanan kesehatan dasar secara
komperhensif berkesinambungan dan bermutu
b. Menyelenggarakan pelayanan kesehatan yang
mengutamakan upaya promotif dan prefentif
c. Menyelenggarakan pelayanan kesehatan yang berorientasi
pada individu, keluarga, kelompok dan masyarakat
d. Menyelenggarakan pelayanan kesehatan yang
mengutamakan keamanan dan keslamatan pasien, petugas
dan pengunjung
e. Menyelenggarakan pelayanan kesehatandengan prinsip
koordinatif dan kerjasama inter dan antar profesi
f. Melaksanakan rekam medis
g. Melaksanakan pencataan pelaporan, dan evaluasi terhadap
mutu dan akses pelayanan kesehatan
h. Melaksanakan peningkatan kompetensi tenaga kesehatan
i. Mengkoordinasikan dan melaksanakan pembinaan fasilitas
pelayanan kesehatan tingkat pertama diwilayah kerjanya,
dan
j. Melaksanakan penampisan rujukan sesuai dengan indikasi
medis dan system rujukan.
BAB II
PROFIL PUSKESMAS SIBELA

A. Struktur Organisasi Puskesmas


B. (D. E) Kegiatan, Indikator, Cakupan/ Target / Ketercapaian Program
Upaya Pokok Puskesmas
Tabel Hasil Penilaian Kinerja SPM Puskesmas
No INDIKATOR SATUAN TARGET HASIL
1. Angka kematian Ibu Per 100.000 52,28 0,00
kelahiran hidup
2. Cakupan pelayanan persen 100 100,00
antenatal pada ibu hami
3. Cakupan Kunjungan ibu Persen 93 100,10
Hamil K4
4. Cakupan Komplikasi Persen 99 100,00
Kebidanan yang ditanagi
5. Cakupan pelayanan Persen 100 100,00
persalinan di Puskesmasdan
jaringannya
6. Prosentase Persalinan Di Persen 83,8 54,69
fasilitas Pelayanan
Kesehatan
7. Cakupan Pertolongan Persen 93 101,97
Persalinan Oleh tenaga
Kesehatan yang memiliki
kompetensi Kebidanan
8. Cakupan Pelayanan Nifas Persen 93 101,97
9. Angka Kematian Bayi Per 1.000 2,72 0,11
Kelahiran hidup
10. Cakupan Pelayanan Persen 100 100,00
KesehatanBayi baru lahir
sesuai standar di puskesmas
dan jaringannya
11 Persentase bayi baru lahir persen 41 41,01
mendapat Inisiasi Menyusu
Dini ( IMD )
12 Cakupan neonates dengan persen 83,5 100,00
komplikasi yang ditangani
13 Cakupan Kunjungan Bayi Persen 96 109,85
14. Angka kematian Bayi Per 1.000 3,45 0,00
kelahiran hidup
15. Cakupan Pelayanan anak Persen 76 89,02
Balita
16. Cakupan Pelayanan Persen 100 100,00
Kesehatan untuk Balita di
Puskesmas dan Jaringannya
17. Cakupan Skrinning Persen 100 100,00
kesehatan siswa Pendidikan
Dasar kelas 1 dan kelas 7
18. Cakupan Skrinning Persen 100 100,00
Kesehatan dan Pelayanan
kesehatan Reproduksi
penduduk dewasa (usia 15
– 59 th)
19. Cakupan Skrinning Persen 100 100,00
kesehatan Lansia
20. Prevalensi anemia pada ibu Persen 35 2,60
Hamil
21 Prevalensi Bumil KEK Persen 2,75 3,02
22 Bayi dengan Berat badan Persen 2,73 0,75
lahir rendah ( BBLR)
23 Presentase bayi usia kurang Persen 74 67,99
dari 6bulan yang mendapat
ASI eksklusif
24 Prevalensi Gizi Buruk pada Persen 0,01 0,00
Balita
25 Prevalensi kekurangan gizi Persen 1,93 1,34
( untuk derweight ) pada
anak balita
26. Prevalensi stuting ( pendek Persen 5,65 2,24
dan sangat pendek ) anak
baduta
27 Cakupan balita gizi buruk Persen 100 100,00
mendapat perawatan
28 Presentase remaja puteri Persen 15 100,00
yang mendapat tablet
tambah darah
29 Angka kematian DBD Persen 1 1,44
30 Angka kesakitan DBD Per 100.000 70 283,42
penduduk
31 Cakupan Penemuan dan Persen 100 100,00
Penanganan Penderita
Penyakit DBD
32 Angka kesakitan Malaria Per 1.000 0 0,00
penduduk
33 Prevalensi Tuberculosis Per 100.000 125 0,03
( TB ) penduduk
34 Angka Penemuan Dosis Persen 70 28,85
baru Kasus Baru TB
( CDR )
35 Cakupan Pemeriksaan Persen 100 100,00
Terduga TB di Puskesmas
dan RSUD
36 Proporsi Kasus Persen 94,61 133,33
Tuberkulosis Yang
berhasiul diobati dalam
progam DOTS ( success
rate )
37 Cakupan Pemeriksaan HIV Persen 100 100,00
dan AIDS di Puskesmas
dan RSUD
38 Angka Penemuan Kasus Per 100.000 5 2,04
baru Kusta penduduk
39 Angka Penemuan kasus persen 40,5 21,80
diare balita
40 Persentase Diare KLB Persen 100 100,00
dapat ditangani <24 jam
41 Angka penemuan kasus Persen 20 17,19
ISPA balita
42 Persentase anak usia 0-11 Persen 97,5 110,65
bulan yang mendapat
imunusasi dasar lengkap
43 Cangkupan desa atau Persen 100 100,00
kelurahan Universal Child
Immunization (UCI)
44 Cakupan desa atau Persen 100 100,00
kelurahan mengalami KLB
yang dilakukan
penyelidikan epidemiologi
kurang dari 24jam
45 Proporsi Kasus Hipertensi Persen 25 46,31
di Fasilitas Pelayanan
Kesehatan
46 Proporsi Kasus Diabetes Persen 25 56,16
Militus ( DM ) di Fasilitas
pelayanan Kesehatan dasar
47 Prevalensi Berat badan Persen 20 1,27
lebih dan obesitas pada
penduduk usia 18+ tahun
48 Prevalensi Merokok pada Persen 6,4 2,75
usia ≤ 18 tahun
49 Proporsi Tempat – Tempat Persen 96 96,15
Umum ( TTU ) memenuhi
syarat
50 Proporsi TPM memenuhi Persen 93,5 95,83
syarat
51 Desa/ kelurahan melakukan Desa Kelurahan 17 100,00
STBM
52 Pelayanan Hogiene Sanitasi Persen 100 100,00
Pangan Setiap anak
Disatuan Pendidikan Dasar
53 Persentase rumah tangga Persen 55 95,37
Berperilaku hidup bersih
dan sehat ( PHBS )
54 Cakupan Kalurahan Siaga Persen 100 100,00
Aktif
55 Presentase Balita ditimbang Persen 76,5 91,38
berat badannya ( D/S)
56 Proporsi Puskesmas Persen 65 100,00
Terakreditasi
57 Presentase Kunjungan Baru Persen 37 23,20
Rawat jalan di Puskesmas
58 Jumlah Kunjungan Orang 133 165,48
Puskesmas Orang Per hari
59 Pelayanan Kesehatan Persen 100 100,00
Penderita Hipertensi
60 Pelayanan Kesehatan Persen 100 100,00
Penderita Diabetes Melitus
61 Upaya Kesehatan Jiwa pada Persen 100 100,00
orang dengan gangguan
jiwa berat
62 Presentase Puskesmas yang Persen 100 100,00
menyelenggarakan upaya
kesehatan Jiwa
63 Presentase kecukupan Persen 100 100,00
Karena sarana untuk
Admministrasi Perkantoran
64 Presentase Kecukupan Persen 100 100,00
Sarana Aparatur
65 Presentase Kejadian Obat Persen 80 100,00
dan Vaksin Di Puskesmas
66 Presentase makanan yang Persen 87,71 100,00
memenuhi syarat
67 Proporsi Puskesmas yang Persen 100 100,00
menerapakan pola tata
kelola BLUD

C. Jumlah dan Kualitas Tenaga


Berdasarkan buku Perencanaan Tingkat Puskesmas UPT
Puskesmas Sibela (2017:12) saat ini UPT. Puskesmas Sibela mempunyai
Sumber daya manusia 48 orang dengan rincian sebagai berikut :
No. Klasifikasi Tenaga Tersedia
1. Dokter 3
2. Dokter Gigi 1
3. Bidan 8
4. Perawat 10
5. Perawat gigi 1
6. Gizi 2
7. Apoteker 1
8. Asisten Apoteker 5
9. Analis Laborat 1
10. Promosi Kesehatan 1
11. Kesehatan Lingkungan -
12. Tata Usaha 1
13. Pengadministrasi Poliklinik 5
14. Pengadministrasi Barang 1
15. Pengadministrasi Surat 1
16. Supir 3
17. Keamanan 2
18. Kebersihan 3
19. Penyuluh Kesehatan 2
20. Fisioterapi 1
Jumlah 52

Terdiri dari 41 orang Pegawai Negeri Sipil, 9 orang Pegawai


BLUD dan 2 orang Tenaga kontrak Dinas Kesehatan Kota Surakarta.
BAB III
PROGRAM UNGGULAN PUSKESMAS
PROGRAM KELUARGA SEHAT

A. Latar Belakang Program


Berdasarkan Rakorpop Kementrian Kesehatan RI (2015),
Puskesmas merupakan suatu bentuk pelayanan kesehatan dimana terdapat
program-program pelayanan yang ditujukan untuk meningkatkan derajat
kesehatan masyarakat di wilayah kerjanya. Pencapaian MDGs
(Millennium Development Goals) tahun 2014 yang menuju SDGs
(Sustainable Development Goals) merupakan salah satu sistem kerangka
kesehatan pemerintah dalam mewujudkan pelayanan kesehatan yang
optimal.
Terdapat 17 tujuan SDGs yang hendak dicapai dalam program
pembangunan kesehatan meliputi :
1) Mengakhiri segala bentuk kemiskinan di manapun
2) Mengakhiri kelaparan, mencapai ketahanan pangan dan meningkatkan
gizi serta mendorong pertanian yang berkelanjutan
3) Menjamin kehidupan yang sehat dan mendorong kesejahteraan bagi
semua orang di segala usia
4) Menjamin pendidikan yang inklusif dan berkeadilan serta medorong
kesempatan belajar seumur hidup bagi semua orang
5) Menjamin kesetaraan gender serta memberdayakan seluruh wanita dan
perempuan
6) Menjamin ketersediaan dan pengelolaan air serta sanitasi yang
berkelanjutan bagi semua orang
7) Menjamin akses energi yang terjangkau, terjamin, berkelanjutan dan
modern bagi semua orang
8) Mendorong pertumbuhan ekonomi yang terus menerus, inklusif, dan
berkelanjutan serta kesempatan kerja penuh dan produktif dan
pekerjaan yang layak bagi semua orang
9) Membangun infrastruktur yang berketahanan, mendorong
industrialisasi yang inklusi dan berkelanjutan serta membina inovasi
10) Mengurangi kesenjangan di dalam dan antar negara
11) Menjadikan kota dan pemukiman manusia inklusif, aman,
berketahanan dan berkelanjutan
12) Menjamin pola produksi dan konsumsi yang berkelanjutan
13) Mengambil tindakan segara untuk memerangi perubahan iklim dan
dampaknya
14) Melestarikan dan menggunakan samudera, lautan serta sumber daya
laut secara berkelanjutan untuk pembangunan berkelanjutan
15) Melindungi, memperbarui, serta mendorong penggunaan ekosistem
daratan yang berkelanjutan, mengelola hutan secara berkelanjutan,
memerangi penggunaan, menghentikan dan memulihkan degredasi
tanah, serta menghentikan kerugian keanekaragam hayati
16) Mendorong masyarakat yang damai dan inklusif untuk pembangunan
berkelanjutan, menyediakan akses keadilan bagi semua orang, serta
membangun institusi yang efektif, akuntabel, dan inklusif di seluruh
tingkatan
17) Memperkuat perangkat-perangkat implementasi (means of
implementation) dan merevitalisasi kemitraan global untuk
pembangunan berkelanjutan

Di puskesmas dilaksanakan program Keluarga Sehat yang


diharapkan dapat memperbaiki kesehatan suatu keluarga. Dalam
pelaksanaan program ini terdapat 13 target yang akan dicapai dari program
Menjamin kehidupan yang sehat dan mendorong kesejahteraan bagi semua
orang di segala usia yaitu pada pengaplikasian program Keluarga Sehat
yang meliputi :
Unfinished Business :
1) Penurunan AKI, AKBa, AKN
2) HIV/AIDS, TB, Malaria
3) Akses Kesehatan Reproduksi (termasuk KB, ASFR)
Perhatian Baru:
1) Kematian akibat PTM
2) Penyalahgunaan narkotika dan alkohol
3) Kecelakaan lalu lintas
4) Universal Health Converage
5) Kontaminasi dan polusi air, udara, tanah
6) Penanganan krisis dan kegawatdaruratan

Pada pendataan keluarga sehat terdapat salah satu poin penting


yaitu Kesehatan lingkungan yang merupakan salah satu upaya kesehatan
ditujukan untuk mewujudkan kualitas lingkungan yang sehat, baik fisik,
kimia, biologi, maupun sosial yang memungkinkan setiap orang mencapai
derajat kesehatan yang setinggi-tingginya, sebagaimana tercantum dalam
Pasal 162 Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan.
Ketentuan mengenai penyelenggaraan kesehatan lingkungan selanjutnya
diatur dalam PERMENKES Nomor 66 Tahun 2014 tentang Kesehatan
Lingkungan, yang pengaturannya ditujukan dalam rangka terwujudnya
kualitas lingkungan yang sehat tersebut melalui upaya pencegahan
penyakit dan/atau gangguan kesehatan dari faktor risiko kesehatan
lingkungan di permukiman, tempat kerja, tempat rekreasi serta tempat dan
fasilitas umum.
Menurut hasil kajian DEPKES, 2012 Sampai saat ini penyakit yang
terkait kualitas lingkungan masih merupakan masalah kesehatan
masyarakat, antara lain Malaria pada tahun 2012 sebanyak 417.819 kasus
dan Anual Parasite Incident Malaria di Indonesia sebesar 1,69 per1.000
penduduk. Demam Berdarah Dengue pada tahun 2012 sebanyak 90.245
kasus dengan jumlah kematian 816 (IR= 37,11 dan CFR= 0.9). Sedangkan
penemuan Pneumonia Balita pada tahun 2012 cakupannya sebesar 22,12
%. Angka kesakitan diare pada semua umur menurun tidak signifikan dari
423 per 1000 penduduk pada tahun 2006 menjadi 411 per 1000 penduduk
pada tahun 2010, hasil survey morbiditas tahun 2006 dan tahun 2010
memperlihatkan bahwa tidak ada perubahan episode diare pada balita
sebesar 1,3 kali.
Kesehatan lingkungan sangat berpengaruh besar dalam
perkembangan dan peningkatan kesehatan masyarakat. Dengan adanya
pendataan keluarga sehat dan melakukan survey langsung ke daerah
daerah cakupan puskesmas sibela. Dapat diketahui bahwasannya masih
banyak masyarakat yang belum sadar dengan pembuangan limbah sampah
yang benar dan masih terbiasa untuk membuang sampah ke sungai.
Banyak faktor yang menjadikan alasan atau kendala bagi masyarakat
untuk tidak melakukan pembuangan Limbah Sampah secara benar
diantaranya karena tidak tersedianya jasa angkutan sampah dan
ketidaktahuan masyarakat tentang bahayanya limbah sampah yang
dibuang ke sungai (Pencemaran Sungai). Kondisi sungai yang sempit dan
penuh dengan sampah yang berserakan hal ini membuat pemukiman
terlihat kumuh serta beresiko terjangkit berbagai penyakit, masyarakat
setempat sebenarnya merasa risau dengan kondisi ini tetapi lama kelamaan
masalah kesehatan lingkungan ini mulai diabaikan oleh masyarakat karena
sudah menjadi kebiasaaan mereka untuk membuang sampah ke sungai dan
tidak mau menunggu pengangkut sampah yang hadir 3 hari sekali
dikarenakan takut jika tempat sampah penuh dan menjadi berserakan. Hal
ini membuat kami mempunyai berbagi gagasan untuk diprogramkan di rt
03 rw 36 diantaranya yaitu program puskesmas sibela “Sedekah Sampah”
dimana masyarakat setempat diajak untuk memilah-milah sampah dan
dapat dijadikan kompos untuk sampah sisa makanan serta sampah
botol,kertas, plastic dapat dikumpulkan dengan cara terpisah untuk
disedekahkan dan dananya dapat digunakan untuk keperluan posyandu dan
juga ada rencana program pemilahan atau pendaur ulangan sampah
menjadi aneka ragam kerajinan tangan dan dapat menambah penghasilan
masyarakat setempat. Jika sanitasi lingkungan atau kesehatan lingkungan
tercapai maka dapat mewujudkan keluarga sehat yang terbebas dari
berbagai penyakit yang mengancam.

B. Kegiatan dalam Pengembangan Program atau Plant of Action (POA)


1) Tindak lanjut Puskesmas dalam pelaksanaan Program Keluarga Sehat
diantaranya :
a) Melakukan pendataan keluarga sehat di sekitar kelurahan
Mojosongo. Pendataan yang dinilai dari kondisi lingkungan, kartu
jaminan kesehatan, riwayat penyakit (HIV / TB / Obesitas / DM /
Kanker), riwayat imunisasi pada bayi atau balita dll.
b) Melakukan pemeriksaan kesehatan dasar (seperti Cek tekanan
darah, berat badan, tinggi badan, ketajaman mata dan ketajaman
pendengaran)
c) Melakukan pencegahan dini dengan dilakukan penyuluhan
kesehatan dari penyakit yang telah terfokus (Hipertensi, Diabetes,
TBC, malaria) dan pemeriksaan dini pada suatu penyakit (seperti
SADARI pada kasus Kanker)
d) Melakukan Pendidkan Kesehatan tengang PHBS guna
meningkatkan kesadaran masyarakat agar lebih peduli tentang
kondisi /kesehatan Lingkungan.
e) Melakukan berbagai program Puskesmas Sibela untuk menangani
masalah pencemaran sungai diantaranya yaitu Sedekah Sampah
dan Kerajinan Sampah Kreatif (Kera Sakti)
2) Indikator dan Target dari Program Keluarga Sehat berdasarkan
Rakorpop Kementrian Kesehatan RI (2015) diantaranya :
a) Mengurangi angka kematian ibu hingga dibawah 70 per 100.000
kelahiran hidup
b) Mengakhiri kematian bayi dan balita yang dapat dicegah, dengan
berusaha menurunkan angka kematian neonatal setidaknya hingga
12 per 1000 kelahiran hidup dan angka kematian balita 25 per 1000
kelahiran hidup
c) Mengakhiri epidemi AIDS, Tuberkulosis, malaria, hepatitis serta
penyakit menular lainnya.
3) Action of Target
(Terlampir di Lampiran 1 dan 2)
BAB IV
PENUTUP

A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis yang dilakukan dari data dasar dan pencapaian
kegiatan yang dilaksanakan di puskesmas sibela kota Surakarta dapat
disimpulkan sebagai berikut :
1. Derajat kesehatan di wilayah kerja puskesmas sibela relative baik
walaupun masih sempat ditemui kondisi lingkungan yang
mengakibatkan pencemaran sungai.
2. Sebagian besar posyandu yang dilakukan adalah posyandu balita dan
posyandu lansia sudah berjalan dengan baik dengan bertambahnya
jumlah posyandu lansia yang terdaftar serta terdapat posyandu senyum
sibela yang dapat meningkatan derajat kesehatan anak-anak dengan
kebutuhan khusus.
3. Pendidikan kesehatan di puskesmas sibela sudah berjalan dengan baik
dan dengan menggunakan berbgai metode yang unik seperti video,
demonstrasi, penggunaan leaflet dan spanduk

B. Saran
1. Dengan tingkat pendidikan yang rendah dan pengetahuan serta
kesadaran tentang perilaku hidup bersih dan sehat yang masih sangat
kurang. Maka perlu ditingkatkan sarana penunjang untuk program
penyuluhan kesehatan masyarakat
2. Partisipasi masyarakat dan peran serta masyarakat dalam mendukung
program-program puskesmas agar dapat tercapai visi puskesmas untuk
mewujudkan kemandirian masyarakat untuk hidup sehat.
3. Terwujudnya Peningkatan fasilitas yang mendukung kesehatan
masyarakat.
DAFTAR PUSTAKA

Azrul, Anwar. 2013. “Pengantar Administrasi Kesehatan Edisi Ketiga.


Jakarta:Binarupa Aksara

Departemen Kesehatan.2010.”Sistem Kesehatan”.Jakarta

Departemen Kesehatan.2011.Direktorat Jendral Bina Pelayanan Medik Standar


Minimal Kesehatan Gigi Puskesmas.

Depkes, Permenkes RI. No 75/ Menkes/Per/III/2014. Tentang Puskesmas (Pusat


Kesehatan Masyarakat). (Sumber :
www.aidsindonesia.or.id/uploads/20141210110659.PMK_No_75_Th_20
14_ttg_Puskesmas.pdf). Diakses: Minggu, 24 September 2017

Depkes, Permenkes RI. No 75/ Menkes/Per/III/2016. Tentang Program Indonesia


Sehat). (Sumber :
http://www.depkes.go.id/resources/download/lain/PMK_No_39_ttg_PJS
_PK.pdf). Diakses : Minggu, 24 September 2017

Depkes, Permenkes RI. No 66/ Menkes/Per/III/2014. Tentang Kesehatan


Lingkungan). (Sumber :
http://www.depkes.go.id/resources/download/lain/PMK_No_66_ttg_Kes
ehatan_Lingkungan.pdf). Diakses : Minggu, 24 September 2017

Supardi,dkk.2008.Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Kepuasan Pasien


Rawat Jalan dan Rawat Inap di Puskesmas.Ejournal libbang Depkes vol.
36, No 3.

Anda mungkin juga menyukai