Anda di halaman 1dari 101

LAPORAN KEGIATAN

DI PUSKESMAS MEDAN TUNTUNGAN

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) merupakan bagian integral dari
pembangunan nasional. Puskesmas merupakan tempat untuk memperoleh
pelayanan kesehatan bagi masyarakat di wilayah kerjanya, sesuai dengan fungsi
Puskesmas sendiri sebagai pusat pembangunan, pembinaan, dan pelayanan
kesehatan masyarakat. Dimana sebagai pelayanan kesehatan tingkat I, Puskesmas
mempunyai wewenang dan bertanggung jawab terhadap masalah kesehatan
masyarakat di wilayah kerjanya.
Tujuan Nasional bangsa Indonesia yang tercantum dalam pembukaan UUD
1945 salah satunya adalah melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh
tumpah darah Indonesia, memajukan kesejahteraan umum dan mencerdaskan
kehidupan bangsa. Untuk mencapai tujuan tersebut maka diselenggarakan
pembangunan yang berkesinambungan dalam rangka program pembangunan yang
menyeluruh, terarah dan terpadu secara optimal untuk memenuhi kebutuhan dasar
manusia termasuk di bidang kesehatan.
Menurut Undang-Undang No.36 tahun 2009, sehat diartikan sebagai
keadaan sejahtera dari badan, jiwa dan sosial yang memungkinkan setiap orang
hidup produktif secara sosial dan ekonomi. Hal ini sejalan dengan visi yang ingin
dicapai dari pembangunan kesehatan tentang keadaan masyarakat Indonesia pada
masa yang akan datang. Salah satu cara perwujudannya yaitu dengan memberikan
pelayanan kesehatan yang memadai dan menyeluruh bagi masyarakat.
Dalam pasal 5 UU kesehatan No.36 t ahun 2009 menyatakan bahwa setiap
orang berkewajiban untuk ikut serta dalam memelihara, menjaga, dan
meningkatkan derajat kesehatan perorangan, keluarga dan lingkungan.
1.2 Tujuan Kegiatan
1.2.1 Tujuan Umum
1. Untuk melaporkan hasil pencapaian program kerja Puskesmas.
2. Untuk melaporkan struktur organisasi Puskesmas serta program dari
masing-masing unit yang ada.
KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS METHODIST INDONESIA
18 MARET s/d 28 MARET 2019 Page 1
LAPORAN KEGIATAN
DI PUSKESMAS MEDAN TUNTUNGAN

1.2.2 Tujuan Khusus


1. Untuk melaporkan hasil pencapaian program wajib dan pengembangan
Puskesmas (khususnya UPT. Puskesmas Tuntungan).
2. Untuk melaporkan sejauh mana program-program tersebut telah
berjalan, berdasarkan standar pelayanan Puskesmas.
3. Untuk mengetahui kendala-kendala apa aja yang dijumpai dalam
melaksanakan program-program tersebut, melakukan analisis data
berdasarkan dokumen rekapitulasi data di Puskesmas.
4. Membuat perencanaan program Puskesmas setiap tahun berdasarkan
atas masalah-masalah kesehatan yang dijumpai di wilayah UPT.
Puskesmas Tuntungan Kecamatan Medan Tuntungan.
5. Untuk lebih meningkatkan kegiatan pemantauan dan evaluasi
pelaksanaan program yang kurang pada pencapaian pada tahun
sebelumnya di UPT. Puskesmas Tuntungan.
1.3 Prosedur Kerja
Kepaniteraan Klinik Senior yang dilaksanakan di UPT Puskesmas
Tuntungan meliputi kegiatan-kegiatan sebagai berikut:
1. Mencatat data geografis dan demografis di wilayah kerja UPT
Puskesmas Tuntungan.
2. Pendataan sistem pelaksanaan upaya pokok kesehatan dan administrasi
yang dilaksanakan di UPT Puskesmas Tuntungan melalui:
a. Mencatat data dari laporan yang ada di UPT Puskesmas Tuntungan.
b. Melakukan wawancara dengan tenaga kesehatan maupun staff
administrasi UPT Puskesmas Tuntungan.
3. Melakukan pengamatan langsung di lapangan dan ikut serta dalam
pelayanan kesehatan.

KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS METHODIST INDONESIA
18 MARET s/d 28 MARET 2019 Page 2
LAPORAN KEGIATAN
DI PUSKESMAS MEDAN TUNTUNGAN

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Puskesmas
2.1.1 Pengertian Puskesmas
Menurut Keputusan dari Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia
No. 75 Tahun 2014 Tentang Pusat Kesehatan Masyarakat, Puskesmas adalah
fasilitas pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan upaya kesehatan
masyarakat dan upaya kesehatan perseorangan tingkat pertama, dengan lebih
mengutamakan upaya promotif dan preventif, untuk mencapai derajat kesehatan
masyarakat yang setinggi - tingginya di wilayah kerjanya.

Yang dimaksud dengan:


 Fasilitas Pelayanan Kesehatan
Fasilitas Pelayanan Kesehatan adalah suatu tempat yang digunakan untuk
menyelenggarakan upaya pelayanan kesehatan, baik promotif, preventif, kuratif
maupun rehabilitatif yang dilakukan oleh pemerintah daerah dan/atau masyarakat.
 Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM)
Setiap kegiatan untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan serta
mencegah dan menanggulangi timbulnya masalah kesehatan dengan sasaran
keluarga, kelompok, dan masyarakat.
 Upaya Kesehatan Perseorangan (UKP)
Suatu kegiatan dan/atau serangkaian kegiatan pelayanan kesehatan yang
ditujukan untuk peningkatan, pencegahan, penyembuhan penyakit, pengurangan
penderitaan akibat penyakit dan memulihkan kesehatan perseorangan.
 Pelayanan Kesehatan
Upaya yang diberikan oleh Puskesmas kepada masyarakat, mencakup
perencanaan, pelaksanaan, evaluasi, pencatatan, pelaporan, dan dituangkan dalam
suatu sistem.

KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS METHODIST INDONESIA
18 MARET s/d 28 MARET 2019 Page 3
LAPORAN KEGIATAN
DI PUSKESMAS MEDAN TUNTUNGAN

 Tenaga Kesehatan
Setiap orang yang mengabdikan diri dalam bidang kesehatan serta memiliki
pengetahuan dan atau keterampilan melalui pendidikan di bidang kesehatan yang
untuk jenis tertentu memerlukan kewenangan untuk melakukan upaya kesehatan.

2.1.2 Tujuan Puskesmas


 Memiliki perilaku sehat yang meliputi kesadaran, kemauan dan
kemampuan hidup sehat;
 Mampu menjangkau pelayanan kesehatan bermutu
 Hidup dalam lingkungan sehat;
 Memiliki derajat kesehatan yang optimal, baik individu, keluarga,
kelompok dan masyarakat.

2.1.3 Fungsi Puskesmas


1. Pusat Penggerak Pembangunan Berwawasan Kesehatan
Puskesmas senantiasa selalu berupaya dalam menggerakkan dan
memantau penyelenggaraan pembangunan lintas sektoral termasuk oleh
masyarakat dan dunia usaha diwilayah kerjanya, sehingga berwawasan
serta mendukung pembangunan kesehatan.
2. Pemulihan Pemberdayaan Masyarakat
Puskesmas selalu berupaya agar perorangan terutama pemuka
masyarakat keluarga, dan masyarakat dunia usaha memiliki kesabaran,
kemauan, dan kemampuan melayani diri sendiri dan masyarakat untuk
hidup sehat, berperan aktif dalam memperjuangkan kepentingan
kesehatan termasuk sumber pembiayaan, serta ikut menerapkan,
menyelenggarakan, memantau pelaksanaan program kesehatan.
Pemberdayaan perorangan, keluarga, dan masyarakat ini agar
diselenggarakan dengan memperhatikan situasi dan kondisi, khususnya
sosial budaya masyarakat setempat.

KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS METHODIST INDONESIA
18 MARET s/d 28 MARET 2019 Page 4
LAPORAN KEGIATAN
DI PUSKESMAS MEDAN TUNTUNGAN

3. Pusat Pelayanan Kesehatan Strata Pertama


Puskesmas senantiasa bertanggung jawab menyelenggarakan pelayanan
kesehatan tingkat pertama secara menyeluruh, terpadu dan
berkesinambungan.
Pelayanan kesehatan tingkat pertama menjadi tanggung jawab Puskesmas yang
meliputi:
a. Pelayanan Kesehatan Perorangan
Pelayanan kesehatan perorangan adalah pelayanan yang bersifat pribadi
(private goods) dengan tujuan utama untuk menyembuhkan penyakit dan
pemulihan kesehatan perorangan tersebut yaitu rawat jalan untuk puskesmas
tertentu ditambah dengan rawat inap tanpa mengabaikan kesehatan dan
pencegahan penyakit.
b. Pelayanan Kesehatan Masyarakat
Pelayanan kesehatan masyarakat adalah pelayanan yang bersifat umum
publik (public goods) dengan tujuan utama untuk memelihara dan meningkatkan
kesehatan serta mencegah penyakit tanpa mengabaikan penyembuhan dan
pemulihan kesehatan. Pelayanan kesehatan masyarakat tersebut antara lain adalah
promosi kesehatan, pemberantasan penyakit, penyehatan lingkungan, perbaikan
gizi, peningkatan kesehatan keluarga, keluarga berencana, kesehatan jiwa serta
berbagai program kesehatan masyarakat lainnya.

2.2 Visi dan Misi Puskesmas


2.2.1 Visi Puskesmas
Visi pembangunan kesehatan yang diselenggarakan oleh puskesmas adalah
tercapainya Kecamatan sehat menuju Indonesia Sehat.
Kecamatan sehat adalah gambaran masyarakat Kecamatan masa depan yang
ingin dicapai melalui pembangunan kesehatan, yakni masyarakat yang hidup
dalam lingkungan dan dengan perilaku sehat, memiliki kemampuan untuk
menjangkau pelayanan kesehatan yang bermutu secara adil dan merata serta
memiliki derajat kesehatan yang setinggi-tingginya.
Indikator Kecamatan sehat yang dicapai mencakup 4 indikator utama,
yakni:

KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS METHODIST INDONESIA
18 MARET s/d 28 MARET 2019 Page 5
LAPORAN KEGIATAN
DI PUSKESMAS MEDAN TUNTUNGAN

1. Indikator Lingkungan Sehat.


2. Indikator Perilaku Sehat.
3. Indikator Cakupan Pelayanan Kesehatan Bermutu.
4. Indikator Derajat Kesehatan Penduduk Kecamatan.
2.2.2 Misi Puskesmas
Misi pembangunan kesehatan yang diselenggarakan oleh puskesmas adalah
turut mendukung tercapainya misi pembangunan kesehatan nasional. Misi tersebut
adalah:
1. Menggerakkan pembangunan berwawasan kesehatan di wilayah kerjanya
agar dapat memperhatikan aspek kesehatan yaitu pembangunan yang tidak
menimbulkan dampak negatif terhadap kesehatan, setidak-tidaknya terhadap
lingkungan dan perilaku masyarakat.
2. Mendorong kemandirian hidup sehat bagi keluarga dan masyarakat di
wilayah kerjanya. Puskesmas akan selalu berupaya agar setiap keluarga dan
masyarakat yang bertempat tinggal di wilayah kerjanya semakin berdaya di
bidang kesehatan melalui peningkatan pengetahuan menuju kemampuan
untuk hidup.
3. Memelihara dan meningkatkan mutu. Pemerataan dan keterjangkauan
peralatan kesehatan yang diselenggarakan puskesmas akan selalu berupaya
menyelenggarakan pelayanan kesehatan yang sesuai standar masyarakat,
mengupayakan pemerataan pelayanan kesehatan serta meningkatkan
efisiensi pengelolaan dana sehingga dapat dijangkau oleh seluruh anggota
masyarakat.
4. Memelihara dan meningkatkan kesehatan perorangan, keluarga dan
masyarakat. Puskesmas akan selalu berupaya memelihara dan meningkatkan
kesehatan, mencegah dan menyembuhkan penyakit, serta memulihkan
kesehatan perorangan, keluarga, dan masyarakat yang berkunjung dan
bertempat tinggal di wilayah kerjanya, tanpa diskriminasi dengan
menerapkan kemajuan ilmu dan teknologi kesehatan yang sesuai.

KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS METHODIST INDONESIA
18 MARET s/d 28 MARET 2019 Page 6
LAPORAN KEGIATAN
DI PUSKESMAS MEDAN TUNTUNGAN

2.2.3 Prinsip Penyelenggaraan Pelayanan Puskesmas


Prinsip penyelenggaraan Puskesmas meliputi:

a. Paradigma sehat. Puskesmas mendorong seluruh pemangku


kepentingan untuk berkomitmen dalam upaya mencegah dan
mengurangi resiko kesehatan yang dihadapi individu, keluarga,
kelompok dan masyarakat.
b. Pertanggungjawaban wilayah. Puskesmas menggerakkan dan
bertanggung jawab terhadap pembangunan kesehatan di wilayah
kerjanya.
c. Kemandirian masyarakat. Puskesmas mendorong kemandirian hidup
sehat bagi individu, keluarga, kelompok, dan masyarakat.
d. Pemerataan. Puskesmas menyelenggarakan Pelayanan Kesehatan yang
dapat diakses dan terjangkau oleh seluruh masyarakat di wilayah
kerjanya secara adil tanpa membedakan status sosial, ekonomi, agama,
budaya dan kepercayaan.
e. Teknologi tepat guna. Puskesmas menyelenggarakan Pelayanan
Kesehatan dengan memanfaatkan teknologi tepat guna yang sesuai
dengan kebutuhan pelayanan, mudah dimanfaatkan dan tidak
berdampak buruk bagi lingkungan.
f. Keterpaduan dan kesinambungan. Puskesmas mengintegrasikan dan
mengoordinasikan penyelenggaraan UKM dan UKP lintas program dan
lintas sektor serta melaksanakan Sistem Rujukan yang didukung dengan
manajemen Puskesmas.

2.3 Azas dan Upaya Penyelenggaraan Puskesmas


Pada penyelenggaraan upaya kesehatan wajib dan upaya kesehatan
pengembangan harus menerapkan azas penyelenggaraan puskesmas secara
terpadu.
2.3.1 Azas Penyelenggaraan Puskesmas
Azas penyelenggaraan Puskesmas dimaksud adalah:
1. Azas Pertanggungjawaban Wilayah
a. Puskesmas bertanggungjawab meningkatkan derajat kesehatan
yang bertempat tinggal di wilayah kerjanya.
b. Menggerakkan pembangunan berbagai sektor tingkat Kecamatan
sehingga berwawasan kesehatan.
c. Memantau pembangunan berbagai upaya pembangunan terhadap
kesehatan masyarakat di wilayah kerjanya.

KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS METHODIST INDONESIA
18 MARET s/d 28 MARET 2019 Page 7
LAPORAN KEGIATAN
DI PUSKESMAS MEDAN TUNTUNGAN

d. Membina setiap upaya kesehatan strata pertama yang


diselenggarakan oleh masyarakat dan dunia usaha di wilayah
kerjanya.
2. Azas Pemberdayaan Masyarakat
Puskesmas wajib memberdayakan perorangan, keluarga dan masyarakat
untuk berperan aktif dalam penyelenggaraan setiap upaya puskesmas
dengan kegiatan antara lain:
a. Upaya kesehatan ibu dan anak, posyandu, polindes, bina keluarga
bahagia (BKB).
b. Upaya pengobatan, posyandu, pos obat desa (POD).
c. Upaya perbaikan gizi berupa posyandu, pusat pemulihan gizi (PPG),
keluarga sadar gizi (KADARZI).
d. Upaya kesehatan sekolah Dokter Kecil, Dokter Remaja, Penataran
Guru dan Orang Tua/Wali Murid, Saka Bakti Husada (SBH), Pos
Kesehatan Pesantren (POSKESTREN).
e. Upaya kesehatan lingkungan berupa Kelompok Pemakaian Air
(POKMAIR),Desa Percontohan Kesehatan Lingkungan (DPKL).
f. Upaya kesehatan lanjut usia berupa posyandu usila.
g. Upaya kesehatan kerja berupa pos upaya kesehatan kerja (POS
UKK).
h. Upaya kesehatan jiwa berupa posyandu, Tim Pelaksana Kesehatan
Jiwa Masyarakat (TPKJM).
3. Azas Keterpaduan
Puskesmas dalam melaksanakan kegiatan pembangunan kesehatan di
wilayah kerjanya harus melakukan kerja sama dengan berbagai pihak,
bermitra dengan BPKM/BPP dan organisasi masyarakat lainnya,
berkoordinasi dengan lintas sektoral dan lintas program agar terjadi
perpaduan kegiatan di lapangan sehingga lebih berhasil guna dan
berdaya guna.
a. Keterpaduan lintas program
Keterpaduan lintas program adalah upaya memadukan
penyelenggaraan berbagai upaya kesehatan yang menjadi

KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS METHODIST INDONESIA
18 MARET s/d 28 MARET 2019 Page 8
LAPORAN KEGIATAN
DI PUSKESMAS MEDAN TUNTUNGAN

tanggungjawab puskesmas. Contoh keterpaduan lintas program antara


lain:
 Manajemen Terpadu Balita Sakit (MTBS) berupa keterpaduan
KIA dengan P2M, gizi, promosi kesehatan, pengobatan.
 Upaya Kesehatan Sekolah (UKS) berupa keterpaduan
kesehatan lingkungan dengan promosi kesehatan, pengobatan,
kesehatan gigi, kesehatan reproduksi remaja dan kesehatan
jiwa.
b. Keterpaduan lintas sektor
Keterpaduan lintas sektor adalah upaya memadukan
penyelenggaraan upaya puskesmas (wajib, pengembangan dan inovasi)
dengan berbagai program dari sektor terkait tingkat kecamatan,
termasuk organisasi kemasyarakatan dan dunia usaha. Contoh
keterpaduan lintas sektor antara lain:
 Upaya Kesehatan Sekolah berupa keterpaduan sektor kesehatan
dengan camat, lurah/kepala desa, pendidikan, agama.
 Upaya Promosi Kesehatan berupa keterpaduan sektor
kesehatan dengan camat, lurah/kepala desa, pendidikan, agama,
pertanian.
 Upaya Kesehatan Ibu dan Anak berupaketerpaduan sektor
kesehatan dengan camat, lurah/kepala desa, organisasi profesi,
organisasi kemasyarakatan, PKK, PLKB.
4. Azas Rujukan
Puskesmas merupakan fasilitas pelayanan kesehatan pertama yang
bila tidak masalah karena berbagai keterbatasan, bisa melakukan rujukan
baik secara vertikal ke tingkat yang lebih tinggi atau secara horizontal ke
puskesmas lainnya.Ada 2 macam rujukan di Puskesmas yaitu:
a. Rujukan Upaya Kesehatan Perorangan
Cakupan rujukan pelayanan kesehatan perorangan adalah kasus
penyakit. Apabila suatu puskesmas tidak mampu menanggulangi satu
kasus penyakit tertentu, maka puskesmas tersebut wajib merujuknya ke
sarana pelayanan kesehatan yang lebih mampu (baik horizontal maupun

KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS METHODIST INDONESIA
18 MARET s/d 28 MARET 2019 Page 9
LAPORAN KEGIATAN
DI PUSKESMAS MEDAN TUNTUNGAN

vertikal). Sebaliknya pasien pasca rawat inap yang hanya memerlukan


rawat jalan sederhana, dirujuk ke puskesmas.
Rujukan upaya kesehatan perorangan dibedakan atas tiga macam:
 Rujukan kasus keperluan diagnostik, pengobatan, tindakan
medik (biasanya operasi) dan lain-lain.
 Rujukan bahan pemeriksaan (spesimen) untuk pemeriksaan
laboratorium yang lebih lengkap.
 Rujukan ilmu pengetahuan antara lain mendatangkan tenaga
yang lebih kompeten untuk melakukan bimbingan kepada
tenaga puskesmas dan ataupun menyelenggarakan pelayanan
medik di puskesmas.
b. Rujukan Upaya Kesehatan Masyarakat
Cakupan rujukan pelayanan kesehatan masyarakat adalah masalah
kesehatan masyarakat, misalnya kejadian luar biasa, pencemaran
lingkungan, dan bencana. Rujukan pelayanan kesehatan masyarakat
juga dilakukan apabila satu puskesmas tidak mampu menyelenggarakan
upaya kesehatan masyarakat wajib dan pengembangan, padahal upaya
kesehatan masyarakat tersebut telah menjadi kebutuhan masyarakat.
Rujukan upaya kesehatan masyarakat dibedakan atas tiga macam, yaitu:
 Rujukan sarana dan logistik, antara lain peminjaman peralatan
fogging, peminjaman alat laboratorium kesehatan, peminjaman
alat audio visual, bantuan obat, vaksin, bahan-bahan habis
pakai dan bahan makanan.
 Rujukan tenaga antara lain dukungan tenaga ahli untuk
penyelidikan kejadian luar biasa, bantuan penyelesaian masalah
hukum kesehatan, penanggulangan gangguan kesehatan karena
bencana alam.
 Rujukan operasional, yakni menyerahkan sepenuhnya masalah
kesehatan masyarakat dan tanggungjawab penyelesaian
masalah kesehatan masyarakat atau penyelenggaraan upaya
kesehatan masyarakat (antara lain Upaya Kesehatan Sekolah,

KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS METHODIST INDONESIA
18 MARET s/d 28 MARET 2019 Page 10
LAPORAN KEGIATAN
DI PUSKESMAS MEDAN TUNTUNGAN

Upaya Kesehatan Kerja, Upaya Kesehatan Jiwa, pemeriksaan


contoh air bersih) kepada Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota.

Gambar 2.1 Rujukan Upaya Kesehatan Masyarakat


2.3.2 Upaya Penyelenggaraan Puskesmas
Dalam mencapai VISI Pembangunan kesehatan melalui Puskesmas yakni
terwujudnya Kecamatan Sehat 2015. Puskesmas bertanggungjawab
menyelenggarakan upaya kesehatan perorangan dan upaya kesehatan
masyarakat.
Upaya kesehatan tersebut digolongkan menjadi dua yaitu:
1. Upaya Kesehatan Wajib
Upaya kesehatan wajib puskesmas adalah upaya yang ditetapkan
berdasarkan komitmen nasional, regional, dan global, serta
mempunyai daya tarik yang tinggi untuk meningkatkan derajat
kesehatan masyarakat dan harus diselenggarakan di setiap puskesmas.
Upaya kesehatan wajib tersebut adalah:
a. Upaya Promosi Kesehatan.
b. Upaya Kesehatan Lingkungan.
c. Upaya Kesehatan Ibu dan Anak serta Keluarga Berencana.
d. Upaya Perbaikan Gizi Masyarakat.

KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS METHODIST INDONESIA
18 MARET s/d 28 MARET 2019 Page 11
LAPORAN KEGIATAN
DI PUSKESMAS MEDAN TUNTUNGAN

e. Upaya Pengobatan.
f. Upaya Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Menular.
g. Upaya Pencatatan dan Pelaporan.
2. Upaya Kesehatan Pengembangan
Upaya kesehatan pengembangan puskesmas adalah upaya yang
ditetapkan berdasarkan permasalahan kesehatan yang ditemukan di
masyarakat serta disesuaikan dengan kemampuan puskesmas yang
dipilih dan daftar upaya kesehatan pokok puskesmas yang telah ada
yaitu:
a. Upaya Kesehatan Sekolah.
b. Upaya Kesehatan Olahraga.
c. Upaya Perawatan Kesehatan Masyarakat.
d. Upaya Kesehatan Kerja.
e. Upaya Kesehatan Gigi dan Mulut.
f. Upaya Kesehatan Jiwa.
g. Upaya Kesehatan Mata.
h. Upaya Kesehatan Lanjut.
i. Upaya Pembinaan Pengobatan.
j. Laboratorium Sederhana.

2.4. Kedudukan, Organisasi dan Tata Kerja Puskesmas


2.4.1 Kedudukan Puskesmas
Kedudukan Puskesmas dibedakan menurut keterkaitannya dengan Sistem
Kesehatan Nasional (SKN), Sistem Kesehatan Kabupaten/Kota dan Sistem
Pemerintah Daerah:
1. Sistem Kesehatan Nasional
Kedudukan puskesmas dalam Sistem Kesehatan Nasional adalah
sebagai suatu sarana pelayanan kesehatan strata pertama yang
bertanggungjawab untuk menyelenggarakan upaya kesehatan
perorangan dan upaya kesehatan masyarakat di wilayah kerjanya.

KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS METHODIST INDONESIA
18 MARET s/d 28 MARET 2019 Page 12
LAPORAN KEGIATAN
DI PUSKESMAS MEDAN TUNTUNGAN

2. Sistem Kesehatan Kabupaten/Kota


Kedudukan puskesmas dalam Sistem Kesehatan Kabupaten/Kota adalah
sebagai Unit Pelaksana Teknis Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota yang
bertanggungjawab menyelenggarakan sebagian tugas pembangunan
kesehatan kabupaten/kota di wilayah kerjanya.
3. Sistem Pemerintah Daerah
Kedudukan puskesmas dalam Sistem Pemerintah Daerah adalah sebagai
Unit Pelaksana Teknis Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota yang
merupakan unit struktural Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota bidang
kesehatan di tingkat kecamatan.
4. Antar Sarana Pelayanan Kesehatan Strata Pertama
Di wilayah kerja puskesmas terdapat berbagai organisasi pelayanan
kesehatan strata pertama yang dikelola oleh lembaga masyarakat dan
swasta seperti praktek dokter, praktek dokter gigi, praktek bidan,
poliklinik dan balai kesehatan masyarakat. Kedudukan puskesmas di
antara berbagai sarana pelayanan kesehatan strata pertama ini adalah
sebagai mitra.
2.4.2 Organisasi Puskesmas
1. Struktur Organisasi
Struktur organisasi Puskesmas tergantung dari beban tugas masing-
masing Puskesmas. Penyusunan struktur organisasi Puskesmas di satu
Kabupaten/Kota dilakukan oleh Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota,
sedangkan penetapannya dilakukan dengan Peraturan Daerah.
Sebagai acuan dapat dipergunakan pola struktur organisasi Puskesmas
berikut:
a. Kepala Puskesmas.
b. Unit Tata Usaha yang bertanggung jawab membantu Kepala
Puskesmas dalam pengelolaan:
 Data dan informasi.
 Perencanaan dan Penilaian.
 Keuangan.
 Umum dan Kepegawaian.

KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS METHODIST INDONESIA
18 MARET s/d 28 MARET 2019 Page 13
LAPORAN KEGIATAN
DI PUSKESMAS MEDAN TUNTUNGAN

c. Unit Pelaksana Teknis Fungsional Puskesmas:


 Upaya Kesehatan Masyarakat, termasuk pembinaan terhadap
UKBM.
 Upaya Kesehatan Perorangan.
d. Jaringan Pelayanan Perorangan:
 Unit Puskesmas Pembantu.
 Unit Puskesmas Keliling.
 Unit Bidan di Desa/Komunitas.
2. Kriteria Personalia
Kriteria personalia yang mengisi struktur organisasi Puskesmas
disesuaikan dengan tugas dan tanggung jawab masing-masing unit
Puskesmas.
3. Eselon Kepala Puskesmas
Kepala Puskesmas adalah penanggungjawab pembangunan kesehatan
ditingkat Kecamatan. Sesuai dengan tanggungjawab tersebut dan peran
Kepala Puskesmas dalam penyelenggaraan pembangunan kesehatan
ditingkat Kecamatan maka jabatan Kepala Puskesmas adalah jabatan
struktural Eselon IV.
Apabila tidak tersedia tenaga kesahatan yang memenuhi syarat untuk
menjabat jabatan struktural Eselon IV, ditunjuk pejabat sementara yang
sesuai dengan kriteria Kepala Puskesmas yakni seorang sarjana di
bidang kesehatan yang kurikulum pendidikannya mencakup dibidang
kesehatan masyarakat, dengan kewenangan yang setara dengan pejabat
tetap.

2.4.3 Tata Kerja Puskesmas


Tata kerja Puskesmas yaitu:
 Dengan Kantor Kecamatan
Dalam melaksanakan fungsinya, puskesmas berkoordinasi dengan
kantor kecamatan melalui pertemuan berkala yang diselenggarakan di
tingkat kecamatan. Koordinasi tersebut mencakup perencanaan,

KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS METHODIST INDONESIA
18 MARET s/d 28 MARET 2019 Page 14
LAPORAN KEGIATAN
DI PUSKESMAS MEDAN TUNTUNGAN

penggerakan pelaksanaan, pengawasan dan pengendalian serta


penilaian.
 Dengan Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota
Puskesmas adalah unit pelaksana teknis Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota, dengan demikian secara teknis dan administratif,
puskesmas bertanggung jawab kepada Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota. Dan sebaliknya Dinas Kesehatan Kabupaten/ Kota
bertanggung jawab membina serta memberikan bantuan administratif
dan teknis kepada puskesmas.
 Dengan Jaringan Pelayanan Kesehatan Strata Pertama
Sebagai mitra pelayanan kesehatan strata pertama yang dikelola oleh
lembaga masyarakat dan swasta, puskesmas menjalin kerjasama
termasuk penyelenggaraan rujukan dan memantau kegiatan yang
diselenggarakan. Sedangkan sebagai pembina upaya kesehatan
bersumberdaya masyarakat, puskesmas melaksanakan bimbingan
teknis, pemberdayaan dan rujukan sesuai kebutuhan.
 Dengan Jaringan Pelayanan Kesehatan Rujukan
Dalam menyelenggarakan upaya kesehatan perorangan dan upaya
kesehatan masyarakat, puskesmas menjalin kerjasama yang erat dengan
berbagai pelayanan kesehatan rujukan.
 Dengan Lintas Sektor
Tanggung jawab puskesmas sebagai unit pelaksana teknis adalah
menyelenggarakan sebagian tugas pembangunan kesehatan yang
dibebankan oleh Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota.
 Dengan Masyarakat
Sebagai penanggungjawab penyelenggaraan pembangunan kesehatan di
wilayah kerjanya, puskesmas memerlukan dukungan aktif dari
masyarakat sebagai objek dan subjek pembangunan.

KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS METHODIST INDONESIA
18 MARET s/d 28 MARET 2019 Page 15
LAPORAN KEGIATAN
DI PUSKESMAS MEDAN TUNTUNGAN

BAB III
GAMBARAN UMUM PUSKESMAS MEDAN TUNTUNGAN

3.1 Sejarah Singkat Puskesmas Tuntungan


Puskesmas Tuntungan merupakan Puskesmas yang terletak di kecamatan
Medan Tuntungan yang terdiri dari 6 Kelurahan. Puskesmas Tuntungan terletak di
Jl. Bunga Melati II Kelurahan Kemenangan Tani Lingkungan II Kecamatan
Medan Tuntungan, dengan luas tanah sebesar 1.347 m2 dan luas bangunan sebesar
894 m2. Puskesmas Tuntungan juga dilengkapi dengan rumah dinas dokter dan
rumah dinas paramedis. Sampai saat ini Puskesmas Tuntungan masih berdiri
kokoh bahkan menjadi salah satu Puskesmas Rawat Jalan di Kota Medan.

3.2 Wilayah Kerja Puskesmas Tuntungan


Puskesmas Tuntungan Memiliki Wilayah Kerja Seluas 923 Ha, terdiri atas
6 kelurahan dan 29 Lingkungan yaitu :
 Kelurahan Tanjung Selamat : 9 Lingkungan;
 Kelurahan Namo Gajah : 3 Lingkungan;
 Kelurahan Kemenangan Tani : 5 Lingkungan;
 Kelurahan Lau Chi : 3 Lingkungan;
 Kelurahan Sidomulyo : 4 Lingkungan;
 Kelurahan Baru Ladang Bambu : 5 Lingkungan.

3.3 Data Wilayah/Data Geografis


Batas wilayah kerja Puskesmas Medan Tuntungan sebagai berikut :
 Sebelah Utara berbatasan dengan Kecamatan Medan Selayang dan
kecamatan Medan Johor.
 Sebelah Selatan berbatasan dengan Kabupaten Deli Serdang.
 Sebelah Barat berbatasan dengan Kabupaten Deli Serdang.
 Sebelah Timur berbatasan dengan Kabupaten Deli Serdang

KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS METHODIST INDONESIA
18 MARET s/d 28 MARET 2019 Page 16
LAPORAN KEGIATAN
DI PUSKESMAS MEDAN TUNTUNGAN

Gambar 3.1 Peta Wilayah Kerja Puskesmas Tuntungan

Data Wilayah Tahun 2014


- Luas Wilayah ` : 806,3 Ha
- Luas Kecamatan : 1.911,3 Ha
- Jumlah Kelurahan :6
- Jumlah Lingkungan : 29
- Jumlah KK : 515

KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS METHODIST INDONESIA
18 MARET s/d 28 MARET 2019 Page 17
LAPORAN KEGIATAN
DI PUSKESMAS MEDAN TUNTUNGAN

3.4. Data Kependudukan/Data Demografis


Jumlah penduduk riil Wilayah Kerja Puskesmas Kecamatan Medan
Tuntungan hingga Oktober tahun 2017 adalah 47.463 jiwa. Adapun
penjabarannya adalah sebagai berikut :

Tabel 3.1 Distribusi Penduduk di Wilayah Kerja Puskesmas Tuntungan


Kecamatan Medan Tuntungan 2017
Luas Lingk. Jumlah
No. Kelurahan Jumlah Lingk. Jumlah KK
(Ha) Penduduk
1. Tanjung Selamat 300 9 2.738 10.546
2. Namo Gajah 101 3 414 5.032
3. Kemenangan Tani 150 5 956 1.880
4. Lau Chi 87 3 586 1.749
5. Sidomulyo 82.3 4 556 3.856
6. Baru Ladang Bambu 135 5 939 24.580
Jumlah 855,3 29 6.189 47.463

Keterangan Tabel 3.1


Dari analisis tabel di atas, Kelurahan yang terpadat penduduknya adalah kelurahan
Tanjung Selamat 48,9 jiwa/hektar, dan paling jarang adalah kelurahan Lau Chi.

Tabel 3.2 Distribusi Penduduk Berdasarkan Agama di Wilayah


KerjaPuskesmas Tuntungan Kecamatan Medan Tuntungan
No. Agama Jumlah
1. Islam 14875
2. Kristen 5785
3. Katolik 2011
4. Hindu 48
5. Budha 55

Keterangan Tabel 3.2


Dari tabel di atas dapat diketahui distribusi penduduk dengan agama Islam adalah
yang terbanyak dengan jumlah 14875 orang dan penduduk agama Hindu adalah
paling sedikit dengan jumlah 48 orang.

KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS METHODIST INDONESIA
18 MARET s/d 28 MARET 2019 Page 18
LAPORAN KEGIATAN
DI PUSKESMAS MEDAN TUNTUNGAN

Tabel 3.3 Distribusi Penduduk Berdasarkan Mata Pencaharian di Wilayah


Kerja Puskesmas Medan Tuntungan

No Kelurahan Lingkungan PNS Swasta ABRI Polisi Pedagang Petani Dll Jumlah
1 Tanjung I 72 140 12 17 389 98 351 1.079
Selamat II 38 82 7 11 273 41 295 747
III 63 133 14 21 452 87 280 1.050
IV 31 72 6 14 321 48 221 713
V 18 39 3 4 59 17 25 165
VI 42 87 8 56 243 61 199 696
VII 47 91 6 10 221 43 298 716
VIII 38 83 5 13 238 57 321 755
IX 42 92 7 14 242 49 287 733
JUMLAH 391 819 68 160 2.438 501 2.277 6.654
No Kelurahan Lingkungan PNS Swasta ABRI Polisi Pedagang Petani Dll Jumlah
2 Namo Gajah I 60 144 - 1 13 10 54 282
II 46 91 - 4 10 52 830 1.033
III 8 7 - 1 6 -24 40 86
JUMLAH 114 242 - 6 29 86 924 1401
No Kelurahan Lingkungan PNS Swasta ABRI Polisi Pedagang Petani Dll Jumlah
3 Kemenangan I 31 3 - 4 15 - 657 710
Tani II 51 54 - 3 17 5 952 1.082
III 111 59 2 6 4 7 1.018 1.207
IV 155 118 - 3 20 - 529 825
V 97 123 - 3 17 8 665 913
JUMLAH 445 357 2 19 73 20 3.821 4.737
No. Kelurahan Lingkungan PNS Swasta ABRI Polisi Pedagang Petani Dll Jumlah
4 Laucih I 59 185 4 3 329 89 358 1.027
II 48 178 8 5 214 78 298 829
III 38 135 2 1 217 59 246 698
JUMLAH 145 498 14 9 760 226 902 2.554
No. Kelurahan Lingkungan PNS Swasta ABRI Polisi Pedagang Petani Dll Jumlah
5 Sidomulyo I 12 259 2 52 30 63 418
II 10 70 - - 55 5 40 180
III 2 - - - 33 2 45 82
IV 1 2 - - 15 2 65 85
JUMLAH 25 331 - 2 155 39 223 765
No. Kelurahan Lingkungan PNS Swasta ABRI Polisi Pedagang Petani Dll Jumlah
6 Baru Ladang I 29 55 1 - 73 30 39 227
Bambu II 28 19 3 2 121 29 3 205

KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS METHODIST INDONESIA
18 MARET s/d 28 MARET 2019 Page 19
LAPORAN KEGIATAN
DI PUSKESMAS MEDAN TUNTUNGAN

III 23 728 5 2 54 47 125 984


IV 14 12 5 3 155 52 164 405
V 11 163 1 2 26 32 74 309
JUMLAH 105 977 15 9 429 190 - 2.130
TOTAL 1.22 3.224 99 205 3.884 1.062 8.147 18.241
5

Tabel 3.4 Distribusi Penduduk Berdasarkan Suku Bangsa di Wilayah


KerjaPuskesmas Medan Tuntungan
No Kelurahan L Karo Toba Sima Manda Pak Jawa Mela Nia Cina Dll Jumlah
K Lungun Iling Pak Yu s
1 Tanjung I 621 281 292 298 282 220 758 34 - - 2.786
Selamat II 309 139 163 151 140 121 368 22 - - 1.413
III 592 349 381 263 135 174 721 43 - - 2.658
IV 439 182 119 211 183 197 261 28 - - 1.620
V 98 62 52 38 14 - 16 - - - 280
VI 292 193 184 192 198 185 83 65 - - 1.392
VII 273 181 199 189 186 191 89 33 - - 1.341
VIII 468 143 173 162 153 129 168 32 - - 1.428
IX 270 206 233 197 198 241 218 36 - - 1.599
JUMLAH 3.362 1.736 1.796 1.701 1.489 1.458 2.682 293 - - 14.517
No Kelurahan LK Karo Toba Sima Manda Pak Jawa Mela Nia Cina Dll Jumlah
Lungu Iling pak Yu s
n
2 Namo I 39 152 63 142 12 126 70 24 - 87 715
Gajah II 663 159 11 13 11 124 23 11 - 8 1.023
III 87 30 1 24 6 118 22 4 4 1 297
JUMLAH 789 341 75 179 29 368 115 39 4 96 2.035
No Kelurahan LK Karo Toba Sima Manda Pak Jawa Mela Nia Cina Dll Jumlah
Lungu Iling pak Yu s
n
3 Kemenanga I 635 12 6 13 15 7 6 6 - 10 710
n Tani II 879 51 14 25 5 71 13 22 - 2 1.082
III 883 264 15 5 11 21 7 9 - 8 1.223
IV 163 180 6 110 2 175 14 16 - 81 747
V 317 125 249 82 44 74 18 18 - 162 1.089
JUMLAH 2.877 632 290 235 77 348 58 71 - 263 4.851
No Kelurahan LK Karo Toba Sima Manda Pak Jawa Mela Nia Cina Dll Jumlah
Lungu Iling pak Yu s
n

KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS METHODIST INDONESIA
18 MARET s/d 28 MARET 2019 Page 20
LAPORAN KEGIATAN
DI PUSKESMAS MEDAN TUNTUNGAN

4 Laucih I 524 142 51 98 32 62 15 39 - - 963


II 476 123 46 66 24 33 11 41 - - 820
III 393 136 59 72 29 43 13 22 4 - 771
JUMLAH 1.393 401 156 236 85 138 39 102 4 - 2.554
No Kelurahan LK Karo Toba Sima Manda Pak Jawa Mela Nia Cina Dll Jumlah
Lungu iling pak Yu s
n
5 Sidomulyo I 281 40 47 21 - 630 22 6 - 1.047
II 389 30 11 20 - 140 6 5 - 601
III 24 - 8 5 - 259 - - - 296
IV 35 5 15 23 - 275 1 - - 354
JUMLAH 729 75 81 69 - 1.034 29 11 - 2.298
No Kelurahan LK Karo Toba Sima Manda Pak Jawa Mela Nia Cina Dll Jumlah
. Lungu iling pak Yu s
n
6 Baru I 308 31 12 9 - 27 - 6 - 29 422
Ladang II 253 54 16 24 2 39 3 9 - 21 421
Bambu III 164 51 12 24 14 641 4 6 4 26 946
IV 136 51 26 29 - 842 5 - - 49 1.138
V 224 95 24 54 - 1.014 9 6 2 65 1.493
JUMLAH 1.085 282 90 140 16 2.563 21 27 6 190 4.420
TOTAL 10.235 3.467 2.488 2560 1.696 5.909 2.944 543 16 549 30.675

1.5 Data Kesehatan


3.5.1 Sarana fisik
1. Fasilitas Puskesmas ( Sarana Fisik) :
a. Ruang Rawat Jalan : Lantai I : 10 Ruangan
b. Ruang Rawat Inap : Lantai II : 9 Ruangan
Lantai II : 7 Ruangan
(Lantai I & II dihubungkan oleh tangga yang cukup curam)
Ruangan dilengkapi dengan Alkes / meubiler yang sesuai.
2. Kendaraan Dinas
a. Kendaraan roda empat:
Daihatsu Xenia BK 1585 L, kondisi baik.
b. Kendaraan roda dua empat (4) buah:
- Sepeda Motor Honda BK 5306 K, kondisi baik.
- Sepeda Motor Honda BK 5307 K, kondisi baik.

KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS METHODIST INDONESIA
18 MARET s/d 28 MARET 2019 Page 21
LAPORAN KEGIATAN
DI PUSKESMAS MEDAN TUNTUNGAN

- Sepeda Motor Honda BK 5250 K, kondisi baik


- Sepeda Motor Yamaha BK 3795 K, kondisi baik
3.5.2 Sarana Ibadah
Tabel 3.5 Profil Sarana Ibadah di Wilayah Kerja Puskesmas Tuntungan
Kecamatan Tuntungan
No Sarana Ibadah Jumlah
1. Mesjid 18
2. Gereja 9
3. Vihara 4
4. Kuil -
5. Kelenteng -
6. Musollah 6

Keterangan Tabel 3.6


Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa mesjid adalah sarana ibadah dengan
jumlah yang terbanyak yaitu sebanyak 18 buah. Wilayah kerja Puskesmas
Tuntungantidak mempunyai kuil dan kelenteng.

3.5.3 Sarana Kesehatan


Tabel 3.6 Profil Sarana Kesehatan di Wilayah Kerja Puskesmas Tuntungan
Kecamatan Medan Tuntungan
NO SARANA KESEHATAN JUMLAH
1 RS.Pemerintah 1
2 RS.Swasta -
3 RS.Khusus/RSIA 1
4 Balai pengobatan 4
5 Rumah bersalin 4
6 Laboratorium -
7 Apotik 6
8 Optic 3
9 Puskesmas pembantu 2
10 Tokoh obat berijin 1
11 Praktek Dr. umum swasta 4
12 Praktek Dr.spesialis swasta 3
13 Praktek Drg.swasta 2
14 Praktek Bidan swasta 2
15 Batra 4
16 Pos kesehatan 6

KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS METHODIST INDONESIA
18 MARET s/d 28 MARET 2019 Page 22
LAPORAN KEGIATAN
DI PUSKESMAS MEDAN TUNTUNGAN

3.5.4 Sarana Pendukung Kesehatan


Tabel 3.7 Sarana Pendukung Kesehatan
No. Sarana Pendukung Kesehatan Jumlah
1. Posyandu Balita 15
2. Posyandu Lansia 6
3. Kendaraan dinas operasional 1
4. Sekretariat / Tata usaha 1

Keterangan Tabel 3.8


Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa Posyandu Balita mempunyai jumlah yang
terbanyak dengan jumlah 15 buah sedangkan ambulance dan sekretariat/tata usaha
paling sedikit yaitu sebanyak 1 buah.

3.5.5 Sarana Fisik Puskesmas


1. Transportasi
 Kendaraan roda empat 1 unit kondisi baik
Daihatsu Xenia BK 1585 L
 Kendaraan roda dua 4 unit kondisi baik
Sepeda motor Honda BK 5306 K, BK 5307 K,dan BK 5250 K
Sepeda motor Yamaha BK 3795 K
2. Sarana Komunikasi dan Informasi
 Telepon : Tidak ada
 Komputer : 3 buah kondisi baik
3. Sumber Energi
 PLN
 Genset : 1 buah kondisi baik
4. Prasarana
 Sarana Air Bersih : Ada Baik
 Sarana Pembuangan Sampah Medis : Ada Baik
 Sarana Pembuangan Sampah Non Medis : Ada Baik
 Sarana Pembuangan Air Limbah (SPAL) : Ada Baik
 Saran Pembuangan Tinja : Ada Baik

KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS METHODIST INDONESIA
18 MARET s/d 28 MARET 2019 Page 23
LAPORAN KEGIATAN
DI PUSKESMAS MEDAN TUNTUNGAN

1.6 Tenaga Kesehatan Puskesmas


Sarana Tenaga Kesehatan yang ada di wilayah kerja Puskesmas:
Tabel 3.8 Profil Tenaga Kesehatan di Puskesmas Medan Tuntungan
No. Tenaga Kesehatan Jumlah
1. Dokter Umum 8
2. Dokter Gigi 1
3. Perawat 29
4. Bidan 17
5. Perawat Gigi 2
6. Analisis Laboratorium 3
7. Asisten Apoteker/Farmasi 6
8. Petugas Gizi 2
9. Penyuluh/Kesmas 5
10. Kesehatan Lingkungan 2
11. Pelaksana TU 1
12. Pekarya Kesehatan 2
Jumlah 78

Keterangan Tabel 3.8


Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa terdapat total 59 orang tenaga kesehatan
di Puskesmas Medan Tuntungan pada tahun 2017.

1.7 Struktur Organisasi


 Kepala puskesmas
- Sebagai Pemimpin (manager)
- Sebagai tenaga ahli
- Mengoreksi program
 Urusan Tata Usaha
- Melaksanakan administrasi
- Pengurusan supporting(kepegawaian)
- Perlengkapan
- Keuangan
 Staf Puskesmas
- Masing-masing bekerja dan bertanggung jawab sesuai dengan bidang /
program kerjanya.

KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS METHODIST INDONESIA
18 MARET s/d 28 MARET 2019 Page 24
LAPORAN KEGIATAN
DI PUSKESMAS MEDAN TUNTUNGAN

KEPALA PUSKESMAS MEDAN TUNTUNGAN


Dr. Helena Rugun N. Nainggolan, MKT
Nip. 196705112 0021 22 001

KEPALA SUB BAGIAN TATA USAHA


Nurlela, S Kep
Nip. 19631212 198603 2 002

URUSAN UMUM URUSAN KEUANGAN DAN URUSAN PERENCANAAN


DALUR LIMBONG PERLENGKAPAN PROGRAM DAN PELAPORAN
NIP 19620628 198403 1 001 Dr. Haryati Lubis RATMA JUITA Br. SITEPU
NIP 197703092008042001 NIP. 400 006 754

- HUMAS - BENDAHARA BPJS - PERENCANAAN


- ADMINISTRASI - PERLENGKAPAN PROGRAM
- KEPEGAWAIAN - INVENTARIS - PELAPORAN
- PROTOKOLER BARANG
- PROTOKOLER

WAKIL KOORDINATOR I WAKIL KOORDIONATOR II


Dr. Malem Seh Karo-karo Dr. Amilia Isyana
NIP. 19621215 199803 1 002 NIP. 198405042008042001

PROMKES KESLING

POLI UMUM POLI GIGI APOTEK LABORATORIUM POLI UMUM ANAK


KIB SURVEILANS
DEWASA Drg. Yanti br Merry Saragih Tiurlan S Dr. Sandra
Dr.malem Seh Damanik NIP 19762312 NIP 19640601 Runiawati
NIP 199603 2 002 198402 2 001 NIP 19770309
Karo Karo
19860812201 198402 200701 2 006 UKS DBD
NIP. 19621215
4112001
199803 1 002
KEPALA PUSKESMAS Gizi TB PARU
PEMBANTU

Lansia HIV
KA PUSTU M. PERMAI KA PUSTU L. BAMBU
Dr. Twinkle Dr. Voidance Bakara PTM ISPA
NIP 19740801 200604 001 NIP 19791002 200903 2 005

KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS METHODIST INDONESIA
18 MARET s/d 28 MARET 2019 Page 25
LAPORAN KEGIATAN
DI PUSKESMAS MEDAN TUNTUNGAN

1.8 Fasilitas Fisik Puskesmas


Puskesmas Tuntungan dalam menjalankan kegiatan didukung oleh
berbagaifasilitas fisik maupun non fisik dalam Kecamatan Tuntungan yang
meliputi:

Gambar 3.4 Puskesmas Tuntungan (tampak depan)

3.8.1. Fasilitas Gedung Puskesmas


Tabel 3.9 Daftar Data Fasilitas Gedung Puskemas Medan Tuntungan
No Fasilitas Gedung Jumlah
1. Ruang Dokter/Periksa Pasien 2
2. Ruang Obat 1
3. Ruang Gudang Obat 1
4. Ruang Suntik/Tindakan 1
5. Ruang KB-KIA 1
6. Ruang Klinik Gigi 1
7. Loket/Ruang Kartu 1
8. Ruang Tunggu Pasien 1
9. Ruang Gizi 1
10 Laboratorium Sederhana 1
11. Kamar Mandi/WC 1
12. Ruang Kepala Puskesmas 2
13. Ruang Tata usaha dan Konsultasi 6
14. Ruang Rapat 1
15. Tempat Tidur 8

KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS METHODIST INDONESIA
18 MARET s/d 28 MARET 2019 Page 26
LAPORAN KEGIATAN
DI PUSKESMAS MEDAN TUNTUNGAN

16. Ruang Persalinan 1


17. Ruang Gizi 1
18. Ruang Operasi 1
19 Ruang UKS 1
20 Ruang Perpustakaan 1
21 Ruang P2M 1
22 Ruang Konsultasi KB 1
23 Ruang Komputer 1
24 Gudang obat 1
25 Gudang barang 1

3.8.2. Sumber Daya Manusia Puskesmas


Tabel 3.10 Daftar Nama Tenaga Kesehatan Di Puskesmas Tuntungan
No NAMA NIP GOL JENIS PENDIDIKAN

1 Dr. Helena R.N. 196705112 0021 22 001 IV/a S1. Kedokteran


Nainggolan, MKT
2 Nurlela, Ginting 196312121 986032 002 III/D S1. Keperawatan
3 Dr. Malem seh Karo-karo 198621215 1998031 002 IV/C S1. Kedokteran
4 Ady Suprayetno 19640317 2000031 003 IV/B S1. Farmasi
5 Norma Ginting 19641110 1989032 005 IV/B D4 Kebidanan
6 Dr.immanuel S. Sembiring 196005251989111001 IV/A S1. Kedokteran
7 Deliana Br Sembiring 196412271987032001 IV/A S1. Keperawatan
8 Nur Asiah 196907011993032005 IV/A S1.Kesehatan
Masyarakat
9 Dr. Hariati Lubis 1977030920070012006 IV/A S2 Kesmas
10 Dr. Amilia Isyana 198405042008042001 IV/A S1. Kedokteran
11 Merry F. Siahaan 196108141983012005 III/D SPK
12 Sri Ulina 19620113 198307 2 001 III/D SPK
13 Ratna Wati Eliasta 196302061987032015 III/D SPK
14 Julita 196106221984032004 III/D D3 Farmasi
15 Telamin Br. Sembiring 196411051988032006 III/D D1 Kebidanan
16 Hotmauli A. Sagala 19661108 199003 2 004 III/D DIII Keperawatan
17 Lidya Br. Tarigan 196306151994032002 III/D DIII Keperawatan
18 Riah ukur Girsang 196212281984032017 III/D DIII Keperawatan
19 Marthalena Purba 196204291982032002 III/D SPK
20 Tiurlan Situmeang 19640601 198402 2 001 III/D SMAK
21 Merlya Sidabutar 196301211990032002 III/d SPRA
22 Evvie Sitomorang 197212091992032001 III/d D1-Kebidanan
23 Senna Sinaga 196908141989032001 III/d KEPERAWATAN
24 Kurtina Marbun 196009251981032002 III/d SPK
25 Hj.Maidar 196505021985112001 III/d DI-KEBIDANAN
26 Mariati Sembiring 196904171989012003 III/d SPRG
27 Restawati Ginting 196808101989032001 III/d DI-KEBIDANAN
28 Arikena Tarigan 19660713 199303 2 001 III/d SPK
29 Diahta N.Bangun 196710281990072004 III/d AMKL
30 Dr.Reka Marga Retta 197808072009032004 III/d S1-KEDOKTERAN
31 Jumpa Kita Sinurat 196304241988031005 III/c S1KEPERAWATAN

KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS METHODIST INDONESIA
18 MARET s/d 28 MARET 2019 Page 27
LAPORAN KEGIATAN
DI PUSKESMAS MEDAN TUNTUNGAN

32 Wiwik Parlina 19760428 200502 2 007 III/c DIV. Kep. Pendidik


33 Alimatus Sakdiah 19780805.200003.2.001 III/c DIII Gizi
34 Merri Frina Saragih 197612231996032002 III/c DIII Farmasi
35 Siti Syahrani 196609151989032004 III/b DI-Kebidanan
36 Ratma Juita Br. Sitepu 197804042006042013 III/b DIII. Keperawatan
37 Oktiva Sahriani 19791015 200604 2 021 III/b DIV Kebidanan
38 Repia Samosir 19680911 198911 2 001 III/a AMG
39 Agustina Br. Purba 19880820 201001 1 008 III/a DIII. Kebidanan
40 Eva Rosida Sinulingga 19860919 201001 2 023 III/a DIII. Keperawatan
41 Desi Bintang Natalia 19821217 200804 2 001 III/a DIII-Kebidanan
Silaen.Am.Keb
42 Verawati D. Gultom, AMK 19800331 201101 2 009 III/b SI-
Keperawatan,Nurse
43 Ferawati Perangin- 19860510 201001 2 025 III/a DIII Kebidanan
Angin, Am. Keb
44 Arnipa Fitrianti 19770927 200801 2 003 II/d DIII-Kebidanan
45 Sarinah Ginting 19641110 200701 2 002 II/d Kimia Analis
46 Betseba Br Sebayang 19820221 200512 2 001 III/c SKM,Mkes
47 Fadli Beni H.S PHL - SMA
48 Muhammad Rizal Fauzi PHL - S1-Komputer
49 Risda Paulina 19631106 198803 2 007 III/b LCPK
50 Panca Sakti Juniati 19730601 199303 2 007 III/c S1-Keperawatan
51 Dr.Sandra Runiawati 197808062010012002 III/c S1-Kedokteran
52 Erni Manurung, AMKG 19860926 201001 2 029 III/a AMKG
53 Dolar Limbong 196206281984031001 III/b SMA
54 Drg Yanti Damanik 19608122014112001 III/b S1-Kedokteran Gigi
55 Leusida Sibarani 198705182011012015 III/a DIII-Kebidanan
56 Elisabeth Silalahi 197904202009042005 III/a DIII-Keperawatan
57 Vepi Marke Sinaga 198509082010012008 III/a DIII-Keperawatan
58 Eva Helfiany Ginting 198907212011012007 III/a DIII-Analis
59 Ida Maris Br Tarigan 197712262005022004 II/d D1-Kebidanan
60 Rut Tarigan 197807122008012003 II/d D1-Kebidanan
61 Evalina Yanti Tambunan 198201212010012009 II/d Assisten Apoteker
62 Mhd Arifin Sembiring - - SMA
63 Fauziah - - DIII-Kebidanan

3.8.3 Fasilitas Administrasi


Perlengkapan yang dimiliki oleh Puskesmas Tuntungan dalam
menjalankan peranannya agar terlaksananya laporan administrasi antara lain:
meja, kursi, lemari arsip, dua unit komputer, kartu berobat pasien, buku catatan
arsip, kartu laporan, formulir kegiatan lapangan, buku laporan kegiatan, kartu
KIA/ KB, buku bendahara dan papan tulis.

KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS METHODIST INDONESIA
18 MARET s/d 28 MARET 2019 Page 28
LAPORAN KEGIATAN
DI PUSKESMAS MEDAN TUNTUNGAN

3.8.4 Fasilitas Imunisasi


Fasilitas imunisasi yang dimiliki oleh Puskesmas Tuntungan antara lain:
- Lemari Es
- Alat-alat Imunisasi
- Vaksin seperti BCG, DPT, POLIO, Campak, TT, Hepatitis
- Termos

3.8.5 Fasilitas Alat – alat Kesehatan


Adapun peralatan yang dimiliki Puskesmas Medan Tuntungan antara lain :
 Alat – alat pemeriksaan kesehatan
 Alat – alat pertolongan persalinan
 Alat – alat P3K
 Timbangan Bayi dan dewasa
 Dental Unit Chair
 Alat – alat perawatan gigi
 Alat – alat laboratorium sederhana

3.8.6 Fasilitas Obat-Obatan


Tabel 3.11 Data Fasilitas Obat-obatan di Puskemas Medan Tuntungan
No Nama Obat yang Digunakan Satuan
1 Air Raksa Dental Use Botol
2 Aminoflina Injeksi 24 mg/ml - 10 ml Ampul
3 Aminoflina Tablet 200 mg Tablet
4 Amitriplina HCL tablet salut 25 mg Tablet
5 Amoksisilina kapsul 250 mg Kapsul
6 Amoksisilina sirup kering 125 mg/ml Botol
7 Ampisilina kaplet 500 mg Kapsul
8 Ampisilina sirup kering 125 mg/5ml Botol
9 Antalgin (matampiron ) tablet 500 mg Tablet
10 Antasida doen tablet kombinasi Tablet
11 Anti hemmoroid Suppositoria Sup
12 Aqua pro Injeksi steril, bebas pirogen 20 ml Ampul
13 Aquadest steril 500 ml Botol
14 Asam Askorbat ( vit c ) tablet 50 mg Tablet
15 As. Benzoat 3 % as. Salisilat 6 % (whitfield salep) Pot
16 Asam Klorida 0,1 n Botol

KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS METHODIST INDONESIA
18 MARET s/d 28 MARET 2019 Page 29
LAPORAN KEGIATAN
DI PUSKESMAS MEDAN TUNTUNGAN

17 As. Salisilat 2 % + belerang endap 4 % (2-4) salep Pot


18 Asam sulfosalisilat 20 % Botol
19 Asetosal tablet 500 mg Tablet
20 Atropina sulfat injeksi 0,25 mg/ml - 1ml Ampul
21 Atropina sulfat ( atropina ) tablet 0,5 mg Tablet
22 Atropina Sulfat ( atropina ) tetes mata 0,5 % Botol
23 Benzatina bensil penisilina injeksi 1,2 juta iu Vial
24 Besi (ii) sulfat tablet salut, kombinasi Tablet
25 Catgut / Benang bedah no. 2/0 - 3/0 Sak
26 Dapson tablet 100 mg Tablet
27 Dexametason Injeksi 5mg/ml - 1ml Ampul
28 Dexametason Tablet 0,5 mg Tablet
29 Dekstran 70 - larutan infus 6 % steril Botol
30 Dekstrometorfan hbr sirup 10 mg/sml Botol
31 Dekstrometorfan hbr tablet 15 mg Tablet
32 Devitalisasi pasta Pot
33 Diazem injeksi 5mg/ml-2ml Ampul
34 Diazepam Tavlet 2mg Tablet
35 Dietikarbamazin sitrat 100 mg tablet Tablet
36 Difenhidramin hcl injeksi 10 mg/ml-1ml Ampul
37 Digoksiba tablet 0,25mg Tablet
38 Efedrina hcl (efedrina tablet 25 mg Tablet
39 Ekstrak belladon tablet 10 mg Tablet
40 Epinefrina hcl/ bitartrat (adrenalina) inj. 0,1%-1ml Ampul
41 Ergotamina tartrat 1 mg + kofeina 50 mg tab. Komb Tablet
42 Etakridina (rivanol) arutan 0,1% Botol
43 Etambutol hcl (etambutol) tablet 250mg Tablet
44 Etanol 70% 1000ml Botol
45 Etil klorida semprot Botol
46 Eugenol cairan Botol
47 Fenobarbital Tablet injeksi 50mg/ml - 2ml Ampul
48 Fenobarbital tablet 30 mg Tablet
49 Fenoksimetil pensilina tablet 250mg Tablet
50 Fenoksimetil pensilina tablet 500mg Tablet
51 Fenol Gliserol tetes telinga 10% Botol
52 Fitomenadion (vit.K1) injeksi 10 mg/ml-1ml Ampul
53 Fitomenadion (vit.K1) salut 10 mg Tablet
54 Furosemida tablet 40 mg Botol
55 Gamesan emulsi 1% Botol
56 Garam oralit untuk 1000ml air Sak
57 Garam oralit 200ml air Sak

KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS METHODIST INDONESIA
18 MARET s/d 28 MARET 2019 Page 30
LAPORAN KEGIATAN
DI PUSKESMAS MEDAN TUNTUNGAN

58 Gentian violet larutan 1% Botol


59 Giblenlamida tablet 5mg Tablet
60 Gliseril Guayakolat tablet 100 mg Tablet
61 Gliserol Botol
62 Glukosa larutan infus 10% Botol
63 Glukosa larutan infus 40% Botol
64 Glukosa larutan infus 5% Botol
65 Griseofulvin tablet 125 mg micronized Tablet
66 Gutta Percha points Stick
67 Hidroklorotiazida (hct) tablet 25mg Tablet
68 Hidrokortison krim 2,5% Tube
69 Ibuprofen tablet 200mg Tablet
70 Infusion set anak Set
71 Infusion set dewasa Set
72 Isoniazida (inh) tablet 100mg Tablet
73 Isoniazida (inh) Tablet 300mg Tablet
74 Jarum jahit (bedah) no. 9 s/d 14 Biji
75 Kalium pemanganat serbuk Botol
76 Kalsium Hidroksida pasta Tube
77 Kalsium Laktat (kalk) tablet 500 mg Tablet
78 Kapas berlemak 500mg Bungkus
79 Kapas pembalut/absorben 250 gram Bungkus
80 Kasa kompres 40/40 steril Bungkus
81 Kasa pembalut Rol
82 Kasa pembalut hidrofil 4 m x 15 cm Rol
83 Kasa pembalut hidrofil 4 m x 3 cm Rol
84 Kinina dihidroklorida (kinina) injeksi 25% - 2 mL Ampul
85 Kinina sulfat tablet 222 mg (7 h 20) Tablet
86 Klofazimin, micronize kapsul 100 mL Kapsul
87 Kloramfenikol kapsul 250 mg Kapsul
88 Kloramfenikol salap mata 1% Tube
89 Kloramfenikol tetes telinga 3% Botol
90 Kloferamina maleat (ctm) tablet 4 mg Tablet
91 Klorokina fosfat (klorokina) tablet 250 mg Tablet
92 Klorpromazina hcl tablet salut 25 mg Tablet
93 Klorpromazina hcl injeksi 5 mg/ml - 2 ml Ampul
94 Klorpromazina hcl injeksi 5 mg/ml - 1 ml Ampul
95 Kodeina HCL (Kodeina) Tablet 10 mg Tablet
96 Komb. Pirimetamin 2 mg - Sulfaoxin 500 mg Tablet
97 Kotrimoksazol Suspense Botol
98 Kotrimoksazol Tablet Kombinasi Tablet

KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS METHODIST INDONESIA
18 MARET s/d 28 MARET 2019 Page 31
LAPORAN KEGIATAN
DI PUSKESMAS MEDAN TUNTUNGAN

99 Kotrimoksazol Tablet Pediatrik Kombinasi Tablet


100 Larutan Benedict Botol
101 Larutan Basin 2% Botol
102 Larutan Gabbet BotoI
103 Larutan Giemsa Stain Botol
104 Larutan Kinyoun Botol
105 Larutan Turk Botol
106 Lidokaina Comb. Injeksi Kombinasi Ampul
107 Lisol mengandung Kresol Tersabun 50 % Botol
108 Magnesium Sulfat Serbuk 30 gram Kantong
109 Mebendazol Tablet 100 mg Tablet
110 Metakresol Sulfonat dan Matenol Kondensasi Botol
111 Methanol Botol
112 Metilergomtrina Malet Injeksi 0,200 mg/ml - 1 ml Ampul
113 Metilergomtrina Malet Tablet Salut 0,125 mg Tablet
114 Metronidazol Tablet 250 mg Tablet
115 Monoklorkamfer Mentol Cairan Botol
116 Mumfiying Pasta Botol
117 Natrium Bikarbonat Tablet 500 mg Tablet
118 Natrium Fenitoina (Fenitoina) Kapsul 100 mg Kapsul
119 Natrium Fenitoina (Fenitoina) Kapsul 30 mg Kapsul
120 Natrium Klorida Larutan Infus 0,9% Steril Botol
121 Natrium Tiopenal Serbuk Injeksi 100 mg Amp Ampul
122 Natrium Tiosulfat Injeksi 25% - 10 ml Ampul
123 Nistatin 100.000 IU/g Tablet Tablet
124 Obat Batuk Hitam (OBH) Cairan Botol
125 Oksigen Gas dalam Tabung Tabung
126 Oksitetrasiklina HCL Salap Mata 1% Tube
127 Oksitetrasiklina HCL Salap 3% Tube
128 Oksitetrasiklina HCL Injeksi 50 mg/ml - 10 ml Vial
129 Oksitosina Injeksi 10 IU/ml - 1 ml Ampul
130 Paraformal Dehida Tablet 1 gram Tablet
131 Parasetamol Sirup 120 mg / 5 ml Botol
132 Parasetamol Tablet 500 mg Tablet
133 Pilokarpina HCL /Nitrat Tetes Mata 2% Botol
134 Piperazina Sirup 20% Botol
135 Piperazina Tablet 500 mg Tablet
136 Pirantel Pamoat (Pirantel) Tablet 125 mg Basa Tablet
137 Piridoksinal hl (vit B6) Tablet 10 mg Botol
138 Plester 5 yards x 2 inch Rol
139 Polipetida Kombinasi Doen Larutan Infus Botol

KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS METHODIST INDONESIA
18 MARET s/d 28 MARET 2019 Page 32
LAPORAN KEGIATAN
DI PUSKESMAS MEDAN TUNTUNGAN

140 Prednison Tablet 5 mg Tablet


141 Primakina Tablet 15 mg Tablet
142 Prokaina Fenisilina Injeksi 3 juta/IU Vial
143 Propiltiorasil Tablet 100 mg Tablet
144 Propanolol HCL (Propanolol) Tablet 40 mg Tablet
145 Reserpina Tablet 0,10 mg Tablet
146 Reserpina Tablet 0,25 mg Tablet
147 Retinol (vit A) Tablet Lunak 20.000 IU Kapsul
148 Retinol (vit A) Tablet Salut 50.000 IU Tablet
149 Rifampisin Kaplet 600 mg Kapsul
150 Rifampisin Kaplet 300 mg Kapsul
151 Rifampisin Kapsul 450 mg Kapsul
152 Ringer Laktat Larutan Infus Steril Tablet
153 Salbutamol Tablet 2 mg Tablet
154 Salisil Bedak 2% Kotak
155 Salisil Spiritus 10% Botol
156 Semen Seng Fosfat Serbuk & Cairan Botol
157 Serum Anti Bisa ular polivalen inj.50 ml (abu ii) Vial
158 Serum Anti Bisa ular polivalen inj.5 ml (abu i) Vial
159 Serum Anti Dipteri Inj.20.000 IU/vial (a.d.s) Vial
160 Serum Anti Titanus Inj. 1500 IU/ampul (a.t.s) Ampul
161 Serum Anti Titanus Inj. 20000 IU/ampul (a.t.s) Vial
162 Sianokobalamina (vit. B 12) Inj. 500meg/ml - 1 ml Ampul
163 Silk (benang bedah sutera) no. 3/0 Sak
164 Silver amalgam serbuk 65-75% Botol
165 Spons gelatin cubicles 1x1x1 cm Tabung
166 Streptomisina sulfat serbuk inj. 1000 mg/vial Vial
167 Sulfa conus (kerucut) preparat Botol
168 Sulfamidin tablet 500mg Tablet
169 Sulfasel tamida tets mata 15% Botol
170 Synthetic filling material larutan dan serbuk Set
171 Temporary stopping fletcher serbuk dan cairan Set
172 Tetrakaina hcl (tetrakaina) tetes mata 0,5% Botol
173 Tetrasiklina hcl (tetrasiklina) kapsul 250mg Kapsul
174 Tiamin HCL / mononitrat (Vit. B1) tablet 50 mg Tablet
175 Tiamin HCL (Vit. B1) injeksi 100 mg/ ml-1ml Ampul
176 Trikresol formalin (tkf) cairan Botol
177 Vaksin rabies kering untuk manusia Set
178 Vitamin B kompleks tablet Tablet
179 Yodium Povindon larutan 10% 10 ml Botol
180 Yodium Povindon larutan 10% 1000ml Botol

KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS METHODIST INDONESIA
18 MARET s/d 28 MARET 2019 Page 33
LAPORAN KEGIATAN
DI PUSKESMAS MEDAN TUNTUNGAN

Keterangan Tabel 3.11


Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa terdapat 180 jenis obat-obatan yang
tersedia di apotek Puskesmas Tuntungan pada Januari s.d Oktober 2017.

KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS METHODIST INDONESIA
18 MARET s/d 28 MARET 2019 Page 34
LAPORAN KEGIATAN
DI UPT PUSKESMAS TUNTUNGAN KOTA MEDAN

BAB IV
PROGRAM KERJA PUSKESMAS TUNTUNGAN

4.1. Program Dasar dan Program Pengembangan Puskesmas


4.1.1. Upaya Kesehatan Wajib
Upaya kesehatan wajib puskesmas adalah upaya yang ditetapkan
berdasarkan komitmen nasional, regional dan global serta mempunyai daya
ungkit tinggi untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat dan harus
diselenggarakan di setiap puskesmas.
Untuk Dinas Kesehatan Kota Medan upaya penyelenggaraan kesehatan
wajib Puskesmas ada 7 program wajib (basic seven) yaitu:
a. Upaya Promosi Kesehatan;
b. Upaya Kesehatan Lingkungan;
c. Upaya Kesehatan Ibu dan Anak serta Keluarga Berencana;
d. Upaya Perbaikan Gizi Masyarakat;
e. Upaya Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Menular;
f. Upaya Pengobatan;
g. Upaya Pencatatan dan Pelaporan.

4.1.2. Upaya kesehatan Pengembangan


Upaya kesehatan pengembangan Puskesmas adalah upaya ditetapkan
berdasarkan permasalahan kesehatan yang ditemukan di masyarakat serta yang
disesuaikan dengan kemampuan puskesmas, yang dipilih dari daftar upaya
kesehatan puskesmas yang telah ada, yaitu :
a. Upaya Kesehatan Sekolah (UKS);
b. Upaya Kesehatan Olahraga;
c. Upaya Perawatan Kesehatan Masyarakat (PHN);
d. Upaya Kesehatan Kerja (UKK);
e. Upaya Kesehatan Gigi dan Mulut (UKGM);
f. Upaya Kesehatan Jiwa (UKJ);

KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS METHODIST INDONESIA
18 MARET 2019 S/D 28 MARET 2019 35
LAPORAN KEGIATAN
DI UPT PUSKESMAS TUNTUNGAN KOTA MEDAN

g. Upaya Kesehatan Mata (UKM);


h. Upaya Kesehatan Usia Lanjut (USILA);
i. Upaya Pembinaan Pengobatan Tradisional (BATRA);

4.2 Program Prioritas Puskesmas


4.2.1. Upaya Promosi Kesehatan
Tujuan:
1. Agar individu dan kelompok masyarakat secara keseluruhan
melaksanakan perilaku hidup sehat.
2. Agar individu dan kelompok masyarakat berperan aktif dalam upaya-
upaya kesehatan, serta ikut aktif dalam perencanaan dan penyelenggaraan
Posyandu.
Kegiatan:
1. Memberikan penyuluhan kesehatan kepada masyarakat di lingkungan dan
wilayah kerja Puskesmas Tuntungan di dalam maupun di luar gedung
berbentuk kegiatan penyuluhan kesehatan pribadi, kesehatan lingkungan,
gizi keluarga, KB, imunisasi, Posyandu dan sebagainya.
2. Pembinaan generasi muda untuk hidup sehat di dalam kegiatan antara lain
berupa gotong-royong dan olah raga.

Posyandu (Pos Pelayanan Terpadu)


Posyandu merupakan suatu wadah pusat kegiatan pemberian pelayanan
kesehatan dan KB yang terpadu pada tingkat desa.
Sasaran : bayi, ibu hamil, ibu menyusui, PUS (pasangan usia subur).
Tujuan:
1. Mempercepat penurunan angka kematian bayi (Infant Mortality Rate) dan
balita.
2. Meningkatkan pelayanan kesehatan ibu untuk menurunkan IMR.
3. Mempercepat diterimanya NKKBS (Norma Keluarga Kecil Bahagia
Sejahtera).
KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS METHODIST INDONESIA
18 MARET 2019 S/D 28 MARET 2019 36
LAPORAN KEGIATAN
DI UPT PUSKESMAS TUNTUNGAN KOTA MEDAN

4. Pembinaan dan peningkatan peran serta masyarakat dalam rangka alih


teknologi untuk swakelola usaha-usaha kesehatan masyarakat.
5. Meningkatkan kemampuan masyarakat untuk mengembangkan kegiatan
kesehatan dan kegiatan lain yang menunjang kemampuan hidup sehat.
6. Pendekatan dan pemerataan pelayanan kesehatan pada masyarakat dalam
usaha meningkatan cakupan penduduk dan geografi.

Menurut tingkatnya Posyandu dibagi menjadi 4 strata:


1. Pratama
Kegiatan Posyandu strata ini belum mantap dan belum teratur tiap
bulannya, serta jumlah kadernya terbatas.
2. Madya
Kegiatan Posyandu strata ini dilakukan 8 kali dalam setahun, mempunyai
kader sebanyak 5 orang dengan cakupan yang masih rendah dengan
adanya dana sehat.
3. Purnama
Kegiatan Posyandu strata ini dilakukan lebih dari 8 kali dalam
setahun,mempunyaijumlah kader lebih dari 5 orang dengan cakupan baik
dan telah memiliki dana sehat.
4. Mandiri
Kegiatan Posyandu strata ini dilakukan sebanyak 12 kali dalam setahun,
mempunyai jumlah kader lebih dari 5 orang, cakupan baik dan dana sehat
sudah tersedia untuk lebih dari 50% KK.

Pelayanan Kegiatan Posyandu:


Posyandu dilaksanakan sebulan sekali yang ditentukan oleh Kader, Tim
Penggerak PKK Desa/Kelurahan serta petugas kesehatan dari Puskesmas,
dilakukan pelayanan masyarakat dengan sistem 5 meja yaitu :
Meja I : Pendaftaran.
Meja II : Penimbangan.

KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS METHODIST INDONESIA
18 MARET 2019 S/D 28 MARET 2019 37
LAPORAN KEGIATAN
DI UPT PUSKESMAS TUNTUNGAN KOTA MEDAN

Meja III : Pengisian KMS.


Meja IV : Penyuluhan perorangan berdasarkan KMS.
1. Mengenai Balita berdasarkan hasil penimbangan berat badan yang
diikuti pemberian makanan, oralit dan vitamin A dosis tinggi.
2. Mengenai gizi, kesehatan diri, perawatan payudara, ASI ekslusif
dan P2P terhadap ibu hamil dan menyusui.
3. Menjadi peserta KB lestari, pemberian kondom, pil ulangan atau
tablet busa.
Meja V : Pelayanan tenaga kerja profesional meliputi KIA, KB, Imunisasi dan
pengobatan dan pelayanan lain sesuai dengan kebutuhan setempat.

Petugas pada Meja I s/d IV dilaksanakan oleh kader PKK sedangkan Meja
V merupakan meja pelayanan paramedis (Jurim, Bindes, perawat dan petugas
KB). Peserta Posyandu mendapat pelayanan meliputi:
1. Kesehatan ibu dan anak:
- Pemberian pil tambah darah (ibu hamil)
- Pemberian vitamin A dosis tinggi (bulan vitamin A pada bulan Februari dan
Agustus)
- PMT
- Imunisasi.
- Penimbangan balita rutin perbulan sebagai pemantau kesehatan balita
melalui pertambahan berat badan setiap bulan. Keberhasilan program
terlihat melalui grafik pada kartu KMS setiap bulan.
- Keluarga berencana, pembagian Pil KB dan Kondom.
2. Pemberian Oralit dan pengobatan.
3. Penyuluhan kesehatan lingkungan dan penyuluhan pribadi sesuai permasalahan
dilaksanakan oleh kader PKK melalui meja IV dengan materi dasar dari KMS
balita dan ibu hamil. Keberhasilan Posyandu tergambar melalui cakupan
SKDN.
S : Semua balita diwilayah kerja Posyandu;
KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS METHODIST INDONESIA
18 MARET 2019 S/D 28 MARET 2019 38
LAPORAN KEGIATAN
DI UPT PUSKESMAS TUNTUNGAN KOTA MEDAN

K : Semua balita yang memiliki KMS;


D : Balita yang ditimbang;
N : Balita yang naik berat badannya.

Tabel 4.1 Distribusi Posyandu di Wilayah Kerja Puskesmas Tuntungan


Kecamatan Medan Tuntungan 2017
No Kelurahan Pratama Madya Purnama Mandiri Jlh
1. Tanjung Selamat - - 4 - 4
2. Namo Gajah - - 2 - 4
3. Kemenangan Tani - - 3 - 3
4. Lau Cih - - 1 - 1
5. Sidomulyo - - 1 - 1
6. Baru Ladang - - 4 - 4
Bambu
Jumlah - - 15 - 15

Keterangan Tabel 4.1.


Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa jumlah Posyandu yang ada di Kecamatan
Medan Tuntungan sebanyak 15 Posyandu dan semua Posyandu merupakan
tingkat Purnama.

Analisis Data
Berdasarkan Indikator Sehat 2010, Posyandu sebaiknya melayani 100 balita. Dari
tabel di atas dapat dilihat jumlah total Posyandu di seluruh wilayah kerja
Puskesmas Tuntungan adalah 15 buah. Jumlah seluruh balita di wilayah kerja
Puskesmas Tuntungan adalah 3.225 jiwa.
Maka sebaiknya jumlah Posyandu adalah :
Jumlah Total Balita
Jumlah Posyandu =
100 Balita
3255
=
100
= 32,55 ≈ 33Posyandu

KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS METHODIST INDONESIA
18 MARET 2019 S/D 28 MARET 2019 39
LAPORAN KEGIATAN
DI UPT PUSKESMAS TUNTUNGAN KOTA MEDAN

Dari hasil perhitungan di atas, maka dapat diambil kesimpulan bahwa jumlah
Posyandu belum mencukupi untuk seluruh balita di wilayah kerja Puskesmas
Tuntungan. Jadi, kekurangannya adalah sebesar 18 posyandu.

4.2.2. Upaya Kesehatan Lingkungan


Program ini berupaya pengawasan lingkungan baik fisik, geologis, sosial
dan ekonomi yang mempengaruhi kesehatan manusia.
Tujuan:
1. Meningkatkan mutu lingkungan yang dapat menjamin masyarakat mencapai
derajat kesehatan optimal.
2. Terwujudnya kesedaran dan keikutsertaan masyarakat dan sektoral terikat
yang bertanggung jawab atas upaya peningkatan dan pelestarian.
3. Terlaksananya pengawasan secara teratur pada sarana sanitasi perumahan
pokok masyarakat.
Sasaran:
1. Daerah yang rawan air bersih.
2. Daerah yang rawan penyakit menular.
3. Daerah percontohan dan pemukiman baru.
4. Tempat - tempat umum seperti terminal, pasar swalayan, rumah ibadah,
sekolah dan lain-lain.
5. Masyarakat yang padat penduduknya dan lingkungan yang kotor.
Kegiatan:
1. Penyekatan air bersih antar rumah warga.
2. Penyekatan pembuangan air limbah antar rumah warga.
3. Pengawasan sanitasi tempat – tempat umum.
4. Pengawasan sanitasi tempat – tempat pengelolaan makanan.
5. Pengawasan tempat penyimpanan pestisi Upaya Kesehatan Ibu dan Anak
serta Keluarga Berencana.

KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS METHODIST INDONESIA
18 MARET 2019 S/D 28 MARET 2019 40
LAPORAN KEGIATAN
DI UPT PUSKESMAS TUNTUNGAN KOTA MEDAN

Tabel 4.2 Laporan Hasil Kegiatan Penyehatan Lingkungan Pemukiman dan


TTU/TPM Tahun 2017

Target Pencapaian Keterangan


No. Jenis Kegiatan
Jlh % Jlh %
1. Penyehatan Air Bersih 5150 100 4597 80 Belum tercapai
Air Perkotaan (PDAM,
SPT, SGL)
2. Kes. LingJamban 5150 100 4583 72 Sudah tercapai
RumahPenduduk
3. Sampah
- TPS 3090 60 4597 80 Belum tercapai
- TPA 0 100 - 0
4. Klinik Sanitasi 1 100 1 100 Sudah tercapai
Rumah Sehat 3862 75 2813 72 Belum tercapai
(Rumah Penduduk)
DPLS 2 100 2 100 Sudah tercapai

5. Penyehatan tempat-
tempat umum
- Hotel (11) 7 65 7 100 Sudah tercapai
- Jasa Boga/rumah makan 4 70 4 100 Sudah tercapai
(5)
- Rumah Ibadah (37) 15 40 11 73 Belum tercapai
- TTU lain/Tempat 6 40 4 67 Belum tercapai
Hiburan/Salon (14)
6. Penyehatan Makanan
minuman
- Pengolahan makanan (23) 20 85 13 65 Belum tercapai
- Pengolahan minuman (14) 12 85 10 83 Belum tercapai
Keterangan Tabel 4.2
Dari tabel diatas diketahui bahwa pencapaian Upaya Kesehatan Lingkungan
dalam hal kesehatan lingkungan jamban rumah penduduk, klinik sanitasi, DPLS,
penyehatan tempat-tempat umum seperti hotel dan jasa boga/rumah makan sudah
tercapai sedangkan penyehatan air bersih, sampah, TPS, TPA, rumah sehat,
penyehatan tempat umum seperti rumah ibadah dan tempat hiburan, dan
pengolahan makanan serta minuman belum tercapai..

KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS METHODIST INDONESIA
18 MARET 2019 S/D 28 MARET 2019 41
LAPORAN KEGIATAN
DI UPT PUSKESMAS TUNTUNGAN KOTA MEDAN

4.2.3. Keluarga Berencana


Pengertian:
Keluarga berencana adalah penggunaan cara-cara mengatur kesuburan agar
menjarangkan kelahiran selanjutnya untuk mencapai tujuan tertentu.
Sasaran :
Pasangan usia subur, ibu hamil, dan ibu menyusui
Tujuan:
Menaikkan kesehatan melalui upaya menjarangkan kelahiran dalam kelembagaan
Norma Keluarga Kecil Bahagia Sejahtera (NKKBS).
Kegiatan:
1. Memberikan penyuluhan dan penerangan tentang KB dengan usaha–usaha
terpadu.
2. Memberikan pelayanan kontrasepsi pada akseptor KB dalam bentuk Intra
Uteriene Device (IUD), pil, kondom, suntikan,kontrasepsi mantap (KONTAP),
dan susuk.
3. Menerima akseptor dan calon akseptor yang dirujuk dari pos-pos KB dan
Posyandu di wilayah kerja puskesmas.
4. Memotivasi calon akseptor dan akseptor agar menjadi motivator KB.
5. Melayani konsultasi kemandulan dan konsultasi KONTAP.
6. Membuat laporan kegiatan KB bulanan, triwulan dan tahunan.
7. Memberikan penyuluhan dan penerangan tentang KB dengan usaha-usaha
terpadu.

4.2.4. Upaya Perbaikan Gizi Masyarakat


Permasalahan gizi di Indonesia merupakan masalah yang cukup berat dan
kompleks. Pada hakekatnya disebabkan keadaan ekonomi yang kurang dan
kurangnya pengetahuan tentang nilai gizi dari makanan yang ada. Penyakit-
penyakit karena kurangnya gizi di Indonesia adalah defisiensi protein, kalori,
deisiensi vitamin A dan defisiensi yodium (gondok).
Beberapa kegiatan usaha perbaikan gizi di Puskesmas Tuntungan yaitu :

KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS METHODIST INDONESIA
18 MARET 2019 S/D 28 MARET 2019 42
LAPORAN KEGIATAN
DI UPT PUSKESMAS TUNTUNGAN KOTA MEDAN

a. Mendata jumlah Balita yang ada di wilayah kerja Puskesmas;


b. Melakukan survei terhadap keadaan gizi masyarakat terutama gizi Balita;
c. Melaksanakan pemberian vitamin A dosis tinggi untuk mencegah
defisiensi Vitamin A pada Balita;
d. Memberikan tablet penambah darah untuk mencegah dan mengobati
anemia pada ibu hamil dan menyusui;
e. Melakukan demonstrasi menu makanan bergizi dengan harga murah dan
terjangkau di posyandu dan puskesmas;
f. Memberikan penyuluhan terhadap masyarakat untuk memanfaatkan
perkarangan rumah dengan menanam sayuran dan buah-buahan.

Tabel 4.4. Rekapitulasi Kasus Balita Gizi Buruk di Wilayah Kerja


Puskesmas Medan Tuntungan Januari – Desember 2017
Kumulatif Kasus Gizi Buruk
No Kelurahan Yang
Mendapat Membaik/
Jumlah Meninggal masih
Perawatan Sembuh
Dirawat
Kemenangan
1 7 5 1 0 0
Tani
Tanjung
2 8 7 2 0 0
Selamat
3 Namo Gajah 0 0 0 0 0
4 Lau Cih 0 0 0 0 0
5 Sidomulyo 0 0 0 0 0
6 Ladang Bambu 0 0 0 0 0
Jumlah 15 12 3 0 0

Keterangan tabel 4.4.


Dari tabel di atas dapat dilihat jumlah kasus gizi buruk di wilayah kerja
Puskesmas Medan Tuntungan sampai dengan bulan Desember 2017 adalah
sebanyak 15 orang dan 12 diantaranya masih mendapatkan perawatan. Kasus gizi
buruk ini ditemukan di Kelurahan Kemenangan Tani dan Kelurahan Tanjung
Selamat.

KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS METHODIST INDONESIA
18 MARET 2019 S/D 28 MARET 2019 43
LAPORAN KEGIATAN
DI UPT PUSKESMAS TUNTUNGAN KOTA MEDAN

Tabel 4.5. Laporan Kasus Gizi Kurang dan Gizi Buruk Tahun 2017
Bulan Gizi Status setelah PMT Gizi Kurang Status
Buruk setelah PMT
Januari 2 - 20 -
Februari 3 - 20 -
Maret 3 - 20 -
April 1 - 18 -
Mei 1 - 18 -
Juni 1 - 16 -
Juli 1 - 16 `
Agustus - - 13 -
September 1 - 13 -
Oktober 1 - 13 -
November 3 - 15 -
Desember 3 - 14 -

Keterangan Tabel 4.5.


Dari tabel di atas diketahui bahwa kasus gizi buruk paling tinggi terjadi pada
bulan Februari, Maret, November dan Desember 2017 yaitu sebanyak 3 kasus,
dan Kasus gizi kurang paling banyak pada bulan Januari, Februari dan Maret 2017
sebanyak 20 kasus.

4.2.5. Upaya Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Menular


 Program Imunisasi
Dalam pencegahan penyakit menular, diberikan imunisasi dimana
imunisasi merupakan suatu tindakan memberikan kekebalan kepada tubuh
terhadap penyakit tertentu.
 Sasaran Imunisasi:
Sasaran Imunisasi adalah: Bayi, Balita, dan Anak Sekolah, dan PUS
(pasangan usia subur).
 Tujuan Imunisasi:
a. Menurunkan angka kesakitan dan angka kematin
b. Mencegah terjadinya cacat pada bayi, anak, ibu hamil, dan pencegahan
penyakit.

KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS METHODIST INDONESIA
18 MARET 2019 S/D 28 MARET 2019 44
LAPORAN KEGIATAN
DI UPT PUSKESMAS TUNTUNGAN KOTA MEDAN

 Macam – Macam Imunisasi:


1. BCG
Gunanya untuk menghindarkan dan memberikan kekebalan terhadap
penyakit TBC terhadap anak.
Cara pemberian:
- Diberikan pada bayi umur 0-11 bulan, diberikan sekali.
- Lokasi pemberian lengan atas
- Dengan injeksi SC
- Dosis 0,5 cc
2. DPT
Gunanya : untuk mencegah defteri, pertusis dan tetanus.
Cara pemberian:
- Diberikan pada bayi umur 2 – 11 bulan, sebanyak 3 kali
- Dosis 0,5 ml dengan interval minimal 4 minggu, sebayak 3 kali
suntikkan
- Lokasi suntikan suntikan di paha luar
- Injeksi IM
3. POLIO
Gunanya : untuk memberikan kekebalan aktif terhadap penyakit polio.
Cara pemberian:
- Diberikan pada bayi umur 2 – 11 bulan, sebanyak 4 kali
- Diberikan dengan meneteskan kedalam mulut
4. CAMPAK
Gunanya : untuk memberikan kekebalan aktif terhadap penyakit
campak.
Cara pemberian:
- Diberikan pada bayi umur 9- 11 bulan, sebanyak 1 kali
- Lokasi pemberian pada lengan kiri, injeksi subkutan
- Dosis 0,5mL
5. TETANUS TOKSOID (TT)
KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS METHODIST INDONESIA
18 MARET 2019 S/D 28 MARET 2019 45
LAPORAN KEGIATAN
DI UPT PUSKESMAS TUNTUNGAN KOTA MEDAN

Gunanya : untuk memberikan kekebalan aktif terhadap penyakit


tetanus.
Cara pemberian:
- TT1 diberikan pada murid kelas 2 SD, TT2 diberikan murid kelas 3
SD,TT3 diberikan murid kelas 6 SD
- Calon pengantin (PUS), diberikan 2 kali dengan interval 4 minggu
6. HEPATITIS B
Gunanya : untuk memberikan kekebalan aktif terhadap penyakit
Hepatitis B.
Cara pemberian:
- Diberikan pada bayi umur 2-11 bulan,diberikan 3 kali dengan
interval minimal 4 minggu
- Dengan injeksi IM.

Program Pemberantasan Penyakit Menular


Pengertian
Penyakit menular adalah penyakit infeksi yang dapat dipindahkan dari
orang atau hewan yang sakit, dari reservoir atau pun benda – benda yang
mengandung bibit penyakit lainnya ke manusia yang sehat.
Sasaran: Seluruh lapisan masyarakat.
Tujuan:
a. Mencegah terjangkitnya penyakit
b. Untuk meningkatkan kesehatan yang optimal
c. Menurunkan angka kematian dan kesakitan

Pemberantasan Penyakit Menular atau PTM dilaksanakan karena:


a. Masih tingginya angka penderita penyakit menular yang dapat dicegah
dengan imunisasi, misalnya: penyakit campak, TB paru
b. Masih tingginya penyakit menular yang berhubungan dengan hygiene dan
sanitasi, misalnya: diare, infeksi mata, infeksi telinga dan mastoid.
KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS METHODIST INDONESIA
18 MARET 2019 S/D 28 MARET 2019 46
LAPORAN KEGIATAN
DI UPT PUSKESMAS TUNTUNGAN KOTA MEDAN

c. Masih tingginya angka penderita penyakit menular yang ditulari secara


langsung, misalnya: TB paru, ISPA, campak, cacar air
d. Masih tingginya angka penderita menular yang penularannya melalui vektor,
misalnya: Demam Berdarah
Kegiatan – kegiatan PKM berupa:
a. Mencari kasus sedini mungkin untuk melakukan pengobatan
b. Memberikan penyuluhan kesehatan daerah wabah di Puskesmas
c. Mengadakan imunisasi antara lain : BCG, DPT, Campak, Polio, DT dan TT
Langkah – langkah yang dilakukan dalam pengamatan:
a. Mengumpulkan dan menganalisis data tentang penyakit
b. Melapor penyakit menular
c. Menyelidiki di lapangan untuk melihat ada tidaknya laporan yang masuk,
menemukan kasus – kasus untuk mengetahui sumber penularannya
d. Tindakan permulaan untuk menahan perjalanannya
e. Menyembuhkan penderita hingga sehat
f. Pemberian imunisasi
g. Pemberantasan vektor nyamuk
h. Pendidikan kesehatan.

4.2.6. Upaya Pengobatan


Dalam usaha pengobatan,penderita tidaklah diobati secara kuratif saja
melainkan juga memberikan pengertian preventif terhadap penyakit di puskesmas
Tuntungan dilaksanakan pengobatan gratis untuk pengobatan dasar pada pasien
rawat jalan. Kegiatan yang dilakukan pada pemeriksaan kesehatan masyarakat di
puskesmas, meliputi :
1. Pemeriksaan, mendiagnosa penyakit dan memberikan obat melalui
apotek yang ada di puskesmas.
2. Penyuluhan kepada pasien saat dilakukan pemeriksaan.
3. Merujuk pasien yang tidak mampu ditangani.

KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS METHODIST INDONESIA
18 MARET 2019 S/D 28 MARET 2019 47
LAPORAN KEGIATAN
DI UPT PUSKESMAS TUNTUNGAN KOTA MEDAN

4. Perawatan dan pengobatan pasien Puskesmas Medan Tuntungan


meliputi pasien umum, ASKES, dan anggota dana sehat.

4.2.7. Upaya Pencatatan dan Pelaporan


Tujuan:
1. Untuk menilai hasil kerja yang sudah dilakukan
2. Untuk dipergunakan sebagai bahan dalam menyusun rencana kerja
Pembagian:
1. Pencatatan
- Kegiatan Administrasi
- Registrasi Family folder
- Registrasi Kegiatan
2. Pelaporan
- Laporan kejadian luar biasa
- Laporan pencatatan jumlah penyakit dan pengunjung Puskesmas
- Laporan kasus penyakit menular
- Laporan kegiatan Puskesmas dan Posyandu
- Laporan triwulan, yaitu mencatat semua kegiatan Puskesmas
dan rencana kerja selama triwulan
- Laporan tahunan yaitu, mencatat semua laporan dalam satu
tahun yang diambil dari laporan bulanan

Tabel 4.7 Sepuluh Penyakit Terbanyak pada Pelayanan Puskesmas Tuntungan 2017
No Penyakit Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agt Sep Okt Nov Des
1. ISPA 230 220 248 250 239 211 121 72 65 90 168 134
2. Hipertensi 60 55 50 65 60 76 60 68 59 50 56 57
Infeksi
3. Penyakit 60 40 38 35 58 67 43 48 54 40 35 38
Usus lain
Karies
4. 45 40 32 28 35 42 36 42 32 30 34 46
Gigi
Penyakit
5. vulva dan 33 30 35 28 38 37 32 27 33 35 33 35
jaringan

KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS METHODIST INDONESIA
18 MARET 2019 S/D 28 MARET 2019 48
LAPORAN KEGIATAN
DI UPT PUSKESMAS TUNTUNGAN KOTA MEDAN

periapical

6. P. Sendi 35 38 31 40 28 20 30 25 34 33 30 30
7. Tonsilitis 28 18 24 20 25 26 22 27 19 20 20 22
8. Diare 30 25 27 15 14 21 10 15 22 25 27 29
9. Alergi 22 19 20 15 10 10 12 14 20 15 14 15
10. DM 17 15 15 10 12 15 11 15 13 15 12 12
Jumlah 560 500 520 506 519 525 377 353 347 353 426 418

Keterangan Tabel 4.7.


Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa penyakit terbanyak pada Puskesmas
Tuntungan pada Januari s.d. Desember 2017 adalah ISPA dengan jumlah 2048
Adapun urutan sepuluh penyakit terbanyak adalah ISPA, hipertensi, infeksi
penyakit usus lain, karies gigi, penyakit vulva dan jaringan periapikal, penyakit
sendi, tonsillitis, diare,alergi dan DM.
4.3 Program Kesehatan Pengembangan Puskesmas Tuntungan
4.3.1. Usaha Kesehatan Sekolah (UKS)
Pengertian:
Upaya Kesehatan Sekolah adalah wadah belajar untuk meningkatkan
kemampuan hidup sehat dan selanjutnya membentuk perilaku hidup sehat anak
usia sekolah yang berada di sekolah maupun perguruan agama.
Tujuan :
Menciptakan kemampuan hidup sehat dan derajat kesehatan penderita
peserta didik serta memungkinkan pertumbuhan dan perkembangan yang
harmonis dan optimal dalam rangka pembentukan manusia seutuhnya.
Kegiatan UKS di Puskesmas Tuntungan antara lain:
 Memberikan pendidikan kesehatan melalui kegiatan intra atau ekstra
kurikuler misalnya pelatihan dokter kecil.
 Melakukan penyuluhan bersama PromKes melalui kunjungan berkala.
 Mengadakan lomba sekolah sehat, cerdas cermat dokter kecil, lomba karya
tulis dokter remaja.
 Memberikan pelatihan Guru UKS serta pembinaan.

KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS METHODIST INDONESIA
18 MARET 2019 S/D 28 MARET 2019 49
LAPORAN KEGIATAN
DI UPT PUSKESMAS TUNTUNGAN KOTA MEDAN

 Melaksanakan penyuluhan kesehatan pribadi, kesehatan gigi, kesehatan


lingkungan, P2M, imunisasi, P3K, dll.
 Membentuk Usaha Kesehatan Gigi Anak Sekolah (UKGS).
 Membuat FOKKER (Forum Komunikasi Kesehatan Remaja).
 Membuat rencana kerja bulanan dan membuat laporan kerja bulanan,
triwulan dan tahunan.

4.3.2. Upaya Kesehatan Olahraga


Kegiatan yang dilakukan adalah memberikan penyuluhan kepada
penunjang Puskesmas agar menjaga kebugaran tubuh dengan berolah raga juga
dilakukan pendataan dan pembinaan kepada klub-klub olah raga yang ada di
wilayah Puskesmas. Hasil upaya kesehatan olah raga belum ada dikarenakan
pengumpulan data belum selesai dilakukan.

4.3.3. Upaya Perawatan Kesehatan Masyarakat


Tujuan:
1. Memberikan pelayanan perawatan secara menyeluruh kepada pasien dan
keluarganya di rumah pasien dengan cara mengikut sertakan masyarakat
dan kelompok masyarakat di sekitarnya.
2. Membantu keluarga dan masyarakat mengenal kebutuhan kesehatanya
sendiri dan cara-cara penanggulangannya disesuaikan dengan batas-batas
kemampuan mereka.
3. Menunjang program kesehatan lainnya dalam usaha pencegahan penyakit,
penungkatan dan pemulihan kesehatan individu dan keluarganya.
Cara-cara yang dilakukan dengan mengadakan penyuluhan perorangan,
perkelompok dan masal. Metode yang dilakukan yaitu bimbingan dan konseling,
ceramah, diskusi kelompok, demonstrasi, dll. Hasil upaya perawatan kesehatan
masyarakat belum ada dikarenakan pengumpulan data belum selesai dilakukan.

KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS METHODIST INDONESIA
18 MARET 2019 S/D 28 MARET 2019 50
LAPORAN KEGIATAN
DI UPT PUSKESMAS TUNTUNGAN KOTA MEDAN

4.3.4. Upaya Kesehatan Kerja


Pengertian
Kesehatan kerja adalah upaya-upaya yang dilakukan oleh tenaga kesehatan
dalam bidang kesehatan kerja masyarakat baik dalam waktu sakit maupun sehat
guna menungkatkan derajat kesehatan para pekerja dan keluarganya.
Sasaran : Para pekerja dan keluarganya.
Tujuan : Meningkatkan derajat kesehatan tiap pekerja agar dapat menjalankan
fungsinya seoptimal mungkin di wiayah puskesmas Tuntungan. Untuk itu perlu
diadakan pendataan dan penyuluhan bagi pekerja.

4.3.5. Upaya Kesehatan Gigi dan Mulut


Upaya Kesehatan Gigi dan Mulut (UKGM) adalah upaya pokok yang
menjadi beban Puskesmas yang bertujuan untuk mencegah dampak pengobatan
serta dapat diartikan pula kesehatan berpenghasilan rendah khususnya kelompok
masyarakat awam.
Kegiatan – kegiatan Upaya Kesehatan Gigi dan Mulut yang dapat dilaksanakan:
1. Pemeriksaan, pengobatan dan perawatan gigi, penambalan, dan
pencabutan gigi.
2. Membuat rencana kerja laporan kegiatan.
Kegiatan yang dilakukan meliputi:
a. Pemeriksaan, pengobatan, perawatan gigi dan mulut serta rujukan
penyuluhan kebersihan gigi pada pasien yang berobat di puskesmas
b. Usaha Kesehatan Gigi anak Sekolah (UKGS)
c. Usaha Kesehatan Gigi Masyarakat Desa (UKGMD)

Tabel 4.8 Kunjungan Poli Gigi dan Mulut periode September 2017
No. Kunjungan Poli Gigi dan Mulut Jumlah
1 Kunjungan Puskesmas 103
2 Kunjungan rawat jalan Gigi pada ibu hamil 0
3 Kunjungan rawat jalan Gigi pada anak (1-6 tahun) 6

KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS METHODIST INDONESIA
18 MARET 2019 S/D 28 MARET 2019 51
LAPORAN KEGIATAN
DI UPT PUSKESMAS TUNTUNGAN KOTA MEDAN

4 Kunjungan rawat jalan Gigi golongan penderita lain 0


Jumlah 109

Tabel 4.9 Kelainan Gigi dan Mulut Puskesmas Tuntungan periode November
2017
No. Kelainan Gigi dan Mulut Jumlah
1 Karies gigi 10
2 Penyakit pulpa dan periapikal 33
3 Penyakit gusi dan periodontal 31
4 Abses 7
5 Persistensi 3
6 Kelainan dento-fasial termasuk maloklusi 0
7 Stomatitis, monilisisasis 0
8 Lain-lain 0
Jumlah 84

Keterangan Tabel 4.9


Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa jenis penyakit gigi dan mulut yang
terbanyak pada Puskesmas Tuntungan per November 2017 adalah penyakit pulpa
dan periapikal. Sedangkan urutan kedua penyakit terbanyak adalah penyakit gusi
dan periodontal.

4.3.6. Upaya Kesehatan Jiwa


Kegiatan yang dilakukan meliputi:
1. Pengenalan dini gangguan jiwa
2. Memberikan pertolongan pertama pada penderita gangguan jiwa
3. Melakukan rujukan kepada unit yang lebih mampu bila diperlukan.

KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS METHODIST INDONESIA
18 MARET 2019 S/D 28 MARET 2019 52
LAPORAN KEGIATAN
DI UPT PUSKESMAS TUNTUNGAN KOTA MEDAN

4.3.7. Upaya Kesehatan Mata


Kegiatan yang dilakukan berintegrasi dengan kegiatan Puskesmas yaitu:
1. Kegiatan KIA, pemberian vitamin A dosis tinggi pada Balita,
penyuluhan kesehatan di Posyandu.
2. Dengan UKS penyuluhan kesehatan mata di sekolah.
3. Melakukan pengobatan mata yang dapat ditanggulagi.
4. Melakukan rujukan kepada unit yang mampu, apabila pengobatan
tidak mampu ditanggulangi.

4.3.8 Upaya Kesehatan Lanjut Usia


Kegiatan-kegiatan lanjut usia di Puskesmas adalah: Pelayanan kesehatan
lanjut usia antara lain adalah upaya promotif yaitu menggairahkan semangat hidup
usia lanjut agar mereka tetap berguna untuk dirinya sendiri, keluarga maupun
masyarakat.
Kegiatan-kegiatan yang dilakukan dalam upaya kesehatan lanjut usia
adalah :
1. Memelihara kesehatan para lansia
2. Kegiatan yang dilakukan:
a. Posyandu Lansia: Pemeriksaan Kesehatan dan Penyuluhan
b. Surveilens penyakit tidak menular seperti DM, Hipertensi.

4.3.9 Upaya pembinaan pengobatan tradisional


Pengobatan tradisional adalah salah satu pengobatan atau perawatan cara
lain diluar ilmu kedokteran atau keperawatan.
Tujuan
Melakukan pembinaan terhadap segala sarana, tenaga dan kegiatan
pengobatan tradisional diwilayah kerja.
Kegiatan
- Memberikan pembinaan pengobatan tradisional kepada dukun patah,
shinse, dll.

KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS METHODIST INDONESIA
18 MARET 2019 S/D 28 MARET 2019 53
LAPORAN KEGIATAN
DI UPT PUSKESMAS TUNTUNGAN KOTA MEDAN

- Memberikan penyuluhan tentang manfaat lingkungan sebagai bahan


untuk menanam TOGA.
- Menciptakan lingkungan hidup dengan PKK, LKMD, dan masyarakat.
- Program kegiatan upaya pembinaan pengobatan tradisional di
Puskesmas Sering Medan belum terlaksana dengan baik serta belum
dilakukan pencatatan dan pelaporan.

4.3.10 Laboratorium Sederhana


Kegiatan laboratorium di Puskesmas bertujuan untuk mempermudah
mengadakan diagnosa terhadap penyakit.

Kegiatan yang dilakukan:


- Pemeriksaan Urin
- Pemeriksaan Hb
- Pemeriksaan Golongan darah
- Pemeriksaan Kadar Gula Darah (KGD)
- Pemerisaan Asam urat
- Pemeriksaan Kolesterol darah
- Pemeriksaan Urin rutin

KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS METHODIST INDONESIA
18 MARET 2019 S/D 28 MARET 2019 54
LAPORAN KEGIATAN
DI UPT PUSKESMAS TUNTUNGAN KOTA MEDAN

BAB V
LAPORAN KEGIATAN

Laporan Kegiatan di Dinas Kesehatan Kota Medan dan UPT Puskesmas


Tuntungan
Senin, 18 Maret 2019
No Waktu Kegiatan

1. 07.30 – 08.00 Apel Pagi di Dinas Kesehatan Kota Medan

Pengarahan dan Bimbingan Pembekalan di


2. 08.00 – 14.00
Dinas Kota Medan

KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS METHODIST INDONESIA
18 MARET 2019 S/D 28 MARET 2019 55
LAPORAN KEGIATAN
DI UPT PUSKESMAS TUNTUNGAN KOTA MEDAN

Laporan Kegiatan Pelayanan Kesehatan di UPT Puskesmas Tuntungan


Selasa, 19 Maret 2019
No Nama Waktu Kegiatan
1. Sekelompok 08.00 - 08.30 Apel pagi di UPT Puskesmas
Tuntungan
2. Sekelompok 08.30 - 09.30 Perkenalan dan pengarahan oleh
Ka. UPT Puskesmas Tuntungan
3. Sekelompok 09.30 – 10.00 Perkenalan dan pengarahan oleh
pegawai masing-masing ruangan
di UPT Puskesmas Tuntungan
4. Clara Inneke 10.00 – 14.30 Poliklinik Anak
Yeyen Dabukke
5. Ayu L. Hasibuan 10.00 – 14.30 Poliklinik Lansia
Debby S. Surbakti
6. Rizko J. Malau 10.00 – 14.30 Poliklinik Dewasa
Sonia F.L.P Sitompul
7. Balraj Kaur 10.00 – 14.30 IGD
Memory Putra
8. Edgar M. Siahaan 10.00 – 14.30 Poliklinik Batuk
Oldy Michael

KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS METHODIST INDONESIA
18 MARET 2019 S/D 28 MARET 2019 56
LAPORAN KEGIATAN
DI UPT PUSKESMAS TUNTUNGAN KOTA MEDAN

Laporan Kegiatan Pelayanan Kesehatan di UPT Puskesmas Tuntungan


Rabu, 20 Maret 2019

No Nama Waktu Kegiatan


1. Sekelompok 08.00 – 08.30 Apel pagi di UPT
Puskesmas Tuntungan
2. Sekelompok 08.30 – 11.30 Perkenalan dan pengarahan
dengan Pembimbing
3. Edgar M. Siahaan 11.30 – 14.30 Poliklinik Anak
Oldy Michael
4. Clara Inneke 11.30 – 14.30 Poliklinik Lansia
Yeyen Dabukke
5. Ayu L. Hasibuan 11.30 – 14.30 Poliklinik Dewasa
Debby S. Surbakti
6. Rizko J. Malau 11.30 – 14.30 IGD
Sonia F.L.P Sitompul
7. Balraj Kaur 11.30 – 14.30 Poliklinik Batuk
Memory Putra

KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS METHODIST INDONESIA
18 MARET 2019 S/D 28 MARET 2019 57
LAPORAN KEGIATAN
DI UPT PUSKESMAS TUNTUNGAN KOTA MEDAN

Laporan Kegiatan Pelayanan Kesehatan di UPT Puskesmas Tuntungan


Kamis, 21 Maret 2019
No Nama Waktu Kegiatan
1. Sekelompok 08.00 – 08.30 Apel pagi di UPT Puskesmas
Tuntungan
2. Balraj Kaur 08.30 – 14.30 Poliklinik Anak
Memory Putra
3. Rizko J. Malau 08.30 – 14.30 Poliklinik Lansia
Sonia F.L.P Sitompul
4. Ayu L. Hasibuan 08.30 – 14.30 Poliklinik Dewasa
Debby S. Surbakti
5. Clara Inneke 08.30 – 14.30 IGD
Yeyen Dabukke
6. Edgar M. Siahaan 08.30 – 14.30 Poliklinik Batuk
Oldy Michael

KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS METHODIST INDONESIA
18 MARET 2019 S/D 28 MARET 2019 58
LAPORAN KEGIATAN
DI UPT PUSKESMAS TUNTUNGAN KOTA MEDAN

Laporan Kegiatan Pelayanan Kesehatan di UPT Puskesmas Tuntungan


Jumat, 22 Maret 2019
No Nama Waktu Kegiatan
1. Sekelompok 07.30 – 08.30 Mengikuti kegiatan senam lansia di
Kantor Kecamatan Medan
Tuntungan
2. Sekelompok 09.30 – 12.00 Posyandu Balita (Imunisasi BCG,
Polio, DPT)
3. Sekelompok 09.30 – 12.00 Posyandu Lansia (Menghitung
berat badan, mengukur tinggi
badan, menghitung BMI, mengukur
tekanan darah)
4. Clara Inneke 10.00 – 10.45 Melakukan penyuluhan tentang
Edgar M. Siahaan “Ayo Cegah Stunting (Kerdil)” di
Rizko J. Malau Jalan Bunga Sakura, Tj. Selamat,
Medan Tuntungan
5. Oldy Michael 11.00 – 11.45 Melakukan penyuluhan tentang
Yeyen Dabukke “Gerakan Masyarakat dengan
Perilaku CERDIK” di Jalan Bunga
Sakura, Tj. Selamat, Medan
Tuntungan

KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS METHODIST INDONESIA
18 MARET 2019 S/D 28 MARET 2019 59
LAPORAN KEGIATAN
DI UPT PUSKESMAS TUNTUNGAN KOTA MEDAN

Laporan Kegiatan Pelayanan Kesehatan di UPT Puskesmas Tuntungan


Sabtu, 23 Maret 2019
No Nama Waktu Kegiatan
1. Sekelompok 09.00 – 13.00 Melakukan kegiatan PISPK di
Lingkungan II, Kelurahan
Kemenangan Tani, Kecamatan
Medan Tuntungan

Laporan Kegiatan Pelayanan Kesehatan di UPT Puskesmas Tuntungan


Senin, 25 Maret 2019
No Nama Waktu Kegiatan
1. Sekelompok 08.00 – 08.30 Apel pagi di UPT Puskesmas
Tuntungan
2. Sekelompok 08.30 – 10.00 Pengumpulan data
3. Edgar M. Siahaan 10.00 – 12.30 Poliklinik Batuk
Oldy Michael
4. Ayu L. Hasibuan 10.00 – 12.30 Poliklinik Lansia
Debby
5. Balraj Kaur 10.00 – 12.30 Melakukan kegiatan PISPK di
Clara Inneke Lingkungan II, Kelurahan
Memory Putra Kemenangan Tani, Kecamatan
Rizko J. Malau Medan Tuntungan
Sonia F.L.P Sitompul
Yeyen Dabukke

KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS METHODIST INDONESIA
18 MARET 2019 S/D 28 MARET 2019 60
LAPORAN KEGIATAN
DI UPT PUSKESMAS TUNTUNGAN KOTA MEDAN

Laporan Kegiatan Pelayanan Kesehatan di UPT Puskesmas Tuntungan


Selasa, 26 Maret 2019
No Nama Waktu Kegiatan
1. Sekelompok 08.00 – 08.30 Apel pagi di UPT Puskesmas
Tuntungan
2. Ayu L. Hasibuan 09.30 – 11.00 Melakukan penyuluhan kepada
Debby S. Surbakti Anak Sekolah Dasar kelas V A
dan V B tentang “Kebersihan
Personal (Tujuh Langkah
Mencuci Tangan dan Cara
Menyikat Gigi yang Benar” di
SD Negeri 064023
3. Balraj Kaur 09.30 – 11.00 Melakukan penyuluhan kepada
Memory Putra Anak Sekolah Dasar kelas IV A
Sonia F.L.P Sitompul dan IV B tentang “Isi Piringku”
di SD Negeri 064023
4. Sekelompok 12.30 – 14.30 Pengumpulan Data

KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS METHODIST INDONESIA
18 MARET 2019 S/D 28 MARET 2019 61
LAPORAN KEGIATAN
DI UPT PUSKESMAS TUNTUNGAN KOTA MEDAN

Laporan Kegiatan Pelayanan Kesehatan di UPT Puskesmas Tuntungan


Rabu, 27 Maret 2019
No Nama Waktu Kegiatan
1. Sekelompok 08.00 – 08.30 Apel pagi di UPT
Puskesmas Tuntungan
2. Sekelompok 08.30 – 11.30 Perkenalan dan pengarahan
dengan Pembimbing
3. Edgar M. Siahaan 11.30 – 14.30 Poliklinik Anak
Oldy Michael
4. Clara Inneke 11.30 – 14.30 Poliklinik Lansia
Yeyen Dabukke
5. Ayu L. Hasibuan 11.30 – 14.30 Poliklinik Dewasa
Debby S. Surbakti
6. Rizko J. Malau 11.30 – 14.30 IGD
Sonia F.L.P Sitompul
7. Balraj Kaur 11.30 – 14.30 Poliklinik Batuk
Memory Putra

KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS METHODIST INDONESIA
18 MARET 2019 S/D 28 MARET 2019 62
LAPORAN KEGIATAN
DI UPT PUSKESMAS TUNTUNGAN KOTA MEDAN

Laporan Kegiatan Pelayanan Kesehatan di UPT Puskesmas Tuntungan


Kamis, 28 Maret 2019
No Nama Waktu Kegiatan
1. Sekelompok 08.00 – 08.30 Apel pagi di UPT Puskesmas
Tuntungan
2. Sekelompok 08.30 – 11.00 Pengumpulan Data
3. Sekelompok 11.00 – 14.00 Mengerjakan Laporan Hasil
PISPK di UPT Puskesmas
Tuntungan
4. Sekelompok 14.00 – 14.30 Menghias Ruangan Poliklinik
Anak di UPT Puskesmas
Tuntungan

KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS METHODIST INDONESIA
18 MARET 2019 S/D 28 MARET 2019 63
LAPORAN KEGIATAN
DI UPT PUSKESMAS TUNTUNGAN KOTA MEDAN

Satuan Acara Penyuluhan Gerakan Masyarakat dengan Perilaku CERDIK


di Jalan Bunga Sakura, Tanjung Selamat, Medan Tuntungan
Jumat, 22 Maret 2019

Topik : Kesehatan Personal


Tempat : Jalan Bunga Sakura, Tanjung Selamat, Medan
Tuntungan (Posyandu Lansia)
Hari/Tanggal : Jumat, 22 Maret 2019
Waktu : 11.00 - 11.45
Penyuluh : 1. Oldy Michael Pasaribu
2.Yeyen Dabukke
Peserta/Sasaran : Masyarakat Lansia di Jalan Bunga Sakura,
Tanjung Selamat, Medan Tuntungan (Posyandu
Lansia)
I.Tujuan Umum
Setelah di lakukan peyuluhan kesehatan diharapkan seluruh lansia di
Posyandu Lansia mengetahui pentingnya hidup sehat.

II.Tujuan Khusus
1. Masyarakat mengetahui dan menerapkan gerakan masyarakat dengan
perilaku CERDIK.
2. Mencegah faktor resiko penyakit tidak menular di masyarakat.

III.Materi
1. Apa itu GERMAS
2. Apa itu CERDIK

KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS METHODIST INDONESIA
18 MARET 2019 S/D 28 MARET 2019 64
LAPORAN KEGIATAN
DI UPT PUSKESMAS TUNTUNGAN KOTA MEDAN

IV.Kegiatan Penyuluhan
No. Tahap Waktu Kegiatan Penyuluhan
- Mengucapkan salam
- Memperkenalkan diri
1. Pembukaan 2 menit
- Menjelaskan tujuan umum dan
khusus
Inti - Apa itu GERMAS
- Apa itu CERDIK
2.1 Penyuluhan 30 menit - Penjelasan mengenai gerakan
masyarakat dengan perilaku
CERDIK

2.
2.2 Tanya Jawab 10 menit Memberikan kesempatan pada
peserta untuk bertanya.

2.3 Kesimpulan 2 menit Menyimpulkan penyuluhan


yang telah disampaikan.

3. Penutup 1 menit Salam penutup

V.Penyampaian
Penyuluhan dan tanya jawab

VI.Media
Poster CERDIK

KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS METHODIST INDONESIA
18 MARET 2019 S/D 28 MARET 2019 65
LAPORAN KEGIATAN
DI UPT PUSKESMAS TUNTUNGAN KOTA MEDAN

VII.Materi GERMAS

a. Apa itu GERMAS


Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (GERMAS) merupakan suatu
tindakan sistematis dan terencana yang dilakukan secara bersama-sama
oleh seluruh komponen bangsa dengan kesadaran, kemauan dan
kemampuan berperilaku sehat untuk meningkatkan kualitas hidup.
Pelaksanaan GERMAS harus dimulai dari keluarga, karena keluarga
adalah bagian terkecil dari masyarakat yang membentuk kepribadian.
GERMAS dapat dilakukan dengan cara: Melakukan aktifitas fisik,
Mengonsumsi sayur dan buah, tidak merokok, tidak mengonsumsi alkohol,
memeriksakan kesehatan secara rutin, membersihkan lingkungan, dan
menggunakan jamban. Pada tahap awal, GERMAS secara nasional dimulai
dengan berfokus pada tiga kegiatan, yaitu:
1) Melakukan aktivitas fisik 30 menit per hari;
2) Mengonsumsi buah dan sayur; dan
3) Memeriksakan kesehatan secara rutin.
Tiga kegiatan tersebut dapat dimulai dari diri sendiri dan keluarga,
dilakukan saat ini juga, dan tidak membutuhkan biaya yang besar, tutur
Menkes.

GERMAS merupakan gerakan nasional yang diprakarsai oleh Presiden RI


yang mengedepankan upaya promotif dan preventif, tanpa
mengesampingkan upaya kuratif-rehabilitatif dengan melibatkan seluruh
komponen bangsa dalam memasyarakatkan paradigma sehat. Untuk
menyukseskan GERMAS, tidak bisa hanya mengandalkan peran sektor
kesehatan saja. Peran Kementerian dan Lembaga di sektor lainnya juga
turut menentukan, dan ditunjang peran serta seluruh lapisan masyarakat.
Mulai dari individu, keluarga, dan masyarakat dalam mempraktekkan pola
hidup sehat, akademisi, dunia usaha, organisasi kemasyarakatan, dan

KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS METHODIST INDONESIA
18 MARET 2019 S/D 28 MARET 2019 66
LAPORAN KEGIATAN
DI UPT PUSKESMAS TUNTUNGAN KOTA MEDAN

organisasi profesi dalam menggerakkan anggotanya untuk berperilaku


sehat; serta Pemerintah baik di tingkat pusat maupun daerah dalam
menyiapkan sarana dan prasarana pendukung, memantau dan
mengevaluasi pelaksanaannya.

Salah satu dukungan nyata lintas sektor untuk suksesnya GERMAS,


diantaranya Program Infrastruktur Berbasis Masyarakat (IBM)
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat yang berfokus pada
pembangunan akses air minum, sanitasi, dan pemukiman layak huni, yang
merupakan infrastruktur dasar yang mendukung Perilaku Hidup Bersih
dan Sehat (PHBS) dan Badan Pengawas Obat dan Makanan dalam hal
keamanan pangan.

1.1 Tujuan
1) Menurunkan beban penyakit menular dan penyakit tidak menular, baik
kematian maupun kecacatan.
2) Menghindarkan terjadinya penurunan produktivitas penduduk.
3) Menurunkan beban pembiayaan pelayanan kesehatan karena
meningkatnya penyakit dan pengeluaran kesehatan. Prinsip GERMAS,
yaitu Kerjasama multisektor; Keseimbangan masyarakat; keluarga dan
individu; Pemberdayaan masyarakat.
4) Penguatan sistem kesehatan; Pendekatan siklus hidup; Jaminan
Kesehatan Nasional (JKN); dan berfokus pada pemerataan layanan.

GERMAS diharapkan dapat meningkatkan partisipasi dan peran serta


masyarakat untuk hidup sehat, meningkatkan produktivitas masyarakat,
dan mengurangi beban biaya kesehatan.

KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS METHODIST INDONESIA
18 MARET 2019 S/D 28 MARET 2019 67
LAPORAN KEGIATAN
DI UPT PUSKESMAS TUNTUNGAN KOTA MEDAN

b. Apa itu CERDIK


CERDIK adalah slogan kesehatan yang setiap hurufnya mempunyai
makna yaitu; C=Cek kesehatan secara berkala, E=Enyahkan asap rokok,
R=Rajin aktifitas fisik, D=Diet sehat dengan kalori seimbang, I=Istirahat
cukup dan K= Kelola stress. Perilaku CERDIK ini dapat diterapkan
melalui kegiatan Posbindu PTM.

VIII.Dokumentasi

Gambar 1. Menjelaskan Program Germas dengan cara CERDIK


Pada Lansia

KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS METHODIST INDONESIA
18 MARET 2019 S/D 28 MARET 2019 68
LAPORAN KEGIATAN
DI UPT PUSKESMAS TUNTUNGAN KOTA MEDAN

Satuan Acara Penyuluhan Tentang Pencegahan Stunting (Kerdil)


di Jalan Bunga Sakura, Tanjung Selamat, Medan Tuntungan
Jumat, 22 Maret 2019

Topik : Pencegahan Stunting


Tempat : Jalan Bunga Sakura, Tanjung Selamat, Medan
Tuntungan (Posyandu Balita)
Sasaran : Ibu Hamil, Ibu Menyusui, dan Anak 0-23 bulan
Waktu : 10:00 WIB s/d 10:45 WIB
Penyuluh : Clara Inneke
Edgar Marulitua Siahaan
Rizko Josua Malau

I. Tujuan Umum
Setelah dilakukan penyuluhan tentang Pencegahan Stunting (Kerdil) maka yang
diharapkan adalah kesadaran ibu-ibu hamil, ibu-ibu menyusui, dan anak 0-23
bulan mengerti apa itu stunting, apa bahaya stunting, kapan terjadinya stunting,
dan bagaimana cara mencegah stunting.

II. Tujuan Khusus


Setelah diberikan penyuluhan tentang Pencegahan Stunting diharapkan ibu-ibu
mampu :
- Mengetahui apa itu stunting
- Mengerti pencegahan stunting

III. Materi
- Pengertian stunting
- Apa bahaya stunting
- kapan terjadinya stunting
- Bagaimana cara mencegahnya

KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS METHODIST INDONESIA
18 MARET 2019 S/D 28 MARET 2019 69
LAPORAN KEGIATAN
DI UPT PUSKESMAS TUNTUNGAN KOTA MEDAN

IV. Kegiatan Penyuluhan

No Tahap Kegiatan Penyuluhan Metode


1. Pembukaan  Mengucapkan salam Ceramah
 Memperkenalkan diri
 Menjelaskan tujuan umum
dan khusus
2. Inti  Pengertian stunting Ceramah
2.1 Ceramah  Apa saja bahaya dari
stunting
 Kapan terjadinya stunting
 Bagaimana cara mencegah
stunting

2.2 Tanya Jawab


Memberikan kesempatan kepada Ceramah
peserta

2.3 Kesimpulan
Menyimpulkan bahan penyuluhan
yang telah diberikan

3. Penutup Salam penutup Ceramah

V. Metode
- Ceramah
- Tanya Jawab

VI. Media
- Poster
- Leaflet

KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS METHODIST INDONESIA
18 MARET 2019 S/D 28 MARET 2019 70
LAPORAN KEGIATAN
DI UPT PUSKESMAS TUNTUNGAN KOTA MEDAN

VII. Materi
PENCEGAHAN STUNTING

PENDAHULUAN
Stunting adalah masalah gizi kronis pada balita yang ditandai
dengan tinggi badan yang lebih pendek dibandingkan dengan anak
seusianya. Anak yang menderita stunting akan lebih rentan terhadap
penyakit dan ketika dewasa beresiko untuk mengidap penyakit
degeneratif. Dampak stunting tidak hanya pada segi kesehatan tetapi juga
mempengaruhi tingkat kecerdasan anak.
Anak merupakan aset bangsa dimasa depan. Bisa dibayangkan, bagaimana
kondisi sumberdaya manusia Indonesia dimasa yang akan datang jika saat
ini banyak anak Indonesia yang menderita stunting. Dapat dipastikan
bangsa ini tidak mampu bersaing dengan bangsa lain dalam menghadapi
tantangan global.
Untuk mencegah hal tersebut, pemerintah mencanangkan program
intervensi pencegahan stunting terintegrasi yang melibatkan lintas
kementrian dan lembaga. Pada tahun 2018 ditetapkan 100 kabupaten di 34
provinsi sebagai lokasi prioritas penurunan stunting. Jumlah ini akan
bertambah sebanyak 60 kabupaten pada tahun berikutnya. Dengan adanya
kerjasama lintas sektor ini diharpkan dapat menekan angka stunting di
Indonesia sehingga dapat tercapai target Sustainable Development Goals
(SDGs). Pada tahun 2025 yaitu penurunan angka stunting 40%.
Dipilihnya topik stunting pada Buletin Jendela Data dan Informasi
Kesehatan edisi tahun 2018 ini diharapkan dapat memberikan pengetahuan
dan informasi kepada masyarakat luas tentang situasi, kondisi, penyebab,
dan dampak stunting bagi bangsa ini. Semoga informasi yang kami sajikan
dapat bermanfaat dan tak lupa kami ucapkan terima kasih kepada semua
pihak yang telah berkontribusi dalam penyusunan Buletin Jendela Data
Informasi Kesehatan ini.

KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS METHODIST INDONESIA
18 MARET 2019 S/D 28 MARET 2019 71
LAPORAN KEGIATAN
DI UPT PUSKESMAS TUNTUNGAN KOTA MEDAN

VIII. Dokumentasi

Gambar 1. Pendataan nama ibu-ibu yang hadir

Gambar 2. Pendataan nama ibu-ibu yang hadir

KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS METHODIST INDONESIA
18 MARET 2019 S/D 28 MARET 2019 72
LAPORAN KEGIATAN
DI UPT PUSKESMAS TUNTUNGAN KOTA MEDAN

Gambar 3. Penyuluhan tentang Stunting

Gambar 4. Ibu dan bayi yang hadir dalam penyuluhan Stunting

KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS METHODIST INDONESIA
18 MARET 2019 S/D 28 MARET 2019 73
LAPORAN KEGIATAN
DI UPT PUSKESMAS TUNTUNGAN KOTA MEDAN

Satuan Acara Penyuluhan Kebersihan Personal


(Cuci Tangan dan Menyikat Gigi)
Di SD Negeri 064023
Jl. Jamin Ginting KM. 12, Kec. Medan Tuntungan
Selasa, 26 Maret 2019

Topik : Kebersihan Personal


Sub Topik : Tujuh Langkah Mencuci Tangan dan Cara
Menyikat Gigi yang Benar
Tempat : SD Negeri 064023
Hari/Tanggal : Selasa, 26 Maret 2019
Waktu : 09.30 – 11.00 WIB
Penyuluh : 1. Ayu Lestari Hasibuan
2. Debby Sari br. Surbakti
Peserta/Sasaran : Siswa/i SD Kelas V

I. Tujuan Umum

Setelah dilakukan peyuluhan kesehatan diharapkan siswa mengetahui dan


meningkatkan kebersihan personal.

II. Tujuan Khusus


1. Siswa/i mengetahui apa itu kebersihan personal seperti 7 langkah
mencuci tangan dan bagaimana cara menyikat gigi yang benar.
2. Siswa/i meningkatkan kemauan dan kemampuan untuk melaksanakan
kebersihan personal.

III. Materi
1. Definisi mencuci tangan dan menyikat gigi
2. Manfaat mencuci tangan dan menyikat gigi

KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS METHODIST INDONESIA
18 MARET 2019 S/D 28 MARET 2019 74
LAPORAN KEGIATAN
DI UPT PUSKESMAS TUNTUNGAN KOTA MEDAN

3. Peragaan cara tujuh langkah mencuci tangan dan menyikat gigi


yang benar

IV. Kegiatan Penyuluhan


No. Tahap Waktu Kegiatan Penyuluhan
- Mengucapkan salam
- Memperkenalkan diri
1. Pembukaan 2 menit
- Menjelaskan tujuan umum dan
khusus
Inti - Definisi mencuci tangan dan
menyikat gigi
2.1 Penyuluhan 30 menit - Manfaat mencuci tangan dan
menyikat gigi
- Peragaan cara 7 langkah
mencuci tangan dan menyikat
gigi yang benar
2.

2.2 Tanya Jawab 10 menit Memberikan kesempatan pada


peserta untuk bertanya.

2.3 Kesimpulan 3 Menit Menyimpulkan penyuluhan


yang telah disampaikan.

3. Penutup 1 menit Salam penutup


V. Penyampaian

Penyuluhan dan tanya jawab


VI. Media
Poster dan Phantom Gigi

KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS METHODIST INDONESIA
18 MARET 2019 S/D 28 MARET 2019 75
LAPORAN KEGIATAN
DI UPT PUSKESMAS TUNTUNGAN KOTA MEDAN

VII. Materi Mencuci Tangan


1.1. Pengertian Mencuci Tangan

Mencuci tangan adalah menggosok air dengan sabun secara


bersama-sama seluruh kulit permukaan tangan dengan kuat dan ringkas
kemudian dibilas dibawah aliran air (Larsan, 1995).
Cuci tangan adalah salah satu tindakan sanitasi dengan
membersihkan tangan dan jari jemari dengan menggunakan air ataupun
cairan lainnya oleh manusia
1.2. Tujuan
Mencuci tangan merupakan satu tehnik yang paling mendasar
untuk menghindari masuknya kuman kedalam tubuh. Dimana tindakan ini
dilakukan dengan tujuan:
1. Supaya tangan bersih
2. Membebaskan tangan dari kuman dan mikroorganisme
3. Menghindari masuknya kuman kedalam tubuh
1.3. Manfaat
Manfaat mencuci tangan bagi kesehatan tidak usah diragukan lagi.
Mencuci tangan adalah salah satu upaya untuk membasmi kuman
penyebab penyakit. Biasakan mencuci tangan dengan menggunakan air
bersih dan sabun.
1.4. Waktu Mencuci Tangan
Bagi setiap orang, mencuci tangan adalah satu tindakan yang takkan lepas
kapanpun. Karena merupakan proteksi diri terhadap lingkungan luar.
Waktu mencuci tangan yaitu :
1. Sebelum dan sesudah makan
Untuk menghindari masuknya kuman kedalam tubuh saat kita
makan

KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS METHODIST INDONESIA
18 MARET 2019 S/D 28 MARET 2019 76
LAPORAN KEGIATAN
DI UPT PUSKESMAS TUNTUNGAN KOTA MEDAN

2. Setelah buang air besar.


Besar kemungkinan tinja masih tertempel di tangan, sehingga
diharuskan untuk mencuci tangan.
3. Setelah bermain
Kebiasaan siswa/i adalah bermain ditempat yang kotor. Seperti di
lapangan sekolah. Dimana kita tahu bahwa banyak sekali kuman di
lapangan sekolah, jadi selesai bermain harus mencuci tangan
supaya kuman hilang dan tidak menempel ditangan.
4. Sebelum dan sesudah melakukan kegiatan
Bagi siswa/i mencuci tangan ini juga bisa dilakukan sebelum dan
sesudah bersih bersih kamar tempat tidur , sebelum dan sesudah
bangun tidur dan sesudah melakukan kegiatan yang lain.
1.5. Cara Mencuci Tangan yang Benar
Langkah-langkah dalam melakukan cuci tangan yang benar dan
sehat adalah :

a. Gulung lengan baju sampai atas pergelangan tangan, lepaskan


cincin, jam tangan dan, perhiasan tangan dan lain-lain
b. Basahi tangan sampai sepertiga lengan dibawah air mengalir
c. Ambil sabun cair kira-kira 5 ml, ratakan pada tangan yang telah
dibasahi
d. Gosok bagian telapak tangan dengan telapak tangan satunya lalu
masukan jari-jari tangan kanan kesela-sela jari-jari tangan kiri
e. Pindahkan telapak tangan kanan ke punggung tangan kiri gosokan,
tanpa saling melepaskan lalu masukan jari-jari tangan kanan ke
sela-sela tangan kiri. Lakukan pada tangan yang sama.
f. Lakukan penggosokan kuku-kuku
g. Bersihkan jempol tangan kanan dengan menggegamnya dengan
tangan kiri lalu diputar-putar, lakukan pada tangan yang satunya.
h. Kadang perlu menggosok garis telapak tangan

KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS METHODIST INDONESIA
18 MARET 2019 S/D 28 MARET 2019 77
LAPORAN KEGIATAN
DI UPT PUSKESMAS TUNTUNGAN KOTA MEDAN

i. Gosok bagian pergelangan tangan


j. Bersihkan dengan air mengalir
k. Keringkan dengan handuk atau tisu.

Materi Cara Menyikat Gigi yang Benar

1.1 Pengertian

Kesehatan gigi dan mulut adalah suatu keadaan dimana gigi dan
mulut berada dalam kondisi bebas dari adanya bau mulut, kekuatan gusi
dan gigi yang baik, tidak adanya plak dan karang gigi, gigi dalam kadaan
putih dan bersih serta memliki kekuatan yang baik.

1.2 Menyikat Gigi yang Benar


a. Waktu menyikat gigi : menyikat gigi sebaiknya dilakukan pada
saat setelah makan pagi dan menjelang tidur pada malam hari.
b. Lamanya menyikat gigi dianjurkan salama 3-5 menit.
c. Menggunakan pasta gigi yang mengandung flour.
d. Cara menyikat gigi.

1) Permukaan luar
Bulu sikat membentuk sudut 45 derajat, dimulai dari batas antara
gusi dengan gigi lalu lakukan gerakan memutar perlahan.

KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS METHODIST INDONESIA
18 MARET 2019 S/D 28 MARET 2019 78
LAPORAN KEGIATAN
DI UPT PUSKESMAS TUNTUNGAN KOTA MEDAN

2) Permukaan dalam
Sikat gigi di arahkan ke atas dan gunakan ujung bulu sikat untuk
membersihkan bagian dalam, gigi depan bawah dan kebalikan
untuk gigi depan atas. Untuk gigi belakang permukaan dalam
dibersihkan dengan cara yang sama dengan membersihkan
permukaan dalam dibersihkan dengan cara yang sama dengan
membersihkan permukaan luar.

3) Permukaan atas
Permukaan oklusal (atas gigi) dibersihkan dengan gerakan maju
mundur. Jangan lupa sikat juga permukaan lidah

KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS METHODIST INDONESIA
18 MARET 2019 S/D 28 MARET 2019 79
LAPORAN KEGIATAN
DI UPT PUSKESMAS TUNTUNGAN KOTA MEDAN

1.3 Penyebab Gigi Rusak


a. Makan dan minum panas dan dingin secara bergantian dalam satu
waktu,
b. Tidak membersihakan gigi setelah makan gula, coklat, cuka

1.4 Akibat Bila Tidak Rajin Sikat Gigi


a.Bau mulut

KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS METHODIST INDONESIA
18 MARET 2019 S/D 28 MARET 2019 80
LAPORAN KEGIATAN
DI UPT PUSKESMAS TUNTUNGAN KOTA MEDAN

b. Gigi berlubang

c. Sakit gigi
1.5 Perawatan yang Baik untuk Gigi
a. Sikat gigi setelah makan dan sebelum tidur
b. Menghindari hal-hal yang merusak gigi
c. Periksa ke dokter gigi setiap 6 bulan

VIII. Dokumentasi

Dokumentasi Penyuluhan tentang 7 Langkah Mencuci Tangan

KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS METHODIST INDONESIA
18 MARET 2019 S/D 28 MARET 2019 81
LAPORAN KEGIATAN
DI UPT PUSKESMAS TUNTUNGAN KOTA MEDAN

Dokumentasi Penyuluhan tentang Cara Menyikat Gigi yang Benar

KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS METHODIST INDONESIA
18 MARET 2019 S/D 28 MARET 2019 82
LAPORAN KEGIATAN
DI UPT PUSKESMAS TUNTUNGAN KOTA MEDAN

Satuan Acara Penyuluhan Tentang Isi Piringku


Di SD Negeri 064023
Jl. Jamin Ginting KM. 12, Kec. Medan Tuntungan
Selasa, 26 Maret 2019

Topik : Isi Piringku


Tempat : SD Negeri 064023
Waktu : 09.30 - 11.00 WIB
Penyuluh : 1. Balraj Kaur
2. Memory Putra
3. Sonia F.L.P Sitompul
Peserta/ Sasaran : Siswa/I SD Kelas IV
I. Tujuan Umum
Dengan diadakannya penyuluhan mengenai isi piringku, diharapkan
kepada anak sekolah dasar negeri mengetahui manfaat dan keuntungan
dari penyuluhan isi piringku
II. Tujuan Khusus
 Memberikan informasi dan pengetahuan kepada anak-anak
tentang manfaat isi piringku
 Memberikan informasi dan pengetahuan kepada anak-anak tentang
pelaksanaan isi piringku
III. Materi
 manfaat isi piringku
 aktivitas fisik
 minum air delapan gelas per hari
 cuci tangan

KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS METHODIST INDONESIA
18 MARET 2019 S/D 28 MARET 2019 83
LAPORAN KEGIATAN
DI UPT PUSKESMAS TUNTUNGAN KOTA MEDAN

IV. Kegiatan Penyuluhan


No Tahap Kegiatan Penyuluhan Metode
1. Pembukaan  Mengucapkan Salam
 Memperkenalkan diri
Ceramah
 Menjelaskan tujuan
umum dan khusus
2. Inti  manfaat aktivitas fisik. Ceramah
2.1 Ceramah  pelaksanaan aktivitas
fisik yang sesuai dengan
usia.
2.2 Tanya Jawab Tanya
Jawab
1.3 Kesimpulan

Ceramah
3. Penutup Salam Penutup Ceramah

V. Metode

 Ceramah
 Tanya Jawab

VI. Media

 Poster buatan
 Leaflet

KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS METHODIST INDONESIA
18 MARET 2019 S/D 28 MARET 2019 84
LAPORAN KEGIATAN
DI UPT PUSKESMAS TUNTUNGAN KOTA MEDAN

VII. Materi

a. ISI PIRINGKU
Konsep 4 sehat 5 sempurna sudah sangat awam bagi masyarakat
Indonesia sebagai acuan pola makan sehat. Namun seiring dengan
perkembangan ilmu gizi, konsep tersebut sudah kurang relevan
dengan pola makan sehat masyarakat saat ini. Dalam perkembangan
ilmu gizi yang baru, pedoman ‘4 Sehat 5 Sempurna’ berubah
menjadi pedoman gizi seimbang yang terdiri dari 10pesan tentang
menjaga gizi. Dari 10 pesan tersebut, dikelompokan lagi menjadi
empat pesan pokok yakni pola makan gizi seimbang, minum air
putih yang cukup, aktivitas fisik minimal 30 menit per hari, dan
mengukur tinggi dan berat badan yang sesuai untuk mengetahui
kondisi tubuh. Sebagai pedoman baru pola makan gizi seimbang
Kementerian Kesehatan memperkenalkan slogan baru yaitu “Isi
Piringku”.

Perbedaan “4 Sehat 5 Sempurna” dan “Isi Piringku”

Terdapat beberapa perbedaan mendasar antara konsep 4 Sehat 5


Sempurna dan Isi Piringku. Kalau 4 sehat 5 sempurna itu
menganggap susu sebagai pangan yang sempurna. Padahal
susubukan satu-satunya yang menyempurnakan bahan pangan lainn
ya. Selain itu, konsep 4 sehat 5 sempurna juga tidak membicarakan
porsi, sehingga kini Indonesia dihadapkan dengan masalah obesitas
disamping malnutrisi di beberapa daerah pelosok. Itu sebabnya,
dalam slogan ‘Isi Piringku’ Kementerian Kesehatan menerapkan
porsi bagi masing-masing bahan pangan.Tak hanya membatasi
porsi, konsep ‘Isi Piringku’ juga menekankan pentingnya
membatasi gula, garam dan lemak dalam konsumsi sehari-hari.
Dalam sehari batas maksimal konsumsi gula adalah empat sendok

KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS METHODIST INDONESIA
18 MARET 2019 S/D 28 MARET 2019 85
LAPORAN KEGIATAN
DI UPT PUSKESMAS TUNTUNGAN KOTA MEDAN

makan, satu sendok teh untuk garam, dan dan lima sendok makan
untuk minyak goreng.

Mengenal “Isi Piringku”

Isi Piringku menggambarkan porsi makan yang dikonsumsi dalam


satu piring yang terdiri dari 50persen pertama terdiri dari
sepertiganya lauk dan dua per tiganya makanan pokok yaitu sumber
karbohidrat, 50 persen berikutnya sepertiganya buah-buahan dan
dua per tiganya sayur-sayuran. Disamping itu, juga terdapat pesan
pokok tentang minum air putih yang cukup, aktivitas fisik minimal
30 menit per hari, dan mengukur tinggi dan berat badan yang sesuai
untuk mengetahui kondisi tubuh.

Makanan Pokok (Sumber Karbohidrat)

Makanan pokok adalah pangan yang mengandung karbohidrat yang


sering dikonsumsi atau telah menjadi bagian dari budaya makan
berbagai etnik di Indonesia sejak lama. Makanan pokok beragam
sesuai dengan keadaan tempat dan budaya serta kearifan local
contohnya beras,jagung, singkong, ubi, talas, sagu dan produk
olahannya (roti, pasta, mie, dll). Dalam konsep “Isi Piringku” porsi
karbohidrat sekali makan sebanyak 2/3 dari ½ isi piringku. Syarat
makanan dijadikan sebagai makanan pokok yaitu mengandung
karbohidrat (Hidrat Arang/HA, bersifat menyenangkan, rasanya
netral, murah harganya, mudah ditanam, mudah didapat, mudah
diolah dan dapat disimpan lebihlama.

KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS METHODIST INDONESIA
18 MARET 2019 S/D 28 MARET 2019 86
LAPORAN KEGIATAN
DI UPT PUSKESMAS TUNTUNGAN KOTA MEDAN

Lauk-Pauk (Sumber Protein)

Lauk-pauk terdiri dari pangan sumber protein hewani dan pangan


sumber protein nabati. Laku- pauk hewani berupa daging (sapi,
kambing, rusa, dll), ikan termasuk hasil laut, telur, susu dan hasil
olahannya. Sedangkan lauk-pauk nabati berupa tahu, tempe,
kacang-kacangan (kacang merah, kacang tanah, kacang hijau, dll).
Dalam konsep “Isi Piringku” porsi lauk- pauk sekali makan
sebanyak 1/3 dari ½ isi piringku. Sumber pangan protein hewani dan
nabati masing-masing mempunyai beberapa kelebihan dan kekurangan.
Lauk hewani mengandung asam amino yang lebih lengkap dan mudah
diserap tubuh. Kekurangannya, jumlah kolesterol dan lemaknya lebih
tinggi serta harganya relatif lebih mahal. Biasanya kandungan kolesterol
dan lemak jenuh yang tinggi sering ditemuai pada daging dan sedikit pada
ikan. Sebenarnya anak-anak masih memerlukan kedua zat ini
untukpertumbuhan tapi akan berakibat tidak baik bagi orang dewasa.
Untuk itu alangkah baiknya bila orang dewasa membatasi konsumsi
kolesterol dan lemak jenuh.Sedangkan bahan pangan protein nabati
mempunyai keunggulan dibanding hewani karena kandungan lemak
tak jenuhnya lebih tinggi daripada bahan pangan
hewani.Kandungan isoflavonnya, terutama pada kedelai menjadi
daya tarik karena manfaatnya yang sangat banyak. Isoflavon ini
tidak ada dalam bahan pangan hewani. Keuntungan lainnya, bahan
pangan ini harganya jauh lebih murah dibanding hewani. Namun
demikian, kelemahan bahan pangan nabati yaitu kurang higienisnya
proses pembuatan lauk-pauk yang berasal dari kacang-kacangan.
Biasanya pabrik pengolahan tahu dan tempe kurang memperhatikan
kebersihan tempat dan wadah yang digunakan selama proses
produksi. Dan itu salah satu faktor yang mepengaruhi kualitas dan
baik buruknya lauk-pauk yang akan dikonsumsi.

KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS METHODIST INDONESIA
18 MARET 2019 S/D 28 MARET 2019 87
LAPORAN KEGIATAN
DI UPT PUSKESMAS TUNTUNGAN KOTA MEDAN

Buah-Buahan (Sumber Vitamin dan Mineral)

Buah-buahan merupakan sumber berbagai vitamin (Vit A, B, B1, B6, C),


mineral, dan serat pangan. Sebagian vitamin, mineral yang terkandung
dalam buah- buahan berperan sebagai anti oksidan. Dalam konsep “Isi
Piringku” porsi buah- buahan sekali makan sebanyak 1/3 dari ½ isi
piringku. Manfaat buah-buahan untuk tubuh sangat banyak dan beragam,
buah umumnya merupakan salah satu kebutuhan untuk hidup sehat dan
merupakan salah satu cara mencegah kanker dan merupakan salah satu
cara menghilangkan jerawat yang paling ampuh dan alami. Berikut ini
manfaat buah untuk tubuh kita yaitu sebagai sumber berbagai jenis
vitamin, sumber air untuk tubuh dan kebutuhan gizi yang dapat
meningkatkan metabolisme tubuh, sumber antioksidan, mencegah penyakit
tertentu, sebagai obat luar tubuh seperti jerawat, bisul dan sebagainya. Jika
mengkonsumsi buah secara rutin dan beragam dapat mencegah penyakit
jantung, kerusakan hati, stroke, kanker, tekanan darah tinggi, menjaga
kekebalan tubuh, menjaga kebugaran tubuh dan sebagai diet alami yang
mencegah kolesterol jahat menyerang tubuh kita.

Sayur-Sayuran (Sumber Vitamin dan Mineral)

Sayuran merupakan sumber vitamin dan mineral terutama karoten,


Vit A, Vit C, zat besi dan fosfor.Sebagian vitamin, mineral yang
terkandung dalam sayuran berperan sebagai antioksidan. Beberapa
sayuran dapat dikonsumsi mentah tanpa dimasak terlebih dahulu
sementara yang lainnya dapat dimasak dengan cara dikukus,
direbus dan ditumis. Dalam konsep “Isi Piringku” porsi sayur-
sayuran sekali makan sebanyak 2/3 d ari ½ isi piringku. Salah satu
cara paling sehat untuk membuat hidup lebih sehat adalah dengan
banyak mengkonsumsi sayuran karena sayuran bermanfaat untuk
melindungi Anda dari beberapa penyakit kronis semacam kanker,

KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS METHODIST INDONESIA
18 MARET 2019 S/D 28 MARET 2019 88
LAPORAN KEGIATAN
DI UPT PUSKESMAS TUNTUNGAN KOTA MEDAN

jantung dan stroke. Sayuran merupakan bahan pangan yang berasal


dari tumbuhan yang memiliki kandungan air tinggi, beberapa
diantara sayuran tersebut ada yang dapat dikonsumsi langsung
tanpa dimasak, namun ada juga yang memerlukan
proses pengolahan terlebih dahulu seperti direbus, dikukus untuk
memaksimalkan kandungan gizi yang terdapat didalamnya atau
untuk menambah cita rasa dari sayuran tersebut. Sayuran
merupakan sumber penting dari nutrisi, termasuk didalamnya
potasium, asam folat, serat makanan dan berbagai jenis vitamin
(vitA, vitE, vitC). Berikut ini khasiat atau manfaat-manfaat yang
terkandung dalam sayuran yaitu mencegah dan mengurangi stres
berlebih, memperlancar buang air besar, mencegah penyakit
jantung dan kanker, mempertahankan berat badan seimbang,
sumber energi tubuh, membersihkan racun dalam tubuh
(detoksifikasi), mencegah kelahiran bayi cacat, menjaga kesehatan
mata, membuat kulit sehat, memperkuat tulang dan sebagai menu
makanan sehat.

b. Aktifitas Fisik
Dalam kegiatan sehari-hari, setiap orang melakukan berbagai aktifitas
fisik, misalnya: membersihkan rumah, mencuci, menyetrika, memasak,
berkebun, naik-turun tangga, mencuci mobil, dll. Berbagai aktifitas
tersebut akan meningkatkan pengeluaran tenaga dan energi (pembakaran
kalori).
Latihan Fisik

Latihan fisik adalah semua bentuk aktifitas fisik yang dilakukan secara
terstruktur dan terencana, dengan tujuan untuk meningkatkan kebugaran
jasmani, misalnya: jalan kaki, jogging, sit-up/push-up, peregangan, senam
aerobik, bersepeda dan sebagainya.

KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS METHODIST INDONESIA
18 MARET 2019 S/D 28 MARET 2019 89
LAPORAN KEGIATAN
DI UPT PUSKESMAS TUNTUNGAN KOTA MEDAN

Olahraga

Olahraga adalah salah satu bentuk aktifitas fisik yang dilakukan secara
terstruktur, terencana dan berkesinambungan dengan mengikuti aturan-
aturan tertentu dan bertujuan untuk meningkatkan kebugaran jasmani dan
prestasi. Misalnya: sepakbola, badminton, bola baske, tenis meja, balap
sepeda, dan sebagainya. Lakukan minimal 30 menit setiap hari

c. Minum air putih 8 gelas per hari

Berikut adalah beberapa alasan mengapa Anda harus mengkonsumsi 8


gelas air putih setiap harinya:

 Tubuh manusia terdiri dari 75% air. Oleh karena itu, kita membutuhkan air
sebanyak 8 gelas untuk menjaga tubuh agar tidak dehidrasi.
 Air membantu tubuh Anda untuk mengedarkan nutrisi dan oksigen ke sel-
sel dan organ tubuh Anda.
 Air akan membantu membersihkan tubuh Anda dan membuang zat yang
tidak diperlukan oleh tubuh dan menyingkirkan sisa metabolisme.
 Air akan mengurangi risiko terkena batu ginjal.
 Ketika musim panas, air akan mencegah Anda terkena dehidrasi
 Minum air putih dapat membantu menurunkan tekanan darah
 Minum cukup air akan meningkatkan kesehatan jantung Anda.
 Ketika Anda mengalami nyeri kepala hebat, air putih dapat membantu
meredakan nyeri.
 Kulit Anda akan menjadi lebih sehat dan bercahaya ketika Anda
mengkonsumsi 8 gelas perhari.
 Resiko terkena kanker juga menurun saat Anda minum banyak air putih.

KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS METHODIST INDONESIA
18 MARET 2019 S/D 28 MARET 2019 90
LAPORAN KEGIATAN
DI UPT PUSKESMAS TUNTUNGAN KOTA MEDAN

Cuci Tangan

Sebelum mencuci tangan, pastikan Anda memiliki sabun dan sumber air
mengalir. Alirkan air terlebih dahulu, lalu letakkan sabun (dapat sabun cair
atau sabun batang) pada tangan. Jauhkan tangan dari air selama mencuci
tangan. Saat mencuci tangan, lakukanlah hal-hal berikut:

1. Gosok kedua telapak tangan dengan cara menempelkan bagian telapak


tangan yang satu dengan yang lain.
2. Gosok kedua punggung tangan. Telapak tangan kanan menggosok
punggung tangan kiri. Lakukan pada tangan sebaliknya.
3. Menggosok sela-sela jari dengan cara menyilangkan jari tangan kanan
dengan kiri.
4. Gosok bagian dalam dan punggung jari dengan posisi ujung jari saling
mengunci.
5. Bersihkan ibu jari. Gosok ibu jari tangan kiri secara memutar dalam
genggaman tangan kanan. Lakukan pada tangan sebaliknya.
6. Membersihkan kuku dan ujung jari dengan cara menguncupkan ujung-
ujung jari sehingga saling bertemu. Kemudian gosokkan pada telapak
tangan yang berlawanan. Lakukan pada tangan sebaliknya.

KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS METHODIST INDONESIA
18 MARET 2019 S/D 28 MARET 2019 91
LAPORAN KEGIATAN
DI UPT PUSKESMAS TUNTUNGAN KOTA MEDAN

VIII. Dokumentasi

Gambar 1. Penyuluhan dilakukan di dalam kelas IV

Gambar 2. Foto bersama Kepala Sekolah SD Negeri 064023

KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS METHODIST INDONESIA
18 MARET 2019 S/D 28 MARET 2019 92
LAPORAN KEGIATAN
DI UPT PUSKESMAS TUNTUNGAN KOTA MEDAN

BAB VI

PERMASALAHAN DAN PEMECAHAN MASALAH

Setelah melakukan serangkaian kegiatan selama menjalankan kegiatan


KKS di Puskesmas Tuntungan Medan, ada beberapa permasalahan yang
ditemukan terkait Pembinaan PHBS dan Diare. Beberapa permasalahan tersebut
antara lain sebagai berikut:

6.1 Permasalahan dan pemecahan masalah PHBS

6.1.1 Permasalahan PHBS yang ditemukan di Puskesmas Tuntungan


Medan.

Permasalahan PHBS Rumah Tangga

a. Masih kurangnya kesadaran masyarakat untuk berhenti merokok.


b. Masih kurangnya kesadaran makan buah dan sayur setiap hari
c. Masih kurangnya kesadaran dan pemahaman masyarakat tentang
ASI Ekslusif
6.1.2 Pemecahan masalah PHBS yang ditemukan di Puskesmas Tuntungan
Medan

Beberapa upaya untuk pemecahan masalah kegiatan PHBS Rumah


Tangga

a. Memberikan penyuluhan kepada masyarakat tentang bahaya merokok


bagi kesehatan
b. Memberikan penyuluhan kepada masyarakat tentang pentingnya
makan buah dan sayur setiap hari
c. Memberikan konseling kepada ibu hamil, ibu menyusui, suami dan
keluarga tentang manfaat asi ekslusif

KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS METHODIST INDONESIA
18 MARET 2019 S/D 28 MARET 2019 93
LAPORAN KEGIATAN
DI UPT PUSKESMAS TUNTUNGAN KOTA MEDAN

Teori PHBS (Perilaku Hidup Bersih dan Sehat)

Menteri Kesehatan Republik Indonesia telah membuat Pedoman


Pembinaan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat yang tertuang dalam Peraturan
Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor: 2269/MENKES/PER/XI/2011
yang mengatur upaya peningkatan perilaku hidup bersih dan sehat atau disingkat
PHBS di seluruh Indonesia dengan mengacu kepada pola manajemen PHBS,
mulai dari tahap pengkajian, perencanaan, dan pelaksanaan serta pemantauan dan
penilaian. Upaya tersebut dilakukan untuk memberdayakan masyarakat dalam
memelihara, meningkatkan dan melindungi kesehatannya sehingga masyarakat
sadar, mau, dan mampu secara mandiri ikut aktif dalam meningkatkan status
kesehatannya. Pemberdayaan masyarakat harus dimulai dari rumah tangga atau
keluarga, karena rumah tangga yang sehat merupakan aset atau modal
pembangunan di masa depan yang perlu dijaga, ditingkatkan dan dilindungi
kesehatannya. Beberapa anggota rumah tangga mempunyai masa rawan terkena
penyakit menular dan penyakit tidak menular, oleh karena itu untuk mencegah
penyakit tersebut, anggota rumah tangga perlu diberdayakan untuk melaksanakan
PHBS.
1. Pengertian PHBS di Rumah Tangga
Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) di rumah tangga adalah upaya
untuk memperdayakan anggota rumah tangga agar tahu,mau dan mampu
melaksanakan perilaku hidup bersih dan sehat serta berperan aktif dalam
gerakan kesehatan di masyarakat.
2. 10 indikator PHBS
1. Persalinan di tolong oleh tenaga kesehatan
2. Bayi di beri ASI ekslusif.
3. Menimbang balita setiap bulan
4. Menggunakan air bersih
5. Mencuci tangan dengan air bersih dan sabun
6. Menggunakan jamban sehat

KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS METHODIST INDONESIA
18 MARET 2019 S/D 28 MARET 2019 94
LAPORAN KEGIATAN
DI UPT PUSKESMAS TUNTUNGAN KOTA MEDAN

7. Memberantas jentik di rumah sekali seminggu


8. Makan buah dan sayur setiap hari
9. Melakukan aktifitas fisik setiap hari
10. Tidak merokok di dalam rumah
3. Manfaat PHBS Bagi Rumah Tangga
a. Bagi Rumah Tangga
1) Setiap anggota keluarga menjadi sehat dan tidak mudah sakit.
2) Anak tumbuh sehat dan cerdas.
3) Anggota keluarga giat bekerja.
4) Pengeluaran biaya rumah tangga dapat ditujukan untuk memenuhi gizi
keluarga pendidikan dan modal usaha untuk menambah pendapatan
keluarga.
b. Bagi Masyarakat
1) Masyarakat mampu mengupayakan lingkungan sehat.
2) Masyarakat mampu mencegah dan menanggulangi masalah – masalah
kesehatan.
3) Masyarakat memanfaatkan pelayanan kesehatan yang ada.

6.2 Permasalahan dan pemecahan masalah Diare

6.2.1 Permasalahan diare yang ditemukan di Puskesmas Tuntungan


Medan.

Permasalahan Diare

a. Masih kurangnya kesadaran masyarakat tentang diare.

b. Masih kurangnya pengetahuan masyarakat tentang pencegahan


diare

c. Masih kurangnya pengetahuan ibu hamil dan menyusui tentang


pentingnya pemberian ASI Eksklusif untuk mencegah diare

KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS METHODIST INDONESIA
18 MARET 2019 S/D 28 MARET 2019 95
LAPORAN KEGIATAN
DI UPT PUSKESMAS TUNTUNGAN KOTA MEDAN

6.2.3 Pemecahan masalah Diare yang ditemukan di Puskesmas Tuntungan


Medan

Beberapa upaya untuk pemecahan masalah Diare

a. Memberikan edukasi kepada masyarakat tentang apa itu diare


b. Memberikan penyuluhan kepada masyarakat tentang pencegahan diare
seperti, tujuh langkah cara mencuci tangan, mengkonsumsi makanan
yang sudah di masak, minum air matang, dll.
c. Memberikan konseling kepada ibu hamil dan ibu menyusui tentang
manfaat ASI Ekslusif terhadap pencegahan diare

Teori Diare
1. Pengertian Diare
Diare adalah buang air besar dengan frekuensi yang tidak normal
(meningkat), konsistensi tinja menjadi lebih lembek atau cair dan biasanya
ditandai dengan peningkatan volume, keenceran serta frekuensi lebih dari 3 kali
sehari
2. Etiologi diare
Etiologi diare dapat dibagi dalam beberapa faktor, yaitu :
a. Faktor Infeksi
1. Infeksi enteral Infeksi enteral yaitu infeksi saluran pencernaan yang
merupakan penyebab utama diare pada anak. Infeksi parenteral ini
meliputi:
a. Infeksi bakteri: Vibrio, E.coli, Salmonella, Shigella, Campylobacter,
Yersinia, Aeromonas dan sebagainya.
b. Infeksi virus: Enteroovirus (Virus ECHO, Coxsackie, Poliomyelitis),
Adenovirus, Rotavirus, Astrovirus dan lain-lain.
c. Infestasi parasit : Cacing (Ascaris, Trichiuris, Oxyuris,
Strongyloides), protozoa (Entamoeba histolytica, Giardia lamblia,
Trichomonas hominis), jamur (candida albicans).
KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS METHODIST INDONESIA
18 MARET 2019 S/D 28 MARET 2019 96
LAPORAN KEGIATAN
DI UPT PUSKESMAS TUNTUNGAN KOTA MEDAN

2. Infeksi parenteral Infeksi parenteral yaitu infeksi dibagian tubuh lain


diluar alat pencernaan, seperti Otitis Media akut (OMA),
Tonsilofaringitis, Bronkopneumonia, Ensefalitis dan sebagainya.
Keadaan ini terutama terdapat pada bayi dan anak berumur dibawah 2
tahun.
b. Faktor Malabsorbsi
1. Malabsorbsi karbohidrat: disakarida (intoleransi laktosa, maltose dan
sukrosa), monosakarida (intoleransi glukosa, fruktosa dan galaktosa). Pada
bayi dan anak yang terpenting dan tersering ialah intoleransi laktrosa.
2. Malabsorbsi lemak
3. Malabsorbsi protein
c. Faktor Makanan : Makanan Basi, beracun, alergi terhadap makanan
d. Faktor psikologis: rasa takut dan cemas. Walaupun jarang dapat
menimbulkan diare terutama pada anak yang lebih besar.
e. Faktor lingkungan Penyakit diare merpakan merupakan salah satu penyakit
yang berbasisi lingkungan. Dua faktor yang dominan yaitu sarana air bersih
dan pembuangan tinja. Kedua faktor ini akan berinteraksi bersama dengan
perilaku manusia. Apabila faktor lingkungan tidak sehat karena tercemar
kuman diare serta berakumulasi dengan perilaku manusia yang tidak sehat
pula, yaitu melalui makanan dan minuman, maka dapat menimbulkan
kejadian penyakit diare.

3. Tanda dan Gejala


Manifestasi Klinis mula-mula bayi dan anak menjadi cengeng, gelisah,
suhu tubuh biasanya meningkat, nafsu makan berkurang atau tidak ada, kemudian
timbul diare. Tinja cair dan mungkin disertai lendir dan atau darah. Warna tinja
makin lama berubah menjadi kehijau-hijauan karena tercampur dengan empedu.
Anus dan daerah sekitarnya lecet karena seringnya defekasi dan tinja makin lama
makin asam sebagai akibat makin banyaknya asam laktat yang berasal dari laktosa
yang tidak dapat diabsorbsi usus selama diare. Gejala muntah dapat terjadi
KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS METHODIST INDONESIA
18 MARET 2019 S/D 28 MARET 2019 97
LAPORAN KEGIATAN
DI UPT PUSKESMAS TUNTUNGAN KOTA MEDAN

sebelum atau sesudah diare dan dapat disebabkan oleh lambung yang turut
meradang atau akibat gangguan keseimbangan asam-basa dan elektrolit. Bila
penderita telah banyak kehilangan cairan dan elektrolit, maka gejala dehidrasi
makin tampak. Berat badan menurun, turgor kulit berkurang, mata dan ubun-ubun
membesar menjadi cekung, selaput lendir bibir dan mulut serta kulit tampak
kering. Berdasarkan banyaknya cairan yang hilang dapat dibagi menjadi dehidrasi
ringan, sedang, dan berat, sedangkan berdasarkan tonisitas plasma dapat dibagi
menjadi dehidrasi hipotonik, isotonik, dan hipertonik.
Penentuan Derajat Dehidrasi
NO Tanda Dan Dehidrasi Dehidrasi Dehidrasi berat
Gejala ringan sedang
1 Keadaan umum Sadar, Gelisah, Mengantuk , lemas
gelisah, haus mengantuk anggota gerak dingin,
berkeringat, kebiruan,
tidak sadar
2 Denyut nadi Normal Cepat dan Cepat, kadang –
lemah kadang tidak teraba
3 Pernapasan Normal Cepat cepat dan dalam
4 Ubun- ubun Normal Cekung Sangat cekung
besar
5 Kelopak mata Normal Cekung Sangat cekung
6 Air mata Ada Kering Sangat kering
7 Selaput lendir Basah Kering Sangat kering
8 Elastisitas kulit Normal Lambat Sangat lambat (lebih
dari 2 detik)
9 Air seni Normal Berkurang Tidak kencing

KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS METHODIST INDONESIA
18 MARET 2019 S/D 28 MARET 2019 98
LAPORAN KEGIATAN
DI UPT PUSKESMAS TUNTUNGAN KOTA MEDAN

4. Pencegahan Diare
 Mencuci tangan pakai sabun denga benar
 Meminum air minum yang telah diolah
 Membuang air besar di jamban
 Mencuci makanan/ sayur sebelum dimasak
 Mencuci botal susu dan tempat makan anak
 Menjaga kebersihan diri
 Menjaga kebersihan lingkungan

5. Penanganan Diare
 Hal pertama yang harus diperhatikan dalam penanggulangan diare adalah
masalah kehilangan cairan yang berlebihan (dehidrasi). Dehidrasi ini bila tidak
segera diatasi dapat membawa bahaya terutama bagi balita dan anak-anak. Bagi
penderita diare ringan diberikan oralit, tetapi bila dehidrasi berat maka perlu
dibantu dengan cairan intravena atau infus. Hal yang tidak kalah penting dalam
menanggulangi kehilangan cairan tubuh adalah pemberian makanan kembali
(refeeding) sebab selama diare pemasukan makanan akan sangat kurang karena
akan kehilangan nafsu makan dan kehilangan makanan secara langsung melalui
tinja atau muntah dan peningkatan metabolisme selama sakit
 Berikan zinc selama 10 -14 hari
 Segera ke fasilitas kesehatan jika:
o Tidak membaik dalam 3 hari
o Tambah sering BAB
o Muntah berulang
o Makan dan minum sedikit
o Demam
o Tinja berdarah

KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS METHODIST INDONESIA
18 MARET 2019 S/D 28 MARET 2019 99
LAPORAN KEGIATAN
DI UPT PUSKESMAS TUNTUNGAN KOTA MEDAN

6. Membuat larutan oralit


Larutan oralit adalah untuk mengobati diare. Tujuannya mencegah
kehilangan cairan berlebih
a) alat:
 sendok
 gelas
b) bahan:
 1 bungkus oralit
 Segelas air masak (200ml)
c) cara membuat:
 cuci tangan sampai bersih
 tuang air masak satu gelas
 bubuk oralit 1 bungkus dilarutkan ke dalam 1 gelas air masak
 aduk sampai semua bubuk larut dengan sendok
untuk aturan pemberian oralit yaitu sebagai berikut:
 untuk anak usia lebih dari 1 tahun berikan oralit setiap kali BAB sebanyak
50-100 ml.
 untuk anak usia 1-4 tahun, berikan oralit 100-200 ml tiap kali BAB
untuk anak di atas lima tahun, beri oralit 200-300 ml tiap kali BAB
untuk orang dewasa, bisa mengonsumsi oralit 300-400 ml tiap BAB
Jika tidak ada oralit maka dapat diberikan larutan gula garam, yaitu dengan
melarutkan 200 ml air ditambah ¼ sendok garam dan 2 sendok gula dan diberikan
secara sedikit demi sedikit.

KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS METHODIST INDONESIA
18 MARET 2019 S/D 28 MARET 2019 100
LAPORAN KEGIATAN
DI UPT PUSKESMAS TUNTUNGAN KOTA MEDAN

BAB VII
KESIMPULAN DAN SARAN
7.1 Kesimpulan
1. Puskesmas Tuntungan mengadakan banyak program-program
kesehatan yaitu pemberian bantuan kepada anak malnutrisi, imunisasi
rutin, pemeriksaan kehamilan, pemeriksaan kesehatan setiap bulannya
serta senam sehat untuk para lansia.
2. Sebagian besar lansia di puskesmas Tuntungan memahami beberapa
topik penyuluhan yang diberikan menandakan mereka memiliki
pengetahuan yang tinggi tentang penyakit terutama penyakit diabetes
melitus, osteoporosis, dan hipertensi.
3. Selain itu puskesmas Tuntungan juga mengadakan penyuluhan ke
beberapa sekolah, dan para remaja, mereka sangat antusias terutama
tentang bahaya merokok, napza, kesehatan reproduksi, dan anemia.
4. Para ibu aktif membawa anak mereka ke posyandu untuk melakukan
penimbangan berat badan dan imunisasi wajib.
5. Masyarakat masih banyak yang kurang memahami pentingnya
kesehatan lingkungan terhadap kesehatan dirinya sendiri.
7.2 Saran
1. Melakukan perbaikan terhadap sarana dan prasarana Puskesmas demi
terpenuhinya kebutuhan masyarakat akan pelayanan kesehatan.
2. Pentingnya dilakukan penyuluhan tentang pola hidup sehat dalam
rumah tangga seperti pola makan sehat seimbang (banyak makan sayur
dan buah) dan melakukan aktivitas fisik dengan teratur
3. Pentingnya kegiatan gotong-royong untuk membersihkan lingkungan
kita sebab lingkungan yang bersih akan meningkatkan kesehatan diri
kita sendiri.

KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS METHODIST INDONESIA
18 MARET 2019 S/D 28 MARET 2019 101

Anda mungkin juga menyukai