BAB I
PENDAHULUAN
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Puskesmas
2.1.1 Pengertian Puskesmas
Menurut Keputusan dari Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia
No. 75 Tahun 2014 Tentang Pusat Kesehatan Masyarakat, Puskesmas adalah
fasilitas pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan upaya kesehatan
masyarakat dan upaya kesehatan perseorangan tingkat pertama, dengan lebih
mengutamakan upaya promotif dan preventif, untuk mencapai derajat kesehatan
masyarakat yang setinggi - tingginya di wilayah kerjanya.
Tenaga Kesehatan
Setiap orang yang mengabdikan diri dalam bidang kesehatan serta memiliki
pengetahuan dan atau keterampilan melalui pendidikan di bidang kesehatan yang
untuk jenis tertentu memerlukan kewenangan untuk melakukan upaya kesehatan.
e. Upaya Pengobatan.
f. Upaya Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Menular.
g. Upaya Pencatatan dan Pelaporan.
2. Upaya Kesehatan Pengembangan
Upaya kesehatan pengembangan puskesmas adalah upaya yang
ditetapkan berdasarkan permasalahan kesehatan yang ditemukan di
masyarakat serta disesuaikan dengan kemampuan puskesmas yang
dipilih dan daftar upaya kesehatan pokok puskesmas yang telah ada
yaitu:
a. Upaya Kesehatan Sekolah.
b. Upaya Kesehatan Olahraga.
c. Upaya Perawatan Kesehatan Masyarakat.
d. Upaya Kesehatan Kerja.
e. Upaya Kesehatan Gigi dan Mulut.
f. Upaya Kesehatan Jiwa.
g. Upaya Kesehatan Mata.
h. Upaya Kesehatan Lanjut.
i. Upaya Pembinaan Pengobatan.
j. Laboratorium Sederhana.
BAB III
GAMBARAN UMUM PUSKESMAS MEDAN TUNTUNGAN
No Kelurahan Lingkungan PNS Swasta ABRI Polisi Pedagang Petani Dll Jumlah
1 Tanjung I 72 140 12 17 389 98 351 1.079
Selamat II 38 82 7 11 273 41 295 747
III 63 133 14 21 452 87 280 1.050
IV 31 72 6 14 321 48 221 713
V 18 39 3 4 59 17 25 165
VI 42 87 8 56 243 61 199 696
VII 47 91 6 10 221 43 298 716
VIII 38 83 5 13 238 57 321 755
IX 42 92 7 14 242 49 287 733
JUMLAH 391 819 68 160 2.438 501 2.277 6.654
No Kelurahan Lingkungan PNS Swasta ABRI Polisi Pedagang Petani Dll Jumlah
2 Namo Gajah I 60 144 - 1 13 10 54 282
II 46 91 - 4 10 52 830 1.033
III 8 7 - 1 6 -24 40 86
JUMLAH 114 242 - 6 29 86 924 1401
No Kelurahan Lingkungan PNS Swasta ABRI Polisi Pedagang Petani Dll Jumlah
3 Kemenangan I 31 3 - 4 15 - 657 710
Tani II 51 54 - 3 17 5 952 1.082
III 111 59 2 6 4 7 1.018 1.207
IV 155 118 - 3 20 - 529 825
V 97 123 - 3 17 8 665 913
JUMLAH 445 357 2 19 73 20 3.821 4.737
No. Kelurahan Lingkungan PNS Swasta ABRI Polisi Pedagang Petani Dll Jumlah
4 Laucih I 59 185 4 3 329 89 358 1.027
II 48 178 8 5 214 78 298 829
III 38 135 2 1 217 59 246 698
JUMLAH 145 498 14 9 760 226 902 2.554
No. Kelurahan Lingkungan PNS Swasta ABRI Polisi Pedagang Petani Dll Jumlah
5 Sidomulyo I 12 259 2 52 30 63 418
II 10 70 - - 55 5 40 180
III 2 - - - 33 2 45 82
IV 1 2 - - 15 2 65 85
JUMLAH 25 331 - 2 155 39 223 765
No. Kelurahan Lingkungan PNS Swasta ABRI Polisi Pedagang Petani Dll Jumlah
6 Baru Ladang I 29 55 1 - 73 30 39 227
Bambu II 28 19 3 2 121 29 3 205
PROMKES KESLING
Lansia HIV
KA PUSTU M. PERMAI KA PUSTU L. BAMBU
Dr. Twinkle Dr. Voidance Bakara PTM ISPA
NIP 19740801 200604 001 NIP 19791002 200903 2 005
BAB IV
PROGRAM KERJA PUSKESMAS TUNTUNGAN
Petugas pada Meja I s/d IV dilaksanakan oleh kader PKK sedangkan Meja
V merupakan meja pelayanan paramedis (Jurim, Bindes, perawat dan petugas
KB). Peserta Posyandu mendapat pelayanan meliputi:
1. Kesehatan ibu dan anak:
- Pemberian pil tambah darah (ibu hamil)
- Pemberian vitamin A dosis tinggi (bulan vitamin A pada bulan Februari dan
Agustus)
- PMT
- Imunisasi.
- Penimbangan balita rutin perbulan sebagai pemantau kesehatan balita
melalui pertambahan berat badan setiap bulan. Keberhasilan program
terlihat melalui grafik pada kartu KMS setiap bulan.
- Keluarga berencana, pembagian Pil KB dan Kondom.
2. Pemberian Oralit dan pengobatan.
3. Penyuluhan kesehatan lingkungan dan penyuluhan pribadi sesuai permasalahan
dilaksanakan oleh kader PKK melalui meja IV dengan materi dasar dari KMS
balita dan ibu hamil. Keberhasilan Posyandu tergambar melalui cakupan
SKDN.
S : Semua balita diwilayah kerja Posyandu;
KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS METHODIST INDONESIA
18 MARET 2019 S/D 28 MARET 2019 38
LAPORAN KEGIATAN
DI UPT PUSKESMAS TUNTUNGAN KOTA MEDAN
Analisis Data
Berdasarkan Indikator Sehat 2010, Posyandu sebaiknya melayani 100 balita. Dari
tabel di atas dapat dilihat jumlah total Posyandu di seluruh wilayah kerja
Puskesmas Tuntungan adalah 15 buah. Jumlah seluruh balita di wilayah kerja
Puskesmas Tuntungan adalah 3.225 jiwa.
Maka sebaiknya jumlah Posyandu adalah :
Jumlah Total Balita
Jumlah Posyandu =
100 Balita
3255
=
100
= 32,55 ≈ 33Posyandu
Dari hasil perhitungan di atas, maka dapat diambil kesimpulan bahwa jumlah
Posyandu belum mencukupi untuk seluruh balita di wilayah kerja Puskesmas
Tuntungan. Jadi, kekurangannya adalah sebesar 18 posyandu.
5. Penyehatan tempat-
tempat umum
- Hotel (11) 7 65 7 100 Sudah tercapai
- Jasa Boga/rumah makan 4 70 4 100 Sudah tercapai
(5)
- Rumah Ibadah (37) 15 40 11 73 Belum tercapai
- TTU lain/Tempat 6 40 4 67 Belum tercapai
Hiburan/Salon (14)
6. Penyehatan Makanan
minuman
- Pengolahan makanan (23) 20 85 13 65 Belum tercapai
- Pengolahan minuman (14) 12 85 10 83 Belum tercapai
Keterangan Tabel 4.2
Dari tabel diatas diketahui bahwa pencapaian Upaya Kesehatan Lingkungan
dalam hal kesehatan lingkungan jamban rumah penduduk, klinik sanitasi, DPLS,
penyehatan tempat-tempat umum seperti hotel dan jasa boga/rumah makan sudah
tercapai sedangkan penyehatan air bersih, sampah, TPS, TPA, rumah sehat,
penyehatan tempat umum seperti rumah ibadah dan tempat hiburan, dan
pengolahan makanan serta minuman belum tercapai..
Tabel 4.5. Laporan Kasus Gizi Kurang dan Gizi Buruk Tahun 2017
Bulan Gizi Status setelah PMT Gizi Kurang Status
Buruk setelah PMT
Januari 2 - 20 -
Februari 3 - 20 -
Maret 3 - 20 -
April 1 - 18 -
Mei 1 - 18 -
Juni 1 - 16 -
Juli 1 - 16 `
Agustus - - 13 -
September 1 - 13 -
Oktober 1 - 13 -
November 3 - 15 -
Desember 3 - 14 -
Tabel 4.7 Sepuluh Penyakit Terbanyak pada Pelayanan Puskesmas Tuntungan 2017
No Penyakit Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agt Sep Okt Nov Des
1. ISPA 230 220 248 250 239 211 121 72 65 90 168 134
2. Hipertensi 60 55 50 65 60 76 60 68 59 50 56 57
Infeksi
3. Penyakit 60 40 38 35 58 67 43 48 54 40 35 38
Usus lain
Karies
4. 45 40 32 28 35 42 36 42 32 30 34 46
Gigi
Penyakit
5. vulva dan 33 30 35 28 38 37 32 27 33 35 33 35
jaringan
periapical
6. P. Sendi 35 38 31 40 28 20 30 25 34 33 30 30
7. Tonsilitis 28 18 24 20 25 26 22 27 19 20 20 22
8. Diare 30 25 27 15 14 21 10 15 22 25 27 29
9. Alergi 22 19 20 15 10 10 12 14 20 15 14 15
10. DM 17 15 15 10 12 15 11 15 13 15 12 12
Jumlah 560 500 520 506 519 525 377 353 347 353 426 418
Tabel 4.8 Kunjungan Poli Gigi dan Mulut periode September 2017
No. Kunjungan Poli Gigi dan Mulut Jumlah
1 Kunjungan Puskesmas 103
2 Kunjungan rawat jalan Gigi pada ibu hamil 0
3 Kunjungan rawat jalan Gigi pada anak (1-6 tahun) 6
Tabel 4.9 Kelainan Gigi dan Mulut Puskesmas Tuntungan periode November
2017
No. Kelainan Gigi dan Mulut Jumlah
1 Karies gigi 10
2 Penyakit pulpa dan periapikal 33
3 Penyakit gusi dan periodontal 31
4 Abses 7
5 Persistensi 3
6 Kelainan dento-fasial termasuk maloklusi 0
7 Stomatitis, monilisisasis 0
8 Lain-lain 0
Jumlah 84
BAB V
LAPORAN KEGIATAN
II.Tujuan Khusus
1. Masyarakat mengetahui dan menerapkan gerakan masyarakat dengan
perilaku CERDIK.
2. Mencegah faktor resiko penyakit tidak menular di masyarakat.
III.Materi
1. Apa itu GERMAS
2. Apa itu CERDIK
IV.Kegiatan Penyuluhan
No. Tahap Waktu Kegiatan Penyuluhan
- Mengucapkan salam
- Memperkenalkan diri
1. Pembukaan 2 menit
- Menjelaskan tujuan umum dan
khusus
Inti - Apa itu GERMAS
- Apa itu CERDIK
2.1 Penyuluhan 30 menit - Penjelasan mengenai gerakan
masyarakat dengan perilaku
CERDIK
2.
2.2 Tanya Jawab 10 menit Memberikan kesempatan pada
peserta untuk bertanya.
V.Penyampaian
Penyuluhan dan tanya jawab
VI.Media
Poster CERDIK
VII.Materi GERMAS
1.1 Tujuan
1) Menurunkan beban penyakit menular dan penyakit tidak menular, baik
kematian maupun kecacatan.
2) Menghindarkan terjadinya penurunan produktivitas penduduk.
3) Menurunkan beban pembiayaan pelayanan kesehatan karena
meningkatnya penyakit dan pengeluaran kesehatan. Prinsip GERMAS,
yaitu Kerjasama multisektor; Keseimbangan masyarakat; keluarga dan
individu; Pemberdayaan masyarakat.
4) Penguatan sistem kesehatan; Pendekatan siklus hidup; Jaminan
Kesehatan Nasional (JKN); dan berfokus pada pemerataan layanan.
VIII.Dokumentasi
I. Tujuan Umum
Setelah dilakukan penyuluhan tentang Pencegahan Stunting (Kerdil) maka yang
diharapkan adalah kesadaran ibu-ibu hamil, ibu-ibu menyusui, dan anak 0-23
bulan mengerti apa itu stunting, apa bahaya stunting, kapan terjadinya stunting,
dan bagaimana cara mencegah stunting.
III. Materi
- Pengertian stunting
- Apa bahaya stunting
- kapan terjadinya stunting
- Bagaimana cara mencegahnya
2.3 Kesimpulan
Menyimpulkan bahan penyuluhan
yang telah diberikan
V. Metode
- Ceramah
- Tanya Jawab
VI. Media
- Poster
- Leaflet
VII. Materi
PENCEGAHAN STUNTING
PENDAHULUAN
Stunting adalah masalah gizi kronis pada balita yang ditandai
dengan tinggi badan yang lebih pendek dibandingkan dengan anak
seusianya. Anak yang menderita stunting akan lebih rentan terhadap
penyakit dan ketika dewasa beresiko untuk mengidap penyakit
degeneratif. Dampak stunting tidak hanya pada segi kesehatan tetapi juga
mempengaruhi tingkat kecerdasan anak.
Anak merupakan aset bangsa dimasa depan. Bisa dibayangkan, bagaimana
kondisi sumberdaya manusia Indonesia dimasa yang akan datang jika saat
ini banyak anak Indonesia yang menderita stunting. Dapat dipastikan
bangsa ini tidak mampu bersaing dengan bangsa lain dalam menghadapi
tantangan global.
Untuk mencegah hal tersebut, pemerintah mencanangkan program
intervensi pencegahan stunting terintegrasi yang melibatkan lintas
kementrian dan lembaga. Pada tahun 2018 ditetapkan 100 kabupaten di 34
provinsi sebagai lokasi prioritas penurunan stunting. Jumlah ini akan
bertambah sebanyak 60 kabupaten pada tahun berikutnya. Dengan adanya
kerjasama lintas sektor ini diharpkan dapat menekan angka stunting di
Indonesia sehingga dapat tercapai target Sustainable Development Goals
(SDGs). Pada tahun 2025 yaitu penurunan angka stunting 40%.
Dipilihnya topik stunting pada Buletin Jendela Data dan Informasi
Kesehatan edisi tahun 2018 ini diharapkan dapat memberikan pengetahuan
dan informasi kepada masyarakat luas tentang situasi, kondisi, penyebab,
dan dampak stunting bagi bangsa ini. Semoga informasi yang kami sajikan
dapat bermanfaat dan tak lupa kami ucapkan terima kasih kepada semua
pihak yang telah berkontribusi dalam penyusunan Buletin Jendela Data
Informasi Kesehatan ini.
VIII. Dokumentasi
I. Tujuan Umum
III. Materi
1. Definisi mencuci tangan dan menyikat gigi
2. Manfaat mencuci tangan dan menyikat gigi
1.1 Pengertian
Kesehatan gigi dan mulut adalah suatu keadaan dimana gigi dan
mulut berada dalam kondisi bebas dari adanya bau mulut, kekuatan gusi
dan gigi yang baik, tidak adanya plak dan karang gigi, gigi dalam kadaan
putih dan bersih serta memliki kekuatan yang baik.
1) Permukaan luar
Bulu sikat membentuk sudut 45 derajat, dimulai dari batas antara
gusi dengan gigi lalu lakukan gerakan memutar perlahan.
2) Permukaan dalam
Sikat gigi di arahkan ke atas dan gunakan ujung bulu sikat untuk
membersihkan bagian dalam, gigi depan bawah dan kebalikan
untuk gigi depan atas. Untuk gigi belakang permukaan dalam
dibersihkan dengan cara yang sama dengan membersihkan
permukaan dalam dibersihkan dengan cara yang sama dengan
membersihkan permukaan luar.
3) Permukaan atas
Permukaan oklusal (atas gigi) dibersihkan dengan gerakan maju
mundur. Jangan lupa sikat juga permukaan lidah
b. Gigi berlubang
c. Sakit gigi
1.5 Perawatan yang Baik untuk Gigi
a. Sikat gigi setelah makan dan sebelum tidur
b. Menghindari hal-hal yang merusak gigi
c. Periksa ke dokter gigi setiap 6 bulan
VIII. Dokumentasi
Ceramah
3. Penutup Salam Penutup Ceramah
V. Metode
Ceramah
Tanya Jawab
VI. Media
Poster buatan
Leaflet
VII. Materi
a. ISI PIRINGKU
Konsep 4 sehat 5 sempurna sudah sangat awam bagi masyarakat
Indonesia sebagai acuan pola makan sehat. Namun seiring dengan
perkembangan ilmu gizi, konsep tersebut sudah kurang relevan
dengan pola makan sehat masyarakat saat ini. Dalam perkembangan
ilmu gizi yang baru, pedoman ‘4 Sehat 5 Sempurna’ berubah
menjadi pedoman gizi seimbang yang terdiri dari 10pesan tentang
menjaga gizi. Dari 10 pesan tersebut, dikelompokan lagi menjadi
empat pesan pokok yakni pola makan gizi seimbang, minum air
putih yang cukup, aktivitas fisik minimal 30 menit per hari, dan
mengukur tinggi dan berat badan yang sesuai untuk mengetahui
kondisi tubuh. Sebagai pedoman baru pola makan gizi seimbang
Kementerian Kesehatan memperkenalkan slogan baru yaitu “Isi
Piringku”.
makan, satu sendok teh untuk garam, dan dan lima sendok makan
untuk minyak goreng.
b. Aktifitas Fisik
Dalam kegiatan sehari-hari, setiap orang melakukan berbagai aktifitas
fisik, misalnya: membersihkan rumah, mencuci, menyetrika, memasak,
berkebun, naik-turun tangga, mencuci mobil, dll. Berbagai aktifitas
tersebut akan meningkatkan pengeluaran tenaga dan energi (pembakaran
kalori).
Latihan Fisik
Latihan fisik adalah semua bentuk aktifitas fisik yang dilakukan secara
terstruktur dan terencana, dengan tujuan untuk meningkatkan kebugaran
jasmani, misalnya: jalan kaki, jogging, sit-up/push-up, peregangan, senam
aerobik, bersepeda dan sebagainya.
Olahraga
Olahraga adalah salah satu bentuk aktifitas fisik yang dilakukan secara
terstruktur, terencana dan berkesinambungan dengan mengikuti aturan-
aturan tertentu dan bertujuan untuk meningkatkan kebugaran jasmani dan
prestasi. Misalnya: sepakbola, badminton, bola baske, tenis meja, balap
sepeda, dan sebagainya. Lakukan minimal 30 menit setiap hari
Tubuh manusia terdiri dari 75% air. Oleh karena itu, kita membutuhkan air
sebanyak 8 gelas untuk menjaga tubuh agar tidak dehidrasi.
Air membantu tubuh Anda untuk mengedarkan nutrisi dan oksigen ke sel-
sel dan organ tubuh Anda.
Air akan membantu membersihkan tubuh Anda dan membuang zat yang
tidak diperlukan oleh tubuh dan menyingkirkan sisa metabolisme.
Air akan mengurangi risiko terkena batu ginjal.
Ketika musim panas, air akan mencegah Anda terkena dehidrasi
Minum air putih dapat membantu menurunkan tekanan darah
Minum cukup air akan meningkatkan kesehatan jantung Anda.
Ketika Anda mengalami nyeri kepala hebat, air putih dapat membantu
meredakan nyeri.
Kulit Anda akan menjadi lebih sehat dan bercahaya ketika Anda
mengkonsumsi 8 gelas perhari.
Resiko terkena kanker juga menurun saat Anda minum banyak air putih.
Cuci Tangan
Sebelum mencuci tangan, pastikan Anda memiliki sabun dan sumber air
mengalir. Alirkan air terlebih dahulu, lalu letakkan sabun (dapat sabun cair
atau sabun batang) pada tangan. Jauhkan tangan dari air selama mencuci
tangan. Saat mencuci tangan, lakukanlah hal-hal berikut:
VIII. Dokumentasi
BAB VI
Permasalahan Diare
Teori Diare
1. Pengertian Diare
Diare adalah buang air besar dengan frekuensi yang tidak normal
(meningkat), konsistensi tinja menjadi lebih lembek atau cair dan biasanya
ditandai dengan peningkatan volume, keenceran serta frekuensi lebih dari 3 kali
sehari
2. Etiologi diare
Etiologi diare dapat dibagi dalam beberapa faktor, yaitu :
a. Faktor Infeksi
1. Infeksi enteral Infeksi enteral yaitu infeksi saluran pencernaan yang
merupakan penyebab utama diare pada anak. Infeksi parenteral ini
meliputi:
a. Infeksi bakteri: Vibrio, E.coli, Salmonella, Shigella, Campylobacter,
Yersinia, Aeromonas dan sebagainya.
b. Infeksi virus: Enteroovirus (Virus ECHO, Coxsackie, Poliomyelitis),
Adenovirus, Rotavirus, Astrovirus dan lain-lain.
c. Infestasi parasit : Cacing (Ascaris, Trichiuris, Oxyuris,
Strongyloides), protozoa (Entamoeba histolytica, Giardia lamblia,
Trichomonas hominis), jamur (candida albicans).
KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS METHODIST INDONESIA
18 MARET 2019 S/D 28 MARET 2019 96
LAPORAN KEGIATAN
DI UPT PUSKESMAS TUNTUNGAN KOTA MEDAN
sebelum atau sesudah diare dan dapat disebabkan oleh lambung yang turut
meradang atau akibat gangguan keseimbangan asam-basa dan elektrolit. Bila
penderita telah banyak kehilangan cairan dan elektrolit, maka gejala dehidrasi
makin tampak. Berat badan menurun, turgor kulit berkurang, mata dan ubun-ubun
membesar menjadi cekung, selaput lendir bibir dan mulut serta kulit tampak
kering. Berdasarkan banyaknya cairan yang hilang dapat dibagi menjadi dehidrasi
ringan, sedang, dan berat, sedangkan berdasarkan tonisitas plasma dapat dibagi
menjadi dehidrasi hipotonik, isotonik, dan hipertonik.
Penentuan Derajat Dehidrasi
NO Tanda Dan Dehidrasi Dehidrasi Dehidrasi berat
Gejala ringan sedang
1 Keadaan umum Sadar, Gelisah, Mengantuk , lemas
gelisah, haus mengantuk anggota gerak dingin,
berkeringat, kebiruan,
tidak sadar
2 Denyut nadi Normal Cepat dan Cepat, kadang –
lemah kadang tidak teraba
3 Pernapasan Normal Cepat cepat dan dalam
4 Ubun- ubun Normal Cekung Sangat cekung
besar
5 Kelopak mata Normal Cekung Sangat cekung
6 Air mata Ada Kering Sangat kering
7 Selaput lendir Basah Kering Sangat kering
8 Elastisitas kulit Normal Lambat Sangat lambat (lebih
dari 2 detik)
9 Air seni Normal Berkurang Tidak kencing
4. Pencegahan Diare
Mencuci tangan pakai sabun denga benar
Meminum air minum yang telah diolah
Membuang air besar di jamban
Mencuci makanan/ sayur sebelum dimasak
Mencuci botal susu dan tempat makan anak
Menjaga kebersihan diri
Menjaga kebersihan lingkungan
5. Penanganan Diare
Hal pertama yang harus diperhatikan dalam penanggulangan diare adalah
masalah kehilangan cairan yang berlebihan (dehidrasi). Dehidrasi ini bila tidak
segera diatasi dapat membawa bahaya terutama bagi balita dan anak-anak. Bagi
penderita diare ringan diberikan oralit, tetapi bila dehidrasi berat maka perlu
dibantu dengan cairan intravena atau infus. Hal yang tidak kalah penting dalam
menanggulangi kehilangan cairan tubuh adalah pemberian makanan kembali
(refeeding) sebab selama diare pemasukan makanan akan sangat kurang karena
akan kehilangan nafsu makan dan kehilangan makanan secara langsung melalui
tinja atau muntah dan peningkatan metabolisme selama sakit
Berikan zinc selama 10 -14 hari
Segera ke fasilitas kesehatan jika:
o Tidak membaik dalam 3 hari
o Tambah sering BAB
o Muntah berulang
o Makan dan minum sedikit
o Demam
o Tinja berdarah
BAB VII
KESIMPULAN DAN SARAN
7.1 Kesimpulan
1. Puskesmas Tuntungan mengadakan banyak program-program
kesehatan yaitu pemberian bantuan kepada anak malnutrisi, imunisasi
rutin, pemeriksaan kehamilan, pemeriksaan kesehatan setiap bulannya
serta senam sehat untuk para lansia.
2. Sebagian besar lansia di puskesmas Tuntungan memahami beberapa
topik penyuluhan yang diberikan menandakan mereka memiliki
pengetahuan yang tinggi tentang penyakit terutama penyakit diabetes
melitus, osteoporosis, dan hipertensi.
3. Selain itu puskesmas Tuntungan juga mengadakan penyuluhan ke
beberapa sekolah, dan para remaja, mereka sangat antusias terutama
tentang bahaya merokok, napza, kesehatan reproduksi, dan anemia.
4. Para ibu aktif membawa anak mereka ke posyandu untuk melakukan
penimbangan berat badan dan imunisasi wajib.
5. Masyarakat masih banyak yang kurang memahami pentingnya
kesehatan lingkungan terhadap kesehatan dirinya sendiri.
7.2 Saran
1. Melakukan perbaikan terhadap sarana dan prasarana Puskesmas demi
terpenuhinya kebutuhan masyarakat akan pelayanan kesehatan.
2. Pentingnya dilakukan penyuluhan tentang pola hidup sehat dalam
rumah tangga seperti pola makan sehat seimbang (banyak makan sayur
dan buah) dan melakukan aktivitas fisik dengan teratur
3. Pentingnya kegiatan gotong-royong untuk membersihkan lingkungan
kita sebab lingkungan yang bersih akan meningkatkan kesehatan diri
kita sendiri.