Anda di halaman 1dari 4

Dampak test oncotype DX skor rekurens kanker payudara pada terapi adjuvans kanker

payudara dini : Pengalaman dunia nyata di Manchester Besar . UK

Abstract.

National institute for health and clincal excellence (NICE) merekomendasikan penggunaan

Oncotype DX​(R) Breast recurrence assay sebagai pilihan informasi yang diberikan pada nodus-negatif,

reseptor estrogen, Human epidermal growth factor receptor type 2 (Her-2)-Negative kanker payudara

dini yang dinilai memiliki resiko kekambuhan tingkat menengah berdasarkan faktor patologi klinis.

Kami mengevaluasi dampak test RS pada penentuan keputusan kemoterapi adjuvant di praktek klinik

rutin Pusat Kanker UK .

Metode: RS test dilakukan pada 201 perempuan yang baru saja di diagnosa , ER-,HER-2Negative,

kanker payudara invasif yang menjalani pembedahan payudara dengan tujuan penyembuhan, dihitung

untuk memiliki angka manfaat survivabilitas secara keseluruhan selama 10 tahun dari kemoterapi

adjuvant berdasar PREDICT sebesar >3%, dan diputuskan untuk menjalani kemoterapi adjuvans.

Hasil : pada semua pasien , team multi disiplin menganjurkan untuk kemoterapi, tapi hasil test RS

mengizinkan 127/201 pasien (63,2%) untuk menghindari terapi adjuvans yang tidak perlu. Pada

pasien kanker payudara HER-2,ER-,Nodus Negatif (Pada panduan layanan UK layak mendapatkan

test Oncotype DX), 60.3% di pisahkan dari kemoterapi. Pada nodus positif metode pemeriksaan ini

mengurangi penggunaan kemoterapi sebesar 69.2%. Penggunaan test ini untuk menuntun terapi pada

201 pasien diatas, dikaitkan dengan penghematan biaya yang signifikan (saat mempertimbangkan

biaya test RS untuk semua pasien ditambah kemoterapi dan kaitan biaya untuk 74 pasien)

Kesimpulan: mengikutkan test RS pada praktek klinik rutin untuk pasien dengan kanker payudara

nodus positif maupun negatif secara signifikan menurunkan penggunaan kemoterapi (p<0,0001)

berkaitan dengan tingkat kesakitan dan pembiayaan.


Pendahuluan

Kanker payudara adalah penyakit kanker yang umum ditemukan pada wanita di UK dan

meskipun sudah banyak kemajuan yang signifikan pada skrining, diagnosis, dan penanganan , kanker

payudara tetap menghasilkan 12.000 kematian pada tahun 2012. Walaupun kemoterapi adjuvant

memberikan manfaat survivabilitas, pada beberapa pasien diasosiasikan dengan potensi toxisitas dan

dampak negatif pada kualitas hidup dapat mungkin menghilangkan manfaatnya pada pasien kanker.

Begitu luasnya kebiasaan penyakit kanker pada pasien berelasi dengan patologi molekuler pasien.

Pemetaan profil expresi gen dapat memberikan pengklasifikasian lebih baik secara relatif

pada faktor patologi klinis dan lebih akurat untuk mengidentifikasi pasien kanker payudara dengan

angka kekambuhan minimal yang diprediksi hanya akan menerima sedikit manfaat dari penggunaan

kemoterapi. Kemampuan untuk mempersonalisasikan penanganan berdasarkan biologi dari tumor dan

untuk mengurangi kemoterapi yang tidak diperlukan adalah kunci untuk optimalisasi penanganan

pasien.

Oncotype dx breast recurrence score assay adalah assay 21 gen yang berasal dari score

kekambuhan kanker payudara hasil dihitung antara 0 – 100. Hal diatas sudah di hitung dan di validasi

sebagai sebuah assay yang bersifat prognostic dan predictif untuk manfaat dari kemoterapi adjuvant

pada pasien dengan ER-, HER-2Negatif, Stadium awal, dan kanker payudara invasif yang diterapi

dengan terapi endokrin. Pasien diklasifikasikan sebagai berikut : resiko kekambuhan ringan, resiko

kekambuhan menengah, resiko kekambuhan tinggi, didasarkan pada pemeriksaan RS mereka.

Pemeriksaan RS telah di sahkan pada kanker payudara nodul negatif ( sebagai contoh analisis

prospektif menggunakan arsip dari sampel pembelajaran NSABP-14 dan B-20 ), dan pada kanker

payudara noduler positif (sebagai contoh analisis prospektif menggunakan sampel dari arsip

pembelajaran SWOG-8814 dan TransATAC).

Test RS di ikutkan pada panduan layanan dari American society of Clinical oncology,
National Comprehensive cancer network, european society of for medical oncology dan St Gallen.

Pada 2013 National Institute for health and excellence di UK merekomendasikan penggunaan test RS

untuk kanker payudara noduler negatif sebagai pilihan untuk untuk memberitahukan pertimbangan

keputusan kemoterapi adjuvans, kanker payudara dini dianggap sebagai kanker dengan tingkat

kekambuhan menengah berdasarkan faktor patologi klinis. Hal diatas mengakibatkan test RS menjadi

tersedia sejak tahun 2015 bagi semua pasien yang masuk pada pusat pelayanan kesehatan nasional dan

sesuai dengan kriteria rekomendasi dari NICE. Dalam panduan DG-10 NICE didasarkan pada

kegunaan dari Test , termasuk bukti kuat dari Oncotype dx pada pengambilan keputusan klinis. Untuk

menginformasikan keputusan kesehatan lanjut,NICE direkomendasikan bahwa pengumpulan data

pada klinis utilitas dari uji dalam praktek klinis UK rutin harus dilakukan.

Sebelum rekomendasi dari NICE kegunaan klinis test RS dievaluasi studi awalan dari Mei

sampai dengan Desember 2012 di basis Greater Manchester, data dari studi awalan bersama dengan

analisa data retrospectif dari pasien yang mendapatkan test RS sebelum studi awalan dikumpulkan

dari mulai Desember 2012 sampai dengan Maret 2015 diikutkan pada analisis terbaru. Sebelum

panduan NICE DG-10 penelitian termasuk pada pasien nodul positif maupun negatif. Sasaran dari

analisis sekarang ini adalah evaluasi dari dampak test RS pada penggunaan kemoterapi di kelompok

maupun di subkelompok yang relevan terhadap penyakit kanker payudara.

Metode dan pasien

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengevaluasi dampak dari test RS pada penentuan

kebijakan kemoterapi adjuvans pada kanker payudara jenis ER+,HER-2Negatif di praktek klinis rutin

NHS. Penelitian bersifat pencatatan prospektif dengan analisis retrospektif mengikuti keputusan terapi

yang dibuat berdasarkan data klinikopatologi dan hasil pemeriksaan RS (Rekurens Score, Angka

Kekambuhan). Tidak diperlukan persetujuan etis dari pasien karena penelitian mengikutsertakan

pasien dari calon penelitian percontohan dan pasien tambahan yang dianalisis setelah studi

percontohan.
Populasi Pasien

Analisis terkini mengikut sertakan 201 pasien : 82 pasien berasal dari Greater – Manchester,

studi pendahuluan prospektif di desain untuk mengevaluasi nilai klinis dari test RS (rentang waktu

5/1012 – 12/2012) ditambah 119 pasien dari audit diluar penlitian percontohan (rentang waktu

12/2012 – 3/2012). Kriteria keikutsertaan adalah sebagai berikut.(1) pasien wanita dengan kanker

payudara invasif yang baru di diagnosis dan sedang menjalani terapi pembedahan kuratif payudara

maupun kelenjar getah bening axilaris, (2) Pasien yang dikirim ke ahli onkologi untuk menjalani

kemoterapi dibuat untuk kanker payudara dengan team multi disiplin (MDT).(3) ER+ skor cepat ≥5/8

HER-2 0,1 atau keadaan tidak diperkuat.(4) nodus axillaris negatif atau positif (wanita post

menopause) dan (5)Setidaknya berada pada resiko penyakit intermediate (PREDICT keuntungan

keseluruhan survivabilitas dari kemoterapi estimasi >3% pada 10 tahun), sebagai tambahan pasien

dianggap fit untuk menjalani kemoterapi.

Analisis Data

Pada saat periode penelitian, data pada factor klinikopatologi, pemeriksaan RS berikut dengan

kemoterapi yang digunakan di ambil. Data di analisa secara retrospektif uintuk mendapatkan

persentasi pasien yang mendapatkan kemoterapi dari mengikuti hasil pemeriksaan RS. Statistik

deskripsi digunakan untuk semua analisa. Uji chi square dilakukan untuk menentukan apakah ada

hubungan signifikan antara kategori RS (Rendah RS < 18, menengah RS 18 – 30, Tinggi RS >31) dan

kemoterapi dengan nilai – p dikutip pada nilai level signifikan sebesar 0,05. Scaterplots yang

dihasilkan untuk mengevaluasi korelasi antara PREDICT atau Ki67 dan RS, dengan korelasi koefisien

R​2​ dihasilkan menggunakan microsoft excell

Anda mungkin juga menyukai