Anda di halaman 1dari 12

TUGAS FILSAFAT MORAL

“ANTARA HOAX DAN FAKTA KASUS AUDREY SISWI DI SMPN 17 PONTIANAK”

DISUSUN OLEH:

RESKI LOFIONA (32318424)

PRODI D3 FARMASI REGULER SORE

UNIVERSITAS KATOLIK WIDYA MANDALA MADIUN


TAHUN AJARAN 2018/2019

Abstrak

Dewasa ini maraknya kasus kenakalan remaja di Indonesia seakan-akan menjadi hal yang wajar.Tidak
adanya bimbingan orang tua menjadi salah satu penyebab maraknya kasus ini.Seperti halnya kasus
Audrey karna kurangnya perhatian orang tua terhadap seorang anak di bawah umur anaklah yang
menjadi korbannya.Perilaku yang seharusnya di hindari justru menjadi hal yang di kagumi.Perbuatan
pembohongan public yang dilakukan Audrey mencerminkan bahwa didikan yang diterimanya dari
orang tua seperti itu.Karna perilaku sesorang mencerminkan nilai dari orang tersebut.Juga kita sebagai
warga Negara yang baik,hendaknya menyaring terlebih dahulu apabila ada informasi yang belum
tentu kebenarannya dan jangan mudah percaya kepada sesuatu yang belum di yakini.

Keyword

Audrey, remaja , hoax


BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Beberapa hari yang lalu telah ramai masalah pengeroyokan kembali
terjadi di Pontianak anatara siswa SMP dengan siswa SMA. Pengeroyokan ini
membuat sejumlah warga masyarakat Indonesia sampai elite Indonesia seperti
presiden,menteri,pengacara dan kalangan artis menyayangkan kejadian ini.
Kejadian ini berawal dari saling ejek di media social sehingga berujung pada
perdebatan antara Audrey dengan siswi SMA tersebut, sehingga terjadi
pengeroyokan. Setelah ditelusuri sebab dari terjadinya pengeroyokan tersebut
adalah masalah asmara. Namun sebenarnya bukan Audrey yang dicari namun
kakak sepupunya yang mempunyai mantan kekasih.

Disini pihak Audrey tidak segera melaporkan kepada pihak berwajib


namun seminggu setelah kejadian baru di laporkan. Hal ini menjadi
pertanyaan public mengapa setelah seminggu baru dilaporkan hal tersebut?.
Setelah didalami lebih lanjut awal permasalahan tersebut adalah permasalahan
orang tua dari pelaku dengan orang tua dari Audrey yang sudah selesai namun
Audrey masih saja mengungkitnya sehinggga membuat pelaku geram dan
akhirnya mendatangi Audrey. Namun di dalam pertemuan tersebut Audrey
tidak hanya diam saja ketika dia di keroyok namun dia juga melawan dan
pengeroyokan itu tidak secara bersama sama di lakukan namun satu lawan
satu.
Disini pihak Audrey merasa menjadi korban namun kenyataannya
Audreypun juga bersalah karena ia yang membuatnya menjadi runyam. Pelaku
tersebut juga tidak murni sepenuhnya bersalah justru pelaku tersebutpun
menjadi korban bullying dari efek yang ditimbulkan oleh tagar
#JUSTICEFORAUDREY dalam pembahasan ini akan dijelaskan bagaimana
awal mula terjadinya pengeroyokan hingga akhirnya kasusnya terungkap
kebenarannya. Dalam kasus ini sebenarnya kedua belah pihak sama-sama
bersalah dan sama-sama menjadi korban namun mereka masih dibawah umur
yang menyebabkan masa depan mereka terancam. Seharusnya sebelum
mereka membuat semuanya menjadi rumit mereka memikirkan terlebih dahulu
apa yang akan diperbuat dengan kosekuensi apa yang akan didapat. Dalam
pengeroyokan ini seharusnya peran orang tuapun diikut sertakan dalam
mendidik anak-anak tersebut dengan memfilter apa yang mereka cari dan
perbuat dalam sosisal media dan dengan memberitahu agar anak-anak tersebut
tidak ikut campur dengan urusan orag tua mereka terlalu dalam. Untuk
kejelasan yang lebih lanjut akan di paparkan dan dijelaskan dalam beberapa
point berikut.
BAB II
PEMBAHASAN
B. Rumusan Masalah
1. Kronologi kasus Audrey
2. Fakta terkait kasus audrey , apakah audrey berbohong atau berkata jujur
3. Kasus audrey ditinjau dari sudut pandang moral
4. Akibat yang timbul karena hoax audrey , bagaimana bisa pelaku menjadi
korban
C. Pembahasan
1. Kronologi kasus Audrey

Beberapa bulan yang lalu taggar #JUSTICEFORAUDREY sempat


trending di lini masa twitter,setelah di telusuri di berbagai situs semua
membahas bullyng dan penganiayaan seorang sisiwi SMPN 17 Pontianak
berusia 14 tahun bernama AUDREY.

Terjadi pada tanggal 29 Maret 2019,seperti berita yang telah tersebar


Audrey di keroyok oleh 12 siswa SMA.Kronologinya pada pukul 14.30 waktu
setempat ,Aurey di jemput pelaku di Jln. Cendrawasih,kemudian di bawa di
Jl.Sulawesi untuk diinterogasi dan dianiaya secara brutal oleh ke 3 pelaku
utama dan rekan-rekan yang lain berjumlah 9 orang membantu.Kemudian
Audrey mencoba lari di taman akcaya ,disini pelaku membenturkan kepala
korban di aspal,menendang perut korban berkali-kali,mencekik dan menyiram
air secara bergantian juga para pelaku menendang dengan sandal gunung
sehingga terjadi pendarahan pada hidung korban,serta terdapat banyak
benjolan dan kebanyakan luka dalam,selain itu pelaku juga melukai atau
menusuk organ intim korban.

Dari informasi yang dihimpun Komisi Pengawasan dan Perlindungan


Anak Daerah(KPAD).Sebenarnya Audrey bukanlah target utama dari 12
pelaku ,akan tetapi kakak sepupu Audrey.Salah satu teduga pelaku adalah
mantan kekasih dari kakak sepupu Audrey. Berawal dari adu mulut di sosmed
antara korban dan pelaku.Tapi tidak di jelaskan secara detail tentang kakak
sepupu Audrey.

Pada tanggal 5 April ,selang satu minggu setelah kejadian ibu korban
baru melaporkan penganiayaan tersebut kepada pihak yang berwajib,
kemudian akun twitter @syarifahmelinda merupakan salah sau sahabat audrey
tanggal 9 April membagikan gambar dan taggar#JUSTICEFORAUDREY di
lini masa twitter hingga trending 1 di dunia.Dalam gambar tersebut terdapat
Wanita berambut panjang menggunakan bandana putih,dengan baju
senada.Dengan ekspresi wajah yang terlihat sedih dan depresi.Terdapat juga
tuisan abu-abu transparan seperti it’s so gross dan no boys ever to ask you out.

Banyak sekali pesohor di Indonesia simpati pada Audrey,seperti


Presiden Jokowi,Hotman Paris,Atta Halilintar,Rachel Vennya,Awkarin dan
Ria Ricis.Bapak Presiden menyuruh untuk segera menindak lanjuti kasus
Audrey,sedangkan Hotman Paris siap untuk membela dan mengawal langsung
kasus Audrey bahkan sebagian honornya di berikan kepada ibu korban sebagai
awal dari perlawanan hukum.Sedangkan Ria Ricis dan Atta Halilintar
membatalkan jadwal manggung dan terbang langsung ke Pontianak untuk
memberi support kepada Audrey.

Karena antusiasme masyarakat dalam menyuarakan justice for Audrey


atau keadilan untuk Audrey.Bahkan ada petisi yang di tanda tangani oleh 12
juta warga Indonesia untuk mendukungnya.Rasa iba dan melas dari berbagai
pihak yang sangat menyayangkan kejadian yang tak seharusnya terjadi pada
anak SMP berusia 14 tahun.Disaat siswi lain belajar dia harus di rawat dan
mengalami luka fisik maupun psikis.

2. Fakta terkait kasus audrey , apakah audrey berbohong atau berkata jujur

Setelah taggar Justice for Audrey trending , ada lagi yang viral taggar
Audrey juga bersalah pun muncul. Fakta-fakta baru pun akhirnya terkuak.
Seperti yang awal mula di beritakan bahwa Audrey dikeroyok oleh 12 siswa
SMA secara brutal ,faktanya hanya 3 orang yang di tetapkan sebagai pelaku
dan itu bukan pengeroyokan melainkan satu lawan satu.

Ketika Audrey ditanya mengenal para pelaku atau tidak dia menjawab
sama sekali tidak mengenali, padahal dalam unggahan foto instagram nampak
Audrey sangat akrab dengan salah satu pelaku. Yang diberitakan bahwa kasus
ini tentang asmara kakak sepupu Audrey ,tetapi kenyataannya adalah Audrey
sering sekali mengejek salah satu pelaku. Disini di jelaskan bahwa Ibu dari
salah satu pelaku yang sudah meninggal pernah mempunyai hutang kepada
keluarga adurey walaupun sudah di bayar tetapi Audrey masih mengolok-
olok dan terus mengungkitnya.sehingga membuat pelaku geram dan akhirya
mendatangi Audrey.

Lagi-lagi setelah hasil visum keluar faktanya terbalik seoalah hanya


kebohongan belaka karena menurut kesaksian pelaku, mereka tidak sampai
melukai organ intim, tidak ada wajah memar, tidak ada benjolan di kepala dan
ketika penganiayaan itu terjadi Audrey pun membalas bukan hanya tinggal
diam. Dan anehnya, jika luka separah yang di diberitakan apakah mungkin dia
mampu bertahan selama seminggu menahan rasa sakit yang begitu hebat?

Kejadian tersebut sangat disayangkan, mengingat korban dan


pelakunya masih berstatus pelajar. Karna berawal dari saling olok di media
sosial dan berujung penganiayaan. Perilaku anak-anak di jaman sekarang ini
memang sangat berbeda. Adanya media social yang merupakan wadah untuk
bebas dalam berbendapat, sehingga sering terjadi kesalah pahaman antara
pengguna media sosial dan fakta kejadian yang sesungguhnya. Sebagai
pengguna media sosial seharusnya lebih bertanggung jawab, meliterasi
apapun yang dibaca atau pun yang di peroleh dari media social. Jangan mudah
terprovokasi, karna semua perlu bukti bukan hanya sebuah opini yang dibuat
seperti fakta belaka.

3. Kasus Audrey ditinjau dari sudut pandang moral


Dari fakta yang terungkap diatas menyatakan bahwa Audrey bukan
saja korban melainkan juga pelaku pembohongan publik. Ia menyatakan
kebohongan untuk kepentingannya sendiri, seakan-akan ia mengalami hal
tersebut, ia juga tidak berniat untuk menyatakan kejujuran namun membiarkan
kebohongan yang dia perbuat meluncur begitu saja. ,Ia bahkan menerima
segala macam bantuan tanpa merasa bersalah sedikit pun kepada orang yang
di fitnah sebagai pelaku. Ia sebagai kandidat korban tidak memikirkan masa
depan pelaku yang masih pelajar itu.

Disini Audrey juga tidak bisa dikatakan sebagai korban karna memutar
balikan fakta yang terjadi di dunia nyata dan di dunia maya dia membuat
kebohongan public agar dia mendapat dukungan dari khalayak masyarakat.
Audrey juga tidak bisa di katakan bersalah sepenuhnya, karna ia memang
mengalami penganayaan namun tidak seperti apa yang diberitakan di dunia
maya. Apa yang di lakukan Audrey sama saja ia membully para kandidat
pelaku tanpa ia sadar.

Teman Audrey yang di tunjuk sebagai pelaku itu nyatanya mengalami


penurunan mental akibat dari hujatan dan ancaman yang di lakukan para
netizen yang menghujat tidak berdasarkan fakta. Kebohongan yang Audrey
buat memang luar biasa bukan hanya kalangan para artis, politikus dan bahkan
Pemimpin negri ini pun berhasil ia bohongi.Jika ada penghargaan mengenai
kebohongan terbesar mungkin Audrey telah menerimanya.

Bukan hanya penurunan mental yang diterima oleh terduga pelaku


bahkan masa depannya juga di pertaruhkan, pelaku harus putus sekolah karena
kebohongan yang dibuat Audrey.

Tindakan Audrey di tinjau dari actus humanus, Audrey mengetahui


bahwa apa yang dilakukannya salah ,tetapi dia tetap mau melakukan penipuan.
Audery melakukan perbuatan tersebut secara sadar dan tindakan tersebut
sudah termasuk tindakan yang buruk karna walaupun alasan dibaliknya itu
untuk membela diri melakukan sebuah penipuan tetaplah perbuatan yang
menyimpang dari kebaikan. Ia berniat membela diri dengan merayu manusia
lain untuk sama sama terjebak dalam penipuan dan menghujat orang lain demi
kepentingan pribadi, secara moral ia dinilai sabagai manusia yang buruk
bukan karena fisik atau yang lainnya melainkan tindakan yang diperbuatnya.
Perbuatan dapat memunculkan nilai bagaimana manusia itu hidup. Jadi berhati
hatilah dalam bertindak karena tindakan itu cerminan nilaimu terhadap
manusia lain.

Actus humanus adalah tindakan manusia secara mau ,tau dan


bebas.Jika manusia adalah subjek suatu tindakan maka tindakan itu adalah
kebebasan.Disebut bebas apabila manusia yang mekakukan perbuatan tersebut
bertanggung jawab atas perbuatannya. Tau dan mau di kendalikan oleh suatu
kebebasan. Manusia di sebut bebas jika ia mengetahui dan menghendaki
perbuatannya. Jika manusia kehilangan tanggung jawab atas tindakannya
maka manusia itu tidak bebas.

Apa yang di lakukan Audrey itu merupakan ,ungkapan yang ada pada
diri Audrey. Secara konkret manusia dilihat dari tindakan yang ia
perbuat ,banyak manusia menilai manusia lain berdasarkan perbuatanya!!!
“Tindakan adalah fakta yang paling menyeluruh sekaligus konstan dalam
hidupku”(BLONDE). Pengalaman di bangun oleh tindakan ,perbuatan yang
dilakukan manusia menjadi pengalamannya di masa mendatang.Tindakan
manusia tidak hanya satu ,yang di maksud adalah semua perbuatan manusia
itu merupakan proses untuk mencapai suatu hasil.Dimana tindakan itu
komplek dan dinamis, sebagai mahluk hidup manusia dan binatang dapat
dibedakan melalui perbuatan dan tindakannya.Tindakan tidak menjadikan
binatang menjadi subjek nya ,akan tetapi sebaliknya manusia adalah subjek
utama sebuah tindakan.Tindakan manusia dapat berubah sesuai tingkat
kedewasaannya.

4. Akibat yang timbul karena hoax Audrey , bagaimana bisa pelaku menjadi
korban.

Sebenarnya kasus Audrey ini hanyalah masalah pertemanan yang


biasa,namun karena terlalu di besar-besarkan apalagi dengan dukungan
media social yang begitu kuat sehingga masalah tersebut menjadi viral dan
rumit dari Audrey sendiri dan terduga pelaku.
Pengaruh media social memang sangat besar di jaman milenial ini
bukan hanya orang dewasa bahkan anak kecilpun mampu berbaur di
dalamnya maka dari itu literasi media sangat di perlukan di jaman milenial
ini.
Dalam kasus Audrey ini akibat yang ditimbulkan tidak hanya main-
main kerusakan mental dan psikologis pada anak di bawah umur terancam.
Mereka semua masih di bawah umur terutama Audrey sendiri. Mereka
masih disebut pelajar, mempersiapkan diri menuju masa depan yang lebih
baik. Namun karena tulisan yang di muat di media social tanpa tau
akibatnya mereka terancam kehilangan masa remaja dan masa
depannya,bahkan bukan hanya itu kepercayaan diri juga direnggut .Mereka
yang masih dalam taraf pertumbuhan harus menyembuhkan trauma dan
mengembalikan kepercayaan dalam diri mereka.
Pesan yang dapat diambil dari kasus Audrey ini adalah sebagai
manusia yang berakal budi harusnya lebih berhati-hati dalam menerima
suatu informasi, menyaring terlebih dahulu apakah informasi yang di
terima benar atau tidak,sehingga tidak akan melukai orang lain. Sebelum
diketahui kebenarannya haruslah menahan diri untuk tidak ikut
menyebarkan berita bohong. Karena luka hati itu lebih lama sembuhnya
dari pada luka fisik.

Kembali pada masalah Audrey,masyarakat yang terlanjur telah


menyuarakan atau mempercayai justice for Audrey yang serta merta
menyalahkan pelaku.Memang dalam konteks ini mereka juga bersalah tapi
mereka masih dalam masa pembelajaran,mereka tau perbuatan ini
buruk.Akan tetapi mungkin pergaulan dan lingkungan yang membuat
mereka menjadi kurang bijaksana dalam menanggapi sebuah
masalah.Disini peran orang tua sangatlah penting,apalagi di usia rawan
seperti anak-anak SMP dan SMA rasa keingintauan mereka begitu
tinggi.Ibarat sebuah pohon yang baru di tanam, belum mampu berdiri
kokoh,masih goyah,akarnya pun belum kuat.Itulah kenapa bimbingan yang
ketat sangat di perlukan dalam usia tsb.
Dan sebagai orang tua yang baik pelajaran akhlak itu sangat penting di
tanamkan sejak dini,perlunya pembelajaran tentang sopan santun serta akal
budi. Bagaimana penggunaan media social yang baik dan benar di jaman
sekarang. Agar penerus bangsa tidak mudah percaya dengan hal yang
belum jelas.Agar tidak terulang kasus-kasus hoax yang semakin semarak
akhir-akhir ini.
DAFTAR PUSTAKA

Dewantara, A. (2017). Filsafat Moral (Pergumulan Etis Keseharian Hidup Manusia).

Dewantara, A. W. (2013). Merefleksikan Hubungan antara Etika Aristotelian dan Bisnis


dengan Studi Kasus Lumpur Lapindo. Arete, 2(1), 23-40.

Dewantara, A. W. BELAJAR SEBAGAI AKTIVITAS REMAJA MEMPERSIAPKAN


MASA DEPAN Oleh.

Berawal dari Bully di Medsos, Begini Kronologi Kasus Audrey available from:
https://news.detik.com/berita/d-4506079/berawal-dari-bully-di-medsos-begini-kronologi-
kasus-audrey diakses tanggal 29 Mei 2019

Antara Hoax dan fakta soal kasus penganiayaan siswi SMP,oleh sisiwa SMA di
Pontianak

Available from : http://aceh.tribunnews.com/2019/04/12/antara-hoax-dan-fakta-soal-kasus-


penganiayaan-siswi-smp-oleh-siswi-sma-di-pontianak diakses tanggal 29 Mei 2019

Sederet fakta dan hoaks kasus penganiayaan adurey siswi smp di pontianak oleh siswi
SMA 3 tersangka available from:

http://makassar.tribunnews.com/2019/04/12/sederet-fakta-dan-hoaks-kasus-penganiayaan-
audrey-siswi-smp-pontianak-oleh-siswi-sma-3-tersangka diakses tanggal 29 Mei 2019

Diusut polisi,5 isu viral yang dibantah pelaku available from:

https://www.brilio.net/serius/diusut-polisi-5-isu-viral-terkait-kasus-audrey-ini-hoax-
190411u.html diakses tanggal 29 Mei 2019

Anda mungkin juga menyukai