Anda di halaman 1dari 9

PROGRAM UNTUK MENGATASI PENGEDARAN NARKOBA DI INDONESIA

Identitas*

ABSTRAK

Peredaran dan penyalahgunaan narkoba merupakan permasalahan yang menimbulkan


dampak yang serius terutama terhadap generasi muda dimana generasi muda menjadi salah
satu target strategis dalam peredaran narkoba. Hal tersebut dikarenakan generasi muda
seringkali rentan terhadap pengaruh lingkungan, pengaruh budaya dan kurangnya
pengetahuan mengenai bahaya narkoba menjadi faktor yang sangat mempengaruhi generasi
muda untuk menjadi target pengedar narkoba. Program pencegahan peredaran narkoba, telah
sering dilakukan di kalangan pelajar dan pekerja. Indikator efektivitas program sering diukur
melalui peningkatan pemahaman mengenai narkoba sebelum dan sesudah program.
Meskipun program-program ini berhasil meningkatkan pemahaman peserta, terdapat
kelemahan dalam pelaksanaan, seperti minimnya sarana fasilitas, teknologi, dan dukungan
masyarakat terhadap informasi penyalahgunaan dan peredaran gelap narkoba di wilayahnya.
Dukungan dan fasilitas yang lebih baik dari masyarakat dan negara dibutuhkan untuk
mengatasi permasalahan ini.

Kata kunci : peredaran, pencegahan, narkoba, generasi muda, program

ABSTRACT
Drug trafficking and abuse is a problem that has a serious impact, especially on the
younger generation, where the younger generation is one of the strategic targets in drug
trafficking. This is because the younger generation is often vulnerable to environmental
influences, cultural influences and lack of knowledge about the dangers of drugs are factors
that greatly influence the younger generation to become targets for drug dealers. Drug
trafficking prevention programs have often been carried out among students and workers.
Indicators of program effectiveness are often measured by increasing understanding about
drugs before and after the program. Although these programs have succeeded in increasing
participants' understanding, there are weaknesses in implementation, such as a lack of
facilities, technology and community support for information on drug abuse and illicit
trafficking in the area. Better support and facilities from the community and state are needed
to overcome this problem.
Keyword : trafficking, prevention, drugs, young generation, programs

Pendahuluan
Narkotika dan obat berbahaya atau yang sering dikenal dengan narkoba merupakan
sebuah bahan yang seringkali digunakan pada bidang kedokteran dimana menurut (Pransisko
et al., 2022) pada hakikatnya narkoba atau bahan obat yang digunakan bersifat sebagai
analgesik atau pereda nyeri yang digunakan untk operasi pembedahan ataupun sebagai obat
paliatif bagi penderita kanker. Akan tetapi seringkali narkoba ini digunakan bukan sebagai
fungsinya atau disalahgunakan. Menurut (Siregar, 2019) apabila seseorang menggunakannya
terlalu sering maka hal tersebut akan menimbulkan rasa ketergantungan dimana hal tersebut
memotivasi untuk menggunakannya secara terus menerus. Jika seseorang sudah
ketergantungan terhadap narkoba hal tersebut dapat mengakibatkan ketagihan atau sering
dikenal dengan istilah sakau yang mengakibatkan rasa sakit pada seluruh tubuh. Oleh karena
adanya hal tersebut perlu adanya sebuah langkah untuk mencegah penyalahgunaan atau
peredaran dari narkoba itu sendiri.
Peredaran dan penyalahgunaan narkoba merupakan fenomena global yang
menimbulkan keprihatinan besar bagi seluruh lapisan masyarakat. Tingginya korban jiwa
baik secraa psikologis, kesehatan, sosial, politik menjadi faktor pentingnya mengatasi
permasalahan ini. Menurut (Sitompul, 2020) pemerintah Indonesia secara khusus
mengklasifikasikan kejahatan narkoba sebagai kejahatan khusus. Hal ini disebabkan karena
besarnya kerugian yang diakibatkan oleh tindak pidana narkoba. Terdapat kerugian yang
sangat besar bagi negara dan pihak-pihak yang terlibat secara langsung. Hal ini menunjukkan
bahwa penanganan penyalahgunaan dan peredaran narkoba telah menjadi salah satu
permasalahan serius yang dihadapi Indonesia, dan dunia. Dengan mengklasifikasikannya
sebagai permasalahan yang “khusus”, hal ini menunjukkan bahwa perlu adanya
kesiapsiagaan negara, serta masyarakat untuk bersama-sama menghadapi ancaman narkoba
dan siap berpartisipasi dalam upaya tersebut. Penyalahgunaan dan peredaran gelap narkotika
di Indonesia merupakan suatu bentuk kejahatan multi dimensi yang membuatnya menjadi
permasalahan yang rumit. Faktor-faktor seperti geografi Indonesia yang terdiri dari
kepulauan, kondisi sosial, ekonomi, dan budaya turut berkontribusi pada kompleksitas
permasalahan ini. Menurut data dari Badan Narkotika Nasional, Indonesia tidak lagi menjadi
tempat transit peredaran narkoba, namun telah menjadi target pasar yang sangat
menguntungkan untuk penjualan narkotika. Hal ini tidak lepas dari beberapa faktor, seperti
akses penyelundupan yang relatif mudah, serta permintaan terhadap narkotika tertentu seperti
amfetamin atau ekstasi di Indonesia yang sangat tinggi (Bahaduri & Susanti, 2022).
Penyebaran narkoba dengan cara yang canggih kini telah menyebar ke seluruh
Indonesia. Hal tersebut terjadi karena adanya perubahan strategi sindikat, khususnya terkait
psikoaktif yang tidak lagi diimpor melainkan diproduksi sendiri melalui pabrik. Menurut
(Hariyanto, 2018) segala sesuatu mulai dari pengadaan bahan mentah, proses pencampuran,
hingga perekrutan personel untuk berbagai tugas produksi tertata rapi. Hal ini terlihat dari
semakin banyaknya kasus pembukaan pabrik obat yang terus bermunculan. Kejahatan
narkoba saat ini dilakukan lintas batas negara, dengan menggunakan teknik dan teknologi
canggih, serta dengan dukungan jaringan organisasi yang luas. Hal tersebut menimbulkan
dampak yang serius terutama terhadap generasi muda sehingga menimbulkan kerugian bagi
masyarakat, dan negara. Generasi muda merupakan salah satu target strategis dalam
peredaran narkoba. Hal tersebut dikarenakan generasi muda seringkali rentan terhadap
pengaruh lingkungan, pengaruh budaya dan kurangnya pengetahuan mengenai bahaya
narkoba menjadi faktor yang sangat mempengaruhi generasi muda untuk menjadi target
pengedar narkoba. Seperti halnya yang dikatakan oleh (Little & Steinberg, 2006) menemukan
bahwa rendahnya pengawasan orang tua, kondisi lingkungan yang buruk, rendahnya peluang
kerja di lingkungan sekitar, penggunaan atau penyalahgunaan narkoba oleh orang tua, dan
tingginya tingkat penyimpangan kelompok teman sebaya secara signifikan meningkatkan
peluang remaja untuk menjual narkoba. Oleh karena hal tersebut penting adanya sebuah
program dalam mencegah peredaran narkoba terutama di Indonesia. Tujuan dari penelitian ini
ialah untuk mengidentifikasi program program pencegahan pengedaran narkoba di Indonesia.
Dengan adanya penelitian ini diharapkan dapat menjadi pandangan bagi seluruh masyarakat
Indonesia untuk mendukung program pencegahan pengedaran narkoba.
Metode Penelitian
Pada penelitian ini menggunakan metode penelitian studi literatur. Metode penelitian
studi literature merupakan sebuah teknik penelitian dimana berkaitan dengan pengumpulan
data yang diperoleh dari berbagai sumber seperti jurnal, buku, dokumentasi, internet, dan
pustaka. Tujuan dari metode ini antara lain untuk mengungkapkan berbagai teori yang
relevan dengan topik penelitian, menyelesaikan persoalan dengan menelusuri sumber, serta
menemukan rasional dari penelitian yang sudah dilakukan atau ide untuk penelitian
selanjutnya.(Sugiyono, 2018). Referensi yang diperoleh melalui metode ini akan dijadikan
sebagai dasar utama dalam melakukan identifikasi program program pencegahan pengedaran
narkoba di Indonesia. Dengan menggunakan pendekatan ini, diharapkan dapat menjelaskan
fenomena yang terjadi, terutama dalam kaitannya dengan peredaran narkoba di Indonesia.

Hasil dan Pembahasan


Penelitian ini akan membahas beberapa program mengatasi peredaran narkoba yang
telah ada di Indonesia, terutama pada generasi muda. Penelitian ini menyoroti indikator apa
saja yang digunakan dalam program program yang telah dilaksanakan guna melihat seberapa
efektif program tersebut dalam mengatasi peredaran narkoba dikalangan generasi muda di
Indonesia.
1. Program P4GN Terhadap Pencegahan Penyalahgunaan Napza di SMP Negeri 10 Kota
Kendari.
Penelitian yang dilakukan oleh (Lolok & Yuliastri, 2020) bertujuan untuk
mengevaluasi efektivitas program P4GN dalam mencegah penyalahgunaan NAPZA di
kalangan siswa SMP Negeri 10 Kota Kendari. Metode yang digunakan dalam penelitian
ini meliputi penyuluhan kepada siswa tentang bahaya penyalahgunaan NAPZA, dengan
menggunakan leaflet dan media penyuluhan. Sampel penelitian ini adalah siswa kelas 2
dan 3 SMP Negeri 10 Kota Kendari, dan indikator yang digunakan untuk mengukur
efektivitas program P4GN adalah tingkat pengetahuan siswa tentang NAPZA sebelum
dan sesudah penyuluhan. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa kegiatan
penyuluhan P4GN di SMP Negeri 10 Kota Kendari berhasil meningkatkan pemahaman
siswa tentang bahaya penyalahgunaan NAPZA dimana siswa-siswi menunjukkan
antusiasme dan keinginan untuk memahami bahaya penyalahgunaan NAPZA setelah
mengikuti program penyuluhan, serta dari forum diskusi yang menunjukkan minat
siswa dalam memahami bahaya penyalahgunaan NAPZA. Meskipun demikian, terdapat
kekurangan dalam kegiatan penyuluhan ini, yaitu sebagian siswa merasa masih
membutuhkan bimbingan lebih lanjut terkait bahaya penyalahgunaan NAPZA.
Meskipun kegiatan ini dianggap menarik dan tepat sasaran, terdapat kebutuhan akan
penyuluhan yang lebih mendalam dan berkelanjutan untuk memberikan pemahaman
yang lebih baik kepada siswa terkait bahaya penyalahgunaan NAPZA. Oleh karena itu,
meskipun penelitian ini menunjukkan hasil positif dalam meningkatkan pemahaman
siswa, terdapat kebutuhan untuk pengembangan lebih lanjut dalam upaya mencegah
penyalahgunaan NAPZA di kalangan siswa SMP Negeri 10 Kota Kendari.
2. Upaya Pemberantasan Nrkotika Pada Kalangan Remaja Oleh Kepolisian Kecamatan
Tabir Barat 2021, Kabupaten Merangin
Penelitian yang dilakukan oleh (Pransisko et al., 2022) bertujuan untuk
mengetahui keefektifan dan kendala dalam pemberantasan narkotika di Kecamatan
Tabir Barat, Kabupaten Merangin oleh Polsek Tabir Barat. Metode yang digunakan
adalah penelitian empiris hukum dengan pendekatan socio-legal, dengan sampel berupa
masyarakat di Kecamatan Tabir Barat, Kabupaten Merangin dengan indikator yang
digunakan adalah efektivitas dan kendala dalam pemberantasan narkotika. Polisi telah
melakukan sosialisasi kepada tokoh masyarakat seperti kepala desa, tokoh agama, tokoh
etnis/suku, dan tokoh pemuda untuk berpartisipasi dalam mensosialisasikan program
anti-narkotika. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah
wawancara langsung pada informasi yang menyelimuti pimpinan Polres Tabir Barat
dan jajaran pimpinan Polres Merangin. Penelitian ini menunjukkan bahwa kepolisian
telah menjalankan tugasnya secara efektif dalam mengurangi angka pengguna narkoba
di kalangan remaja, namun masih terdapat kendala dalam upaya pemberantasan
narkotika, seperti banyaknya masyarakat yang masih menutup-nutupi hal tersebut
karena memiliki hubungan keluarga yang erat.
3. Efektivitas Program Pencegahan, Pemberantasan, Penyalahgunaan, dan Peredaran
Gelap Narkoba (P4GN) di Kalangan Mahasiswa
Penelitian yang dilakukan oleh (Nurlatifah et al., 2022) bertujuan untuk
mengevaluasi efektivitas Program P4GN di Badan Narkotika Nasional Kabupaten
Sukabumi, khususnya dalam konteks penanggulangan permasalahan narkoba di
kalangan mahasiswa. Metode yang digunakan adalah metode kualitatif dengan teknik
pengumpulan data berupa observasi, wawancara, dan dokumentasi perusahaan.
Pengambilan sampel menggunakan non probability sampling dengan teknik snowball
sampling. Hasil penelitian menunjukkan adanya faktor pendukung dan penghambat
dalam pelaksanaan Program P4GN di Kabupaten Sukabumi. Faktor pendukung meliputi
SDM yang profesional dan dukungan sarana lainnya, sementara faktor penghambat
meliputi kurangnya fasilitas dan keterbatasan teknologi informasi. Dalam hal
kemampuan beradaptasi, penelitian ini menunjukkan bahwa Badan Narkotika Nasional
Kabupaten Sukabumi telah melakukan koordinasi yang baik dalam penyampaian
informasi dan telah didukung oleh perda yang ada. Namun, masih ditemukan beberapa
kelemahan dalam pelaksanaan program, seperti kurangnya dukungan masyarakat dalam
memberikan informasi tentang penyalahgunaan dan peredaran gelap narkoba di
wilayahnya. Dalam hal harapan terhadap mahasiswa, informan dalam penelitian ini
berharap agar program P4GN dapat diterapkan di semua kampus dan dilaksanakan
bersama-sama. Selain itu, dukungan masyarakat dalam memberikan informasi tentang
penyalahgunaan dan peredaran gelap narkoba di wilayahnya juga diharapkan dapat
memudahkan Badan Narkotika Nasional dalam menelusuri dan memutus jaringan
narkotika di Sukabumi.
4. Program P4Gn Terhadap Pencegahan Penyalahgunaan Napza
Penelitian yang dilakukan oleh (Sholihah, 2015) bertujuan untuk mengevaluasi
efektivitas program P4GN dalam meningkatkan pengetahuan tenaga kerja tentang
bahaya penyalahgunaan NAPZA di Pelabuhan Trisakti Banjarmasin. Metode penelitian
yang digunakan adalah observasional analitik dengan pendekatan cross-sectional, di
mana sampel terdiri dari 50 orang tenaga kerja bongkar muat yang diberikan
penyuluhan menggunakan kuesioner dan media penyuluhan. Hasil penelitian
menunjukkan adanya peningkatan pengetahuan responden sebesar 30% setelah
dilakukan penyuluhan, menandakan efektivitas program P4GN dalam meningkatkan
pemahaman tentang bahaya penyalahgunaan NAPZA. Penyuluhan dilakukan dengan
memberikan pre-test dan post-test kepada 50 orang tenaga kerja bongkar muat di
Pelabuhan Trisakti Banjarmasin, dan hasilnya menunjukkan adanya peningkatan
pengetahuan yang signifikan setelah pemberian penyuluhan. Meskipun demikian, perlu
diingat bahwa penelitian ini hanya dilakukan pada sampel yang terbatas, sehingga
hasilnya tidak dapat secara langsung diterapkan pada populasi yang lebih luas. Oleh
karena itu, sementara hasil ini menunjukkan efektivitas program P4GN dalam konteks
tersebut, diperlukan penelitian lebih lanjut untuk mengonfirmasi temuan ini dan
mengevaluasi efektivitas program ini dalam skala yang lebih luas.
5. Implementasi Kebijakan Pencegahan dan Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran
Gelap Narkoba (P4GN) pada Kalangan Pelajar di BNNP DIY
Penelitian yang dilakukan oleh (Wulandari, 2019) bertujuan untuk
mendeskripsikan implementasi kebijakan pencegahan dan pemberantasan
penyalahgunaan dan peredaran gelap narkoba (P4GN) pada kalangan pelajar di BNN
Provinsi DIY. Metode yang digunakan adalah penelitian deskriptif kualitatif dengan
teknik pengumpulan data menggunakan wawancara mendalam, observasi, dan
pencermatan dokumen. Sampel yang digunakan adalah kepala bidang dan seksi
pencegahan pemberdayaan masyarakat staf BNNP DIY, perwakilan Dikpora DIY, dan
siswa peserta sosialisasi yang ditentukan dengan teknik purposive. Hasil penelitian ini
menunjukkan bahwa implementasi kebijakan P4GN di BNNP DIY meliputi tahap
interpretasi, pengorganisasian, dan aplikasi. Tahap interpretasi melibatkan penyusunan
rencana strategis dan rencana kerja anggaran. Program yang ditujukan kepada kalangan
pelajar meliputi diseminasi informasi, advokasi, pembentukan kader anti narkoba, dan
pemberdayaan kader anti narkoba. Selanjutnya, tahap pengorganisasian melibatkan
penentuan sumberdaya manusia sebagai pelaksana, penentuan anggaran dan sarana
prasarana, serta pihak yang terlibat dengan menyusun proposal. Pada tahap aplikasi,
dilakukan kegiatan dengan melibatkan pelajar, kepala sekolah, dan guru, seperti
sosialisasi atau FGD, pelatihan pembentukan kader, dan lomba pemberdayaan sekolah
bebas narkoba.

Kesimpulan
Berdasarkan pemaparan hasil dan pembahasa diatas dapat disimpulkan bahwa dari
berbagai program pencegahan peredaran narkoba telah banyakk dilakukan baik dari kalangan
pelajar atau pekerja. Dari beberapa program tersebut indikator efektivitas program seringkali
dijadikan tolak ukur seperti peningkatan pemahaman pengetahuan mengenai narkoba beserta
bahayanya sebelum dan sesudah program. Program program tersebut memberikan efektivitas
dalam memberikan pemahaman mengenai bahayanya narkoba dimana hal tersebut dapat
dilihat dari peningkatan tingkat pemahaman peserta program. Akan tetapi, masih ditemukan
beberapa kelemahan dalam pelaksanaan program, seperti minimnya sarana fasilitas, teknologi
dan informasi, serta kurangnya dukungan masyarakat dalam memberikan informasi tentang
penyalahgunaan dan peredaran gelap narkoba di wilayahnya. Oleh karena hal tersebut perlu
adanya dukungan serta fasilitas baik dari masyarakat ataupun negara dalam mendukung
program sehingga permasalahan dapat teratasi.
DAFTAR PUSTAKA

Bahaduri, L. B., & Susanti, V. (2022). Analisis Kebijakan Pemberantasan Narkotika Di


Indonesia Dalam Perspektif Kriminologi. IKRA-ITH HUMANIORA: Jurnal Sosial …,
6(2), 104–111.
Hariyanto, B. P. (2018). Pencegahan dan Pemberantasan Peradaran Narkoba di Indonesia.
Jurnal Daulat Hukum, 1(1), 201–211.
Little, M., & Steinberg, L. (2006). Psychosocial correlates of adolescent drug dealing in the
Inner City: Potential roles of opportunity, conventional commitments, and maturity.
Journal of Research in Crime and Delinquency, 43(4), 357–386.
https://doi.org/10.1177/0022427806291260
Lolok, N., & Yuliastri, W. O. (2020). Efektivitas Program P4GN Terhadap Pencegahan
Penyalahgunaan Napza di SMP Negeri 10 Kota Kendari. Jurnal Mandala Pengabdian
Masyarakat, 1(1), 33–38. https://doi.org/10.35311/jmpm.v1i1.8
Nurlatifah, A., Mulyadi, A., & Meigawati, D. (2022). Efektivitas Program Pencegahan,
Pemberantasan, Penyalahgunaan, dan Peredaran Gelap Narkoba (P4GN) di Kalangan
Mahasiswa. Jurnal Inovasi Penelitian, 2(9), 3039–3046.
Pransisko, P., Dahri, M., & Candra, F. (2022). Efektifitas Upaya Pemberantasan Nrkotika
Pada Kalangan Remaja Oleh Kepolisian Kecamatan Tabir Barat 2021, Kabupaten
Merangin. Jurnal Adil, 4(2), 14–23.
Sholihah, Q. (2015). Efektivitas Program P4Gn Terhadap Pencegahan Penyalahgunaan
Napza. Jurnal Kesehatan Masyarakat, 10(2), 153.
https://doi.org/10.15294/kemas.v10i2.3376
Siregar, R. A. (2019). Ancaman Narkoba Bagi Generasi Muda Dan Upaya Pencegahan Serta
Penanggulangannya. JURNAL Comunità Servizio, 1(2), 143–153.
https://doi.org/10.33541/cs.v1i2.1284
Sitompul, C. J. P. (2020). Analisis Peran Coalition Anti-Drug Coalitions of America (Cadca)
Dalam Mengatasi Masalah Penyalahgunaan Narkoba Di Indonesia. Transformasi
Global, 14–29. https://transformasiglobal.ub.ac.id/index.php/trans/article/view/109
Sugiyono. (2018). Teknik Analisis Kualtitatif. Teknik Analisis, 1–7.
http://staffnew.uny.ac.id/upload/132232818/pendidikan/Analisis+Kuantitatif.pdf
Wulandari, T. (2019). Implementasi Kebijakan Pencegahan dan Pemberantasan
Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkoba (P4GN) pada Kalangan Pelajar di BNNP
DIY. Jurnal Kebijakan Pendidikan, 5(5), 466–477.

Anda mungkin juga menyukai