Identitas*
ABSTRAK
ABSTRACT
Drug trafficking and abuse is a problem that has a serious impact, especially on the
younger generation, where the younger generation is one of the strategic targets in drug
trafficking. This is because the younger generation is often vulnerable to environmental
influences, cultural influences and lack of knowledge about the dangers of drugs are factors
that greatly influence the younger generation to become targets for drug dealers. Drug
trafficking prevention programs have often been carried out among students and workers.
Indicators of program effectiveness are often measured by increasing understanding about
drugs before and after the program. Although these programs have succeeded in increasing
participants' understanding, there are weaknesses in implementation, such as a lack of
facilities, technology and community support for information on drug abuse and illicit
trafficking in the area. Better support and facilities from the community and state are needed
to overcome this problem.
Keyword : trafficking, prevention, drugs, young generation, programs
Pendahuluan
Narkotika dan obat berbahaya atau yang sering dikenal dengan narkoba merupakan
sebuah bahan yang seringkali digunakan pada bidang kedokteran dimana menurut (Pransisko
et al., 2022) pada hakikatnya narkoba atau bahan obat yang digunakan bersifat sebagai
analgesik atau pereda nyeri yang digunakan untk operasi pembedahan ataupun sebagai obat
paliatif bagi penderita kanker. Akan tetapi seringkali narkoba ini digunakan bukan sebagai
fungsinya atau disalahgunakan. Menurut (Siregar, 2019) apabila seseorang menggunakannya
terlalu sering maka hal tersebut akan menimbulkan rasa ketergantungan dimana hal tersebut
memotivasi untuk menggunakannya secara terus menerus. Jika seseorang sudah
ketergantungan terhadap narkoba hal tersebut dapat mengakibatkan ketagihan atau sering
dikenal dengan istilah sakau yang mengakibatkan rasa sakit pada seluruh tubuh. Oleh karena
adanya hal tersebut perlu adanya sebuah langkah untuk mencegah penyalahgunaan atau
peredaran dari narkoba itu sendiri.
Peredaran dan penyalahgunaan narkoba merupakan fenomena global yang
menimbulkan keprihatinan besar bagi seluruh lapisan masyarakat. Tingginya korban jiwa
baik secraa psikologis, kesehatan, sosial, politik menjadi faktor pentingnya mengatasi
permasalahan ini. Menurut (Sitompul, 2020) pemerintah Indonesia secara khusus
mengklasifikasikan kejahatan narkoba sebagai kejahatan khusus. Hal ini disebabkan karena
besarnya kerugian yang diakibatkan oleh tindak pidana narkoba. Terdapat kerugian yang
sangat besar bagi negara dan pihak-pihak yang terlibat secara langsung. Hal ini menunjukkan
bahwa penanganan penyalahgunaan dan peredaran narkoba telah menjadi salah satu
permasalahan serius yang dihadapi Indonesia, dan dunia. Dengan mengklasifikasikannya
sebagai permasalahan yang “khusus”, hal ini menunjukkan bahwa perlu adanya
kesiapsiagaan negara, serta masyarakat untuk bersama-sama menghadapi ancaman narkoba
dan siap berpartisipasi dalam upaya tersebut. Penyalahgunaan dan peredaran gelap narkotika
di Indonesia merupakan suatu bentuk kejahatan multi dimensi yang membuatnya menjadi
permasalahan yang rumit. Faktor-faktor seperti geografi Indonesia yang terdiri dari
kepulauan, kondisi sosial, ekonomi, dan budaya turut berkontribusi pada kompleksitas
permasalahan ini. Menurut data dari Badan Narkotika Nasional, Indonesia tidak lagi menjadi
tempat transit peredaran narkoba, namun telah menjadi target pasar yang sangat
menguntungkan untuk penjualan narkotika. Hal ini tidak lepas dari beberapa faktor, seperti
akses penyelundupan yang relatif mudah, serta permintaan terhadap narkotika tertentu seperti
amfetamin atau ekstasi di Indonesia yang sangat tinggi (Bahaduri & Susanti, 2022).
Penyebaran narkoba dengan cara yang canggih kini telah menyebar ke seluruh
Indonesia. Hal tersebut terjadi karena adanya perubahan strategi sindikat, khususnya terkait
psikoaktif yang tidak lagi diimpor melainkan diproduksi sendiri melalui pabrik. Menurut
(Hariyanto, 2018) segala sesuatu mulai dari pengadaan bahan mentah, proses pencampuran,
hingga perekrutan personel untuk berbagai tugas produksi tertata rapi. Hal ini terlihat dari
semakin banyaknya kasus pembukaan pabrik obat yang terus bermunculan. Kejahatan
narkoba saat ini dilakukan lintas batas negara, dengan menggunakan teknik dan teknologi
canggih, serta dengan dukungan jaringan organisasi yang luas. Hal tersebut menimbulkan
dampak yang serius terutama terhadap generasi muda sehingga menimbulkan kerugian bagi
masyarakat, dan negara. Generasi muda merupakan salah satu target strategis dalam
peredaran narkoba. Hal tersebut dikarenakan generasi muda seringkali rentan terhadap
pengaruh lingkungan, pengaruh budaya dan kurangnya pengetahuan mengenai bahaya
narkoba menjadi faktor yang sangat mempengaruhi generasi muda untuk menjadi target
pengedar narkoba. Seperti halnya yang dikatakan oleh (Little & Steinberg, 2006) menemukan
bahwa rendahnya pengawasan orang tua, kondisi lingkungan yang buruk, rendahnya peluang
kerja di lingkungan sekitar, penggunaan atau penyalahgunaan narkoba oleh orang tua, dan
tingginya tingkat penyimpangan kelompok teman sebaya secara signifikan meningkatkan
peluang remaja untuk menjual narkoba. Oleh karena hal tersebut penting adanya sebuah
program dalam mencegah peredaran narkoba terutama di Indonesia. Tujuan dari penelitian ini
ialah untuk mengidentifikasi program program pencegahan pengedaran narkoba di Indonesia.
Dengan adanya penelitian ini diharapkan dapat menjadi pandangan bagi seluruh masyarakat
Indonesia untuk mendukung program pencegahan pengedaran narkoba.
Metode Penelitian
Pada penelitian ini menggunakan metode penelitian studi literatur. Metode penelitian
studi literature merupakan sebuah teknik penelitian dimana berkaitan dengan pengumpulan
data yang diperoleh dari berbagai sumber seperti jurnal, buku, dokumentasi, internet, dan
pustaka. Tujuan dari metode ini antara lain untuk mengungkapkan berbagai teori yang
relevan dengan topik penelitian, menyelesaikan persoalan dengan menelusuri sumber, serta
menemukan rasional dari penelitian yang sudah dilakukan atau ide untuk penelitian
selanjutnya.(Sugiyono, 2018). Referensi yang diperoleh melalui metode ini akan dijadikan
sebagai dasar utama dalam melakukan identifikasi program program pencegahan pengedaran
narkoba di Indonesia. Dengan menggunakan pendekatan ini, diharapkan dapat menjelaskan
fenomena yang terjadi, terutama dalam kaitannya dengan peredaran narkoba di Indonesia.
Kesimpulan
Berdasarkan pemaparan hasil dan pembahasa diatas dapat disimpulkan bahwa dari
berbagai program pencegahan peredaran narkoba telah banyakk dilakukan baik dari kalangan
pelajar atau pekerja. Dari beberapa program tersebut indikator efektivitas program seringkali
dijadikan tolak ukur seperti peningkatan pemahaman pengetahuan mengenai narkoba beserta
bahayanya sebelum dan sesudah program. Program program tersebut memberikan efektivitas
dalam memberikan pemahaman mengenai bahayanya narkoba dimana hal tersebut dapat
dilihat dari peningkatan tingkat pemahaman peserta program. Akan tetapi, masih ditemukan
beberapa kelemahan dalam pelaksanaan program, seperti minimnya sarana fasilitas, teknologi
dan informasi, serta kurangnya dukungan masyarakat dalam memberikan informasi tentang
penyalahgunaan dan peredaran gelap narkoba di wilayahnya. Oleh karena hal tersebut perlu
adanya dukungan serta fasilitas baik dari masyarakat ataupun negara dalam mendukung
program sehingga permasalahan dapat teratasi.
DAFTAR PUSTAKA