Anda di halaman 1dari 7

JOUSKA: Jurnal Psikologi dan Konseling.

Peran Guru Bimbingan Konseling Dalam Upaya Meningkatkan Pemahaman Siswa Tentang Bahaya
Penyalagunaan Narkoba Melalui Layanan Informasi

The Role of Counseling Guidance Teachers in Efforts to Increase Student’s Understanding of the
Dangers of Drug Abuse Through Information Services

1 2
Rizka Aulia Yanda , Silvi Dwi Nitami

Program Studi Bimbingan Konseling Pendidikan Islam, Fakultas Ilmu Tarbiyah Dan Keguruan, Universitas Islam Negeri Sumatera Utara, Indonesia
Email: rizkaauliandaa@gmail.com , silvidwiu@gmail.com

Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana peran guru bimbingan konseling dalam upaya meningkatkan pemahaman siswa tentang bahaya

penyalagunaan narkoba melalui layanan informasi. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu pendekatan deksriptif kualitatif. Teknik

pengumpulan menggunakan studi pustaka, dengan mengumpulkan berbagai studi literatur untuk menggali informasi mengenai topic yang terkait

dengan penelitian tersebut. Hasil penelitian yaitu guru bimbingan dan konseling berperan penuh dalam memberikan penyaluran layanan informasi

kepada siswa guna untuk memberikan peningkatan serta pemahaman serta didik tentang bahaya penggunaan narkoba. Hal ini juga didukung oleh media

sarana dan prasarana dalam memberikan edukasi ke siswa sehingga informasi yang diberikan juga akan jelas akurat dan tepat.

Kata kunci: Peran, Pemahaman, Layanan Informasi

Abstract

This study aims to determine how the role of counseling guidance teachers in an effort to increase students' understanding of the dangers of drug abuse

through information services. The method used in this research is a qualitative descriptive approach. The data collection technique used is literature study,

by collecting various literature studies to explore information on topics related to the research. The results of the study are that the guidance and

counseling teacher plays a full role in providing information service delivery to students in order to provide improvement and understanding and students

about the dangers of drug use. This is also supported by media facilities and infrastructure in providing education to students so that the information

provided will also be clearly accurate and precise.

Keywords: Role, Understanding, Information Services

1
Pendahuluan

Remaja saat ini merupakan aset berharga di masa depan untuk bangsa Indonesia. Kemajuan bangsa ini terletak

pada anak mudanya. Maka dari itu, Indonesia memeliki peran yang sangat penting dalam dunia pendidikan yaitu sesuai

dengan UUD 1945 yaitu sebagai salah satu untuk mewujudkan cita-cita bangsa Indonesia. Remaja saat ini salah satu aspek yang

sangat dibutuhkan terhadap kemajuan bangsa di masa yang akan mendatang. Negara dapat dikatakan maju apabila para

masyarakatnya bersikap peduli akan suatu negara tersebut. Untuk dapat melakukan persaingan dengan negara lain dapat

dilakukan dengan menunjang akses pendidikan yaitu memberikan kualitas dan mutu yang terjamin terhadap lembaga

pendidikan agar tercipta nya generasi yang berkualitas.

Layanan informasi dilembaga pendidikan dengan harapan bisa memberitahukan kepada siswanya agar lebih

berhati-hati dalam melakukan suatu kegiatan yang tercela sehingga dengan adanya pemahaman tersebut dapat memberikan

kontribusi yang baik untuk siswa untuk tidak melakukan perbuatan yang tercela terhadap penyalagunaan narkoiba sehingga

akan memunculkan nilai dan norma-norma yang positif (Mathe 2016)

Adanya layanan konseling sangat mebantu siswa di dalam dunia pendidikan agar dapat meningkatkan mutu

pendidikan siswa-siswanya. Untuk dapat meningkatkan mutu mahasiswa tersebut tentu sangatlah dibutuhkan pendidikan

yang yang berkualitas. Untuk mencapai tujuan dari pendidikan tersebut tentu diperlukan proses yang tidak mudah salah satu

nya yaitu memperhatikan siswa yaitu dengan memberikan edukasi mengenai penyalagunaan narkoba. Narkoiba menjadi salah

satu hambatan siswa dalam melaksanakan pendidikan.

Terdapat beberapa dampak negatif terhadap penyalagunaan narkoba seperti dapat merusak kesehatan fisik dan

mental seseorang, hilangnya akal sehat, hubungan sosial serta status karir dan ekonomi. Saat ini, kabar tentang narkoba sudah

tidak terdengar asing lagi terutama dikalangan anak remaja. Isu mengenai narkoba sudah mengalami penyebaran di berbagai

kota dengan berbagai sumber informasi seperti elektronik, jejaring social dan media cetak. Para pengguna narkoba dapat

melakukan aksinya dengan berbagai cara, seperti ketika melakukan pengedaran barang haram tersebut yaitu secara sembunyi-

sembunyi.

Menurut data BNN kasus penggunaan narkoba bukan hanya dikonsumsi oleh orang dewasa saja melainkan banyak

anak remaja saat ini juga telah mengkonsumsi barang haram tersebut. Penggunaan narkoba mulai dari usia 15-64 tahun terdapat

4,8 juta masyarakat pedesan dan perkotaan yang telah mengkonsumsi narkoba di tahun 2022-2023. BNN mencetuskan terdapat

768 kasus narkoba dengan tersangka sebanyak 1.209 orang (kompas.id).

Seperti yang diketahui terdapat efek negative yang ditimbulkan dalam penyalagunaan narkoba, dimana tentu saja

hal ini menjadi perhatian khusus nbagi dunia pendidikan dalam memperhatikan para siswa-siswanya. Ketika para remaja telah

memasuki usia produktif banyak hal yang harus diperhatikan karena pada usia ini rema asangat rentang terpengaruh oleh

keadaan lingkungan sekitarnya contohnya penggunaan narkoba gtersebut. Maka dari itu, perlunya peran guru dalam

membantu peserta didik dalam memberikan pemahaman tentang bahaya narkoba karna anak remaja masa kini merupakan aset

yang berharga dimasa yang akan mendatang terhadap kemajuan suatu bangsanya (Suhertina 2019).

Lembaga pendidikan sudah seharusnya memperhatikan para generus bangsa dapat dilakukan dengan cara yang

optimum dan maksimum agar melahirkan para generasi yang berkualitas yang tercetus dalam UUD 1945. Dari hal tersebut para

lembaga pendidikan dapat melakukannya seperti memberikan pelayanan informasi yang diberitahukan soleh guru bimbingan

dan konseling tentang maraknya bahaya pengguanaan narkoba untuk anak usia remaja (Muhammad, Kusdaryani, and Lestari

2023).

2
Menurut Samsuwar (2021) layanan informasi adalah salah satu media yang digunakan oleh guru bimbingan dan

konseling yang dapat memberikan pengetahuan serta pemahaman kepada siswa ketika menyikapi permasalahan yang sedang

dialamin, dan memberikan nilai-nilai positif agar terhindar dari perbuatan yang buruk di lingkungan sekitarnya.

Karena terdapat persoalan yang dialamin oleh remaja, dalam melaksanakan pencegahan tersebut dapat dilakukan

berbagai upaya salah satunya yaitu guru bimbingan dan konseling berkontribusi untuk pelayanan atau strategi dalam

penyalagunaan narkoba tersebut. Dengan adanya layanan informasi tersebut sehingga siswa dapat mengetahui lebih dalam

tentang narkoba dan dari informasi hal juga akan menciptakan kemaslahatan untuk para siswa-siswa yang sedang duduk

dibangku pendidikan. Dengan adanya sumber layanan informasi dapat membantu siswa dalam mengubah pola tingkah

lakunya di dunia pendidikan maupun masyarakat. Selain itu, siswa juga dapat mengetahui konsekuensi dari tindakan

penyalagunaan narkoba tersebut. Dan sjuga dapat membantu mahasiswa dalam memahami informasi pribadi, karir,

pendidikan, dan social.

Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui bagaimana layanan informasi dalam meningkatkan pemahaman

siswa tentang bahaya penyalagunaan narkoba. Maka dari itu, penelitian ini diharapkan dapat memberikan pertolongan bagi

mahasiswa ataupun pelajar agak tidak terpengaruh oleh narkoba , kemudian juga penelitian ini bisa menginspirasi belajar siswa

untuk mengembangkan potensinya di bidang akademik.

Metode penelitian

Penelitian ini menggunakan metode pendekatan deksriptif kualitatif dengan tujuan yaitu untuk mengetahui

gambaran umum mengenai sejauh mana layanan informasi dalam meningkatkan pemahaman siswa tentang bahaya

penyalagunaan narkoba. Teknik pengumpulan data menggunakan studi pustaka ialah mencari sumber penelitian dengan cara

mengumpulkan beberapa karya tulis yang bersumber dari jurnal, buku dan sumber lainnya, sehingga akan memudahkan riset

yang terkait dengan topik yang sedang diteliti.

Hasil dan Pembahasan

Bimbingan adalah salah satu bidang dan program dari pendidikan, yang ditujukan untuk membantu

mengoptimalkan perkembangan siswa (Hikmawati 2011). Sedangkan konseling adalah bantuan yang diberikan kepada individu

dalam memecahkan masalah kehidupannya dengan wawancara, dengan cara-cara yang sesuai dengan keadaan yang dihadapi

individu untuk mencapai kesejahteraan hidupnya (Kosasi 2009).

Bimbingan dan konseling adalah pelayanan bantuan untuk peserta didik, baik secara perorangan maupun kelompok

agar mampu mandiri dan berkembang secara optimal dalam bidang bimbingan pribadi, bimbingan sosial, bimbingan belajar

dan bimbingan karir melalui berbagai jenis layanan dan kegiatan pendukung, berdasarkan norma-norma yang berlaku (Prayitno

2001).

Menurut Gibson, R.L. & Mitchel bimbingan dan konseling berkaitan dengan berbagai disiplin ilmu lain sebagai

fondasinya yang bersumber dari disiplin keilmuan psikologi, seperti: psikologi pendidikan, psikologi sosial, psikologi ekologis,

psikologi perkembangan (Habsy 2017).

Guru sebagai pembimbing (konselor), dituntut untuk mengadakan pendekatan bukan saja melalui pendekatan

instruksional akan tetapi diikuti dengan pendekatan yang bersifat pribadi dalam setiap proses belajar mengajar berlangsung.

Sesuai dengan peran guru sebagai pembimbing (konselor) maka dari seorang guru diharapkan akan dapat merespon segala

tingkah laku siswa yang terjadi dalam proses pembelajaran yang berlangsung di dalam kelas dan membiasakan siswa untuk

memiliki tingkah laku yang baik.

3
Tercapainya peranan guru bimbingan konseling tersebut di atas, maka guru harus dipersiapkan agar dapat

menolong siswa memecahkan masalah- masalah yang timbul antara siswa dengan orang tuanya, dapat memperoleh keahlian

dalam membina hubungan yang manusiawi, dapat mempersiapkan diri untuk berkomunikasi dan bekerjasama dengan

bermacam-macam manusia. Peranan guru bimbingan dan konseling tersebut sangat penting dalam membantu siswa untuk

mengenal dirinya terutama dalam meningkatkan kemampuan dan keyakinannya untuk meraih prestasi belajar yang lebih baik

(Harita, Laia, and Zagoto 2022).

Narkoba adalah singkatan dari narkotika, psikotsropika, dan zat adiktif lainnya. Ketika zat tersebut masuk ke dalam

tubuh manusia dengan menggunakkan alat suntik yang biasa digunakan oleh si pecandu narkoba, hal ini akan menimbulkan

efek negatif bagi si pengkonsumsi yaitu dapat membuat system kerja otak tidak berfungsi. Menurut Willis (2010) penyalagunaan

narkoba adalah suatu pemakaian non medikal atau ilegal barang haram yang dapat merusak kesehatan dan system kerja otak

Kenakalan pada remaja terjadi pada masa kanak-kanak ke masa dewasa. Usia remaja dimulai dari 12 – 24 tahun,

menurut ilmu psikologi usia remaja dapat digolongkan menjadi 3 fase : remaja awal usia 10-13 tahun, remaja pertengahan 14-16

tahun dan remaja akhir 17-19 tahun.

Ketika memasuki remaja, sangatlah mudah untuk terpengaruh oleh lingkungan sekitar seperti keluarga, teman.

Pengaruh tersebut akan memikili dampak dan buruknya bagi remaja, positifnya lingkungan sekitar bisa menjadi inspirasi

terhadap pertumbuhan pada usia remaja. Sedangkan untuk negatifnya remaja akan mudah terpengaruh dari kebiasan-kebiasan

yang terjadi dilingkungan sekitar misalnya dalam hal pertemanan. Terkadang remaja tidak mampu menilai perilaku yang

berdampak negatif maunpun positif, takut ketinggalan zaman sehingga ikut mencoba-coba hal baru atau sekedar untuk gaya-

gayaan semata (Mustika and Purwoko 2020)

Adapun jenis-jenis narkoba antara lain :

1. Opiatatau Opium (candu) : golongan narkoba alami yang sering dilakukan dengan cara dihisap.

2. Morifin : narkoba yang pengelolaannya dari bahan kimia, cara pemakiannya yaitu dengan menyuntikkan ke dalam

kulit atau ke pembuluh darah.

3. Heroin : golongan narkotika semisintetis yang dihasilkan atas pengolahan morfin secara kimiawi, Timbul rasa

kesibukan yang sangat cepat/rushing sensastion (± 30-60 detik) diikuti rasa menyenangkanpenggunaanya dengan

cara disuntik dan dihisap.

4. Ganja : Berasal dari tanaman kanabis sativa dan kanabis indica. Cara penggunaanya dengan cara dihisap sepertisaat

sedang merokok.

5. LSD atau Lysergic acid atau acid, trips, tabs : golongan halusinogen (membuat khayalan) yang biasa diperoleh

dalam bentuk kertas berukuran kotak kecil sebesar ¼ perangko dalam banyak warna dan gambar ada juga yang

seperti pul kapsul. Cara penggunaanya diletakkan ke lidah, masa penggunaannya selama 8-12 jam.

6. Kokain : Mempunyai 2 bentuk yakni bentuk asam (kokain hidroklorida) dan bentuk basa (free base). Cara

penggunaanya yaitu dihirup dengan menggunakan penyedot atau gulungan kertas (Darwis, Dalimunthe, and Riadi

2018)

Faktor lain dari penyalagunaan narkoba yaitu minimnya pengetahuan siswa mengenai narkotika, kurang

mampunya mengahadapi suatu penyekesaian masalah, memiliki keingintahuan yang tinggi terhadap narkoba, adanya faktor

lingkungan, merasa tidak dihargai/kurangnya dukungan dari keluarga terdekat. Adanya permasalahan individu yang sulit

untuk dikendalikan. Dari permasalahan yang terjadi ini, membuat remaja sulit mengontrol diri sehingga remaja mudah

4
terpengaruhi oleh lingkungan sekitarnya untuk melakukan tindakan tersebut salah satunya yaitu penyalagunan narkoba

(Santoso 2006)

Terdapat beberapa dampak penyalagunaan narkoba sebagai berikut:

1. Dampak Terhadap Fisik : gangguan sistem neurologis, kardiovaskuler, dermatologis pulmoner, kesehatan

reproduksi pria ataupun wanita, HIV serta kematian.

2. Dampak Terhadap Psikis : hilangnya akal sehat pada manusia seperti sulit untuk mengendalikan dirinya, kerap

melakukan tindakan tak terpuji seperti mencuri, merampok, serta melakukan bunuh diri.

3. Dampak Terhadap Lingkungan : kerap melakukan tindakan criminal, mengusik keamanan dan ketertiban

lingkungan sekitar, membuat keluarga menjadi tidak harmonis, memberikan dampak terhadap ekonomi dan status

social yang besar di lingkungan keluarga maupun masyarakat (Pramesti et al. 2022).

Adapun efek dari penyalagunaan narkoba ialah sebagai berikut :

1. Dampak depresan. : dampak ini akan menyebabkan para pengkonsumsi narkoba akanmengalami gangguan

kesulitan untuk tidur, yang dimana si pengkonsumsi narkoba tidak memiliki jam tidur yang normal seperti pada

manusia pada umumnya dikarenakan sistem organ tubuh yang tidak stabil.

2. Dampak halusinogen : dampak ini akan menyebabkan para pengkonsumsi akan mengalami berhalusinasi

(merasakan apa sesuatu di dunia lain), saat mengalami berhalusinasi bisa merasakan hal yang mengerikan seperti

menjerit secara emosional atapun bisa merasakan sesuatu yang membahagiakan dalam dirinya.

3. Dampak stimulan : sedangkan dampak ini para pengkonsumsi narkoba tentu saja akan mengalami gangguan

kejiwaan pada sistem saraf ataupun organ dalam tubuh . yang dimana, para pengkonsumsi llebih merasakan

memiliki energy serta memilliki energy yang lebih dalam melakukan suatu kegiatang yang akan dijalani nya (Maria

Gracela Hatumale Pah, Rudepel Petrus Leo 2023).

Layanan informasi memberikan peran yang signifikan dalam upaya membantu siswa dalam menyelesaikan masalah

yang sedang dialami baik dalam lingkungan sekolah maupun masyarakat. Untuk menunjang keberlangsungan kegiatan

bimbingan konseling dapat berhasil dilakukan segala upaya/strategi yang diperlukan (Banjarnahor, Togatorop, and Saragih

2023)

Tujuannya yaitu agar siswa tidak dapat terpengaruh dengan penyalagunaan narkoba yang sedang beredar, maka

dari itu diperlukan sikap, pengetahunan dan dukungan motivasi baik dari orang tua maupun guru Bimbingan dan Konseling.

Pelayanan informasi sendiri memiliki tujuan yaitu untuk membantu siswa dalam meberikan informasi yang lebih terkait dengan

maraknya kasus narkoba tersebut, serta pemahaman dan kesadaran siswa terhadap penggunaan narkoba.

Sebisa mungkin guru berperan dalam memberikan pelayanan serta edukasi kepada siswa. Di luar lingkungan kelas,

guru BK dapat memberikan pengawasan terhadap siswa-siswanya , baik untuk menjaga siswa atau untuk melindungin siswa

dari efek buruk bahaya narkoba tersebut. Upaya pengawasan dan pengendalian yang dilakukan oleh guru BK dalam

meningkatkan pemahaman siswa tentang bahaya penggunaan narkoba sudah berjalan dengan baik.

Informasi yang diberikan juga diberikan melalui pengembangan materi yang diajarkan yang dimana akan

menumbuhkan kesadaran terhadap jiwa setiap siswanya. Siswa diberikan informasi tentang adanya bahaya penggunaan

narkoba , kemudian memberikan akses kepada siswanya untuk memberikan tanggapan mengenai bahaya dari narkoba. layanan

informasi yang diberikan kepada peserta didik mengenai bahaya narkoba adalah aspek yang sangat penting utnuk membantu

menyadarkan siswa daeri permasalahan-permasalahan kenakalan remaja (Mustika and Purwoko 2020).

5
Tidak hanya memberikan informasi saja, melainkan juga pelayanan harus disampaikan dengan pendekatan

komunikatif yang efektif. Dari pendekatan ini dilaksanakan dengan metode interaktif yakni melakukan diskusi kelompok ,

mempresentasikan topic yang akan dibahas, serta menggunakan media dan sarana yang menarik yaitu video animasi. Lembaga

pendidik yang menyatu dengan isu penyalagunaan narkoba bisa dilaksanakan dengan mengikuti program kurikulum dari

sekolah agar siswa tersebut dapat menerima informasi yang terstruktur dan tidak berubah-ubah. Maka dari itu , hal ini perlu

adanya bantuan dari guru bimbingan dan konseling terkait layanan informasi tentang penyalagunaan narkoba.

Dari pemaparan materi diatas dapat diketahui adanya hubungan yang berkesinambunagn antara penggunaan

media dan materi serta keterampilan guru konseling dalam memberikan materi pelayanan informasi menjadi salah satu faktor

pendukung untuk keberhasialan layanan informasi di dunia pendidikan.

Kesimpulan

Guru bimbingan dan konseling memiliki peran penuh untuk membantu meningkatkan kesadaran peserta didik

dalam penyalagunaan narkoba. Adanya bantuan sarana dan prasarana seperti media dapat membantu guru bimbingan dan

konseling untuk menerangkan layanan informasi. Melalui layanan informasi tersebut dapat mengedukasi peserta didik dalam

memberikan pemahaman serta pengetahuan terhadap bahaya penggunaan dari narkoba dengan demikian juga hal tersebut juga

akan memberikan informasi yang akurat dan menarik akan pentingnya kesadaran siswa dalam penyalagunaan narkoba.

Daftar pustaka

Banjarnahor, Daulat Nathanael, Firinta Togatorop, and Doris Yolanda Saragih. 2023. “Peranan Sekolah Dalam Upaya

Pencegahan Penyalahgunaan Narkoba Di Kalangan Pelajar The Role of Schools in Efforts to Prevent Drug Abuse Among

Students.” 1(3):47–57.

Darwis, Ahmad, Gabena Indrayani Dalimunthe, and Sulaiman Riadi. 2018. “Narkoba, Bahaya Dan Cara Mengantisipasinya.”

Amaliah: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat 1(1):36–45. doi: 10.32696/ajpkm.v1i1.14.

Habsy, Bakhrudin All. 2017. “Filosofi Ilmu Bimbingan Dan Konseling Indonesia.” Jurnal Pendidikan (Teori Dan Praktik) 2(1):1. doi:

10.26740/jp.v2n1.p1-11.

Harita, Akuardin, Bestari Laia, and Sri Florina L. Zagoto. 2022. “Peranan Guru Bimbingan Konseling Dalam Pembentukan

Karakter Disiplin Siswa SMP Negeri 3 Onolalu Tahun Pelajaran 2021/2022.” Counseling For All (Jurnal Bimbingan Dan Konseling)

2(1):40–52.

Hikmawati, Fenti. 2011. Bimbingan Dan Konseling. Jakarta: Raja Grafindo.

Kosasi, Soetjipto dan. 2009. Profesi Keguruan. Bandung: Nusa Media.

Maria Gracela Hatumale Pah, Rudepel Petrus Leo, Orpa G. Manuain. 2023. “55 | P a g E.” JURNAL HUKUM ONLINE (JHO) 1(1).

Mathe. 2016. “Layanan Informasi Bimbingan Islam Sebagai Tindakan Preventif Terhadap Bahaya Napza Bagi Siswa MTs

Assunniyyah Kencong.” JOURNAL OF EDUCATION COUNSELING 1–23.

Muhammad, Pijar Hudan, Wiwik Kusdaryani, and Farikha Wahyu Lestari. 2023. “Pengaruh Layanan Informasi Melalui Media

Video Terhadap Pemahaman Bahaya Narkoba Peserta Didik Kelas VIII Di SMPN 1 Ciledug.” Journal on Education 5(3):7539–52.

6
doi: 10.31004/joe.v5i3.1548.

Mustika, Reyka Ayu Dwi, and Budi Purwoko. 2020. “Pengembangan Media Google Sites Pada Layanan Informasi Untuk

Meningkatkan Pemahaman Bahaya Penyalahgunaan Narkoba.” Pendidikan 1041–50.

Pramesti, Mayang, Aulia Ramadhani Putri, Muhammad Hafizh Assyidiq, and Aufa Azmi Rafida. 2022. “Adiksi Narkoba: Faktor,

Dampak, Dan Pencegahannya.” Jurnal Ilmiah Permas: Jurnal Ilmiah STIKES Kendal 12(2):355–68.

Prayitno. 2001. Panduan Kegiatan Pengawasan Bimbingan Dan Konseling Di Sekolah. Jakarta: Rineka Cipta.

Santoso, Haryo. 2006. “Meningkatkan Kualitas Layanan Industri Jasa Melalui Pendekatan Integrasi Metoda Servqual-Six Sigma

Atau Servqual-QFD.” J@Ti Undip : Jurnal Teknik Industri 1(1):85.

Suhertina, Darni. 2019. “PERAN GURU BIMBINGAN KONSELING DALAM.” Educational Guidance and Counseling Development

Journal II(1):9–20.

Anda mungkin juga menyukai