Anda di halaman 1dari 5

ESSAY PROGRAM KERJA KAMPUS BEBAS NARKOBA

Nama : Billy Wilsen Senduk

Kabupaten : Belu

Jalur : Masyarakat

Latar Belakang
Bangun Pemudi Pemuda Indonesia
Tangan Bajumu Singsingkan Untuk Negara
Masa yang Akan Datang Kewajibanmulah
Menjadi Tanggunganmu Terhadap Nusa
Menjadi Tanggunganmu Terhadap Nusa

Lagu Bangun Pemudi Pemuda tersebut menjadi semangat awal bahwa kami pemuda
Indonesia, sebagai kaum pemuda intelektual agen of change bagi masyarakat, memiliki
tanggung jawab dalam upaya mencerdaskan kehidupan bangsa sesuai dengan Pembukaan
Undang-Undang Dasar Republik Indonesia tahun 1945. Salah satu bentuk nyata adalah
mahasiswa berperan dalam upaya kampus bebas narkoba, termasuk upaya mahasiswa dalam
penanggulangan penyalahgunaan narkoba di masyarakat. Kampus bebas narkoba tidak hanya
saya artikan kondisi kampus yang civitas akademikanya terbebas dari penyalahgunaan
narkoba, namun lebih dari itu, bahwa civitas akademika terutama mahasiswa menjadi motor
penggerak dalam upaya membebaskan narkoba di lingkungan masyarakat.

Pada tahun 2013 pengguna narkoba di Indonesia mencapai 4 juta orang, menurut
Kepala Badan Nasional Narkotika (BNN), Komisaris Jenderal Anang Iskandar. Badan
Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Nusa Tenggara Timur mencatat selama tahun 2017
terdapat 32.000 orang warga diwilayah provinsi berbasis kepulauan ini menjadi pengguna
narkotika dan obat-obatan terlarang yang didominasi masyarakat dengan tingkat ekonomi
mapan. Penelitian yang di lakukan Billy Wilsen pada tahun 2019 di SMP Kristen Atambua
didapatkan sebagian besar tingkat pengetahuan dan sikap siswa/i tentang penyalahgunaan
napza masih dalam kategori kurang.
Dalam Inpres yang dikeluarkan oleh Presiden RI Nomor 12 Tahun 2011, tentang
pelaksanaan Kebijakan dan Strategi Pencegahan dan Pencegahan dan Pemberantasan
Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkoba (P4GN) tahun 2011-2015, dengan jelas
menegaskan bahwa setiap elemen bangsa memiliki tanggung jawab bersama dalam rangka
menyelamatkan generasi bangsa dari penyalahgunaan dan peredaran gelap narkoba. Maka
sudah menjadi kewajiban mahasiswa untuk berperan aktif dalam mensukseskan program
pemerintah tersebut. Pendekatan yang saya gunakan yaitu peran mahasiswa sesuai Tri
Dharma perguruaan tinggi, yaitu pendidikan, penelitian dan pengabdian masyarakat.

ISI DAN GAGASAN

Narkoba adalah singkatan dari Narkotika, Psikotropika dan bahan adaktif lainya.
Kadang disebut juga Napza (Narkotika, Psikotropika, dan Zat Aditif). Zat-zat tersebut dapat
membuat berbagai efek samping seperti halusinasi, ketagihan, dan efek psikologi lainnya.
Cara penggunaan bisa melalui suntikan, dimakan, dihisap, atau dihirup. Contoh zat-zat
berbahaya yang dikonsumi dengan cara dihisap adalah Opium yang menggunakan pipa
hisapan.
Narkotika adalah zat atau obat yang berasal dari tanaman / bukan tanaman baik
sintetis, maupun semisintetis yang dapat menyebabkan penurunan / perubahan kesadaran,
menghilangkan / mengurangi rasa nyeri.
Psikotropika adalah zat / obat, baik alamiah maupun sintetis bukan narkotika, yang
berkhasiat psikoaktif melalui pengaruh selektif pada susunan saraf pusat dan menyebabkan
perubahan khas pada aktifitas mental dan prilaku.
Psikoaktif lain adalah : zat / bahan lain bukan narkotika dan psikotropika yang
berpengaruh terhadap kerja otak.
Hingga kini penyebaran penyalahgunaan narkoba sudah hampir tak bisa dicegah.
Mengingat hampir seluruh penduduk dunia dapat dengan mudah mendapat narkoba dari
oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab. Tentu saja hal ini bisa membuat orang tua,
organisasi masyarakat, dan pemerintah khawatir. Upaya pemberantas narkoba pun sudah
sering dilakukan, namun masih sedikit kemungkinan untuk menghindarkan narkoba dari
kalangan remaja maupun dewasa, bahkan anak-anak usia SD dan SMP pun banyak yang
terjerumus ke dalam penyalahgunaan narkoba. Hingga saat ini upaya yang paling efektif
untuk mencegah penyalahgunaan narkoba pada anak-anak adalah pendidikan keluarga. Orang
tua diharapkan untuk mengawasi dan mendidik anaknya agar selalu menjauhi
penyalahgunaan narkoba.
Beberapa studi yang pernah dilakukan, karakteristik pengguna narkoba biasanya
adalah remaja-remaja kita yang “bermasalah”. Bermasalah disini artinya memiliki beban
mental/kejiwaan yang menurut mereka sangat berat dan sulit untuk ditanggung. Misalnya
terlalu sering dimarahi orangtua, tidak disukai lingkungan, merasa bersalah karena
orangtuanya bercerai, tidak mendapat kasih sayang, prestasi belajar jelek, merasa diremehkan
teman yang membuat sakit hati, merasa kurang percaya diri dan sebagainya. Keinginan yang
besar ini sedikit banyak dipengaruhi oleh sedikitnya pengetahuan mereka tentang narkoba,
membuat mereka rapuh dan terjebak dalam lingkaran yang menghancurkan. Lalu, bagaimana
menghadapi realitas tersebut? Semua lapisan masyarakat dan pemerintahan harus ikut dalam
penanggulangan termasuk didalamnya yaitu mahasiswa yang memiliki kedudukan strategis.
Adapun, ada beberapa hal yang saya ingin lakukan jika terpilih menjadi Duta GenRe Provinsi
NTT dalam upaya kampus bebas narkoba, berdasarkan fungsi mahasiswa sesuai Tri Dharma
perguruan tinggi yaitu :

Pendidikan

Mahasiswa belajar mengenai seluk beluk narkoba, pemanfaatannya,


penyalahgunaannya dan dampak buruknya. Dengan mahasiswa mengetahui seluk beluk
narkoba maka mahasiswa memiliki informasi yang cukup sehingga dapat memilih mana yang
baik dan buruk. Hal ini dapat diperoleh dari membaca buku tentang narkoba, pencarian
literatur di internet, mengikuti kegiatan sosialisasi atau seminar mengenai narkoba. Selain itu
mahasiswa juga dapat melakukan studi lapangan ke Badan Narkotika Nasional sebagai
bentuk pembelajaran. Selanjutnya mahasiswa dapat membentuk forum-forum mahasiswa
yang peduli terhadap penyalahgunaan narkoba. Kegiatan dari forum tersebut seperti
pertemuan secara rutin untuk berdiskusi mengenai kondisi kekinian penyalahgunaan narkoba
di masyarakat. Mahasiswa juga dapat mengundang pembicara seperti dosen, LSM, tokoh
masyarakat, polisi, pejabat pemerintah atau pihak-pihak lain yang konsen terhadap
penyalahgunaan narkoba. Tujuannya agar menambah pengetahuan bagi mahasiswa, saling
bertukar informasi kepada pembicara dan mahasiswa dapat menuangkan gagasan pemikiran
mengenai penyalahgunaan narkoba.

Penelitian

Sebagai agen intelektual muda, mahasiswa dapat melakukan penelitian mengenai


narkoba sesuai keilmuan yang dipelajarinya. Contoh, mahasiswa ilmu eksak seperti biologi,
kimia, biokimia dapat meneliti pemanfaatan tumbuhan untuk mengobati orang yang
kecanduan narkoba. Mahasiswa yang mendalami ilmu keperawatan dapat melakukan
penelitian untuk mengukur sejauh mana tingkat pengetahuan dan sikap anak-nak pelajar di
tempat mereka berdomisili. Contoh lain mahasiswa ekonomi dapat melakukan kajian nilai
kerugian ekonomi bila seseorang menggunakan narkoba.

Salah satu wadah yang tepat bagi mahasiswa dalam melakukan penelitian sesuai
keilmuannya adalah dengan mengikuti Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) yang
diselenggarakan oleh Dikti setiap tahun. Dengan mengikuti PKM bertema narkoba, berarti
mahasiswa dapat berkontribusi sesuai ranah keilmuannya. Selain itu mahasiswa dapat
melakukan penelitian atau tugas akhir untuk skripsi yang mengambil objek penelitian
berhubungan dengan narkoba sesuai dengan keilmuannya.

Pengabdian Masyarakat

Mahasiswa setelah lulus dari kuliah akan terjun langsung ke masyarakat. Hal-hal yang
dapat dilakukan mahasiswa dalam upaya kampus bebas narkoba seperti membantu
pemerintah melakukan penyuluhan kepada suatu desa atau masyarakat tentang narkoba,
membantu dalam mengkampanyekan bebas narkoba di sekolah-sekolah dasar, menengah dan
menengah atas. Mahasiswa juga dapat melakukan magang di tempat-tempat rehabilitasi
korban pengguna narkoba. Bentuk pengabdian masyarakat lainnya yaitu hasil penelitian atau
kajian yang telah dilakukan mahasiswa dituliskan dalam bentuk penulisan populer agar
mudah dimengerti oleh masyarakat luas. Penulisan populer yang dimaksud yaitu bentuk
penulisan seperti di surat kabar atau majalah dengan disertakan gambar agar menarik orang
lain untuk membaca. Penulisan popular juga dapat disampaikan dengan media sosial yang
kini sudah berkembang seperti di facebook, twitter, blog atau khusus membuat website
mengenai narkoba. Dengan menyebarluaskan informasi melalui tulisan artinya mahasiswa
melakukan pencerdasan kepada masyarakat. Selain itu mahasiswa dapat mengkampanyekan
gerakan hidup sehat dengan mengajak civitas akademika kampus untuk tidak sekali-kali
mencoba menggunakan narkoba. Caranya dengan memasang pamflet, poster dan hasil-hasil
kajian atau penelitian mahasiswa di lokasi papan mading yang strategis di kampus.

Melihat banyak hal yang dapat dilakukan mahasiswa dalam upaya kampus bebas narkoba,
sudah saatnya mahasiswa bertindak nyata sesuai dengan kemampuan dan keilmuan masing-
masing. Upaya yang dapat dilakukan mahasiswa memerlukan dukungan dari universitas
selaku institusi yang menaungi kegiatan mahasiswa, contoh kampus mempermudah dalam
urusan birokrasi bila mahasiswa memerlukan surat undangan dari rektorat dalam
menghadirkan pembicara dari pihak pemerintah atau institusi lain, pihak kampus memberikan
kemudahan fasilitas-fasilitas yang dibutuhkan mahasiswa dalam upaya kampus bebas
narkoba dan pihak kampus mengawasi dan membimbing mahasiswa demi lancarnya gerakan
kampus bebas narkoba.

KESIMPULAN

Penyalahgunaan narkoba yang terjadi di masyarakat memerlukan banyak pihak yang


terlibat dalam upaya mengurangi dampak penyalahgunaannya, termasuk mahasiswa sebagai
agen intelektual muda. Adapun upaya yang dapat dilakukan sesuai Tri Dharma perguruan
tinggi yaitu pendidikan, penelitian dan pengabdian masyarakat. Langkah awal dalam bidang
pendidikan, mahasiswa harus memiliki ketertarikan dan memahami bahwa kondisi yang kini
terjadi akibat penyalahgunaan narkoba semakin parah, korban setiap tahun terus meningkat
dengan dampak terburuk mengalami kematian bila over dosis. Dengan mahasiswa
mengetahui seluk beluk maka mahasiswa tertarik untuk melakukan diskusi, kajian atau
penelitian yang hasilnya menjadi rekomendasi bagi pihak-pihak yang terkait. Selain itu
mahasiswa melakukan pengabdian kepada masyarakat dalam bentuk aksi membantu
penyuluhan kepada masyarakat dan menyebarluakan hasil kajian, diskusi atau penelitian
dalam bentuk penulisan populer dengan menggunakan media sosial yang saat ini
berkembang. Dengan langkah-langkah pendidikan, penelitian dan pengabdian masyarakat
artinya mahasiswa menjadi motor penggerak dalam upaya kampus bebas narkoba. Semoga.

Anda mungkin juga menyukai