Anda di halaman 1dari 7

PERAN SERTA MAHASISWA MENANGGULANGI NAPZA

MAKALAH

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Pembuatan Makalah

PKKMB Universitas Bhamada Slawi Tahun 2021

Dengan Tema : Peran Mahasiswa dalam Menanggulangi NAPZA

Disusun Oleh :

Nama :

Fakultas :

Program Studi :

PENGENALAN KEHIDUPAN KAMPUS MAHASISWA BARU

UNIVERSITAS BHAMADA SLAWI

TAHUN 2021
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI............................................................................................................2
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................3
A. LATAR BELAKANG..................................................................................3
B. RUMUSAN MASALAH..............................................................................3
C. TUJUAN.......................................................................................................3
BAB II PEMBAHASAN.........................................................................................4
BAB III PENUTUP.................................................................................................6
A. KESIMPULAN.............................................................................................6
B. SARAN.........................................................................................................6
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................7

2
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Saat ini Negara Indonesia berada dalam kondisi darurat narkoba
dengan jumlah kematian mencapai 50 (lima puluh) orang perhari.
Penyalahgunaan narkoba juga menimbulkan kerugian negara mencapai
Rp.63,1 triliun, dimana terdapat hampir 60 jaringan narkoba yang
beroperasi di Indonesia dengan rata-rata transaksi mencapai Rp.1 triliun
untuk setiap jaringan.2 Badan Narkotika Nasional (selanjutnya disingkat
BNN) memperkirakan jumlah pengguna narkoba di Indonesia akan terus
meningkat, di tahun 2015 diprediksi angka prevalensi pengguna narkoba
mencapai 5,1 juta orang.
Melihat permasalahan tersebut, mahasiswa sebagai generasi muda
yang lekat dengan perkembangan teknologi tentunya memiliki
kemampuan dalam mempergunakan social media secara bertanggung
jawab. Mahasiswa sebagai insan akademis muda seharusnya memegang
peran yang sangat penting dalam upaya mendukung perlawanan terhadap
bahaya narkoba dengan ikut berperan aktif dalam melakukan pengawasan
dugaan terjadinya transaksi narkoba, khususnya yang dipasarkan di sekitar
kampus.

B. RUMUSAN MASALAH
1. Bagaimana peran mahasiswa dalam menanggulangi NAPZA?

C. TUJUAN
1. Untuk mengetahui peran mahasiswa dalam menanggulangi NAPZA

3
BAB II
PEMBAHASAN

Garis intelektual mahasiswa merupakan komponen bangsa yang sarat nilai


sosiokultural, sehingga dapat dipecaya karena dikenal memiliki idealisme tinggi.
Mahasiswa telah terbukti mampu mendobrak aneka ketimpangan sosial di dalam
masyarakat. Untuk itu para aktivis di lingkungan kampus, diharapkan lebih
meningkatkan perannya dalam memerangi penyalahgunaan narkoba melalui
kegiatan dan aktivitas antara lain dengan mengoptimalkan Unit Kegiatan
Mahasiswa (UKM) Anti-Narkoba baik pada tataran ilmiah maupun pada tataran
praktik di lapangan, membentuk kelompok-kelompok pendidik sebaya yang
bertugas membantu mensosialisasikan bahaya penyalahgunaan narkoba dan
mendorong terbentuknya aktifitas dalam kampus, seperti halnya pengembangan
pusat informasi dan konseling masalah penyalahgunaan narkoba. Semua itu
diupayakan dalam rangka menyelamatkan generasi bangsa Indonesia dari
ancaman kehancuran akibat narkoba.

Peran serta mahasiswa sangatlah besar dan harus digerakkan secara


maksimal dalam menanggulangi peredaran dan penyalahgunaan narkoba di
penjuru negeri. Di antara dengan aksi nyata dengan kegiatan yang dilakukan dapat
secara pre-emtif, dan preventif yaitu:

1. Mahasiswa di tempat tinggalnya masing-masing membentuk kelompok


antinarkoba di setiap RT
2. Mahasiswa bisa mendorong setiap warga di RT lain untuk membentuk
dan menggalang kelompok anti-narkoba
3. Mahasiswa bersama ketua RT mengadakan sambang rumah, tiap-tiap
rumah di datangi untuk mensosialisasikan bahaya narkoba
4. Mahasiswa bersama warga harus bergerak di setiap rumah untuk
menemukan korban pengguna narkoba dan pengedar narkoba

4
5. Mahasiswa bisa membawa korban pengguna narkoba ditempat
rehabilitasi narkoba untuk di rawat dengan baik
6. Mahasiswa bisa menyerahkan para pengedar dan bandar narkoba ke
Polisi setempat.
7. Penting sekali menumbuhkan kesadaran akan bahayanya
penyalahgunaan narkoba, sehingga paling sedikit dapat memproteksi
diri dari pengaruh luar (ajakan teman).
8. Penting sedikit mengenal dan memahami apa itu narkoba, agar tahu
mana sesuatu yang berbahaya sehingga memperkecil diperdaya orang.
9. Menjadi yang terdepan dalam keluarga untuk menghindarkan anggota
keluarga dari bahaya penyalahgunaan narkoba, jangan sebaliknya
menjadi pelaku.
10. Menumbuhkan gagasan-gagasan dalam bentuk kegiatan positif
(kreatif) yang dapat mengalihkan perhatian teman-teman sebaya untuk
terpengruh oleh narkoba.
11. Dapat menjadi mitra aparat penegak hukum, setidaknya sebagai
informasi terhadap indikasi penyalahgunaan narkoba.
12. Pengembangan pengetahuan kerohanian atau keagamaan
13. Pelaksanaan kampanye sosialisasi anti-narkoba
14. Pembinaan atau bimbingan dari partisipasi mahasiswa secara aktif
untuk menghindari penyalahgunaan tersebut dengan mengisi kegiatan-
kegiatan yang positif.

5
BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Pencegahan adalah upaya untuk membantu individu menghindari
memulai atau mencoba menyalahgunakan narkotika dan psikotropika,
dengan menjalani cara dan gaya hidup sehat, serta mengubah kondisi
kehidupan yang membuat individu mudah terjangkit penyalahgunaan
narkoba. 2. Pemberantasan tindak pidana narkotika merupakan usaha-
usaha yang dilakukan penegak hukum dalam pemberantasan tindak pidana
penyalahgunaan narkotika, serta konsekuensi yuridis terhadap pelanggran
Undang-undang Nomor 35 tahun 2009 tentang Narkotika.Tindakan
pemberantasan, bentuknya dengan memotong jaringan antara pemasok dan
pemakai serta melaksanakan tugas yang meliputi penyidikan, penindakan
dengan cara upaya paksa (razia) dan upaya deteksi dini (tes urine).

B. SARAN
1. Menguatkan peran mahasiswa dan/atau organisasi kemahasiswaan
dalam menjalankan fungsinya sebagai bagian dari masyarakat untuk
berperan aktif dalam melakukan pencegahan dan pelaporan dugaan
penyalahgunaan napza
2. Menjalin kerjasama yang baik antar mahasiswa, organisasi
kemahasiswaan, pemegang kebijakan kampus, BNN dan pihak terkait
lainnya demi mengoptimalkan manfaat dari pelaksanaan pemberantasan
napza

6
DAFTAR PUSTAKA

Arif Gosita. 1993. Masalah Korban Kejahatan. Jakarta : Akademika Pressindo.

Budianto. 1989. Narkoba dan Pengaruhnya. Bandung :Ganeca Exact.

Zakky, Moh, Taufik Makarao, Suhasril. 2003. Tindak Pidana Narkotika. Jakarta :
Ghalia Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai