Di seluruh dunia terdapat lebih dari 200 juta orang pengguna narkoba dan dari
jumlah tersebut ada 2%-nya berada di Indonesia. Penyalahguna narkoba
sebagian besar diawali dari merokok dan minum-minuman keras. Hampir seluruh
penyalahguna narkoba pernah merokok (98%) dan peminum alkohol (93%),
sebagian besar mereka memulai merokok pada usia 12 tahun dan minum alkohol
pada usia 16 tahun (BNNP Jatim). Pada usia tersebut rata-rata adalah pada masa
sekolah yakni tingkat SMP dan SMA. Program pencegahan penyalahgunaan
narkoba di sekolah merupakan salah satu strategi yang sangat penting dan harus
dilaksanakan secara komprehensif yang meliputi berbagai kegiatan belajar
mengajar, kegiatan intrakurikuler dan kegiatan ekstrakurikuler. Siswa sekarang
yang sering disebut sebagai generasi milenial tidak bisa sekedar didoktrin akan
bahaya penyalahgunaan narkotika dengan metode konvensional, apalagi
dipaksakan melalui integrasi ke mata pelajaran. Perlu menggunakan teknik dan
metode pencegahan penyalahgunaan narkoba yang menarik dan melibatkan
peran siswa secara luas sesuai umur atau tingkatan sekolah. SMA Bina Insan
Mandiri juga ikut andil dalam upaya mencegah penyalahgunaan narkotika melalui
gerakan literasi anti narkoba. Adanya pencegahan penyalahgunaan narkoba
melalui gerakan literasi anti narkoba tersebut diharapkan lingkungan sekolah akan
kondusif dan bersih dari penyalahgunaan narkoba. Berawal dari lingkungan
sekolah yang bersih dari narkoba diharapkan akan membawa dampak yang baik
bagi lingkungan di sekitar sekolah yakni menciptakan lingkungan yang bersih
narkoba.
Walaupun tahun 2015 sudah ditetapkan oleh pemerintah sebagai tahun darurat
narkoba, namun agaknya peredaran dan penyalahgunaan narkoba tidak kunjung
bisa selesai. Berbagai program telah dilakukan oleh pemerintah melalui Badan
Narkotika Nasional (BNN), seperti rehabilitasi bagi pecandu, integrasi kurikulum
anti narkoba ke dalam mata pelajaran sekolah, pelatihan kader anti narkoba serta
program pencegahan dan pemberantasan narkoba lainnya. Namun, program-
program itu seakan tidak memberi dampak apapun dan terkesan sulit memutus
rantai peredaran narkoba.
Narkoba ibarat penjajah tanpa wajah yang siap untuk menghancurkan negara ini
kapan saja. Menghadapi kasus narkoba di tanah air yang semakin marak, maka
perlu bekerja sama, bahu-membahu dengan seluruh komponen masyarakat.
Dukungan dan keikutsertaan organisasi masyarakat maupun badan penegakan
hukum, badan kesehatan, sosial dan pendidikan yang terlibat dalam program
pencegahan penyalahgunaan narkotika, sangat diperlukan dalam menanggulangi
faktor-faktor berbahaya yang dapat mendorong berkembangnya penyalahgunaan
narkotika. Dari fakta tersebut maka perlu dilakukan langkah pasti untuk mencegah
semakin maraknya penyalahgunaan narkoba.
Sekolah kami, SMA Bina Insan Mandiri juga ikut andil dalam upaya mencegah
penyalahgunaan narkotika melalui gerakan literasi anti narkoba. Sekolah kami
merupakan sekolah berbasis pesantren atau pesantren yang ada sekolahnya,
sehingga para peserta didik berada pada sistem boarding atau mondok sehingga
pengembangan literasi anti narkoba di sekolah bisa utuh.
Beberapa program dan kegiatan literasi anti narkoba di SMA Bina Insan Mandiri
yang sudah dilaksanakan antara lain :
Gambar 2. Siswa putra melaksanakan tantangan membaca dengan metode literasi digital dengan
mencari berita tentang bahaya penyalahgunaan narkoba
3. Minggu Menulis Anti Narkoba
Minggu Menulis dikelola oleh OSIS di SMA Bina Insan Mandiri, Pondok
Pesantren Al Ihsan Departemen Minat dan Bakat dengan didampingi guru.
Para siswa yang suka dan hobi meulis difasilitasi untuk mengumpulkan
karya setiap hari Senin setelah upacara bendera. Jenis karya yang
dikumpulkan ada 2, yakni : puisi dan cerpen anti narkoba. Karya yang
terkumpul akan diseleksi dan dijadikan sebuah buku sebagai bahan bacaan
anti narkoba untuk remaja baik di lingkungan SMA Bina Insan Mandiri
maupun masyarakat luas. Berikut adalah buku antalogi puisi dan cerpen
anti narkoba berjudul Dari Kami Untuk Negeri (Generasi Bersih
Narkoba) yang bisa di download di link berikut :
https://drive.google.com/file/d/16vxmu2EW4MYWBtCNdTDJsKG72y9gtoJ
n/view?usp=drivesdk atau bisa discan barcode di bawah ini.
Gambar 4. Suasana saat deklarasi sekolah bersih narkoba di SMA Bina Insan Mandiri
Gambar 5. Suasana talk show penyuluhan mandiri anti narkoba. Kegiatan ini masuk ke dalam
bagian kegiatan ekspo yang dilaksanakan oleh OSIS SMA Bina Insan Mandiri
d. Jambore Anti Narkoba
Jambore anti narkoba adalah upaya untuk berliterasi anti narkoba
dengan cara pelatihan dan seminar anti narkoba melalui ekstrakurikuler
pramuka. Kegiatan ini tidak rutin dilakukan, hanya pada saat
momentum tertentu saja. Kegiatan yang dilakukan sebagai upaya
menjaga semangat siswa untuk selalu menjadi garda terdepan
melawan narkoba.
Kesimpulan
Perlu disadari bahwa masyarakat tidak bisa serta merta menagih hasil pendidikan
dengan cepat, sebab pendidikan bukanlah pabrik, tetapi pendidikan adalah upaya
membentuk watak bangsa (nation character building) dan watak bangsa tidak bisa
taken for granted (sekali jadi) tetapi pendidikan adalah long time infesment
(investasi jangka panjang). Walau demikian setidaknya sekolah telah memulai
langkah awal sebagai the agent of change terlibat dalam perang melawan narkoba
melalui lembaga pendidikan dengan gerakan literasi anti narkoba, sebab no
development without education and no education without teacher.
Daftar Pustaka
Badan Narkotika Nasional, Republik Indonesia. 2008. Anti Drugs Campaign Goes
to School. Jakarta. 2008
Badan Narkotika Nasional, Republik Indonesia. Mencegah Lebih Baik Dari Pada
Mengobati (Modul Untuk Remaja), Jakarta, 2007.
Badan Narkotika Nasional, Republik Indonesia. Mencegah Lebih Baik Dari Pada
Mengobati (Modul Untuk Orang Tua), Jakarta, 2007.
Beers, C. S., Beers, J. W., & Smith, J. O. (2009). A Principal’s Guide to Literacy
Instruction. New York: Guilford Press.
Colombo Plan Drug Advisory Programme. Life Skills for Youth (A Drug Abuse
Prevention Training Manual). 2004.
Hartati Kurniadi, Budi Riyanto. Napza dan Tubuh Kita. Jendela, Jakarta. 2000.
Hauck, Paul Dr. Mendidik Anak Dengan Berhasil (Psikologi Populer). 1991. Penerbit
Arcan. Jakarta, Indonesia.
Office for Substance Abuse Prevention. 1989. Prevention Plus II, Tools for Creating
Drug Free Communities. OSAP Prevention Monograph 3. Rockville, MD, USA:
National Clearing House for Alcohol and Drug Information.
Rotary International D-3400 R.I. Drug Abuse Committee. Cegah Sejak Dini.
Semarang.2004.
United Nations Office on Drugs and Crime (UNODC). Alternatives: Strategies for
Developing Life Skills: Prevention that Works. Publication No. 11. 2007
United Nations Office on Drugs and Crime (UNODC). 2007. “An Introduction to Key
Concepts Prevention That Works! A Comprehensive Approach for Anti-Drug
Programmes. Publication No. 6, 2007
United Nations Office on Drugs and Crime (UNODC). Early Interventions: At- Risk
Groups and Communities: Prevention That Works! A Comprehensive Approach for
Anti-Drug Programmes. Publication No. 9, 2007.
United Nations Office on Drugs and Crime (UNODC). Prevention for Effective
School-Based Prevention. Prevention that Works. A Comprehensive Approach for
Anti Drug Programmes. Publication No. 11. 2007
United Nations Office on Drugs and Crime (UNODC). Terminology and Information
on Drugs (Second edition), 2003.