PENDAHULUAN
A. Latar Belakang.
Dalam pandangan demokrasi, supervisi pendidikan adalah suatu usaha untuk menstimulasi,
mengkoordinasi dan membimbing secara kontinyu pertumbuhan guru-guru disekolah, baik secara
individual maupun secara kolektif agar lebih mengerti dan lebih efektif dalam mewujudkan seluruh
fungsi pendidikan. Menurut Purwanto ( 2008:76) Supervisi ialah suatu aktifitas pembinaan yang
direncanakan untuk membantu para guru dan pegawai sekolah lainnya dalam melakukan pekerjaan
mereka secara efektifitas. Supervisi juga bisa berperan sebagai usaha memberi layanan kepada guru-
guru baik secara individual maupun secara kelompok dalam usaha memperbaiki mutu pengajaran
dan pendidikan.
Permendiknas Nomor 13 Tahun 2007 menyatakan bahwa seorang Kepala Sekolah harus menguasai
Standar Kompetensi Kepala Sekolah yang terdiri atas : kompetensi kepribadian, kompetensi
manajerial, kompetensi supervisi, kompetensi kewirausahaan dan kompetensi sosial.
Dalam permendikbud nomor 6 tahun 2018 tentang penugasan guru sebagai Kepala Sekolah yang
dimaksud Kepala Sekolah adalah Guru yang diberi tugas untuk memimpin dan mengelola Satuan
Pendidikan yang memiliki Kompetensi sebagai Kepala Sekolah, yaitu pengetahuan, sikap dan
keterampilan yang melekat pada dimensi kompetensi kepribadian, manajerial, kewirausahaan,
supervisi, dan sosial. Sehingga beban kerja Kepala Sekolah tidak wajib mengajar di kelas, tetapi
sepenuhnya untuk melaksanakan tugas pokok manajerial, pengembangan kewirausahaan, dan
supervisi kepada Guru dan tenaga kependidikan.
Penjabaran kompetensi supervisi pada intinya adalah supervisi akademis dimana langkah-langkah
yang dilakukan adalah merencanakan program supervisi akademik dalam rangka peningkatan
profesionalisme guru, melaksanakan supervisi akademik terhadap guru dengan menggunakan
pendekatan dan teknik supervisi yang tepat serta menindak lanjuti hasil supervisi akademik terhadap
guru dalam rangka peningkatan profesionalismenya. melaksanakan evaluasi supervisi terhadap guru
dan tenaga kependidikan serta merencanakan dan menindak lanjuti hasil evaluasi dan pelaporan
pelaksanaan tugas supervisi Guru dan tenaga kependidikan.
Mengembangkan kemampuan guru tidak hanya ditekankan pada peningkatan pengetahuan dan
keterampilan mengajar guru, melainkan juga pada peningkatan komitmen, kemauan, atau motivasi
guru. Dengan meningkatkan kemampuan dan motivasi kerja guru, kualitas akademik akan
meningkat. Tanggung jawab pelaksanaan supervisi di sekolah adalah kepala sekolah. Oleh karena itu
kepala sekolah harus memiliki kompetensi supervisi.
1
Salah satu program yang dapat diselenggarakan dalam rangka pemberdayaan guru adalah supervisi
(supervisi akademik). Supervisi akademik adalah serangkaian kegiatan membantu guru
mengembangkan kemampuannya mengelola proses pembelajaran demi pencapaian tujuan akademik.
Supervisi akademik merupakan upaya membantu guru-guru mengembangkan kemampuannya
mencapai tujuan akademik. Dengan demikian, berarti, esensial supervisi akademik adalah membantu
guru mengembangkan kemampuan profesionalismenya.
Mengembangkan kemampuan dalam konteks ini janganlah ditafsirkan secara sempit, semata-mata
ditekankan pada peningkatan pengetahuan dan keterampilan mengajar guru, melainkan juga pada
peningkatan komitmen (commitmen) kemauan (willingness) ,motivasi (motivation) guru, sebab
dengan meningkatkan kemampuan dan motivasi kerja guru, kualitas akademik akan meningkat,
kemampuan siswa meningkat, akhirnya mutu pendidikan ikut meningkat.
Seiring dengan perkembangan situasi dan kondisi sekolah sekarang, merebaknya wabah Covid 19
membawa dampak yang sangat signifikan bagi pelaksanaan pembelajaran disekolah.Guru dituntut
untuk dapat mengkondisikan pelaksanaan pembelajaran. Sesuai Surat Edaran Mendikbud nomor 4
tahun 2020, tentang Pelaksanaan Pendidikan Dalam Masa Darurat Coronavirus Disease (Covid-19).
Kegiatan pembelajaran dalam masa pandemik Covid 19 dilaksanakan dengan dua model kegiatan
yaitu pembelajaran tatap muka dan belajar dari rumah ( BDR ) melalui daring dan luring. Kegiatan
pembelajaran ini juga berpengaruh bagi pelaksanaan supervisi guru disekolah. Kegiatan supervisi
tidak dapat dilaksanakan secara maksimal.
Kegiatan supervisi pemantauan kelas dapat dilaksanakan disaat pembelajaran tatap muka dikelas.
Apabila kondisi siswa belajar dari rumah, guru melakukan pembelajaran melalui daring dan luring,
maka kegiatan supervisi dilakukan melalui daring lewat grup Wa sekolah berupa pemantauan
kesiapan guru melakukan pembelajaran setiap hari. Grup Wa difungsikan sebagai sarana
pemantauan, pembinaan dan bimbingan terhadap guru melalui media jarak jauh. Komunikasi aktif
antara kepala sekolah guru senior dan guru lainnya melalui WAG dapat mengoptimalkan kegiatan
supervisi.
2
4. Peraturan Pemerintah (PP) No. 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan,
direvisi dengan Peraturan Pemerintah (PP) No. 32 tahun 2013 dan PP No. 13 Tahun 2015
tentang Standar Nasional Pendidikan
5. Peraturan Pemerintah No. 74 Tahun 2008 tentang Guru dan PP no 19 tahun 2017 tentang
perubahan terhadap PP 74 tahun 2008;
6. Permendiknas RI Nomor 13 Tahun 2007 tentang Standar Kualifikasi Akademik dan
Kompetensi Kepala Sekolah / Madrasah
7. Permendiknas RI Nomor 16 Tahun 2007 tentang Standar Kualifikasi Akademik dan
Kompetensi Guru
8. Permendiknas RI Nomor 19 Tahun 2007 tentang Standar Pengelolaan
9. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 111 Tahun
2014 tentang Bimbingan dan Konseling pada Pendidikan Dasar dan Pendidikan
Menengah.
10. Permendikbud No 22 tahun 2016 tentang Standar Proses Pendidikan Dasar dan Menengah
C. Tujuan.
Tujuan supervisi adalah memberikan layanan dan bantuan untuk meningkatkan kualitas
mengajar guru dikelas yang pada gilirannya untuk meningkatkan kualitas belajar siswa.
Memberikan bimbingan bagi guru terhadap kegiatan pembelajaran yang dilaksanakan didalam
kelas. Inti dari kegiatan supervisi adalah membantu guru. Melalui supervisi guru dapat
berkonsultasi dengan pengawas, kepala sekolah atau guru senior mengenai kesulitan atau
kendala yang dihadapi dalam pelaksanaan dan pengelolaa pembelajaran. Selain itu supervisi
juga bertujuan untuk pengembangan potensi kualitas guru. Seperti mengutip pendapat Olive
bahwa sasaran supervisi pendidikan adalah:
1) Mengembangkan kurikulum yang sedang dikembangkan disekolah
2) Meningkatkan proses belajar mengajar disekolah
3) Mengembangkan seluruh staff di sekolah
Penyusunan Program Supervisi Tahun 2020/2021 pada SLB Baitul Ilmi bertujuan sebagai
berikut :
1. Acuan bagi pelaksanaan kegiatan supervisi di lingkungan SLB Baitul Ilmi
2. Meningkatkan profesionalisme guru dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya
sebagai pendidik
3. Meningkatkan kualitas proses pembelajaran pada setiap mata pelajaran yang bermuara pada
peningkatan kualitas tamatan.
3
Selain supervisi akademis, program supervisi ini juga dilengkapi dengan supervisi manajerial
pada setiap unit kegiatan dalam lingkungan SLB Baitul Ilmi yang merupakan supervisi
internal dalam rangka meningkatkan kualitas pengelolaan unit kegiatan dan administrasi
sekolah. Supervisi manajerial dilakukan dua kali dalam setahun atau satu semistr sekali.
Supervisi manajerial dilakukan dengan tujuan pemantauan semua administrasi dan komponen
yang ada disekolah. Selain itu juga untuk mengetahui kualitas dan kafasitas semua inventarisir
disekolah.Dengan supervisi manajerial kepala sekolah dapat melakukan pembenahan dan
penataan aset sekolah.
D. Sasaran Supervisi
Sasaran supervisi akademik adalah guru dalam melaksanakan proses pembelajaran, yang terdiri
dari materi pokok dalam proses pembelajaran, penyusunan silabus dan RPP, pemilihan
strategi/metode/teknik pembelajaran, penggunaan media dan teknologi informasi dalam
pembelajaran, menilai proses dan hasil pembelajaran. Menciptakan lingkungan belajar yang
menyenangkan, memanfaatkan sumber belajar yang tersedia, mengembangkan interaksi
pembelajaran dan pengelolaan kelas yang aktif.Serta mengadakan tindak lanjutkan hasil
penilaian.
4
BAB II
PELAKSANAAN SUPERVISI
A. Ruang Lingkup.
Ada dua jenis supervisi yang dilakukan oleh kepala sekolah yaitu supervisi akademik dan
supervisi manajerial.Supervisi akademik dilakukan untuk memonitor kegiatan proses belajar
mengajar di sekolah. Kegiatan memonitor ini bisa dilakukan melalui kunjungan kepala sekolah
ke kelas-kelas di saat guru sedang mengajar, percakapan pribadi dengan guru, teman
sejawatnya, maupun dengan sebagian peserta didik.
Supervisi akademik yang dilakukan oleh kepala sekolah terhadap guru meliputi dua komponen
administrasi dan pelaksanaan pembelajaran. Adapun ruang lingkup Program Supervisi Tahun
2020/2021 pada SLB Baitul Ilmi adalah :
1. Supervisi Akademis :