Anda di halaman 1dari 32

MAKALAH

GAMBARAN PERANAN MASYARAKAT DALAM PENCEGAHAN DAN PEMULIHAN


PECANDU NARKOBA DI DESA Ciketak KEC. Kadugede KAB. Kuningan
Untuk Memenuhi Tugas Ujian Akhir Semester Mata Kuliah
Keperawatan Rehabilitasi Napza
Dosen pengampu: Ns. Asmadi, M.Kep., Sp.Kom

Disusun Oleh :

Muhamad Irfan Fauzan

(CKR0180139)

S1 KEPERAWATAN – SEMESTER 5 REGULER D

PROGRAM STUDI S1 ILMU KEPERAWATAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KUNINGAN

Jalan LingkarKadugede No. 02 Kuningan, Jawa Barat. Telp. 0232-875847


KATA PENGANTAR

Assalammualaikum Wr.Wb

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang hingga saat ini masih memberikan kita nikmat
iman dan kesehatan, sehingga saya diberi kesempatan yang luar biasa ini yaitu kesempatan untuk
menyelesaikan tugas penulisan makalah tentang “ Instrumen Kajian Peranan Masyarakat Dalam
Pencegahan & Pemulihan Narkoba “

Shalawat serta salam semoga tetap tercurah limpahkan kepada junjungan kita yaitu Nabi
Muhammad SAW kepada para keluarganya, para sahabatnya, dan kita selaku umatnya hingga
akhir zaman. Selain itu bahwa pada makalah ini dapat ditemukan banyak sekali kekurangan serta
jauh dari kesempurnaan maka dari itu kritik dan saran sangat saya butuhkan guna memperbaiki
di waktu yang akan datang.

Wassalammualaikum Wr.Wb

Kuningan, 14 Januari 2021


DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN ..............................................................................

A. Latar belakang ..................................................................................

B. Rumusan masalah ............................................................................

C. Tujuan Penelitian .............................................................................

D. Kegunaan peneliti.............................................................................

E. Ruang lingkup ...................................................................................

BAB II TINJAUAN PUSTAKA........................................................................

A. Peran serta masyarakat......................................................................


1. konsep desa bebas narkoba..........................................................
2. konsep keluarga bebas narkoba..................................................
3. konsep rehabilitasi penyalahgunaan narkoba.................................

BAB III HASIL KAJIAN KUISIONER................................................................

BAB IV PEMBAHASAN.......................................................................................

BAB V PENUTUP...................................................................................................

A. KESIMPULAN......................................................................................
B. SARAN................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA.................................................................................................

LAMPIRAN..............................................................................................................
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Permasalahan narkoba ini sendiri merupakan masalah masyarakat yang membutuhkan


perhatian dan tanggungjawab penuh dari masyarakat itu sendiri,masyarakat lebih mengenal
lingkungan tempat tinggal mereka sendiri yang akan memudahkan mereka dalam mencegah
penyalah gunaan narkoba dengan cara mereka sendiri yang sesuai denga apa yang berada
dilingkunga nmerekasendiri.

Masyarakat setempat harus ikut terlibat dalam program-program yang telah mereka buat
dan harus mereka kembangkan sendiri.Dalam upaya pencegahan penyalahgunaan narkoba
dan peredaran gelap narkoba ini,diharapkan peran serta masyarakat,terutama para tokoh
masyarakat yang harus tampil sebagai actor utama dalam menggerakkan masyarakat.

Para tokoh masyarakat ini diharapkan dapat memberikan pengaruh positif terhadap
kelangsungan program pencegahan penyalahgunaan narkoba ini,mereka juga harus
merangkul semua elemen masyarakat mulai dari orangtua,anak-anak,remaja,sekolah hingga
organisasi social masyarakat supaya program tersebut dapat dilaksanakan sepenuhnya oleh
semua lapisan masyarakat.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana peran masyarakat dalam menerapkan konsep desa bebas narkoba?
2. Bagaimana Peran Masyarakat dalam menerapkan konsep keluarga bebas
narkoba?
3. Bagaimana peran masyarakat dalam menerapkan konsep rehabilitasi
penyalahgunaan narkoba?
4. Bagaimana dukungan masyarakat terhadap seorang mantan pengguna
narkoba?
5. Bagaimana respon masyarakat jika di daerahnya terdapat mantan pengguna
narkoba?
C. Tujuan

1. Untuk mengetahui wujud dari pada peran serta masyarakat dalam membantu
pencegahan dan pemberantasan penyalahgunaan narkotika.
2. Untuk mengetahui dampak yang ditimbulkan akibat penyalahgunaan
narkoba.
3. Untuk mengetahui peran peran masyarakat dalam menerapkan konsep
rehabilitasi penyalahgunaan narkoba.
4. Untuk mengetahui dukungan masyarakat terhadap seorang mantan pengguna
narkoba.
5. Untuk mengetahui respon masyarakat jika di daerahnya terdapat mantan
pengguna narkoba.
D.Kegunaan Penelitian
1.Teoritis
Memberikan sumbangan pemikiran tentang cara-cara pencegahan dan
pemberantasan penyalahgunaan narkoba.
2. Praktek
Secara praktek penelitian ini ditujukan kepada semua kalangan agar dapat lebih
memahami dampak yang ditimbulkan akibat penyalahgunaan narkoba.
E. Ruang lingkup
Sesuai dengan makalah ini yang terkait “instrumen pengkajian peranan
masyarakat dalam pencegahan dan pemulihan narkoba” maka ruang lingkup dalam
sasaran penelitian kali ini adalah masyarakat baik remaja maupun dewasa.
Masyarakat yang pemahamannya kurang tentang bahaya narkoba bisa saja
tanpa ia sadari melakukan penyalahgunaan narkoba dengan pemicu awal biasanya
dipengaruhi oleh faktor internal (lingkungan atau keluarga) dan faktor eksternal
(diri sendiri). Pemahaman masalah bahaya narkoba melalui survei atau kajian
berbasis kuisioner menggunakan google formulir yang dilakukan oleh saya pada
makalah kali diupayakan menggunakan layanan dan media yang tepat dan sesuai,
jika penelitian terjadi ketidak sesuaian dengan pemilihan layanan dan media
atau metode yang tepat maka permasalahan pemahaman bahaya narkoba bagi
siswa yang muncul akan sia-sia. Oleh sebab itu peneliti ingin mengetahui terlebih
dahulu terkait pemahaman masyarakat tentang bahaya narkoba melalui kajian yang
telah peneliti buat.
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

1. Konsep Desa Bebas Narkoba


A. Bentuk Penerapan Konsep Pencegahan Penyalahgunaan Narkotika berbasis
Kearifan Lokal Masyarakat Desa bercirikan Islami

Pencegahan penyalah gunaan narkotika hanya mungkin efektif dengan melibatkan orang
local/ masyarakat lokal,tidak mungkin dipantau dari jauh, ataudari pusat suatu pemerintahan
apalagi yang tidak ada kaitan langsung dengan penduduk lokal suatu daerah atau local tertentu.
Kalau aparat penegak hokum bisa erat kerja samanya dengan masyarakat lokal ini, pastilah efek
nya sangat tinggi bagi pencegahan dan pemberantasan narkotika disatu daerah tertentu.

Selain kekuatan lokal yang praktisini, diperlukan juga kekuatan kearifan lokal secara
kultural. Kearifan lokalkultural ini punya kekuatan sendiri dalamtiap masyarakat kultural (etnis).
Kekuatankultural ini berpotensi luar biasa, tetapisangat tersembunyi kalau tidak
digali.Disiniorang-orang tua kultural danpemudanya harus diikutkan secara aktif.

Selain itu pejabat pemerintahan setempat juga harus ikut ambil bagian termasuk polisi. Kalau
tidak, atau kalau malah bersikap 'memusuhi' dari pihak pemerintah setempat karena satu atau lain
hal misalnya kalau polisi, lurah atau camat atau bisa juga bupatinya ikut nyandu atau dagang
narkotika seperti banyak kejadian dimana saja di Indonesiaini, kegiatan lokal ini dijamin tidak
akan bisa jalan. Di Filipina orang-orang iniditembak mati ditempat dalam sistempemberantasan
narkoba Duterte.

Sebelum ketingkat pemberantasaan sistem Duterte, kearifan lokal itu harus bisa jalan di
negeri ini,atau diusahakan supaya bisa jalan, Karena cara ini masih menyisakan harapan atau
memulihkan harapan bagi bangsa Indonesia, dimulai dari 'pinggir-pinggir'pakai istilah presiden
Jokowi.Maka system kearifan local perlu digali dan kemudian yang cocok untukditerapkan pada
tatanan masyarakat luas.Dalam penelitian ini kami merasa bahwa kearifan local yang sangat
cocok untuk dikembangkan dan dilestarikan ditengah–tengah masyarakat Indonesia
khususnyamasyarakat Sumatera Utara adalahkearifan local Wirid Yasin, selain tempat
bersilaturahmi untuk saling mengingatkantentang pencegahan penyalahgunaanNarkotika lebih
pentingnya lagi wirid iniberisi zikir dan ibadah kepada Allah SWT.Pelaksanaan tradisi wirid
yasin masyarakat diDesa Naga Kisar sudah dilaksanakan turun temuruh sejak dahulu dan
dilestarikan hingga saat ini.Penjelasan tentang kegiatan Wirid Yasin,ialah sebagai berikut:

1. Program Pengajaran Ilmu-ilmuAgama


Program pengajaran ilmu-ilmuagama ini merupakan salah satu upaya peningkatan
pelaksanaan wirid yasin masyarakat Desa Naga Kisar. Tujuan pelaksanaannya ialah
untuk mewujudkan kesadaran spiritual dalam kehidupan beragama dan bermasyarakat,
diantara ilmu-ilmu agama yang diajarkan dalam majelis wirid yasin adalah ilmu
tauhid,ilmu fiqh dan ilmu akhlak, sedangkan ilmu yang lebih utama diajarkan adalah ilmu
tajwid.Adapun terkait pengutamaan ilmu tajwid ini, Nur Azizah
melanjutkanpenjelasannya bahwa:
Pengutamaan ilmu tajwid dalam pelaksanaan wirid yasin ini disebabkan oleh masih
sangat kurangnya kefasihan para anggota dalam membaca al-Quran.Sebab, kefasihan
dalam membaca merupakan salah satu penentu diberi atau tidaknya ketenangan hati oleh

Allah Swt. jika tidak fasih, maka dikhawatirkan bacaan nya dapat merubah arti dan
makna.Selain meningkatkan kefasihan bacaan,pemahaman terhadap makna ayat dan doa
juga ditingkatkan secara konsisten oleh Masyarakat DesaNaga Kisar.
2. Program Pembacaan Kata Pujian dan Shalawat
Program pembacaan kata pujian dan shalawat biasa dilaksanakan diakhir,yaitu
setelah membaca SuratYāsīn. Masyarakat DesaNaga Kisar menjadikan kata pujian dan
shalawat sebagai salah satu amalan yang perlu ditingkatkan dalam tradisi wirid yasin,
karena kata pujian tersebut dituju kepada Allah Swt.,dan shalawat dituju kepada Nabi

Muhammad Saw.

Adapun penjelasan tentang program pembacaan kata pujian dan shalawat adalah
sebagai berikut:
Kata-kata pujian kepada Allah dan shalawat kepada nabi merupakan salah satu
kegiatan yang perlu ditingkatkan dalam kehidupan sehari-hari, khususnya dalam
pelaksanaan wirid yasin. Karena dengan mengucapkan kata-kata pujian dan shalawat
tersebut, kita dapat merasakan ketenangan dan kesadaran hati untuk melaksanakan ibadah
dengan baik.Kemudian, kata-kata pujian dan shalawat yang ini disusun ke dalam bentuk
syair dan dialunkan dengan irama lagu nasyid yang sesuai setelah yasinan. Maka dapat
diketahui bahwa pelaksanaan tradisi wirid yasin Masyarakat DesaNaga Kisar dipadukan
dengan pujian kepada AllahSwt. dan shalawat kepada NabiMuhammad Saw. Proses
pemaduannya dilakukan dengan membaca kata pujian dan shalawat secara bersama
dengan alunan tertentu setelah selesai pembacaansuratYāsīn”.
3. Program Membahas Masalah–masalah yang berkembang di Masyarakat DesaNaga Kisar
Program ini merupakan salah satu kegiatan yang berupaya untukmemudahkan
dan meningkatkan semangat menjaga lingkungan bersama dari perbuatan–perbuatan yang
tercela seperti keamanan desa, kebersihan desa dan termasuk mencegah peredaran
narkotika di Masyarakat Desa Naga Kisar.Dengan adanya kegiatan ini masyarakat saling
mengingatkan dan saling menjaga satu samalain sehingga desa menjadi aman, tenang dan
tentram maka pembangunan desa dapat berjalan dengan baik.
Berdasarkan penjelasan sistematis tentang pelaksanaan tradisi wirid yasin diatas,
maka dapat diketahui bahwa setiap upaya tersebut dapat kembali mengarahkan
Masyarakat Desa Naga Kisar kepada tujuan utama pelaksanaan tradisi wirid yasin, yaitu
mendekatkan diri kepada Allah, memperoleh ridhaAllah dan memperoleh kesadaran
untuk terus melaksanakan perintahAllah dan menjauhi larangannya(kesadaran
spiritual)agar desa selalu dilindungi dan diramati Allah SWT.
2. Konsep Keluarga Bebas Narkoba

Berdasarkan hasil penelitian tentang konseling keluarga bagi pecandu narkoba

Faktor sosiologi, faktor ini memandang bahwa anggota keluarga mudah merasa
telah menghadapi tantangan hidup sehingga tidak tersedia kesabaran dan cukup waktu
untuk menerima konsep agama, moral, pendidikan dan lainnya, tetapi diterima dengan
sikap yang kurang percaya apakah dapat menyelesaikan permasalahan hidupnya. Melihat
masa depan yang suram mendorong orang untuk mengambil jalan pintas berupa
pemakaian narkoba. Gangguan penyalahgunaan obat dapat timbul karena proses terhadap
sistem politik atau nilai-nilai yang sudah mampu dan bisa juga sebagai sikap menentang
terhadap figur otoritas (orang tua) melalui obat merupakan upaya untuk mencapai kondisi
yang lebih aman dan pasti.5
Upaya pemberantasan narkoba sudah sering dilakukan, namun masih sedikit
kemungkinan untuk menghindarkan narkoba dari kalangan remaja dan dewasa, bahkan
anak – anak usia SD dan SMP pun banyak yang terjerumus dalam penyalahgunaan
narkoba. Hingga saat ini upaya yang paling efektif untuk mencegah penyalahgunaan
narkoba pada anak – anak adalah pendidikan keluarga. Orang tua diharapkan untuk
mengawasi dan mendidik anaknya agar selalu menjauhi penyalahgunaan narkoba.
Kehadiran korban narkoba dalam keluarga sering menjadi masalah dalam
keluarga itu sendiri bahkan dapat menimbulkan penderitaan. Hasil penelitian menunjukan
bahwa sebagian besar penyalahgunaan narkoba dari keluarga yang tidak sehat dan tidak
bahagia ( broken home ). Sebaliknya, suatu keluarga yang sejahtera yang diliputi suasana
yang serasi, selaras dan seimbang, dimana anak – anak didik dapat tumbuh dan
berkembang fisik, mental dan sosialnya secara optimal merupakan benteng yang kokoh
untuk mengatasi dan menanggulangi ancaman dan gangguan, termasuk penanggulangan
masalah narkoba. Pencegahan Penyalahgunaan Narkoba dalam keluarga dilakukan
dengan :
1. Pendidikan Agama dan Akhlak
2. Kasih sayang, rasa aman, bimbingan dan perhatian
3. Selalu ada ketika dibutuhkan
4. Mengetahui segala kebutuhan anak – anak
5. Memberikan kebebasan dalam batas kemampuan anaknya denga pengawasan secara
bijaksana
6. Dorongan semangat untuk mencapai prestasi
7. Pengawasan secara aktif dan bijaksana

Peran Orang Tua dalam Pencegahan:


1. Mengasuh anak dengan baik
2. Luangkanlah waktu untuk berkomunikasi dengan anak – anak
3. Jadikanlah contoh teladan ( role model ) yang baik
4. Jadilah pendidik pencegahan penyalahgunaan narkoba
5. Jadilah pengawas untuk mengindarkan anak dari bahaya narkoba
6. Mengajarkan bagaimana cara anak menolak narkoba
7. Orang tua sebagai mitra masyarakat dan pemerintah dalam pencegahan
penyalahgunaan narkoba

3. konsep Rehabilitasi Penyalahgunaan Narkoba

1. Rehabilitasi bagi Pengguna Narkotika Sesuai dengan Hukum Positif Indonesia

Sasaran pembinaan terpidana perkara narkotika sebetulnya lebih ditujukan kepada


kelompok pemakai/pecandu yang menjadi korban kejahatan dari para pemasok/pengedar
narkotika tersebut. Berdasarkan hal tersebut,para terpidana setelah diketahui segala sesuatunya
tentang proses peradilan, maka pola pembinaannya diserahkan kepada lembaga pemasyarakatan
di mana mereka menjalani masa hukuman.

Secara keseluruhanprogram pembinaan narapidana dapat dibagi menjadi 2 (dua), yaitu:

a.Program untuk mengembalikan kesehatan, baik fisik maupun psikologis

b.Program untuk penambahan wawasan pengetahuan, baik pengetahuan agama maupun


pengetahuan umum lainnya.

Program untuk mengembalikan kesehatan, baik fisik maupun psikologis, padaumumnya


lembaga pemasyarakatan mengatur waktu untuk mengadakan kegiatan seperti berkebun,
bekerjaketerampilan, berolah raga, dan lain sebagainya. Sedangkan penjabaran program
penambahan wawasan pengetahuanbiasanya dilakukan dengan mendengarkan ceramah yang
diselenggarakan oleh petugas lembaga pemasyarakatan atau mengadakan kegiatan pengajian dan
diskusi-diskusi, baik secara berkelompok maupun perorangan.

Rehabilitasi narkotika menurut UU No. 35 Tahun 2009 terdiri dari rehabilitasi medisyaitu
suatu proses kegiatanpengobatan secara bidang pemberantasan BNNP DIY untuk membebaskan
pecandu dari ketergantungan Narkotika, dan rehabilitasi sosialyaitu kegiatan pemulihan secara
terpadu, baik fisik, mental maupun sosial, agar bekas pecandu Narkotika dapat kembali
melaksanakan fungsi sosial dalam kehidupan masyarakat. Penyidik dapat mengajukan
permohonan assessmentkepada Tim Assessment Terpadu (TAT) untuk dapat dan tidaknya
seorang tersangka dilakukan rehabilitasi, hal ini diatur dalam peraturan BNN No. 11 Tahun
2014. Assesmentyang dilakukan oleh Tim AssessmentTerpadu (TAT) terdiri dari
assessmentmedis dan assessmenthukum. Menurut Pasal 3 ayat (1) seseorang dapat dilakukakan
rehabilitasi jika seseorang tersebut merupakan pecandu narkotika dan korban

penyalahguna narkotika. Menurut Pasal 3 ayat (2) dalam hal seseorang sebagai tersangka
dalam perkara narkotika dapat dilakukan rehabilitasi setelah mendapat rekomendasi dari Tim
AssessmentTerpadu (TAT) peraturan BNN No. 11 Tahun 2014. Berdasarkan Pasal 9 ayat (2),
Tim Asesmen Terpadu terdiri dari:

a.Tim Dokter yang meliputi Dokter dan Psikolog yang telah memiliki sertifikasi asesor
dari Kementerian Kesehatan;

b.Tim Hukum yang terdiri dari unsur Polri, BNN, Kejaksaan dan Kementerian Hukum
dan HAM.

Assessment bertujuan agar Pecandu Narkotika dan Korban Penyalahgunaan Narkotika


yang tanpa hak dan melawan hukum yang telah ditetapkan sebagai Tersangka untuk dapat
menjalani rehabilitasi serta mengatur pelaksanaan penempatan Tersangka ke dalam lembaga
rehabilitasi sehingga dapat dilakukan secara tepat, transparan, dan akuntabel, berdasarkan
rekomendasi dari Tim Asesmen Terpadu.
Adapun langkah-langkah yang pertama dilakukan adalah pihak Rumah Sakit
penyelenggaraRehabilitasi bagi Pengguna Narkotika akan melakukan diagnosa terhadap pasien,
setelah dilakukan diagnosa kemudian dilakukan rehabilitasimedis yaitu dengan 2 cara:

a.Dengan terapi Simptomatis, yaitu dilakukan tindakan medis terhadap pasien dengan
melihat gejala-gejala yang dialami pasien, misalnya pasien mengalami nyeri akibat
pemakaian narkotika

b.Dengan terapi Substitusi, yaitu dilakukan tindakan medis terhadap pasien dengan
memberikan penggantian obat yang hampir mirip narkotika yang sering di konsumsi oleh
pasien tetapi obat tersebut tidak menimbulkan ketergantungan hanya saja sebagai
pengganti agar pasien tidak kecanduan lagi.Obat yang biasanya diberikan kepada pasien
sebagai obat pengganti ada 3 yaitu Kodein, Subutex dan Metadon.

Setelah keadaan pasien stabil kemudian dilanjutkan dengan rehabilitasi sosial yang
dilakukan dengan cara pembinaan mental dan spiritual yaitu dengandilakukan pencerahan
rohani, pengajian, pembentukan kepribadian pasien dan terapi sharing feeling, yaitu diadakan
suatu forum tanya jawab terhadap pasien tentang perasan yang sedang dialami pasien. Adapun
fase dari rehabilitasi sosial dilakukan sebagai berikut:

a. Induksi
Yaitu sambil memulihkan kesehatan setelah detoksifikasi, residen harus mulai mengenal
rumah, staff, peraturan dan menyesuaikan diri dengan carahidup yang baru. Pada akhir
fase ini residen harus memutuskan tetap mengikuti program atau keluardari program.
b. Primary Stage
Residen belajar menghormati aturan, belajar menyelesaikan konflik sehari-hari dengan
sesama anggota komunitas dan bertanggung jawab dengan tugas-tugas yang diterima.
Pengolahan emosi adalah salah satu tujuan terpenting dalam fase ini. Nilai-nilai
kejujuran, rasa hormat dan tanggung jawab diuji dalam hidup konkrit berkomunitas.
c. Re-Entry Stage
Ini adalah tahap pemulihan fisik dan pemulihan psikis agar mampu berinteraksi di dalam
keluarga dan masyarakat.
Waktu yang diperlukan untukmelakukan rehabilitasi medis kurang lebih
2(dua)minggu sampai 1(satu)bulan. Sedangkan waktu yang diperlukan untuk
melaksanakan rehabilitasi sosial waktu yang dibutuhkan kurang lebih 9(sembilan)bulan
sampai 1(satu)tahun. Dan yang menanggung biaya selama menjalani masa rehabilitasi
adalah pihak keluarga pasien tetapi apabila keluarga pasien tidak mampu maka dapat
mengajukan permohonan kepada pihak Rumah Sakit penyelenggara Rehabilitasi bagi
Pengguna Narkotika dengan Askeskin yaitu Asuransi Kesehatan Keluarga Miskin.
Selain itu ada kontrol dari pihak Kepolisian ke Rumah Sakit penyelenggara
Rehabilitasi bagi Pengguna Narkotika itu sendiri untuk mengamati jalannya/pelaksanaan
rehabilitasi. Apabila para residen sudah keluar dari Rumah Sakit penyelenggara
Rehabilitasi bagi Pengguna Narkotika tersebut maka bukan berarti tugas dari pendamping
sudah selesai. Namun para pandamping harus mengawasi pergaulan dari residen sendiri
serta siap untuk mendengarkan keluh kesah dari residen sendiri dengan menggunakan
alat komunikasi yang ada minimal 2 (dua) bulan untuk/supaya residen dapat
menyesuaikan diri terhadap lingkungan sekitar.
BAB III

HASIL KAJIAN KUISIONER

A. Biodata Responden
1. Biodata

NO NAMA LENGKAP JK UMUR PENDIDIKAN PEKERJAAN


.
1. Aulia Kharis P 17-20 SMA/SMK Pelajar/Mahasiswa
2. Ahmad Yani L 31-40 S-1 ASN
3. Siti Santi P 21-30 SMA/SMK Pelajar/Mahasiswa
4. Nur Priahtinni P 17-20 S-1 Pelajar/Mahasiswa
5. Riska Nur Fadillah P 21-30 SMA/SMK Pegawai swasta
6. Teddy Prayoga L 21-30 SMA/SMK Pegawai swasta
7. Leo Antapati L 17-20 Diploma Pelajar/Mahasiswa
8. Yudiawan L 31-40 Diploma ASN
9. Wafa Nurjanah P 17-20 SMA/SMK Pelajar/Mahasiswa
10. Ziana Salsabilah P 21-30 Diploma Pelajar/Mahasiswa
11. Muhammad abizard L 21-30 SMA/SMK Pegawai swasta
12. Diah Indriani P 17-20 S-1 Pelajar/Mahasiswa
13. Iis Maesaroh P 31-40 SMA/SMK Pegawai swasta
14. Latief Kautsar L 21-30 SMA/SMK Pelajar/Mahasiswa
15. Sarah Hidayaningrum P 21-30 SMA/SMK Pegawai swasta
16. Siti Rohimah P 31-40 SMA/SMK Pegawai swasta
17. Annisa Fitriana P 17-20 SMA/SMK Pelajar/Mahasiswa
18. Diky Ramdhani L 21-30 Diploma Pelajar/Mahasiswa
19. Edwin Fauzi L 17-20 SMA/SMK Pelajar/Mahasiswa
20. Maula Melinda P 21-30 S-1 ASN

2. Jenis kelamin Responden

No. Jensi Kelamin Jumlah %


1. Laki-laki 8 40
2. Wanita 12 60
Jumlah 20 100 %

3. Usia Responden

No. Usia Jumlah %


1. 17-20 7 35
2. 21-30 9 45
3. 31-40 4 20
Jumlah 20 100%

4. Pendidikan Responden

No. Pendidikan Jumlah %


1. SMP/MTs - -
2. SMA/SMK 12 60
3. Diploma 4 20
4. S-1 4 20
5. S-2 - -
Jumlah 20 100%

5. Pekerjaan Responden

No. Pekerjaan Jumlah %


1. ASN 3 15
2. Pedagang - -
3. Pelajar/ 11 55
Mahasiswa
4. Pekerja Swasta 6 30
Jumlah 20 100%

B. Peranan Dalam Pencegahan dan Pemulihan Penyalahgunaan Narkoba


1. Mengikuti penyuluhan Narkoba

No. Penyuluhan Jumlah %


1. Tidak pernah - -
2. Pernah 20 100
Jumlah 20 100%

2. Tindakan bila melihat remaja nongkrong

No. Tindakan Jumlah %


1. Dibiarkan saja 10 50
2. Mengingatkan 10 50
untuk bubar
3. Melapor pihak - -
keamanan
4. Membubarkan - -
secara paksa
5. Lain-lain……… - -
Jumlah 20 100%
3. Tindakan jika mengetahui kerabat/teman/tetangga yang mengkonsumsi narkoba?

No. Tindakan Jumlah %


1. Membiarkan saja - -
2. Menutup-nutupi - -
3. Mengingatkan 19 95
untuk berhenti
konsumsi
4. Melaporkan ke 1 5
BNN
5. Melaporkan ke - -
aparatur desa
6. Melaporkan ke - -
polisi
7. Lain-lain….. - -
Jumlah 20 100%

4. Tindakan Bila Melihat ada warung/toko yang menjual minuman beralkohol?

No. Tindakan Jumlah %


1. Diam saja - -
2. Mengingatkan 20 100
untuk tidak
menjual
3. Melapor ke - -
aparatur desa
4. Melaporkan ke - -
polisi
5. Lain-lain……… - -
Jumlah 20 100%

5. Bagaimana pendapat saudara mengenai pengguna narkoba?

TANGGAPAN
Jelas tidak baik karena akan mengganggu kesehatan baik
mental maupun social
Narkoba akan merusak masa depan generasi
Orang yang perlu diperhatikan
Penggunaan narkoba merupakan hal yang dapat
membahayakan fisik, sosial, dan emosional
Sangat meresahkan dan merusak masa depan bangsa
Sangat dilarang
Wajib dilakukan rehabilitasi
Memberinya semangat lebih
Haram
Penggunaan narkoba sangat berbahaya bagi kesehatan
Sangat meresahkan dan dapat merusak generasi bangsa
Pengguna narkoba harusnya direhabilitasi
Sangat berbahaya merusak moral penerus bangsa
Harus segera direhabilitasi di pusat rehabilitasi BNN
Merugikan diri sendiri
Pengguna narkoba baiknya direhabilitasi
Ada hal yang lebih penting dibanding dari sebuah
ketidakwarasan menggunakan narkoba, yaitu masa depanmu
Pengguna narkoba harus diberi pendapingan dan rehabilitasi
Pengguna narkoba adalah orang yang telay mengalami
ketergantungan terhadap obat trsebut yang mana harus segera
di rehabilitasi
Baiknya segera berhenti menggunakan narkoba

6. Menurut Saudara, apa saja tindakan yang perlu dilakukan untuk mencegah
masuknya narkoba ke desa saudara?

TANGGAPAN
Dengan melakukan penyuluhan secara massal untuk semua
kalangan
Menjaga dan memberikan penyuluhan dari BNN
Penyuluhan bahaya narkoba
Melakukan pemantauan sampai satuan daerah terkecil yaitu
desa
Menciptakan lingkungan desa yang positif
Diadakan penyuluhan
Berikan penyuluhan tentang narkoba kepada warga desa
Lakukan oenyluhan
Perbanyak seminar, dan rangkul para pemuda
Penggunaan narkoba sangat berbahaya bagi kesehatan
Lakukan kegiatan positif di lingkungan desa
Mengajarkan pengetahuan tentang agama dan narkoba sejak
dini
Penyuluhan kepada masyarakat desa terutama remaja
Segera melapor jika ada tamu atau orang baru
Lakukan pelaporan saat ada penduduk baru
Kontrol masuk keluarnya masyarakat baik remaja ataupun
warga
Mengisi waktu luang di lingkungan desa dengan kegiatan yang
positif
Mempersempit kemungkinan dengan cara mengecek warga
yang baru dating
Sosialisasi tentang bahaya narkoba
7. Menurut Saudara, apa saja tindakan yang perlu dilakukan oleh keluarga
untuk melindungi anggota keluarga dari bahaya peredaran narkoba?

TANGGAPAN
Dengan memberi tahu apa bahaya yang akan didapati jika
mengonsumsi narkoba
Di berikan peringatan, yang bersifat prefentif, oleh lembaga
yang berpengalaman
Bersikap peduli satu sama lain didalam keluarga
Mengawasi dan membekali anggota keluarga dengan ilmu atau
informasi narkoba
Awasi kegiatan anggota keluarga didalam maupun diluar rumah
Diberi tahu
Memberikan edukasi kepada keluarga sendiri
Mendekatkan diri kepada Allah
Sering menasehati satu sama lain
Mengajak masyarakat untuk hidup sehat dan melakukan
kegiatan positif
Mengedukasi di pandang menjadi cara yang paling efektif
Melakukan edukasi yang baik dan benar
Harus memantau kegiatan di dalam ataupun di luar rumah
Dengan cara mengedukasi keluarga
Tanamkan norma agama dilingkungan keluarga
Membatasi kegiatan pada malam hari
Mengajarkan pengetahuan tentang agama dan narkoba sejak
dini
Mengisi waktu luang di lingkungan keluarga dengan kegiatan
yang positif
Memberikan perhatian, semangat, kasih dayang dan rasa aman
pada sesama anggota keluarga
Ciptakan kondisi keluarga yang harmonis

8. Jika ada warga di lingkungan tempat tinggal anda yang menjadi mantan pengguna
narkoba, bagaimana sikap saudara?

TANGGAPAN
Biasa saja
Tetap harus raih agar bisa memperbaiki dirinya di masyarakat
Biasa saja
Tetap menghormatinya
Ajak untuk melakukan kegiatan positif
Beri dukungan untuk bisa kembali diterima masyarakat
Dekati orang tersebut agar tidak terjerumus lagi
Tentunya saya akan bersikapp sewajarnya saja tidak
berlebihan
Beri semangat agar tidak memakai lagi narkoba
Bersika waspda
Ajak dia dalam kegiatan positif
Sebaiknya kembali dirangkul
Jangan dijauhi, beri semangat
Saya akan menerimanya kembali
Selalu memberikan dukungan dan tidak boleh cuek
Baiknya dirangkul kembali oleh keluarga
Rangkul dan ajak dalam kegiatan positif
Mengajaknya lebih dekat dengan tuhan dan berikan
pemahaman lebih dalam tentang bahaya narkoba
Tidak memandangnya dengan rendah
Anjurkan berhenti mengkonsumsi narkoba

9. Jika ada warga di lingkungan tempat tinggal anda yang diketahui sedang menjalani
rehabilitasi penyalahgunaan narkoba, apa yang akan saudara lakukan?

TANGGAPAN
Memberi semangat
Memberinya semangat
Memberikan dukungan dalam proses rehabilitasinya
Mendukungnya agar tidak lagi mengonsumsi narkoba
Beri dukungan
Lanjutkan
Memberinya semangat lebih
Merangkul dan memberinya semanga
Tidak menjauhinya dan beri dia semangat
Memberikan semangat dan motivasi kepada nya
Ingatkan tentang tuhan dan selalu memberinya semangat
Diberikan motivasi dan semnagat
Diberikan dukungan serta support
Saya akan mendukung dan mensupportnya
Berikan dukungan dan selalu beri semangat
Diberikan dukungan dan semangat
Support selalu apapun hal yang dilakukan
Mendukung apapun terapi yang sedang dijalani
Tidak mengucilkannya dan selalu membrikan semangat
Support dan ajak dalam kegiatan positif
BAB IV

PEMBAHASAN

A. biodata pengisi kuisioner


1. Pada uraian nama, sebanyak 2O orang mengisi semua nama mereka
2. Pada uraian jenis kelamin bahwa yang mengisi kuisioner tersebut perempuan sebanyak
12 orang dengan persentase 60%, dan laki laki sebanyak 8 orang dengan persentase 40%
3. Pada uraian umur terdapat bahwa yang mengisi kuisioner berusia 17-21 dengan
presentasi 35%, umur 21-30 dengan presentasi 45%, dan umur 31-40 dengan presentase
20%

4. Pada uraian pendidikan tbahwa yang mengisi kuisioner berpendidikan SMA/SMK


dengan presentase 60%, pendidikan Diploma dengan presentase 20%, dan S-1 dengan
presntase 20%

5. Pada uraian pekerjaan bahwa yang mengisi kuisioner ASN sebanyak 15%,
Pelajar/Mahasiswa 55%, dan pegawai swasta 30%

B. Peranan warga dalam pencegahan, pemulihan, dan penyalahgunaan narkoba

1. Pada tabel pernah mengikuti penyluhan semua peserta pernah mengikuti penyluhan
narkoba

2. Pada diagram terlihat bahwa kebanyakan orang jika melihat kelompok remaja yang
nongkrong malam hari
 Membiarkan saja 50%
 Mengingatkan mereka untuk membubarkan diri 50%

3. Pada tabel Tindakan jika mengetahui kerabat/teman/tetangga yang mengkonsumsi narkoba

 Mengingatkan kepada yangbersangkutan agar berhenti mengkonsumsi narkoba


95%
 Mengingatkan mereka untuk membubarkan diri 5%

4. Pada tabel terlihat bahwa jika melihat ada warung atau toko yang menjual minuman
beralkohol semua peserta menjawab Mengingatkan kepada yangbersangkutan agar
tidak menjualminuman beralkohol

5. Pada tabel terlihat bahwa opini masyarakat terkait bahaya narkoba sudah lah benar
yaitu dengan mengganggap bahwa narkoba tidak baik tidak sehat dan merusak tubuh
jiwa dan raga.

6. Pada uraian terlihat bahwa tindakan yang layak dilakukan menurut masyarakat umtuk
mencegah masuknya narkoba ke desa adalah dengan mengadakan penyuluhan.

7. Pada uraian di kuisioner terlihat bahwa tindakan yang pantas keluarga lakukan
menurut masyarakat kepada anggota keluarga agar jauh dari bahaya narkoba adalah
dengan mengawasinya dan memberi pengetahuan tentang bahyanya narkoba.

8. Pada diagram terlihat bahwa masyarakat memperlakukan mantan pengguna narkoba


denganm baik yaitu agar tidak menjauhinya.

9. Pada diagram terakhir dapat dilihat bahwa masyarakat sangat mendukung jika ada
orang yang sedang menjalani rehabilitasi narkoba agar untuk mendukungnya dan
tidak menjauhi nya.
BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan
Pemerintah juga sudah berusaha semaksimal mungkin untuk memberantas kasus
narkoba di Indonesia sendiri. Tetapi jika pemerintah sudah bergerak secara maksimal
tetapi masyarakatnya malah tidak ingin berkonstribusi maka itu semua akan sia-sia saja.
Pada dasarnya masyarakat Indonesia sangat bisa jika diajak untuk memerangi narkoba.
Masyarakat Indonesia punya jiwa patriotisme yang tinggi. Sebenarnya baik pemerintah
maupun BNN (Badan Narkotika Nasional) serta BNNP (Badan Narkotika Nasional
Provinsi) tinggal mengarahkan dan memberi kesadaran saja bahwa narkotika bisa
menghancurkan anak-anak kita. Menghancurkan anak-anak sama dengan menghancurkan
masa depan bangsaIndonesia. Maka marikita bersama – sama menjaga keluarga kita dan
masyarakat disekitar kita dari bahaya penyalahgunaan narkotika.

B. Saran

Dari kesimpulan diatas, penulis dapat memberikan saran sebagaiberikut:

Peran masyarakat dalam membantu aparat penegak hukum untuk mencegah dan
memberantas penyalahgunaan peredaran gelap narkotika dan prekursor narkotika harus
diimbangi dengan dengan perlindungan hukum yang optimal kepada masyarakat yang melapor
sehingga masyarakat yang melapor merasa aman dan terjamin dari bahaya baik untuk dirinya
sendiri maupun keluarganya dari tindakan orang yang dilaporkannya tersebut, yang diduga telah
melakukan penyalahgunaan narkotika dan prekursor narkotika. Serta aparat penegak hukum
harus memperhatikan psikologi masyarakat, jangan sampai peran masyarakat justru merugikan
masyarakat itu sendiri secara psikis.
DAFTAR PUSTAKA

https://scholar.google.co.id/scholar?
start=20&q=konsep+keluarga+bebas+narkoba&hl=id&as_sdt=0,5#d=gs_qabs&u=%23p%3D_TJd-
L6QFAQJ

https://scholar.google.co.id/scholar?
start=0&q=konsep+desa+bebas+narkoba&hl=id&as_sdt=0,5#d=gs_qabs&u=%23p%3DHYLsvlKsStAJ

https://scholar.google.co.id/scholar?
hl=id&as_sdt=0%2C5&q=konsep+rehabilitasi+penyalahgunaan+narkoba&oq=#d=gs_qabs&u=%23p
%3D3bj3VM12kLIJ
LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai