Anda di halaman 1dari 9

Hubungan Pengetahuan dan Sikap Remaja Dengan Upaya Pencegahan

Penyalahgunaan Narkoba Di SMPN 29 Padang Tahun 2017

Relationship Of Youth Knowledge And Attitude With Drug Abuse Prevention Efforts In
Padang 29th Private Vocational School, 2017

Mira Andika

STIKes Mercubakti Jaya Padang


Email : Ns.miraandika@gmail.com

ABSTRAK
UNODC dalam World Drug Report menyatakan bahwa pada 2010 ada 230 juta orang atau 5% dari
populasi dunia yang berusia 10-64 tahun menggunakan narkoba. Ganja adalah zat yang paling banyak
digunakan yaitu antara 119 juta - 224 juta, 13% pengguna narkoba suntikan telah tertular HIV (14,6%). Tujuan
penelitian untuk mengetahui hubungan pengetahuan dan sikap remaja dengan upaya pencegahan
penyalahgunaan narkoba di SMPN 29 Padang. Penelitian ini menggunakan survei analitik dengan desain studi
cross sectional yang dilakukan di SMPN 29 Padang pada 17 Juni 2017. Populasi siswa SMPN 29 Padang dari
kelas VII dan VIII adalah 570 orang dengan ukuran sampel 84 orang. Hasil 63,1% responden memiliki
pengetahuan tinggi, 51,2% responden memiliki sikap positif, 60,7% responden memiliki upaya pencegahan
penyalahgunaan narkoba yang baik. Ada hubungan antara pengetahuan remaja dengan upaya pencegahan
penyalahgunaan narkoba (p value = 0,000) dan ada hubungan antara sikap remaja dengan upaya pencegahan
penyalahgunaan narkoba di SMPN 29 Padang (p value = 0,030).

Kata kunci: Pengetahuan, Sikap, Upaya Pencegahan Penyalahgunaan Narkoba, Remaja

ABSTRACT
UNODC in the World Drug Report states that in 2010 there were 230 million people or 5% of
the world's population aged 10-64 misusing drugs. Cannabis is the most widely used substance that is
between 119 million - 224 million, 13% of injecting drug users have contracted HIV (14.6%). The
purpose of research to know the relationship of knowledge and attitude of adolescent with effort of
prevention of drug abuse in SMPN 29 Padang. The study used an analytic survey with cross sectional
study design carried out at SMPN 29 Padang on June 17, 2017. The students population of SMPN 29
Padang from class VII and VIII were 570 people with a sample size of 84 people. Results 63.1% of
respondents have a high knowledge, 51.2% of respondents have a positive attitude, 60.7% of
respondents have good drug abuse prevention efforts. There is relationship between adolescent
knowledge with effort of prevention of drug abuse (p value = 0,000) and there is correlation between
adolescent attitude with effort of preventing drug abuse in SMPN 29 Padang (p value = 0,030).

Keyword : Knowledge, Attitude, The Abuse Prevention Effort Of Drug, Adolescen

Jurnal Kesehatan Prima Nusantara Bukittinggi Volume 9 No 2 Juli 2018 100


PENDAHULUAN sebanyak 1,99%, tahun 2011 sebanyak 2,32%,
Masa remaja merupakan masa transisi, tahun 2013 meningkat lagi sebanyak 2,56%,
dimana keadaan jiwa para remaja belum stabil. pada tahun 2019 diperkirakan akan meningkat
Para remaja akan mudah dipengaruhi oleh hal- menjadi 4,9% dari jumlah penduduk (Iskandar,
hal negatif, selain itu remaja juga memiliki 2014). Berdasarkan data dari Kepolisian
keinginan yang sangat besar untuk mencoba Negara Republik Indonesia tahun 2015
hal-hal yang baru termasuk mencoba narkoba tersangka penyalahgunaan narkoba di
(Kartono, 2013). Pengguna awalnya Indonesia khusus tingkat pendidikan SLTP
menggunakan narkoba hanya iseng, ingin berjumlah 12.595 (BNN, 2015).
mencoba, dan sebagainya. Akan tetapi sifat Prevalensi penyalahgunaan narkoba di
senyawa narkoba yang dapat menyebabkan Sumatera Barat tahun 2015 yaitu 63.352 jiwa
ketagihan, membuat si pengguna menjadi tidak (usia 10-59 tahun) dari jumlah penduduk
bisa lepas dari jerat narkoba (Alvialli, 2013). 3.664.900 jiwa dan Sumatera Barat termasuk
Narkoba adalah zat atau obat yang peringkat ke-23 di Indonesia (BNN,
berasal dari tanaman atau bukan tanaman baik 2015).Penyalahgunaan narkoba di provinsi
sintesis maupun semi sintetis yang dapat Sumatera Barat dimana pada tahun 2015
menyebabkan penurunan atau perubahan tercatat dengan data pasien rehabilitasi
kesadaran, hilangnya rasa, mengurangi atau penyalahgunaan narkoba yang berjumlah 937
menghilangkan rasa nyeri dan dapat pasien dan 244 pasiennya adalah remaja yang
menimbulkan ketergantungan (UU No. 35 masih berstatus pelajar. Data kasus narkoba
tahun 2009 tentang Narkotika). tersebut menunjukkan tren kasus narkoba
Banyak faktor yang dapat menyebabkan selalu meningkat dari tahun ke tahun dan di
remaja mulai menyalahgunakan narkoba, antaranya yang menyalahgunakan narkoba
sehingga pada akhirnya dapat menyebabkan adalah kalangan pelajar (BNNP Sumbar,
ketergantungan. Beberapa faktor penyebab 2015).
penyalahgunaan narkoba diantaranya yaitu Kenaikan angka kejadian nakoba
faktor individu, faktor lingkungan (lingkungan memiliki pengaruh besar pada dampak buruk
keluarga, sekolah, dan teman sebaya), faktor dari penyalahgunaan narkoba. Banyak sekali
pendidikan (pengetahuan dan sikap) dan faktor akibat atau dampak buruk dari
ketersediaan narkoba. penyalahgunaan narkoba baik bagi diri sendiri,
UNODC dalam World Drug Report keluarga maupun masyarakat (Waluyo, 2007).
(2012) menyatakan bahwa pada tahun 2010 Untuk mencegah dampak buruk tersebut,
terdapat sekitar 230 juta orang atau sekitar 5% dibutuhkan upaya pencegahan penyalahgunaan
penduduk dunia usia 10-64 yang narkoba. Upaya pencegahan penyalahgunaan
menyalahgunakan obat setidaknya satu kali narkoba meliputi pencegahan primer,
dalam 12 bulan. Dari semua jenis sekunder, dan tersier. Pencegahan
penyalahgunaan obat, ganja merupakan zat penyalahgunaan narkoba dapat dilakukan
yang paling banyak digunakan yaitu antara dengan kegiatan komunikasi, informasi dan
119 juta sampai 224 juta. Selain itu 13% dari edukasi, sehingga remaja membutuhkan
pengguna narkotika suntikan telah terjangkit pengetahuan dan sikap tentang narkoba agar
HIV (14,6 persen). Hal ini terus menambah remaja dapat melindungi dirinya dari berbagai
beban global penyakit dan setidaknya sekitar 1 permasalahan narkoba (Waluyo, 2007).
dari setiap 100 kematian di antara para remaja Pengetahuan merupakan bagian yang sangat
disebabkan oleh penyalahgunaan obat penting dalam pembentukan perilaku atau
(Muchtar, 2013). tindakan seseorangmelalui indera yang
Di Indonesia penggunaan narkoba dimilikinya yakni mata, hidung, telinga, dan
cenderung mengalami peningkatan dari tahun sebagainya (Notoadmodjo, 2010).
ke tahun. Pada tahun 2008 ditemukan

Jurnal Kesehatan Prima Nusantara Bukittinggi Volume 9 No 2 Juli 2018 101


Sikap merupakan reaksi atau respon dari tanggal 17 Juni 2017. Populasi semua
seseorang terhadap suatu stimulus atau objek. siswa/siswi SMPN 29 Padang dari kelas VII,
Sikap secara nyata menunjukkan konotasi VIII sebanyak 510 orang. Sampel yang
adanya kesesuaian reaksi terhadap stimulus digunakan dalam penelitian ini adalah 84
tertentu yang dalam kehidupan sehari-hari responden berdasarkan kriteria inklusi. Teknik
merupakan reaksi yang bersifat emosional pengambilan sampel yang digunakan adalah
terhadap stimulus sosial (Notoatmodjo, 2010). teknik proporsional stratified random
Berdasarkan survey awal yang peneliti sampling dan teknil simple random sampling.
lakukan pada tanggal 06 April 2017 di SMPN Pengumpulan data pada penelitian ini
29 Padang dengan melakukan wawancara menggunakan data primer. Sumber data primer
terhadap 10 orang siswa didapatkan data yaitu sumber yang langsung memberikan data
bahwa 60% siswa mengatakan mengetahui atau informasi kepada pengumpul data. Data
tentang narkoba tetapi masih belum primer diperoleh peneliti dari siswa SMPN 29
mengetahui apa saja jenis-jenis narkoba, Padang dengan menggunakan kuesioner.
dampak yang ditimbulkan apabila Instrumen digunakan untuk mengumpulkan
mengkonsumsi narkoba dan cara mencegah data adalah kuesioner yang berisi serangkaian
narkoba dengan baik, sementara 40% siswa pertanyaan yang mengacu pada masing-
mengatakan mengetahui tentang narkoba, masing variabel (pengetahuan, sikap, dan
jenis-jenis, dampak yang ditimbulkan bila upaya pencegahan penyalahgunaan narkoba.
mengkonsumsi narkoba dan bagaimana cara Analisa data dilakukan dengan analisa
mencegah penyalahgunaan narkoba pada univariat dan bivariat.
remaja, salah satunya dengan hati-hati dalam
bergaul. HASIL DAN PEMBAHASAN
Ditinjau dari segi sikap 60% siswa
belum bisa menyikapi apakah narkoba ini baik 1. Pengetahuan Remaja
untuk dikonsumsi apa tidak dan belum bisa
menambah wawasannya atu memanfaatkan Tingkat
No (f) (%)
Pengetahuan
kegiatan positif yang ada pada dirinya baik di
1. Tinggi 53 63,1
waktu sekolah maupun sepulang sekolah,
2. Rendah 31 36,9
sementara 40% siswa sudah bisa menyikapi Jumlah 84 100,0
apakah narkoba ini baik bagi dirinya apa tidak
dan mereka juga bisa menambah wawasannya Berdasarkan tabel 5.1 dapat dilihat
(membaca buku tentang narkoba atau bahwa dari 84 responden terdapat lebih dari
mendengar informasi tentang narkoba baik separoh (63,1%) responden memiliki
yang ada di televisi) dan dapat memanfaatkan pengetahuan tinggi tentang upaya pencegahan
kegitan positif yang ada pada dirinya. penyalahgunaan narkoba di SMPN 29 Padang.
Dari uraian diatas maka peneliti tertarik untuk
2. Sikap Remaja
mengetahui apakah ada hubungan pengetahuan
dan sikap remaja dengan upaya pencegahan
No Sikap (f) (%)
penyalahgunaan narkoba di SMPN 29 Padang. 1. Positif 43 51,2
2. Negatif 41 48,8
METODE PENELITIAN Jumlah 84 100,0
Jenis penelitian yang digunakan dalam
penelitian ini survei analitik dengan Berdasarkan tabel 5.2 dapat dilihat
mengunakan desain cross sectional. Penelitian bahwa dari 84 responden terdapat lebih dari
ini dilakukan di SMPN 29 Padang dari bulan separoh (51,2%)responden memiliki sikap
positif tentang upaya pencegahan
November 2016 sampai Agustus 2017, dan
penyalahgunaan narkoba di SMPN 29 Padang.
pengumpulan data telah dilakukan pada

Jurnal Kesehatan Prima Nusantara Bukittinggi Volume 9 No 2 Juli 2018 102


3. Upaya Pencegahan Penyalahgunaan Dari tabel diatas hh didapatkan hasil
Narkoba bahwa dari 84 responden didapatkan (54,8%)
responden memiliki upaya pencegahan yang
No. Upaya Pencegahan (f) (%) baik terhadap penyalahgunaan narkoba di
Penyalahgunaan
Narkoba SMPN 29 Padang.
1. Baik 46 54,8

2. Kurang 38 45,2
Jumlah 84 100,0

Analisis Bivariat
1. Hubungan pengetahuan remaja dengan upaya pencegahan penyalahgunaan narkoba

Upaya Pencegahan Penyalahgunaan


Narkoba
No Pengetahuan p value
Baik Kurang
ᶠ % ᶠ %
1. Tinggi 38 71,7 15 28,3
2. Rendah 8 25,8 23 74,2 0,0001
Jumlah 46 54,8 38 45,2

Berdasarkan tabel 5.4 dapat dilihat Hasil uji statistik menggunakan uji
bahwa responden yang memiliki upaya chi square didapatkan nilai p value = 0,000
pencegahan penyalahgunaan narkoba yang (p value ≤ 0,05) artinya terdapat hubungan
kurang memiliki pengetahuan rendah yaitu pengetahuan remaja dengan upaya
lebih dari separoh (74,2%) dibandingkan pencegahan penyalahgunaan narkoba di
dengan upaya pencegahan penyalahgunaan SMPN 29 Padang.
narkoba yang baik yaitu lebih dari
seperempat (25,8%) responden.

2. Hubungan sikap remaja dengan upaya pencegahan penyalahgunaan narkoba

Upaya Pencegahan Penyalahgunaan


Narkoba
No Sikap Baik Kurang p value
ᶠ % ᶠ %
1. Positif 29 67,4 14 32,6
2. Negatif 17 41,5 24 58,5 0,030
Jumlah 46 54,8 38 45,2
yang kurang yaitu lebih dari seperempat
Berdasarkan tabel 5.5dapat dilihat (32,6%) responden. Hasil uji statistik
bahwa responden yang memiliki upaya menggunakan uji chi square didapatkan nilai p
pencegahan penyalahgunaan narkoba yang value = 0,030 (p value ≤ 0,05) artinya terdapat
baik memiliki sikap yang positif yaitu lebih hubungan sikap remaja dengan upaya
dari separoh (67,4%) dibandingkan dengan pencegahan penyalahgunaan narkoba di
upaya pencegahan penyalahgunaan narkoba SMPN 29 Padang.

Jurnal Kesehatan Prima Nusantara Bukittinggi Volume 9 No 2 Juli 2018 103


Pembahasan angka kriminalitas tinggi, perilaku orang tua
Analisa Univariat yang juga sebagai pengguna narkoba,
1. Pengetahuan Remaja pengaruh teman sebaya, dan rendahnya tingkat
Berdasarkan hasil penelitian tentang pendidikan. Salah satu sumber informasi yang
pengetahuan remaja tentang upaya pencegahan berperan penting bagi pengetahuan adalah
penyalahgunaan narkoba di SMPN 29 Padang, media massa. Siswa yang memiliki informasi
didapatkan lebih dari separoh (63,1%) lebih banyak akan memiliki pengetahuan yang
responden memiliki pengetahuan tinggi lebih luas pula (Oktariana, 2010).
tentang upaya pencegahan penyalahgunaan
narkoba di SMPN 29 Padang. 2. Sikap Remaja
Hasil ini hampir sama dengan penelitian Berdasarkan hasil penelitian tentang sikap
yang dilakukan oleh Prisaria (2012) tentang remaja tentang upaya pencegahan
hubungan pengetahuan dan lingkungan sosial penyalahgunaan narkoba di SMPN 29 Padang,
terhadap tindakan pencegahan penyalahgunaan didapatkan (51,2%) responden memiliki sikap
narkoba, dengan didapatkan hasil sebagian positif tentang upaya pencegahan
besar (89,7%) responden mempunyai penyalahgunaan narkoba di SMPN 29 Padang.
pengetahuan yang baik. Hasil ini juga hampir Hasil ini hampir sama dengan penelitian
sama dengan penelitian yang dilakukan oleh yang dilakukan oleh Asti (2014), tentang
Berlandy C. Mamangkey, dkk (2016) tentang hubungan pengetahuan dan sikap terhadap
hubungan pengetahuan dan sikap dengan perilaku penyalahgunaan narkoba siswa/i SMP
tindakan pencegahan penyalahgunaan narkoba Negeri 4 Kecamatan Pontianak Timur Kota
pada kelompok remaja di Desa Dumoga, Madya Pontianak, dengan didapatkan hasil
dengan didapatkan hasil lebih dari separoh separuh (52,1%)responden mempunyai sikap
(84,6%) responden mempunyai pengetahuan yang baik.
yang baik. Menurut Notoatmodjo (2010), sikap
Pengetahuan merupakan hasil merupakan reaksi atau respon dari seseorang
penginderaan manusia, atau hasil tahu terhadap suatu stimulus atau objek. Sikap
seseorang terhadap objek tertentu melalui secara nyata menunjukkan konotasi adanya
indera yang dimilikinya (mata, hidung, telinga, kesesuaian reaksi terhadap stimulus tertentu
dan sebagainya). Pengetahuan seseorang yang dalam kehidupan sehari-hari merupakan
terhadap objek mempunyai intensitas atau reaksi yang bersifat emosional terhadap
tingkat yang berbeda-beda. Pengetahuan stimulus sosial. Seseorang biasanya akan
mempengaruhi proses belajar, makin tinggi bersikap positif terhadap objek yang bernilai
pendidikan seseorang, makin mudah orang dalam pandangannya, dan akan bersikap
tersebut menerima informasi dan semakin negatif jika objek tersebut dianggap tidak
banyak informasi yang masuk maka semakin bernilai atau merugikan. Sikap kemudian
banyak pula pengetahuan yang didapat tentang mendasari dan mendorong ke arah perbuatan
kesehatan (Notoatmodjo, 2010). yang satu sama lainnya berhubungan. Objek
Pengetahuan remaja mengenai sikap sangat beragam, namun seseorang hanya
penyalahgunaan narkoba merupakan hasil dari bersikap terhadap hal-hal yang diketahuinya,
tahu dan hal ini terjadi setelah seseorang sehingga diperlukan informasi pada seseorang
melakukan penginderaan terhadap informasi untuk dapat bersikap terhadap suatu objek.
mengenai penyalahgunaan narkoba. Hasil penelitian Orbeli dan koleganya
Pengetahuan mengenai penyalahgunaan (Baron dan Byrne, 2004), membuktikan bahwa
narkoba dapat berasal dari berbagai sumber, sikap seorang remaja sejak awal akan
misalnya perolehan sumber informasi, media menentukan kecenderungan subjek dalam
cetak, tulis, elektronik, pendidikan di sekolah, menggunakan atau tidak menggunakan
penyuluhan, hidup ditempat tinggal dengan narkoba, remaja diharapkan mempunyai sikap

Jurnal Kesehatan Prima Nusantara Bukittinggi Volume 9 No 2 Juli 2018 104


yang positif terhadap pencegahan Analisa Bivariat
penyalahgunaan narkoba. 1. Hubungan pengetahuan remaja dengan
upaya pencegahan penyalahgunaan
3. Upaya Pencengahan Penyalahgunaan narkoba
Narkoba Hasil penelitian tentang hubungan antara
Berdasarkan hasil penelitian tentang upaya pengetahuan remaja dengan upaya pencegahan
pencegahan penyalahgunaan narkoba di penyalahgunaan narkoba didapatkan hasil
SMPN 29 Padang, didapatkan (54,8%) berdasarkan uji statistik menggunakan uji chi-
responden dengan upaya pencegahan yang square didapatkan nilai p = 0,000 (p value ≤
baik terhadap penyalahgunaaan narkoba. 0,05) artinya ada hubungan antara
Hasil penelitian ini hampir sama yang pengetahuan remaja dengan upaya pencegahan
dilakukan oleh Yudia (2014) tentang penyalahgunaan narkoba di SMPN 29 Padang.
hubungan pola asuh orang tua dengan upaya Dapat dilihat dari tabel 5.4 terhadap 84
pencegahan penyalahgunaan narkoba pada responden upaya pencegahan penyalahgunaan
siswa/siswi di SMA Adabiah Padang dengan narkoba kurang baik paling banyak ditemukan
didapatkan hasil lebih dari separuh (53,5%) pada remaja dengan pengetahuan yang rendah
responden mempunyai upaya pencegahan yang yaitu lebih dari separoh (74,2%) dibandingkan
baik terhadap penyalahgunaan narkoba dan dengan upaya pencegahan penyalahgunaan
juga hampir sama dengan penelitian yang narkoba yang baik yaitu lebih dari seperempat
dilakukan oleh Prisaria (2012) dengan (25,8%) responden.
didapatkan sebagian besar (87,2%) responden Hasil penelitian ini sejalan dengan
mempunyai upaya pencegahan yang baik penelitian yang dilakukan oleh Prisaria (2012),
terhadap penyalahgunaan narkoba. bahwa terdapat hubungan yang bermakna
Upaya pencegahan penyalahgunaan antara pengetahuan dengan tindakan
narkoba adalah segala tindakan yang pencegahan penyalahgunaan narkoba. Hasil
dilakukan baik oleh pemerintah maupun oleh penelitian ini juga sesuai dengan Mamangkey,
segenap lapisan masyarakat dalam mengurangi dkk (2016) bahwa ada hubungan yang
faktor resiko dan meningkatkan faktor bermakna antara pengetahuan dengan tindakan
protektif agar masyarakat terhindar dari pencegahan penyalahgunaan narkoba.
penyalahgunaan narkoba. Upaya pencegahan Pengetahuan merupakan bagian yang
terdiri dari upaya pencegahan primer, sangat penting dalam pembentukan perilaku
pencegahan sekunder dan pencegahan tersier atau tindakan seseorang melalui indera yang
(Waluyo, 2007). dimilikinya yakni mata, hidung, telinga, dan
Tindakan yang merupakan upaya sebagainya (Notoadmodjo, 2010). Unsur-unsur
pencegahan penyalahgunaan narkoba adalah yang diperlukan seseorang untuk berbuat
meningkatkan aktifitas keagamaan dalam sesuatu antara lain adalah pengertian
upaya meningkatkan keimanan dan ketakwaan pengetahuan tentang apa yang dilakukan serta
terhadap tuhan yang Maha Esa, hati-hati dalam sarana yang diperlukan untuk berbuat
memilih teman bergaul berupaya menanamkan khususnya disini adalah upaya remaja dalam
kepercayaan diri dengan menggali minat, mencegah atau menghindari diri dari
bakat, dan kemampuan diri dan menyalurkan penyalahgunaan narkoba (Nasution, 2003).
pada kegiatan positif, mengidentifikasikan diri Upaya pencegahan penyalahgunaan
dengan lingkungan pergaulan yang positif, narkoba adalah segala tindakan yang
memanfaatkan teknologi informasi untuk hal- dilakukan baik oleh pemerintah maupun oleh
hal yang positif, memanfaatkan waktu secara segenap lapisan masyarakat dalam mengurangi
disiplin, efektif, dan efisien untuk aktivitas faktor resiko dan meningkatkan faktor
yang berguna (Waluyo, 2007). protektif agar masyarakat terhindar dari
penyalahgunaan narkoba. Upaya pencegahan

Jurnal Kesehatan Prima Nusantara Bukittinggi Volume 9 No 2 Juli 2018 105


terdiri dari upaya pencegahan primer, dibuktikan dengan hasil uji chi-square p value
pencegahan sekunder dan pencegahan tersier = 0,001 (p ≤ 0,05).
(Waluyo, 2007). Sikap merupakan reaksi atau respon dari
Pengetahuan mengenai penyalahgunaan seseorang terhadap suatu stimulus atau objek.
narkoba dapat berasal dari berbagai sumber, Sikap secara nyata menunjukkan konotasi
misalnya perolehan sumber informasi, hidup adanya kesesuaian reaksi terhadap stimulus
ditempat tinggal dengan angka kriminalitas tertentu yang dalam kehidupan sehari-hari
tinggi, perilaku orang tua yang juga sebagai merupakan reaksi yang bersifat emosional
pengguna narkoba, pengaruh teman sebaya, terhadap stimulus sosial (Notoatmodjo, 2010).
serta rendahnya tingkat pendidikan. Setelah Sikap berhubungan terhadap suatu perilaku
seseorang mengetahui tentang penyalahgunaan karena dipengaruhi oleh keyakinan bahwa
narkoba tersebut maka mereka seseorang perilaku akan membawa kepada hasil baik
tersebut juga mengetahui tentang upaya yang diinginkan maupun tidak diinginkan
pencegahan penyalahgunaan narkoba. (Deni, 2013). Menurut teori yang dikutip oleh
Pengetahuan tentang pencegahan Azwar dalam Deni (2013), sikap
penyalahgunaan narkoba adalah upaya mempengaruhi perilaku melalui suatu proses
penyalahgunaan narkoba sehingga orang pengambilan keputusan yang diteliti dan
tersebut memiliki pengetahuan yang baik beralasan, dan dampaknya terbatas pada tiga
untuk menghindari dirinya dari hal yakni perilaku tidak banyak ditentukan
penyalahgunaan narkoba yang dapar merusak oleh sikap umum tapi sikap yang spesifik
bagi dirinya (EMDCAA, 2009 dalam Novita, terhadap sesuatu, perilaku dipengaruhi tidak
2016). hanya oleh sikap namun juga oleh norma
subjektif yaitu kepercayaan terhadap pendapat
2. Hubungan sikap remaja dengan upaya orang lain tentang tindakan yang akan diambil,
pencegahan penyalahgunaan narkoba dan sikap terhadap perilaku bersama norma
subjektif membentuk intensi atau niat untuk
Hasil penelitian tentang hubungan antara berperilaku tertentu.
sikap remaja dengan upaya pencegahan Hasil penelitian Orbeli dan koleganya
penyalahgunaan narkoba didapatkan hasil (Baron dan Byrne, 2004), membuktikan bahwa
berdasarkan uji statistik chi-square nilai p sikap seorang remaja sejak awal akan
value = 0,030 (p ≤ 0,05) artinya ada hubungan menentukan kecenderungan subjek dalam
antara sikap remaja dengan upaya pencegahan menggunakan atau tidak menggunakan
penyalahgunaan narkoba di SMPN 29 Padang. narkoba, remaja diharapkan mempunyai sikap
Dapat dilihat dari tabel 5.5 terhadap 84 yang positif terhadap pencegahan
responden upaya pencegahan penyalahgunaan penyalahgunaan narkoba.
narkoba yang baik paling banyak ditemukan
pada remaja dengan sikap positif yaitu lebih
dari separoh (67,4%) responden dibandingkan SIMPULAN
dengan sikap negatif yaitu lebih dari Hasil penelitian tentang hubungan
seperempat (41,5%) responden. pengetahuan dan sikap remaja dengan upaya
Hasil penelitian ini sejalan dengan pencegahan penyalahgunaan narkoba di
penelitian Riski Katriani, dkk (2016) bahwa SMPN 29 Padang pada tahun 2017,
terdapat hubungan yang bermakna antara sikap didapatkan kesimpulan sebagai berikut :
terhadap penyalahgunaan narkoba. Hasil ini 1. Lebih dari separoh (63,1%) responden
juga sejalan dengan penelitian yang dilakukan memiliki pengetahuan yang tinggi tentang
oleh Imaniar (2014) bahwa terdapat hubungan upaya pencegahan penyalahgunaan
yang bermakna antara sikap remaja dengan narkoba di SMPN 29 Padang
perilaku pencegahan penyalahgunaan narkoba,

Jurnal Kesehatan Prima Nusantara Bukittinggi Volume 9 No 2 Juli 2018 106


2. Lebih dari separoh (51,2%) responden Narkoba Pada Kelompok Remaja di
memiliki sikap yang positif tentang upaya Desa Dumoga. Jurnal Fakultas
pencegahan penyalahgunaan narkoba di Kesehatan Masyarakat Universitas
Sam Ratulangi Manado.
SMPN 29 Padang
9. Dahlan, Sopiyudin. 2008. Statistik
3. Lebih dari separoh (54,8%) responden Untuk Kedokteran dan Kesehatan.
dengan upaya pencegahan penyalahgunaan Jakarta : Salemba Medika.
narkoba di SMPN 29 Padang 10. Eka, Heriana Dewi. 2012. Memahami
4. Terdapat hubungan pengetahuan remaja Perkembangan Fisik Remaja.
dengan upaya pencegahan penyalahgunaan Yogyakarta:Gosyen Publishing.
narkoba di SMPN 29 Padang (p value = 11. Gunarsa, S. 2002. Bunga Rampai
Psikologi Perkembangan. Jakarta:
0,000).
BPK Gunung Mulia.
5. Terdapat hubungan sikap remaja dengan 12. Gunawan, Arif. 2011. Remaja dan
upaya pencegahan penyalahgunaan Permasalahannya. Yogyakarta :
narkoba di SMPN 29 Padang (p value = Hanggar Kreator.
0,030). 13. Gunawan, W. 2005. Keren Tanpa
Narkoba. Jakarta : Grasindo.
14. Iskandar. 2014. Diskriminasi
DAFTAR PUSTAKA Pengguna Narkoba di Indonesia. Di
akses pada tanggal 20 Desember 2014,
1. Alvialli, Della Suwanto. 2013. Survey dari http://www.bnn.go.id.
Tentang Pemahaman dan Sikap Siswa 15. Izzati & Febriana. 2014. Faktor-
Terhadap Narkoba Atau Napza Di Faktor Yang Berhubungan Dengan
Kalangan Remaja: Studi Deskriptif Upaya OrangTua Dalam Pencegahan
pada Siswa Kelas XI SMA di Kota Penyalahgunaan Narkoba Pada
Bandung. Jurnal Universitas Remaja Di Jorong Kubang Duo Koto
Pendidikan Indonesia. PanjangNagari Bukik Batabuah
2. Arikunto. 2006. Prosedur Penelitian Kecamatan CanduangKabupaten
Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta : Agam. JurnalSTIKes Yarsi Sumatera
Rineka Cipta. Barat.
3. Asti, Yeli. 2013. Hubungan 16. Kabain. 2007. Jenis-jenis Narkoba
Pengetahuan dan Sikap Terhadap dan Bahayanya. Semarang : PT.
Perilaku Penyalahgunaan Narkoba Bengawan Ilmu.
pada Siswa/i SMP Negeri 4 17. Kartono, K. 2013. Patologi Sosial
Kecamatan Pontianak Timur Kota Kenakalan Remaja. Jakarta : Raja
Madya Pontianak. Jurnal Fakultas Grafindo Persada.
Kedokteran Universitas Tanjung Pura. 18. Katriani, Riski, dkk. 2016. Hubungan
4. Azwar. 2009. Sikap Manusia Teori Tingkat Pengetahuan dengan Sikap
Dan Pengukurannya. Yogyakarta : Pelajar Sekolah Menengah Pertama
Lyberty. (SMP) terhadap Penyalahgunaan
5. Badan Narkotika Nasional Provinsi Narkoba di Kecamatan Lindu. Jurnal
Sumatera Barat. 2015. Data Fakultas Kedokteran dan Ilmu
Penyalahgunaan Narkoba. Direktorat Kesehatan Universitas Tadulako.
Tindak Pidana Narkoba : Sumbar. 19. Lisa, Julianan FR, Sutrisna, Nengah
6. Badan Narkotika Nasional. 2007. W. 2013. Narkoba, psikotropika
Mengenal Penyalahgunaan Narkoba. dangangguan jiwa. Yogyakarta : Nuha
Jakarta : B.N.N. Medika.
7. Badan Narkotika Nasional. 2015. Data 20. Mamangkey, Berlandy C, dkk. 2016.
Tindak Pidana Narkoba Provinsi Hubungan antara Pengetahuan dan
Sumatera Barat. Direktorat Tindak Sikap dengan Tindakan Pencegahan
Pidana Narkoba : Sumbar. Penyalahgunaan Narkoba Kelompok
8. Berlandy, dkk. 2016. Hubungan Remaja Desa Dumoga I Kecamatan
Pengetahuan Dengan Tindakan Dumoga Kabupaten Bolaang
Pencegahan Penyalahgunaan Mongondow. Jurnal Fakultas

Jurnal Kesehatan Prima Nusantara Bukittinggi Volume 9 No 2 Juli 2018 107


Kesehatan Masyarakat Universitas Desa/Lurah Babinkamtibmas dan
Sam Ratulangi Manado. PLKB di Tingkat Desa/Lurah. Jakarta
21. Mubarak. 2007. Promosi Kesehatan : Badan Narkotika Nasional.
Sebuah Pengantar Proses Belajar 35. Wawan & Dewi. 2011. Teori &
Mengajar dalam Pendidikan. Pengukuran Pengetahuan, Sikap, dan
Yogyakarta : Graha Ilmu. Perilaku Manusia. Yogyakarta : Nuha
22. Notoatmodjo, S. 2010. Metodologi Medika.
Penelitian Kesehatan. Jakarta: PT 36. Yudia, Ceria. 2014. Hubungan Pola
Rineka Cipta. Asuh Orangtua dengan Upaya
23. Notoatmodjo. 2010. Promosi Pencegahan Penyalahgunaan
Kesehatan Teori dan Aplikasi (Edisi Narkoba pada siswa/siswi di SMA
Revisi 2010). Jakarta : Rineka Cipta. Adabiah Padang. Jurnal Falkultas
24. Novita, Depi Sari. 2016. Hubungan Keperawatan Universitas Andalas.
Pengetahuan dan Sikap dengan Upaya
Pencegahan Penyalahgunaan
Narkoba di Kecamatan Pangkalan
Koto Baru. Jurnal Falkultas
Keperawatan Universitas Andalas.
25. Nurbaiti, Annisa. 2015. Hubungan
Pengetahuan dan Sikap mengenai
Penyalahgunaan Naekoba Pada Siswa
SMP. Jurnal
26. Nursalam. 2008. Konsep dan
Penerapan Metodologi Penelitian
Ilmu Keperawatan. Jakarta : Salemba
Medika.
27. Purwanto. 2015. Pengaruh Pendidikan
Kesehatan Tentang Penyalahgunaan
Narkoba dengan Metode Bermain
Peran Terhadap Pengetahuan dan
Sikap Siswa Kelas X di SMA Negeri 1
Sukoharjo. Skripsi STIKes Kusuma
Husada.
28. Ratnasari, Yesi. 2015. Hubungan
Pengetahuan Siswa Terhadap Upaya
Pencegahan Narkoba di SMP Agus
Salim Semarang. Jurnal Fakultas
Kesehatan Masyarakat Universitas
Muhammadiyah Semarang.
29. Riwidikno. 2012. Statistik Kesehatan.
Yogyakarta : Nuha Medika.
30. Sarwono, S. 2012. Psikologi Remaja
Edisi Revisi. Jakarta : Rajawali Pers.
31. Soetjiningsih, S. 2004. Buku Ajar I
Tumbuh Kembang Anak dan Remaja
Edisi Pertama. Jakarta :SagungSeto.
32. Sujanto, Agus, dkk.2006. Psikologi
Kepribadian. Jakarta : PT Bumi
Aksara.
33. UNODC. 2012. World Drug Report
2012. Online http://unodc.gov/word-
drugs-repoort-2012 . Diakses Pada
Tanggal 10 Februari 2013.
34. Waluyo. 2007. Pedoman Pelaksanaan
P4GN Melalui Peran Serta Kepala

Jurnal Kesehatan Prima Nusantara Bukittinggi Volume 9 No 2 Juli 2018 108

Anda mungkin juga menyukai