Anda di halaman 1dari 16

SKRIPSI

KERJASAMA BILATERAL INDONESIA MALAYSIA DALAM


PENANGGULANGAN KEJAHATAN NARKOBA

(TAHUN 2015 – 2020)

Disusun untuk diajukan sebagai skripsi

Pada program strata (S-1) Ilmu Hubungan Internasional

Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Jenderal Soedirman

Ditulis oleh :

ARI INDRA SUDIARTO

F1F015053

JURUSAN HUBUNGAN INTERNASIONAL

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


2021

BAB I
Pendahuluan
I.I. Latar Belakang
Indonesia merupakan salah satu negara Asia Tenggara dan juga ne
gara berkembang di Asia, sekarang telah menjadi salah satu negara. Indon
esia berbatasan langsung dengan banyak negara, diantaranya adalah Malay
sia, Papua Nugini, Timor Leste, Singapura, Filipina, Australia dan wilayah
Persatuan Kepulauan Andaman dan Nikobar di India. Hal ini lah yang men
jadikan Indonesia banyak melakukan kerjasama internasional dengan nega
ra tetangga untuk memenuhi kebutuhan dari negara Indonesia itu sendiri.
Diantaranya adalah melakukan kerjasama bilateral dengan Malaysia.
Tujuan adanya kerjasama bilateral antara Indonesia dengan Malays
ia untuk mendapatkan keuntungan demi kepentingan nasional masing-mas
ing negara. Kerjasama Indonesia dengan Malaysia dilakukan di berbagai
macam bidang, diantaranya yakni bidang ekonomi, perlindungan tenaga ke
rja, perbatasan dan khusunya dalam bidang keamanan. Dalam bidang kea
manan sendiri, Indonesia dengan Malaysia melakukan kerjasama dalam m
enangani kasus kejahatan transnasional khususnya perdagangan narkotika i
nternasional.
Perkembangan kejahatan narkotika masih terus terjadi di Negara
Asia dan terus meningkat. Perdagangan dan Penyalahgunaan obat-obatan
narkotika tidak terlepas dari kenyataan yang terjadi di Asia. Negara bagian
Asia termasuk Indonesia dengan Malaysia yang masih maraknya kejahatan
transnasional kejahatan Narkotika masih terus terjadi. Tingkat permintaan
masyarakat Indonesia untuk mengkonsumsi narkotika sangat tinggi karena
kurang ketatnya pengawasan dan Kerjasama antar masyarakat dalam
mengatasi pelaku penyelundupan narkotika yang masuk ke wilayah
Indonesia. Dalam mengatasi permasalahan ini perlu adanya pihak kedua
untuk bekerjasama dalam menyelesaikan permasalahan peredaran
narkotika jaringan internasional.
Penyalahgunaan narkoba di Indonesia dalam beberapa tahun terakh
ir menjadi masalah besar dan telah tercapai kondisi buruk jadi masalah nar
koba menjadi masalah nasional. Sebagai negara berkembang, Indonesia tel
ah menjadi target potensi sebagai tempat perdagangan obat-obatan terlaran
g. Penyalahgunaan narkoba terus terjadi masalah kronis yang melanda Ind
onesia, peredaran kasus sabu dan banyak lagi lainnya penangkapan penged
ar narkoba internasional dalam beberapa tahun yang terakhir adalah bukti
bahwa Indonesia dalam keadaan darurat obat.
Terjadinya upaya penyelundupan narkoba antara Indonesia dan Ma
laysia karena jalur darat yang tidak dijaga dan banyaknya pelabuhan tidak
resmi tidak memiliki penjaga di sepanjang batas laut antara Indonesia-Mal
aysia. Di perbatasan tidak resmi, komoditas pokok seperti gula, minyak da
n orang lain bisa masuk. Biasanya ada juga pelaku kejahatan yang menggu
nakan jalur tersebut perdagangan itu sekaligus menyelundupkan narkoba k
e Indonesia. Begitu juga dengan jalur air, pelaku kejahatan hanya memanf
aatkannya angkutan speed boat untuk memasukkan narkoba melalui Pelab
uhan tidak resmi yang tidak memiliki penjagaan yang ketat.
Ancaman narkoba di Indonesia tampaknya semakin menunjukan
kengerian dimasa-masa mendatang. Berdasarkan laporan 2018 awal ada
dua kasus penyelundupan narkoba jenis sabu seberat 1 ton kurang lebih
berhasil di gagalkan di batam sebelumnya 150 ton bahan baku narkoba
asal dari cina yang hendak di selundupkan ke Indonesia berhasil
digagalkan oleh apparat timur leste.
Tim Badan Narkotika Nasional (BNN) mengamankan 466,19 kilog
ram jaringan Medan-Palembang-Jakarta. Tetapi jauh sebelum itu, petugas
Bea Cukai juga telah mengamankan banyak narkotika sejumlah 352,5 kilo
gram sabu. Penyelundupan narkoba yang berhasil diungkap itu berasal dari
berbagai negara, tetapi sebagian besar dari negeri Jiran, Malaysia. Malaysi
a, memang selama ini dikenal sebagai tempat transit barang haram tersebut
dalam grafik dibawah ini menjelaskan dari tahun 2015 sampai 2020 dala
m kejahatan penyelundupan narkotika.
Berdasarkan pada laporan BNN. Narkotika diketahui diselundupka
n dari Malaysia melalui Entikong. Dengan Modus operandi yang digunaka
n pada kasus ini adalah dengan berjalan kaki melewati perbatasan melalui j
alur tikus. Setelah berhasil melewati perbatasan, para tersangka kemudian
menggunakan kendaraan roda empat untuk membawa narkotika tersebut.
Entikong memiliki jalur perbatasan darat dengan negara Malaysia khususn
ya Sarawak sehingga jalur darat sering disebut jalur sutera karena bisa dile
wati langsung oleh bus baik dari Indonesia maupun dari Malaysia tanpa ha
rus menyebrangi sungai maupun laut, oleh sebab itu jalur ini sangat rawan
terhadap upaya-upaya penyelundupan termasuk narkotika Pengungkapan k
asus ini membuktikan bahwa jalur resmi Pos Lintas Batas Negara (PLBN)
maupun jalur tidak resmi (jalur tikus) di Entikong masih menjadi jalur fav
orit penyelundupan narkotika dari Malaysia ke Indonesia. Oleh karena itu
diperlukan kerja sama kedua belah pihak untuk mengatasi penyelundupan
narkotika melalui jalur lintas batas kedua negara ini. (BNN 2018)
Prevalensi tingkat penyalahgunaan Narkoba khususnya Narkotika
di Indonesia tentunya berkaitan erat dengan penegakan hukum yang dilaku
kan oleh sistem peradilan pidana Indonesia yang belum berorientasi pada p
emberian sanksi pidana secara maksimal dan pencapaian tujuan dari Progr
am P4GN (Pencegahan Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran
Gelap Narkoba) yakni memutus mata rantai drug demand dan supply redu
ction dengan merumuskan dan melaksanakan kebijakan yang berkaitan
dengan pengurangan permintaan, pengawasan ketersediaan serta
pengurangan dampak buruk. Tetapi hasilnya masih belum optimal dalam
menanggulangi peredaran gelap dan penyalahgunaan Narkoba.
Ada beberapa hal yang dapat diidentifikasi sebagai penyebab belu
m optimalnya penegakan hukum melalui pemberantasan peredaran narkob
a. Seperti halnya kepolisian, upaya pemberantasan peredaran narkoba telah
dilakukan, namun berbagai aspek strategi tersebut tidak disikapi secara me
madai karena tidak dilakukan melalui perencanaan yang matang, termasuk
perencanaan lintas sektoral. Sehingga upaya operasional kepolisian dalam
pemberantasan peredaran narkoba belum cukup menyentuh berbagai aspek
upaya strategis melalui koordinasi.
I.II. Rumusan Masalah
Untuk membatasi pembahasan di atas yang terlalu meluas maka da
lam sekripsi ini akan di bahas permasalahan yang di anggap relevan denga
n judul skripsi. adapun Rumusan Masalah yang akan di kembangkan dan d
iuraikan dalam penulisan skripsi adalah sebagai berikut:
1. Bagaimana Bentuk Kerjasama Indonesia-malaysia dalam menanggulan
gi masalah kejahatan Peredaran Narkotika pada tahun 2015-2020?

I.III. Tujuan dan Manfaat Penelitian


1. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah diatas, penelitian ini bertujuan
untuk melihat sejauh mana kerjasama kedua Negara dalam
menanggulangi Narkoba
2. Manfaat Penelitian
a. Manfaat Teoritis
Secara teoritis, hasil penelitian ini diharapkan dapat
memberi dan menambah pengetahuan bagi penulis serta para
akademisi tentang perkembangan Ilmu Hubungan Internasional.
b. Manfaat Praktis
Secara praktis, penelitian ini diharapkan dapat
meningkatkan pemahaman kepada pembaca mengenai dan dapat
menjadisumbangsih bagi penelitian selanjutnya dan menjadi
pembanding dalam memecahkan permasalahan penanggulangan
Narkoba di Indonesia.
I.IV. Penelitian Terdahulu
Dalam mendukung urgensi penelitian yang akan dilakukan oleh pe
neliti, peneliti telah melakukan studi penelitian terdahulu yang relevan terh
adap topik penelitian yang disusun oleh peneliti. Adapun hasil penenlitian
terdahulu adalah sebagai berikut:
Pnelitian yang pertama yaitu hasil penelitian yang telah dilakukan
oleh Ratih Nur Istiqomah Dengan judul Strategi Hubungan Indonesia
dengan Malaysia dalam mewujudkan Drug Free ASEAN 2015 (Journal of
International Relations, Volume 2, Nomor 1) pada tahun 2015
menjelaskan bahwa: jurnal ini menjelesakan meningkatkan Kerjasama
Indonesia dan Malaysia dalam menanggualngi Masalah Narkoba, Dalam
mewujudkan Drug Free ASEAN. terhadap kerjasama pemberantasan
peredaran dan penyalahgunaan narkoba, serta melakukan kesepakatan
kembali tentang mekanisme kerjasama anggota-anggota ASEAN.
hubungan kerjasama tersebut. Terdapat persamaan artikel ini dengan
penelititian penulis yaitu sama-sama membahas kejahatan transnaional
peredaran narkoba lintas batas. Dengan demikian perbedaan di artikel
jurnal ini dengan penelitian penulis yaitu artikel ini membahas melalui
analisa SWOT (Strengths, Weaknesses, Opportunities, and Threats) untuk
melihat keunggulan dan kelemahan dari hubungan kerjasama antara
Indonesia – Malaysia dalam mewujudkan Drug Free ASEAN 2015
sedangkan penelitian penulis yaitu berfokus pada Kerjasama Indonesia
Malaysia dari tahun 2015 sampai dengan 2020 dalam menanggulangi
kejahatan transnasional.
Penelitian yang Kedua yaitu hasil penelitian yang telah dilakukan o
leh Armaghani Hafizh Dengan judul Kebijakan Indonesia pada Era Pemeri
ntahan Presiden Joko Widodo dalam Mewujudkan ASEAN Drug Free Are
a. (Journal of International Relations, Volume 4, Nomor 2) pada tahun 20
18. Kajian ini menggunakan konsep rezim internasional yang menarik kesi
mpulannya bahwa Indonesia pada era pemerintahan Presiden Joko Widodo
melakukan upaya pemberantasan narkoba ASEAN. Fokus Kawasan bebas
Narkoba ASEAN berupa pengurangan pasokan dan permintaan yang diwu
judkan oleh Indonesia melalui kebijakan Nasionalnya. Kemudian mengacu
pada penelitian penulis yang mana memberikan persamaan dan perbedaan
didalam artikel kedua ini yang mana persamaan artikel jurnal tersebut sam
a-sama membahas sindikiat peredaran Narkoba lintas batas, kemudian per
bedaan didalam artikel jurnal tersebut dengan penelitian penulis yaitu artik
el tersebut lebih berfokus pada selama dalam masa pemerintahan Presiden
Joko Widodo hingga tahun 2016 sedikitnya Indonesia telah menjalin tiga n
ota kesepahaman. Ialah nota kesepahaman dengan Philippines Drug Enfor
cement Agency (PDEA) dengan subyek MoU on Cooperation in Combatin
g Illicit Trafficking in Narcotic Drugs, Psychotropic Substances and Their
Percursors Between BNN and PDEA. nota kesepahaman dengan Thailand
pada 8 Desember 2016. BNN dan Office On Narcotics Control Bureau (O
NCB). Dan kemudia Indonesia juga tidak hanya sesame negara Asia Teng
gara, Kolombia juga telah menandatangani nota kesepahaman dengan Indo
nesia melalui BNN pada 1 September 2016 silam di Jakarta. sedangkan pe
nelitian penulis lebih berfokus pada sejauh mana upaya Kerjasama kedua n
egara Indonesia-Malaysia dalam menanggualngi kejahatan Narkotika.
Penelitian yang Ketiga yaitu hasil penelitian yang telah dilakukan o
leh Nabiela Ramadhani Dengan judul Upaya Pemerintah Indonesia dalam
Menurunkan Angka Peredaran Narkotika di Indonesia yang Dilakukan ole
h Pengedar Asing (Journal of International Relations, Volume 5, Nomor
1) tahun 2019 melalui metode Deskriptif Yang pada kesimpulannya menje
laskan bahwa : Pemerintah Indonesia mengambil Tindakan langsung dala
m rangka menekan angka peredaran Narkoba di Indonesia. Konsep keama
nan Nasional yang digunakan untuk menjawab penelitian fakta bahwa upa
ya Indonesia dalam menanggulangi kasus peredaran Narkoba di Indonesia
adalah dengan meningkatkan Keamanan nasional yang salah satu impleme
ntasinya adalah meningkatkan ketahanan di wilayah perbatasan. Didalam a
rtikel tersebut membahas tentang meningkatkan kemanan di wilayah perba
tasan untuk menanggulangi kejahatan peredaran Narkoba internasional. Sa
ma dengan penelitian penulis dengan meanggulangi kejahatan tperedaran
Narkoba internasional. Namun dalam konteks bilateral Indonesia Malaysia
untuk menanggulangi kejahatan Narkotika di wilayah perbatasan antara In
donesia dan malaysia.namun perbedaan di penelitian ini ialah membahas I
ndonesia dengan melakukan kerjasama bilateral antara china dengan indon
esia. Dengan negara China, Indonesia melakukan kerjasama bilateran deng
an cara menandatangani nota kesepahaman atau memorandum of understa
nding (MoU) terkait upaya pemberantasan peredaran narkoba. MoU terseb
ut dibuat untuk mencegah masuknya narkoba dari China ke Indonesia. Sed
angkan dalam penelitian penulis befokus pada penelitian Kerjasama bilater
al Indonesia dengan Malaysia dalam menanggulangi kejahatan peredaran
Narkotika Lintas batas.
Penelitian yang ke Empat yaitu hasil penelitian yang telah dilakuka
n oleh Felicity GERRY QC, Thomas HARRE, Nathalina NAIBAHO, Julia,
dan Neil BOISTER Dengan judul Is the Law an Ass When It Comes to M
ules? How Indonesia Can Lead a New Global Approach to Treating Drug
Traffickers as Human Trafficked Victims (Asian Journal of International L
aw) pada tahun 2016 Yang pada kesimpulannya menjelaskan bahwa : Indo
nesia Berkomitmen untuk menangani eksploitasi orang, tetapi ini bukan ha
nya masalah pengaturan pendanaan. Perlu adanya pendekatan hukum dan
perubahan sikap untuk pengobatan keledai Narkoba. Pendeketan hukum y
ang tepat harus mencegah mereka yang terekploitasi di perlakukan sebagai
penjahat, dan memastikan bahwa jika ada bukti yang dapat dipercaya, mer
eka didekati sebagai korban kejahatan terorganisir. Didalam artikel jurnal t
ersebut berkomitmen dan bersikap dalam menangani kejahatan Transnaion
al peredaran Narkoba di Indonesia. Persamaan dalam pembahasan artikel t
ersebut dengan penelitian penulis yaitu sama dalam membahas satu kontek
s menanggulangi kejahatan narkotika. Sedangkan dalam perbedaannya yait
u penelitian penelitian ini membahas kejahatan dalam bentuk perdagangan
Manusia transnasional. Berpendapat bahwa kegiatan yang dilakukan oleh
korban secara integrital terkait keadaan dimana ia menjadi korban Untuk c
riminal paksa dengan dimanfaatkan oleh para penjahat untuk menyebarkan
narkotika di lintas batas negara. sedangkan penulis fokus pada penelitian
penanggulangan jaringan kejahatan Narkotika internasional di kedua negar
a.
Penelitian yang Kelima yaitu hasil penelitian yang telah dilakukan
oleh Yingyos Leechaianan dan Dennis R. Longmire Dengan judul The Us
e of the Death Penalty for Drug Trafficking in the United States, Singapor
e, Malaysia, Indonesia and Thailand: A Comparative Legal Analysis (laws
ISSN 2075-471X) pada tahun 2013 yang kesimpulannya menjelaskan bah
wa artikel ini menilai penggunaan hukuman mati untuk perdagangan narko
ba dan kejahatan terkait dari perspektif komparatif. Undang-undang narkot
ika dalam negeri, serta kasus penting peredaran narkoba di empat negara A
sia Tenggara (Singapura, Malaysia, Indonesia, dan Thailand). Artikel ini b
erpendapat bahwa penggunaan hukuman mati tidak proporsional dengan b
eratnya pelanggaran terkait narkoba dan bahwa control narkoba internasio
nal dan perjanjian penegakan hukum tidak pernah menyarankan pengguna
an sanksi tersebut untuk mencegah kejahatan. Artikel jurnal tersebut mem
berikan efek jera pada pelaku kejahatan penyelundupan narkoba dengan hu
kuman mati. Namun di penelitian penulis sama-sama melerai kejahatan tra
nsnasional peredaran narkoba illegal lintas batas negara, dengan bantuan K
erjasama antara Indonesia Malaysia. Sedangkan dalam perbedaan artikel in
i dengan penelitian penulis ialah penelitian penulis fokus pada bentuk Kerj
asama bilateral Indonesia Malaysia dalam menanggulangi kejahatan pered
aran Narkoba secara illegal.
I.V. Kerangka Pemikiran
1. Kerjasama Internasional
Sejak semula, fokus dari teori hubungan internasional adalah m
empelajari tentang penyebab-penyebab dan kondisi-kondisi yang menc
iptakan kerjasama. Kerjasama dapat tercipta sebagai akibat dari penyes
uaian-penyesuaian perilaku aktoraktor dalam merespon atau mengantis
ipasi pilihan-pilihan yang di ambil oleh aktoraktor dalam merespon ata
u mengantisipasi pilihan-pilihan yang diambil oleh aktor-aktor lainnya.
Kerjasama dapat dijalankan dalam suatu proses perundingan yang diad
akan secara nyata atau karena masing-masing pihak saling tahu sehing
ga tidak lagi diperlukan suatu perundingan. (Pearson, 2000).

Ada beberapa alasan mengapa negara-negara memandang deng


an negara-negara yang diliputi oleh negara-negara lainnya Menurut K.
J. Holsti, kerjasama internasional dapat didefinisikan sebagai berikut: :

a. Untuk alasan meningkatkan ekonomi mereka bekerja sama dengan


negara lain untuk mengurangi biaya yang harus ditanggung oleh ne
gara dalam menghasilkan suatu produk kebutuhan masyarakatnya
karena adanya keterbatasan negara.
b. Untuk meningkatkan efisiensi yang berkaitan dengan pengurangan
biaya.
c. Karena masalah yang mengancam keamanan bersama. Dalam untu
k mengurangi kerugian negatif yang disebabkan oleh Tindakan ma
sing-masing negara yang memiliki dampak melawan negara lain
(Holsti, 1988:652-653).

Menurut Muhadi Sugiono ada beberapa faktor yang perlu diper


hatikan dalam kerjasama internasional :

a. Negara bukan lagi sebagai aktor eksklusif dalam politik internasion


al melainkan hanya bagian dari jaringan interaksi, politik, militer, e
konomi, dan kultural bersama sama dengan aktor ekonomi dan mas
yarakat sipil.
b. Kerjasama internasional tidak lagi semata-mata ditentukan oleh ke
pentingan masing-masing negara yang terlibat di dalamnya melain
kan juga oleh institusi internasional, karena institusi internasional s
eringkali bukan hanya bisa mengelola kepentingan berbeda dari ne
gara-negara anggotanya, tetapi juga memiliki dan bisa memaksaka
n kepentingannya sendiri (sugiono, 2016).
2. Kerjasama Bilateral
Kerjasama bilateral adalah kerjasama yang dilakukan oleh dua
negara. Kerjasama bilateral ini meliputi kerjasama antara Indonesia de
ngan Malaysia, kerjasama antara Indonesia dengan Amerika Serikat, k
erjasama Indonesia dengan Jerman Barat. Kerjasama bilateral juga diar
tikan kerjasama yang dilakukan antara satu negara dengan negara terte
ntu. Dengan kata lain, kerjasama bilateral adalah kerjasama yang diban
gun oleh dua negara saja. Kerjasama bilateral tidak hanya dibangun dal
am bidang ekonomi saja, tetapi kerjasama ini dibangun dalam bidang p
olitik juga. (ibid).
Berdasarkan uraian di atas, penulis dalam melakukan penelitian
ini menggunakan konsep kerjasama internasional sebagai landasan
berfikir/penulis menggunakan kerjasama internasional dalam
menganalisa kerjasama Indonesia dengan Malaysia dalam
menanggulangi kejahatan perdagangan Narkoba jaringan internasional.
Adapun dalam penelitian ini menggunakan kerjasama Bilateral dalam
menanggulangi permasalahan Narkoba di kedua Negara. Selain melak
ukan kerjasama bilateral hubungan antar negara juga harus adanya suat
u perjanjian internasional yang berfungsi sebagai pengatur kerjasama a
ntar negara yang terlibat. Dalam hal ini kerjasama bilateral juga meliba
tkan perjanjian bilateral. Yang dimaksud dengan perjanjian bilateral ad
alah perjanjian yang dibuat atau diadakan oleh dua negara. Biasanya pe
rjanjian bilateral mengatur tentang hal-hal yang menyangkut kepenting
an kedua Negara saja. Sementara itu wujud kerjasama Indonesia
dengan Malaysis guna dalam menanggulangi kejahatan lintas batas
jaringan Narkoba Internasional
I.VI. Metode Penelitian
1. Jenis Penelitian
Pendekatan yang digunakan dalam Penelitian ini merupakan
metode kualitatif. Menurut Cresswell, penelitian kualitatif adalah
penelitian yang dilakukan untuk memahami arti individu atau
kelompok tentang masalah sosial yang diteliti. Menurut pendapat lain,
Creswell (2016) mengatakan bahwa metode pendekatan kualitatif
adalah proses investigasi dimana peneliti mencoba untuk
memahamifenomena sosial secara bertahap dengan memasuki dunia
informan dan berinteraksi terus menerus serta mencari sudut pandang
informan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode
kualitatif. Penelitian ini menggunakan teknik pengumpulan data berdas
arkan studi berbasis internet, studi berbasis Pustaka. Teknik tersebut di
gunakan guna memeroleh data mengenai sejarah, kepentingan Indonesi
a dan malaysia dalam Kerjasama penanggulangan Narkotika, partisipas
i dan perolehan kedua pihak dalam Kerjasama tersebut, serta data-data
lainnya yang diperlukan untuk memahami bagaimana kerjasama Indon
esia dengan malaysia
2. Variabel Penelitian dan Level Analisa
Untuk mempermudah penulis dalam menganalisis penelitian ini,
penulis akan menggunakan variabel penelitian dan level analisa. Varia
bel penelitian dibagi menjadi dua variabel, yaitu variabel dependen dan
variabel independen. Level analisa dalam penelitian ini adalah negara
bangsa.
3. Level Analisis
Dalam penelitian ini unit analisisnya adalah peredaran illegal
Narkotika jaringan internasional, sedangkan kerjasama Indonesia-
Malaysia. Pelajaran ini menggunakan analisis tingkat korelasionisme
negara bangsa. Dia mengacu pada kerjasama dua negara yang
memiliki kepentingan hal yang sama untuk mengatasi masalah
penyalahgunaan dan peredaran Narkoba.
4. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini akan digunakan
tehnik pengumpulan data dengan menggunakan studi pustaka (library r
esearch) yaitu suatu metode dengan menggunakan bahan-bahan pustak
a (buku, jurnal, majalah, surat kabar, internet).Sedangkan teknik analis
is yang dipakai adalah deskriptif kualitatif. (Sugiyono, 2005).
5. Ruang Lingkup Penelitian
Ruang lingkup penelitian dalam Penelitian Ini hanya akan
membahas bentuk kerjasama dan percapaian dar Kerjasama .Bilateral
Indonesia-Malaysia dalam Menanggulangi Kajahatan Narkoba dari
tahun 2015-2020
I.VII. Sitematika Penulisan
Sistematika penulisan dalam penelitian ini, terdiri dari:
I. Bab I, merupakan bagian pendahuluan, yang meliputi latar belakang
masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, ker
angka pemikiran, asumsi dasar, metode penelitian, dan sistematika p
enulisan yang akan digunakan.
II. Bab II, merupakan pemaparan tentang bentuk penanggulangan
kejahatan narkoba berdasarkan factor-faktor pendukung dalam
bentuk Kerjasama dan system penanggulangan narkoba Indonesia
Malaysia
III. Bab III, merupakan pembahasan mengenai analisis dalam Kerjasama
Indonesia Malaysia.
IV. Bab IV, merupakan kesimpulan yang berisi mengenai kesimpulan ata
s pembahasan-pembahasan masalah penelitian yang dilakukan oleh p
enulis.

Daftar Pustaka

Buku

Dougherty and Pflatzgraf, Contending Theories of International Relations: A Com


prehensive Survey (5th Edition), (New York: Pearson, 2000).
Idrus, M. 2009. Metodologi Penelitian Sosial. Jakarta: Penerbit Erlangga.
K. J. Holsti, Politik Internasional : kerangka untuk analisis jilid I/ K.J. Holsti; alih
bahasa : M. Tahir Azhary, (Jakarta : Erlangga, 1988)
Creswell. John W, Research Design Pendekatan Kualitatif, Kuantitatif, dan. Mixe
d, (Yogyakarta : Pustaka Pelajar, 2016).
Internet

BNN: lintas batas negara entikong jalur favorit penyelundupan Narkotika.

https://bnn.go.id/lintas-batas-negara-entikong-jalur-favorit-penyelundupa
n-narkotika/

jalur Peta peredaran Narkotika

https://i0.wp.com/nusantaranews.co/assets/uploads/2016/07/20121126pere
daran-narkoba.jpg?fit=594%2C507&ssl=1

Kejahatan Internasional: Banjir Narkoba dari Negeri Jiran"

https://kabar24.bisnis.com/read/20210220/16/1358698/kejahatan-internasi
onal-banjir-narkoba-dari-negeri-jiran.
UNODC: Kejahatan Transnasional Terorganisir Menguat di Asia Tenggara

https://www.benarnews.org/indonesian/berita/unodc-kejahatan-transnasion
al-asia-tenggara-menuat-07182019164511.html

Kementerian Luar Negeri Indonesia. 2016. Tersedia di:

https://www.kemlu.go.id/id/kebijakan/isukhusus/Pages/Penanggulanga n-
Kejahatan-Lintas-Negara-Teroganisir.aspx.

Artikel Jurnal

Cahyasari Wulandari. Diplomasi Indonesia Terkait Pemberantasan Drugs Traffick


ing (Jurnal

Demokrasi & Otonomi Daerah, Volume 15, Nomor 3, September 2017, hl


m. 165-224)

Bastiar Damar. Penegakan Hukum Terhadap Penyalahgunaan dan pencegahan Pe


ngguna

Narkotika di Indonesia (JURNAL RECHTENS, Vol. 8, No. 2, Desember 2


019)

Alfiyah Nur Inna dan Triandika Lulus Sugeng. Kebijakan politik Luar Negeri Ind
onesia dalam

Integrasi Kerjasama di ASEAN untuk menyikapi permasalahan peredaran


Narkoba

(Global & Policy Vol.6, No.2, Juli-Desember 2018)

Hasanah Liana, Puspitasari Viani: Kerjasama Indonesia Jepang Join Credit Mecha
nism (JHM)

pada pembangunan Rendah Karbon di Oksida di Indonesia. “Padjadjaran J


ournal of

International Relations (PADJIR) e-ISSN: 2684-8082 Vol. 1 No. 2, Agust


us 2019 (142
155)

Anda mungkin juga menyukai