Anda di halaman 1dari 5

Metode Penelitian Tindak Pidana Penyalahgunaan Narkotika oleh

Remaja di Kota Surabaya.

Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas E-LEARNING Metode Penelitian Hukum

A. Latar Belakang Masalah

Remaja adalah bagian dari generasi muda merupakan suatu kekuatan sosial
yang sangat berperan dalam pembangunan bangsa dan negara. Di tangan generasi
muda terletak masa depan bangsa yang kelak akan menjadi pemimpin dalam
membangun hari depan yang lebih baik. Sebagai generasi penerus perjuangan
bangsa Indonesia yang mempunyai hak dan kewajiban ikut serta dalam membangun
negara dan bangsa Indonesia, generasi muda dalam hal ini remaja merupakan
subyek dan obyek pembangunan nasional dalam usaha mencapai tujuan bangsa
Indonesia yaitu mewujudkan masyarakat yang adil dan makmur.
Remaja merupakan modal pembangunan yang akan memelihara dan
mengembangkan hasil pembagunan baik fisik maupun mental sosial Indonesia yang
harus ditumbuh-kembangkan sebagai manusia seutuhnya, sehingga mempunyai
kemampuan untuk melaksanakan hak dan kewajibannya sebagai warga negara
Indonesia yang senantiasa memiliki tanggungjawab dan bermanfaat sesuai dengan
Pancasila dan UUD 1945.
Sebagai salah satu sumber daya manusia yang mempunyai potensi dan
memiliki peranan yang stategis dan kedudukannya sebagai generasi penerus cita-
cita bangsa keberadaannya di tengah kehidupan masyarakat, pada prinsipnya
remaja merupakan pilar terpenting yang akan menentukan nasib peradaban
masyarakat di masa yang akan datang dan juga remaja mempunyai ciri dan sifat
khusus yang memerlukan pembinaan dalam rangka menjamin pertumbuhan fisik
dan mentalnya secara utuh, selaras dan seimbang.
Namun yang menjadi suatu permasalahan serius yang sedang dihadapi
adalah masalah kenakalan remaja yang merupakan persoalan aktual dihampir
setiap negara di dunia termasuk Indonesia. Saat ini sebagai gambaran merebaknya

1
kasus-kasus pelanggaran hukum yang dilakukan remaja dapat berupa perkelahian,
penodongan, perampokan, pencurian, pemilikan senjata tajam bahkan
penyalahgunaan narkotka atau berbagai pelanggaran hukum lainnya. Dari beberapa
kasus pelanggaran hukum tersebut dapat memberikan gambaran bahwa di era
pembangunan manusia seutuhnya, remaja yang mempunyai hak dan kewajiban
membangun bangsa dan negara, justru mereka melakukan perbuatan yang
melanggar hukum.
Berkaitan dengan masalah penyalahgunaan narkotika, merupakan masalah
yang sangat kompleks yang memerlukan upaya penanggulangan yang
komprehensif dengan melibatkan kerjasama antara multidispliner, multi sektor dan
peran serta masyarakat secara aktif yang dilaksanakan secara berkesinambungan,
konsekuen dan konsisten. Perkembangan penyalahgunaan narkotika dari waktu-
kewaktu menunjukan kecenderungan yang semakin meningkat dan akan berakibat
sangat merugikan bagi individu maupun masyarakat luas dan terhadap remaja.
Khususnya terhadap remaja yang sedang berada dalam fase transisi
perkembangan antara masa anak-anak dan masa dewasa yang dapat menimbulkan
masa krisis, ditandai dengan kecenderungan munculnya perilaku menyimpang
dimana pada masa remaja akan timbul keinginan yang sangat tinggi untuk
mencoba-coba sesuatu, mengikuti trend dan gaya hidup, serta bersenang-senang
walaupun semua kecenderungan itu wajar-wajar saja, tetapi hal itu bisa juga
memudahkan remaja untuk terdorong untuk menyalahgunakan narkotika. Oleh
karena itulah apabila pada masa remaja telah rusak karena penyalahgunaan
narkoba, maka suram atau bahkan hancurlah masa depan remaja tersebut.
Begitu pula di Kota Surabaya yang merupakan wilayah hukum Polrestabes
Surabaya dengan peningkatan jumlah populasi penduduk yang cukup tinggi setiap
tahunnya serta berada pada lokasi yang strategis yaitu merupakan salah satu jalur
akses transportasi antara propinsi dan juga menjadi pusat aktivitas perekonomian,
perdagangan serta kegiatan masyarakat lainnya sehingga memungkinkan akan
banyak terjadi tindak pidana di tengah–tengah kehidupan masyarakat khususnya

2
tindak pidana penyalahgunaan narkotika yang melibatkan remaja sebagai pelaku
tindak pidana.
Hasil observasi Badan Pusat Statistik (BPS) Surabaya mencatat jumlah
pengguna narkoba berdasarkan usia pemakai dan jenis kelamin pada 2015-2017.
Hal itu berdasarkan data BNN Kota Surabaya.
Dari data tersebut, jumlah pengguna narkoba berdasarkan usia pertama
memakai dan jenis kelamin mengalami kenaikan di rentang usia di bawah 15 tahun.
Pada 2015, jumlah pemakai dengan jenis kelamin laki-laki sebanyak 88 orang dan
perempuan sebanyak 34 orang.
Jumlah tersebut berkurang pada 2016 baik jenis kelamin laki-laki dan
perempuan. Masing-masing jumlah pemakai usia pertama di bawah 15 tahun yang
memakai narkoba berjenis kelamin laki-laki tercatat 79 orang dan perempuan 20
orang.
Angka ini pun dinamis. Jumlah pengguna narkoba berdasarkan usia pertama
memakai untuk perempuan meningkat pada 2017. Jumlahnya mencapai 27 orang
pada 2017, sedangkan untuk laki-laki berkurang jadi 75 orang.
Di rentang usia 16-19 tahun, jumlah pengguna narkoba mencapai 77 orang
pada 2015 untuk laki-laki dan perempuan sebanyak 36 orang. Angka ini berkurang
pada 2016. Jumlah pengguna narkoba untuk laki-laki mencapai 67 orang dan
perempuan sebanyak 17 orang. Pada 2017, jumlah pengguna narkoba berdasarkan
usia pertama memakai untuk laki-laki sebanyak 58 orang dan perempuan 8 orang.
Kalau melihat total keseluruhan, jumlah pengguna narkoba berdasarkan usia
pertama memakai dan jenis kelamin untuk laki-laki mencapai 310 orang dan
perempuan 114 orang pada 2015. Kemudian pada 2016, sebanyak 289 orang untuk
laki-laki dan perempuan 75 orang. Sementara  itu, pada 2017, tercatat jumlah
pengguna narkoba berdasarkan usia pertama memakai narkoba sebanyak 239
orang untuk laki-laki dan 7 orang untuk perempuan.
Dengan alasan-alasan yang dikemukakan di atas maka penulis terdorong
untuk melakukan kajian secara mendalam tentang penyalahgunaan narkotika yang
dilakukan oleh remaja dalam bentuk Penelitian dengan mengangkat judul tinjauan

3
kriminologis terhadap tindak pidana penyalahgunaan narkotika oleh remaja di Kota
Surabaya.

B. Rumusan Masalah
Dari uraian yang dikemukakan dalam latar belakang masalah di atas, maka
dapat dirumuskan beberapa permasalahan sebagai berikut :
1. Faktor-faktor apakah yang menyebabkan terjadinya tindak pidana
penyalahgunaan narkotika oleh remaja di Kota Surabaya ?
2. Bagaimanakah upaya-upaya yang dilakukan oleh pihak Kepolisian Kota
Surabaya dalam menanggulangi terjadinya tindak pidana
penyalahgunaan narkotika oleh remaja di Kota Surabaya ?

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian


1. Tujuan Penelitian ini adalah :
a. Untuk mengetahui faktor-faktor apakah yang menyebabkan
terjadinya tindak pidana penyalahgunaan narkotika oleh remaja di
Kota Surabaya.
b. Untuk mengetahui bagaimanakah upaya-upaya yang dilakukan oleh
pihak Kepolisian Polrestabes Surabaya dalam menanggulangi
terjadinya tindak pidana penyalahgunaan narkotika oleh remaja di
Kota Surabaya. 

2. Manfaat Penelitian ini adalah :


a. Manfaat Teoritis :
1) Hasil penelitian dapat memberikan kegunaan untuk
mengembangkan ilmu hukum khususnya hukum pidana.

4
2) Dapat dijadikan sebagai pedoman dalam penelitian yang lain
yang sesuai dengan bidang penelitian yang penulis teliti.

b. Manfaat Praktis :
1) Diharapkan dapat digunakan sebagai informasi bagi
masyarakat atau praktisi hukum dan instansi terkait tentang
tindak pidana penyalahgunaan narkotika oleh remaja.
2) Dengan dibuatnya penulisan ini diharapkan dapat memberikan
dapat memberikan masukan kepada pihak Polrestabes
Surabaya dalam rangka menanggulangi tindak pindana
penyalahgunaan narkotika oleh remaja di Kota Surabaya.

Anda mungkin juga menyukai